Anda di halaman 1dari 5

Tutorial Surpac

A. Membuat Database Geology di Excel


a. Data Assay (Assay.csv)
i. Hole ID
ii. From
iii. To
iv. Data Kimia (bisa beberapa data)
b. Data Collar (Collar.csv)
i. Hole ID
ii. X
iii. Y
iv. Z
v. Depth
c. Data Litologi (litologi.csv)
i. Hole Id
ii. From
iii. To
iv. Litologi
d. Data Survei (survei.csv)
i. Hole Id
ii. Depth
iii. Azimuth
iv. Dip
e. Data Topografi (topografi.str)
i. Berupa file kontur (bisa .STR, .SHP)
f. Menjadikan file sebagai Work Directory
i. Ini berfungsi mempermudah dalam mencari data yang akan di pakai
ii. Cari folder yang akan dipakai -> klik kanan pada folder tersebut -> set as
work directory -> berhasil jika ada tanda centang hijau pada folder
tersebut.

B. Membuat DTM (Create DTM)


a. Pada Tab Layer (ada dikiri bawah), klik kanan di data topografi.str -> Create DTM
-> langsung apply saja (tidak ada yang perlu di ubah)
b. Save DTM (topografi.dtm)
i. Pada Tab layer, Klik kanan di data topografi.str -> Save layer -> sesuaikan
nama layer yang ingin di tulis -> apply -> akan muncul data topografi.dtm
C. Membuat Data Kontur (Jika sebelumnya hanya ada data DTM tetapi
tidak ada kontur, jika sudah ada kontur, step ini bisa dilewati)
a. Open data DTM -> cari Tools Surface (ada diatas) -> Contouring -> Contour DTM file ->
Bisa langsung jadi 2 layer kontur interval -> pada Tab Countur DTM bagian kiri bawah
adalah interval pertama -> set lokasi output data interval pertama di bagian kanan atas
-> pada bagian kanan bawah untuk set inverval kontur kedua sekalian penempatan
output datanya

D. Input Database Geologi


Pastikan database geologi seluruhnya sudah benar, tidak ada perbedaan format nama atau huruf besar
kecil atau spasi antara file satu dengan yang lain

a. Klik Tools Database (ada diatas) -> Database -> Open Database -> Buat nama database
(misal Geodatabe_Bauksit_PTMJM-MAS) -> Apply -> Apply -> Apply
b. Pada Tab choose optional table for new database -> klik kanan pada angka untuk
menambahkan kolom data -> ketik litologi jika hanya ada assay pada nomor 1 (hanya
perlu ditambahkan data litologi dan assay saja, data collar dan survei sudah otomatis) ->
table type semua interval -> time dependent di unchecklist -> Apply.
c. Pada Tab Define All fields for all tables -> Pada masing-maing tab collar,survei, assay,
dan litologi, checklist kolom null untuk bagian yang tidak diperlukan, dan unchecliks
kolom null untuk bagian yang diperlukan (sesuai database di excel) -> pada tab assay
dan litologi, tambah data di bagian bawah (kolom optional fields) tambah data yang
ingin dimunculkan -> pilih type data real (untuk assay), pilih type data character (untuk
litologi)-> uncheclisk semua kolom null pada optional field -> high bound dibuat
9999999 -> Apply
d. Klik Tools Database -> Database -> import data -> pilih nama file dan report sesuai
kebutuhan, format dipilih .not-surpac note file -> Apply -> Apply
e. Pada Tab Select database table to include in format, Checklist kolom include sesuai
database geologi (uncheclisk selainnya), dan unchecklist kolom space fill untuk database
geologi (checklist selainnya) -> Apply
f. Pada Tab Select fileds to include in format, pada kolom include checklist sesuai databe
dan unchecklist jika tidak diperlukan, pada kolom Column sesuaikan nomor kolom
dengan masing-masing databse geologi di excel -> Apply
g. Pada Tab Load database tables from text file, pada kolom Text File Name, masukkan
database sesuai file name, dan pada kolom load type pilih insert -> Apply
h. Akan muncul notepad geodatabase, check note pad, jika sudah berhasil seharusnya
hanya akan ada 1 rejected data pada masing-masing database (yang di reject yaitu head
kolom)
i. Akan muncul tools Geodatabase di bawah work sheet -> klik tools tersebut -> drillhole
display status
j. Pada tab Edit database display styles, pilih style terutama untuk data Assay dan Litologi.
(Data Assay, pada data yang ingin dimunculkan klik kanan -> get min and max range ->
sesuaikan range data dan warna yang diinginkan), (data litologi, pada bagian litologi klik
kanan -> get fields codes -> sesuaikan warna yang diinginkan) -> Apply.
k. klik tools geotabase yang dibawah work sheet -> display drillholes
l. Pada Tab Draw Holes -> pada tab Trace style ubah default trace thickness dan tick line
weight menjadi 2, kolom tables isi litologi, kolom field isi litologi.
m. Pada Tab Draw Holes -> pada tab Collar style ubah kolom label orientation menjadi
centered dan isi kolom Fields dengan hole ID.
n. Pada Tab Draw Holes -> pada tab Graph, isi kolom Tables dengan Assay, isi kolom Fields
dengan data assay yang diperlukan, pilih graph type field bar
o. Pada Tab Draw Holes -> pada tab Depth marker, checklist display depth marker, atur
marker sesuai keinginan -> Apply.

E. Membuat Model Geologi (persebaran data)


Ini merupakan langkah untuk mendefinisikan lapisan ore, top dan botoom lapisan ore.

a. Klik Tools database -> Extract -> Zone thickness and depth -> isi kolom locations dan
report file name dengan nama yang diinginkan -> sesuaikan kolom required coordinat
position top atau bottom lapisan/ore dengan file name tersebut -> Apply -> isi kolom
Tables dengan litologi, isi kolom Fields dengan litologi, isi kolom specification sesuai top
atau bottom yang diperlukan -> Apply -> Apply
b. Input data .str poin a ke worksheet (drag and drop pada window navigator)
c. Pada window layer, klik kanan data .str poin a -> Create DTM -> isi object ID 1/2/3/4
(sesuai urutan) -> unchecklist perform break line test -> Apply
d. Save layer ke extension DTM dengan cara: Klik kanan data .str poin a di window layer ->
Save layer -> pastikan extension .dtm -> Apply -> Yes.
e. Lakukan poin a s/d d untuk batas bottom (jika langkah a untuk penentuan top) dan
sebaliknya
f. Hapus data .str poin a dan e di window layer -> input data .dtm masing-masing batas
lapisan (drag and drop data .dtm poin d pada window navigator)

F. Membuat Solid Ore


Ini merupakan langkah untuk membuat data solid ore yaitu data solid dari batas atas dan bawah ore
yang dibuat pada langkah pembuatan model geologi

a. Klik tools surface -> clip or intersect DTMs -> Create solid by intersecting 2 DTMs -> pilih
nama sesuai keinginan, isi object number selain nomor model geologi sebelumya ->
Apply
b. Save layer solid ore dengan cara: Klik kanan pada file solid ore -> save file -> pilih nama
sesuai yang diinginkan -> pastikan extension . dtm -> Apply.
G. Membuat Block Model
a) Klik Tools Block Model -> Block Model -> New/Open -> ketik Nama Sesuai yang
diinginkan, unchecklist load with constrain -> Apply -> Apply
b) Pada Tab Creating New Block Model Definition, Pada Tab Extents, checklist get extents
from string file -> klik panah pada tab location -> pilih data topo.str (karena mau
membuat block model seluas topografi saja) -> atur blok model size dengan cara ketik
pada kolom x,y, dan z untuk panjang x lebar x tinggi block modelnya (atur misal 5 x 5 x 5
meter, kalua mau bagus 1 x 1 x 1 m jika laptop kuat) -> pilih subblocking standard ->
Apply
c) Akan muncul Tab Model Confirmation -> Create Model -> jika berhasil akan muncul tools
block model dibawah work sheet (di sebelah tools geotabase yang dibawah)
d) Klik tools block model yang dibawah -> Display -> Apply

