Anda di halaman 1dari 42

Journal Reading

Epidemiology and risk factors for


typhoid fever in Central Division, Fiji,
2014–2017: A case-control study

Disusun oleh : Uswatun Hasanah


Demam Tifoid ?
“Penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh bakteri
Salmonella Typhi.”

2
Manifestasi Klinis
7-21 hari, tidak demam demam tinggi demam demam turun
Masa inkubasi

Minggu IV
Minggu I

Minggu II

Minggu III
khas, flu like meningkat tiap terus menerus, semakin berat, perlahan,
syndrome : hari (>tinggi delirium, gang. anoreksia, kecuali jika
batuk, sakit saat sore- pendengaran, penurunan BB, terjadi fokus
kepala, nyeri malam), pegal- diare, infeksi infeksi
perut. pegal, mual , splenomegali, konjungtiva, (kolesistitis,
muntah, hepatomegali, suara ronkhi abses jaringan
konstipasi / lidah kering – pada basal lunak).
diare, dan lidah merah paru, gang.
kotor - tremor. mengkilat. kesadaran.

(Soedarmo et al, 2010).

3
Epidemiologi
→ Demam tifoid menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas
di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah
→ Dengan perkiraan 17,8 juta kasus baru setiap tahunnya.

4
Asia Timur Laut
<100 kasus / 100.000 penduduk

Beberapa negara Asia usia 5–15 tahun


180–194 / 100.000 anak

Asia Selatan usia 5–15 tahun


400–500 / 100.000 penduduk Asia Tenggara
100–200 / 100.000 penduduk

di Benua Asia (Ivan Elisabeth Purba, et.al., 2016)


5
di Indonesia
→ kecenderungan peningkatan jumlah kasus tifoid dari tahun
ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk
dan kematian diperkirakan sekitar 0,6–5%.4 (Riskesdas, 2007).

Prevalensi
2 1.9
1.8
1.6
1.6 1.5
1.4
1.2
1
0.8
0.8
0.6
0.4
0.2
0
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-24 th
Prevalensi 6
“Epidemiology and risk factors for typhoid fever in
Central Division, Fiji, 2014–2017: A case-control study”

→ Negara-negara kepulauan Pasifik termasuk Fiji, Nauru, dan Papua Nugini


melaporkan tingginya jumlah kasus demam tifoid setiap tahunnya.
→ Meskipun insiden ini jelas tinggi, penelitian untuk menyelidiki sumber dan cara
penularan demam tifoid di Pasifik, jarang dilakukan.
→ Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab dan cara penularan
demam tifoid di Divisi Pusat, Fiji.
→ Dengan tujuan untuk pengendalian penyakit baik secara vaksin maupun non-vaksin.

Latar Belakang
7
Metode ✘ Lokasi

8
Metode ✘ Lokasi

9
Metode ✘ Lokasi

10
Metode ✘ Desain

• Studi : case-control
• Waktu : 27 Januari 2014 hingga 31 Januari 2017
• Lokasi : Divisi Pusat, Republik Fiji
• Kelompok kasus : pasien yang berdomisili di Divisi Pusat yang mencari
perawatan di fasilitas kesehatan umum Divisi Pusat mana pun, dan
Salmonella Typhi diisolasi dengan kultur darah.
• Kelompok kontrol : Dua kontrol lingkungan dipilih untuk masing-masing
kelompok, satu dari lingkungan dekat dan yang lainnya dari lingkungan yang
lebih jauh dari tempat kasus itu muncul.

11
Metode ✘ Pengumpulan data
Metode ✘ Analisis Statistika

✓ Odds ratio (OR) dengan 95% confidence interval (CI) diukur


dalam analisis univariabel menggunakan regresi logistik
bersyarat untuk variabel yang dipilih
✓ Dibuat menggunakan metode imputasi multivariate
imputation by chained equations (MICE) dalam STATA.
✓ Analisis dilakukan dengan Stata / SE 14.0 untuk Windows
(Stata, TX, USA).

13
Metode ✘ Etik penelitian

Persetujuan etik diperoleh dari Fiji National


Health Research Committee, Human Ethics
Committee of the University of Otago, dan
Human Research Ethics Committee of Edith
Cowan University
Rincian verbal dan tertulis dari penelitian ini
diberikan dalam bahasa Fiji, Hindi, atau Inggris
jika diperlukan dan persetujuan tertulis diperoleh
dari semua partisipan dan wali partisipan.
Hasil

15
16
17
18
19
Simpulan

✘ Penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas sanitasi yang
tidak diperbaiki dan rusak adalah sumber penting dari
infeksi Salmonella Typhi di Fiji.
✘ Penularan demam tifoid terjadi dengan meminum air
permukaan yang terkontaminasi dan konsumsi produk
yang tidak dicuci, dan umum terjadi di populasi
pedesaan dan perkotaan.

