Anda di halaman 1dari 18

TATA TERTIB

PEMILIHAN KEPALA DESA SUKA JADI


KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal huruf b Peraturan Bupati Musi


Banyuasin Nomor 80 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Nomor 82 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 tahun 2019 tentang Pemilihan
Kepala Desa Kepala Desa, bahwa Panitia pemilihan menpunyai tugas
diantaranya membuat tata tertib pemilihan. Kemudian Tata Tertib
Pemilihan Kepala Desa ditanda tangani oleh Ketua Panitia dan Badan
Permusyawaratan Desa. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud, maka perlu menetapkan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala
Desa.

PENETAPAN WILAYAH PEMILIHAN KEPALA DESA


1) Wilayah Pemilihan Kepala Desa Suka Jadi Kecamatan Lalan adalah 4
wilayah Pemilihan
2) Tempat Pemugutan Suara (TPS) 1 berada Di Rt…Dusun …..
3) Tempat Pemugutan Suara (TPS) 2 berada Di Rt…Dusun …..
4) Tempat Pemugutan Suara (TPS) 3 berada Di Rt…Dusun …..
5) Tempat Pemugutan Suara (TPS) 4 berada Di Rt…Dusun …..

TATA CARA PENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON


KEPALA DESA
1) Panitia mengumumkan perihal lowongan kepala desa
2) Pengumuman lowongan Kepala Desa dipasang ditempat-tempat startegis
sehingga masyarakat mengetahui.
3) Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dapat dilaksanakan mulai di
umumkan lowongan Kepala desa sampai dengan …. hari kerja.
4) Pada saat hari libur panitia tidak menerima pendaftaran Bakal Calon
Kepala Desa.
5) Pencalonan Kepala Desa terbuka untuk umum dapat berasal dari warga
setempaat maupun diluar warga setempat dengan memenuhi
persyaratan yang telah diatur dalam Peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6) Warga yang akan mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa
Suka Jadi Membuat Surat lamaran yang diketik atau ditulis tangan
sendiri rangkap 2 (dua) ditujukan kepada Ketua Panitia dengan
dilampiri kelengkapan administrasi sebagai berikut :
a) surat keterangan sebagai bukti sebagai warga negara Indonesia dari
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Musi
Banyuasin;
b) surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai
cukup;
c) surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh
yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai cukup;
d) berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama
atau sederajat dibuktikan fotocopy Ijazah pendidikan formal dari
tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh
pejabat berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang
berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang berwenang bagi
bakal calon kepala desa yang sudah dinyatakan lulus pendidikan
dan ijazahnya sedang dalam proses;
e) berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat
mendaftar dibuktikan dengan fotocopy Akta kelahiran atau surat
keterangan kenal lahir yang dilegalisasi oleh pejabat yang
berwenang;
f) surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi kepala Desa yang
dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai
cukup;
g) fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;
h) surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak pernah
dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun atau lebih;
i) surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bagi seseorang yang
pernah dijatuhi pidana penjara sebagaimana dimaksud pada huruf
h yang telah melalui jangka waktu 5 (lima) tahun/lebih sejak
terakhir menjalani hukuman sampai dengan pendaftaran sebagai
Bakal Calon Kepala Desa.
j) surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak sedang
dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
k) surat pernyataan tidak mendaftar sebagai calon kepala desa di desa
lain yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau
bermaterai cukup;
l) surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah;
m) surat keterangan dari Bupati Musi Banyuasin atau pejabat yang
ditunjuk dan surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwa tidak
