1. Konsep
25
berupa barang riilnya tetapi berupa sertifikat yang menyatakan hak kepemilikan atas
properti tersebut. Meski disertai dengan jaminan, namun perusahaan yang berutang
tetap bisa memanfaatkan barang tersebut. Misalnya perusahaan memiliki utang jangka
panjang dengan jaminan sertifikat gudang. Meski sertifikat atas properti tersebut
diserahkan kepada pihak yang memberikan utang jangka panjang, namun perusahaan
yang berutang tetap bisa menggunakan gudang miliknya untuk menjalankan operasional
kegiatan usahanya.
Sesuai dengan namanya, utang jangka panjang memiliki tempo pembayaran yang
relatif lama, sekitar 5 hingga 20 tahun. Intinya, tempo pembayaran lebih dari satu tahun.
Penentuan jangka waktu pembayaran atas utang jangka panjang ini tergantung pada
kesepakatan antara kedua belah pihak dan tentunya kemampuan pihak yang
mengajukan utang jangka panjang untuk melakukan pembayaran.
a. Utang Hipotek
Utang Hipotek (Mortage Notes Payble) adalah Utang jangka panjang yang
dijamin dengan aktiva tetap. Pinjaman Hipotek memiliki beberapa syarat :
25
Contoh soal 1 :
Berdasar data tersebut di atas maka jurnal yang harus dibuat adalah sbb :
TGL PERKIRAAN REF DEBET KREDIT
2017
Aprl 01 Kas 99.400.000,- -
Beban Administrasi Bank 400.000,- -
Utang Hipotek 100.000.000,
-
(mencatat timbulnya Utang
hipotek)
Okt 01 Utang Hipotek 10.000.000,- -
Beban Bunga 6.000.000,- -
Kas 16.000.000,-
(mencatat angsuran Utang
hipotek)
Des 31 Utang Hipotek 10.000.000,- -
Utang Hipotek yg sgr jth 10.000.000,-
tempo
(mencatat peny. Utang
hipotek )
Des 31 Beban Bunga 2.700.000,- -
Utang Bunga 2.700.000,-
(mencatat peny. beban bunga)
2018
Jan 01 Utang Bunga 2.700.000,- -
Beban Bunga 2.700.000,-
(mencatat pembalik Utang
bunga)
Keterangan :
Perhitungan :
Jumlah angsuran I Rp 10.000.000,-
Bunga 1 April – 1 Oktober ( 6 bulan )
( 6 x 12 x 100.000.000,- ) / 1.200 Rp 6.000.000,-
Jumlah yang harus dibayar Rp 16.000.000,-
25
Contoh Soal 2 :
Jawaban :
b. Utang Obligasi
25
Yang dicatat hanya yang terjual.
Yang dicatat yang telah terjual dan yang belum terjual.
Contoh soal :
Pada tanggal 1 Januari 2017 PT Mumbul Jaya menerbitkan 1.000 lbr obligasi,
12 %, nominal Rp 100.000,- per lembar. Tanggal kupon 1 Januari – 1 Juli. Obligasi
akan dijual dalam waktu yang berbeda, tergantung kebutuhan uang perusahaan.
Dari data perusahaan diperoleh informasi penjualan obligasi sbb :
1 Januari 2017 dijual 600 lbr obligasi dengan kurs 102 %
1 Juli 2017 dijual 300 lbr obligasi dengan kur 97 %.
Diminta :
1. Jurnal bila yang dicatat hanya obligasi yang terjual.
2. Jurnal bila yang dicatat hanya obligasi yang terjual dan yang belum
terjual.
Jawab :
Jurnal bila yang dicatat hanya obligasi yang terjual.
