Anda di halaman 1dari 5

2,5 cm

ඥͳͷǡʹͷ
PENYAKIT EMFISEMA PULMONUM
1 character
Hana Razanah
Nama Ilmiah: Emfisema
Keluarga: Respiratory
Program Studi Kedokteran Hewan, Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
65145
Email: hrazanah@yahoo.co.id
2 character

ABSTRAK
1 character
Karya ilmiah ini dibuat dengan latar belakang kepentingan pembelajaran tentang
penyakit pernafasan pada hewan. Melalui kajian struktur ini, peneliti diharapkan
dapat menyampaikan pengertian emfisema, penyebab terjadinya emfisema, mekanisme
terjadinya emfisema, serta cara penanggulangan dan pencegahan emfisema. Emfisema adalah
suatu pelebaran kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru, yang disertai dengan kerusakan
pada dindingnya. Dalam keadaan normal, sekumpulan alveoli yang berhubungan ke saluran
nafas kecil (bronkioli), membentuk struktur yang kuat dan menjaga saluran pernafasan tetap
terbuka. Pada emfisema, dinding alveoli mengalami kerusakan, sehingga bronkioli
kehilangan struktur penyangganya. Dengan demikian, pada saat udara dikeluarkan, bronkioli
akan mengkerut. Emfisema tidak hanya menyerang hewan, manusia juga bisa terkena
emfisema karena buruknya gaya hidup. Misalnya aktif merokok, kualitas pertukaran udara
yang buruk dalam rumah, dan lain sebagainya.
1 character
Kata kunci: Emfisema, alveoli, brokioli.
2 character

Pendahuluan keadaannya. Mengingat besarnya bahaya


1 character dan dampak yang ditimbulkan emfisema
Emfisema adalah penyakit paru terhadap kesehatan hewan, maka penneliti
kronik yang ditandai dengan pembesaran menyusun karya ilmiah ini dengan tujuan
ruang udara yang berada disebelah distal agar dapat dijadikan sebagai bahan
dari bronkiolus, dengan kerusakan dinding referensi untuk menambah pengetahuan
inter-alveolus. Emfisema biasanya dan kepedulian kita terhadap masalah
berkembang secara bertahap dan kesehatan hewan.
menimbulkan insufisiensi pernapasan.
Penyebab utama emfisema pada hewan PENJELASAN UMUM: Emfisema
adalah kandang yang kotor ditambah pulmonum.
dengan buruknya sistem ventilasi pada
kandang yang membuat hewan semakin Emfisema paru-paru adalah
sesak nafas. Debu dan spora jamur yang keadaan di mana paru-paru mengalami
terdapat pada kandang juga distensi yang abnormal yang disebabkan
mempengaruhi. Paru-paru hewan yang rupturnya dinding alveoli dengan atau
kurang beraktifitas ataupun hewan yang tanpa disertai lolosnya udara ke jaringan
sudah tua tapi tetap dipaksa bekerja tentu interstisial sehingga menyebabkan
rentan terkena emfisema. Emfisema adalah berkurangnya ruang udara dan sulit
penyakit yang sulit untuk disembuhkan, bernapas (Blood, 1963).
namun dengan penanganan tepat ada Emfisema adalah suatu pelebaran kantung
kemungkinan hewan bisa lebih baik udara kecil (alveoli) di paru-paru, yang

Page Number Here


disertai dengan kerusakan pada defisiensi alfa-1 anti tripsin.(Kamus
dindingnya. Dalam keadaan normal, Kedokteran Dorland, 2002)
sekumpulan alveoli yang berhubungan ke • Irregular emfisema adalah kerusakan
saluran nafas kecil (bronkioli), membentuk pada parenkim paru tanpa menimbulkan
struktur yang kuat dan menjaga saluran kerusakan pada asinus.
pernafasan tetap terbuka. Pada emfisema, Menurut lokasi timbunan
dinding alveoli mengalami kerusakan, udaranya, kita mengenal dua jenis
sehingga bronkioli kehilangan struktur emfisema yaitu emfisema alveolaris dan
penyangganya. Dengan demikian, pada emfisema interstisialis. Emfisema
saat udara dikeluarkan, bronkioli akan alveolaris adalah jenis emfisema yang
mengkerut. Struktur saluran udara timbunan udaranya masih tertimbun di
menyempit dan sifatnya menetap. dalam alveoli. Emfisema interstitialis
Emfisema paru-paru adalah adalah keadaan emfisema di mana dinding
keadaan pembesaran paru-paru yang alveoli sudah robek lalu udara yang
disebabkan oleh menggembungnya alveoli terjebak tadi lepas ke ruang interstisial
secara berlebihan yang disertai atau tanpa pulmo yang ada di antara alveolus.
disertai robeknya dinding alveoli Emfisema interstisial ini, jika berlanjut,
tergantung dengan kerusakan alveoli. akan berkembang menjadi emfisema
Udara pernafasan akan terdapat di dalam subkutan.
rongga jaringan interstitial atau tetap
berada di dalam rongga alveoli saja. Proses ETIOLOGI
dapat berjalan secara akut maupun kronik.
Secara umum, emfisema paru-paru Emfisema paru-paru primer dapat
ditandai dengan dipsnoea ekspiratorik, disebabkan oleh trauma yang langsung
hyperpnoea dan mudahnya penderita mengenai dada hingga sampai ke paru-
mengalami kelelahan (Subronto, 2003). paru. Tidak menutup kemungkinan,
emfisema paru-paru diikuti oleh emfisema
JENIS Emfisema Pulmonum subkutan di sebagian besar tubuh.
Emfisema primer jarang sekali terjadi
Emfisema dibagi menurut lokasi terutama pada ternak besar karena paru-
kerusakannya, yaitu: paru ternak dilindungi oleh tulang iga dan
• Centriacinar emfisema adalah salah satu otot-otot yang kuat (Subronto, 2003).
jenis emfisema paru-paru yang ditandai Emfisema sekunder seringkali
dengan pembesaran rongga udara di terjadi pada sebagian besar ternak.
bagian proksimal acinus, terutama pada Emfisema sekunder merupakan kejadian
tingkat bronchiolus repiratorius. lanjutan dari penyakit saluran pernafasan
• Distal acinar emfisema adalah salah satu dan radang paru-paru, misalnya
jenis emfisema paru-paru yang terbatas pneumonia suppurativa, pneumonia
pada ujung distal alveolus di sepanjang verminosa, pneumonia interstisial,
septum interlobularis dan di bawah pleura bronchitis dan bronchiolitis. Kuda tua
membentuk bula. yang dirawat di kandang terus-menerus
• Panacinar emfisema adalah satu jenis dengan kualitas pakan yang jelek dan
emfisema paru-paru yang ditandai dengan berdebu maka mudah menderita emfisema
pembesaran rongga udara yang relatif alveolaris yang kronik tanpa diketahui
seragam di seluruh acinus. Merupakan sebab-sebabnya (heaves). Alergen yang
bentuk yang jarang, gambaran khas nya tidak tersifat seperti debu kandang, spora
adalah tersebar merata di seluruh paru- jamur dan sebagainya akan dapat
paru, meskipun bagian-bagian basal memudahkan timbulnya emfisema bagi
cenderung terserang lebih parah. Tipe ini hewan-hewan yang peka (Subronto,
sering timbul pada hewan dengan 2003).
Emfisema paru-paru mungkin dapat timbul 1. Proliferasi epitel dan propia mukosa
sebagai lanjutan dari perubahan patologis bronkhus dan bhonkioli
di luar alat pernapasan yang disertai 2. Hipertropi jaringan otot bronkhus,
toksemia, misalnya mastitis yang bhronkhioli pembuluh darah
disebabkan oleh E.coli. Adanya bahan- 3. Penambahan jaringan limfoit dan
bahan iritan menyebabkan peradangan penebalan septa alveoli karena jaringan
pada alveoli. Jika suatu peradangan ikat (Ressang ,1984).
berlangsung lama, bisa terjadi kerusakan
yang menetap. PATOGENESIS
Pada alveoli yang meradang, akan
