Anda di halaman 1dari 15

Nama : Ihdiani Rezky Aulia Arham

NIM : B011181129

Kelas Peradilan Tata Usaha Negara (D)

Tugas Pertemuan Ke-22 (Deadline : Kamis, 28/10/2021 – Kamis 11/11/2021)

1. KASUS PERTAMA :

1) Putusan No. 73/G/2020/PTUN Mks [MAKASSAR]


2) Para Pihak :
- Penggugat : Harmianto., S.H., M.H.,

- Tergugat : Bupati Jeneponto


Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. Mustakbirin, S.H.
2. Alam Syah, S.H.
Objek Sengketa dalam perkara ini adalah : Keputusan Bupati Jeneponto tentang
penetapan Calon Kepala Desa terpilih Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto periode 2019-2025 atas nama Faisal Wahidin dalam bentuk
Keputusan Bupati Jeneponto Nomor 358 Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang
Pemberhentian Penjabat Kepala Desa Pengesahan dan Pengangkatan Calon Kepala
Desa Terpilih Menjadi Kepala Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba Kabupaten
Jeneponto atas nama FAISAL WAHIDIN;

3) Kronologi Kasus :
1. PENGGUGAT adalah Calon Kepala Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto Nomor Urut 5 (lima) yang kepentingannya dirugikan oleh
Keputusan TERGUGAT yang mengesahkan dan mengangkat calon Kepala Desa
terpilih.;
2. Pada tanggal 4 November 2019 telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa
(selanjutnya disebut PILKADES) Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto, yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa
Bulusibatang;
3. Panitia PILKADES Desa Bulusibatang dibentuk dan disahkan keberadaannya oleh
Badan Permusyawaratan Desa(BPD)Bulusibatang. Susunan Panitia Pemilihan
Kepala Desa Bulusibatangterdiriatas.:
a. H.Agus Salim,S.Sos, JabatanKetua.;
b. Rustang Halik,S.Ag.,MA.,JabatanSekretaris.
c. Hasni,S.Pd.,JabatanBendahara.;
d. Anshar Asiz Beta,JabatanAnggota.;-
e. Arland Setiawan,JabatanAnggota.;
4. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2019, Panitia PILKADES Desa Bulusibatang
menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa Bulusibatang dalam PILKADES
Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto sebagai berikut :
a. Faisal Wahidin,Calon Kepala Desa Nomor Urut 1 (satu).;
b. Ahmad, Calon Kepala Desa Nomor Urut 2 (dua).;
c. Rusli, Calon Kepala Desa Nomor Urut 3 (tiga).;
d. Syamsuni,S.E., Calon Kepala Desa Nomor Urut 4 (empat).;
e. Harmianto,S.H.,M.H., Calon Kepala Desa Nomor Urut 5
(lima)/PENGGUGAT.
5. Pada tanggal 14 Oktober 2019, Panitia PILKADES Desa Bulusibatang
menetapkan Hasil Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) PILKADES Desa
Bulusibatang tahun 2019 dengan jumlah Pemilih sebanyak 4256 (empat ribu dua
ratus limapuluh enam) yang terdiri dari Pemilih laki-laki sebanyak 2030 (dua ribu
tiga puluh) orang dan Pemilih perempuan sebanyak 2226 (dua ribu dua ratus dua
puluh enam) orang, dengan rincian Pemilih setiap dusun sebagai berikut:
a. Dusun Pangkajene sebanyak 285 (dua ratus delapan puluh lima) orang;
b. Dusun Bella boritta sebanyak 1025 (seribu dua puluh lima) orang;
c. Dusun Barobbo sebanyak 947(Sembilan ratus empat puluh tujuh) orang;
d. Dusun Alluloe sebanyak 496(empat ratus Sembilan puluh enam) orang;
e. Dusun Bontomattiro sebanyak 404(empat ratus empat)orang;
f. Dusun Ta’buntulu sebanyak 698 (enam ratus Sembilan puluh delapan) orang;
g. Dusun Bentenga sebanyak 401 (empat ratus satu) orang;
6. Hasil perolehan suara PILKADES Desa Bulusibatang pada tanggal 4 November
2019 adalah sebagai berikut :
a. Faisal Wahidin , Calon Kepala Desa Nomor Urut 1(satu) perolehan suara
sebanyak 911(Sembilan ratus sebelas) suara;
b. Ahmad, Calon Kepala Desa Nomor Urut 2 (dua) perolehan suara sebanyak
499 (empat ratus Sembilan puluh sembilan) suara;
c. Rusli, Calon Kepala Desa Nomor Urut 3 (tiga) perolehan suara sebanyak 591
(lima ratus Sembilan puluh satu) suara;
d. Syamsuni,S.E., Calon Kepala Desa Nomor Urut 4 (empat) perolehan suara
sebanyak 612 (enam ratus dua belas) suara;
e. Harmianto, S.H., M.H., Calon Kepala Desa Nomor Urut 5 (lima)perolehan
suara sebanyak 838 (delapan ratus tiga puluh delapan) suara;
Jumlah suara sah adalah 3451 (tiga ribu empat ratus lima puluhsatu)suara;
Jumlah suara tidak sah adalah 34 (tiga puluh empat) suara.;
Jumlah total suara yang masuk (suara sah ditambah suara tidak sah) yaitu sebanyak
3485 (tiga ribu empat ratus delapan puluh lima) suara;
7. PILKADES Desa Bulusibatang yang dilaksanakan pada tanggal 4 November 2019
merupakan bagian dari Pemilihan Kepala Desa yang diselenggarakan secara
serentak di Kabupaten Jeneponto .
8. TERGUGAT dalam menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yaitu Surat
Keputusan Bupati Jeneponto Nomor 358 Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019
tentang Pemberhentian Penjabat KepalaDesa, Pengesahan dan Pengangkatan Calon
Kepala Desa Terpilih Menjadi Kepala Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto (Objek Sengketa) :
a. Tidak sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku;
- Objek Sengketa yang diterbitkan oleh TERGUGAT telah melebihi batas
waktu 30 (tiga puluh) hari.Keputusan atau tindakan TERGUGAT dalam
menerbitkan Objek Sengketa adalah telah melebihi batas waktu 30 (tiga
puluh)hari sejak tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari
panitia pemilihan Kepala Desa.
- Penerbitan Objek Sengketa oleh TERGUGAT tidak sesuai dengan
persyaratan dan tata cara yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. TERGUGAT telah melakukan pelanggaran hukum dalam
menerbitkan Objek Sengketa
b. Didasarkan pada Surat/Dokumen yang dibuat tidak sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dan dilakukan dengan cara-cara penuh pelanggaran dan
kecurangan;
- Berita Acara Hasil Penghitungan Suara a quo dibuat BUKAN pada saat
pelaksanaan Penghitungan Suara berlangsung, karena baik sebelum dimulai
maupun setelah pelaksanaan Penghitungan Suara berakhir, PENGGUGAT
atau Saksi-Saksi Calon Kepala Desa tidak pernah menandatangani Berita
Acara Hasil Penghitungan Suara PILKADES Desa Bulusibatang. Demikian
juga tidak pernah di sodorkan Berita Acara Hasil Penghitugan Suara oleh
Panitia PILKADES untuk ditandatangani. PENGGUGAT dan Saksi-Saksi
Calon Kepala Desa tidak pernah mengetahui, kapan dan dimana Surat Berita
Acara a quo dibuat;
- Bahkan Panitia PILKADES Desa Bulusibatang tidak pernah melakukan
tugasnya untuk melaksanakan Rekapitulasi Penghitungan Suara maupun
menetapkan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara.
- Panitia PILKADES Desa Bulusibatang dengan sengaja tidak
melaksanakan Rekapitulasi Penghitungan Suara dengan tujuan untuk
menutupi ketidak- sesuaian (tidak sinkron)data antara :
* Jumlah Suara dengan jumlah Pemilih yang datang memberikan suaranya
berdasarkan salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT),dan;
* Jumlah Surat Suara yang terpakai dengan jumlah Undangan yang hadir
berdasarkan salinan Daftar Pemilih Tetap(DPT).;
c. Bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB)

4) Isi Putusan :

DALAM EKSEPSI : Menerima eksepsi Tergugat tentang tenggang waktu;

DALAM POKOK SENGKETA :

1) Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima;


2) Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.421.000,-
(Empat Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah);
5) Analisis Putusan :
- Anatomi Putusan :
Kepala √ Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Putusan
Identitas Para √ Identitas Penggugat :
Pihak Nama : Harmianto., S.H., M.H., Jabatan : -/Pekerjaan Dosen.,
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia, Tempat Kediaman :
Bertempat tinggal di Jalan Poros Barobbo, Desa Bulusibatang,
Kecamatan Bontoramba,Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
√ Identitas Tergugat :
Nama : - , Jabatan : Bupati Jeneponto, Kewarganegaraan : Warga
Negara Indonesia, Tempat Kediaman : Jalan Kantor Bupati
Jeneponto,Jalan Lanto Dg.Pasewang, Nomor.34 Bontosunggu,
Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
Mustakbirin, S.H. dan Alam Syah, S.H.
Keduanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan ASN (Aparatur
Sipil Negara) Pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Jeneponto, berdomisili Jalan Lanto Dg.Pasewang, No.34
Bontosunggu, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi
Selatan.
Ringkasan √ Ringkasan Gugatan dan jawaban tergugat sudah cukup jelas
Gugatan - Halaman 29 – halaman 33 dari 69 Halaman
Penilian setiap √ Alat Bukti : Pada halaman 33 – halaman 38, memuat :
Alat Bukti dan 33 Alat Bukti dari Penggugat yang menguatkan dalil bantahannya
jalannya Proses 20 Alat Bukti dan 2 ADT serta mengajukan 3 (tiga) orang Saksi
Persidangan telah memberikan keterangan dengan di bawah sumpah di
persidangan.

- Pertimbangan Hakim :
Pertama, pernyataan Menerima Eksepsi Tergugat dan gugatan penggugat tidak
diterima dikarenakan tenggang waktu mengenai upaya administrative yang telah
diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat sudah tepat. Yaitu “Surat keberatan
terhadap Keputusan Bupati No. 358 Tahun 2019”, yang diterima oleh Tergugat
pada Hari Selasa, 14 April 2020, adalah upaya administrative yang tidak memenuhi
ketentuan Pasal 77 ayat (1) UUAP No. 30 Tahun 2014 yang berbunyi : ”Keputusan
dapat diajukan keberatan dalam waktu palinglama 21 (dua puluh satu) hari kerja
sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan”. Oleh karena fakta hukumnya Penggugat telah mengetahui
terbitnya Keputusan a quo pada tanggal 8 Januari 2020 yakni pada saat Penggugat
mengajukan gugatan perdata pada PN Jeneponto pada tanggal 8 Januari 2020
sementara upaya administrative nanti diajukan oleh Penggugat pada tanggal 14
April 2020, hal mana pengajuan keberatan telah lewat waktu 21 hari kerja,
sehingga Surat jawaban/tanggapan Tergugat atas upaya Keberatan Penggugat telah
dijawab oleh Tergugat melalui Surat No.140/42/HKM/IV/2020 tertanggal 20 April
2020 perihal Tanggapan Atas Surat Keberatan Terhadap Keputusan Bupati
Jeneponto No. 358 Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 yang pada prinsipnya
tidak mempertimbangkan keberatan Penggugat atas alasan bahwa permohonan
Penggugat telah lewat 21 hari kerja. Oleh karena upaya keberatan yang diajukan
Penggugat tidak memenuhi ketentuan Pasal 77 ayat (1) UUAP No. 30 Tahun 2014,
maka untuk menjamin adanya kepastian hukum dan perlakuan yang sama terhadap
setiap pihak baik individu, maupun institusi, sehingga tenggang waktu 90 hari
sebagaimana dimaksud Pasal 5 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 tahun 2018
tidak dapat diperhitungkan secara kasuistik pada perkar a aquo;
Terdapar fakta hukum yang tidak terbantahkan dimana Penggugat telah
melakukan upaya hukum dalam bentuk Gugatan Perdata Perbuatan Melawan
Hukum atas Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Bulusibatang pada tanggal
8januari 2020 di Pengadilan Negeri Jeneponto dengan No. Perkara
01/Pdt.G/2020/PN.Jnp, kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Bulusibatang
sebagai Tergugat I , Ketua Badan Permusyawaratan Desa Bulusibatang sebagai
Tergugat II, Camat Bontoramba Kabupaten Jeneponto sebagai Tergugat III, dan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Jeneponto sebagai
Tergugat IV. Dimana dalam Petitum Penggugat yaitu “Menyatakan menurut
hukum bahwa hasil PILKADES Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto pada tanggal 4 Nopember 2019 yang diselenggarakan
oleh Tergugat I batal demi hukum dan Menghukum Tergugat untuk membayar
kepada Penggugat kerugian materi sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah)”. Terhadap gugatan tersebut berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
Jeneponto No.1/Pdt.G/2020/PN.Jnp, tanggal 28 April 2020 menolak Gugatan
Penggugat selanjutnya Penggugat mengajukan upaya Banding pada Pengadilan
Tinggi Makassar berdasarkan Putusan PT Makassar telah menguatkan Putusan
PN Jeneponto. fakta hukumnya sejak tanggal 8 Januari 2020, Penggugat telah
mengetahui adanya Keputusan Bupati a quo oleh karenadalam gugatan perkara
perdata mendalilikan keputusan a quo, dengan demikian Gugatan Pengguggat
yang diajukan dan terdaftar secara resmi pada PTUN Makassar tertanggal 15
Juli2020 telah melampaui tenggang waktu sebagaimana ketentuan SE.MANo.2
Tahun 1991
Dari kejadian tersebut, ditemukan fakta hukum bahwa Penggugat tidak
diragukan lagi telah mengetahui/menerima objek sengketa telah melampaui lebih
dari 90 hari kerja sebelum gugatan didaftarkan ke PTUN Makassar.

Kedua, secara konstitusional penyelesaian sengketa Hasil Pemilihan Kepala


Desa secara eksplisit memberikan kewenangan kepada Bupati dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) melalui upaya administrative sebagaimana
disebutkan pada huruf c, dan huruf d, dan mengingat Penggugat telah
menempuh segala upaya administrative sebagaimana disebutkan antara lain
dalam Gugatan Penggungat pada angka 5, angka 6 dan angka 7, dengan
demikian untuk obyek Gugatan a quo bukan merupakan kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara melainkan menjadi kewenangan absolute
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

2. KASUS KEDUA :

1) Putusan No.61/G/2021/PTUN.PLG [PALEMBANG]


2) Para Pihak :
- Penggugat : Arif Rahman, S.H, Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. H. Dedek Mutha. A, S.H.
2. Rahmadilah, S.H.
3. Muhammad Yusri, S.H.

- Tergugat : Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan


Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. Dr. Franky Haryanto,S,H., M.Si.
2. Ambran Rudi Novianto,S,H., M.M.
3. Asep Durahman, S.H.
4. Tri Sopa Melawijaya, S,H.
5. Darmanson, S.H., M.H.
6. Hisanul Baroya S, S.H.
7. Musfain, S.H.
8. Ahmad Yani, S.H

Objek Sengketa dalam perkara ini adalah : Keputusan Kepala Kepolisian Daerah
Sumatera Selatan Nomor : KEP/361/IV/2021 Tanggal 30 April 2021 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri Atas Nama Arif
Rahman, S.H Pangkat Bripka NRP 84100092 ;

3) Kronologi Kasus :
1. Bahwa PENGGUGAT atas nama ARIF RAHMAN, S.H adalah mantan
anggota Polri Pangkat Bripka NRP : 84100092. Adapun jabatan terakhir
Penggugat adalah BRIG SI PROPAM POLRES OKU TIMUR. Dan
Penggugat telah mengabdi sebagai anggota Polri lebih kurang 18 (delapan
belas) tahun.
2. Awal mula timbulnya Objek Sengketa ini adalah Penggugat telah dilaporkan
oleh sdr. Afrijal Bin Johan kepada Polsek Baradatu Kabupaten Way Kanan
Propinsi Lampung dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B-
265/VII/2020/LPG/Res WK/ Sek Datu tertanggal 5 Agustus 2020, dugaan
melakukan Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan melanggar Pasal 363
KUHP. Dalam proses penanganan perkara tersebut diselesaikan dengan
mekanisme penyelesaian diluar pengadilan (Alternative Dispute
Resolution/ADR). Adapun penyelesaian diluar pengadilan tersebut dilakukan
secara kekeluargaan dibuktikan dengan Surat Pernyataan Perdamaian antara
Pelapor dengan Penggugat (Terlapor). Afrijal bin Johan telah memaafkan
perbuatan yang dilakukan Penggugat kemudian penggugat mengembalikan 1
(satu) unit kendaraan dump truck Mitsubishi warna kuning dengan Nopol
BE9264CO, Nosin 4D34T-K27474, Noka MHMFE75P6EKO30272 kepada
Afrijal bin Johan.
3. Pada tanggal 25 Februari 2021, Ketua Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri
Polres Oku Timur mengeluarkan Putusan Nomor : PUT.
KKEP/13/II/2021/KKEP atas nama BRIPKA ARIF RAHMAN, S.H NRP
84100092 yang mana hasil keputusan tersebut memutuskan Rekomendasi
Pemecatan Dengan Tidak Hormat (PTDH) atas nama Penggugat. Adapun
terhadap putusan tersebut telah mencedarai rasa keadilan Penggugat dan tidak
sejalan dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ; ST/2706/XI/2017 tertanggal
13 November 2017 yang ditandantangi oleh Inspketur Jendral Polisi Raja
Erizman. Berdasarkan Putusan yang dikeluarkan Ketua Sidang Komisi Kode
Etik Profesi Polri Polres Oku Timur, Pasal yang dilanggar Penggugat adalah :
(a) Pasal 13 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (1) huruf (b) PP Nomor 1 tahun 2003
tentang Pemberhetian Anggota Polri Jo Pasal 21 Ayat (3) Perkap Nomor 14
Tahun 2011;
(b) Pasal 7 ayat (1) huruf b dan Pasal 11 huruf c Perkap Nomor 14 Tahun
2011 tentang KEPP
4. Pada tanggal 26 Februari 2021 Penggugat mengajukan Banding terhadap
Putusan Nomor : PUT. KKEP/13/II/2021/KKEP atas nama BRIPKA ARIF
RAHMAN, S.H NRP 84100092. Namun permohonan Banding Penggugat
ditolak sesuai Putusan Sidang Banding Komisi Etik Profesi Polri Polda
Sumatera Selatan Nomor : PUT/BANDING/35/III/Kom Banding tertanggal 24
Maret 2021. Putusan Banding tersebut sangat berpengaruh pada psikis
Penggugat yang mana pengabdian Penggugat selama 18 (delapan belas) tahun
menjadi anggota Polri harus selesai dengan PTDH. Penggugat sangat
menghargai keputusan tersebut, akan tetap keputusan tersebut tidak
seharusnya dikuatkan dan menurut Penggugat Putusan tersebut bertentangan
dengan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku. TERGUGAT selaku
senior sekaligus Ankum Tertinggi Polda Sumatera Selatan sebelum
mengambil keputusan terlebih dahulu tidak memperhatikan dan
mempertimbangkan dengan sebenar- benarnya alasan dan fakta-fakta
pelanggaran yang dilakukan oleh Penggugat.
5. TERGUGAT lalai dalam mempertimbangkan ketentuan PTDH. Pelanggaran
tindak pidana yang diduga dilakukan oleh PENGGUGAT tidak terbukti, hal
ini dibuktikan dengan Surat Perdamaian antara Pelapor/korban serta tidak ada
Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum Tetap. Oleh karena itu Objek
Sengketa telah jelas dan nyata bertentangan dengan Pasal 22 ayat (1) huruf a
dan ayat (2) Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik
Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
4) Isi Putusan : Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan
Nomor : KEP/361/IV/2021 Tanggal 30 April 2021 Tentang Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri Atas Nama Arif Rahman, S.H
Pangkat Bripka NRP 84100092 ;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Kepala Kepolisian
Daerah Sumatera Selatan Nomor : KEP/361/IV/2021 Tanggal 30 April
2021 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri Atas
Nama Arif Rahman, S.H Pangkat Bripka NRP 84100092;
4. Mewajibkan kepada Tergugat untuk merehabilitasi kedudukan
Penggugat seperti semula.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
264.000,- (dua ratus enam puluh empat ribu rupiah);