Jurnal
No Transaksi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 Waktu Menerbitkan 1 Jan 2017 Tidak dijurnal
Obligasi
2 Waktu menjual 1 Jani 2017 Kas 61.200.000
obligasi di atas pari Utang Obligasi 60.000.000
Agio Obligasi 1.200.000
a. Jurnal bila yang dicatat hanya obligasi yang terjual dan yang belum terjual
N Jurnal
Transaksi
o Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 Waktu 1 Jan 2017 Obligasi blm dijual 100.000.000
Menerbitkan Otorisasi Utang Obl 100.000.000
Obligasi
2 Waktu menjual 1 Jan 2017 Kas 61.200.000
obligasi di atas Obl Yg blm terjual 60.000.000
pari Agio Obligasi 1.200.000
25
N Jurnal
Transaksi
o Tanggal Keterangan Debet Kredit
3. Waktu menjual 1 Juli 2017 Kas 29.100.000
obligasi dibawah Dis agio 900.000
pari Obl yg blm Terjual 30.000.000
Apabila tingkat bunga obligasi lebih rendah dari tingkat bunga pasar, maka
obligasi diterbitkan dengan discount dan dicatat ke akun disagio obligasi. Disagio
obligasi ini bukanlah menjadi kerugian atau biaya pada periode penempatan
obligasi, tetapi harus dianggap sebagai kerugian selama umur obligasi. Oleh
karena itu setiap akhir periode akuntansi atau setiap tsnggal kupon disagio obligasi
atau diskonto tersebut harus diamortisasi.
Contoh soal ( 1 ) :
Jawab :
Perhitungan Amortisasi:
Harga Nominal = 1.000 x Rp 100.000,- = Rp 100.000.000,-
Harga Kurs = 98% x Rp 100.000.000,- = Rp 98.000.000,-
Disagio Obligasi = Rp 2.000.000,-
Disagio tersebut untuk masa 5 tahun atau 60 bulan, sehingga setiap bulan disagio
harus diamortisasi sebagai berikut = Rp 2.000.000,- / 60 bulan = Rp 33.3333,33
Besar amartisasi setiap tanggal kupon (6 bulan) = Rp 33.333,33 x 6 = Rp
200.000,-
Perhitungan Bunga:
25
Bunga yang harus dibayar setiap tahun dapat dihitung sebagai berikut:
Bunga = (nominal x % bunga x waktu) / 12 atau 360.
= (100.000.000 x 9 x 12) = Rp 9.000.000,-
1200
Bunga tersebut adalah bunga yang harus dibayar dalam 1 tahun. Jadi dalam 1
bulan bunga yang harus dibayar adalah: Rp 9.000.000,- /12 = Rp 750.000,-.
Pembayaran bunga per tanggal kupon (6 bulan) = Rp 750.000,- = Rp 4.500.000,-
Dari perhitungan tersebut, maka dapat dibuat jurnal seperti berikut ini:
25
Kas 4.500.000,-
(mencatat pembayaran
bunga)
01 Beban Bunga 200.000,- -
Disagio Obligasi 200.000,-
(mencatat amortisasi
Disagio)
Des 31 Beban Bunga 133.333,32,- -
Disagio Obligasi 133.333,32-
(mencatat peny. Disagio
Obl)
Des 31 Beban Bunga 3.000.000,- -
Utang Bunga 3.000.000,-
(mencatat penyesuaian
beban bunga)
Contoh soal ( 2 ) :
PT Maju Jaya pada tanggal 1 Nopember 2017 mengeluarkan 2.000 lembar
obligasi 15 % dengan kurs 103 % nominal @ Rp 100.000,- . Obligasi akan jatuh
tempo pada tanggal 1 Nopember 2022, kupon 1/5 – 1/11.
Dari data tersebut diminta :
Jurnal yang diperlukan untuk tahun 2017 dan 2018.
