Original Research
Abstract
The purpose of this study was to analyze the economic valuation of tourism objects at the Kereng Bangkirai Pier,
Sebangau River, Palangka Raya City. It also analyzes the willingness to pay (WTP) as public participation to manage
the tourism object of Kereng Bangkirai Pier. The respondents grouped into two categories, namely tourists/visitors
and the community around the site; each consist of 28 persons. The results show that the WTP value is 1.633726273,
which is ranged from 1 to 2 value. The real WTP falls in the second range (Rp. 5.000,00 - Rp. 7.000,00 per person), or
Rp. 6.300,00 per visitor precisely. The variables influencing the PAPs value are age: (-0.368814), education (-0.514952),
tourist attraction (-3.599377), site cleanness (-1.181992), and satisfaction with tourist attraction (-0.261969).
Keywords
Willingness to pay (WTP), contingent valuation method (CVM), Sebangau, river, tourism, Kereng Bangkirai
kualitas sumber daya alam dan lingkungan. Oleh karena termasuk meliputi aspek dari pasar hipotetiknya.
itu, para pengunjung yang bertamasya ke objek wisata
Dermaga Kereng Bangkirai perlu memberikan 2. Penawaran Besaran Nilai Willingness To Pay (WTP)
kompensasi berupa kesediaan untuk membayar Besarnya nilai tawaran yang diajukan kepada
(willingness to pay) dalam rangka perawatan tempat responden ditetapkan berdasarkan wawancara dengan
wisata serta memperhatikan faktor-faktor yang pengelola objek wisata, sebagai berikut:
mempengaruhi permintaan wisatawan untuk berkunjung a) < Rp. 5.000,00
ke lokasi tersebut. b) > Rp. 5.000,00 – Rp. 7.000,00
Penelitian ini bertujuan untuk memvaluasi objek c) > Rp. 7.000,00 – Rp. 9.000,00
wisata dermaga Kereng Bangkirai Sungai Sebangau Kota d) > Rp. 9.000,00 - Rp. 10.000,00
Palangka Raya serta menganalisis kesediaan untuk e) > Rp. 10.000,00 – Rp. 15.000,00
membayar (willingness to pay/WTP) pengunjung dalam
rangka pengelolaan objek wisata Dermaga Kereng 3. Memperkirakan Nilai Rata-rata WTP
Bangkirai Sungai Sebangau di kota Palangka Raya. WTP (Willingness To Pay) dapat diduga dengan
menggunakan nilai rata-rata dari penjumlahan
keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden.
Dugaan Rataan WTP dihitung dengan rumus:
2. METODOLOGI
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh indikator menarik, indah dan eksoktiknya lokasi Pesona
Pramudyono et al. (2017), variabel umur, kunjungan, dan Wisata Alam Air Hitam Sungai Sebangau. Preferensi
lama kunjungan mempengaruhi nilai CVM dan WTP. wisatawan masih kurang baik disebabkan dapat terjadi
Sedangkan menurut Annisa dan Harini (2017), variabel oleh permasalahan lingkungan yang ditemui wisatawan
umur dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap pada ekowisata, seperti sampah, area kurang memadai
nilai WTP. Valuasi terhadap komoditas lingkungan pada atau kurangnya layanan. Nilai ini juga menunjukkan
umumnya berusaha untuk memberikan nilai terhadap kepuasan maksimal wisatawan mancanegara yang
sumber daya lingkungan. Sadikin et al. (2017) memanfaatkan sumber daya alam ekowisata (Syakya,
menyatakan bahwa variabel pendapatan bertanda positif 2005; Fauzi, 2006; Octaria et al., 2018) dan kurangnya
berarti semakin tinggi pendapatan wisatawan, maka kepedulian terhadap lingkungan ekowisata. Hasil nilai
besaran nilai WTP semakin meningkat. Jika pendapatan rataan WTP responden wisatawan nusantara per
seorang wisatawan naik Rp100.000 maka besaran nilai kunjungan yaitu Rp40.640 yang lebih besar dari nilai
WTP juga naik Rp. 394,62, karena wisatawan memiliki dasar WTP yaitu sebesar Rp27.000. Nilai ini
dana lebih untuk membayar WTP lebih tinggi. Hasil memperlihatkan preferensi wisatawan nusantara
penelitian Widyasena dan Harjanto (2013) menyatakan terhadap ekowisata objek Wisata Alam Air Hitam Sungai
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP Sebangau lebih baik dan kepuasan maksimal wisatawan
pengunjung Kebun Raya Bogor adalah faktor biaya nusantara yang memanfaatkan sumber daya alam
perjalanan, umur, pendidikan, pendapatan keluarga, ekowisata serta kepedulian terhadap lingkungan
pengenalan tempat, ketertarikan lokasi, dan dummy (jika ekowisata yang lebih baik. Kepuasan berasal dari tingkat
pengunjung hanya berkunjung ke Kebun Raya dan jika perasaan seseorang dengan membandingkan antara
pengunjung juga berkunjung ke tempat wisata selain kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapannya
Kebun Raya). Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produk. Dalam ekowisata, produk yang
besarnya nilai WTA Kebun Raya Bogor adalah umur, dimaksud adalah potensi sumber daya alam, atraksi
pendidikan, pendapatan keluarga, mempertahankan ekowisata dan layanannya (Syakya, 2005; Fauzi, 2006;
lokasi, manfaat lokasi, dan konversi lahan. Octaria et al., 2018).
Wisatawan mempertimbangan untung rugi (trade- Variabel responden yang signifikan memengaruhi
offs) dan sanggup membayar harga komoditas besaran nilai WTP adalah pengetahuan dan pendapatan;
lingkungan berupa aspek sumber daya alam, termasuk untuk wisatawan nusantara adalah pengetahuan,
keindahan, keberadaan, serta upaya konservasi dan pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Perbedaan
pemeliharaannya. Metode WTP juga memberikan faktor-faktor yang memengaruhi bersedia atau tidaknya
pertimbangan menentukan kebijakan dan tujuannya responden membayar WTP, serta besaran nilai WTP
untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah karena perbedaan karakteristik sosial ekonomi
dikawasan lindung, misalnya di negara berkembang antara wisatawan mancanegara dan nusantara. Secara
(Kamri, 2013; Samdin, 2008; Sekar et al., 2013). ekonomi pelestarian kawasan objek Wisata Alam Air
Hasil rataan nilai WTP responden wisatawan per Hitam Sungai Sebangau perlu menjadi perhatian dan
kunjungan pada Wisata Dermaga Kereng Bangkirai kepedulian berbagai pihak yang terlibat dalam
Sungai Sebangau adalah dapat dinyatakan sebagai pengelolaan dan penyelenggaraan ekowisata Pesona
Wisata Alam Air Hitam Sungai Sebangau dengan cara refreshing sebagai penyegaran bagi para wisatawan atau
bekerja sama secara kolaboratif. Selain itu, perlu ada pengunjung baik secara keluarga maupun masyarakat
pertimbangan dan kebijakan memanfaatkan peluang umum. Hasil rata-rata variabel CVM (Contigent Valuation
tersebut untuk upaya konservasi dan perlindungan Method) disajikan pada Tabel 3.
sumber daya ekowisata, perbaikan kualitas dan layanan
Tabel 3. Hasil rata-rata variabel CVM
ekowisata Pesona Wisata Alam Air Hitam Sungai
Sebangau yang meningkatkan nilai ekonomi lingkungan Variabel Rata-rata
ekowisata. Upaya lain adalah mengembangkan peluang
WTP 1,33
ini agar ekowisata memberikan manfaat secara langsung
dan tidak langsung, berdampak positif dan Umur 32,81
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat lokal Pendidikan 16,57
disekitarnya, melakukan sosialisasi keberbagai pihak, Pendapatan 36857142,86
mengembangkan program interpretasi untuk wisatawan Jumlah Keluarga 4,76
dan pihak yang terlibat dalam ekowisata dalam bentuk
Daya Tarik Wisata 3,85
pelatihan, pengembangan paket ekowisata dan produk,
serta media komunikasi lingkungan. Penelitian lebih Akses Wisata 3,73
lanjut sebaiknya dilakukan dengan memasukkan faktor- Kondisi Fisik 3,50
faktor kualitas lingkungan taman nasional atau kawasan Kondisi Kebersihan 3,62
ekowisata untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai
Kepuasan Dalam Penggunaan
WTP (Syakya, 2005; Fauzi, 2006; Octaria et al., 2018). 3,32
Sarana & Prasarana
Preferensi konsumen dan kesediaannya membayar Infrastruktur 3,33
lebih untuk produk layanan wisata didominasi oleh faktor Kenyamanan Aktivitas 3,95
ekonomi dan faktor sosial seperti usia, pendidikan,
Kepuasan Aktivitas 3,70
pendapatan dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Fauzi (2006) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
merupakan kontributor positif terhadap kesediaan
konsumen membayar produk pangan organik dalam
rangka menghilangkan unsur kimia pada produk pangan. 5. KESIMPULAN
Hubungan positif tersebut menunjukkan bahwa semakin
Objek Wisata Dermaga Kereng Bangkirai, Sungai
tinggi latar belakang pendidikan seorang konsumen
Sebangau di Kota Palangka Raya, menjadi salah satu
maka semakin tinggi pula kecenderungannya untuk
tujuan wisatawan yang banyak diminati karena
bersedia membayar sayur organik dengan harga lebih
pemandangan dan panorama alam yang unik di
tinggi dari harga saat ini. Hubungan positif antara tingkat
sekitarnya. Menawarkan beragam wahana wisata, seperti
pendidikan dengan kesediaan membayar konsumen
kapal pondok terapung, pondok/gazebo, getek, bebek
tersebut dapat disebabkan karena konsumen dengan
mesin, bebek gowes, spot mancing, spot foto, warung
latar belakang pendidikan menengah sampai tinggi
dan sarana ibadah lainnya. Selain fungsinya sebagai
cenderung memiliki kesadaran serta pengetahuan
habitat keanekaragaman hayati, kawasan ini berperan
mengenai isu pencemaran produk pangan dan
dalam menjaga keseimbangaan air regional sebagai
lingkungan dibandingkan dengan konsumen yang hanya
daerah tangkapan air yang memiliki kapasitas
berpendidikan dasar, sehingga memilih produk sayur
menyimpan yang besar.
organik sebagai solusi dari masalah tersebut. Hal ini
Perhitungan besarnya nilai WTP (Willingness to Pay)
sesuai dengan pendapat Sumarwan (2011) yang
yang diberikan oleh wisatawan/pengunjung adalah
menyatakan bahwa seorang konsumen dengan latar
dengan nilai WTPhitung adalah 1.633726273, nilai range
belakang pendidikan tinggi akan sangat responsif
WTPhitung = 1-2, maka letak nilai riil WTP berada pada
terhadap suatu informasi dan hal tersebut
range kedua (Rp. 5.000,00-Rp. 7.000,00 per orang)
mempengaruhinya dalam pemilihan jenis produk
dengan nilai WTPriil wisatawan/pengunjung adalah
(Rahmawati dan Sasana, 2014; Kamri et al., 2017;
Rp. 6.267,45. Variabel yang mempengaruhi nilai WTP
Pangemanan dan Kapantow, 2018).
adalah umur, pendidikan, daya tarik wisata, kondisi
Promosi dapat dilakukan melalui pemberian informasi kebersihan, dan kepuasan beraktivitas wisatawan.
terkait keunggulan Pesona Wisata Alam Air Hitam Sungai
Sebangau Kota Palangka Raya kepada masyarakat, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat.
Penentuan lokasi penjualan dapat direkomendasikan 6. REKOMENDASI
berdasarkan hasil penelitian ini terkait dengan
karakteristik responden sebagai konsumen, responden Penelitian ini merekomendasikan sejumlah hal yang perlu
memiliki pendapatn dan penghasilan yang baik, tingkat dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait. Pertama,
pendidikan yang baik, dan adanya kecenderungan untuk pemerintah kota Palangka Raya perlu mendorong
Journal of Environment and Management, 1(2), 83-90 89
kolaborasi instansi teknis terkait untuk memanfaatkan Pangemanan, P.A. and Kapantow, G.H., 2018. Model
peluang dalam upaya perlindungan dan konservasi Ekonomi-Ekologi Berdasarkan WTP Pengunjung-WTA
sumberdaya wisata, perbaikan kualitas dan layanan objek Masyarakat Local dalam Pengelolaan Destinasi Wisata
wisata Dermaga Kereng Bangkirai Sungai Sebangau yang Pantai Pulisan Kabupaten Minahasa Utara. Agri-
dapat meningkatkan nilai ekonomi lingkungan ekowisata. Sosioekonomi, 14(3), 177-182.
