READING
Uswatun Hasanah - 15711204
JOURNAL READING
DEFINISI
Rhinitis Alergi
Suatu kumpulan gejala kelainan
hidung yang disebabkan proses
inflamasi yang diperantarai oleh
imunoglobulin E (IgE) akibat paparan
alergen pada mukosa hidung.
Gejala
• Rhinorrhoea (pilek; cairan hidung
yang jernih dan encer)
• Hidung gatal
• Bersin berulang (>5x setiap
serangan)
• Hidung tersumbat
• Mata gatal
bersifat hilang timbul atau reversibel.
berdasarkan penyebabnya :
Disebabkan oleh alergen yang ada sepanjang Disebabkan oleh serbuk sari tanaman yang
tahun dan sulit dihindari. muncul secara musiman
4. Jamur
5. Kecoa
(Lumbanraja, 2008)
Farmakologi
TERAPI
Terapi Tambahan
Non-Farmakologi
(ARIA, 2008; Heatley GD, 2010)
Irigasi Hidung
● Irigasi hidung adalah terapi tambahan non-farmakologi untuk
mengatasi gejala hidung pada penderita rhinitis alergi /
rhinosinusitis dengan cara membasahi / mencuci cavum nasi
dengan menggunakan larutan salin untuk mengeluarkan
sekret dan debris dari dalam hidung, sehingga terjadi
perbaikan pada transpor mukosilier.
1 2 3
• Belum ada penelitian mengenai : efek BHS secara spesifik pada gejala
hidung, kualitas hidup, kualitas tidur, dan penilaian NCC pada anak dengan
rhinitis alergi.
BHS vs NSS
Metode Penelitian
METODE
Paediatric
Rhinoconjunctivitis
Quality of Life
Questionnaire
(PRQLQ)
Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI)
Keterangan :
• Skor >10
mengindikasikan
gangguan tidur kronis.
METODE – Pengukuran Objektif
INKLUSI EKSLUSI
●
rumput) dan / atau serbuk antagonis, antibiotik sistemik
sari zaitun (olea europaea). / topikal, atau kortikosteroid
● T5SS ≥5 setidaknya 4 dari 7 dalam 2 minggu sebelum
hari periode berjalan. kunjungan skrining.
● Sedang berlangsung/
menjalani imunoterapi
alergen spesifik.
● Perokok aktif.
Studi Desain
• Pasien diskrining pada Mei 2016, ketika musim serbuk sari sudah mulai (dengan setidaknya 30 butir /meter 3; www.pollinieallergia.net).
• Pemeriksaan fisik dilakukan di setiap kunjungan. NCC, PRQLQ, dan PSQI dilakukan pada kunjungan 2 dan 4.
• Bila perlu, kuesioner diisi di bawah pengawasan salah satu peneliti (L.M.) selama kunjungan.
METODE – Pengukuran Objektif
Randomisasi
36 anak
Selama 21 hari
BHS 3% NSS
2x sehari 5 mL 2x sehari 5 mL
pH : 7-7.5 pH : 6
• Baik BHS dan NSS dikemas oleh pabrik (Stewart, Milan, Italia), diberikan
menggunakan Rinowash douche hidung (Markos Mefar, Bovezzo,
Italia) untuk memberikan terapi ke dalam hidung dengan benar.
PRIMER SEKUNDER
Adanya perubahan skor T5SS Perubahan dari batas bawah
dari batas bawah. Pengukuran untuk 21 hari perawatan pada
berulang setiap harinya tersedia NCC, PRQLQ, dan PSQI.
selama periode perawatan.
T5SS : Total 5 Symptom Score PRQLQ : Paediatric Rhinoconjunctivitis Quality of Life Questionnaire
NCC : Nasal Cytology Counts PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
Metode Statistik
METODE – Pengukuran Objektif
• Semua efikasi penilaian dilakukan pada populasi yang menyelesaikan studi (analisis per-protokol), baik untuk hasil
primer maupun hasil sekunder.
• Kedua kelompok perlakuan dibandingkan menggunakan model regresi linier untuk yang diukur berulang,
menyesuaikan usia, jenis kelamin, paparan pasif terhadap rokok dan jamur selama hidup, durasi penyakit (tahun),
dan batas bawah dari hasil.
• Perbandingan dilakukan dengan LSmc; R package lsmeans.
• Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
• Statistik analisis dilakukan dengan menggunakan R versi 3.2.3.
• Data direpresentasikan sebagai rata-rata ± SD atau n (%), kecuali jika dinyatakan lain. Nilai p berasal dari Fisher exact
(variabel kategori) atau T test (variabel kuantitatif). Rhinitis alergi musiman; T5SS, PRQLQ, dan PSQI.
• Riwayat keluarga dengan alergi dari ibu atau ayah (misal; eksim, rhinitis) didefinisikan sebagai orang tua yang
merespons "ya" terhadap pertanyaan: “Pernahkah ada dokter yang memberi tahu Anda bahwa Anda memiliki satu
atau lebih kondisi alergi?”.
LSmc : least square mean change PRQLQ : Paediatric Rhinoconjunctivitis Quality of Life Questionnaire
T5SS : Total 5 Symptom Score PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
ITT : Intention to Treat
Rata-rata harian skor total T5SS lebih rendah pada kelompok BHS untuk sebagian besar dari hari perawatan
(Gambar 2). Secara keseluruhan, kelompok BHS meningkatkan batas bawah skor total T5SS dibandingkan kelompok NSS
(LSmc -6,45 dan –5,45, masing-masing, p <0,001; Gambar 3). Penurunan total T5SS adalah hasil dari peningkatan rhinorrhoea,
hidung gatal, bersin, dan gatal mata (p <0,001; Gambar 3).