pernah menjadi Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan;
n) surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan
Panitia Pemilihan yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas
kertas segel atau bermaterai cukup;
o) surat keterangan telah membuat Laporan Akhir Masa Jabatan dari
Bupati Musi Banyuasin atau pejabat yang ditunjuk bagi Kepala
Desa yang akan mencalonkan diri kembali;
p) pas foto ukuran 4 cm x 6 cm berwarna sebanyak 4 lembar.
q) daftar riwayat hidup.
r) surat pernyataan bersedia bertempat tinggal di desa setempat sejak
dilantik sebagai kepala Desa yang dibuat oleh yang bersangkutan di
atas kertas segel atau bermaterai cukup.
7. Kepala Desa yang akan mencalonkan diri wajib kembali mengajukan cuti
kepada Bupati Musi Banyuasin atau Pejabat yang ditunjuk sejak
ditetapkan sebagai calon kepala desa sampai dengan selesainya
pelaksanaan penetapan calon kepala desa terpilih.
8. Perangkat Desa yang akan mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa
wajib mengajukan cuti kepada Kepala Desa atau Penjabat Kepala Desa
sejak ditetapkan sebagai bakal calon kepala desa sampai dengan
selesainya pelaksanaan penetapan calon kepala desa terpilih
9. Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri dalam pilkades harus
mendapatkan izin tertulis dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan
Pejabat Pembina Kepegawaian.
10.Anggota BPD yang mencalonkan diri dalam Pilkades wajib mengundurkan
diri sejak menjadi bakal calon Kepala Desa dengan menyertakan surat
pernyataan pengunduran diri bermaterai cukup dari yang bersangkutan.
11.Anggota TNI / POLRI yang mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa
selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas juga
harus memenuhi ketentuan dari Instasnsinya;
12.Surat lamaran beserta persyaratan yang ditentukan Panitia dimasukan
dalam stopmap dan ditulisi namanya masing-masing, dimasukan dalam
stop map berwarna Kuning.
13.Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilaksanakan oleh yang
bersangkutan secara pribadi / tidak diwakilkan bertempat di Balai Desa
Suka Jadi pada jam kerja. ( jam 08.00 WIB s/d jam 12.00 WIB )
14.Apabila Bakal Calon Kepala Desa dalam mendaftarkan diri melebihi batas
waktu yang ditentukan oleh Panitia maka surat lamaran tidak diterima /
ditolak Panitia;
15.Pada saat Penerimaan Lamaran Calon Kepala Desa Panitia meneliti
kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan Panitia.
16.Apabila terdapat kekurang persyaratan dalam pencalonan Kepala Desa,
Panitia memberitahukan hal kekurangan persyaratan yang harus dicukupi
oleh Bakal Calon Kepala Desa;
17.Batas akhir pelengkapan persayaratan bagi bakal calon kepala desa sampai
dengan batas akhir penutupan pengumuman dan pendaftaran.
18.Apabila sampai dengan batas akhir pelengkapan berkas Bakal calon tidak
memenuhi kekurangan persyaratan yang ditentukan maka dianggap
berkas tidak lengkap dan dinyatakan gugur.
19.Apabila dalam jangka waktu pengumuman dan pendaftaran bakal calon
kepala desa yang telah ditentukan Panitia ternyata tidak ada yang
mendaftarkan diri sebagai bakal calon Kepala Desa, atau yang
mendaftarkan diri sebagai Bakal calon Kepala desa kurang dari 2 ( dua )
orang atau ada yang mengundurkan diri yang mengakbatkan Bakal Calon
Kepala Desa kurang dari 2 (orang) orang maka waktu pendaftarannya
diperpanjang 5 (lima) hari sejak ditutupnya pendaftaran.
20.Bakal calon kepala desa yang telah mengundurkan diri / tidak melengkapi
berkas sampai dengan batas waktu ditentukan tidak diperkenankan
kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala desa di waktu
perpanjangan pendaftaran.
21.Apabila dalam perpanjangan pendaftaran bagi bakal calon kepala desa
sampai dengan batas tidak ada yang mencalonkan diri / yang
mencalonkan diri kurang dari 2 (dua) orang maka pelaksanaan Pilkades
dinyatakan batal dan akan dilaporkan kepada Bupati Musi Banyuasin
Musi Banyuasin lewat camat.
22.Pada saat mendaftarkan diri kepada Panitia bakal calon kepala desa tidak
dipungut biaya / gratis.
