Tahun : 2015
Abstrak : Aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana dapat dijadikan sebagai
terapi nonfarmakologi untuk mengurangi gejala klinis dari tuberkulosis yaitu
sesak nafas di Puskesmas Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental dengan pendekatan
Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang diambil sebanyak 16
responden dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dengan teknik sample random sampling. Instrumen yang
digunakan lembar observasi sesak nafas. Desain penelitian ini menggunakan
Pre Eksperimental dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design.
Sampel yang diambil sebanyak 16 responden dan dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan teknik simple
random sampling. Instrumen yang digunakan lembar observasi sesak nafas
(American Thoracic Society).
Kata Kunci : Aroma terapi daun mint, Inhalasi sederhana, Sesak nafas,
Tuberculosis Paru
No Komponen Isi Kritisi Sebaiknya PJ
1 Latar Tuberkulosis (TBC), Pada latar Dalam penulisan
Belakang penyakit paru-paru belakang abstrak sistematika
yang diakibatkan sudah terdapat penulisan abstrak
serangan bakteri introduction, latar belakang
Mycobacterium outcome hasil harus tidak
tuberculosis. Difusi penelitian, ada mencantumkan
oksigen akan metode penelitian, komponen, yaitu:
terganggu karena dan terdapat 1. Rekomendasi
adanya bintil-bintil pembahasan
atau peradangan mengenai saran.
pada dinding
alveolus. Jika bagian
paru-paru yang
diserang meluas, sel-
selnya mati dan
paru-paru mengecil.
Akibatnya napas
penderita terengah-
engah. Sesak nafas
gejala ini ditemukan
bila kerusakan
parenkim paru sudah
luas atau karena ada
hal-hal yang
menyertai seperti
efusi pleura dan
pneumothoraks.
Sesak nafas pada
penyakit TB paru
yang ringan (baru
kambuh) belum
dirasakan adanya
sesak nafas. Sesak
nafas akan
ditemukan pada
penyakit TB paru
yang sudah lanjut,
dimana infiltrasinya
sudah meliputi
setengah bagian
(Yessie & Andra,
2013).
2 Tujuan Penelitian ini Responden dalam Tujuan untuk
bertujuan untuk penelitian ini mengetahui
mengetahui adalah Semua pengaruh aroma
pengaruh aroma penderita terapi daun mint
terapi daun mint tuberculosis paru dengan inhalasi
dengan inhalasi yang mempunyai sederhana terhadap
sederhana terhadap gejala klinis sesak penurunan sesak
penurunan sesak nafas yang ada di nafas pada pasien
nafas pada pasien Puskesmas Sooko, tuberculosis paru
tuberculosis paru di Kecamatan di Puskesmas
Puskesmas Sooko- Sooko, Kabupaten Sooko-Mojokerto.
Mojokerto. Desain Mojokerto.
penelitian ini Jumlah populasi
menggunakan Pre dalam penelitian
Eksperimental ini sebanyak 17
dengan pendekatan orang. Setelah
Pretest-Posttest disesuaikan
Control Group dengan kriteria
Design penelitian,
didapatkan
populasi
terjangkau
berjumlah 16
orang. Sampel
penelitian adalah
16 orang yang
akan diteliti atau
jumlah
karakteristik yang
dimiliki oleh
populasi.
Kemudian dari 16
orang dibagi
menjadi 2 yaitu 8
responden sebagai
kelompok
perlakuan dan 8
responden sebagai
kelompok kontrol.
Tehnik
pengambilan
sampel penelitian
ini dilakukan
secara Simple
random sampling.