Gambar 2. Rata-rata skor harian T5SS dari anak-anak yang Gambar 3. Perubahan rata-rata dari batas bawah selama keseluruhan
diberikan perawatan NSS dan BHS periode perawatan untuk skor gejala total dan parsial dari anak-anak
yang diberikan perawatan NSS dan BHS
HASIL SEKUNDER
Salinitas pH
PSQI
PRQLQ
perbaikan kualitas hidup (BHS & NSS)
peningkatan kualitas hidup (BHS)
NCC
penurunan jumlah neutrofil dan eosinofil (BHS)
DISKUSI
Kelebihan Keterbatasan
● Dari sudut pandang klinis, penelitian ● Edukasi personal bisa menjadi bias
ini sangat relevan karena irigasi pada penelitian ini karena bisa saja
hidung banyak digunakan sebagai cara pemberian dan penerima
terapi tambahan untuk menekan informasi berbeda pada setiap orang.
gejala rhinitis. ● Hasil penelitian ini tidak dapat
● Belum pernah ada penelitian digeneralisasi pada anak dengan
sebelumnya yang memasukkan NCC rhinitis alergi perennial.
sebagai hasil efikasi BHS pada rhinitis ● Ukuran sampel terlalu kecil, hanya
alergi musiman. pasien dengan rhinitis alergi
● belum pernah ada penelitian yang musiman, dan wilayah geografis yang
menggunakan PSQI sebagai alat ukur sama.
kualitas tidur pada efikasi BHS pada
rhinitis alergi musiman.
Pada penelitian ini . . .
SIMPULAN
HASIL
BHS dibuktikan lebih efektif
daripada NSS tidak hanya efektif
dalam menurunkan T5SS dan NCC,
tapi juga meningkatkan kualitas
hidup dan kualitas tidur.
SIMPULAN
Perawatan selama 21 hari dengan
BHS 2x sehari terbukti dapat
menjadi pengobatan yang efektif
dan dapat ditoleransi dengan baik
pada anak dengan rhinitis alergi
musiman.
BHS 3%
mendukung penggunaan BHS 3%
pada pasien anak dengan rhinitis
alergi musiman.
CRITICAL
APPRAISAL
Problem
PICO
Intervention
Irigasi hidung Buffered Hypertonic Saline (BHS)
Comparison
Irigasi hidung Normal Saline Solution (NSS)
Outcome
Mengurangi gejala hidung pada anak dengan rhinitis
alergi musiman
Question ?
Apakah irigasi hidung menggunakan BHS lebih efektif
dibandingkan NSS dalam mengurangi gejala hidung
pada anak dengan rhinitis alergi musiman ?
1. Did the trial address a clearly focused issue ?
(A) Are the result of the study valid ?
Ya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efikasi
penggunaan 21 hari BHS versus NSS untuk mengurangi gejala hidung pada anak
dengan rhinitis alergi. Selain itu, juga membandingkan efikasi pada sitologi hidung,
kualitas hidup, dan kualitas tidur.
vs
Ya. Pasien diskrining pada Mei 2016, ketika musim serbuk sari sudah mulai.
Kemudian, 36 anak diberikan terapi BHS atau NSS (alokasi 1:1) sesuai randomisasi
komputer.
36 anak
Selama 21 hari
BHS 3% NSS
2x sehari 5 mL 2x sehari 5 mL
pH : 7-7.5 pH : 6
conclusion ?
Tidak. Penelitian ini dilakukan secara open-label, baik peneliti, tenaga medis, dan
pasien mengetahui pengobatan yang diberikan.
5. Were the group similar at the start of trial ?
(A) Are the result of the study valid ?
Ya. 62 anak dengan rhinitis alergi musiman berusia 6-13 tahun direkrut di poli klinik alergi anak Institute of
Biomedicine and Molecular Immunology (IBIM) (CNR, Palermo, Italia) antara Oktober 2015 sampai Februari
2016. Diagnosis rhinitis alergi musiman didefinisikan sesuai dengan kriteria The Allergic Rhinitis and Its Impact
on Asthma (ARIA). Detail riwayat medis diperoleh oleh pewawancara medis terlatih (V.M., G.F., S.L.G.),
menyelidiki khusus dan durasi gejala, serta faktor risiko host dan lingkungan.
INKLUSI EKSLUSI
● Perokok aktif.
6. Aside from the experimental intervention, were the groups treated
(A) Are the result of the study valid ?
equally ?
Ya. Penelitian ini melibatkan 4 kunjungan berturut-turut:
7. How large was the treatment effect ?
(B) What are the results ?
Ya. Penelitian ini membuktikan penggunaan BHS lebih efektif daripada NSS tidak
hanya efektif dalam menurunkan T5SS dan NCC, tapi juga meningkatkan kualitas
hidup dan kualitas tidur.
Dari sudut pandang klinis, hasil ini bisa relevan karena irigasi hidung banyak
digunakan pada anak-anak untuk menekan gejala rhinitis.
Kerugian : Iritasi hidung atau terbakar selama irigasi, diamati pada 1 anak-anak NSS
(6%) versus 2 anak-anak BHS (12%), tetapi tidak cukup parah untuk tidak dapat
melanjutkan pengobatan.
THANKS !
Does anyone have any questions ?
Facebook.com/Freepik
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
@Freepik_Vectors and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
company/freepik-company