Bio Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

G.

PEMBAHASAN

Pada praktikum biji kacang hijau ini, kami melakukan percobaan di


rumah teman kami, Teo Abnas Prasetya yang berlokasi di desa Sobontoro,
kecamatan Balen. Kami melakukan percobaan sejak tanggal 06 September
2021 sampai tanggal 15 September 2021. Kami berhasil melakukan
pengamatan ini pada percobaan kedua. Pada percobaan pertama kami
mengalami kegagalan berupa tanaman yang tidak bisa tumbuh dikarenakan
kami terlambat dalam menempatkan biji kacang hijau ke media tanam.
Sehingga tanaman sudah lebih dulu berkecambah dan saat kami tempatkan
pada media tanam, dalam beberapa hari kacang hijau tersebut pun mati. Pada
percobaan biji kacang hijau ini kami mengalami beberapa kendala seperti
cuaca hujan, dan kurangnya cahaya matahari.
Variabel terikat kali ini ada dua yaitu tinggi tanaman dan
perkembangan tanaman kacang hijau. Sedangkan variabel bebas berupa
volume air, dan variabel kontrol berupa media tanam, jenis air, cahaya, suhu,
dan waktu penyiraman yang dilakukan dipagi hari.
Dari analisis data yang kami kumpulkan diatas melalui praktikum
menempatkan tanaman kacang hijau gelas A di tempat terang dan gelas B di
kardus yang diberi lubang, dapat terlihat bahwa pertumbuhan tanaman kacang
hijau dipengaruhi oleh salah satu faktor eksternal yaitu cahaya. Tanaman di
gelas B yang di tempatkan di dalam kardus yang telah diberi lubang memiliki rata-rata
pertambahan tinggi yang lebih besar dibandingkan gelas A yaitu 3,2 cm sedangkan
gelas A hanya 2,5 cm. Selain itu juga dapat terlihat bahwa berbeda dengan tanaman
di gelas A yang tumbuh dengan arah tidak beraturan. Tanaman pada gelas B
cenderung tumbuh dengan arah yang sama, yaitu tumbuh mendekati lubang kardus
tempat datangnya cahaya
Dari hasil tersebut kita dapat melihat bahwa tanaman kacang hijau pada gelas
B yang ditempatkan di kardus yang telah di beri lubang mengalami gerak
fototropisme positif. Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh
rangsangan berupa cahaya matahari. Fototropisme berkaitan erat dengan zat
tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi
batang yang terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang
yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sisi batang yang terkena cahaya
mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi batang yang tidak
terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya. Auksin adalah
hormon pertumbuhan yang mengatur pertambahan panjang sel batang pada
tanaman dan mempengaruhi pertumbuhan batang menuju cahaya.
Dilansir dari Gardening Know How, auksin diproduksi pada ujung
tanaman dibawa ke bagian pertumbuhan dan meningkatkan keasaman.
Keasaman ini melemahkan dinding sel dan memicu ekspansi atau
pemanjangan yang disertai terbentuknya etioplas (bakal sel kloroplas). Hal
tersebut adalah mekanisme untuk mendapatkan cahaya, dimana jika tumbuh
lebih panjang dan cepat berarti semakin cepat juga tanaman mendapatkan
cahaya.
.

H. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa


tanaman yang mendapat cahaya dari segala arah akan memiliki pertumbuhan
yang lamban dan arah tumbuh tidak beraturan. Sedangkan tanaman yang
mendapat cahaya dari 1 arah tumbuh lebih cepat Dan memiliki arah tumbuh
yang sama yaitu ke arah datangnya cahaya

Anda mungkin juga menyukai