Anda di halaman 1dari 13

REVIEW JURNAL

Kelompok 1:
Farah Salsabila (21230700000009)
Rizkinta Amelia Batubara (21230700000025)
JURNAL 1

Identitas
Judul : Measurement of Nurse Job Satisfaction using the
McClosky/Mueller Satisfaction Scale | Pengukuran Kepuasan
Kerja Perawat menggunakan Skala Kepuasan McClosky/Mueller
Penulis : Ann Tourangeau, Linda McGillis Hall, Diane Doran, Teresa
Petch
Penerbit : Published in Nursing Research 5(2), Faculty of Nursing,
University of Toronto, Canada
Tahun Terbit : 2006
Pertanyaan Metode Penelitian:
Apa sifat psikometrik MMSS ketika diterapkan Subjek
pada sampel perawat Kanada yang bekerja di
rumah sakit Ontario? Subjek pada penelitian ini terdapat lebih dari
13.000 perawat yang bekerja di rumah sakit di
Hipotesis Ontario, Canada (h. 2).
1. Hipotesis Nol (H0): Tidak ada hubungan Teknik Pengambilan Data
yang signifikan antara faktor MMSS dan
kelelahan yang diukur dengan Maslach Teknik pengambilan data pada penelitian ini
Burnout Inventory (MBI). adalah teknik survey (h. 3).
2. Hipotesis Alternatif (H1): Ada hubungan
yang signifikan antara faktor MMSS dan Analisis Data
kelelahan, khususnya hubungan terbalik Analisis data yang digunakan yaitu analisis
dengan kelelahan emosional dan subskala faktor konfirmasi dan eksplorasi (h. 3).
depersonalisasi MBI.
Hasil Penelitian
1. Dimensi: Struktur delapan faktor asli MMSS tidak dapat direplikasi secara
memuaskan menggunakan analisis faktor konfirmasi. Sebaliknya, analisis faktor
eksplorasi mengidentifikasi model tujuh faktor, menunjukkan struktur yang direvisi 1. Kepuasan dengan kondisi
untuk skala. kerja dan dukungan atasan
2. Validitas: Studi ini menemukan hubungan terbalik antara faktor-faktor MMSS dan 2. Kepuasan dengan penjadwalan
kelelahan emosional dan subskala depersonalisasi dari Maslach Burnout Inventory 3. Kepuasan dengan kesempatan
(MBI). Dengan menunjukkan hubungan terbalik ini, studi ini memberikan bukti sosial dan interaksi
validitas konstruk dari faktor-faktor MMSS baru dalam kaitannya dengan kelelahan,
4. Kepuasan dengan hubungan
menyoroti pentingnya mempertimbangkan kepuasan kerja sebagai faktor potensial
dan dukungan kolegial
yang mempengaruhi pengalaman perawat tentang kelelahan dalam pengaturan
perawatan kesehatan. 5. Kepuasan dengan kesempatan
3. Prediktor: Kemampuan Prediktif: Faktor-faktor MMSS baru diuji kemampuannya akademis
untuk memprediksi niat perawat untuk tetap bekerja di rumah sakit mereka. Lima 6. Kepuasan dengan gaji dan
dari tujuh faktor kepuasan kerja diidentifikasi sebagai prediktor signifikan secara tunjangan
statistik. 7. Kepuasan dengan dukungan
4. Reliabilitas: Studi ini melaporkan koefisien reliabilitas konsistensi internal yang untuk tanggung jawab keluarga
lemah untuk tiga faktor MMSS baru, menunjukkan perlunya penyempurnaan skala
lebih lanjut untuk meningkatkan keandalan faktor-faktor ini.
JURNAL 2

Identitas
Judul : The Generic Job Satisfaction Scale: Scale Development
and Its Correlates | Skala Kepuasan Kerja Generik:
Pengembangan Skala dan Korelasinya
Penulis : Scott Mcdonald dan Peter MacIntyre
Penerbit : Published by The Haworth Press, Inc 13(2), Employee
Assistance Quarterly
Tahun Terbit : 1997
Pertanyaan
1. Apakah mungkin mengembangkan skala kepuasan kerja yang dapat digunakan
secara luas di berbagai jenis pekerjaan?
2. Bagaimana karakteristik utama kepuasan kerja yang perlu dipertimbangkan
dalam pengembangan skala tersebut?
3. Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan kerja antara
berbagai kelompok pekerjaan atau antara pria dan wanita?

Hipotesis
1. Hipotesis nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan kerja antara kelompok
pekerjaan yang berbeda. Hipotesis alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat
kepuasan kerja antara kelompok pekerjaan yang berbeda.
2. Hipotesis nol (H0): Tidak ada hubungan antara tingkat pengakuan terhadap karyawan dan tingkat
kepuasan kerja. Hipotesis alternatif (H1): Terdapat hubungan positif antara tingkat pengakuan
terhadap karyawan dan tingkat kepuasan kerja.
3. Hipotesis nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan kerja antara pria dan
wanita dalam berbagai jenis pekerjaan. Hipotesis alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan
dalam tingkat kepuasan kerja antara pria dan wanita dalam berbagai jenis pekerjaan.
Metode Penelitian:
Subjek Analisis Data
Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian Data yang terkumpul kemudian dianalisis
ini adalah 3.300 rumah tangga di Ontario. Sampel menggunakan analisis faktor untuk
penelitian diperoleh dari berbagai macam mengidentifikasi sekumpulan item yang
karyawan, yang mewakili beragam kelompok lebih kecil yang dapat membentuk skala
pekerjaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan
kepuasan kerja. Analisis faktor digunakan
relevansi skala kepuasan kerja dengan hampir
semua jenis pekerjaan. (h.11)
untuk menguji validitas skala yang baru
dikembangkan.
Metode Pengambilan Data Korelasi antara tingkat kepuasan kerja di
Pengambilan data dilakukan melalui survei dalam dan di luar tempat kerja juga
yang melibatkan responden dari berbagai latar diperiksa untuk menguji validitas skala.
belakang pekerjaan. Responden diminta untuk Selain itu, analisis statistik seperti uji T dan
mengisi kuesioner yang berisi item-item terkait uji ANOVA mungkin juga digunakan untuk
keputusan kerja (h.13) membandingkan tingkat kepuasan kerja
antara kelompok pekerjaan yang berbeda
atau antara variabel lain yang relevan. (h.9-
11)
Hasil Penelitian

1. Halaman 12 : Menyajikan hasil analisis korelasi antara tingkat kepuasan kerja dengan variabel-
variabel seperti perasaan bahagia, tidak merasa khawatir, tidur nyenyak, dan reaksi afektif
terhadap kehidupan secara umum
2. halaman 12 : Menyajikan perbedaan signifikan dalam kepuasan kerja antara pekerja shift dan
pekerja dengan jam kerja reguler
3. Halaman 14 : Menyajikan karakteristik yang berkaitan dengan kepuasan kerja berdasarkan hasil
penelitian
4. Halaman 11 : Menyajikan hasil uji ANOVA yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
dalam tingkat kepuasan kerja antara enam kelompok pekerjaan
5. Halaman 16 : Menyajikan referensi terkait dengan kepuasan kerja dan kinerja

Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan skala
kepuasan kerja yang singkat, relevan, dan valid untuk digunakan dalam berbagai konteks
pekerjaan.
PERBANDINGAN
ANTARA
JURNAL 1 & 2
Persamaan
1. Kedua penelitian tersebut sama sama mengangkat topik kepuasan kerja.
2. Teknik pengambilan data sama sama dilakukan menggunakan survei
terhadap pekerja dalam hal ini karyawan dan perawat.
3. Hasil penelitian pada jurnal 1 dan jurnal 2 sama sama memberi claim bahwa
faktor psikologis seperti isolasi, kebosanan, kelelahan emosional
mempengaruhi rendahnya kepuasan kerja.

Perbedaan
1. Subjek pada Jurnal 1 adalah perawat, sedangkan pada jurnal 2 subjeknya adalah karyawan dari
banyak bidang pekerjaan.
2. Analisis data pada jurnal 1 menggunakan analisis faktor konfirmasi dan eksplorasi, sedangkan
jurnal 2 menggunakan analisis faktor, korelasi, uji T, dan uji ANOVA
3. Tujuan penelitian pada jurnal 1 adalah untuk menyelidiki dan melaporkan sifat-sifat psikometrik dari
Skala Kepuasan McClosky/Mueller (MMSS) ketika digunakan pada tahun 2003 untuk mengukur
kepuasan kerja perawat di rumah sakit. sedangkan di jurnal 2 ntuk mengembangkan skala
kepuasan kerja yang dapat digunakan secara luas di berbagai jenis pekerjaan dan mengevaluasi
apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan kerja antara berbagai kelompok
pekerjaan atau antara pria dan wanita.
Keterkaitan antar Keduanya
1. Keterkaitan antara pengembangan skala kepuasan kerja perawat (dalam jurnal pertama) dan
kepuasan kerja (dalam jurnal kedua). Jurnal pertama mengeksplorasi kepuasan kerja perawat
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Keterkaitan di sini adalah bahwa pengembangan
skala kepuasan kerja dapat membantu memahami dan mengukur kepuasan kerja perawat yang
dibahas dalam jurnal pertama. Sementara jurnal kedua membahas pengembangan skala
kepuasan kerja dengan pendekatan aspek dan umum.
2. Keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat (dalam jurnal
pertama) dan korelasi kepuasan kerja dengan faktor-faktor tertentu (dalam jurnal kedua ). Jurnal
pertama membahas faktor-faktor seperti hubungan kolegial, kesempatan belajar, gaji,
penjadwalan, dan aspek sosial yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat. Jurnal kedua
kemudian menguji korelasi antara kepuasan kerja dengan faktor-faktor tertentu di dalam dan di
luar tempat kerja. Keterkaitan di sini adalah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja perawat yang dibahas dalam jurnal pertama dapat berkontribusi pada korelasi kepuasan
kerja dengan faktor-faktor tersebut yang diuji dalam jurnal kedua.
KOMENTAR
1. Jurnal 1, secara keseluruhan penelitian ini memberikan wawasan yang
berharga bagi praktisi dan peneliti di bidang keperawatan untuk memahami
lebih dalam tentang kepuasan kerja perawat dan pentingnya penggunaan
instrumen yang valid dan reliabel dalam mengukur aspek tersebut.
2. Jurnal 2, penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga dalam
pengembangan skala kepuasan kerja yang singkat namun umum, yang
dapat digunakan secara praktis di berbagai jenis pekerjaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai