Ns. DEFRIMA OKA SURYA,M.Kep,Sp.Kep Kom oleh ADEK RAHMAT NIM 22122260
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATANN
STIKES MERCUBHAKTIJAYA PADANG 2023 Judul Jurnal : Randomized Controlled Trial of Acupuncture for Women with Fibromyalgia: Group Acupuncture with raditional Chinese Medicine Diagnosis- Based Point Selection
Nama Penulis : Scott D. Mist, PhD, and Kim Dupree Jones, PhD
Tahun terbit : 2018
Latar Belakang: Fibromyalgia adalah gangguan multi-gejala dimana gejala tersebut berupa nyeri kronis yang meluas, kelelahan, gangguan tidur, serta gangguan kognitif, depesi, dan kecemasan. Fibromyalgia salah satu penyebab tingginya pemanfaatan perawatan serta hilangnya produktivitas, banyak pasien fibromyalgia kronis menngunakan obat komplmenter dan alernatif sebagai terapi tambahan. Setidaknya hampir 40% dari penderita fibromyalgia yang mengguanakan obat komplementer dan terapi alternatif dan hampir 7% menggunakan akupuntur untuk meringankan gejala fibromyalgia. Namun dokumen konsensus utama merekomendasikan edukasi untuk pasien dengan fibromyalgia dan lebih berhati-hati terahadap akupuntur. Namun temuan terbaru menemukan bahwa akupuntur mungkin lebih efektif untuk pengobatan fibromyalgia diamana dari empat ulasan dua menunjukkan bahwa tidak cukup bukti serta dua menunjukkan hasil positif untuk pengurangan rasa sakit dan dampak gejala.(Launche et.al.2015). Traditional Chinese Medicine (TCM) adalah pengobatan cina dimana paling banyak gaya umumnya merupakan pengobtan akupuntur. Dalam penelitian ini, kami melaporkan bahwa hasil dari uji klinis alokasi acak dua kelompok berbasis diagnosis Pengobatan Cina protokol vs pendidikan kelompok. Desain penelitian ini dapat diterima dan telah melakukan uji kelayakan untuk melaukan uji coba tersebut diaman kemungkinan dampak yang akan timbul dari akupuntur sendiri adalah gagalnya menghilangkan gejala fibromyalgia mereka dari standart farmakologis.hipotesis utama adalah bahwa studi ini akan layak dan diterima oleh para peserta studi. Untuk hipotesa sekundernya adalah bahwa peserta dalam akupuntur kelompok akan memiliki banyak peningkatan pada dampak fibromyalgia. Questionnaire–Revised (FIQR) total score disana menunjukkan hasil akhir hipotesa eksplorasi bahwa kelelahan akan ditingkatkan pada kelompok akupuntur namun tidak untuk kelompok penidikan/ edukasi. Pembahasan: Studi ini dilakukan kepada wanita berusia 18-75 tahun dimana sudah mendapatkan diagnosis fibromyalgia, semua peserta melaporkan rasa sakit rata-rata 5 atau lebih tinggi pada skala analog visual (VAS) selama seminggu terakhir dan setuju untuk tidak mengubah obat atau perawatan apapun selama masa studi. Ini akan dikonfirmasi setiap minggu oleh staf yang tidak terkait dengan pengobatan. Kami membatasi peserta dengan dengan Beck Depression Inventory skor kurang dari 29 dan mereka yang belum pernah menggunakan akupuntur atau pengobatan oriental dalam enam bulan sebelumnya. Dan juga kami mengecualikan mereka yang menggunakan Narkotikan atau yang mempunyai riwayat penyalahgunaan Zat terlarang, ibu hamil atau menyusui, dan mereka yang mmeiliki kelainan koagulasi yang diketahui mungkin akan mengganggu penggunaan akupuntur seperti trombositopenia, orang-orang dengan penyakit autoimun, rheumatoid arthritis yang bisa berpotensi mengacaukan analisis dan mereka yang mengalami kecacatan. Selanjutnya mereka harus memiliki diagnosis pengobatan tiongkok tradisional (TCM) mencakup Stagnasi Qi Hati, Stagnasi Darah dan Qi, atau Qi dan Kekurangan Darah, dan ini semua harus dikonfirmasi oleh ahli akupuntur, tujuannya adalah untuk merekrut pasien fibromyalgia yang cukup bergejala untuk menerima perawatan dengan aman. Intervensi akupuntur diberikan kepada peserta secara berkelompok dua kali seminggu dimana sesi akupuntur menggunakan bahasa Cina Tradisional, masing- masing berlangsung sekitar 40 menit. Diagnosa pengobatan tradisional cina termasuk pemeriksaan nadi, lidah tradisional, dan wawancara secara mendalam. Intervensi dilakukan disebuah ruangan dengan delapan merja akuputur dimana setiap pengobatan dibatasi penggunaan jarum sekali pakai dengan diameter 0.16 mm, 40 mm, 0.20mm, 40mm dan dengan kedalaman standart dimasukkan dalam titik yang sudah ditentukan oleh terapis dan dipertahankan maximal 20 menit. . intervensi untuk kelompok pendidikan melibatkan proses pendidikan yang difasilitasi dimana peserta di anjurkan untuk diskusi kelompok pada bab-bab dari buku fibromyalgia yang berfokus pada etiologi fibromyalgia, demografi, dan farmakologis .untuk mengetahui hasil dari intervensi peserta diminta mengisi FIQR disetiap akhir sesi di akir minggu selama 10 minggu. Hasilnya sebananyak 30 peserta dengan kelompok acak 16 kelompok akupuntur dan 14 kelompok pendidikan terdapat peningkatan statistik yang signifikan pada kelompok akupuntur untuk pengurangan rasa sakit namun tidak untuk kelompok pendidikan. Isu-isu yang terdapat dalam penelitian ini: a. Penelitian ini memperkuat hasil dari Launche et.al diamana terdapat pengurangan rasa sakit dan gejala pada penderita fibromyalgia. Dimana penelitian tersebut terdapat 4 responden diaman dua peserta menyatakan negatif terhadap pengobatan fibromyalgia menggunakan akupuntur dan dua lainnya menyatakan positif terhadap pengobatan fibromyalgia b. Penelitian ini berlangsung selama 10 minggu dan 4 minggu untuk penilaian yang seharusnya akupuntur atau terapi tradisional cina seharusnya dilakukan selama 6 bulan kedepan untuk mengetahui hasil yang signifika Daftar Pustaka Mist, S.D., Jones, K.D. (2018). Randomized Controlled Trial Of Acupuncture for Women with Fibromyalgia: Group Acupuncture with Tradisional Chinese Medicine Diagnosi- Based Point Selection. Pain Medicine 1-10.
Lauche R, Cramer H, Hauser W, Dobos G, Langhorst J. A systematic overview of reviews
for complementary and alternative therapies in the treatment of fibromyalgia syndrome. Evid Based Complment Alternat Med 2015;2015:610-