Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 1 Bahasa Indonesia

Yth. Selamat Pagi Ibu Fifi Lastari


Mohon izin berpendapat tentang “Pengertian Bahasa dan Hubungan Keterampilan
Berbahasa” menurut saya Fatma wati:

1. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah bunyi ujar atau lisan.maupun tulisan yang melambangkan .Bahasa
lisan adalah bahasa yang pertama kali digunakan yang telah disepakati oleh tiap
individu ataupun kelompok sebagai alat berkomunikasi.Setelah datang para ahli
linguis bahasa tulis baru diciptakan menggunakan simbol-simbol tulis yang dihasilkan
oleh kesepakatan bersama.

Bahasa mempunyai sistem bunyi atau kaidah penyusunan kalimat dan bermakna.
Bunyi-bunyi atau vokal bahasa yang diujarkan disusun berdasarkan kesepakatan oleh
kelompok masyarakat itu sendiri.Tiap kelompok masyarakat memiliki karakteristik
dan keunikan bahasa. Contoh, suatu kelompok X menyusun bunyi yang berasal dari
lambang bunyi /l/, /a/, /w/, /a/, /n/, /g/ [lawang] dan memberi makna pintu, namun
dalam kelompok Y dengan menyusun sistem bunyi yang sama [lawang] memiliki
makna yang berbeda, yaitu “gila atau hilang akal”.Jika sistem bunyi tidak sesuai
dengan kesepakatan dari tiap kelompok, maka tidak ada yang dapat memahami arti
dari lambang bunyi tersebut. Jadi,bahasa adalah bunyi yang tersusun berlandaskan
keputusan bersama dan memiliki sistem akan memiliki makna juga sehingga dapat
dipahami dan digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan tiap individu atau
kelompok tersebut.

Menurut Sapir (1921:3), Bahasa adalah simbol yang disepakati untuk tujuan tertentu
dan sebagai suatu cara instingtif yang dimiliki tiap individu untuk menyampaikan
gagasan, perasaan,dan keinginan atau impian.

Menurut Pei dan Gaynor (1954:119) Bahasa adalah sebagai satu sistem komunikasi
individu atau kelompok dengan suara, yaitu melalui alat ucap dan pendengaran yang
menggunakan simbol bunyi yang mempunyai arti acak dan konservatif.

Menurut Finocchiarno (1964:8) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang acak , dan
digunakan tiap individu atau kelompok untuk mempelajari suatu kebudayaan tertentu
sebagai alat untuk berinteraksi.

Menurut Sudaryanto (1990) , Bahasa sebagai fungsi dasar pengembangan akal budi
dan menjaga hubungan antar individu atau kelompok.

Menurut Parera (1991:13) Bahasa sebagai; pembeda dari makhluk hidup lainnya ,
identitas manusia,media ekspresi, dan pemberian karunia dari Tuhan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, menurut saya secara keseluruhan
berpendapat bahwa bahasa adalah simbol atau lambang bunyi yang telah disepakati
tiap individu atau kelompok sebagai alat komunikasi atau berinteraksi, sebagai
pembeda antara makhluk hidup lainnya, dan untuk menyampaikan
gagasan,ide,perasaan dan impian atau keinginan serta dapat dipahami oleh kelompok
tertentu.
Berdasarkan hakikatnya, bahasa mempunyai karakteristik , sebagai berikut.
1. Bahasa bersifat indah
Pada hakikatnya bahasa itu adalah bunyi ujar atau lisan. Jika bunyi tersebut
tersusun dengan memadukan bunyi atau huruf vokal dengan huruf konsonan akan
menghasilkan keindahan yang tidak dimiliki oleh bahasa isyarat.
Bahasa itu mempunyai karakteristik yaitu indah, bermakna dan unik. Keindahan
itu terwujud dari ungkapan teratur , berirama dan melodis. Contoh kata “Apa.”
–“Apa?” – “Apa!” memiliki kata-kata yang sama tetapi makna berbeda jika
diucapkan dengan intonasi yang berbeda. Perbedaan tersebut yang menjadikan
bahasa itu indah.
2. Bahasa bersifat manusiawi.
Bahasa sebagai aktivitas otak maksudnya ucapan seseorang berasal dari kendali
pikiran atau proses otak.nya.Dillandaskan bahwa bahasa itu memiliki karakteristik
dari kehidupan manusia.
3. Bahasa bersifat produktif.
Berlandaskan bahwa bahasa itu dapat diucapkan dan di tuliskan dalam berbagai
lambang bunyi atau vokal dan mampu menghasilkan kata-kata yang berbeda.
4. Bahasa bersifat dinamis
Berlandaskan bahwa bahasa itu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
5. Bahsa bersifat variatif
Berlandaskan pada keinginan manusia. Menurut Chaer (dalam Mulia dan
Krisanjaya, 2007:1.10) , bahwa variasi bahasa terdiri dari tiga istilah, yaitu
ideolek,dialek, dan ragam. Ideolek artinya variasi bahasa bersifat perorangan,
contoh tiap individu mempunyai gaya bahsa yang berbeda umumnya pada
perbedaan intonasi ketika berbicara.
Dialek artinya variasi bahasa yang bersifat kelompok. Dialek dipengaruhi oleh ciri
khas bahasa daerah, misal nya ketika penutur berbahasa Indonesia akan
terpengaruh dengan dialek atau variasi bahasa dan akan mudah juga mengetahui
berasal darimana asal orang tersebut.
6. Bahasa bersifat konvensional.
Berlandaskan bahwa bahasa berasal dari kesepakatan atau keputusan dari tiap
kelompok tersebut.
7. Bahasa bersifat arbitrer.
Berlandaskan bahwa bahasa berasal dari keputusan kelompok tertentu yang tidak
memiliki arti hubungan antara nama dan benda tersebut
(acak/semena-mena/arbitrer).
Kesimpulan soal nomor 1:
1. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang mengartikan sesuatu. Jadi, bahasa itu
memiliki makna, yang dihasilkan oleh keputusan tiap kelompok pengguna bahasa
sebagai alat komunikasi atau untuk berinteraksi dengan menyampaikan isi pikiran.
2. Berdasarkan hakikatnya, bahasa mempunyai karakteristik, yaitu
indah,manusiawi,produktif,dinamis,variatif,konvensional, dan arbitrer.

2. Hubungan Antar Keterampilan

Hubungan antarragam bahasa memiliki hubungan lebih erat dibandingkan dengan


hubungan keterampilan diluar ragam, maksudnya hubungan antara menyimak dengan
berbicara lebih kuat dibandingkan menyimak dengan membaca atau menulis.

Tabel Hubungan Keterampilan Berbahasa


Keterampilan Berbahasa Sifat
Lisan Tulis
menyimak membaca Reseptif

berbicara menulis Produktif

Sumber : BMP Bahasa Indonesia (MKWU4108)

Menurut ilustrasi tabel di atas, dapat saya simpulkan sebagai berikut.


Hubungan pada ragam lisan, yaitu menyimak dan berbicara. Dalam interaksi antara penyimak
dan pembicara dapat bertukar peran. Ketika penyimak melakukan kegiatan menyimak dengan
baik dari seorang pembicara, maka penyimak dapat memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berbicaranya. Jadi, kemampuan menyimak sangat penting untuk menjadi
pembicara yang baik.
Selain kemampuan menyimak dan berbicara, interaktif antara pembaca dan penulis juga
dapat bertukar peran. Ketika pembaca melakukan kegiatan membaca dengan baik dari
tulisan seorang penulis maka pembaca akan meningkatkan kemampuan menulis dengan lebih
baik. Jadi, kemampuan membaca sangat penting untuk menjadi seorang penulis yang baik.
Jika dilihat dari sifat , hubungan keterampilan berbahasa yang memiliki kesamaan juga
memiliki hubungan yang kuat, yaitu keterampilan menyimak dan membaca yang bersifat
reseptif. Keterampilan menyimak yang dimiliki individu akan meningkatkan kemampuan
membaca isi bacaan, begitu pun sebaliknya. Keterampilan dalam membaca akan
meningkatkan keterampilan untuk menyimak isi bacaan. Jadi, kedua keterampilan berbahasa
reseptif ini selalu berkaitan, jika seseorang terampil dalam membaca maka akan terampil juga
dalam menyimak, begitu pun sebaliknya.

Hubungan antarketerampilan berbahasa produktif juga memiliki hubungan yang kuat.


Keterampilan berbicara dengan baik, juga seorang penulis yang baik, begitu pula sebaliknya.
Seorang penulis yang baik juga seorang pembicara yang baik.
3. Keterampilan manakah yang harus dimiliki terlebih dahulu?

Berdasarkan uraian di atas, dapat saya simpulkan bahwa keterampilan berbahasa


yang bersifat reseptif yang harus dimiliki terlebih dahulu. Alasannya sebagai berikut.
Sebelum menjadi seorang penulis dan pembicara yang baik, diperlukan penguasaan
materi dan wawasan atau pengetahuan yang luas sehingga diperlukan keterampilan
membaca dengan baik . Selain itu, keterampilan menyimak juga diperlukan agar dapat
memahami isi bacaan dengan baik dan benar. Jadi untuk menjadi seorang penulis dan
pembicara yang baik (yang bersifat produktif) harus memiliki keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif terlebih dahulu , yaitu keterampilan membaca dan menyimak.
Urutan menjadi penulis dan pembicara yang baik dan benar:
1. Melakukan persiapan , dengan mencari dan mengumpulkan informasi,
pengetahuan dan wawasan yang luas diperlukan keterampilan membaca dengan
baik dan benar.
2. Memiliki keterampilan menyimak agar dapat memahami isi bacaan dengan baik
dan benar.
3. Selalu berlatih menulis, seperti menuliskan hal-hal yang penting atau membuat
pemetaan pikiran.
4. Selalu berlatih berbicara, seperti berbicara di depan cermin atau tampil menjadi
pembicara atau moderator saat seminar dengan berbicara yang baik dan benar.

Kesimpulan soal nomor 2:


1. Keterampilan berbahasa lisan terdiri dari menyimak dan berbicara, sedangkan
keterampilan berbahasa tulis terdiri dari membaca dan menulis.
2. Berdasarkan sifatnya , keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif,
yaitu menerima atau memahami isi bacaan atau pesan yang diungkapkan oleh
pembicara atau penulis, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif,
seorang penulis dan pembicara yaitu menghasilkan pembicaraan yang baik
dan.membuat atau menciptakan hasil karya dengan menulis berupa tulisan
yang bersumber dari kerisauan atau keinginan dari penulis atau pembicara.
3. Setiap keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan satu sama lain, dan saling
mendukung. Untuk mendapatkan keterampilan berbahasa dengan baik harus
memiliki keterampilan reseptif terlebih dahulu, untuk menghasilkan
pengetahuan dan wawasan yang luas dengan keterampilan menyimak dan
membaca , maka akan meningkatkan keterampilan berbahasa yang bersifat
produktif yaitu menulis dan berbicara. Jadi untuk memperoleh keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif maupun produktif harus selalu berlatih terus
menerus dalam hal membaca, menyimak, berbicara dan menulis.
Demikian pendapat dari saya, saya moohon arahan dan bimbingan Ibu , serta tanggapan Ibu
jika diperlukan perbaikan.
Terima kasih Ibu.

Sumber Referensi
Santoso, Anang,dkk. (2022). Bahasa Indonesia (BMP) MKWU4108 (Ed.2) Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Suhandra, I. R. (2019). Hubungan Bahasa, Sastra, dan Ideologi. Cordova Journal, 9.


https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/cordova/article/view/1613/820. Diakses pada
tanggal 13 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai