Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA PASIEN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK : PUTRI AYU OKTAPIANI

ELFINA YUNIARTI

RISKA WAFRIDZA

RUSDI IHZA MAHENDRA

PUSPA

KELAS : 1B

DOSEN : NADI APRILYADI, S.Sos, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D-III KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU


STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

STRATEGI PELAKSANAAN

Situasi Keluarga

Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5 orang terdiri atas istri dan anak 3 orang.Saat ini keluarga
mengalami masalah kesehatan. Istri dan anaknya menderita TBCparu. Pasien mengatakan tidak tahu
caranya supaya keluarga lain tidak tertular.Andamerencanakan untuk melakukan tindakan prevensi
dan promosi kesehatan untukmencegahnya meluasnya masalah pada anggota keluarga lainnya

Diagnosis keperawatan :

1. Kurang pengetahuan keluarga.

Rencana keperawatan:

1. Lakukan pendekatan keluarga.

2. Lakukan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan kesehatan keluargadengan masalah TBC.

Tujuan :

Pengetahuan keluarga meningkat dan kooperatif dalam mencegah terjadinya masalah.

SP KOMUNIKASI

FaseOrientasi

Salamterapeutik:“Selamat pagi bapak,ibu,dan semuanya.Saya perawat yang bertugas hari ini

(sambil melihat respons keluarga).

K: selamat pagi sus

Evaluasi dan validasi:“Bagaimanakah kabarnya hari ini? Saya lihat ibu tampak lemas dan sering
batuk”

.K: alhamdulillah baik Sus, Cuma masih lemas dan batuk aja

Kontrak:“Hari ini saya akan memberikan penyuluhan tentang TBC dan cara
pencegahannya.Waktunya30 — 45menit,apakah bapak-ibu siap? Tempatnya diruang tamu ini
saja,ya?”

K : iya Sus, iya diruang tamu aja Sus.


Fase Kerja:

Perawat : “Sebelum saya menjelaskan cara pencegahan penyakit TBC,lebih dahulu saya jelaskan
tentang apa itu penyakit TBC”.

Keluarga : iya Sus, TBC itu apa sih?

Perawat : “Penyakit TBC adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium


tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih
dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah. Kuman TBC tidak
hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika berbicara,
batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan
tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.

Pasien : (mendengarkan)

Perawat : Gejala Tuberkulosis Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang


berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain,
seperti: lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada, berkeringat di
malam hari

Pasien : trus pencegahan nya gimana Sus?,,

Perawat : Pencegahan Tuberkulosis TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin


BCG yang disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga
dapat dilakukan dengan cara: Mengenakan masker saat berada di tempat ramai, Tutupi
mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.

Pasien : klo untuk pengobatan nya gimana Sus?,,

Perawat : TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai
dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis
obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa: Isoniazid,
Pyrazinamide, Ethambutol,Rifampicin.

Pasien : terimakasih Sus atas penjelasan nya

Fase Terminasi:

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak,ibu dan adik-adik semua? Coba jelaskan


bagaimana cara mencegah penularan penyakit TBC ?”

Pasien : yang pertama bisa dengan pemberian vaksin dan juga dapat di cegah
dengan menggunakan masker di saat ramai tutupi mulut saat bersin, batuk, tertawa,
dan dengan tidak membuang dahak sembarangan
Perawat : wahh, alhamdulillah sudah paham ya buk, pak

Pasien : iya Sus

Perawat : “Setelah semuanya paham ,saya harap segera melakukan upaya


kebersihan lingkungan dan wmengaturventilasi serta pencahayaan yang cukup”

Anda mungkin juga menyukai