BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat merupakan suatu keadaan yang ideal bagi setiap orang. Menurut World
Health Organization (WHO), sehat adalah keadaan sejahtera sempurna dari fisik,
mental, dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit dan
kelemahan. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara klinis tidak adanya penyakit
kesehatan fisik itu sendiri mencerminkan bahwa semua organ tubuh berfungsi
diagnosis dan penanganan organ dalam tanpa bedah pada pasien dewasa. Penyakit
Dalam adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan
Yang disebut spesialis penyakit ini adalah dokter pengobatan, internis, atau internis
umum. Hal ini berarti bahwa pulmonologi, yang mengkhususkan diri dalam paru-
paru, juga dianggap sebagai internis, asalkan dia hanya menangani pasien dewasa.
Sistem pernapasan atau respirasi adalah sistem pada manusia yang berfungsi
untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbon dioksida
melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis
2
melalui mekanisme ventilasi, perfusi dan transpor gas pernapasan. Pengaturan saraf
pernapasan yang menghambat saluran pernapasan antara lain sesak nafas pada
Tubercolosis, Asma
bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang
terengah-engah. Sesak nafas gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru
sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura dan
pneumothoraks. Sesak nafas. Pada penyakit TB paru yang ringan (baru kambuh)
belum dirasakan adanya sesak nafas. Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit TB
paru yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluan napas yang melibatkan banyak
yang menimbulkan kejadian episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk, terutama malam atau dini hari. Episodik tersebut
berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan sering kali
3
Indonesia, 2006).
mempunyai populasi yang terus meningkat. Menurut survey The Global Initiative
for Asthma (GINA) tahun 2004, ditemukan bahwa kasus asma di seluruh dunia
mencapai 300 juta jiwa dan di prediksi pada tahun 2025 penderita asma akan
bertambah menjadi 400 juta jiwa. Dan World Health Organization(WHO) juga
mengindikasikan hal yang serupa bahwa jumlah penderita asma di dunia akan terus
bertambah sekita 180 ribu orang per tahun (Mutaqqin, 2009). Di Indonesia sendiri
saat ini penyakit asma menduduki urutan sepuluh besar penyebab kesakitn dan
pengontrolan gejala sesak nafas atau asma dapat dilakukan dengan cara
menghindari alergen pencetus keduanya, konsultasi sesak nafas atau asma dengan
tim medis secara teratur, hidup sehat dengan asupan nutrisi yang memadai dan
diperkirakan cukup tinggi yaitu sekitar 42% dari penderita asama yang ada di New
Salah satu cara yang dapat mengurangi sesak nafas yaitu dengen memberikan
aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana atau metode penguapan. Aroma
terapi daun mint adalah suatu penyembuhan yang berasal dari alam dengan
4
menggunakan daun mint sebagai tambahan baku. Daun mint mengandung daun
menthol sehingga sering digunakan juga sebagai bahan baku obat flu (Jefry, 2014).
Kandungan penting yang terdapat didaun mint adalah menthol (dekongestan alami).
Daun mint mempunyai kandungan minyak essensial menthol dan menthone. Pada
daun dan ujung-ujung caban tanaman mint yang sedang berbunga mengandung 1%
minyak atsiri, 78 % mentol bebas, 2% mentol tercampur ester, dan sisanya resin,
Aroma menthol yang terdapat pada daun mint memiliki anti inflamasi, sehingga
nantinya akan membuka saluran pernapasan. Selain itu daun mint juga akan
memiliki sifa antibakteri, daun mint akan melonggarkan bronkus sehingga akan
Oleh karena itu diperlukan health education, demontrasi dan memberikan asuhan
keperawatan pada pasein sesak napas atau asma agar menganjurkan untuk
menggunakan aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana untuk mengurangi
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh aroma terapi daun mint dengan inhalasi
sederhana terhadap penurunan sesak nafas pada pasien dengan gangguan saluran
pernapasan. Oleh karena itu, mahasiswa tertarik untuk melakukan presentasi ebn
sesak nafas pada pasein penyakit dalam dengan gangguan pernapasan di RSUD Dr.
Adjidarmo Rangkasbitung.
5
B. TUJUAN
3. Mengenalkan terapi non medis untuk mengatasi gangguan sesak nafas atau
BAB II
ANALISA JURNAL
A. JURNAL EBN
1. Judul :
Peneliti :
One Group Pretest-Posttest Design Yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk
penderita tuberculosis paru yang mempunyai gejala klinis sesak nafas yang ada
Hasil Penelitian :
7
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pengaruh aroma terapi daun mint
sebesar p-value 0.008 < (a) 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test pada kelompok kontrol
didapatkan bahwa tingkat signifikansi sebesar p-value 0.317 > (a) 0.05,
maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak terdapat daun mint dengan
paru pada kelompok kontrol antara pretest dan posttest. Maka berdasarkan
hasil analisis Wilcoxon Signed Ranks Test pada kelompok eksperimen ada
Berdasarkan hasil penelitian ini tehnik pemberian aroma terapi daun mint
menit saat sesak nafas ternyata juga sangat efektif untuk mengurangi sesak
yang bisa mengurangi sesak nafas, misalnya pemberian oksigen masker dan
inhalasi. Dengan begitu aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana
mempunyai gejala klinis sesak nafas. Upaya untuk mengurangi gejala klinis
pernafasan.
2. Judul :
Peneliti :
menggunakan desain Pre And Post Tes With Control Group. Pengambilan
Hasil Penelitian :
- Tingkat kontrol asma pre post test pada kelompok perlakuan menunjukkan
nila p value = 0.000 yang nilai a < 0,05 sehingga terdapat perbedaan tingkat
kontrol asma, tingkat kontrol asma pre post test pada kelompok kontrol
9
menunjukan nilai p value = 0.317 yang nilai a > 0.05 sehingga tidak
3. Judul :
Peneliti :
Intervensi teknik pernapasan buteyko dan pemberian aroma terapi daun mint
yang diterapkan kepada pasien untuk mengatasi sesak napas dilakukan dengan
10
cara duduk dalam posisi tegak dan sebelum memulai terapi ini maka dilakukan
nodding, tipping dan hold and blow (untuk membersihkan hidung) setelah itu
ukur nadi lakukan dalam kurun waktu 1-2 menit, kemudian masuk ke langkah
dangkal) selama 3 menit yang kemudian diberikan aroma terapi daun mint,
istirahat sejenak selama 20-30 detik, lanjutkan lagi dengan melakukan control
diberikan aroma terapi daun mint, istirahat sejenak selama 20-30 detik,
(bernapas dangkal) selama 3 menit sambil diberikan aroma terapi daun mint,
istirahat sejenak selama 20-30 detik, lanjutkan lagi dengan melakukan control
pause kemudian bernapas biasa (bernapas dangkal) selama 3 menit dan berikan
aroma terapi daun mint, istirahat panjang selama 2 menit, dan terkhir lakukan
control pause lagi dan setelah selesai ukur nadi sebelum mengakhiri terapi.
Hasil penelitian :
Hasil yang didapatkan pada analisa dari ketiga kasus kelolaan adalah adanya
pernapasan) dan peningkatan saturasi oksigen dan control pause pada setiap
Darurat (IGD) agar pasien dapat mengontrol pernapasan saat serangan asma
terjadi. Teknik pernapasan Buteyko dan aroma terapi daun mint efektif
B. ANALISA PICO
1. IDENTIFIKASI PICO
a. P (Problem)
Masalah yang ditemukan oleh peneliti adalah sesak nafas biasanya keluarga
pasien panik dengan cara apa untuk melakukan atau mengurangi gejala
paru yang mengalami gejala klinis perlu diajarkan cara sederhana dengan
b. I (Intervention
Eksperiment dengan menggunakan desain Pre And Post Test With Control
c. C (Comparison) :
buteyko. Kelebihan dari teknik pernapasan buteyko adalah teknik ini dapat
dalam penanganan pertama. Dan jika pasien asma tersebut tidak dapat
dukungan dari keluarga adalah salah satu motivasi dan bagian dari tingkat
keberhasilan terapi ini ketika pasien merasakan keluhan dan mulai gelisah
serta panik. Namun, selain terdapat kelebihan terapi ini juga memiliki
berlebih pasien terkadang pasien tidak lagi memperhatikan dan tidak mau
langkah pada teknik pernapasan buteyko ini menjadi sebuah alasan untuk
dilakukannya pada pasien asma dengan keluhan sesak napas yang berlebih.
13
d. O (Outcame) :
0,008 < 0,05 yang artinya ada pengaruh aroma terapi daun mint dengan
inhalasi sederhana terhadap penurunan sesak nafas dan pada hasil uji Mann
Whitney U menunjukkan p value 0,006 < 0,05 yang berarti ada beda antara
nilai skala sesak nafas kelompok kontrol tanpa diberikan aroma terapi daun
mint dengan inhalasi sederhana. Melihat hasil penelitian ini maka aroma
terapi daun mint dengan inhalasi sederhana dapat dijadikan sebagai terapi
nafas.
14
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. AROMATERAPI
1. Definisi
bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum
penyembuhan dengan sifat terapeutik dari minyak astiri (Craig Hospital, 2013).
esensial tanaman untuk tujuan terapeutik (Posadzki et al, 2012). Jenis minyak
f. Minyak Peppermint
2. MEKANISME AROMATERAPI
Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis : mereka yang
(Hongratanaworakit, 2004).
minyak esensial memicu perubahan dalam system limbic, bagian dari otak
yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang
aplikasi lokal minyak yang diencerkan dapat membantu untuk kondisi tertentu.
bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang. Beberapa minyak esensial
yang diterapkan pada kulit dapat menjadi anti mikroba, antiseptic, anti jamur,
terbuka menuju otak. Melalui saraf ini aroma tersebut akan mengalir ke bagian
Ini bisa terjadi karena aroma tersebut menyentuh langsung pusat emosi
Scholes. Penerapan terapi ini pun amat sederhana dan mudah. Beberapa cara
bisa dipilih sesuai selera. Mereka yang tidak mau bersusah payah, cukup hanya
atau bau ini memang sulit dipahami. Namun perilakunya amat spesifik dan
berbeda dengan tipe stimulasi sensorik jenis lain. Yang jelas, bau atau aroma
beraroma enak dan wangi mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Dalam
presentasi Anda.
17
Daun mint merupakan salah satu makanan diet yang sangat baik. Di
Cina, tanaman ini sudah digunakan sebagai pelangsing alami meskipun masih
jarang dipakai.
pencernaan.
Selain itu, daun mint juga mengandung mentol yang dapat mempercepat
sirkulasi, meringankan kembung, mual dan kram serta membakar lemak tubuh.
Khasiat peppermint tak hanya sebatas apa yang dimakan, tetapi juga
Tiga dari produsen terbesar dari mint dan produk terkait mint seperti
minyak esensial - adalah Amerika Serikat, India dan Cina. AS dan India
karet, pasta gigi, obat kumur, dan beberapa produk lainnya. Tanaman ini
biasanya ditanam di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara. Cocok
gigi, permen karet, dan permen. Daun mint (Mentha cordifolia). Dengan
pencernaan, atau jika sakit perut akan amat membantu menghilangkan rasa
sakitnya. Daun Mint adalah tanaman yang sangat haus. Ini tumbuh di
mucklands baik dikeringkan di Indiana, Michigan dan Wisconsin. Hal ini juga
Montana. Daerah ini berbagi satu karakteristik: Mereka semua utara paralel ke-
41, di mana jumlah yang tepat siang hari menghasilkan hasil terbaik dan
kualitas minyak. Mint adalah tanaman tahunan yang menghasilkan benih tidak.
penyakit, root atau pelari bawah tanah dari tanaman yang ada. Pada tahun
dalam kelenjar di bagian bawah daun peppermint dan spearmint. Sebuah acre
(.4 ha) mint menghasilkan sekitar 76 pound (34,5 kg) minyak. Mint sulit untuk
tumbuh dan perawatan khusus harus diambil untuk memastikan hanya kualitas
pada kulit seperti jerawat. Adapun 6 manfaat kesehatan dari Daun Mint yaitu:
19
1. Manfaat untuk kesehatan utama dari daun mint adalah efeknya terhadap
barat daun mint dijadikan makanan pembuka. Daun mint juga dapat
perut, Anda bisa meminum secangkir Teh mint. Aroma Mint juga berguna
untuk mengobati mual dan sakit kepala. Minyak menthol yang berasal dari
daun Mint banyak dipakai orang-orang yang sering berpergian jauh untuk
mencegah mual.
2. Minyak Mint adalah stimulan, oleh karena itu dapat berguna dalam
mengobati depresi, stres dan sakit kepala. Anda bisa menggunakan sabun
aroma mint saat mandi atau meneteskan minyak mint ke sarung bantal
4. Aroma mint yang kuat juga memberikan manfaat kesehatan pada sistem
5. Daun Mint juga memiliki fungsi dan manfaat kesehatan untuk mulut. Daun
mint sering digunakan untuk merawat Kesehatan mulut, karena daun mint
memiliki sifat anti kuman. Anda tinggal mengunyah daun mint untuk
6. Daun mint juga baik untuk kesehatan kulit, sehingga sering digunakan
untuk mengobati jerawat, gigitan serangga, dan luka bakar. Selain itu,
daun mint juga digunakan sebagai bumbu dan item dekoratif yang
kalsium dan potasium. Serat, klorofil dan fitonutrien juga banyak terkandung
didalam daun mint. Daun mint dipercaya dapat memulihkan stamina tubuh,
1. PENGERTIAN
memberi obat (sejenis aerosol) dalam bentuk uap secara langsung pada alat
3. Nebulizer
4. Inhalasi sederhana/tradisional
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk
uap ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang
Terapi ini lebih efektif ketimbang obat oral/minum seperti tablet atau sirup.
obat oral akan melalui berbagai organ dulu seperti ke lambung, ginjal, atau
Sedangkan dengan inhalasi, obat akan bekerja cepat dan langsung. Selain itu
dosis obat pada terapi inhalasi sangat kecil dan tidak memiliki efek samping ke
2. TUJUAN UTAMA
3. CARA PEMAKAIAN
a. Kertas tissue
pada botol menunjukkan anka konsentrasi yang tidak terlalu pekat (bila
dikemas kedalam sachets kecil. Cara ini lebih praktis, selain dapat
disimpan lama, kita dapat pula memilih jenis aroma tertentu secara
b. Tangan
dihirup atau dibiarkan saja terhirup sendiri. Hal ini akan memberikan efek
yang secara langsung dan tanpa disadari karena kita ditak perlu melakukan
c. Alat penguap
Alat penguap minyak esensial memiliki prinsip yang dibakar yaitu, minyak
minyak tersebut. Botol diletakkan diatas meja atau dekat dengan seseorang
d. Botol penyemprot
yang dapat mengubah emosi seseorang yang menghirupnya. Alat ini dapat
aerosol.
e. Vaporizer
23
Adalah alat yang mengubah minyal esensial menjadi bentuk yang mudah
molekul dari senyawa kimia tersebut, sedangkan alat ini hanya mengubah
Cara inhalasi akan lebih mudah untuk masuk kedalam tubuuh kita,
olfaktorius.
Dalam perdagangan kini tersedia dalam bentuk padat (lilin) yang siap
sesuai.
Kurang efektif di berikan pada balita karena uap air panas dan bau
C. PERAN PERAWAT
tentang Aromaterapi Daun Mint dapat sesak nafas pada pasein dengan
BAB IV
A. ANALISA SWOT
S :
W:
O :
T :
dalam kecemasan.
28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
aromaterapi ada 3 tahap yaitu mencampur minyak essensial daun mint, menghirup,
memposisikan pasien. Aroma mint yang kuat juga memberikan manfaat kesehatan
bronkus dan paru-paru, dan mengobati gangguan pernapasan tertentu seperti asma
dan batuk.
29
Dari hasil beberapa jurnal ebn menunjukan bahwa pemberian daun mint sangat
B. SARAN
aromaterapi lavender bagi penurunan kecemasan pasien post operasi, dan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Getha Ria Anjani. Analisis Praktik Keperawatan Pada Pasien Asma Dengan Intervensi
(https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/305/KIAN-.pdf?
Cinthia Ferari, dkk. Pengaruh Kombinasi Tehnik Pernafasan Buteyko Dengan Inhalasi
(online) (http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/repo/disk1/36/01-gdl-
Edy Siswantoro, Pengaruh Aroma Terapi Daun Mint Dengan Inhalasi Sederhana
(https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/55769758/30-27-1-
SM.pdf?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1557338062&Si
gnature=J67jPZMz7RC88iNVCzb%2FI2lIIvA%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename
%3DPENGARUH_AROMA_TERAPI_DAUN_MINT_DENGAN_I.pdf)
4 Mei 2019
(https://www.scribd.com/document_downloads/direct/189448799?extension)