Anda di halaman 1dari 10

OBJEK SENGKETA

TATA USAHA NEGARA


OBJEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA

 OBJEK SENGKETA YANG BERSIFAT POSITIF

OBJEK SENGKETA YANG BERSIFAT FIKTIF NEGATIF

OBJEK SENGKETA YANG BERSIFAT FIKTIF POSITIF


OBJEK SENGKETA YANG BERSIFAT POSITIF

• Pasal 1 angka 9 UU No 51 Tahun 2009 tentang PTUN


objek sengketa PTUN adalah Keputusan Tata Usaha
Negara.
• Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
tertulis yang dikeluarkan badan atau pejabat tata usaha
negara yang berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final,
yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata
UNSUR-UNSUR KEPUTUSAN TUN
• Penetapan Tertulis adalah keputusan yang dikeluarkan tertulis dalam bentuk
penetapan dari badan atau pejabat tata usaha negara
• Dikeluarkan oleh badan atau pejabat badan tata usaha negara yaitu badan
atau pejabat pusat atau di daerah yang melakukan kegiatan eksekutif
• Berisi tindakan hukum TUN berdasarkan peraturan perundang-undangan
yaitu semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan
oleh Badan Perwakilan Rakyat bersama pemerintah baik tingkat pusat maupun
daerah serta keputusan badan atau pejabat TUN sebagaiman diatur UU Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentuan Peraturan Perundang-Undangan
• Bersifat konkret, individual dan final yaitu objek yang diputuskan dalam
KTUN itu tidak abstrak, tetapi berwujud, atau dapat ditentukan. Contoh
Keputusan Mengenai Si A Izin Usaha bagi si B, Pemberhentian si A sebagai
pegawai negeri
UNSUR-UNSUR KEPUTUSAN TUN
• Bersifat Individual artinya keputusan TUN tidak ditujukan untuk umum,
tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju. Kalau yang dituju itu
lebih dari seseorang, tiap-tiap nama orang yang terkena keputusan itu
disebutkan. Umpamanya keputusan tentang pelebaran jalan dengan lampiran
menyebutkan semua nama nama orang yang terkena putusan
• Bersifat final artinya sudah defenitif dan karenanya dapat menimbulkan
akibat hukum. Keputusan yang masih memerlukan persetujuan instansi
atasan atau instansi lain belum bersifat final karena belum dapat
menimbulkan hak dan kewajiban. Umpamanya keputusan pengangkatan
seorang PNS memerlukan persetujuan BKN
• Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
yaitu perbuatan hukum yang diwujudkan dalam pembuatan keputusan TUN
oleh badan atau pejabat TUN itu dapat menimbulkan hak atau kewajiban
KESIMPULAN UNSUR-UNSUR KTUN

• Ditinjau dari segi pembuatannya: dikeluarkan oleh badan atau


pejabat TUN dalam rangka melaksanakan kegiatan yang
bersifat urusan pemerintahan
• Ditinjau dari segi wujud materialnya: berisi tindakan hukum tata
usaha negara yaitu tindakan hukum administrasi negara yang
melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan baik dipusat maupun di daerah
• Ditinjau dari segi sifatnya: Konkrit, Individual dan Final
• Ditinjau dari segi akibatnya: menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata
OBJEK SENGKETA YANG BERSIFAT FKTIF NEGATIF
• Dasar Hukumnya : Pasal 3 UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
(1)Apabila badan atau pejabat tata usaha negara tidak mengeluarkan keputusan,
sedangakan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan
keputusan tata usaha negara
(2)Jika sutu badan atau pejabat tata usaha negara tidak mengeluarkan keputusan
yang dimohon. Adapun jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dimaksud telah lewat. Maka badan atau pejabat tata usaha
negara te
rsebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud.
(3)Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka setelah lewat jangka
waktu empat bulan sejak diterimanya permohonan. Badan atau pejabat tata usaha
negara yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan.
OBJEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA BERSIFAT FIKTIF POSITIF

• Dasar hukumnya adalah : Pasal 53 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
yang menegaskan :
(1)Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan atau melakukan keputusan adan atau tindakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)Jika ketentuan perundang-undangan tidak menentukan batas waktu kewajiban sebgaimana
dimaksud pada ayat (1), maka badan atau pejabat pemerintahan wajib menetapkan adan atau
melakukan keputusan dan atau tindakan dalam dalam waktu paling lama 10(sepuluh) hari kerja
setelah permohonan diterima secara lengkap oleh badan atau pejabat pemerintahan.
(3) Apabila dalam batas waktu sebagaiman dimaksud pada ayat(2) badan atau pejabat
pemerintahan tidak menetapkan dan atau melakukan keputusan dan atau tindakan, maka
permohonan tersebut diangggap dikabulkan secara hukum
(4)Pemohon mengajukan kepada Pengadilan untuk memperoleh putusan penerimaan permohonan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
OBJEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA BERSIFAT FIKTIF POSITIF

(5) Pengadilan wajib memutuskan permohonan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) paling lama 21(dua puluh satu) hari kerja sejak permohonan diajukan

(6)Badan/atau pejabat pemerintahan wajib menetapkan keputusan untuk


melaksanakan putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling
lama 5 (lima) hari kerja sejak putusan pengadilan ditetapkan
Klasifikasi Perkara Yang Merupakan Kewenangan PTUN
• Pertanahan

• Kepegawaian
• Perizinan
• Lingkungan hidup
• Tender/pengadaan barang jasa
• Badan hukum/Partai Politik
• Kepala desa dan perangkat desa
• Kepala daerah
• Proses pemilihan umum
• Pergantian antar waktu
• Sengketa keterbukaan informasi publik (KIP)
• Pengadaan tanah
• Merk
• Tindakan administrasi pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai