Anda di halaman 1dari 1

Keputusan tata usaha negara salah satunya tercermin dalam KTUN, rumusan KTUN dikenal dalam

pasal 1 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 jo pasal 3 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986
jo pasal 1 ayat (9) Undang-undang Nomor 51 tahun 2009. Secara substantif unsur-unsur KTUN adalah
sebagai berikut : bentuk penetapan itu harus tertulis, dikeluarkan oleh Badan atau Jabatan TUN,
berisi tindakan hukum TUN, berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku, bersifat
konkret individual dan final, menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Sedangkan tindakan pejabat tata usaha negara yang tercermin dalam tindakan diam sebagaimana
diatur dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 jo pasal 3 Undang-undang Nomor 5 tahun
1986 jo pasal 1 ayat (9) Undang-undang Nomor 51 tahun 2009. Seikap diam ini pada intinya seorang
pejabat tata usaha negara tidak menggunakan wewenang yang dimiliki serta bertindak melewati
jangka waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Sehingga dapat disimpulkan
tindakan pejabat tata usaha negara yang menimbulkan akibat hukum bersumber pada KTUN serta
tindakan diam pejabat tata usaha negara.
Keputusan yang tidak termasuk dalam kategori KTUN sebagaimana diatur dalam pasal 2 Undang-
undang Nomor 5 tahun 1986 jo pasal 2 Undang-undang Nomor 9 tahun 2004 adalah sebagai berikut :
Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata;
Keputusan TUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;
Keputusan TUN yang masih memerlukan persetujuan;
Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan KUHP dan KUHAP atau peraturan perundang-
undangan lain yang bersifat hukum pidana;
Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Keputusan TUN mengenai tata usaha TNI;
Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik di pusat maupun didaerah mengenai hasil
pemilihan umum;

Anda mungkin juga menyukai