TATA TERTIB PENELITIAN BERKAS / BIODATA BAKAL CALON
KEPALA DESA DESA
1.Bakal Calon Kepala Desa wajib hadir secara pribadi.
2.Bakal Calon Kepala Desa yang tidak hadir dalam biodata tanpa ada alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan dinyatakan gugur ( sakit di Rumah sakit /
sampai dengan derajat pertama meninggal dunia / sakit keras )
3.Apabila dalam penelitian berkas /biodata bakal calon dalam keadaan sakit di
Rumah Sakit / sampai derajat pertama meninggal dunia maka dapat
diwakilkan dengan surat membawa mandat yang bermeterai cukup.
4.Dalam Pelaksanaan penelitian berkas / Biodata Panitia menghadirkan BPD,
Perangkat Desa, Ketua Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan Tokoh
masyarakat untuk menyaksikan sekaligus memberikan kesaksian keabsahan
dari persyaratan yang telah diajukan kepada Panitia.
5.Dalam Pelaksanaan penelitian berkas / Biodata, Panitia meneliti dan
memperlihatkan berkas kepada audien satu per satu dengan memperlihatkan
berkas yang asli untuk selanjutnya dimintakan kesaksian para audien perihal
keabsahan berkas tersebut.
6.Apabila bakal calon kepala desa tidak dapat menunjukkan berkas yang asli
maka Panitia akan mengklarifikasi kebenaran dan keabsahan persyaratan
tersebut ke dinas / instansi terkait dan menjadi catatan bagi bakal calon dan
Panitia.
7.Apabila terdapat persyaratan yang diragukan keabsahannya maka panitia
akan mengklarifikasi keabsahan ke Dinas / instansi terkait.
8.Hasil klarifikasi tersebut akan disampaikan Panitia sebelum penetapan bakal
calon menjadi Calon Kepala Desa dalam forum rapat panitia dengan
menghadirkan BPD, Perangkat Desa, tokoh masyarakat, pengurus lembaga
kemasyarakatan desa.
9.Apabila calon tidak dapat menunjukkan berkas asli / hasil klarifikasi berkas
yang diragukan dan ditemukan fakta bahwa persyaratan tidak sesuai dengan
yang sebenarnya (dipalsukan) maka :
a.Data yang dipalsukan dianggap tidak berlaku
b.Apabila data yang dipalsukan ijazah SD / SMP maka yang bersangkutan
langsung dinyatakan tidak memenuhi persyaratan.
c.Apabila ijazah yang dipalsukan SMA / Sarjana maka tetap memenuhi
persyaratan mengingat ijazah SD / SMP sudah sesuai dan dinyatakan
pendidikan yang bersangkutan menggunakan ijazah SMP.
d.Apabila tidak dapat menunjukan berkas aslinya sepanjang dapat
menunjukan surat keterangan pengganti yang dikeluarkan pihak yang
berwenang maka dinyatakan sah.
10.Apabila Bakal Calon Kepala Desa berjumlah lebih dari 5 (lima) orang maka
panitia Pemilihan Kepala desa Menyerahkan kepada Panitia Tingkat
Kabupaten Untuk Ujian Tertulis,Intervew
11.Materi Ujian tertulis ditentukan Panitia Tingkat Kabupaten
12.Materi ujian berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan oleh Bupati
Musi Banyuasin;
13.Pelaksanaan ujian tertulis Jadwalya Diatur oleh Panitia Tingkat Kabupaten
14.Dalam pelaksanaan ujian tertulis tersebut bakal calon kepala desa dilarang
membawa contekan, HP dan Kalkulator.
15.Hasil ujian tertulis tersebut dirangking dan diumumkan panitia setelah selesai
pengkoreksian
16.Hasil ujian tersebut langsung dikoreksi oleh panitia secara terbuka.
17.Bakal calon kepala desa yang ditetapkan sebagai calon kepala desa adalah
yang memiliki ringking 1 s/d 5
18.Apabila dalam penentuan ringking ke 5 terdapat 2 atau lebih nilai yang sama
maka diadakan ujian kembali bagi yang memperoleh nilai yang sama, sampai
terjadi perbedaaan nilai, nilai yang tertinggi akan ditetapkan sebagai calon
kepala desa yang ke 5;
19.Hasil biodata / Penelitian administrasi bakal Calon Kepala Desa akan
dituangkan dalam Berita Acara dengan ditanda tangani oleh Panitia
PENETAPAN CALON KEPALA DESA
1.Bakal Calon Kepala Desa yang lolos penelitian berkas administrasi / Biodata /
lolos ujian tertulis ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa.
2.Dalam Pelaksanaan Penetapan Calon Kepala Desa Panitia menghadirkan BPD,
Perangkat Desa, Ketua Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan Tokoh
masyarakat
3.Hasil penetapan bakal Calon Kepala Desa menjadi calon kepala desa
dituangkan dalam Berita Acara dengan ditanda tangani oleh Panitia

