Anda di halaman 1dari 14

JURNAL INTERVENSI PSIKOLOGI

P-ISSN: 2085-4447; E-ISSN: 2579-4337


Volume 12, Nomor 1, Mei 2020
DOI :10.20885/intervensipsikologi.vol12.iss1.art5

KEBAHAGIAAN DI TEMPAT KERJA: EFEKTIVITAS INTERVENSI


PSIKOLOGI BERBASIS ONLINE “LATIHAN TIGA HAL BAIK”

Nur Rahmat Laba


Erika Setyanti Kusumaputri1
Program Studi Psikologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta

ABSTRACT.This study aims to determine the effectiveness of gratitude exercise using three good
things techniques on happiness at work enhancement. Participants of this study were 15 employees
from DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, and Papua, aged 21-28 years divided into two groups: experimental (n=8) and control
group (n=7). The design was a randomized pretest-posttest control group. Collecting data used to
happiness at work scale prepared by the researcher. Data analysis methods used by using Mann
Whitney U technique for differences of the gain score in the experimental and control group data
score. The result of gain score analysis showed t value = 8.500 and p-value of 0.021 (p<0.05),
indicating there is a significant difference between the experimental group and control group after
gratitude exercise. The result shows that gratitude exercise using three good things techniques is
effective to increase happiness at work of employees.

Key notes: gratitude exercise, happiness at work, three good things

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas latihan kebersyukuran three
good things terhadap peningkatan kebahagiaan di tempat kerja. Partisipan pada penelitian ini
adalah 15 orang karyawan di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua, berusia 21-28 tahun yang dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen (n=8) dan kelompok kontrol (n=7). Desain yang
digunakan pada penelitian ini adalah randomized pretest-posttest control group. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan skala kebahagiaan di tempat kerja yang
disusun peneliti. Metode analisis data menggunakan teknik Mann Whitney U untuk menguji
perbedaan gainscore pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis gainscore
menunjukkan nilai t = 8.500 serta nilai p = 0.021 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah latihan
kebersyukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan kebersyukuran menggunakan
teknik three good things efektif untuk meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja pada karyawan.

Kata Kunci: latihan kebersyukuran, kebahagiaan di tempat kerja, tiga hal baik

1
Korespodensi artikel dapat menghubungi erika.kusumaputri@uin-suka.ac.id

Copyright @ 2020 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the 51
Creative Commons Attribution License. (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

Kebahagiaan di tempat kerja tidak menyenangkan di tempat kerja


merupakan salah satu faktor kesuksesan menjadi salah satu penyebab utama stress
bisnis. Karyawan yang bahagia akan dan ketidakbahagiaan pada karyawan.
memberikan keuntungan bagi organisasi Fisher (2010) menyatakan bahwa
seperti perasaan positif individu yang untuk meningkatkan kebahagiaan di tempat
membuatnya merasa puas, memiliki kerja ada dua cara yang dapat dilakukan,
intensitas turnover yang relatif kecil, yakni tindakan individu itu sendiri dan juga
menjadi lebih produktif sehingga akan kontribusi dari tindakan organisasi.
menciptakan kualitas sumber daya manusia Beberapa cara individu untuk meningkatkan
yang baik (Albrecht, 2010). Lebih lanjut, kebahagiaan secara umum adalah latihan
penelitian Pryce-Jones dan Lindsay (2014) bersyukur, memelihara hubungan, dan
menunjukkan bahwa karyawan yang penerapan flow dalam setting pekerjaan.
bahagia dua kali lebih produktif, enam kali Menurut Chancellor dkk (2015), intervensi
lebih berenergi, hanya 1/10 kali merasakan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
sakit, dan berniat untuk tinggal dua kali lebih kebahagiaan di tempat kerja adalah
lama di organisasi dibandingkan dengan intervensi berupa latihan kebersyukuran
karyawan yang tidak bahagia. dengan teknik three good things.
Data tahun 2014, berdasarkan hasil Latihan kebersyukuran dengan teknik
survei Lembaga Penelitian Accenture, three good things merupakan salah satu
menunjukkan bahwa dari 30 negara, intervensi psikologi positif. Sin dan
karyawan Indonesia justru yang paling tidak Lyubomirsky (2009) mendefinisikan
bahagia, hanya 18 persen yang memiliki intervensi psikologi positif (IPP) sebagai
kepuasan dalam pekerjaannya (Triananda, sebuah kegiatan yang disengaja dan
2014). Selain itu, sebagaimana dilansir situs dirancang untuk menumbuhkan perasaan
CNN Indonesia, sebanyak 33 persen pekerja positif, perilaku atau kognisi. Ada banyak
Indonesia tidak bahagia. Data ini diperoleh jenis intervensi psikologi positif di
berdasarkan hasil survei Jobstreet.com antaranya rasa syukur, optimisme dan
selama dua bulan mengenai motivasi mengidentifikasi kekuatan/kelebihan.
kebahagiaan di tempat kerja. Hasil survei Penelitian-penelitian mengenai
mengungkapkan 33,4 persen responden intervensi psikologi positif mulai banyak
yang merupakan ‘Generasi Y’ dengan dilakukan di dunia industri dan organisasi.
rentang usia 22-26 tahun dan pengalaman Meskipun penelitian tersebut lebih banyak
bekerja 1-4 tahun, menyatakan mereka tidak berlangsung di negara-negara Barat, namun
bahagia di tempat kerja (Khoiri, 2016). telah ada beberapa penelitian yang
Penelitian dari British Chancyento di mengukur kebahagiaan karyawan atau
tahun 2007 menyebutkan bahwa kurangnya kebahagiaan di tempat kerja pada budaya
komunikasi dengan atasan, gaji yang tidak Timur. Salah satunya adalah penelitian
sesuai, tidak adanya apresiasi terhadap ide Chancellor dkk (2015). Mereka melakukan
dan prestasi, tidak efektifnya kepemimpinan penelitian terhadap karyawan (partisipan)
atasan, kondisi kerja yang tidak tepat, yang diberi perlakuan dengan meminta
kurangnya kesempatan pengembangan diri partisipan untuk mengingat tiga peristiwa
dan pekerjaan yang tidak menyenangkan, positif yang mereka alami di tempat kerja
merupakan faktor-faktor yang membuat dan menuliskannya setiap minggu selama
karyawan tidak bahagia di tempat kerja dan enam minggu. Hal ini terbukti efektif dalam
memunculkan emosi negatif (Rodríguez- meningkatkan kebahagiaan karyawan di
Muñoz & Sanz-Vergel, 2013). Yuwono dkk Jepang.
(2005) mengatakan bahwa lingkungan yang
52 Jurnal Intervensi Psikologi,
Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

