Pada tabel tersebut menyatakan bahwa pada ragam lisan, yaitu menyimak dan berbicara
berada pada ruang yang sama. Karena dalam kegiatan berbahasa lisan secara tatap
muka, penyimak dan pembicara dapat bertukar atau berganti peran. Penyimak bertukar
peran menjadi pembicara dan sebaliknya, pembicara menjadi penyimak. Pergantian
peran ini biasanya terjadi pada kegiatan tanya jawab, saling memberi masukan atau
interaktif.
Dan menurut saya keterampilan manakah yang harus dimiliki adalah menyimak. Karena kita
dilahirkan sebagai bayi yang belum bisa berbicara, sehingga tahapan pertama yang bisa dilakukan
seorang bayi adalah mendengar perkataan orang yang ada disekitarnya. Lambat laun seorang bayi
ingin merespon apa yang dikatakan orang – orang yang ada disekitarnya sehingga dia akan
menambah keterampilan mendengarnya menjadi menyimak. Dengan menyimak tersebut seorang
akan mulai mengerti makna kata yang diucapkan orang yang ada disekitarnya. Misal untuk
merespon kata ini harus dengan jawaban ini. Kegiatan inilah yang mendorong anak untuk berbicara.
Dan akhirnya mereka mengerti bahwa untuk memperoleh keterampilan berbicara seorang anak
harus mampu menyimak perkataan orang – orang disekitarnya. Kepandaiannya dalam menyimak
akan menambah kosakata nya dalam berbicara. Ketika anak sudah mampu berbicara dengan baik.
Anak akan menambah keterampilannya dengan membaca dan menulis, dengan bantuan orang yang
ada disekitarnya anak akan melewati tahapan membaca menulis. Mungkin anak akan merasa
kesulitan dengan tahapan ini, tapi karena dorongan keingintahuannya tentang hal yang perlu dibaca
dan ditulisnya maka anak akan semangat menambah keterampilannya dalam membaca dan menulis.