Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No.

1 April 2018

NAMA : HILDAN ROCHMAN


NIM : 1908205111
JURUSAN/KELAS : AKUNTANSI SYARIAH 5 C
MATA KULIAH : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

REVIEW JURNAL
ANALIS LAPORAN KEUANGAN
Peringkas Hildan Rochman
Tanggal 26 September 2021

Judul Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai


Kinerja Perusahaan PT Kino Indonesia TBK
Jurnal Jurnal Ecodemica
Volume & Halaman Volume 2, No. 1, April 2018, Halaman 12-20.
Tahun 2018
Penulis Denny Erica

Judul Judul yang diangkat penulis dalam topik pembahasan jurnal


ini mengandung unsur keterbaruan (novelty), kenapa begitu?
Karena dilihat dari improvement data yang di ambil dari
perusahaan PT Kino Indonesia Tbk dan dilihat dari judul ini,
merupakan pengembangan luas tentang keuangan
perusahaan dengan merubah dan pembahasannya secara
spesifik dengan merubah dan mengacu pada topik
pembahasannya yaitu Analisis Rasio Laporan keuangan
dalam menilai kinerja perusahaan. Dalam judul ini terlihat
orisinalitas, karena topik pembahasan merupakan
pengembangan dan memperluas sejumlah data yang sudah
ada pada perusahaan menjadi suatu topik baru yang
diringkas dalam bentuk jurnal yang terbaru.

Latar belakang Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian


permasalahan proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis,
dimana seorang akuntan diharapkan mampu untuk
mengorganisir seluruh data akuntansi hingga dapat
menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan
perusahaan, Selain itu laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Analisa rasio merupakan salah satu alat
analisis keuangan yang paling banyak digunakan, dimana
dalam perhitungan rasio ini menggunakan perhitungan
aritmatika sederhana yang dapat diintreprestasikan, dimana
setiap perhitungan rasio akan jauh lebih bermanfaat jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan rasio tahun
sebelumnya. (Hery, 2012)

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 1


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Dalam jurnal ini, sesuai dengan fakta yang terjadi di


perusahaan PT Kino Indonesia Tbk, karena permasalahan
yang diangkat memuat peristiwa-peristiwa dan data laporan
keuangan yang telah terjadi pada tahun 2016. Faktor-faktor
yang menarik dari latar belakang jurnal ini yaitu adanya
fenomena sejarah perusahaan, fenomena kinerja perusahaan,
penulis mengangkat jurnal ini dengan menggunakan metode
observasi dan studi pustaka terkait data keuangan PT Kino
Indonesia Tbk sehingga jelas fenomena yang diangkat itu
sesuai dengan data yang telah ada dan dikembangkan sesuai
kaidah penulisan jurnal/penelitian, selain itu informasi kasus
yang di teliti itu jelas sesuai dengan data real lalu penelitin
juga menghubungkan penelitiannya dengan landasan teori
yang diambil dari beberapa sumber buku mengenai analisis
rasio laporan keuangan. Menurut saya latar belakang dari
jurnal ini, latar belakang faktual (identifikasi masalah yang
relevan).

Rumusan permasalahan Bagaimana mengetahui company performance dan analysis


ratio dari PT Kino Indonesia TBK pada tahun 2016 dengan
data yang telah ada dan diperkuat dengan teori-teori
menuirut para ahli.
Berikut pemecahan masalah analisis ratio yang akan di cari
pada data dari PT Kino Indonesia TBK pada tahun 2016 :
- Rasio Likuiditas
- Rasio Leverage
- Rasio Aktivitas
- Rasio Profitabilitas
Dalam rumusan masalah ini di latar belakang sudah jelas
bahwa rumusan maslah ini faktual/relevan, karena
identifikasi yang dilakukan peneliti/penulis jurnal ini benar
adanya (Real) dan sesuai fakta pengambilan data dari
perusahaan PT Kino Indonesia Tbk dan permasalahan yang
terkait di tambahkan dengan landasan-landasan teori atau
referensi dari sumber pendapat-pendapat teori yang
dikutip/dicantumkan.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran analisa
ratio pada laporan keunagan dan meningkatkan nilai entitas
dibarengi dengan meningkatnya penjualan hal seperti ini
dapat direfleksikan dalam suatu susunan laporan keuangan.
Tujuan penelitian ini sanagat relevan dengan rumusan
masalah.
Teori-teori Analisa Rasio keuangan (Financial Ratio Analysis)
merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya, maka perbandingannya dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya
dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada
diantara laporan keuangan tersebut dalam bentuk angka-
angka pada suatu periode tertentu.
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 2
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Kasmir menyatakan bahwa dalam praktiknya analisis rasio


keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1. Rasio Neraca (Balance Sheet Ratio), yaitu
membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari
neraca.
2. Rasio Laporan Laba Rugi (Income Statement Ratio), yaitu
membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari
laporan laba rugi.
3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka
dari dua sumber (data campuran), baik yang ada di neraca
maupun di laporan laba rugi. (Kasmir, 2011)