TATA TERTIB PENDAFTARAN PEMILIH


1.Pendaftaran Pemilih dilaksanakan oleh Panitia ;
2.warga yang mempunyai hak pilih adalah warga Desa Suka Jadi dengan
ketentuan sebagai berikut :
1)pada hari pemungutan suara pemilih telah mencapai usia 17 (tujuh belas)
tahun atau sudah/pernah menikah;
2)tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan Putusan Pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap; dan
3)nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ ingatannya.
4)berdomisili di desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum
disahkannya daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk atau Kartu Keluarga. ( tanggal …..)
3.Bagi penduduk Desa Suka Jadi yang pekerjaannya sebagai anggota TNI /
Polri aktif tidak mempunyai hak pilih,
4.Jadwal Pendaftaran Pemilih Sementara, Pemilih Tambahan dan Penetapan
Daftar Pemilih Tetap diatur lebih lanjut oleh Panitia
5.Hasil Pendaftaran Pemilih Sementara (DPS) dikelompokan menjadi 4 ((empat)
daerah pemilihan.
6.Daerah pemilihan ditetapkan lebih lanjut oleh panitia :
7.Daerah pemilihan yang telah ditetapkan oleh Panitia tidak dapat diubah-
ubah.
8.Pada saat penetapan daftar Pemilih Sementara bakal calon kepala Desa
diundang untuk menyaksikan;
9.Hasil Penetapan Daftar Pemilih Sementara segera diumumkan kepada warga
setempat sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan panitia.
10.Bagi Penduduk Desa Suka Jadi yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih
Sementara (DPS) untuk melaporkan kepada Panitia dengan menunjukan
Kartu Tanda Penduduk / Kartu Keluarga sepanjang memenuhi persyaratan
yang kemudian akan dimasukan kedalam Daftar Pemilih Tambahan.
11.Hasil Pendaftaran Pemilih Tambahan (DP Tambahan) sebelum ditetapkan
oleh Panitia dan mendapatkan pengesahan dari BPD, Ketua Panitia
mengundang bakal calon kepala Desa untuk menyaksikan penetapan Hasil
Daftar Pemilih Tambahan.
12. Daftar Pemilih Tambahan yang telah ditetapkan oleh Panitia dan
mendapatkan pengesahan dari BPD diumumkan kepada warga ditempat-
tempat strategis ;
13.Daftar Pemilih Sementara dan Daftar pemilih Tambahan selanjutnya
dijadikan dasar dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap ( DPT )
14.Sebelum ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap ( DPT ) para calon kepala
desa diundang untuk mengikuti acara penetapan DPT .
15.Daftar Pemilih tetap yang telah ditetapkan selanjutnya diumumkan kepada
warga dengan ditempelkan ditempat-tempat umum;
16.Daftar Pemilih Tetap yang telah ditetapkan oleh Panitia tidak dapat
diganggu gugat oleh siapapun.

UNDIAN NOMOR URUT CALON KEPALA DESA


1.Calon Kepala Desa diwajibkan hadir secara pribadi tidak boleh diwakilkan;
2.undian dilaksanakan dua kali :
a)undian yang pertama untuk menentukan urutan pengambilan Nomor Calon
b)undian kedua untuk menentukan nomor calon kepala Desa ;
3. pengambilan undian menentukan urutan sebagaimana dimaksud huruf a di
dasarkan atas urutan yang mendaftarkan diri sebagai calon kepala desa.
4. Setelah masing masing calon memperoleh nomor urut pengambilan nomor
calon, panitia mempersiapkan pengambilan nomor urut calon
3.pengambilan nomor urut calon kepala desa di mulai dari calon yang
memperoleh angka paling kecil secara berurutan
4.Undian Nomor urut calon kepala desa dituangkan dalam Berita Acara yang
ditanda tangani oleh Panitia.

TATA TERTIB KAMPANYE BAGI PENCALONAN KEPALA DESA


1.Kampanye calon kepala Desa dilaksanakan pada jadwal kampanye dimulai
Tanggal…………………...
2.Calon Kepala Desa dilarang berkampanye sebelum masa kampanye
3.Pelaksanaan kampanye diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-
masing calon kepala desa
4.jam kampanye dimulai dari 08.00 atau setelah undian nomor urut s/d jam
22.00 WIB
5.masa Kampanye dilaksanakan selam……. hari sesuai jadwal yang telah
ditentukan panitia.
6.Sebelum pelaksanaan kampanye Bakal calon Kepala Desa / Calon Kepala Desa
tidak diperkenankan memasang famlet / foto calon atau sejenisnya ditempat-
tempat umum
7.Tempat pelaksanaan kampanye dirumah masing-masing calon Kepala Desa
dan ditempat tempat umum berupa pemasangan foto masing-masing calon
Kepala Desa;
8.Penempelan tanda gambar calon Kepala Desa tidak boleh menutupi gambar
calon Kepala Desa lain.
9.dalam pelaksanaan kampanye dilarang :
a.mempersoalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b.menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon Kepala Desa;
c.menghasut atau mengadu domba perseorangan, dan/atau kelompok
masyarakat;
d.menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada perseorangan, dan/atau kelompok
masyarakat;
e.menggangu keamanan, ketenteraman dan ketertiban umum;
f.merusak dan/atau menghilangkan alat peraga calon lainnya ;
g.menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
atau Pemerintah Desa;
h.menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;
i.melakukan pawai atau arak-arakan ;
j.memberikan dan atau menjanjikan akan memberikan sesuatu, baik
langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun dalam
usaha untuk memenangkan dirinya dalam pemilihan Kepala Desa.

TATA TERTIB PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

1.Panitia Pemilihan menyediakan dokumentasi video dan foto dalam


pelaksanaan pemilihan.
2.Sebelum pelaksanaan pemungutan suara Calon Kepala Desa wajib
menyerahkan nama-nama yang menjadi saksi dalam pemungutan ataupun
penghitungan suara.
3.Daftar Nama saksi diterima Panitia paling lambat H-2 Pemungutan suara
dengan jumlah masing-masing wilayah pemilihan 1 ( satu ) orang.
4.Saksi yang ditunjuk oleh calon Kepala Desa berasal dari warga setempat yang
menpunyai hak suara.
5.Saksi Calon Kepala Desa harus membawa surat mandat dari Calon kepala
Desa yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua panitia
Pemilihan
6.Saksi hadir diharapkan hadir 1 jam sebelum acara dimulai untuk
menyaksikan serangkaian proses pemungutan suara maupun penghitungan
suara.
7.Para Saksi Calon Kepala Desa menempati tempat duduk yang telah disediakan
panitia.
8.Saksi dilarang mempengaruhi pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya.
9.Saksi wajib menjaga ketertiban dan kelancaran dalam pemungutan suara.
10.Apabila saksi menemukan kejanggalan / ketidak netralan Panitia dalam
pelaksanaan pemungutan suara wajib melaporkan ke Panitia Pengawas
Kecamatan.
11.Apabila saksi berhalangan hadir pada hari H, maka calon kepala desa dapat
mengganti yang bersangkutan saat itu juga dengan ketentuan saksi berasal
dari warga setempat dan sudah memiliki hak pilih serta membawa surat
mandat dari Calon Kepala Desa.
12.Pada saat pembukaan rapat pemungutan suara pilkades dilaksanakan, para
Calon Kepala Desa harus hadir dan berada di tempat yang telah ditentukan
oleh Panitia Pemilihan.
13.calon Kepala Desa tidak diperkenankan meninggalkan tempat tanpa seijin
panitia selama pemungutan suara;
14.Calon Kepala Desa yang meninggalkan tempat untuk sementara waktu paling
lama 30 (tiga puluh) menit pada saat pemungutan suara harus mendapatkan
ijin dari panitia pemilihan dan harus mendapatkan pengawalan dari panitia
pemilihan.
15.Dalam hal tertentu, memaksa dan mendesak, Calon Kepala Desa dapat
meninggalkan tempat dengan ijin dari panitia pemilihan dan panitia pengawas
yang dituangkan dalam berita acara tanpa menggugurkan status yang
bersangkutan sebagai Calon Kepala Desa.
16.calon Kepala Desa yang meninggalkan tempat tanpa seijin Panitia / tanpa
sepengetahuan Panitia selama pemungutan suara maka dinyatakan gugur ;
17.Calon Kepala Desa diharapkan hadir paling lambat 1 jam sebelum
pemungutan suara dimulai;
18.Calon kepala desa yang hadir lebih awal sebelum waktu yang ditentukan
panitia dilarang memasuki wilayah steril yang ditentukan panitia.
19.Sebelum acara pemungutan suara dimulai Panitia dan Calon Kepala Desa
meneliti tempat pemungutan suara dengan perlengkapannya, melaksanakan
undian tempat duduk / kursi bagi calon Kepala Desa, pembukaan kotak suara,
penghitungan jumlah surat suara yang akan digunakan yaitu sejumlah DPT /
DPT Tambahan yang telah ditetapkan oleh Panitia serta 3 % tambahan surat
suara cadangan, memperlihatkan kotak dalam keadaan kosong kepada calon
kepala desa dan saksi, mengunci kotak suara dan menempatkan pada
posisinya yang telah ditentukan.;
20.Setelah undian tempat duduk selesai para calon kepala Desa menemMusi
Banyuasin tempat duduk yang telah diatur oleh Panitia;
21.Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Kepala Desa dimulai dari jam
08.00 WIB s/d 13.00 WIB waktu setempat setelah kegiatan awal selesai;
22.Dalam acara pembukaan, Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili
mengumumkan :
a. nama-nama Calon Kepala Desa dengan penegasan Calon Kepala Desa
telah memenuhi syarat;
b. nomor urut untuk para Calon Kepala Desa
c. jumlah surat suara dan jumlah undangan;
d. jumlah undangan yang tidak beredar dan/ atau tidak diserahkan kepada
pemilih; dan
e. tata cara dan sahnya pilkades.
23.Keluarga calon tidak diperkenankan mengadakan penyambutan pemilih yang
akan menggunakan hak pilihnya di TPS
24.Dalam menggunakan hak pilih, pemilih harus datang sendiri tidak
diperbolehkan diwakilkan;
25.pihak calon kepala Desa tidak diperbolehkan menghantar dan menjemput
pemilih menuju ke TPS ;
26.Pemilih wajib membawa undangan pemilihan untuk menggunakan hak
pilihnya pada saat pemungutan suara.
27.sebelum melaksanakan pemungutan suara, pemilih mengisi daftar hadir,
menukarkan kartu undangan dengan kartu suara kepada panitia yang
sebelumnya diteliti diteliti apakah surat undangan telah sesuai dan tercatat
dalam Daftar Pemilih Tetap / Daftar Tetap Tambahan.
28.pemilih menggunakan hak pilihnya ditempat yang telah disediakan oleh Panita
( dibilik suara ) selanjutnya memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke
dalam kotak suara ;
29.apabila pemilih mendapatkan kartu suara yang rusak dapat menukarkan
kepada panitia hanya satu kali penukaran.
30.setelah pemilih menggunakan hak suaranya, pemilih mencelupkan tinta di jari
kelingking sebelum meninggalkan TPS;
31.Apabila pemilih kehilangan undangan pemilihan maka paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan pemilihan, pemilih dapat melaporkan kepada
panitia pemilihan untuk mendapatkan undangan baru dengan membawa
surat pernyataan kehilangan dari yang bersangkutan dan bukti diri.
32.Pemilih yang kehilangan undangan pada saat hari Pemungutan suara
diberikan kesempatan untuk memberikan hak pilihnya jika sudah terdaftar
dalam Daftar Pemilih Tetap, dan mengisi surat pernyataan kehilangan
undangan dengan format yang telah disediakan panitia pemilihan dengan
menunjukkan bukti diri.
33.Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat
meminta surat suara pengganti kepada panitia pemilihan dan panitia
pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali.

34.Apabila terdapat seorang pemilih yang keadaan fisiknya tidak memungkinkan


untuk memberikan suara, pemilih tersebut dapat dibantu oleh 2 (dua) orang
Panitia Pemilihan untuk memberikan suaranya pada bilik dan memasukkan
ke kotak suara dengan disaksikan oleh masing-masing saksi ;
35.Pemungutan suara ditutup pada waktu dan/ atau jam yang telah ditentukan
oleh Panitia Pemilihan yaitu jam 13.00 waktu setempat.
36.Apabila pada saat penutupan pemungutan suara masih terdapat pemilih yang
belum menggunakan hak pilihnya tetapi sudah berada di dalam lokasi
pemilihan, diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya.
37.Setelah pemungutan suara ditutup, lubang kotak suara ditutup dengan kertas
segel yang telah disediakan.
38.setelah pemungutan suara selesai calon kepala desa dapat meninggalkan
lokasi pemugutan suara.
39.setelah pemungutan suara selesai Panitia Pemilihan meneliti persiapan
penghitungan suara, kemudian menempatkan diri sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
40.Penghitungan suara disaksikan oleh saksi yang ditunjuk Calon Kepala Desa
untuk mengetahui sah tidaknya suara yang diberikan oleh para pemilih.
41.Penghitungan dibagi berdasarkan wilayah pemilihan dengan tiap-tiap wilayah
disaksikan oleh saksi dari masing-masing calon kepala desa.
42.Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili dibantu 2 (dua) anggotanya
membuka kotak suara dan mengeluarkan satu per-satu surat suara yang ada
di dalamnya dan memperlihatkan melihat coblosannya di hadapan para saksi,
kemudian menyebutkan tanda gambar/foto yang dicoblos dengan menyatakan
sah atau tidak sah.
43.Saksi dilarang meninggalkan tempat penghitungan suara pada saat
penghitungan suara.
44.Saksi dapat meminta penunjukan ulang apabila belum jelas dalam
mencermati kartu suara yang ditunjukkan kepada nya sah / tidak sahnya
kartu suara.
45.Dalam penghitungan suara, suara dinyatakan sah apabila :
a. Kartu suara ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;
b. dicoblos tembus dan berlubang menggunakan alat yang disediakan oleh
panitia pemilihan;
c. tanda coblos terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat nomor,
foto dan nama calon kepala desa;
d. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi
empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon kepala desa;
e. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat
nomor, foto, dan nama calon kepala desa;
f. tidak terdapat tanda-tanda yang dibuat secara sengaja oleh pemilih seperti
tulisan, coretan, tanda tangan, sobekan, dan/atau lipatan.

46.Dalam penghitungan suara, suara dinyatakan tidak sah apabila :


a. Kartu suara tidak ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;
b. tidak terdapat coblosan;
c. dicoblos tidak memakai alat pencoblos yang telah disediakan panitia
pemilihan;
d. dicoblos tetapi tidak tembus/tidak berlubang;
e. dicoblos lebih dari 1 (satu) dan terdapat coblosan diluar kotak tanda
gambar/ foto baik;
f. dicoblos berada di luar kotak tanda gambar/foto; dan/atau
g. terdapat tanda-tanda yang dibuat dengan sengaja oleh pemilih seperti
tulisan, tanda tangan, sobekan, lipatan dan/ atau tanda-tanda lain.
47.Perolehan suara masing-masing calon kepala desa ditulis di papan Plano;
48.Pengecekan perolehan suara akan dilaksanakan setiap salah satu calon kepala
desa memperoleh suara 100 dan apabila terjadi salah coret dalam pengisian
papan plano perolehan suara.
49.Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak akan diusulkan Panitia
kepada BPD untuk ditetapkan sebagai Kepala Desa terpilih ;
50.Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih Calon Kepala Desa memperoleh suara
terbanyak yang sama, maka akan dilihat sebaran perolehan suara di masing-
masing wilayah pemilihan ;
51.Calon Kepala Desa yang memperoleh sebaran suara terbanyak akan diusulkan
menjadi kepala desa terpilih;
52.Apabila dalam sebaran suara terbanyak tetap sama maka penentuannya
berdasarkan hasil ujian tertulis pada saat seleksi bakal calon.
53.Calon yang memiliki nilai yang tertinggi pada saat seleksi ujian Bakal Calon
Kepala Desa akan diajukan sebagai calon kepala desa terpilih.
54.Apabila dalam seleksi bakal calon tidak melalui ujian tertulis maka panitia
melaksanakan ujian tertulis bagi calon yang memperoleh suara terbanyak
yang sama dan sebaran perolehannya sama.
55.Soal ujian tertulis dimohonkan Panitia ke Bagian Tata Pemerintahan Setda
Kab. Musi Banyuasin.
56.Hasil Pelaksanaan pemungutan suara dan Penghitungan suara, dituangkan
dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh Panitia dan 2 anggota, Panitia
Pengawas Kecamatan, saksi Calon Kepala Desa.

TATA TERTIB UJIAN TERTULIS BILA PEROLEHAN SUARA


SAMA
1.Ujian tertulis bagi calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak yang
sama dilaksanakan H + 1 pemungutan suara.
2.Soal ujian tertulis dimohonkan Panitia ke Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab.
Musi Banyuasin
3.Peserta Ujian Bakal Calon Kepala Desa diharapkan hadir ½ jam sebelum
pelaksanaan Ujian tertulis dengan mengenakan pakaian bebas rapi bersepatu.
4.Perlengkapan ujian (bolpoint) disediakan oleh panitia;
5.Peserta ujian menemMusi Banyuasin tempat duduk yang sudah diatur dan
ditentukan panitia ;
6.Peserta ujian dilarang membawa catatan-catatan / buku diktat dan Hand
Phone ( HP ).
7.Peserta ujian dilarang membawa senjata tajam pada waktu pelaksanaan ujian
dan mengerahkan massa;
8.Materi yang diujikan adalah Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarga
Negaraan, Bahasa Indonesia, Pengetahuan umum / aktual .
9.Soal ujian tertulis tersebut di atas berjumlah 50 soal,
10.Peserta mengerjakan soal ujian tertulis dengan durasi waktu 2 jam / 120
Menit;
11.Peserta ujian dilarang mencontek ataupun bertanya kepada orang lain .
12.Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal ujian, Naskah ujian beserta
lembar jawaban di serahkan kepada panitia;
13.Pengoreksian hasil ujian tertulis dilaksanakan secara terbuka setelah ujian
tertulis tersebut selesai oleh Panitia dengan disaksikan peserta ujian.
14.Perolehan nilai ujian tertulis segera diumumkan oleh Panitia setelah selesai
pengoreksian.
15.Calon kepala desa yang memperoleh nilai tertinggi diusulkan menjadi calon
terpilih.
16.Apabila perolehan nilai masih sama maka Panitia melaksanakan ujian tertulis
kembali sampai terdapat perbedaan nilai, calon yang memperoleh nilai
tertinggi diajukan menjadi calon kepala desa terpilih.
17.Calon kepala desa yang tidak mentaati tata tertib ini akan dilakukan teguran-
teguran apabila tidak dindahkan teguran dari panitia, Panitia berhak menarik
naskah ujian beserta lembar jawab yang dikerjakan oleh Bakal Calon Kepala
Desa ;
18.Apabila terjadi sesuatu yang merugikan ( pengrusakan sarana dan prasarana )
maka akan diserahkan kepada pihak berwajib dan wajib mengganti kerugian
yang ditimbulkannya.
19.Hasil Ujian tersebut dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh
Panitia dan semua Bakal Calon Kepala Desa.

Anda mungkin juga menyukai