Penelitian Csikszentmihalyi (2008) dapat mendalami dan memaknai


juga membuktikan keterkaitan antara rasa pengalaman positifnya, mencari penyebab
syukur dan emosi positif. Emosi positif hadirnya pengalaman positif yang tentu
dikaitkan dengan sejumlah hasil pekerjaan dapat meningkatkan rasa syukurnya
positif karyawan, seperti dapat menjadi (Seligman dkk, 2005). Watkins (2014)
lebih fokus pada tugas, produktif dan menyatakan bahwa aktivitas refleksi
cenderung mengalir/flow. Latihan sederhana terhadap kebaikan seseorang
kebersyukuran three good things meminta dalam situasi yang membuat individu
peserta untuk menuliskan tentang tiga hal bersyukur akan menghasilkan peningkatan
yang berjalan dengan baik di setiap hari afek positif secara signifikan.
mereka dan mengapa hal tersebut bisa Lebih lanjut McCullough dkk (2002)
terjadi (Summerfield, 2016). menemukan bahwa orang yang memiliki
Metode latihan keberyukuran dengan rasa syukur yang tinggi ternyata memiliki
teknik three good things diadaptasi dari rasa iri hati dan depresi yang rendah.
Seligman dkk (2005) yang meliputi tiga Kebersyukuran juga mengarahkan sese-
metode/cara. Pertama, memikirkan penga- orang untuk memandang dirinya lebih
laman positif. Memikirkan pengalaman positif. Penelitian Froh, Yurkewicz dan
positif bertujuan agar subjek dapat Kashdan (Dewanto & Retnowati, 2015)
mengenali pengalaman positif di setiap membuktikan bahwa rasa syukur memiliki
harinya meskipun itu hanya hal kecil dan hubungan yang kuat dengan penghargaan
sederhana. Memikirkan pengalaman positif terhadap diri, pandangan hidup positif dan
akan memunculkan emosi positif (Seligman inisiatif. Cara ini dapat meningkatkan
dkk, 2005). Penelitian menunjukkan bahwa keyakinan dan kepercayaan diri karyawan.
me-recall (memikirkan pengalaman positif), Intervensi dengan pengulangan yang
selain meningkatkan kebahagiaan, juga singkat belum membentuk pengalaman
membuat karyawan datang lebih awal dan emosi dan memori positif dalam jangka
bergerak lebih aktif, menunjukkan perilaku waktu lama (Silton, 2018). Karenanya,
prososial dengan rekan kerja (Chancellor diperlukan latihan berulang dalam jangka
dkk, 2015). waktu yang cukup sehingga bagian korteks
Kedua, menuliskan pengalaman positif terjadi penebalan yang mengkondisikan
yang dialami bertujuan agar subjek dapat konsistensi kebersyukuran (Miller dkk,
mengingat lebih lama pengalaman dan 2014). Penelitian sebelumnya menunjukkan
emosi positif yang dialami (Seligman dkk, bahwa dibandingkan dengan orang yang
2005). Penelitian psikologis menunjukkan kurang bersyukur, orang yang bersyukur
bahwa menulis membantu mengatur pikiran melaporkan adanya pengalaman kebaha-
dan memfasilitasi integrasi dan juga giaan yang lebih besar (Overwalle dkk,
membantu seseorang menerima pengala- dalam Mukhlis, 2016).
mannya dan menempatkannya dalam Beberapa penelitian dalam psikologi
sebuah konteks. Menulis tentang kejadian positif khususnya latihan kebersyukuran
yang tidak menyenangkan bahkan traumatis telah banyak memanfaatkan media internet
sangat direkomendasikan oleh terapis baik dalam merekrut partisipan, mengum-
(Emmons, 2007). pulkan data prates-pascates, penugasan
Ketiga, merefleksikan pengalaman serta pemberian intervensi (Chancellor dkk,
positif yang dialami. Mengapa hal tersebut 2015). Internet menyediakan media pengi-
bisa terjadi dan seperti apa peranan riman yang dapat diandalkan dengan
seseorang dengan adanya pengalaman informasi yang tetap sama di setiap
positif tersebut, hal ini bertujuan agar subjek presentasi berulang. Komputer kebal
Jurnal Intervensi Psikologi, 53
Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

terhadap kelelahan, penyakit, kebosanan Pada penelitian ini kelompok


atau sifat manusia yang lain. Internet eksperimen mendapat perlakuan berupa
menawarkan akses pengguna ke informasi, latihan kebersyukuran dengan teknik three
namun tetap mempertahankan anonimi- good things, yaitu menuliskan tiga hal baik
tasnya dan dapat diakses dari jauh tanpa yang mereka lalui di dalam pekerjaan dan
terbatas letak geografis dan juga sebagai alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi
sarana dengan kemampuan aksesibilitas serta bagaimana peran mereka dalam
yang tinggi (Mitchell dkk, 2010). peristiwa tersebut. Partisipan akan
Intervensi latihan kebersyukuran diberikan pengingat (notification) dan
three good things melalui sarana internet instruksi setiap harinya melalui whatsapp
dinilai efektif dalam meningkatkan disertai link website untuk menuliskan tiga
kebahagiaan di tempat kerja pada karyawan. hal tersebut. Sedangkan untuk kelompok
Karyawan yang mendapatkan perlakuan kontrol tidak diberikan perlakuan apa-apa.
latihan kebersyukuran three good things Intervensi ini bersifat Internet Based-
lebih bahagia dibandingkan dengan Intervention, yaitu pemberian skala dan
karyawan yang tidak mendapat perlakuan. instruksi perlakuan dilakukan melalui
Penelitian ini bertujuan untuk melihat internet dan media sosial. Setelah mengisi
efektivitas latihan kebersyukuran three good informed consent partisipan dalam
things melalui sarana internet dalam penelitian memiliki akun yang berupa
meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja. username dan password yang telah dibuat
Penelitian dalam meningkatkan kebaha- oleh peneliti untuk log in ke website yang
giaan di tempat kerja menjadi topik yang telah dirancang untuk penelitian. Hal
menarik dan memberikan manfaat bagi tersebut untuk mengurangi kelemahan dari
perkembangan ilmu pengetahuan terutama intervensi berbasis internet, yakni
dalam psikologi dan juga manfaat praktis berkenaan dengan keamanan data
untuk perusahaan/instansi dalam partisipan. Dengan adanya penggunaan
meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja. username dan password, maka hanya
partisipan yang terlibat dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN yang dapat masuk ke website.
Desain Penelitian
Subjek Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan
true experimental design, yaitu eksperimen Subjek penelitian ini berjumlah 15
dengan melakukan random assignment. orang. Partisipan adalah karyawan
Random assignment digunakan ketika subjek perusahaan/instansi di antaranya pegawai
dapat diberikan tugas secara acak untuk BUMN, PNS, tenaga kontrak, karyawan
menerima suatu treatment (Myers & swasta bagian pelayanan, dosen, EO, teknisi
Hansen, 2012). Random assignment dan konsultan yang telah bekerja lebih dari
dilakukan dengan cara membagi secara acak satu tahun yang memiliki rentang usia 21-28
subjek ke dalam kelompok-kelompok tahun dan memiliki skor kebahagiaan dalam
penelitian dengan menggunakan bantuan kategori sedang sampai rendah dari skala
Microsoft Excel. Jenis desain dalam kebahagiaan di tempat kerja yang disusun
penelitian ini adalah randomized pretest- peneliti berdasarkan aspek dari Pryce-Jones
posttest control group design. Desain ini (2010) .
melibatkan dua kelompok partisipan yaitu Subjek dalam penelitian ini berasal
kelompok eksperimen dan kelompok dari beberapa provinsi, di antaranya Daerah
kontrol. Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah,

