Briket Arenga Pinata
Briket Arenga Pinata
Abstract. Community service activities have been carried out with the caption
Accompaniment Leather Processing fro Being Gunungpati Jatirejo village
Briquette in Semarang. Background This village was chosen for the reason that
it has expanded economic activity that produces a variety of snack food products
that is characteristic of this village. Program-related community service activities
above, the Physics Department has undertaken preparatory activities carried out
in the laboratories of Physics. In this preparatory activities have made a molding
tool briquettes, briquette press equipment for compacting, testing and analysis of
samples. The next activity is the implementation of the results on the field were
done with lectures and practical approach. The results of the activities in the
field generally indicates that the participants can make some sample briquettes.
However, to further the process has not been analyzed, considering the current
conditions do not allow the activity to heat up with the sun because of the rain.
25
26
Pembuatan Briket Berbahan Limbah... (Supriyadi, Masturi, Mahardika P.A., Pratiwi D.J., Susilo)
28
Rencana kegiatan pengabdian ini selasai kegiatan ceramah dan diskusi klas,
telah didahukui dengan survei awal untuk peserta akan mendapat pertanyaan yang terkait
mengetahui potensi desa Jatirejo. Salah satu dengan masalah pemanfaatan limbah kulit
hasil diskusi awal ini adalah bahwa di desa kolang-kaling. Jawaban-jawaban yang telah
Jatirejo akan dilakukan kegiatan pengabdian diberikan oleh peserta selanjutnya akan dipakai
untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas untuk melihat seberapa jauh peserta kegiatan
kolang-kaling. Maksud dan tujuan kegiatan ini pengabdian kepada masyarakat memahami
telah diduskusikan kepada aparat keluruhan materi-materi yang telah disampaikan.
dengan harapan mendapat dukungan dan
kemudahan untuk sosialisai kepada warga HASIL DAN PEMBAHASAN
peserta kekegiatan pengabdian masyarakat Hasil
ini. Khalayak sasaran adalah masyarakat yang
selama ini telah menekuni pekerjaan sebagai Hasil dan pembahasan kegiatan
pengolah kolang-kaling akan mendapat pengabdian yang telah dilaksanakan
prioritas untuk menjadi peserta kegiatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan
pengabdian. Selain itu, warga yang tertarik laboratorium dan kegiatan impelementasi
mengikuti kegiatan ini akan diikutkan pula hasil uji beriket skala laboratorium kepada
pada kegiatan ini. peserta.
Sesuai dengan tujuan yang telah Proses awal dalam pembuatan briket
ditetapkan, maka pada kegiatan pengabdian dengan bahan dasar kulit kolang-kaling adalah
masyarakat yang direncanakan ini akan proses pengeringan. Langkah ini dilakukan
menggunakan metode Ceramah, Diskusi, untuk mengurangi kadar air dalam kulit
Pelatihan, dan praktek. Metode ceramah kolang-kaling. Proses pengeringan dilakukan
dan diskusi digunakan untuk menyampaian secara sederhana dengan memanfaatkan energi
materi-materi fisika yang akan dibuat alat dari matahari. Kulit kolang-kaling yang kering
peraganya. Diskusi kelas dimaksudkan untuk dapat diperoleh dengan proses pemanasan
bertukar pengalaman antar peserta terkait selama ± 3-5 hari. Kondisi pengeringan sangat
dengan materi-materi yang telah dijelaskan. dipengaruhi cuaca. Hal ini yang menjadi satu
Metode pelatihan disampaikan untuk kendala yang dihadapi oleh tim pengabdian,
memberikan bekal kepada peserta kegiatan sehingga pada tahap selanjutnya diperlukan
pengabdian supaya mempunyai ketrampilan alat pengering dengan kinerja yang baik.
untuk membuat briket berbahan dasar limbah Kulit kolang-kaling yang telah mencapai
kulit kolang-kaling. kondisi kering kemudian ditumbuk hingga
Metode praktek untuk memfasilitasi diperoleh serbuk dengan tekstur yang masih
peserta membuat alat peraga fisika. Pada kasar. Pembuatan serbuk ini bertujuan untuk
kegaiatan ini peserta dikelompokkan menjadi memudahkan dalam proses cetak briket.
beberapa kelompok. Pada kegiatan praktek Proses pembakaran briket dari kulit
masing-masing kelompok didampingi oleh kolang-kaling diperlukan untuk mengamati
tim pengabdian untuk memudahkan membuat laju pembakaran dan pengurangan massanya,
briket. seperti ditunjukan pada Gambar 2. Laju
Evaluasi akan dilakukan pada tahapan- pembakaran briket adalah kecepatan briket
tahapan kegiatan, yaitu: (1) pada saat akan habis sampai menjadi abu dengan berat
dimulai kegiatan, peserta akan mendapatkan tertentu. Laju pembakaran dapat dihitung
serangkaian pertanyaan awal yang terkait dengan menggunakan rumus :
dengan limbah kulit kolang-kaling (2) setelah
a b
Gambar 2. (a). Proses uji laju pembakaran briket, (b). Serbuk sisa pembakaran
Pembuatan Briket Berbahan Limbah... (Supriyadi, Masturi, Mahardika P.A., Pratiwi D.J., Susilo)
30
a b
Gambar 3. Praktek pembuatan briket meenggunakan bahan dasar limbah kulit
kolang-kaling dengan kegiatan awal melakukan (a) penumbuhkan kulit
kolang-kaling dan (b) proses pencetakan dengan bentuk hasil berupa
silinder
Gambar 4. Hasil cetakan briket yang berbentuk silinder dengan tinggi 5 cm dan
diameter 5 cm
Untuk pembuatan skala produk kulit kolang-kaling akan dilakukan dengan
direncanakan pemadatan dengan meng- beberapa kali uji coba.
gunakan alat press dengan maksud untuk
SIMPULAN DAN SARAN
memperoleh hasil yang maksimal tanpa ad-
Simpulan
anya rongga dalam material briket. Selain
itu untuk menjaga bentuk agar tetap terjaga Berdasarkan hasil uji laboratorium
akan ditambakan perekat pada bahan lim- dan kegiatan di lapangan disimpulkan bah-
bah beriket yang sudah dihaluskan. Pembe- wa limbah kulit kolang-kaling dapat diman-
rian perekat ini dilakukan sebelum proses faatkan untuk pembuatan briket. Pembuatan
pencetakan. Seberapa perbandingan pem- briket ini untuk skala produk memerlukan
berian bahan perekat dengan jumlah limbah tahapan tambahan yaitu pemberian perekat
Pembuatan Briket Berbahan Limbah... (Supriyadi, Masturi, Mahardika P.A., Pratiwi D.J., Susilo)