BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lembaga pendidikan formal di era saat ini. Dengan kegiatan ini maka bakat
bisa tersalurkan. Setiap peserta didik diberi kebebasan untuk mengikuti salah
kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum, hal ini
kegiatan kurikuler yang berada diluar jam pelajaran yang dilakukan dalam
minat dan bakat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya dalam hal
tidak hanya terdapat satu jenis ektrakurikuler saja, tetapi biasanya pihak
para siswa lebih leluasa memilih kegiatan yang sesuai dengan bakat dan
387) :
pribumi kita dan disesuaikan dengan keadaan serta fenomena yang sedang
popular terjadi. Alat yang digunakan dalam rebana adalah alat musik pukul,
syair yang bernuansa dan bernafaskan ajaran Agama Islam. Kesenian ini
cara memainkan rebana yang baik dan benar. Kesenian rebana di sekolah ini
sudah menjadi kegiatan rutin setiap pekannya. Selain itu dari segi prestasi,
SMP Negeri 2 Batealit memiliki prestasi yang cukup baik dalam bidang
seperti berikut, tahun 2014 juara 1 tingkat kabupaten pada perlombaan yang
Jepara, pada tahun 2015 juara 3 tingkat kabupaten pada perlombaan yang
guru bidang studi seni musik, tetapi dalam kancah dunia shalawatan sudah
mencetak prestasi yang cukup baik. Hal ini yang membuat penulis tertarik
dalamnya terdapat nilai-nilai ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dari syair-
gendhing-gendhing jawa yang karangan para wali bagian dari walisongo yang
B. Rumusan Masalah
Negeri 2 Batealit?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
karakter siswa.
lebih baik.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Ekstrakurikuler Keagamaan
yang mempunyai makna berbeda dan mempunyai nilai lebih dari biasa.
kemampuan siswa, selain itu juga untuk menyalurkan bakat dan minat yang
dimiliki.
1
Shaleh, Abdul Rachmad, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa (Jakarta:
PT. Grafinda Persada, 2005), hal.170.
7
(SDM) yang dimiliki peserta didik, baik yang berkaitan dengan aplikasi ilmu
nilai dan sikap demi untuk mengembangkan minat dan bakat siswa".3
dengan pengembangan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.
kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk
2
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidik, (Jogjakarta: Ar Ruzz,
2008), hal. 187.
3
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya:Elkaf, 2006), hal. 80.
8
pelajaran dengan maksud mengisi waktu luang siswa dengan hal-hal positif
4
Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1994), cet. ke-1, hal. 132.
5
Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung:
Mandar Maju, 1992), cet. ke-1, hal. 128.
6
Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 74-75.
9
pintar merupakan siswa yang pandai membagi waktu dengan banyak aktivitas
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
yang dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau
menjadi ajang atau alat promosi bagi sebuah sekolah dalam rangka
produktif, potensi yang dimiliki oleh peserta didik seperti domain kognitif,
afektif dan psikomotorik harus menjadi perhatian dan prioritas dalam setiap
yang digunakan tidak hanya menekankan proses pembinaan pada satu aspek
7
Moh. Uzer Usman, lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 22.
8
Petunjuuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Diri pada Sekolah Menengah Kejuruan,
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 31.
9
Ahmad Zainie Albanjari, Ekstrakulrikuler Keagamaan Dalam Kurikulum 2013, dalam
https://www.scribd.com/doc/Ekstra-Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013 docx, diakses: 14
Oktober 2019.
10
dan berkesinambungan.
peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi
kelompok10
alam semesta.
menjalankan tugas.
agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
sebagai berikut:
yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan seperti qiraah, tartil dll.
yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
ekstrakurikulernya.12
secara umum adalah menghendaki peserta didik menjadi insan kamil, agar
serta ketaqwaan kepada Allah swt, program ini sebagai penyempurna dari
selalu menyeru pada yang kebaikan dan mencegah pada yang mungkar.
Seperti dalam firman Allah swt. Surat Ali Imran ayat 104.
12
Ibid.,
13
Al-Qur’an Digital in word by mohammad taufiq.
13
guru tidak hanya bisa mengandalkan pada kegiatan proses belajar mengajar di
kelas saja yang minim pertemuannya. Pendidikan Islam setelah dipelajari dan
yang satu dengan yang lain tetapi pada umumnya adalah sebagai langkah
kreatifitas dan keterampilan peserta didik. Untuk itu fungsi dan tujuan dari
dan budaya.
menjalankan tugas.
14
Departemen Agama RI, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), hal 9-10.
14
agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
masalah sehari-hari.
B. Rebana
pengiring alunan musik atau syair-syair arab. Alat musik yang terbuat dari
tua.
15
negeri Yaman yang bernama Habib 'Ali bin Muhammad bin Husain Al-
berupa pembacaan qasidah yang diiringi rebana ala Habsyi dengan cara
bin Husain Al-Habsyi juga sempat mengarang sebuah buku yang berjudul
maulid Nabi Agung Muhammad SAW, kitab itulah yang sering dibaca
kesenian ini pun sudah melekat pada masyarakat, khususnya para pecinta
sholawat dan maulid Nabi saw, sebagai sebuah eksistensi seni budaya
pada malam Jum'at dan ada juga yang malam Senin dikarenakan malam
Menurut Prof. KH. Mustafa Ali Ya'qub, MA, kata Hadlrah itu
secara bahasa berarti “hadapan atau haribaan” Hal ini karena dalam seni
para tokoh yang sudah wafat yang dinilai telah berjasa bagi dakwah
kaum muslimin pecinta sholawat dan ahli thariqah, nama hadlrah berasal
17
dari kata "hadlara" yang berarti hadir, karena setiap ada majlis yang
Duror" yang dikarang oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-
sampai beliau wafat dan beberapa shalawat beserta pujian kepada Beliau.
khususnya setelah ada Habib Syekh bin Abdul Qadir As-Segaf (yang
orang tua semua hampir hafal lantunan shalawatan, khususnya dari Kitab
banyak penampilan Habib Syekh. Hingga saat ini karisma Habib Syekh
bahwa :
siswa agar revolusi mental dapat terwujud sesuai cita-cita bangsa ini. Di
zaman yang serba bebas akses dan bebas pengetahuan semacam ini perlu
15
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal, pasal 1 ayat 1
19
mulia ini.
adalah :
1. Religius
tanggung jawab baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada diri
2. Jujur
Jujur adalah berkata sesuai dengan kenyataan. Karakter ini sudah mulai
16
Ibid., Pasal 2 ayat 1.
20
3. Toleran
4. Disiplin
tugas dan pekerjaan dengan tepat dan benar. Tepat meliputi tepat waktu,
5. Bekerja keras
Peserta didik yang mampu bekerja keras akan memperoleh prestasi yang
17
Kamus Besar bahasa Indonesia versi KBBI Online, https://kbbi.web.id/, diakses tanggal
4 Oktober 2019 pukul 22.00 WIB.
18
Khanza Safitra, Kerja Keras dalam Islam – Dalil – Hikmah, diakses dari
https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/kerja-keras-dalam-islam, tanggal 4 Oktober 2019,
pukul 22.07 WIB.
21
Keberhasilan raihan prestasi pasti akan menjadikan nama baik orang tua,
6. Kreatif
Menurut KBBI,
Daya saing yang sangat ketat di era Revolusi Industri 4.0 saat ini dituntut
kreatifitas yang sangt tinggi. Terlebih lagi dunia kerja yang beragam
7. Mandiri
siswa.
8. Demokratis
19
Kamus Besar bahasa Indonesia versi KBBI Online, https://kbbi.web.id/, diakses tanggal
4 Oktober 2019 pukul 22.13 WIB.
22
Rasa ingin tahu yang tinggi akan membuat siswa semakin mengasah
roda kehidupan.
daripada kepentingan pribadi. Hal ini sangat penting untuk generasi saat
Istilah tersebut memiliki makna yang sama dengan cinta tanah air. Cinta
tanah air, yaitu Indonesia. Sehingga diharapkan generasi saat ini yang
23
dan putus asa serta berlapang dada menerima kenyataan. Maka karakter
didik.