Kedua, pengelola wisata perlu memanfaatkan dana Pramudyono, M.Y., Subiyanto, S. and Amarrohman, F.J.,
yang dialokasikan pemerintah kota bagi pengembangan 2017. Penentuan Nilai Ekonomi Kawasan Wisata Bukit
objek wisata Dermaga Kereng Bangkirai Sungai Love, Pantai Tanjung Gelam, Penangkaran Hiu
Sebangau. Wisatawan bersedia membayar sejumlah Rp. Berdasarkan Travel Cost Method dan Contingen
6.300,- asal ada penambahan fasilitas seperti Valuation Method Menggunakan Sistem Informasi
pembangunan toilet dan lokasi parkir yang memadai, Geografis (Studi Kasus: Pulau Karimun Jawa). Jurnal
petugas wahana menggunakan baju khusus agar mudah Geodesi Undip, 6(4), 118-127.
dikenali serta menyediakan blok-blok khusus tempat Rahmawati, C., dan Sasana, H., 2014. Analisis Willingness
memajangkan beragam kerajinan tangan dan souvenir To Pay Wisata air Sungai Pleret Kota
lokal. Semarang (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika
Ketiga, wisatawan atau pengunjung perlu mematuhi dan Bisnis). Universitas Diponegoro. Semarang.
aturan yang dibuat oleh pengelola wisata tentang Sadikin, N.,P., Mulatsih, S., Pramudya, B., dan Arifin, S., H.,
kebersihan lingkungan. Turut serta mempromosikan 2017. Analisis Willingness-To-Pay Pada Ekowisata
tentang Objek Wisata Dermaga Kereng Bangkirai Sungai Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Analisis
Sebangau Kota Palangka Raya. Kebijakan Kehutanan, 14(1), 31-46.
Syakya, 2005. Analisis Willingness To Pay dan Strategi
Pengembangan Obyek Wisata Pantai Lampuuk Di
Nangroe Aceh Darusalam, Bogor: Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Pascasarjana IPB.
Annisa, T.M. and Harini, R., 2017. Analisis Kesediaan Samdin, Z., 2008. Willingness to pay in Taman Negara: A
Membayar (WTP) untuk Mendukung Ekowisata contingent valuation method. International Journal of
Berkelanjutan di Kawasan Wisata Gua Pindul, Economics and Management, 2(1), 81-94.
Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(4), Sekar, N. Weiss, JM. Dobson, A., 2013. Willingnessto-pay
1-9. and the perfect safari: Valuation and cultural
Fauzi, Akhmad, 2006. Ekonomi sumber daya Alam dan evaluation of safari package attributes in the
Lingkungan Teori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka Serengeti and Tanzanian Northern Circuit. Journal
Utama Jakarta. Ecological Economics, 1(97), 34-41.
Hakim, A. R., Subanti, S., dan Tambunan, M., 2011. Sumarwan, U., 2011. Perilaku konsumen: Teori dan
Economic Valuation of Nature-Based Tourism Object penerapannya dalam pemasaran. Bogor: Ghalia
in Rawapening, Indonesia: an Application of Travel Indonesia.
Cost and Contingent Valuation Method. Journal of Tsabiq, A. T. N., Subiyanto, S., dan Amarrohman, F. J.,
Sustainable Development, 4(2), 91-101. 2018. Pembuatan Peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan
Kamri, T., Ali, J. K., dan Harun, N. F. A., 2017. Willingness dan Analisis Nilai Ekonomi Kawasan Melalui Teknik
To Pay for Conservation of Natural Resources in Valuasi Travel Cost Method dan Contingent Valuation
Santubong National Park. Jurnal Manajemen dan Method. (Studi Kasus: Kawasan Wisata Pantai Alam
Kewirausahaan, 19(1), 16-21. Indah, Kota Tegal). Jurnal Geodesi Undip, 7(2), 1-10.
Naude dan Saayman, 2005. Cultural Tourism Wibowo, T.A., 2019. Dampak Pengembangan Objek
Development Trough a Participatory Approach. The Wisata Pantai Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal
Tourism Economic Journal, 104, 167-174. (Studi Kasus: Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran,
Octaria, P., Mulatsih, S., dan Ekayani, M., 2018. Analisis Provinsi Lampung) (Doctoral dissertation, Universitas
Kesediaan Membayar Pengunjung Terhadap Paket Lampung).
Wisata Pendidikan Lingkungan Di Taman Wisata Alam Widyasena, M.A., dan Harjanto, B., 2013. Valuasi Kebun
Wira Garden Kota Bandar Lampung. Journal of Raya Bogor Dengan Menggunakan Contingent
Natural Resources and Environmental Management, 7 Valuation Method. Tesis. Magister Ek. Pembangunan.
(2), 122-127. Universitas Gadjah Mada.
90 J. Terry at al., Valuasi Ekonomi Objek Wisata Dermaga Kereng Bangkirai Sungai Sebangau
Pintu gerbang masuk objek wisata dermaga Wahana wisata jukung dan perahu bebek
Kereng Bangkirai