Jawab :
25
Dari perhitungan tersebut, maka dapat dibuat jurnal seperti berikut ini:
25
obligasi)
31/12/18 Biaya bunga 5.000.000
Utang Bunga 5.000.000
( peny. bunga
obligasi 2 bln )
Pelunasan Obligasi
Pelunasan obligasi pada umumnya dilakukan pada tanggal jatuh tempo, tetapi
jika dana pelunasan sudah siap sebelum tanggal jatuh tempo, dari pada harus
membayar bunga setiap tanggal kupon lebih baik obligasi yang beredar ditarik
kembali. Jika pelunasan obligasi dilakukan pada tanggal jatuuh tempo, sudah
barang tentu sebesar nilai nominal ditambah bunga yang terUtang. Tetapi jika
pelunasan obligasi dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo, berarti membeli
kembali obligasi dari para pemegangnya, dengan harga sesuai dengan
kesepakatan atau harga wajar menurut bursa surat-surat berharga, sehingga
mungkin timbul rugi atau laba pelunasan obligasi. Perhatikan contoh soal berikut
ini:
Dari soal PT Maju Jaya di atas maka pelunasan obligasi pada tanggal jatuh
tempo (1 Nopember 2022 ) maka dibuat jurnal sebagai berikut :
Penjelasan :
Misalkan pada PT Maju Jaya pada soal di atas, menarik seluruh Utang obligasi
pada tanggal 1 Juli 2021 dengan kurs 104%, maka jurnal yang dibuat pada
tanggal 1 Juli 2021 adalah sebagai berikut:
25
TGL PERKIRAAN REF DEBET KREDIT
Utang Obligasi 200.000.000 -
Agio Obligasi 2.800.000 -
Beban Bunga 5.000.000 -
Rugi Pelunasan 5.200.000 -
Kas - 213.000.000
( Mencatat pelunasan obligasi )
Penjelasan :
Agar lebih jelas gambaran posisi Utang pada neraca, di sini disajikan sekaligus
Utang jangka pendek dan Utang jangka panjang pada neraca. Sebagai ilustrasi
misalnya pada akhir tahun 2015 PT Amanah mempunyai data tentang Utang
sebagai berikut :
Utang Dagang Rp 34.000.000,-
Utang wesel 2.000.000,-
Sewa diterima di muka 3.000.000,-
Utang gaji 750.000,-
Utang bunga 400.000,-
Utang hipotekn 40.000.000,-
Utang angsuran hipotek 10.000.000,-
Utang obligasi 10 % 100.000.000,-
Disagio obligasi 2.000.000,-
Utang bunga obligasi 3.000.000,-
Utang bunga hipotek 3.000.000,-
Dari data di atas maka dalam neraca dapat disajikan sebagai berikut :
25
PT Amanah
Neraca
31 Desember 2015
Modal
Modal Saham……………………………………………… Rp …………………
HTM adalah metode akuntansi yang digunakan oleh investor yang sejak
membeli obligasi sudah memutuskan untuk memegangnya hingga jatuh tempo.
Karena obligasi umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo yang panjang (di
atas 1 tahun), maka investor sudah memiliki mindset untuk investasi jangka
panjang.
25
maka setiap tahun akan disusutkan sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100
pada saat jatuh temponya. Sebaliknya ketika obligasi dibeli pada harga 90, maka
setiap tahun akan dinaikkan sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100 pada saat
jatuh temponya.
2. Metode Trading
Metode AFS dan trading pada dasarnya sama yaitu mencatat obligasi pada
harga pasar. Sehingga fluktuasi harga pasar langsung mempengaruhi nilai
kekayaan investor. Perbedaan dengan trading adalah metode AFS ini dibuat untuk
investor yang mindset-nya masih bingung, apakah obligasi ingin dipegang hingga
jatuh tempo atau ditradingkan. Karena belum ada keputusan itulah, ketika ada
keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi, maka selisihnya tidak dicatat
pada laporan rugi laba, melainkan pada modal (equity). Selanjutnya mengikuti
perkembangan harga, investor bisa memutuskan apakah nantinya obligasi yang
bersangkutan mau ditransaksikan atau dipegang hingga jatuh tempo.
Cara di atas sangat efektif dalam membentuk mindset investor. Sebab ketika
diputuskan untuk mengikuti harga pasar, berarti investor dianggap sudah
menyiapkan diri terhadap risiko flukutasi harga yang terjadi. Ketika diputuskan
25
untuk dicatatkan pada harga amortisasi, berarti investor sudah bertekad untuk
berinvestasi jangka panjang dan tidak perlu khawatir lagi dengan fluktuasi harga
yang terjadi di pasar.
Contoh Soal :
Buatlah jurnal :
1. Untuk mencatat transaksi diatas
2. Untuk mencatat angsuran pertama
Jawaban :
Kerdit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan denganitu,
berdasarkan persetujuan ataukesepakatan pinjam meminjam antarabank dan
pihak lain yang mewajibkanpihak peminjam untuk melunasi utangnyasetelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga
Contoh Soal :
25
Jawaban :
e. Pengakuan
Secara umum, kewajiban jangka panjang diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang
ada sampai dengan tanggal pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada
saat dana pinja:rnan diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai
dengan kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbul.
f. Pengukuran
Secara umum, kewajiban jangka panjang dicatat sebesar nilai nominal. Apabila
kewajiban jangka panjang tersebut dalam bentuk mata uang asing maka harus
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah
bank sentral pada akhir periode pelaporan.
Utang jangka panjang pemerintah harus diungkapkan dalam neraca pada periode
pelaporan dengan nilai yang handal. Untuk mendukung agar informasinya lebih lengkap
dan bermanfaat bagi setiap pengguna laporan keuangan, selain disajikan dalam neraca
maka harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Informasi yang
harus disajikan dalam CaLK antara lain meliputi:
Penyajian Utang dalam mata uang asing pada neraca menggunakan kurs tengah
Bank Sentral pada tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos Utang dalam mata uang
asing antara tanggal transaksi dan tanggal pelaporan dicatat sebagai pendapatan selisih
kurs yang belum terealisasi atau beban kerugian selisih kurs belum terealisasi.
25
Pemerintah ABC
NERACA
Per 31 Desember 20Xl
Uraian Jumlah
ASET
ASET LANCAR
ASET TETAP
ASET LAINNYA
KEWAJIBAN
EKUITAS XXXXX
Bagian Dari Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Pada Periode Sekarang
25
Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Tahun Ini adalah kewajiban jk
panjang yang akan dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun ke depan. Utang ini
timbul karena terdapat utang jangka panjang perusahaan yang akan jatuh tempo
pada periode sekarang. Contoh utang dari jenis ini adalah bagian dari obligasi,
wesel bayar jangka panjang dan utang jangka panjang lain yang jatuh tempo
dalam tahun ini (tahun pelaporan).
a. Akan dilunasi dengan asset yang sudah dicadangkan untuk tujuan ini
b. Akan didanakan kembali atau dilunasi dari hasil penerbitan utang baru.
c. Akan dikonversikan menjadi modal saham.
Contoh :
01/01/05:
Kas 12.000.000 –
Utang Wesel – 12.000.000
31/12/05:
Biaya Bunga(12% x 12 jt) 1.440.000 –
Utang Bunga – 1.440.000
Neraca 31/12/05
Kewajiban Lancar:
Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 1.440.000
Kewajiban Jangka Panjang:
Utang Wesel 8.000.000
6. Perlakuan Khusus
25
1. Utang Jangka Panjang dari Sumber Pinjaman
Pengakuan
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman diakui pada saat tanggal
valuta (value date) sebagaimana tercantum dalam Notice of Disbursement
(NoD) atau yang dipersamakan.
Pengukuran
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman diukur sebesar nilai nominal
sesuai dengan yang tercantum dalam NoD.
Penyajian
Pengakuan:
Utang jangka panjang dari sumber penerbitan SBN jangka panjang diakui
pada saat tanggal setelmen yang tercantum dalam dokumen setelmen.
Pengukuran:
Utang jangka panjang dari sumber penerbitan SBN diukur sebesar nilai
nominal sesuai dengan hasil ketetapan penerbitan SBN.
Penyajian:
Pinjaman Dalam Negeri adalah pinjaman yang berasal dari dalam negeri dan
diharapkan akan dibayar lebih dari dua belas bulan setelah akhir periode
pelaporan.
Pinjaman Dalam Negeri yang diperoleh dari Pemberi Pinjaman Dalam Negeri
harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu, sesua1 dengan masa
berlakunya. Pengadaan Pinjaman Dalam Negeri dilakukan dalam mata uang Rupiah
yang dilakukan oleh Pemerintah, yang bersumber dari Pemerintah Daerah, Badan
Usaha Milik Negara, dan Perusahaan Daerah, yang digunakan untuk membiayai
Kegiatan tertentu. Pinjaman Dalam Negeri dapat diterus pinjamkan kepada
Penerima Penerusan Pinjaman Dalam Negeri yang harus dibayar kembali dengan
ketentuan dan persyaratan tertentu. Penerima penerusan Pinjaman Dalam Negeri
adalah Pemerintah Daerah atau BUMN/BUMD. Perjanjian Pinjaman Dalam Negeri
dituangkan dalam naskah perjanjian atau naskah lain yang dipersamakan yang
memu at kesepakatan mengenai pinjaman dalam negeri antara Pemerintah
dengan Pemberi Pinjaman Dalam Negeri.
25
Pengakuan:
Pinjaman dalam negeri diakui pada saat dana diterima di RKUN dan/atau
pada saat kewajiban timbul. Dari berbagai macam mekanisme penarikan
pinJaman dalam negeri pengakuan pinjaman yang cara penarikannya
dilakukan dengan pembukaan LC I Direct Payment/ Rekening Khususj
Pembiayaan PendahuluanjPenarikan Tunai diakui berdasarkan tanggal
penarikan (value date) yang terdapat dalam dokumen NoD (Notice of
Disbursement), atau dokumen yang dipersamakan, yang diterima dari lender.
Pengukuran:
c. Utang Obligasi/SUN
Utang Obligasi/SUN adalah jenis Surat Utang Negara yang berjangka waktu
lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan imbalan bunga tetap (fixed rate/FR) atau
dengan imbalan bunga secara variabel (variable rate/VR).
Pengakuan:
Utang Obligasi Negara diakui pada saat kewajiban timbul yaitu pada saat
terjadi transaksi penjualan.
Pengukuran:
25
d. Utang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Aset SBSN adalah objek pembiayaan SBSN dan/atau Barang Milik Negara
yang memiliki nilai ekonomis, berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain
tanah dan/atau bangunan, yang dalam rangka penerbitan SBSN dijadikan sebagai
dasar penerbitan SBSN.
Pengakuan:
Utang SBSN diakui pada saat kewajiban timbul yaitu pada saat terjadi
transaksi penjualan.
Pengukuran:
25
Secara hukum, transaksi ini ditandai dengan penandatanganan suatu akta utang
atau hipotek oleh pembeli yang menetapkan secara spesifik syarat-syarat
pembayaran atau penyelesaian kewajiban. Transaksi pembelian secara
angsuran/cicilan memiliki dua varian utama.
Pengakuan:
Pengukuran:
f. Utang Kemitraan
Pengakuan:
25
Kewajiban kemitraan pola kerjasama pemanfaatan BSK diakui
sebagai utang kemitraan pada saat pengakuan aset kemitraan berupa
bangunan dan/atau sarana, berikut fasilitasnya yang berasal dari mitra
sesuai dengan BAST operasi kerjasama pemanfaatan atau dokumen yang
dipersamakan.
Pengukuran
25
sebagai utang kemitraan di neraca pada pos utang jangka panjang
lainnya.
2. Pengungkapan kewajiban kemitraan pola kerjasama pemanfaatan
BSK
3. Pengungkapan kewajiban kemitraan pola perjanjian konsesi jasa:
Pengakuan:
Pengukuran :
25
h. Kewajiban yang timbul berdasarkan Tuntutan Hukum
Dalam hal terjadi tuntutan hukum pengelolaan data atas tuntutan hukum
yang telah berkekuatan hukum ditatausahakan dalam sistem aplikasi yang dikelola
oleh Kementerian Keuangan. Setiap K/L yang memiliki perkara tuntutan hukum
melakukan pemutakhiran informasi pada sistem informasi tersebut. Selain
menyampaikan data tuntutan hukum, setiap K/L juga melaporkan Putusan
Pengadilan yang inkracht atas tuntutan hukum kepada Pemerintah dalam LKKL
dengan perlakuan akuntansi sebagai berikut:
2. Tunggakan
3. Restrukturisasi Utang
25
Restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan utang, debitur harus
mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif sejak restrukturisasi
dilaksanakan dan tidak boleh mengubah nilai tercatat utang pada saat
restrukturisasi kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran
kas masa depan yang ditetapkan dengan persyaratan baru. Informasi
restrukturisasi ini harus diungkapkan pada CaLK sebagai bagian dari
pengungkapan pos kewajiban terkait.
Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang sebagai akibat
dari restrukturisasi utang yang menyangkut pembayaran kas masa depan
yang tidak dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan maksimum
tidak melebihi nilai tercatat utang.
4. Penghapusan Utang
25
pensiun yang berlaku adalah program manfaat pasti dengan mekanisme
pendanaan pay as you go, yaitu pemerintah membayarkan manfaat pensiun pada
saat pegawai sudah berhak menerima pensiun (sebagai penerima pensiun) yaitu
pada saat memasuki usia pensiun.
25
Pemerintahan terkait imbalan pascakerja (pensiun) diterbitkan, perlakuan
akuntansi atas kewajiban jangka panjang terkait program pensiun manfaat pasti
adalah diungkapkan secara memadai pada Catatan atas Laporan
Keuangan. Pengungkapan dilakukan dengan menjelaskan antara lain jumlah
pegawai aktif, jumlah penerima pensiun dan skema pemberian manfaat pensiun
yang akan diterima oleh pegawai pemerintah, saat yang bersangkutan memasuki
usia pensiun.
25