H. Membuat Constrain, Composite data dan Attribute data


Constrain yaitu batasan block model yang telah dipotong ore model (solid Ore), akan dibuat batas atas
dan bawah.

a. Kilk Tools Block Model -> Constraints -> New Constraints file
b. Pada Tab Enter Constraints, isi Constraints nama: C -> Constraints Type: DTM -> DTM
File (Jika dipilih batas atas, maka unchecklist above dan sebaliknya), isi DTM dengan
nama file batas litologi ore -> add -> isi save constraints to: isi nama sesuai yang
diinginkan -> Apply
c. Masukkan data constrains ini dengan cara drag and drop pada tab navigator, hapus saja
layer lain pada worksheet selain data constraints ini.
d. Membuat composite dengan cara: Klik tools Database -> Composite -> Downhole
e. Pada Tab Composite down hole, Isi Table name: Assay (data assay) -> isi field to be
composited: data assay yang diinginkan (misal Ni) -> isi field name: (sama seperti field
to be composited) -> Apply
f. Pada Tab Define The Geology Zone, isi kolom Table dan Field: litologi (file litologi) ->
Spesification: sesuai batas atau litologi yang terdapat ore(semua lapisan, misal LIM, SAP)
-> Apply -> Apply.
g. Membuat Attribute data dengan cara: Klik tools Block Model -> Attributes -> New ->
Isi Attribute nama: sesuai yang diinginkan attributenya (misal Fe,Ni) -> isi Type: Real -> isi
decimal: 2 -> Apply. Assign Attribute dengan cara: Klik tools Blok Model -> Estimation ->
Assign Value -> isi Attribute name: sesuai sebelumnya dan isi value sesuai cut off grade
-> Apply
I. Menghitung Estimasi Cadangan (metode Ordinary Krigging)
a. Klik Tools Block Model -> Estimation -> Ordinary Krigging -> isi attribute name: sesuai
data assay yang diperlukan (missal Ni) -> Apply -> isi semua kolom dengan singkatan
(pakai saja singkatan nama2 awal sesuai kolom) -> Apply
b. Pada Tab Data Source specification, Pilih String File (bisa juga block model), jika pilih
string file kemudian isi kolom location: composite (data composit) -> Apply -> Apply ->
Pada Tab Krigging Parameters, isi report name: OK_Ore -> Apply (nunggu hasil agak
lama bisa 15 menit)
c. Membuat COG dengan cara: kilk Tools Block Model -> Constraints -> New Graphical
constraint -> ini constraint type: Block -> isi kolom kosong di kiri dengan ore (misal Ni) ->
kolom di tengah isi “>” (tanda lebih besar) -> isi kolom di kanan nilai COG -> Add -> isi
save constraint to: sesuai nama yang diinginkan (misal cog_ore) -> Apply
d. Membuat Report dengan cara: klik Tools Block Model -> Block Model -> Report -> isi
file name dan output name sesuai keinginan (misal vol_cog_ore) -> Apply -> isi kolom
attribute dengan ore (misal Ni), unchecklist display -> isi kolom density adjustment, pilih
attribute, isi dengan data density (Sg) (untuk menghitung volume ore perlu data density
(tonase x densitas) -> isi kolom grupping attributes no 1 isi Ni dan value isi range
(dengan batas range “;” (titik koma) misal 0;1.2;1.8;4 -> no 2 isi z (kedalaman, untuk tau
masing2 volume dan tonase berdasar kedalaman) dan isi value sesuai data min dan max
topografi dengan format (min,max,interval) (data topografi bisa di cek dengan cara: klik
tools surface -> contouring -> contour DTM in File -> lihat data ketinggian min dan max)
-> Apply -> pilih constrain file (batas_ore. Con, constrain keseluruhan bukan yang COG)
-> add -> Apply

Anda mungkin juga menyukai