Asma merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sering menjadi penyulit
dalam kehamilan
Asma yang tidak terkontrol meningkatkan risiko kematian perinatal, prematuritas, dan
bayi berat badan lahir rendah (BBLR) serta preeklamsi.
3
PENDAHULUAN
Kekurangan vitamin D
Polusi udara
Estrogen Progesteron
menyebabkan kongesti menyebabkan laju
kapiler hidung pernafasan
Beta agonis
Beta agonis yang mengaktivasi baik reseptor β1 dan β2
misalnya epinefrin dan analog isopropilnya yaitu
isoproterenol. Pemberian epinefrin subkutan dapat
dipertimbangkan pada eksaserbasi akut berat meskipun
terapi awal lain sudah diberikan. Efek adrenergic alpha
(α) dari epinefrin dapat menimbulkan vasokontriksi
uterus.
β agonis inhalasi : Albuterol, Pirbuterol, Terbutaline,
Metaproterenol, Bitolterol, β agonis tablet : Albuterol,
Terbutaline, Metaproterenol
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS ASMA PADA 16
KEHAMILAN
Antikolinergik
Antikolinergik inhalasi menyebabkan bronkodilatasi
dengan cara mengurangi tonus vagal intrinsik pada saluran
napas. Antikolinergik menutup refleks bronkokonstriksi
yang disebabkan iritan inhalasi.
Inhalasi antikolinergik adalah Aminophylline yang
merupakan bronkodilator yang digunakan secara parenteral
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS ASMA PADA 17
KEHAMILAN
Teofilin
Teofilin atau dikenal dengan 1,3-dimethylxanthine adalah
obat penghambat fosfodieterase yang digunakan sebagai
terapi asma. Teofilin sebagai bronkodilator ringan-sedang
tergantung dari konsentrasi serumnya. Teofilin dapat
diberikan dalam bentuk preparat lepas lambat, teofilin
memiliki durasi yang panjang dan berguna untuk kontrol
asma nokturnal.
TATA LAKSANA
FARMAKOLOGIS ASMA PADA 18
KEHAMILAN
Cromolyn Sodium
Cromolyn sodium merupakan bahan anti inflamasi
nonsteroid yang digunakan untuk tatalaksana dan
profilaksis asma kronis. Tersedia dalam bentuk inhaler
dan nebulizer. Cromolyn Sodium diberikan sebagai
profilaksis menghambat fase awal dan lebih lanjut
pengecilan saluran nafas yang diinduksi allergen.
Mekanisme kerja dari Cromolyn sodium adalah
menstabilkan dan mencegah pelepasan mediator dari sel
mast.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS ASMA PADA 19
KEHAMILAN
Kortikosteroid
Obat anti inflamasi paling efektif untuk pengobatan
asma adalah kortikosteroid. Kortikosteroid dapat
diberikan peroral ataupun inhaler. Mekanisme kerja
kortikosteroid adalah interaksi dengan metabolisme
asam arakidonat dan sintesis leukotrien dan
prostaglandin, pencegahan migrasi langsung dan
aktivasi sel-sel radang, dan peningkatan responsivitas
reseptor beta otot polos saluran napas.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS ASMA PADA 20
KEHAMILAN
Antihistamin
Antihistamin digunakan untuk menahan aksi pelepasan
histamin selama aktivasi sel mast sebagai respons terhadap
alergen atau stimulan lain. Antihistamin banyak didapatkan
dalam obat-obat flu dan anti alergi yang dijual bebas.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS ASMA PADA 21
KEHAMILAN
Dekongestan
Dekongestan merupakan obat adrenergik α yang digunakan
untuk konstriksi pembuluh darah di mukosa hidung. Bahan
yang termasuk dalam golongan dekongestan misalnya
oksimetazolin, fenilefrin, fenilpropanolamin, efedrin, dan
pseudoefedrin.
TATA LAKSANA ASMA PADA KEHAMILAN DAN MENYUSUI
22
Djajalaksana S. Komorbid dan kondisi khusus. In: Heru W, editor. Asma pedoman diagnosis dan tatalaksana di indonesia PDPI. 2st ed. Jakarta: PDPI; 2019.
p. 137-40.
TATA LAKSANA ASMA PADA KEHAMILAN DAN MENYUSUI
23
Djajalaksana S. Komorbid dan kondisi khusus. In: Heru W, editor. Asma pedoman diagnosis dan tatalaksana di indonesia PDPI. 2st ed. Jakarta: PDPI; 2019.
p. 137-40.
TATA LAKSANA ASMA EKSASERBASI AKUT PADA 24
KEHAMILAN
Asma eksaserbasi
akut pada kehamilan
Ibu hamil diberikan oksigen
Dinilai secara Pertimbangkan yang telah
dengan
cepat derajat rawat ruang dilembabkan 2
serangan intensif hingga 4 lpm dan
beratnya
asma akut pertahankan pressure
oksigen (PO2) 70-80
mmHg)
25
TATA LAKSANA ASMA EKSASERBASI AKUT PADA KEHAMILAN