5) Analisis Putusan :
- Anatomi Putusan :
Kepala √ Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Putusan
Identitas Para √ Identitas Penggugat :
Pihak Nama : ARIF RAHMAN, S.H, Jabatan : -/Pekerjaan : Mantan
Anggota POLRI., Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia,
Tempat Kediaman : Bertempat tinggal di Cidawang Martapura
RT.03 RW.03 Desa Paku Sekunyit, Kecamatan Martapura,
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam hal ini diwakili oleh :
(1) H. Dedek Mutha A, S.H.;
(2) Rahmadilah, SH;
(3) Muhammad Yusri, SH.
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat dan
Konsultan Hukum pada Law Firm “SMART”, beralamat di Jalan
Brigjen Hasan Kasim/Purwosari II Lrg. Simanampang No.133
Bukit sangkal RT.49 RW.10 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan
Kalidoni Kota Palembang Sumatera Selatan. Berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor 031/LFS/SK- TUN/VII/2021Tanggal 26 Juli
2021.
√ Identitas Tergugat :
Nama : - , Jabatan : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH
SUMATERA SELATAN, Kewarganegaraan : (Tidak disebutkan),
Tempat Kediaman : Jalan Jenderal Sudirman KM. 4,5 Pahlawan
Kecamatan Kemuning Kota Palembang ; Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. Dr. Franky Haryanto,S,H., M.Si.
2. Ambran Rudi Novianto,S,H., M.M.
3. Asep Durahman, S.H.
4. Tri Sopa Melawijaya, S,H.
5. Darmanson, S.H., M.H.
6. Hisanul Baroya S, S.H.
7. Musfain, S.H.
8. Ahmad Yani, S.H
Kesemuanya warga negara Indonesia, Pekerjaan No. 1 s/d 7 adalah
Anggota POLRI dan No. 8 adalah Pegawai Negeri Sipil pada
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, beralamat di.Jalan Jenderal
Sudirman KM.4,5 Palembang. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Tanggal 9 Agustus 2021.
Ringkasan √ Ringkasan Gugatan dan jawaban tergugat sudah cukup jelas
Gugatan - Halaman 18-halaman 22 dari 61 Halaman
Penilian setiap √ Alat Bukti : Pada halaman 23 – halaman 29, memuat :
Alat Bukti dan 23 Alat Bukti dari Penggugat yang menguatkan dalil bantahannya
jalannya Proses 27 Alat Bukti dan tidak mengajukan Saksi maupun ahli meskipun
Persidangan telah diberi kesempatan yang cukup.

- Pertimbangan Hakim :

Pada perkara diatas, berdasarkan pertimbangan hukum oleh hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Palembang dengan mengabulkan gugatan Penggugat dalam mengeluarkan
putusannya (Menurut saya) sudah tepat. Yaitu dengan menimbang dan mencermati
beberapa ketentuan hukum (Pasal – pasal yang diterapkan kepada Penggugat tidak lain
adalah pelanggaran etika secara umum yang mana seharusnya dilakukan pembinaan
dan bimbingan oleh senior–senior atau petinggi–petinggi Kepolisian Daerah
Sumatera Selatan bukannya dilakukan PTDH) yang dihubungkan dengan Gugatan a
quo. Tuntutan dari Penggugat untuk menyatakan batal atau tidak sahnya objek
sengketa, yang setelah dicermati objek sengketa yang berupa “Keputusan Kepala
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Nomor : KEP/361/IV/2021 Tanggal 30 April
2021 Tentang Pemberhentian TidakDengan Hormat Dari Dinas Polri Atas Nama Arif
Rahman, S.H” dianggap telah memenuhi unsur-unsur dari suatu Keputusan Tata Usaha
Negara atau Keputusan Administrasi Pemerintahan, karena merupakan penetapan tertulis
yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara yaitu Kepala Kepolisian Daerah
Sumatera Selatan (in casu Tergugat) yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara
bersifat konkrit individual yaitu Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas POLRI
atas nama Arif Rahman, SH (in casu Penggugat) dan final karena dapat langsung
dilaksanakan tanpa memerlukan persetujuan dari Pejabat atau instansi lain, dan telah
menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat, selain itu yang menjadi dasar Gugatan, alat
uji serta penilaian Pengadilan dalam perkara ini ialah ketentuan perundang-undangan
dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam hal kewenangan, prosedur
serta substansi penerbitan objek sengketa.

Menurut saya, bahwa apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam mengabulkan
gugatan Penggugat sudah sangat tepat, karena Surat “Keputusan Kepala Kepolisian
Daerah Sumatera Selatan Nomor : KEP/361/IV/2021 Tanggal 30 April 2021 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri Atas Nama Arif Rahman,
S.H” selain karena dengan dikeluarkannya mengakibatkan kerugian pada penggugat
yang dalam hal ini mengakui adanya pelanggaran kode etik di lingkungan profesi. Pun
yang harus dipertimbangkan oleh Tergugat meskipun ia memiliki kewenangan dalam
melakukan PDTH seharusnya Tergugat juga memberi toleransi berupa alasan pemaaf
atas bentuk tindak pidana pencurian yang dilakukan Penggugat. Terhadap apa yang telah
diputuskan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara sudah tepat dengan mencermati pokok
perkara.

3. KASUS KETIGA :

1) Putusan No. 37/G/2020/PTUN Mdo [MANADO]