13. Komunikatif
makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itu
Sudah pasti dengan karakter cinta damai diharapkan negara ini menjadi
tujuan karakter ini semisal dengan penanaman pohon atau yang lainnya
Semua perbuatan pastilah ada akibatnya. Peserta didik harus mampu dan
BAB III
PEMBAHASAN
Batealit
2019 dilaksanakan pada setiap Hari Selasa pukul 14.00 sampai 16.00 dalam
Batealit. Artinya, jika dalam kondisi tertentu semisal ada penilaian tengah
ditiadakan.
Budi Pekerti. Pembina disini dibantu oleh seorang pelatih yang bernama
Ahmad Rifai yang diperbantukan dari luar sekolah. Keanggotaan ekskul ini
bebas, artinya siapa saja siswa yang dengan rela mengikuti kegiatan ini sangat
dipersilakan. Anggota yang aktif pada tahun 2019 berasal dari kelas 7, 8 dan
mukaddimah atau pembuka. Setelah itu ada sedikit pengarahan dan motivasi
dari pembina dilanjutkan oleh pelatih dan langsung berlatih secara bersama-
sama.
Dalam satu grup rebana terdiri atas berbagai posisi. Posisi yang
dibentuk oleh SMP Negeri 2 Batealit sesuai dengan model alatnya. Ada yang
berposisi penabuh jidur besar (bas) yang jumlahnya 2 yaitu jidur besar dan
kecil dengan 2 alat pukul. Ada juga pemukul ketipung yang jumlahnya 3
sebagai pemukul terbang yang berbunyi dung tak tak disertai bunyi ecrek-
ecrek setiap kali dipukul, ini jumlahnya sebanyak 4. Ada lagi yang berposisi
pemain kecrek tamborin ada 2 orang. Kemudian 4 orang berposisi vokal atau
penyanyi.
dan potensi yang dimiliki. Dari sekian pendaftar nantinya terpilih 1 grup
utama yang nantinya akan digunakan pada kegiatan yang sifatnya show atau
bernuansa islam dan berlirik arab, semisal shalawat dengan judul raqqat
asyiqal musthafa, dan lain sebagainya. Lirik ini diambil dari kitab-kitab
shalawat bisa dipelajari dalam kurun waktu 3 minggu atau lebih, tergantung
28
hati seseorang dan mampu menjadikan seseorang semakin cinta kepada Nabi
kelas 9 di sekolah setiap tahunnya. Para pemian rebana sangat senang dengan
kegiatan ini karena sejarah rebana di SMP Negeri 2 Batealit cukup indah
di tahun 2016 dan 2015. Tetapi ada juga anggota grup yang terkadang malas
permainannya oleh pembian dan pelatih untuk melengkapi agar bias berjalan
dengan sempurna.
walaupun terkadang sebagian peserta ada yang berisik sendiri dan selalu
Jawa, misalnya yang berjudul aku cinta Nabi, padang bulan dan sebagainya,
kegiatan ekskul ini yang tertuang dalam laporan hasil penilaian akhir
1. Religius
rumah.
2. Toleran
ilmu baru, membuat para peserta didik seakan mau tidak mau harus
aransemen yang dihasilkan adalah satu kesatuan dari berbagai suara yang
3. Disiplin
anggota dengan peran yang berbeda dituntut dan akan terlatih dengan
4. Komunikatif
sehingga hasil latihan dapat tercipta dengan baik. Pemain vokal harus
para pemain alat musik lainnya bias kompak maka dibutuhkan dan
vokal jika lantunan sholawat akan berhenti, dengan memberi kode jari
sehingga dapat dilihat dari belakang oleh pemain lainnya tanpa diketahui
5. Bertanggung jawab
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari beberapa bab yang sudah ada dapat disimpulkan bahwa proses
B. Saran
mulia.
2018.
33
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Moh. Uzer, et, 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.