3 Manfaat Aroma terapi daun Dalam penelitian musik klasik
mint juga merupakan ini dari manfaat bermanfaat untuk
salah satu tindakan penelitian sudah membuat
mandiri perawat baik. seseorang
dalam manajemen menjadi rileks,
pernapasan pasien menimbulkan
yang sesak, berbagai rasa aman dan
penelitian sejahtera,
menunjukkan bahwa melepaskan rasa
aroma terapi yang gembira dan
efektif dalam sedih,
manajemen menurunkan
pernapasan yang tingkat
sesak pada pasien kecemasan
adalah daun mint. pasien pra
Hal ini dikarenakan operasi dan
Daun mint melepaskan rasa
mengandung sakit dan
menthol sehingga menurunkan
sering digunakan tingkat stress.
juga sebagai bahan
baku obat flu (Jefry,
2014). Aroma
menthol yang
terdapat pada daun
mint memiliki anti
inflamasi, sehingga
nantinya akan
membuka saluran
pernafasan. Selain
itu, daun mint juga
akan membantu
mengobati infeksi
akibat serangan
bakteri. Karena daun
mint memiliki sifat
anti bakteri. Daun
mint akan
melonggarkan
bronkus sehingga
akan melancarkan
pernafasan. Untuk
melegakan
pernafasan bisa
untuk menghirup
daun mint secara
langsung. Sedangkan
inhalasi sederhana
adalah menghirup
uap hangat dari air
mendidih telah
dicampur dengan
aroma terapi sebagai
penghangat.
4 Metode Penelitian ini Responden yang Penelitian
menggunakan digunakan dalam eksperimen
penelitian kuantitatif pengumpulan merupakan
dengan jenis data variabel bagian dari
penelitian pre dependen penelitian
eksperimen with pre- penurunan sesak kuantitatif dan
test dan post-test one nafas adalah kualitatif
group desaign, yang lembar meneliti
mana observasi observasi, alat pengaruh
dilakukan sebanyak ukur yang perlakuan
dua kali yaitu digunakan terhadap perilaku
sebelum dan sesudah adalah Skala yang timbul
intervensi. sesak nafas nafas sebagai akibat
American perlakuan.
Thoracic Society
(ATS).
Sedangkan
instrument
variabel
independen
menggunakan
SAK (satuan
acara kegiatan).
Dalam penelitian
ini akan
dianalisis
dengan
menggunakan
uji Wilcoxon
dalam melihat
pengaruh
sebelum dan
sesudah
perlakuan, untuk
menganalisis
pebedaan antara
kelompok
perlakuan dan
kontrol
menggunakan
uji Mann
Whitney U
sehingga akan
diketahui
pengaruh aroma
terapi daun mint
dengan inhalasi
sederhana pada
kelompok
perlakuan dan
kontrol terhadap
penurunan sesak
nafas pada
pasien
tuberculosis
paru.
BAB III
IMPLEMENTASI TINDAKAN
1. Persiapan alat
a. kom kecil
b. Air hangat
KEBIJAKAN c. Daun mint
2. Cara kerja
a. Cuci tangan (sesuai spo)
b. Identifikasi pasien (sesuai spo)
c. Jelaskan pada keluarga pasien tindakan yang akan
dilakukan
d. Siapkan alat-alats secara lengkap. Bawa alat-alat ke
samping tempat tidur pasien
e. Tutup pintu atau pasang sketsel/korden pada samping
tempat tidur pasien
f. Ataur posisi pasien seyaman mungkin
g. Masukan air hangat kedalam kom
h. Campurkan daun mint dnegan air hangat tersebut
i. Dekatkan air hangat yang telah dicampur dnegan daun
mint kepada pasien agar uap dari air hangat yang telah
dicampur dengan daun mint tersebut dapat dihirup oleh
pasien
j. Lakukan kegiatan tersebut selama 3 kali sehari dalam
waktu 15 menit
k. Rapikan pasien dan beresakn alat-alat
l. Cuci tangan
m. Dokumentasikan tindakan pemberian aroma terapi daun
mint dalam dokumentasi keperawatan (SOAP)
B. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan yang dapat diambil dari penelitian yaitu data dari penelitian ini
dapat menjadi dasar bagi keperawatan terutama untuk keperawatan medikal bedah, untuk
memberikan intervensi pada pasien sehingga diharapkan dapat membantu dalam
memberikan asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami sesak.
C. Kesulitan Dan Proses Intervensi