54 Jurnal Intervensi Psikologi,


Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Proses Intervensi


Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Ada beberapa tahap dalam penelitian
Papua. Mampu mengoperasikan dan ini. Pertama: Melakukan persiapan sebelum
menggunakan internet serta media sosial, penelitian. Persiapan dilakukan dengan
tingkat pendidikan minimal D3, bekerja full membuat alat ukur kebahagiaan di tempat
time dan tidak sedang mengikuti intervensi kerja, modul latihan kebersyukuran dengan
lain. teknik three good things yang disusun
berdasarkan teori Seligman dkk (2005),
Metode Pengumpulan Data serta membuat website yang akan digunakan
Pengumpulan data penelitian meng- sebagai sarana dalam pemberian perlakuan.
gunakan skala kebahagiaan di tempat kerja Pembuatan alat ukur kebahagiaan di tempat
yang disusun peneliti. Skala ini disusun kerja melalui prosedur pengecekan dengan
berdasarkan aspek-aspek kebahagiaan di professional judgement. Selain itu juga
tempat kerja Pryce-Jones (2010), yaitu (1) dilakukan pengecekan validitas pada modul
Kontribusi, (2) Keyakinan, (3) Budaya, (4) latihan kebersyukuran melalui FGD dengan
Komitmen dan (5) Kepercayaan. Skala beberapa orang yang relevan serta
kebahagiaan di tempat kerja berbentuk melakukan uji coba penggunaan website.
empat pilihan. Pernyataan yang digunakan Kedua: Melakukan perekrutan
dalam skala adalah pernyataan mendukung partisipan penelitian dan pembagian
(favourable) dan pernyataan tidak kelompok. Perekrutan partisipan dilakukan
mendukung (unfavourable). Pernyataan dengan cara mengirimkan pesan melalui
pada skala memiliki empat alternatif media sosial yang berupa informasi
jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), mengenai penelitian. Partisipan direkrut
Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). secara sukarela kemudian dipilih sesuai
Penentuan skor pada jawaban yang dengan kriteria yang telah ditentukan dalam
mendukung (favorable) untuk pilihan SS penelitian. Partisipan yang terpilih sebagai
bernilai 4, S bernilai 3, TS bernilai 2, STS subjek penelitian kemudian diberikan
bernilai 1, sedangkan untuk skor pada informed consent yang berisi tentang
pernyataan tidak mendukung (unfavour- gambaran, risiko, cara pengunduran diri,
able) pilihan jawaban SS bernilai 1, S bernilai kerahasiaan, hak dan kewajiban partisipan
2, TS bernilai 3, STS bernilai 4. Skor selama mengikuti penelitian. Setelah
kebahagiaan di tempat kerja diperoleh mengisi informed consent, subjek penelitian
dengan cara menjumlahkan skor pada kemudian dibagi ke dalam dua kelompok
keseluruhan aitem yang ada pada skala secara acak menggunakan bantuan
tersebut. Semakin tinggi skor yang diperoleh Microsoft Excel.
maka subjek diindikasikan memiliki Ketiga: Memberikan arahan cara
kebahagiaan di tempat kerja yang tinggi. penggunaan website serta pemberian prates.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang Subjek penelitian yang terpilih kemudian
diperoleh subjek menunjukkan rendahnya diberi username dan password masing-
perasaan bahagia di tempat kerja. Skala masing untuk dapat masuk ke website yang
kebahagiaan di tempat kerja yang digunakan digunakan dalam pemberian perlakuan.
terdiri dari 48 aitem dengan Cronbach’s Setelah diberikan penjelasan mengenai cara
Alpha sebesar 0.962 penggunaan website, kemudian dilakukan
pengukuran prates skala kebahagiaan di
tempat kerja. Pengukuran ini dimaksudkan
untuk mengetahui hasil awal skor

Jurnal Intervensi Psikologi, 55


Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

kebahagiaan di tempat kerja sebelum diberi tiga hal baik yang dilalui di tempat kerja
perlakuan. setiap harinya, alasan mengapa peristiwa itu
Keempat: Melakukan intervensi terjadi dan bagaimana peran partisipan
berupa latihan kebersyukuran dengan dalam peristiwa yang dianggap hal baik.
teknik three good things secara online Website penelitian juga dilengkapi dengan
melalui website “Tiga Hal Baik” beberapa tulisan yang akan bertujuan
http://tigahalbaik.000webhostapp.com. memberikan wawasan baru kepada
Pemberian intervensi terdiri dari enam sesi partisipan mengenai latihan kebersyukuran.
yang berlangsung selama enam hari. Setiap Gambar 1 menunjukkan gambar dari
sesi berdurasi selama 50 menit yang semua tampilan utama website “Tiga Hal Baik” .
sesinya dilakukan secara online melalui Kelima: Melakukan pascates pada
media website “Tiga Hal Baik” yang dimulai subjek dengan memberi skala kebahagiaan
pada pukul 19:00 WIB dan pengiriman di tempat kerja untuk mendapatkan hasil
instruksi melalui media whatsapp. skor akhir setelah pemberian perlakuan
Intervensi bersifat self-intervention sehingga yang akan digunakan dalam proses analisis.
peneliti hanya bertindak sebagai fasilitator Selain memberikan skala, subjek juga
dan mengarahkan partisipan untuk diarahkan untuk mengisi lembar evaluasi
menuliskan tiga hal baik yang dilalui setiap pada website yang telah disediakan. Evaluasi
harinya di tempat kerja secara mandiri meliputi beberapa pertanyaan diantaranya
melalui instruksi yang dikirimkan melalui perasaan setelah melakukan latihan
media whatsapp message. Pelaksanaan kebersyukuran, pengalaman yang diperoleh,
intervensi dilakukan dengan log in ke kesulitan saat melakukan latihan dan
website “Tiga Hal Baik” http://tigahalbaik. kendala yang dilalui serta saran
000webhostapp.com dan mengisi lembar pengembangan untuk website .
kerja yang berisi halaman untuk menuliskan

Gambar 1. Website Penelitian (“Tiga Hal Baik” ( http://tigahalbaik.000webhostapp.com ))