terkumpul sel-sel darah putih yang akan Alveolus berkembang kempis sejak
menghasilkan enzim-enzim (terutama lahir sesuai batas elastisitas dindingnya.
neutrofil elastase), yang akan merusak Pengembangan alveoli yang berlebihan
jaringan penghubung di dalam dinding dalam waktu lama, misal oleh batuk
alveoli. Tubuh menghasilkan protein alfa- paroxysmal dan kronik, akan
1-antitripsin, yang memegang peranan mengakibatkan penurunan elastisitas
penting dalam mencegah kerusakan alveoli alveoli. Adanya stenosis saluran
oleh neutrofil estalase. pernafasan, udara tidak dapat dikeluarkan
Ada suatu penyakit keturunan yang semua, hingga terjadi kenaikan tekanan
sangat jarang terjadi, dimana hewan tidak intra alveolar. Tekanan intra alveolar
memiliki atau hanya memiliki sedikit alfa- meningkat pada suatu ketika mencapai
1-antitripsin, sehingga emfisema terjadi batas maksimum hingga alveoli akan dapat
pada usia muda (www.medicastore.com) pecah dan mengakibatkan emfisema
Pada sapi, emfisema bisa merupakan lesi interstisial. Penurunan elastisitas yang
karena pneumonia atipikal, pneumonia berlebihan akan menyebabkan emfisema
parasiter dan bisa juga dikarenakan alveolaris (Subronto, 2003).
anafilaksis (reaksi hipersensitifitas). Emfisema terjadi pada bagian paru-
Bentuk emfisema yang paling biasa paru yang normal sebagai kompensasi atas
terjadi pada hewan adalah emfisema ketidakmampuan untuk berfungsi dari
alveolaris kronis atau pada kuda sering bagian paru-paru yang lain, misalnya
disebut heaves. Penyebab utamanya karena abses, oedema, dan
kurang diketahui namun penyakit ini bronchopneumonia. Penurunan elastisitas
sering sekali terjadi pada kuda dewasa bronchiol dan alveoli mungkin disebabkan
yang diberi pakan dengan kadar serat kasar oleh toksin yang dihasilkan kuman
yang rendah secara berkepanjangan dan tertentu.
semakin parah jika makanan berdebu. Kelemahan dinding alveoli udara
Emfisema ini juga umum terjadi pada kuda ekspirasi harus dikeluarkan dengan usaha
yang dikandangkan di gudang untuk yang lebih besar dari normalnya, hingga
periode yang lama (Blood, 1963). terlihat dispnoea yang bersifat
Emfisema akut terjadi karena ekspiratorik. Kadang-kadang ditemukan
perforasi (perlubangan) pulmo oleh karena ekspirasi ganda (dobel) ditandai dengan
adanya benda asing yang menusuk atau berkontraksinya otot perut secara
menyebabkan trauma. Kasus ini sering berlebihan. Robeknya alveoli diikuti
disebut Reticuloperitonitis Traumatik. robeknya kapiler disekitarnya, hingga titik-
Contoh kejadiannya adalah pada sapi atau titik darah sering ditemukan bersama
kuda yang menelan benda tajam seperti lendir atau dahak yang keluar
paku secara tidak sengaja (Blood, 1963). (Subronto,2003).
Pada pemeriksaan mikroskopis
biasanya ditemukan perubahan menahun GEJALA KLINIS
dalam paru-paru antara lain :
Pada umumnya gejala-gejala pada kuda, kita akan sering mendapatkan suara
keadaan akut maupun kronik adalah friksi (Subronto, 2003).
sama,kecuali dalam derajat dispnoea yang 2. Pemeriksaan Patologi Klinik
tampak. Dalam keadaan akut, emfisema Karena tertahannya CO2 dalam
terjadi secara mendadak dengan dispnoea darah akibat kegagalan eliminasi oleh
yang sangat meskipun penderita sedang sistem pernafasan, maka tubuh
istirahat. Usaha untuk memompa keluar mengkompensasi meningkatkan cadangan
udara pernafasan tampak dari pernafasan alkali. Polisitemia (peningkatan jumlah
abdominal yang menonjol. Ekspirasi total sel-sel darah) sebagai kompensasi
dilakukan lebih lama dan pada akhir kekurangan O2 juga bisa terjadi.
ekspirasi udara didorong lebih keras Polisitemia dapat dilihat melalui metode
,sehingga sering terlihat ekspirasi ganda hematokrit (Blood, 1963).
(dobel). Oleh kontraksi otot-otot perut 3. Pemeriksaan Nekropsi
pada kuda tua kandang juga terlihat Paru-paru akan terlihat membesar
keluarnya sebagian anus waktu ekspirasi. dan pucat dan dapat terlihat adanya jejak
Derajat hipermi dari mukosa mata (imprints) dari tulang iga pada pulmo.
bervariasi. Dalam keadaan berat mukosa Pada kasus emfisema interstisial, septa
nampak siatonik. Titik-titik darah sering interalveolar akan mengalami
dijumpai, dikeluarkan bersama ingus atau pengembungan (distensi) karena udara
dahak yang dibatukkan . Pada emfisema yang terjebak dan perubahan ini dapat
kuda yang dikenal sebagai “heaves” batuk meluas ke bagian atas yaitu ke lapisan
bersifat kering, pendek-pendek dan segera bawah pleura atau lapisan atas pleura. Hal
meningkat bila dibawa berlari sebentar ini yang menyebabkan timbulnya suara
saja, batuk juga timbul apabila daerah krepitasi, sibilant dan friksi pada saat kita
tenggorok ditekan, atau bila hewan melakukan auskultasi.
ditempatkan pada kandang yang berdebu Hasil pemeriksaan nekropsi lainnya
akan segera merangsang terjadinya batuk. yang dapat terlihat adalah adanya bukti
Pemeriksaan secara auskultasi pada gagal jantung kongestif. Jantung akan
kuda akan terdengar suara krepitasi. Pada terlihat berwarna merah kehitaman.
sapi daerah yang mengalami proses Pemeriksaan histopatologis akan
emfsema suara vesikuler hilang sama menunjukan adanya ruptur alveoli dan
sekali,tinggal suara bronchial, friksi dan terjadinya bronchiolitis.
krepitasi. Pemeriksaan secara perkusi akan
dijumpai di daerah perkusi paru-paru yang PENGOBATAN
meluas ke belakang 2-3 rusuk. Daerah
pekak jantung kadang berkurang atau • Obat-obat yang telah diujikan dalam
hilang sama sekali. Suara timpani akan praktek : kortikosteroid, antihistaminika,
terdengar dari sebagian besar daerah ekspektoransia, bronchodilatator dan
perkusi. Auskultasi pada jantung akan antibiotika. Bronchodilatator dapat
terdengar suara yang teredam. Penderita mengurangi kejang otot, misalnya agonis
emfisema paru-paru yang kronik biasanya reseptor beta-adrenergik (albuterol inhaler)
jadi kurus (Subronto, 2003). dan theophylline per-oral (melalui mulut)
yang diserap lambat.
DIAGNOSIS kortikosteroid dapat mengurangi
peradangan.
1. Diagnosis Umum • Tidak ada pengobatan terpercaya yang
Pada saat auskultasi akan terdengar dapat mengurangi kekentalan lendir
suara krepitasi atau sibilant dan hal ini sehingga mudah dikeluarkan melalui
sering terjadi pada sapi. Sementara pada batuk. Tetapi menghindari dehidrasi bisa
mencegah pengentalan lendir. Minum
cairan yang cukup untuk menjaga air • Sapi atau kuda tua yang menderita
kemih tetap encer dan bening. emfisema kronik sebaiknya dipotong saja.
• Untuk kuda yang diperlukan tenaganya
seperti kuda pacu, kuda tarik, kuda beban PENCEGAHAN
dapat dikatakan harapan untuk sembuh
tidak ada. Jadi dapat dialihfungsikan 1. Hewan yang sudah tua dirawat di
sebagai pemacak jika belum terlalu tua. kandang yang bersih dan sekali-kali
• Dengan pemberian istirahat sebanyak- dikeluarkan.
banyaknya, ditemapatkan dalam kandang 2. Hewan diberi pakan berkualitas baik
yang luas, bersih dan ventilasi yang baik. dan tidak berdebu.
• Diberikan makanan yang berkualitas baik 3. Kebersihan kandang dijaga dari debu
dan tidak berdebu. dan spora jamur.
• Jika tidak ada kontraindikasi dapat 4. Polusi udara umumnya diberi batasan
diberikan preparat boroglukonat 24-38% sebagai udara yang mengandung satu atau
sebanyak 100-200 ml secara IV agar dapat lebih zat kimia dalam konsentrasi yang
memperkuat pembuluh darah dalam paru- cukup tinggi untuk dapat menyebabkan
paru. gangguan pada manusia, binatang,
• Apabila perubahan klinisnya belum tumbuh-tumbuhan dan harta benda.
terlalu jauh, emfisema yang bersifat
kompensatorik dapat sembuh jika penyakit REFERENSI
primernya dapat diatasi.
• Dapat juga diberikan oksigen yang akan Blood, DC, JA Henderson.1963.Veterinary
mengurangi kelebihan sel darah merah Medicine Second Edition. The
yang disebabkan menurunnya kadar Williams and Wilkins Company:
oksigen dalam darah, memperbaiki gagal Baltimore.
jantung, juga bisa memperbaiki sesak Subronto.2003.Ilmu Penyakit Ternak
nafas selama beraktivitas dan atropine 1.Gadjah Mada University Press:
untuk mengurangi hipoksia. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai