Anda di halaman 1dari 22

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN LORI INSPEKSI (5 UNIT)


Daftar Kuantitas
Preambule

1. Daftar kuantitas harus dibaca dalam hubungannya dengan instruksi kepada peserta
lelang, syarat-syarat umum kontrak dan syarat-syarat khusus kontrak, spesifikasi teknis
dan gambar.

2. Kuantitas yang diberikan dalam daftar kuantitas adalah perkiraan dan diberikan untuk
mendapatkan suatu dasar umum untuk penawaran.
Dasar pembayaran adalah nilai yang dibayarkan berdasarkan volume pekerjaan
sebenarnya yang dikerjakan dan diukur oleh pelaksanaan perawatan serta diverifikasi
oleh tim teknis.

3. Harga dalam daftar kuantitas sudah termasuk, kecuali ditentukan lain dalam kontrak,
semua tenaga kerja, pengawasan, bahan, pemeliharaan, asuransi, laba, pajak, dan bea,
bersama-sama dengan semua risiko umum, dan kewajiban yang diatur atau tersirat
dalam kontrak.

4. Harga harus dimasukkan dalam setiap item dalam daftar kuantitas sesuai lingkup item
pekerjaan dalam kontrak, apakah jumlah dinyatakan atau tidak. Biaya yang tidak
dimasukkan dalam lingkup item pekerjaan oleh kontraktor, akan dianggap sudah
tercukup oleh tarif-tarif lain dan harga yang dimasukkan dalam daftar kuantitas.

5. Seluruh biaya sesuai dengan ketentuan kontrak harus dimasukkan dalam item yang
disediakan dalam harga daftar kuantitas, dan di mana tidak ada item yang disediakan,
maka biaya akan dianggap telah didistribusikan di antara tarif dan harga termasuk untuk
item pekerjaan terkait.

6. Arahan secara umum dan deskripsi kerja dan bahan tidak perlu selalu diulang atau
diringkas dalam daftar kuantitas. Referensi ke bagian terkait dari dokumentasi kontrak
harus dibuat sebelum memasukkan harga terhadap setiap item dalam nilai daftar
kuantitas.

7. Metode pengukuran pekerjaan yang telah diselesaikan untuk pembayaran harus sesuai
dengan yang tercantum dalam masing-masing item dalam daftar kuantitas.

1
8. Setiap kesalahan aritmatika dalam perhitungan atau penjumlahan akan dikoreksi oleh
pemberi tugas sebagai berikut :
a. Bilamana ada perbedaan antara jumlah dalam angka dan kata-kata, maka jumlah
dalam kata yang menentukan; dan

b. Bilamana ada perbedaan antara harga satuan dan jumlah total yang didapat dari
perkalian harga satuan dan kuantitas, maka harga satuan yang menentukan,
kecuali menurut pendapat pemberi tugas, ada sebuah kesalahan dalam
penempatan titik desimal di harga satuan, maka pada jumlah total yang tertera akan
menentukan sedangkan harga satuan akan dikoreksi.

2
BAB I
UMUM

1. Latar Belakang
Kegiatan Perawatan Sarana Milik Negara Lori Inspeksi (5 unit), yaitu melaksanakan
perawatan dan pemeriksaan 5 (Lima) unit Lori Inspeksi adalah 1 (satu) unit di
surakarta, 1 (Satu) unit di Medan 1 (satu) unit di Bangil, 1 (satu) unit di Bandung, dan
1 (satu) unit di Palembang, sehingga sarana selalu dalam kondisi laik operasi.

Keterbatasan Sumber Daya Manusia di Balai Perawatan Perkeretaapian dalam


pelaksanaan perawatan 5 (Lima) unit Lori Inspeksi adalah 1 (satu) unit di surakarta, 1
(Satu) unit di Medan 1 (satu) unit di Bangil, 1 (satu) unit di Bandung, dan 1 (satu) unit
di Palembang, maka diperlukan tenaga ahli dan tenaga teknis untuk pekerjaan
Perawatan Sarana Milik Negara Lori Inspeksi.

2. Maksud Dan Tujuan


a) Terlaksanakannya kegiatan perawatan dan pemeriksaan 5 (Lima) unit Lori
Inspeksi adalah 1 (satu) unit di surakarta, 1 (Satu) unit di Medan 1 (satu) unit di
Bangil, 1 (satu) unit di Bandung, dan 1 (satu) unit di Palembang secara berkala
sesuai dengan Operation and Maintenance Instruction dan Peraturan
Perundangan sehingga sarana selalu dalam kondisi laik operasi;
b) Tersedianya Standard Operational Procedure (SOP) pelaksanaan perawatan
berkala sesuai dengan Operation and Maintenance Instruction dan Peraturan
Perundangan sehingga sarana selalu dalam kondisi laik operasi; dan
c) Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan perawatan yang berisi tentang catatan
pergantian spare part maupun consumable part beserta alasannya. Sebagai
salah satu acuan penyusunan kebutuhan perawatan untuk tahun berikutnya.

3. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perawatan Lori Inspeksi yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal
Perkeretaapuan sesuai dengan Manual Maintenance Instruction dan susuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam dunia perkeretaapian.

4. Identitas Peralatan
Kegiatan Perawatan Sarana Milik Negara Lori Inspeksi 5 (Lima) unit dilaksanakan
untuk sarana Lori Inspeksi sebagai berikut :

No Sarana Lokasi Sarana Nomor Identitas Jumlah


Sarana
1 Lori Inspeksi Palembang SK 2 15 05 1 Unit
2 Lori Inspeksi Medan SK 2 15 04 1 Unit
3 Lori Inepsksi surakarta SK 2 15 03 1 Unit
4 Lori Inspeksi Gd. Bangil SK 2 15 02 1 Unit
5 Lori Inspeksi Bandung SK 2 15 01 1 Unit

3
5. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
terhadap semua tenaga kerja dan lingkungan kerja atas :
a) Keselamatan;
b) Keamanan;
c) Ketertiban;
d) Kebersihan; dan
e) Kerusakan akibat pekerjaan ini.

6. Ketentuan Lain-lain
Pelaksana pekerjaan atau Penyedia Barang/Jasa yang melaksanakan pemeliharaan
dan/atau perawatan harus mematuhi Petunjuk Teknis dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam dokumen ini. Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis
Pengawas yang terdiri dari personil Balai Perawatan Perkeretaapian Direktorat
Jenderal Perkeretaapian berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan perawatan
dan/atau pemeliharaan Lori Inspeksi.

4
BAB II

PERATURAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

2.1 Peraturan dan Pedoman Nasional

a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;


b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Perkeretaapian;
c. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 65 tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja balai Perawatan Perkeretaapian;
e. Standar Nasional Indonesia (SNI);
f. Standar Industri Indonesia (SII);
g. Peraturan dan Keselamatan Tenaga Kerja (KEMNAKER RI);

2.2 Syarat – Syarat Umum


Pelaksana pekerjaan ini memiliki kriteria kualifikasi sebagai berikut :
a. Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku dengan KBLI
3315;
b. Memiliki Ijin Usaha Kecil Sertifikat Badan Usaha (SBU) No : 3.06.02,
Pemeliharaan / Perbaikan Alat Berat / Peralatan angkutan darat, laut & udara
(termasuk kereta api) yang masih berlaku;
c. Memiliki Kemampuan menyediakan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi sesuai dengan kegiatan perawatan yang ditetapkan;
d. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
perawatan yang ditetapkan;
e. Memiliki dan/atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar dan
jelas serta dapat dijangkau dengan pos/paket pengiriman laiinya.
f. Berpengalaman dalam pelaksanaan Perawatan Sarana Perkeretaapian Lori
Inspeksi (5 Unit) atau melakukan perawatan peralatan sesuai divisi Klasifikasi
Baku Komoditas Indonesia (KBKI) divisi 87 dan Kelompok 871;
g. Memenuhi ketentuan kriteria kualifikasi badan usaha lainnya sebagaimana
dipersyaratkan dalam peraturan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa
pemerintah.

5
2.3 Syarat - Syarat Teknis dan Pedoman Teknis
2.3.1 Syarat – Syarat Teknis Umum

2.3.1.1 Pelaksana pekerjaan wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


persyaratan-persyaratan teknis, spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan
lain.
2.3.1.2 Setiap peralatan dan/atau suku cadang yang diadakan harus dilengkapi
dengan deskripsi, part number dan series number yang sesuai.

2.3.2 Pedoman Teknis

2.3.2.1 Perawatan Harian


1) Periksa jumlah bahan bakar, kebocoran
2) Periksa level oli engine, tidak bocor
3) Periksa tekanan roda, cek fisik
4) Periksa kebocoran oli dibawah mesin
5) Periksa level cairan pendingin diantara F dan L
6) Periksa efetifitas rem termasuk rem tangan
7) Semua lampu menyala dengan baik
8) Periksa klakson

2.3.2.2 Perawatan 50 jam/600 mil


1) Roda kemudi bekerja bebas
2) Periksa pedal gas, bekerja bebas
3) Periksa level oli transmisi diantara H dan L
4) Periksa garis merah pada restriction gauge

2.3.2.3 Perawatan 100 jam/1200 mil


1) Inspeksi defleksi belt drive
2) Bersihkan element penyaring udara box belt drive
3) Sesuaikan kecepatan diam (idle)

2.3.2.4 Perawatan 250 jam/3000 mil


1) inspeksi pulley dari belt drive
2) Inspeksi kelongaran katub
3) Sesuaikan kerja pedal gas

6
2.3.2.5 500 jam/6000 mil
1) Ganti element filter bahan bakar

2.3.2.6 Sumber daya Manusia


Dalam pelaksanaan perawatan terhadap Lori Inspeksi harus dilakukan oleh
Personel-personil yang memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai.
Adapun kualifikasi dan Kompetensi dari Personel yang terlibat dalam
perawatan Lori Inspeksi adalah sebagai berikut :

a) Supervisor/Site Office Manager, Jumlah satu Orang


1) Pendidikan, Minimal D3 teknik Elektro/Mesin;
2) Kompetensi, memiliki sertifikat pelatihan Perawatan /pemeliharaan
/perbaikan alat berat/ peralatan angkutan darat, laut & udara
(termasuk Kereta api);
3) Pengalaman, D3 dengan Pengalaman 7 (Tujuh) Tahun atau tingkat
pendidikan diatasnya pengalaman 5 (lima) tahun.

b) Administrasi Teknis, jumlah Satu Orang


1) Pendidikan, D3 semua jurusan;
2) Kompetensi, memiliki ketrampilan mengoperasikan computer
dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan/atau laporan keuangan
maupun teknis;
3) Pengalaman sesuai bidang jabatan minimal 2 (dua) tahun.

c) Teknisi, jumlah Lima Orang


1) Pendidikan, SMK/STM Teknik Elektro/Mesin;
2) Kompetensi, memiliki sertifikat pelatihan Mekanik sarana
berpenggerak/mekanik engine alat berat;
3) Pengalaman, SMK/STM dengan pengalaman 10 (sepuluh) tahun
atau tingkat pendidikan diatasnya (D3) minimal pengalaman 5 (lima)
tahun.

7
2.3.2.7 Peralatan
Dalam pelaksanaan perawatan terhadap Lori Inspeksi diperlukan Peralatan
yang harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk membantu
kelancaran proses perawatan terhadap peralatan Lori Inspeksi, adapun
peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah


1 Grease Pump N/A 5 Set
2 Vacum Cleaner Min 12 Liter 5 Unit
3 Jet Cleaner Min 100 bar 5 Unit
4 Oil Gun N/A 5 Set
Tool kit mekanik (ring &
5 6 – 24 mm 5 Set
shock)
6 Tracker N/A 5 Set
7 Palu 3 Kg 5 Unit
8 Peralatan Tap and Drill N/A 5 Pcs
Memiliki kemampuan
9 Multi Meter mengukur Ohm, Volt 5 Unit
dan Ampere
10 Compressor 2 PK 5 Set
11 Dongkrak hidrolik Min 5 Ton 5 Unit
12 Torque Wrench 25-135 NM 5 Unit

8
BAB III
URAIAN PEKERJAAN

3.1 Mobilisasi dan Demobilisasi


Penyedia barang/jasa melakukan mobilisasi dan demobilasi terhadap personel dan
peralatan yang diperutukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

Mobilisasi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Mobilisasi personel dan peralatan dilaksanakan segera pada kesempatan pertama
setelah Penyedia Barang/Jasa Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
b. Tujuan Mobilisasi Personel dan Peralatan sesuai dengan lokasi sarana Lori
Inspeksi;
c. Mobilisasi dapat menggunakan sarana transportasi Darat, laut dan udara;
d. Personel dan peralatan yang dimobilisasikan ke lokasi Sarana Lori Inspeksi berada
harus sudah berada dilokasi paling lambat 5 (lima) hari Kerja sejak SPMK diterima;
e. Segala biaya yang timbul dikarenakan kegiatan ini telah termasuk dalam nilai
kontrak;

Demobilasi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Demobilisasi personel dan peralatan dilaksanakan setelah pekerjaan perawatan
sarana Lori Inspeksi selesai sesuai Berita Acara serah Terima (BAST).
b. Setelah dilakukan penandatangan BAST, Penyedia Barang/Jasa dapat menarik
personel dan peralatan dari lokasi perawatan sarana Lori Inspeksi.
c. Demobilisasi dapat menggunakan transporatsi Darat. Laut dan Udara.

Ketentuan lain :
a. Penyedia Barang/Jasa dilarang untuk melakukan Mobilisasi / Demobilisasi tanpa
sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Penggantian Personel dan Peralatan apabila ada harus mendapatkan persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen;
c. Personel dan peralatan apabila disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk
diganti wajib memiliki kualifikasi, kompetensi dan kapasitas yang sama.
d. Biaya yang timbul dikarenakan penggantian Personel dan Peralatan merupakan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

3.2 Bahan – bahan dan Penyimpanan


Bahan – bahan dan peyimpanan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Memenuhi standard dan spesifikasi yang dapat dipakai atau dipersyaratkan;
b. Semua bahan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan harus
diperlihatkan contoh-contohnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim
Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian sebelum digunakan;
c. Semua bahan yang dipergunakan harus dalam keadaan baru dan/atau diperoleh
dari sumber yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Penyimpanan atas bahan dan atau peralatan suku cadang harus disimpan dalam
tempat yang aman, bersih dan terjaga rapi.

9
e. Lokasi Penyimpanan harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen
dan/atau Tim Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian.
f. Penyedia Barang/Jasa beratnggung jawab sepenuhnya apabila terjadi kehilangan,
kerusakan atau cacat produksi dari bahan dan peralatan yang digunakan.

Pengadaan spare part dan consumable part dalam pelaksanaan perawatan sarana
Lori Inspeksi diperoleh berdasarkan analisa oleh Penyedia Barang/Jasa bersama-
sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim Teknis Balai Perawatan
dengan rencana perawatan selama satu tahun. Pengadaan spare part maupun
consumable part harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat
Komitmen. Supervisor harus mengajukan kebutuhan consumable part maupun spare
part kepada Pejabat Pembuat Komitmen dilengkapi dengan Justifikasi paling lambat 7
(Tujuh) hari kalender sebelum dilakukannya pengantian atau tahapan perawatan
dilapangan. Consumable part dan spare part yang diajukan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang tercantum dalam Manual Maintaince Instruction. Dalam pengadaan
consumable part anatar lain BBM, Oli dan komponen lainnya yang diyakini tersedia
terbatas dilapangan penyedia barang/jasa dapat melakukan kerjasama dengan pihak
penyuplai/agen/distributor resmi dengan masa kerjasama selama kurun waktu kontrak
atau 1 (satu) tahun perawatan.

3.3 Pengaturan Pekerjaan


Perawatan Lori Inspeksi dilakukan sesuai lokasi dari Lori Inspeksi berada, Lori Inspeksi
saat ini ditempatkan di :
No Sarana Nomor Identitas Sarana Lokasi
1 Lori Inspeksi SK 2 15 05 Palembang
2 Lori Inspeksi SK 2 15 04 Medan
3 Lori Inepsksi SK 2 15 03 surakarta
4 Lori Inspeksi SK 2 15 02 Gd. Bangil
5 Lori Inspeksi SK 2 15 01 Bandung

Dikarenakan lokasi dari Lori Inspeksi yang berbeda maka diperlukan pengaturan
pekerjaan sebagai berikut :

a) Penyedia Barang/jasa menugaskan personel Teknisi dan Helper sesuai lokasi dari
sarana dimaksud;
b) Teknisi diberikan akomodasi berupa tempat Kost yang berada maksimal 5 (lima)
Km dari lokasi sarana Lori Inspeksi;
c) Tempat kost minimal memiliki faslitas sebagai berikut :
1) Kasur;
2) Meja dan kursi;
3) Lemari pakaian; dan
4) Kamar Mandi.
d) Supervisor secara berkala sebagaimana tercantum dalam kontrak melakukan
inspeksi ke tiap lokasi sarana Lori Inspeksi berada;
e) Apabila terdapat kondisi darurat terhadap sarana Lori Inspeksi maka supervisor
berkewajiban untuk dating dan melakukan inspeksi dengan dilengkapi surat tugas
dari Pejabat Pembuat Komitmen;

10
f) Tiap teknisi dan helper yang bertugas untuk melakukan perawatan sarana Lori
Inspeksi harus dilengkapi dengan seragam yang menunjukkan identitas dan kartu
pass;
g) Jam kerja dari teknisi dan helper yang bertugas sesuai dengan jam kerja yang
berlaku di lokasi sarana fasilitas Lori Inspeksi;
h) Peralatan yang diperlukan harus tersedia dilokasi sarana Lori Inspeksi dan dapat
dipergunakan sewaktu-waktu;
i) Teknisi bertanggung jawab untuk mengisi form perawatan sesuai tahapan
perawatan (pedoman teknis) yang dipersyaratkan dalam kontrak;
j) Laporan harian, bulanan, enam bulanan atau dua belas bulanan dikirim secara
elektronik oleh teknisi kepada supervisor untuk mendapatkan persetujuan;
k) Setelah disetujui oleh Supervisor laporan tersebut dikirim kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dan/atau Tim teknis dari Balai Perawatan Perkeretaapian.
l) Laporan yang dikirimkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim Teknis
Balai Perawatan Perkeretaapian berisi tentang kegiatan dan tahapan yang
dilakukan, sejarah pengantian suku cadang dan komponen habis pakai (apabila
ada) serta berisi informasi-informasi terkini tentang kondisi sarana fasilitas Lori
Inspeksi.
m) Setiap dilakukannya penggantian suku cadang atau penggunakan komponen
habis pakai teknisi, helper dan/atau Supervisor dilarang membuang peralatan atau
komponen yang diganti.
n) Peralatan dan/atau komponen habis pakai yang telah dilakukan penggantian wajib
disimpan untuk dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim
Teknis Balai Perawatan perkeretaapian.
o) Tiap tindakan yang dilakukan Teknisi, Helper dan/atau Supervisor dalam rangka
pelaksanaan perawatan terhadap sarana Lori Inspeksi wajib didokumentasikan
dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim Teknis Balai
Perawatan Perkeretaapian.

3.4 Tugas dan Tanggungjawab Personel Perawatan Sarana Lori Inspeksi


a. Tugas dan Tanggungjawab Supervisor / Site Office Manager
1) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan perawatan sesuai dengan peraturan
perundangan dan Maintance Instruction (MI);
2) Mengatur tugas dan tanggung jawab tiap personil;
3) Mengawasi kerja setiap personil;
4) Menyusun Standar Operational Sarana Milik Negara Lori Inspeksi;
5) Menyusun kebutuhan consumable part dan spare part setiap bulan, disertai
justifikasi kebutuhan.
6) Menyusun Jadwal pelaksanaan perawatan;
7) Mengoperasikan Lori Inspeksi; dan
8) Menyusun laporan bulanan dan laporan akhir beserta dokumentasinya, dan
dilaporkan kepada pemberi tugas secara periodik. Ketentuan laporan sesuai
dengan persyaratan.

11
b. Tugas dan Tanggungjawab Administrasi Teknis
1) Membantu Supervisor dalam menyusun laporan bulanan dan laporan akhir;
2) Mencatat penggunaan consumable part dan spare part;
3) Mencatat pengadaan consumable part dan spare part;
4) Membantu Supervisor dalam mengumpulkan dokumentasi pelaksanaan
perawatan;
5) Melaksanakan administrasi pelaksanaan perawatan dari awal sampai dengan
akhir pekerjaan;
6) Mendokumentasi arsip-arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan perawatan

c. Tugas dan Tanggungjawab Teknisi


1) Melaksanakan perawatan sesuai dengan Standar Operational Procedur
perawatan, dan Jadwal pelaksanaan perawatan yang disusun oleh Teknisi
dan disetujui oleh Pemberi Kerja;
2) Mempersiapkan peralatan perawatan;
3) Mempersiapkan consumable part dan spare part sebelum digunakan dalam
pelaksanaan perawatan;
4) Mengoperasikan Lori Inspeksi; dan
5) Melaporkan hasil pelaksanaan perawatan termasuk pergantian consumbale
part dan spare part ke Pemberi Kerja melalui Teknisi.

3.5 Pelaporan
Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab terhadap laporan selama pelaksanaan
pekerjaan. Laporan yang wajib disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa antara lain :
a. Laporan awal;
Berisi informasi awal tentang kondisi dari sarana Lori Inspeksi sesuai hasil
observasi dan analisa dari Supervisor bersama-sama dengan Pejabat Pembuat
Komitmen dan/atau Tim Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian.

b. Laporan Harian;
Berisi informasi tentang kegiatan Perawatan harian sesuai Manual Maintenance
Instruction Sarana Lori Inspeksi, Absen Personel yang terlibat perawatan harian,
bahan/suku cadang yang dipergunakan dan peralatan yang digunakan.

c. Laporan Bulanan;
Berisi informasi tentang kegiatan Perawatan Bulanan sesuai Manual Maintenance
Instruction Sarana Lori Inspeksi, Absen Personel yang terlibat dalam perawatan
Bulanan, bahan/suku cadang yang dipergunakan dan peralatan yang digunakan.

d. Laporan Tiga Bulanan;


Berisi informasi kegiatan perawatan yang dilakukan selama tiga bulan terakhir,
Personel yang terlibat dalam pelaksanaan perawatan, bahan/suku cadang yang
dipergunakan, peralatan yang digunakan, kerusakan yang terjadi dan langkah-
langkah perbaikan dan inventaris consumable part dan suku cadang yang tersedia
dilokasi perawatan sarana Lori Inspeksi.

12
e. Laporan Perawatan Enam Bulanan (P6);
Berisi informasi tentang kegiatan Perawatan Enam Bulan (P6) sesuai Manual
Maintenance Instruction Sarana Lori Inspeksi, Absen Personel yang terlibat dalam
perawatan Bulanan, bahan/suku cadang yang dipergunakan dan peralatan yang
digunakan.

f. Laporan Perawatan Dua Belas Bulanan (P12)


Berisi informasi tentang kegiatan Perawatan Dua Belas Bulanan (P12) sesuai
Manual Maintenance Instruction Sarana Lori Inspeksi, Absen Personel yang
terlibat dalam perawatan Bulanan, bahan/suku cadang yang dipergunakan dan
peralatan yang digunakan.

g. Laporan Akhir;
Berisi informasi kegiatan perawatan yang dilakukan selama masa pekerjaan
perawatan sarana Lori Inspeksi, Personel yang terlibat dalam pelaksanaan
perawatan, bahan/suku cadang yang dipergunakan selama masa pekerjaan, sisa
bahan comsumable part dan suku cadang yang tersedia setelah peralatan masa
pelaksanaan pekerjaan, kerusakan yang terjadi dan langkah-langkah perbaikan
dan rekomendasi keahlian terhadap tindakan yang perlu dilakukan oleh pemberi
kerja berkenaan dengan kondisi terakhir sarana Lori Inspeksi.

h. Laporan Kerusakan dan Perbaikan;


Berisi informasi kerusakan yang terjadi pada unit sarana Lori Inspeksi dan tingkat
kerusakan dalam skala I s.d IV (Skala I adalah Kerusakan Berat yang
mengakibatkan Unit berhenti operasi, Skal III adalah Kerusakan sedang yang
mengakibatkan Unit sarana Lori Inspeksi berhenti Operasi, Skala III adalah
kerusakan ringan yang apabila tidak segera dilakukan perbaikan akan berakibat
kondisi peralatan memburuk dan unit tidak berhenti Operasi dan Skala IV adalah
kerusakan ringan yang pelaksanaan perbaikan dapat ditunda dan Unit tidak
Berhenti Operasi), Tindakan Perbaikan yang dilakukan, Personel yang terlibat
dalam perbaikan, Ketersediaan Suku Cadang dan informasi hasil dari perbaikan
yang telah dilakukan.

3.6 Biaya – Biaya dan Pembayaran


Biaya – biaya yang termasuk dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut :
a. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Personel dan Peralatan;
b. Biaya akomodasi berupa tempat kost teknisi dan Helper;
c. Biaya akomodasi dari Supervisor dalam rangka inspeksi dilokasi sarana Lori
Inspeksi dan disaat terjadi keadaan khusus sesuai perintah dari Pejabat Pembuat
Komitmen. Keadaan khusus adalah keadaaan dimana terjadi kerusakan pada Unit
sarana Lori Inspeksi yang perbaikannya tidak bisa ditangani oleh Teknisi dilokasi.
d. Biaya Operasional dalam kegiatan perawatan antara lain biaya kebersihan, biaya
listrik dan biaya air ditiap lokasi perawatan sarana Lori Inspeksi.
e. Biaya sewa penggunaan peralatan/tools yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
perawatan sesuai dengan peraturan perundangan dan Operation and
Maintenance Instruction untuk setiap unit sarana dalam satu tahun periode
perawatan.

13
f. Biaya-biaya lain yang timbul diluar kondisi rencana sesuai kontrak pada masa
pelaksanaan pekerjaan perawatan sarana Lori Inspeksi dan mendapat
Persetejuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.

Pembayaran atas biaya-biaya sesuai nilai kontrak dilakukan secara proporsional


sesuai dengan kemajuan pekerjaan dilengkapi dengan bukti-bukti berupa kuitansi,
invoice, laporan harian/bulanan dan dokumentasi sebagaimana ditetapkan dalam
Kontrak pekerjaan.

14
BAB IV

DOKUMEN REKAMAN KEGIATAN

1. Umum
A. Penyedia Barang/Jasa akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan
akan menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam kontrak sejak
dimulai sampai selesainya pekerjaan dan harus memindahkan informasi akhir
tersebut ke dalam Dokumen Rekaman Akhir sebelum penyelesaian pekerjaan.
B. Penyerahan-penyerahan
1) Penyedia Barang/Jasa akan menyerahkan dokumen rekaman kegiatan
kepada Tim Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian untuk mendapatkan
persetujuan.
2) Penyedia Barang/Jasa akan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapatkan persetujuan atas Dokumen Rekaman
Kegiatan Akhir (final) pada waktu permohonan untuk penerbitan Berita Acara
Serah Terima (BAST), dilengkapi dengan data-data berikut :
- Tanggal
- Nomor dan Jadwal kontrak
- Nama dan alamat Penyedia Barang/Jasa
- Nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman
- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan adalah
lengkap dan akurat
- Tanda tangan Penyedia Barang/Jasa.
2. Dokumen Rekaman Kegiatan
A. Perangkat Dokumen Kegiatan
Dengan selesainya tiap tahapan dalam kegiatan perawatan sarana Lori Inspeksi
Penyedia Barang/Jasa berkewajian untuk menyampaikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dan/atau Tim Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian
laporan dan dokumentasi.
B. Penyimpanan
Dokumen rekaman kegiatan tersebut harus disimpan di dalam kantor Penyedia
Barang/Jasa dalam satu file dan rak dan Penyedia Barang/Jasa harus menjaga
serta melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai serta
harus memindahkan data rekaman tersebut kepada Dokumen Rekaman
Kegiatan (final).
Dokumen rekaman tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan selain untuk
pelaksanaan kegiatan perawatan sarana Lori Inspeksi dan dokumen itu harus
dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dan/atau Tim Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian.

15
3. Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
A. Penyedia Barang/Jasa dapat melimpahkan tanggung jawab pemeliharaan
Dokumen Rekaman kepada salah seorang staf yang ditunjuk sebagaimana telah
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
B. Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set), Penyedia Barang/Jasa
harus memberi tanda pada setiap dokumen dengan judul “Dokumen Rekaman
Kegiatan – Dokumen Kerja”, dengan huruf cetak setinggi 5 cm.
C. Pemeliharaan
Pada saat penyelesaian kontrak, kemungkinan sejumlah Dokumen Kerja harus
dikeluarkan untuk mencatat masukan-masukan baru dan untuk pemeriksaan.
Dalam kondisi-kondisi yang demikian, maka Penyedia Barang/Jasa harus
mencari cara yang cocok dan baik untuk melindungi Dokumen Kerja tersebut
untuk mendapat persetujuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim
Teknis Balai Perawatan Perkeretaapian.

16
BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS

A. Spesifikasi Lori Inspeksi

DIMENSIONS
Overall Length : 3.265 mm
Overall Width : 1.485 mm
Overall Height : 1.925 mm
Wheelbase : 2.165 mm
TRACK
Front : 1.160 mm
Rear : 1.180 mm
Ground Clearance : 180 mm
SEAT HEIGHT
Front : 855 mm
Rear : 880 mm
Curb Mass : 795 kg
Front : 355 kg
Rear : 440 kg
Fuel Tank Capacity : 24 L
CARGO BED (L X W X H)
Long Bed : 1.280 x 1.210 x 285 mm
Short Bed : 770 x 1.210 x 285 mm
SEATING CAPACITY
Front : 2 persons
Rear : 2 persons
PERFORMANCE
Minimum Turning Radius : 3,9 m
ENGINE
Type : 4-stroke, OHV, Diesel, 3-cylinders
Cooling System : Liquid-cooled
Bore and Stroke : 72 x 78 mm
Displacement : 953 cm3
Compression Ratio : 24,8
Maximum Horsepower : 17,7 kW (24 PS) @3.600 r/min (rpm)
Maximum Torque : 52 Nm @2.800 r/min (rpm)
Injection Pump : Denso VE type
Starting System : Electric Starter
Cylinder Numbering Method : Right to left, 1-2-3
Firing Order : Right to left, 1-2-3
VALVE TIMING
INLET

17
Open : 10 ° BTDC
Close : 45 ° ABDC
Duration : 235° BTDC
EXHAUST
Open : 45 ° BBDC
Close : 10 ° ATDC
Duration : 235° BTDC
Lubrication System : Forced lubrication (wet pump)
ENGINE OIL
Grade : API CF or CF-4
Viscosity : SAE 10W-40
Capacity : 3.3 Liters
DRIVER TRAIN
Primary Reduction System
Type : Belt drive torque converter
Reduction Ratio : 3.7 ~ 0.98
TRANSMISSION GEAR RATIO
FORWARD
High : 1.821 (51/28)
Low : 3.750 (51/28 x 25/20 x 28/17)
REVERSE
Low : 4.220 (41/20 x 25/20 x 28/17)
Final Drive System
Type : Gear 4WD/2WD
Reduction Ratio : 5.429 (76/14)
OVERALL DRIVE RATIO
FORWARD
High : 9.690
Low : 19.950
REVERSE :
Low : 22.454
FRONT FINAL GEAR CASE OIL
Type : Hypoid gear oil for LSD (Limited Slip Differential
gears)
Viscosity : SAE 140 (GL-5) or SAE 90 (GL-6)
Capacity : 0.4 Liters
TRANSMISSION OIL
Type : Hypoid gear oil
Viscosity : SAE 90 : above 5°C (41°F) or SAE 80 : below 5°C
(41°F)
Capacity : 2.5 Liters
FRAME
Type
Caster (Rake Angle) : Steel tube, Ladder
Camber : 7. 5°
Trail : 0,8°

18
Tire
Front and Rear : 23 x 11 .00-10, Tubeless
Rim Size
Front and Rear : 10 x 8.5 AT
Steering Type : Rack and pinion (Electric power steering)
SUSPENSION
Front
Type : MacPherson strut
Wheel Travel : 100 mm
Rear
Type : De Dion axle
Wheel Travel : 70 mm
Brake Type
Front and Rear : Drum (Hydraulic)
Parking Brake Type : Drum (Mechanical internal expansion)
ELECTRICAL EQUIPMENT
Battery : 12 V 52 Ah
Headlight
Type : Semi-sealed beam
Bulb : 12 V 35 W x
Brake/Trail Light : 12 V 21/5 W x 2
Reverse Light : (EUR) 12 V 10 W
Alternator
Type : Three-phase AC
Rated Output : 40 A, 12 V
Load capacity
Maximum Vehicle Load : 740 kg
(including Occupants and Cargo)
Maximum Cargo Bed Load
Long Bed : 499 kg
Short Bed : 318 kg

19
B. Spesifikasi Suku Cadang

No Uraian Spesifikasi Teknis

1 Oli Mesin SAE 15W-40

2 Filter Oli 15601-87703-008

3 Fuel filter Kawasaki Sparepart 49019-0020

4 Oli Gear Box depan SAE 140

5 Oli Transmisi SAE 90W

6 Fuel filter element Kawasaki Sparepart 49019-0026


7 Pengecatan menggunakan cat dasar
Pengecatan panel depan dan epoxy, cat warna dan finising dengan
belakang
clear glossy
8 Radiator coolant 1) Mempunyai kandungan utama air
tidak mengandung mineral
2) Mampu menyerap panas serta
mampu mencegah korosi pada
material logam
9 Oli Rem dot3

10 Air Filter Kawasaki Sparepart 11013-1290

11 Karet Wiper Panjang 15 inch

12 Batterai 12 V 52 Ah
Baja VCN dengan perlakuan
13 as bogie
Hardening
14 Filter Udara CVT Kawasaki Sparepart 14043-0013
1) Melindungi kendaraan dari karat,
sengatan matahari, dan debu.
15 Cover 2) Tidak meleleh terkena panas dan
tidak mudah sobek.
3) Bisa dicuci & disetrika.
16 Apar refill Dry Chemical Powder berat 2 kg

20
C. Spesifikasi Teknis Comsumable Part

No Uraian Spesifikasi Teknis

1 Bahan Bakar Solar Dex Cetane number 53


2 Grease 1. Mampu digunakan pada daerah
dengan kelembaban yang tinggi
dan dapat melindungi komponen
mesin dari karat dan korosi.
2. Mempuyai sifat stabil dan tidak
mengalami perubahan fisik akibat
sinar matahari dan lingkungan
yang basah
3. Mampu digunakan untuk operasi
dengan kecepatan medium dan
tinggi dengan beban ekstrim
3 Majun Bahan terbuat dari katun
1. Mengandung anti korosi
2. Mampu menghilangkan noda
4 Sabun Cuci Cair minyak dengan bersih
3. Menghalangi debu dan motoran
untuk menempel dengan mudah

21
D. Fasilitas Perawatan
Lokasi Perawatan
a. Biaya Operasional (Kebersihan, Air, dan Listrik)
Pekerjaan ini meliputi kegiatan kebersihan, air, dan listrik di tempat stabling dan
lokasi perawatan yaitu Palembang, Medan, Bandung, Surakarta dan Bangil.

Pembayaran biaya operasional dalam satuan “bulan”.

Pembayaran dilakukan secara proposional sesuai dengan kemajuan pekerjaan


dengan menyerahkan laporan hasil pekerjaan, bukti-bukti, dan dokumentasi sesuai
ketentuan dalam kontrak.

Grobogan, Juni 2021

Mengetahui : Dibuat oleh :

KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN

PRIH GALIH PERDANA KRESNA HADI MARTANI


Pembina Tk. I (IV/b) Penata (III/c)
NIP. 19680410 199703 1 002 NIP. 19831120 201012 1 005

22

Anda mungkin juga menyukai