56 Jurnal Intervensi Psikologi,


Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN


Teknik analisis data yang digunakan Pengujian hipotesis dilakukan dengan
dalam penelitian ini adalah analisis data menggunakan Mann-Whitney U Test non-
Mann Whitney U Test. Mann Whitney U Test parametrik (Suseno, 2012) dengan
merupakan uji non-parametrik yang setara menggunakan nilai gain score (selisih antara
dengan uji t namun memungkinkan terdapat prates dan pascates) pada kelompok
perbedaan sampel yang diteliti dan teknik eksperimen dan kontrol. Peneliti
ini menguji ada tidaknya perbedaan pada menggunakan nama inisial untuk menjaga
satu variabel tergantung yang bersifat kerahasiaan partisipan. Tabel 1 merupakan
interval atau rasio yang disebabkan oleh statistik deskriptif gain score pada kelompok
satu variabel bebas yang bersifat nominal eksperimen dan kelompok kontrol.
atau ordinal (Sarwono, 2018; Suseno, 2012). Mann-Whitney U Test mengungkapkan
Proses analisis data dalam penelitian ini perubahan skor kebahagiaan di tempat kerja
menggunakan software Statistical Package dalam kelompok eksperimen dan kontrol
Sosial Science (SPSS) versi 23 for windows. dengan menghitung skor perolehan masing-
masing partisipan. Penelitian ini
menganalisis nilai gain-score yang
merupakan selisih dari hasil skor perolehan
prates dan pascates.

Tabel 1 . Statistik deskriptif gain score

Kelompok N Min. Max. rerata Standar Deviasi


Eksperimen 8 13 53 26.75 13.781
Kontrol 7 9 24 13.86 5.210

Tabel 2. Gain score kelompok eksperimen dan kontrol

Kelompok Partisipan Prates Pascates Gain Score


Eksperimen AF 137 169 32
BA 139 168 29
DP 135 150 15
SH 130 167 37
FB 135 151 16
EF 111 164 53
AD 138 151 13
GR 129 148 19
Kontrol AN 138 148 10
IA 136 160 24
AR 139 154 15
IF 137 146 9
ID 134 150 16
AM 140 127 13
BN 135 145 10

Jurnal Intervensi Psikologi, 57


Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

Berdasarkan tabel 1, gain score things menghasilkan perasaan bersyukur


tingkat kebahagiaan pada kelompok dan adanya peningkatan kebahagiaan.
eksperimen berkisar antara 13 sampai 53, Penelitian Kaplan dkk (2014) juga
sedangkan gain score pada kelompok menunjukkan bahwa intervensi three good
kontrol berkisar antara 9 sampai 24. Hasil uji things dapat meningkatkan kesejahteraan,
hipotesis menunjukkan nilai Mann Whitney afek positif dan rasa syukur karyawan.
U pada gain score sebesar 8.500 dengan p= Sebelumnya, beberapa penelitian juga telah
0.021 (p<0.05). Hasil tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa latihan kebersyukuran
bahwa terdapat perbedaan signifikan dapat meningkatkan kebahagiaan secara
berdasarkan skor kebahagiaan di tempat umum dan juga menurunkan depresi
kerja kelompok eksperimen dan kelompok (Seligman dkk., 2005).
kontrol. Kelompok eksperimen mengalami Fisher (2010) mengungkapkan
peningkatan kebahagiaan di tempat kerja bahwa beberapa intervensi psikologi positif
lebih tinggi setelah mendapat perlakuan mungkin dapat digunakan dalam
latihan kebersyukuran three good things meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja.
apabila dibandingkan dengan kelompok Latihan kebersyukuran teknik three good
kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. things dengan setting pekerjaan
dimaksudkan sebagai sarana untuk
PEMBAHASAN mengenali, mengekspresikan dan
memunculkan rasa syukur serta emosi
Penelitian ini dimaksudkan untuk
positif yang dirasakan di tempat kerja.
mengetahui efektivitas pelatihan
Latihan ini terdiri atas tiga bagian
kebersyukuran three good things terhadap
diantaranya memikirkan, menuliskan dan
peningkatan kebahagiaan di tempat kerja
merefleksikan. Memikirkan hal-hal baik
pada karyawan. Berdasarkan hasil yang
dalam pekerjaan membuat seseorang
diperoleh pada penelitian ini menunjukkan
mampu keluar dari jebakan lingkaran
bahwa latihan kebersyukuran three good
negatif.
things berpengaruh terhadap peningkatan
Hal-hal negatif cenderung
kebahagiaan di tempat kerja. Hasil
dipertahankan oleh otak manusia sehingga
penelitian ini menunjukkan ada perbedaan
menutupi hal-hal positif. Ledgerwood
signifikan pada skor kebahagiaan di tempat
(Sexton, 2014) mengatakan bahwa struktur
kerja antara kelompok eksperimen dan
kecil dalam otak yaitu amigdala berperan
kelompok kontrol setelah diberikan latihan
penting dalam merespon secara emosional
kebersyukuran three good things p=0.021
terhadap kejadian yang menakutkan atau
(p<0.05).
kejadian traumatis, dengan meningkatkan
Pada pelaksanaan eksperimen selama
kesadaran menghadirkan hal-hal positif
enam hari yang terdiri atas satu sesi setiap
yang dialami setiap harinya menjadikan otak
harinya berjalan lancar secara keseluruhan.
mengingat banyak peristiwa atau kejadian
Seluruh partisipan mengisi prates dan
positif.
pascates serta mengikuti semua sesi dalam
Berdasarkan tabel 1 nilai rerata gain
intervensi. Seluruh sesi dilakukan secara
score kelompok eksperimen lebih tinggi
online melalui website “Tiga Hal Baik”
(26.75) dibandingkan kelompok kontrol
Hasil penelitian ini konsisten dengan
(13.86). Hal tersebut menunjukkan bahwa
hasil penelitian sebelumnya. Tim Lai dan O
kelompok eksperimen memiliki selisih yang
(2017) dalam penelitiannya menunjukkan
tinggi antara prates dan hasil pascates dan
bahwa latihan kebersyukuran three good
juga menunjukkan bahwa kelompok
58 Jurnal Intervensi Psikologi,
Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

eksperimen mengalami peningkatan berkaitan dengan komitmen. Aspek


kebahagiaan lebih tinggi dibanding komitmen juga memiliki peningkatan
kelompok kontrol. Selain itu dari hasil dengan adanya perbedaan rerata kelompok
evaluasi subjek kelompok eksperimen eksperimen dan kelompok kontrol pada
menyatakan bahwa setelah melakukan analisis aspek komitmen.
latihan kebersyukuran three good things, Selain meningkatkan afek positif,
subjek merasa mereka mulai menyadari mengingat hal baik juga berkaitan dengan
bahwa hal yang disyukuri bukan hanya hal aspek budaya. Aspek budaya dalam
yang besar namun bisa jadi sesuatu yang kebahagiaan di tempat kerja didefinisikan
kecil dan sepele, memberikan bantuan sebagai sejauh mana seseorang merasa
kepada orang lain, dan mengingat Tuhan cocok dengan pekerjaannya dan hal yang
juga menjadi hal- hal positif yang dituliskan berkaitan dengan pekerjaannya tersebut
oleh subjek. seperti rekan kerja dan kolega. Sama halnya
Menurut Pryce-Jones (2010), dengan aspek komitmen, skor aspek budaya
kebahagiaan di tempat kerja digambarkan mengalami perbedaan rerata antara
sebagai pola pikir yang memungkinkan kelompok eksperimen dan kelompok
seseorang memaksimalkan kinerja dan kontrol dengan nilai rerata kelompok
potensinya. Latihan kebersyukuran three eksperimen yang lebih besar dibanding
good things dapat meningkatkan aspek kelompok kontrol. Literatur penelitian yang
kontribusi, keyakinan, budaya, komitmen ditemukan oleh peneliti mengemukakan
dan kepercayaan ditunjukkan dengan bahwa dengan mengingat hal baik dapat
adanya nilai rerata kelompok eksperimen membuat karyawan lebih produktif dan
yang lebih tinggi dibandingkan kelompok menunjukkan perilaku prososial dengan
kontrol pada analisis per aspek yang rekan kerja (Chancellor dkk., 2015).
dilakukan. Orang yang memiliki rasa syukur yang
Kelompok eksperimen memiliki nilai tinggi memiliki rasa iri hati dan depresi yang
rerata yang lebih besar dibandingkan rendah (McCullough dkk., 2002). Berda-
dengan kelompok kontrol. Pada aspek sarkan penelitian yang dilakukan, dengan
kontribusi, kelompok eksperimen memiliki pemberian perlakuan latihan kebersyu-
nilai rerata yang lebih tinggi dibanding kuran three good things didapatkan juga
kelompok kontrol. Hasil tersebut hasil bahwa intervensi tersebut dapat
menunjukkan bahwa intervensi three good meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja
things dapat meningkatkan kebahagiaan di melalui aspek kepercayaan. Hasil tersebut
tempat kerja dari aspek kontribusi. Temuan mendukung penelitian Yoichi dan Naomi
ini juga mendukung penelitian Froh dkk (2015) yang menunjukkan bahwa latihan
(2009) yang menyebutkan bahwa rasa kebersyukuran three good things dapat
syukur memiliki hubungan yang kuat meningkatkan kepercayaan.
dengan penghargaan diri, pandangan hidup Berdasarkan nilai taraf signifikansi uji
yang positif dan inisiatif. Penghargaan hipotesis yakni 0,021 dapat dikatakan
terhadap diri berkaitan dengan aspek bahwa nilai tersebut signifikan dan
kontribusi dimana aspek kontribusi bermakna. Desain penelitian dengan
merupakan usaha yang seseorang lakukan pemberian perlakuan latihan keberyukuran
dan bagaimana persepsi mereka terhadap three good things setiap hari berturut- turut
hal tersebut. Penghargaan atas diri dapat meningkatkan kebahagiaan di tempat
mendorong kontribusi seseorang dalam kerja. Menurut Seligman dalam Passmore &
pekerjaannya. Selain itu pandangan hidup Oades (2016) bahwa penggunaan teknik
yang positif merupakan emosi positif yang three good things secara berulang misalnya
Jurnal Intervensi Psikologi, 59
Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

praktik sehari- hari dapat memperkuat jalur Kelemahan yang lainnya adalah tidak
saraf yang mencari aspek atau masalah adanya fasilitator atau observer dalam
positif yang ditemui individu. Akibatnya, penelitian. Meskipun penelitian ini adalah
fokus dan pemikiran negatif berkurang. self intervention namun tentu juga
Seperti teknik lainnya, teknik three memerlukan fasilitator. Pada penelitian ini
good things adalah teknik yang bisa peneliti yang bertindak sebagai fasilitator
dilakukan secara mandiri/latihan sendiri, bisa saja menimbulkan bias terhadap hasil
dimana latihan bisa menjadi pekerjaan penelitian.
rumah, membantu orang mengembangkan Selain itu, dalam penelitian ini subjek
gaya berpikir lebih positif dan yang mengikuti penelitian berasal dari
meningkatkan kepuasan dalam kehidupan perusahaan/instansi yang berbeda-beda
dan pekerjaan (Passmore & Oades, 2016). sehingga membutuhkan usaha yang besar
Pemberian konten mengenai pengenalan untuk mengontrolnya dalam pemberian
three good things dalam website yang perlakuan dan juga jumlah subjek terlalu
digunakan membantu memaksimalkan hasil sedikit sehingga menyebabkan effect size
penelitian. Hal ini membuat partisipan yang terlalu kecil pula.
penelitian menjadi lebih mandiri dalam
melakukan latihan kebersyukuran three SIMPULAN DAN SARAN
good things. Hal ini terlihat dari partisipan
Berdasarkan hasil analisis data
DP dan SH yang mulai melakukan latihan
statistik diketahui bahwa hipotesis dalam
three good things lebih dulu secara mandiri
penelitian diterima, yakni latihan keber-
(sebelum pemberitahuan dikirimkan) pada
syukuran menggunakan teknik three good
hari kedua. Upaya partisipan menjadi salah
things efektif untuk meningkatkan
satu faktor terpenting dalam
kebahagiaan di tempat kerja pada karyawan.
memaksimalkan hasil intervensi psikologi
Penelitian ini telah dilakukan
positif (Chancellor dkk., 2015).
semaksimal dan sebaik mungkin, namun
Meskipun hasil penelitian menun-
masih terdapat kelemahan dan keter-
jukkan bahwa latihan kebersyukuran three
batasan. Oleh karena itu, peneliti memberi
good things dapat meningkatkan kebaha-
masukan terhadap partisipan penelitian,
giaan di tempat kerja namun ada beberapa
perusahaan dan penelitian selanjutnya.
kelemahan dalam penelitian ini diantaranya
Pertama, untuk partisipan penelitian.
adalah tidak adanya pengukuran kembali
Melalui proses intervensi, partisipan
setelah pascates (follow up) sehingga hasil
penelitian diharapkan untuk menerapkan
penelitian tidak dapat menunjukkan
latihan kebersyukuran three good things,
seberapa lama latihan kebersyukuran three
yaitu dengan mensyukuri setiap hal baik dan
good things dapat mempengaruhi
merefleksikannya secara mandiri dan terus
kebahagiaan di tempat kerja.
menerus. Kedua, bagi peneliti selanjutnya
Selain itu, meskipun kelompok
yaitu hendaknya melakukan penelitian
ekperimen memiliki peningkatan kebaha-
dengan pengambilan sampel pada satu
giaan yang signifikan dibandingkan dengan
perusahaan/instansi untuk memudahkan
kelompok kontrol namun ternyata
kontrol dan mengurangi subject mortality,
kelompok kontrol juga tetap mengalami
melakukan penelitian dengan jumlah sampel
peningkatan skor kebahagiaan, hal ini
yang lebih besar untuk meningkatkan effect
diduga karena adanya pengaruh variabel-
size serta melakukan perekrutan fasilitator
variabel bebas yang lain yang tentu harus
agar menghindari bias karena peneliti
dikontrol.
terlibat dalam penelitian. Ketiga, bagi

60 Jurnal Intervensi Psikologi,


Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

perusahaan/instansi, yaitu agar memperha-


tikan kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja
pada karyawan salah satunya melalui
latihan kebersyukuran three good things
yang dapat dijadikan kegiatan rutin dalam
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, S. L. (2010). Handbook of employee Froh, J. J., Yurkewicz, C., & Kashdan, T. B.
engagement: Perspective, issues, (2009). Gratitude and subjective well-
research and practice. UK: Edward being in early adolescence: Examining
Elgar Publishing Limited. gender differences. Journal of
Adolescence, 32(3), 633–650.
Chancellor, J., Layous, K., & Lyubomirsky, S. https://doi.org/10.1016/j.adolescenc
(2015). Recalling positive events at e.2008.06.006
work makes employees feel happier,
move more, but interact less: A 6-week Kaplan, S., Bradley-Geist, J. C., Ahmad, A.,
randomized controlled intervention at Anderson, A., Hargrove, A. K., &
a Japanese workplace. Journal of Lindsey, A. (2014). A test of two
Happiness Studies, 16(4), 871–887. positive psychology interventions to
https://doi.org/10.1007/s10902- increase employee well-being. Journal
014-9538-z of Business and Psychology, 29(3),
367–380. https://doi.org/10.1007/
Csikszentmihalyi, M. (2008). Flow: The s10869-013-9319-4
psychology of optimal experience. New
York: Harper Perennial Modern Khoiri, A. (2016). 33 persen pekerja
Classics. Indonesia tidak bahagia. Diakses pada
8 November 2018 dari
Dewanto, W., & Retnowati, S. (2015). https://www.cnnindonesia.com/gaya
Intervensi kebersyukuran dan -hidup/20160722101825-277-
kesejahteraan penyandang disabilitas 146292/33-persen-pekerja-
fisik. E-Jurnal Gama JPP, 1(1), 33–47. indonesia-tidak-bahagia?

Emmons, R. A. (2007). Thanks; How the new McCullough, M. E., Emmons, R. A., & Tsang, J.
science of gratitude can make you A. (2002). The grateful disposition: A
happier. Boston: Houghton Miflin conceptual and empirical topography.
Company. Journal of Personality and Social
Psychology, 82(1), 112–127.
Fisher, C. D. (2010). Happiness at work. https://doi.org/10.1037/0022-
International Journal of Management 3514.82.1.112
Reviews, 12(4), 384–412.
https://doi.org/10.1111/j.1468-
2370.2009.00270.x

Jurnal Intervensi Psikologi, 61


Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

Miller, L., Bansal, R., Wickramaratne, P., Hao, Sarwono, J. (2018). Statistik untuk riset
X., Tenke, C. E., Weissman, M. M., & skripsi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Peterson, B. S. (2014).
Neuroanatomical correlates of Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., &
religiosity and spirituality a study in Peterson, C. (2005). Positive
adults at high and low familial risk for psychology progress: empirical
depression. JAMA Psychiatry, 71(2), validation of interventions. The
128–135. https://doi.org/10.1001/ American Psychologist, 60(5), 410–
jamapsychiatry.2013.3067 421. https://doi.org/10.1037/0003-
066X.60.5.410
Mitchell, J., Vella-Brodrick, D., & Klein, B.
(2010). Positive psychology and the Sexton, B. (2014). Clinical trials conducted at
internet: A mental health opportunity. Duke University with three cohorts:
E-Journal of Applied Psychology, 6(2), neonatal ICU, internal medicine
30–41. https://doi.org/10.7790/ residents and patien safety leadership.
ejap.v6i2.230 https://www.midmichigan.org/about

Mukhlis, H. (2016). Pelatihan Silton, N. R. (2018). Scientific Concepts


kebersyukuran; Sebuah upaya untuk Behind Happiness, Kindness and
menurunkan kecemasan menghadapi Empathy in Contemporary Society.
ujian nasional pada siswa SMA. Jurnal USA: IGI Global;1 edition.
Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1),
09–18. https://doi.org/10.30604/ Sin, N. L., & Lyubomirsky, S. (2009).
jika.v1i1.3 Enhancing well-being and alleviating
depressive symptoms with positice
Myers, A., & Hansen, C. (2012). Experimental psychology interventions: A practice-
Psychology. USA: Wadsworth. friendly meta-analysis. Journal of
Clinical Psychology, 65(5), 467–487.
Passmore, J., & Oades, L. (2016). Positive
psychology techniques; three good Summerfield, T. (2016). Positive psychology
things. The Coaching Psychologist, interventions: A comparison of the
12(2). effects of three good things, best
possible selves and a control task of
Pryce-Jones, J. (2010). Happiness at work: early memories on dispositional
Maximizing your psychological capital gratefulness, life satisfaction, positive
for success. Chichester: Wiley- affect and negative affect. Dissertation,
Blackwell. April, 1–24. https://e-space.mmu.
ac.uk/599279/%0A http://www.e-
Pryce-Jones, J., & Lindsay, J. (2014). What space.mmu.ac.uk/e-
happiness at work is and how to use it. space/handle/2173/599279
Industrial and Commercial Training,
46(3), 130–134. https://doi.org/ Suseno, M.N. (2012). Statistika : Teori dan
10.1108/ICT-10-2013-0072 aplikasi untuk penelitian ilmu sosial
dan humaniora. Yogyakarta: Ash-
Rodríguez-Muñoz, A., & Sanz-Vergel, A. I. Shaff.
(2013). Happiness and well-being at
work: A special issue introduction.
Revista de Psicologia Del Trabajo y de
Las Organizaciones, 29(3), 95–97.
https://doi.org/10.5093/tr2013a14

62 Jurnal Intervensi Psikologi,


Kebahagiaan di Tempat Kerja: Efektivitas Intervensi Psikologi
Berbasis Online “Latihan Tiga Hal Baik”

Tim Lai, S., & O, R. E. (2017). “The Three Good Watkins, P. C. (2014). Gratitude and the good
Things” – The effects of gratitude life: Toward a psychology of
practice on wellbeing: A randomised appreciation. New York: Springer
controlled trial. Health Psychology Science+Business Media.
Update, 26(1), 10–18.
https://www.researchgate.net/public Yoichi, S., & Naomi, Y. (2015). RIETI
ation/313845439_’The_Three_Good_ Discussion Paper Series 15-E-001 Does
Things’_- the Three Good Things Exercise Really
_The_effects_of_gratitude_practice_on Make People More Positive and Less
_wellbeing_A_randomised_controlled_ Depressed ? A study in Japan.
trial%0A
https://www.researchgate.net/public Yuwono, I., Suhariadi, F., Handoyo, S.,
ation/313845439_’The_Three_Good_ Fajrianthi, Muhammad, B.S., &
Things’_-_The_effects_of_gratitu Septarini, B.G. (2005). Psikologi
industri dan organisasi. Surabaya:
Triananda, K. (2014). Survei: dari 30 negara, Fakultas Psikologi Universitas
karyawan di Indonesia paling tidak Airlangga.
bahagia. Diakses pada 29 Januari
2019 dari https://www.beritasatu.
com/ekonomi/182879-survei-dari-
30-negara-karyawan-di-indonesia-
paling-tidakbahagia.html

Jurnal Intervensi Psikologi, 63


Nur Rahmat Laba & Erika Setyanti Kusumaputri

64 Jurnal Intervensi Psikologi,

Anda mungkin juga menyukai