2) Para Pihak :
- Penggugat : Marten Luther Gerson Mamuaja
Dalam hal ini diwakili oleh : (1) Yever Hendra Saerang, SH.CPCLE; (2) Frangky
MF Ratu, SH; (3) Rios Juhri Rais,SH.CPCLE; (4) Junaidi Lintong, SH.CPCLE
- Tergugat : Kepala Kantor Pertanahan Kota Kotamobagu,
Dalam hal ini memberi kuasa kepada : (1) Steven O.K. Wowor,S.ST., M. AP; (2)
Ricko Ismael Mamahit, S.H; (3) Ronal J. Butar, S.H.
- Tergugat II Intervensi : Anna C. Tendean.
Dalam hal ini memberi kuasa kepada : (1) Jantje Rumegang, S.H.; (2) Imelda
Djurian, S.H.
3) Kronologi Kasus :
- Obyek Sengketa gugatan adalah Pencatatan Peralihan Hak pada Sertifikat Hak
Milik Nomor 1178 Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagus, Kota
Kotamobagu Tgl 13 Juni 2003, Surat Ukur No. 15/Kotamobagu/Tanggal 11 Juni
2003, Luas 468 M2 (Empat ratus enam puluh delapan meter persegi) yang telah
beralih pada Tanggal 12 April 2007 atas nama Anna C. Tandean.
- Penggugat telah kehilangan hak kepemilikan atas tanah karena Tergugat telah
melakukan pencatatan peralihan hak milik atas tanah pada Sertifikat Hak Milik
Nomor 1178 yang awalnya adalah nama Penggugat (Marten) kemudian beralih
ke nama Anna C.Tendean, padahal Penggugat tidak pernah melakukan pelepasan
hak dalam bentuk jual beli atas tanah dan Penggugat adalah Pemilik atas sebidang
tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 1178 dan luas tanah 468 M2.
- Dengan di catatkannya pencatatan peralihan hak atas Tanah pada Sertifikat Hak
Milik (SHM) Nomor 1178 Kelurahan Kotamobagu ke nama Anna C. Tendean,
maka hal tersebut menimbulkan kerugian yang nyata bagi Penggugat, dimana
Penggugat yang tidak pernah melakukan transaksi jual beli tanah terhadap objek
tanah pada Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1178 Desa/Kel.Kotamobagu,
Penggugat kini telah kehilangan Hak kepemilikan Tanahnya karena adanya
Pencatatan Peralihan Hak atas tanah ke nama Anna C. Tendean, sehingga
Penggugat merasa Penggugat mempunyai hak untuk menggugat Tergugat ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Manado.
- Penggugat mengetahui mengenai adanya Pencatatan peralihan Hak di Sertifikat
No.1178 Kelurahan Kotamobagu karena pada tanggal 5 Agustus 2020, Penggugat
melihat ada Pembangunan Fondasi Bangunan di Tanah miliknya yang di
lakukan oleh Anna C Tendean, atas tindakan tersebut, Penggugat lalu melapor ke
Pemerintah setempat untuk di lakukan Pencegahan pembuatan Fondasi Rumah
dan pada tanggal 15 Agustus 2020, Penggugat menerima Surat Fotocopy SHM
No.1178 Kelurahan Kotamobagu atas nama Penggugat yang sudah tercoret dan
telah beralih nama ke nama Anna C Tendean, di terimanya Surat Fotocopy
Sertifikat No.1178 Kelurahan Kotamobagu karena ada orang yang tidak dikenal
yang mengirim Fotocopy SHM tersebut kepada Penggugat.
- Pada tanggal 14 September 2020 pagi jam 10 Pagi, Penggugat pergi ke Kantor
Lurah Kota Kotamobagu dan Frangky Watung suamidari Anna C Tendean datang ke
Kantor Lurah Kotamobagu untuk mediasi dan hasil mediasi tidak ada Kata Sepakat
sebab Bapak Frangky Watung mengatakan dalam Proses mediasi tersebut bahwa
Tanah SHM No.1178 Kelurahan Kotamobagu, tanah tersebut adalah Tanah Milik
Isterinya Anna C.Tendean dari hasil jual beli antara Anna C Tendean dengan orang
lain.
- Lurah Kotamobagu saat itu dalam mediasi, mengatakan karena ada Unsur
Pidananya, Lurah mengatakan untuk ke Polisi, serta Lurah Kelurahan
Kotamobagu mengeluarkan Surat Keterangan tertanggal 14 September 2020 dalam
Surat Tersebut menyarankan kepada kedua belah pihak untuk
menindaklanjuti permasalahan ke jalur hukum.
- Setelah Mediasi selesai jam 11.30 Wita dan Penggugat pada saat selesai mediasi
tersebut, Penggugat tidak langsung ke Polisi tetapi langsung ke Kantor
Pertanahan Kota Kotamobagu dengan membawa surat keberatan ke Kantor
Pertanahan Kota Kotamobagu dan bertemu dengan Bapak Mamahit sekitaran jam
13.00 Wita, selanjutnya Pegawai Pertanahan menyarankan untuk membawa
Perkara tersebut ke PTUN.
- Sebelum gugatan didaftarkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Manado,
Penggugat telah mengirim Surat Keberatan Kepada Tergugat tertanggal 14
September 2020, sesuai dengan ketentuan Pasal 75 UU No.30 Tahun 2014
Tentang “Upaya Administratif” dimana isi surat tersebut adalah tentang
pernyataan dari Penggugat bahwa Penggugat tidak pernah menjual tanah
miliknya kepada Anna C. Tendean, dan memohon untuk dibatalkannya
Sertifikat Hak Milik Nomor 1178 atas nama Anna C. Tendean, akan tetapi
sampai dengan pada saat didaftarkannya Gugatan ke PTUN Manado,
Tergugat tidak ada tanggapan maupun balasan terhadap Surat keberatan yang
telah di kirim tertanggal 14 September 2020.
Alasan Pengajuan Gugatan :
- Pada 14 April 1990 telah terjadi transaksi jual beli atas sebidang tanah
dikelurahan Kotamobagu, kecamatan Kotamobagu, kota Kotamobagu antara
Penggugat (Marthen Mamuaja) dengan Paulina Kawuwung - Manajang dengan
luas tanah 625 M2.
- Pada 6 Januari 2003 Penggugat hendak membuat Sertifikat atas tanah yang
dibelinya tersebut dan menyerahkan surat jual beli tanah dan kwitansi yang asli
kepada Frangky Watung yang saat itu adalah Pegawai di Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kota Kotamobagu yang dahulunya adalah Kantor Badan
Pertanahan Nasional Bolaang Mongondow, sebelum Penggugat pergi bekerja di
Jakarta.
- Pada 13 Juni 2003 terbitlah Sertifikat Hak Milik atas nama Penggugat (Marthen)
akan tetapi luas tanah yang tercantum pada sertifikat tersebut sudah berubah dan
tidak sesuai dengan luas tanah yang tercantum dalam Surat Jual Beli milik
Penggugat yang diserahkan kepada Frangky, sehingga Penggugat mengembalikan
lagi Sertifikat asli tersebut kepada Frangky untuk dibuatkan lagi sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya yang ada pada surat ukur milik Penggugat.
- Pada 15 Agustus 2020 Penggugat menerima kiriman foto copy Sertifikat Hak
Milik atas tanah atas nama Penggugat (Marthen) yang dibalik nama kepada atas
nama Anna C. Tendean disertai juga dengan foto copy Akta Notaris jual Beli
atas tanah atas nama Penggugat (Marthen L.G. Mamuaja) yang dijual kepada
Anna C. Tendean, yang mana didalam akta Jual Beli tersebut tercantum Nama,
Tandatangan dan Cap Jempol Penggugat (Marthen L. G. Mamuaja), padahal pada
Tanggal yang tercantum dalam Akta Notaris Jual Beli tersebut yaitu Tanggal 5
April 2007, Penggugat masih berada di Jakarta.
- Untuk memastikan kebenaran mengenai adanya foto copy Sertifikat Hak Milik
atas tanah dan Akta Notaris Jual Beli Tanah atas nama Penggugat yang telah
dibalik nama kepada Anna C. Tendean, pada 11 September 2020 Penggugat
mendatangi Kantor Notaris Salma Latifa Mokodompit yang menerbitkan Akta
Jual Beli tanah tersebut dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota
Kotamobagu yang menerbitkan Sertifikat Hak Milik atas tanah. Baru saat itulah
Penggugat mendapatkan pernyataan yang resmi bahwa benar sertifikat Hak
Milik atas tanah dan Akta Jual Beli atas tanah milik Penggugat telah dibalik nama
kepada Anna C. Tendean.
- Namun di saat itu Notaris malah membenarkan bahwa orang yang
bertandatangan dan cap jempol didalam Akta Jual Beli tersebu mengaku bernama
Marthen L. G. Mamuaja adalah orang lain dan bukanlah Penggugat (Marthen L.
G. Mamuaja yang sebenarnya).

4) Isi Putusan :
DALAM EKSEPSI:
Menyatakan menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengenai
Kepentingan Penggugat dalam mengajukan gugatan;
DALAM POKOK SENGKETA:
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima;

5) Analisis Putusan :
- Anatomi Putusan :
Kepala √ Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Putusan
Identitas Para √ Identitas Penggugat :
Pihak Nama : MARTEN LUTHER GERSON MAMUAJA., Jabatan : -
/Pekerjaan : Wiraswasta (disebutkan setelah Kewarganegaraan dan
Kediaman)., Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia, Tempat
Kediaman : Bertempat tinggal di Jln. S. Parman Lingk. V, Kel.
Kotamobagu, Kec. Kotamobagu, Kota Kotamobagu, Provinsi
Sulawesi Utara.
Dalam hal ini diwakili oleh :
(1) Yever Hendra Saerang, SH.CPCLE; (2) Frangky MF Ratu, SH;
(3) Rios Juhri Rais,SH.CPCLE; (4) Junaidi Lintong, SH.CPCLE
Keempatnya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat yang
berdomisili di Kantor Hukum RJ.RAIS & REKAN beralamat,
Perum Pandu Lestari Blok H/190 Kelurahan Pandu lingkungan II,
Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Propinsi Sulawesi Utara ;
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Juli 2020 ;
√ Identitas Tergugat :
Nama : - , Jabatan : KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA
KOTAMOBAGU, Kewarganegaraan : (Tidak disebutkan), Tempat
Kediaman : Jalan Kolonel Soegiono no. 125, Kel. Kotobangun, Kec.
Kotamobagu, Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara;
Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Nomor :
186/MP.0171.74/X/2020, tanggal 27 Oktober 2020 memberi kuasa
kepada :
(1) Steven O.K. Wowor,S.ST., M. AP; Kewarganegaraan Indonesia,
Jabatan Plt. Kepala Seksi Penanganan Masalah da n Pengendalian
Pertanahan Kantor Pertanah Kota Kotamobagu;
(2) Ricko Ismael Mamahit, S.H; Kewarganegaraan Indonesia;
Jabatan Kasubsie Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan Kantor
Pertanahan Kotamabagu.
(3) Ronal J. Butar, S.H; Kewarganegaraan Indonesia; Jabatan
Analis Hukum Pertanahan Kota Kotamobagu.
(Alamat Kediaman Kuasa Hukum tidak dijelaskan)
Ringkasan √ Ringkasan Gugatan dan jawaban tergugat sudah cukup jelas
Gugatan - Halaman 24-halaman 28 dari 41 Halaman
Penilian setiap √ Alat Bukti : Pada halaman 29 – halaman 33, memuat :
Alat Bukti dan 6 Alat Bukti dari Penggugat yang menguatkan dalil bantahannya
jalannya Proses 5 Alat Bukti Surat dari Tergugat dan mengajukan 4 (empat) orang
Persidangan Saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah/janji di
persidangan.

- Pertimbangan Hakim :
Tentang pertimbangan hukum oleh hakim pada putusan ini adalah dengan
mempertimbangkan mengenai objek sengketa dalam perkara a quo untuk dimohonkan
batal atau tidak sah oleh Penggugat adalah “Pencatatan Peralihan Hak Sertipikat
Hak Milik Nomor: 1178, Desa/kel. Kotamobagu, tanggal 13 Juni 2003, Surat Ukur

Nomor: 15/Kotamobagu/2003, tanggal 11 Juni 2003, dengan luas 468 M2, yang telah
beralih pada tanggal 12 April 2007 kepada atas nama ANNA C. TENDEAN”.
Pertimbangan hukum yang kedua pada putusan ini adalah dengan
mempertimbangkan mengenai pokok sengketa dalam sengketa a quo, yang terlebih
dahulu dipertimbangkan mengenai dalil eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan
Tergugat II Intervensi. Dari pokok sengketa tersebut memunculkan hal-hal yang
bersifat non ekseptif, sehingga oleh karenanya terhadap hal-hal yang non ekseptif
tersebut maka majelis hakim menyimpulkan mengenai :
1. Kepentingan Penggugat dalam mengajukan gugatan (Legal Standing);
 Gugatan Penggugat pada halaman 8 angka 6 yang menyatakan bahwa
“pada saat Penggugat bertemu dengan Notaris yang menerbitkan Akta
Jual Beli atas tanah tersebut diatas, Notaris tersebut membenarkan bahwa
orang yang bertanda tangan dan cap jempol di dalam Akta Jual beli
tersebut yang mengaku bernama Marthen Luther L.G. Mamuaja adalah
orang lain dan bukanlah Penggugat”. Dimana pada pengakuan Penggugat
yang tidak beralasan dan hanya sebatas pengakuan lisan tanpa adanya
bukti lain yang menguatkan dalil tersebut. Untuk menyatakan suatu tanda
tangan dan cap jempol adalah palsu haruslah diperiksa atau dibuktikan
terlebih dahulu melalui Laboratorium Forensik yang menjadi kewenangan
pihak kepolisian untuk memeriksanya. Sehingga penggugat secara hukum
tidak lagi memiliki legal standing atau alas hak untuk mengajukan
gugatan terkait dengan Pencatatan Peralihan Hak Sertipikat Hak Milik
Nomor: 1178, Desa/kel. Kotamobagu, tanggal 13 Juni 2003, Surat Ukur
Nomor: 15/Kotamobagu/2003, tanggal 11 Juni 2003, dengan luas 468 M2,
sejak beralih dan dicatat pada tanggal 12 April 2007 menjadi atas nama
ANNA C. TENDEA
2. Tenggang waktu pengajuan gugatan Penggugat.
 Gugatan Penggugat terhadap objek sengketa a quo telah daluwarsa sesuai
ketentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah, oleh karena jarak antara peralihan Sertipikat
tertanggal 12 April 2007 dan waktu pengajuan gugatan Penggugat telah
melebihi jangka waktu 5 tahun sebagaimana diamanatkan oleh ketentuan
tersebut;
 Gugatan Penggugat telah melampaui tenggang waktu 90 hari sesuai
ketentuan Pasal 55 UU No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, sebab Penggugat telah lama mengetahui mengenai adanya balik
sama SHM No. 1178, Desa/kel. Kotamobagu, tanggal 13 Juni 2003, Surat
Ukur Nomor: 15/Kotamobagu/2003, tanggal 11 Juni 2003, dengan luas
468 M2, yaitu sejak beralihnya hak karena jual beli sebagaimana
dituangkan dalam Akta Jual Beli No. 104/AJB/KTGB/IV/2007 tanggal 5
April 2007;
- Analisis :
Menurut saya, pernyataan Menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II
Intervensi mengenai kepentingan Penggugat dalam mengajukan gugatan sudah
tepat.
Walaupun dalam tuntutan Penggugat yang mendalilkan mengenai kerugian
yang nyata bagi Penggugat karena menganggap telah kehilangan hak kepemilikan
atas tanah yang dilakukan oleh Tergugat, dimana Penggugat yang merasa tidak
pernah melakukan transaksi jual beli tanah terhadap objek tanah pada Sertifikat
Hak Milik (SHM) Nomor 1178 Desa/Kel.Kotamobagu. Sehingga Penggugat
merasa Penggugat mempunyai hak untuk menggugat Tergugat ke Pengadilan
Tata Usaha Negara Manado.
Namun dengan adanya eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II
Intervensi yang singkatnya berisi mengenai legal standing/alas hak berupa
Sertifikat Hak Milik atas Tanah, telah beralihnya hak kepemilikan atas tanah yang
menjadi objek sengketa diperoleh Tergugat II Intervensi melalui transaksi Jual
Beli seolah menyanggah dalil-dalil yang dinyatakan oleh Penggugat.
Pertama, jika mencermati perkara ini mengenai kewenangan mengadili
sebaiknya perkara ini diselesaikan di Pengadilan Negeri Kotamabagu yang
berwenang mengadili secara perdata untuk membuktikannya. Kedua, berlaku
Asas Actori Incumbit alias Siapa yang mendalilkan maka dia yang harus
membuktikannya, sehingga posisi dari Penggugat-lah yang harus membuktikan
dalil-dalil gugatannnya melalui alat bukti yang sah dan melampaui kekuatan
pembuktian diatas keabsahan objek sengketa Pencatatan Peralihan Hak pada
Sertifikat Hak Milik Nomor 1178 Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan
Kotamobagus, Kota Kotamobagu Tgl 13 Juni 2003, Surat Ukur No.
15/Kotamobagu/Tanggal 11 Juni 2003, Luas 468 M2 (Empat ratus enam puluh
delapan meter persegi) yang telah beralih pada Tanggal 12 April 2007 atas nama
Anna C. Tandean.

Anda mungkin juga menyukai