Anda di halaman 1dari 11

Nama dan

NO Judul Peneliti Identifikasi jurnal Latar Belakang Sampel Metode Hasil Kelebihan Kekurangan

1. Terapi 1. Maya Department of Rhinitis alergi 1 Terapi Senyawa aktif Penelitian ini Pada penelitian
rhinitis Septriana Health, Faculty of merupakan penyakit Orang akupun viteosin-A, disajikan dalam ini hanya
alergi 2. Novita Vocational inflamasi pada mukosa ktur viteksikarpin, dan bentuk jurnal baik menggunakan 1
dengan Purnamas Studies, hidung yang dan vitetrifolin-E yang dari abstrak, sampel, alangkah
akupuntur ari Universitas diperantarai oleh IgE herbal. dapat menghambat pendahuluan, lebih baiknya
serta herbal 3. Herra Airlangga, (Imunoglobulin E) pelepasan histamin pembahasan, hasil, jika dilakukan
legundi dan Studiawan Surabaya- dengan mediator dan kurkumin sebagai analisis kasus, dengan lebih dari
temulawak. Indonesia. utama yakni histamin. anti inflamasi dapat kesimpulan, 1 untuk dapat
²Student of Rhinitis dalam ilmu memiliki pengaruh ucapan terima memastikannya.
Traditional Traditional Chinese terhadap bersin- kasih dan daftar
Medicine, Faculty Medicine (TCM) bersin pada rhinitis pustaka dengan
of Vocational disebut sebagai Bi alergi. Dalam kata- kata yang
Studies, Yuan (hidung pilek) penanganan rhinitis mudah dipahami.
Universitas dan Bi Zhi (hidung alergi terapi
Airlangga, buntu). Kasus rhinitis akupunktur diberikan
Surabaya- alergi yang dialami sebanyak 12 kali, 2
Indonesia. pasien adalah keluhan hari sekali. Terapi
³Department of bersin berulang herbal diberikan
Pharmacognosy mencapai 10 kali pada selama 14 kali,
and pagi hari disertai diminum setiap
Phytochemistry, rinore (hidung berair). interval 2 hari, sehari
Faculty of Pasien tergolong 3 kali dengan dosis
Pharmacy, rhinitis alergi dengan legundi 5,2 gram dan
Universitas deferensiasi sindrom temulawak 4,2 gram.
Airlangga, lembab panas disertai Terapi ini
Surabaya- defisiensi Limpa. dapatmengatasi gejala
Indonesia. Tujuan: Untuk bersin-bersin dan
membuktikan rinore pada rhinitis
pengaruh terapi alaergi
kombinasi akupunktur
pada titik Yintang
(EXHN 3), Yinxiang
(LI 20), Zusanli (ST
36), Taibai (SP 3)
dengan herbal legundi
(Vitex trifolia) dan
temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) pada
penderita rhinitis
alergi. Metode:
Penanganan rhinitis
alergi dengan metode
terapi akupunktur dan
herbal. Terapi
akupunktur dilakukan
pada titik Yintang
(EXHN 3), Yinxiang
(LI 20), Zusanli (ST
36), Taibai (SP 3)
dengan prinsip
mengeliminasi lembab
panas dan
mentonifikasi limpa.
Pada terapi herbal
pasien diberikan
herbal legundi (Vitex
trifolia) dan
temulawak (Curcuma
xanthorrhiza). Hasil:
Senyawa aktif
viteosin-A,
viteksikarpin, dan
vitetrifolin-E yang
dapat menghambat
pelepasan histamin
dan kurkumin sebagai
anti inflamasi dapat
memiliki pengaruh
terhadap bersin-bersin
pada rhinitis alergi.
Dalam penanganan
rhinitis alergi terapi
akupunktur diberikan
sebanyak 12 kali, 2
hari sekali. Terapi
herbal diberikan
selama 14 kali,
diminum setiap
interval 2 hari, sehari 3
kali dengan dosis
legundi 5,2 gram dan
temulawak 4,2 gram.
Terapi ini
dapatmengatasi gejala
bersin-bersin dan
rinore pada rhinitis
alaergi. Kesimpulan:
Terapi akupuntur dan
herbal dapat
digunakan untuk
mengatasi bersin-
bersin dan rinore pada
rhinitis alergi.

2. Efektivitas 1. Oke Bagian Ilmu Rinitis alergi (RA) 34 quasi Dari 34 subjek Jurnal ini disajikan Pada jurnal ini
Ekstrak Kadarulla Kesehatan merupakan penyakit Orang experi terbagi dalam dua berdasarkan tidak ada
Kulit h Telinga Hidung inflamasi di mukosa mental kelompok, perbaikan variable yang pendahluan,
Manggis 2. Lina Tenggorok Bedah hidung yang random skor TNSS, skor diamati dan diuji analisis kasus,
Sebagai Lasmining Kepala dan Leher diperantarai IgE ized nasoendoskopi, dan untuk penderita dan pembahasan.
Terapi rum Fakultas setelah paparan trial skor RQLQ rhinitis alergi dan
Adjuvan 3. Iwin Kedokteran alergen. Polusi dapat open didapatkan hasil yang disajikan dalam
Terhadap Sumarman Universitas memperberat inflamasi label signifikan (p0,05). bahasa yang
Perbaikan Muhammadiyah alergi. Terapi RA pre and Jenis kelamin mudah dimengerti.
Gejala dan Purwokerto ditujukan untuk post perempuan lebih
Tanda 2Departemen memperbaiki gejala, test banyak dibandingkan
Klinis serta Ilmu Kesehatan mencegah perburukan, design. dengan laki-laki
Kualitas Telinga Hidung dan meningkatkan 1,6:1, Hal ini sesuai
Hidup Tenggorok Bedah kualitas hidup. Ekstrak dengan survey rinitis
Pasien Kepala dan Leher kulit manggis alergi di Amerika
Rinitis Fakultas merupakan herbal Serikat tahun 2007.
Alergi Kedokteran yang lazim digunakan 17 Dengan usia
Universitas sebagai terapi terbanyak pada
Padjadjaran/ adjuvan/tambahan kelompok 20-39,
Rumah Sakit dengan efek yang sesuai dengan
Hasan Sadikin antiinflamasi dan penelitian Arifianto
Bandung antioksidan. Kapasitas dkk18, dimana rinitis
antioksidannya lebih alergi terbanyak pada
tinggi dibandingkan kelompok usia
buah lain. Tujuan produktif antara 20 –
penelitian ini adalah 30 tahunan, Hasil tes
untuk menilai kulit tusuk
perbaikan gejala klinis, didapatkan alergen
tanda klinis, serta spesifik positif pada
kualitas hidup pada subjek seri penelitian
RA menetap sedang ini yang terbanyak
berat. adalah
Dermatophagoides
pteronyssinus (Der p)
sebanyak 33 subjek
(97%). Hal ini sesuai
dengan penelitian
Arifianto dkk18
dimana hasil tes kulit
tusuk positif
terbanyak adalah
tungau Der p
(82,8%). Pada
penelitian ini
digunakan loratadin
sebagai antagonis
reseptor H1, dimana
reseptor ini terdapat
pada organ efektor
sehingga gejala
bersin-bersin, gatal
hidung serta hidung
beringus dapat
berkurang atau
menghilang. Akan
tetapi manfaat
terhadap hidung
tersumbat umumnya
berefek minimal.19
Pada penelitian ini
juga digunakan
kortikosteroid
semprot hidung
triamsinolon asetonid
dengan potensi
inhibisi IC50
terhadap IL-4 sebesar
11,1 nmol/L, IL-5 9,8
nmol/L, proliferasi
sel T sebesar 1,0
nmol/L, pelepasan
histamin basofil
sebesar 20,0 nmol/L
dan apoptosis
eosinofil sebesar 23,8
nmol/L.20
Penggunaan obat-
obatan antihistamin
oral serta
kortikosteroid
semprot hidung
sebagai antiinflamasi
bertujuan untuk
menghambat
mediator-mediator
dan sitokin inflamasi
alergi yang
berdampak pada
organ target.29-32
Sehingga sekret
kavum nasi
berkurang dan konka
inferior tidak edema
atau hipertrofi.
Begitupula pemberian
terapi tambahan
EKM sebagai
antioksidan dan
antiinflamasi
diharapkan akan lebih
memperbaiki tanda
dan gejala klinis serta
kualitas hidup pasien
rinitis alergi. Khusus
terkait rinitis alergi,
penelitian Nakatani
dkk (2004),
mendapatkan ksanton
γ mangostin dapat
menghambat aktivasi
NFkB sehingga
mencegah
terbentuknya
prostaglandin yang
ditandai dengan
hilangnya edema
pada cakar hewan
coba tikus.21
Penelitian lainnya
oleh Chae dkk
(2012),

3. Peran 1. Melati Departemen Imunoterapi spesifik 36 - Sejumlah 36 pasien Isi dari jurnal Pada jurnal tidak
Terapi Sudiro THT-KL Fakultas (ITS) merupakan orang rinitis alergi yang ikut singkat, padat dan dijelaskan
Adjuvan 2. Teti Kedokteran pilihan terapi pada dalam penelitian ini jelas, penggunakan menggunakan
Vitamin Madiadipo Universitas rinitis alergi yang tidak menyatakan lebih kata dalam jurnal metode seperti
D3 era,1 Budi Padjadjaran/Rum memberikan respons banyak beraktivitas di sudah tepat dan apa
terhadap Setiabudia ah Sakit Dr. perbaikan klinis dalam ruangan. Data jurnal menerapkan
Kadar T wan, Hasan Sadikin dengan ini telah kerapihan dalam
Regulator 3. Thaufiq S. Bandung, medikamentosa. Peran menunjukkan penulisan.
Penderita Boesoirie1 Indonesia, zat adjuvan diduga aktivitas subjek
Rinitis Departemen Ilmu dapat meningkatkan penelitian yang
Alergi Kesehatan Anak efektivitas dan efikasi mendukung dugaan
yang Fakultas ITS. Penelitian ini kadar vitamin D yang
Mendapat Kedokteran bertujuan menganalisis rendah. Sebaran data
Imunoterap Universitas peran adjuvan vitamin menunjukan pada
i Padjadjaran/ D3 pada ITS terhadap kedua kelompok
Subkutaneu Rumah Sakit Dr. percepatan timbulnya penelitian terbanyak
s Hasan Sadikin respons imun toleran. berada pada rentang
Bandung, Penelitian analitik kadar 25 (OH)D3 5–
Indonesia komparatif numerik 10 ng/mL atau
dua kelompok tidak defisiensi vitamin D
berpasangan dengan berat (Tabel 1 dan 2).
rancangan uji klinis Kadar vitamin D
acak terkontrol ganda seseorang sangat
ini dilakukan di Klinik dipengaruhi oleh
Rinologi-Alergi THT- pajanan matahari,
KL RSUP Dr. Hasan lama pajanan, asupan
Sadikin Bandung sejak makanan,
Mei 2016–April 2017. penggunaan
Sampel terdiri atas 18 suplemen,
pasien menerima lingkungan, usia,
ITS+kalsitriol dan 18 warna kulit, dan cara
pasien menerima berpakaian. Lucock
ITS+plasebo yang dkk.15 menyatakan
memenuhi kriteria bahwa individu
penelitian diambil dengan pigmen kulit
secara consecutive yang sedikit akan
sampling. Dilakukan memproduksi jumlah
pemeriksaan jumlah previtamin D3 yang
sel Tregulator dengan lebih tinggi daripada
flowcitometry pada kulit berwarna.
baseline, minggu ke-8 Konsekuensinya,
dan 15 dan skor gejala kulit dengan pigmen
hidung. Analisis yang banyak akan
dengan Uji Mann- mengurangi sintesis
Whitney, uji 1,25 (OH)D3 dan
Friedman, uji T jumlah reseptor
berpasangan dan vitamin D yang lebih
analisis Post hoc. rendah.Pendapat ini
Perbandingan sesuai dengan warna
kenaikan rerata kulit penduduk
median jumlah sel Indonesia.
Treg kelompok
intervensi dengan
kontrol pada minggu
ke 8 menunjukkan
nilai p=0,04, rerata
MFI Treg pada
kelompok intervensi
dengan kontrol nilai
p=0,002. Analisis post
hoc terhadap MFI Treg
menunjukkan
peningkatan pada
kelompok intervensi
dengan p=0,001 pada
minggu ke-8.
Disimpulkan
perubahan di tingkat
imunologi mulai
terjadi pada minggu
ke-8, tetapi perbaikan
gejala klinis terlihat
setara.

Anda mungkin juga menyukai