20
Preventif ?
• Meningkatkan fasilitas sanitasi dan melindungi air permukaan dari
kontaminasi oleh kotoran manusia
• Desinfeksi air berbasis pusat atau rumah tangga juga akan
membantu membuat air yang terkontaminasi tinja aman untuk
dikonsumsi
• Perkembangan sosio-ekonomi jangka panjang, pengelolaan lahan
dan air, dan sanitasi
• Pengembangan vaksinasi konjugat demam tifoid

21
DOES THE STUDY ADDRESS A CLEAR QUESTION?

1. Is there a clearly focused question? ✓ Yes

22
IS THE STUDY DESIGN VALID?
2. Were there clearly defined groups of patients, similar in all important
ways other than exposure to the treatment or other causes?
✓ Yes

23
3. Were treatments / exposures and clinical outcomes
measured in the same way for both groups?
✓ Yes

24
4. Was the assessment of outcomes either objective or
blinded to exposure?
✓ Yes

25
5. Was the follow-up of study patients sufficiently long
for the outcome to occur?
✘ No

✘ Responden dalam penelitian ini tidak di


follow up, karena peneliti menggunakan
desain penelitian case-control

26
6. Do the results of the harm study fulfil some of the
diagnostic tests for causation?
✘ No

✘ Is it clear that the exposure preceded


the onset of the outcome?
✘ Penelitian ini menggunakan desain
penelitian case-control.

27
6. Do the results of the harm study fulfil some of the
diagnostic tests for causation?
✘ No

✘ Is there a dose-response gradient?


✘ Penelitian ini tidak menjelaskan
mengenai dose-response.

28
6. Do the results of the harm study fulfil some of the
diagnostic tests for causation?
o Can’t tell

✘ Is there any positive evidence from a


“dechallenge- rechallenge” study?
✘ Tidak dijelaskan.

29
6. Do the results of the harm study fulfil some of the
diagnostic tests for causation?
o Can’t tell

✘ Is the association consistent from study to


study?
✘ Pada discussions, disebutkan bahwa
penelitian ini merupakan studi case-control
pertama yang melakukan investigasi penyebab
dan cara penularan demam tifoid di Fiji.
30
6. Do the results of the harm study fulfil some of the
diagnostic tests for causation?
✓ Yes

✘ Does the association make biological sense?


✘ Berbagai macam faktor yang disebutkan
pada penelitian ini, beberapa diantaranya
meningkatkan risiko demam tifoid

31
ARE THE RESULTS IMPORTANT?
7. How strong is the association between exposure and
outcome, i.e. the estimate of risk?

32
33
34
35
36
8. How precise is the estimate of risk?
Were the results presented with confidence intervals?

✘ Pada tabel hasil penelitian disebutkan


bahwa penelitian ini menggunakan 95%
CI dan hasil dikatakan signifikan apabila
nilai p < 0,05

37
ARE THE RESULTS APPLICABLE FOR MY PATIENT?

9. Is my patient so different from those included in the


study that its results don’t apply?
✘ No

✘ Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan


di sini (Jawa Tengah, Indonesia).

38
10. What is my patient’s risk of the adverse event /
potential benefit from therapy?
✘ No

✘ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


apakah faktor-faktor tersebut (yang
diteliti) menjadi faktor risiko terjadinya
demam tifoid, tidak ada mengenai terapi.

39
11. What are my patient’s preferences, concerns, and
expectations from this treatment?
✘ No

✘ Penelitian ini tidak dilakukan terapi


sehingga tidak ada hasil dari terapi.
Tujuan dari penelitian ini untuk dapat
melakukan pengendalian demam tifoid.

40
11. What are my patient’s preferences, concerns, and
expectations from this treatment?
✘ No

✘ Penelitian ini tidak dilakukan terapi


sehingga tidak ada hasil dari terapi.
Tujuan dari penelitian ini untuk dapat
melakukan pengendalian demam tifoid.

41

✘ THANKS !
✘ ANY QUESTIONS ?

42

Anda mungkin juga menyukai