Weston menyatakan bahwa bentuk-bentuk Analisa Rasio


Keuangan (Financial Ratio Analysis) adalah sebagai
berikut :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio). (Kasmir, 2011)

Tujuan dan manfaat dari analisa laporan keuangan, adalah:


1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang dicapai. (Kasmir,
2011)

Teori yang digunakan sudah lengkap dan sesuai dengan apa


yang di butuhkan serta sesuai variabel penelitian yang
dilakukan.

Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif


dengan pendekatan studi kasus, observasi dan metode studi
literatur yang terkait dengan data keuangan perusahaan PT
Kino Indonesia TBK.
Hasil penelitian Hasil dari penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 3
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
dan tujuan karena tiap variabel pembahasannya itu memuat
jawaban dari segala rumusan masalah dan tujuan dalam
penelitian ini. Hasilnya pun terlihat objektivitas,
faktual/relevan sesuai dengan landasan-landasan teori
analisis rasio laporan keuangan dalam penelitian untuk
jurnal ini.

Pembahasan Dilihat dari data yang ada di jurnal, pembahasan jelas


mengambil data keuangan dari perusahaan PT Kino
Indonesia Tbk yang memuat tentang :
1. Laporan neraca PT Kino Indonesia Tbk, bulan
september 2016.
2. Laporan laba rugi PT Kino Indonesia Tbk, bulan
september 2016.
- Income statements
- Total asset dan liabilities
- Equity
- Revenues
Dengan adanya data laporan keuangan tersebut, peneliti
melakukan analisa rasio keungaan bulan september 2016
pada PT Kino Indonesia Tbk. Dengan mengitung sebegai
berikut :
1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
Perlu diketahui telebih dahulu maksud dari Rasio
likuiditas ini yaitu suatu kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Diantaranya yaitu :
a. Rasio lancar (Current Ratio) dari perusahaan ini
sudah terjamin setiap Rp. 1,00 hutang lancar
dijamin atau di tanggung oleh aktiva lancar
sebesar Rp. 149,19 atau dengan kata lain semakin
tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-
hutang perusahaan kepada kreditur.
b. Rasio sangat lancar (Quik Ratio) dari perusahaan
ini sudah terjamin setiap Rp. 1,00 hutang lancar
dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan
(inventory) sebesar Rp. 116,13.
c. Rasio kas (Cash Ratio) dari perusahaan ini sudah
terjamin setiap Rp. 1,00 hutang lancar di jamin
oleh kas dan surat-surat beharga sebesar 0,3557
atau 35,57%.
d. Rasio perputaran kas (Cas Turnover Ratio) dari
perusahaan ini sudah terjamin dengan tingkat
kecukupan modal kerja perusahaan yang
dibutuhkan untuk membayar tagihan (utang) dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan
sebesar 3,99%.
e. Rasio persediaan untuk Modal Bersih (Inventory
to Net Working Capital) di perusahaan ini sudah
terjamin dengan perbandingan antara persediaan
dan modal kerja perusahaan sebesar 0,67%.
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 4
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
2. Rasio Solvabilitas (Leverge Ratio)
Perlu diketahui dulu bahwasannya maksud dari Rasio
Solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Diantaranya yaitu :
a. Debt to asset ratio (rasio hutang terhadap harta)
di perusahaan ini besarnya aktiva perusahaan
yang dibiayai oelh utang hanya sebesar 31%.
b. Debt to Equity Ratio (rasio hutang terhadap
modal) di perusahaan ini yang dijadikan sebagai
jaminan utang sebesar 77%.
c. Long Term Debt to Equity Ratio (Rasio hutang
jangka panjang terhadap modal) di perusahaan ini
yang dijadikan jaminan utang sebesar 6%.
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Perlu diketahui terlebih dahulu maksud dari rasio aktivitas
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Diantaranya yaitu :
a. Perputaran piutang (inventory Turnover) di
perusahaan ini perputaran persediaan dalam satu
periode sebanyak 6 kali.
b. Hari rata-rata penagihan piutang (Days of
Receivable) di perusahaan ini, jumlah hari untuk
rata-rata persediaan tersimpah dalam gabungan
sebanyak 61 hari.
c. Perputaran modal kerja (Working Capital
turnover) di perusahaan ini, perputaran modal
kerja dalam satu periode sebanyak 1 kali.
d. Perputaran aktiva tetap (Fixed asset turn over) di
perusahaan ini, perputarab aktiva tetap dalam
satu periode sebanyak 2 kali.
e. Total asset turnover di perusahaan ini, perputaran
aktiva dalam satu periode sebanyak 1 kali.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Perlu diketahui terlebih dahulu maksud dari rasio
profitabilitas yaitu rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba
dalam suatu periode tertentu. Diantaranya yaitu :
a. Profit margin on sales di perusahaan ini, margin
laba atas penjualan sebesar 40,83%.
b. Net profit margin di perusahaan ini, pendapatan
bersih perusahaan atas penjualan sebesar 6,84%
c. Return on investment (ROI) di perusahaan ini,
rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan atau
pengembalian hasil pengembalian investasi
sebesar 5,41%.
d. Return on Equity (ROE) di perusahaan ini, hasil
pengembalian ekuitas atau rentabilitas modal
sendiri sebesar 9,60%.
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 5
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
Kesimpulan Berdasarkan pada hasil dari perhitungan Analisa Rasio
Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Solvabilitas (Leverage
Ratio), Analisa Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Analisa
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), maka dapat
dikatakan kondisi keuangan PT. Kino Indonesia Tbk pada
Tahun 2016 masih dalam keadaan cukup baik dan dampak
manfaatnya bagi perusahaan pada tahun tersebut masih
memiliki cukup kemampuan untuk melakukan suatu
tindakan didalam penjaminan dan pembayaran hutang-
hutangnya kepada pihak kreditur, dan untuk manfaat lainnya
dari hasil analisa rasio keuangan ini juga dapat dijadikan
sebagai tolak ukur bagi para investor didalam
menginvestasikan dananya ke PT. Kino Indonesia Tbk,
dikarenakan pada Tahun 2016 ini keadaan dan kondisi
keuangan perusahaan masih dalam keadaan cukup baik.

Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai


ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 6
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
Kinerja Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk
Denny Erica

AMIK BSI Jakarta, denny.dea@bsi.ac.id

ABSTRAK
PT Kino Indonesia Tbk awalnya dibangun pada tahun 1999 dengan hanya satu pabrik dan
58 karyawan. Salah satu perusahaan yang telah menghasilkan lebih dari 400 jenis produk
yang meliputi produk tubuh, makanan, minuman, dan obat-obatan. PT Kino Indonesia
Tbk pada tahun 2014 telah menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia yang
memiliki 4 pabrik dengan 3.234 karyawan, tentu saja memiliki laporan keuangan internal
dan eksternal. Dalam hal ini perusahaan dapat menggunakan analisis rasio terhadap
laporan keuangan. Sedangkan untuk metode data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi dan studi pustaka terkait data keuangan PT Kino
Indonesia Tbk, untuk kemudian dianalisis dengan menghitung rasio aritmatika yang dapat
ditafsirkan dalam hubungan ekonomi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Hasil
analisis laporan keuangan menggunakan pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Leverage,
Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan perusahaan memiliki kemampuan yang cukup
untuk mengambil tindakan dalam menjamin dan melunasi hutang kepada kreditur, dan
untuk hasil analisis rasio keuangan usaha lainnya dapat dilakukan. dijadikan patokan bagi
investor dalam menginvestasikan dana ke perusahaan.
Kata kunci: kinerja perusahaan, analisis.

ABSTRACT
PT Kino Indonesia Tbk was originally built in 1999 with only one factory and 58
employees. One company that has produced more than 400 types of products which
include body products, food, beverages, and pharmaceuticals. PT Kino Indonesia Tbk in
2014 has become one of the big companies in Indonesia which has 4 factories with 3,234
employees,, of course have financial statements that should always be analyzed
periodically from period to period that can be used as very basic information useful for
company internal and external. In this case the company can use ratio analysis to the
financial statements. While for data method used in this research use observation method
and library study related to financial data of PT Kino Indonesia Tbk, to then be analyzed
by calculating arithmetic ratio which can be interpreted in economic relation related to
company performance. The result of financial statement analysis using measurement of
Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, Profitability Ratio, and it can be said that
the company's financial condition is good enough, and the company has enough
capability to take action in guaranteeing and repaying the debt to the creditor, and for
other business from financial ratio analysis results can be used as a benchmark for
investors in investing funds to the company.
Keywords: company performance, analysis.

Naskah diterima : 07 Desember 2017 , Naskah dipublikasikan : 15 April 2018

PENDAHULUAN pengambilan keputusan. Laporan


Laporan keuangan disiapkan oleh setiap keuangan merupakan produk akhir dari
perusahaan untuk dapat memberikan serangkaian proses pencatatan dan
informasi yang berguna bagi para pemakai pengikhtisaran data transaksi bisnis,
laporan, terutama untuk dijadikan sebagai dimana seorang akuntan diharapkan
dasar pertimbangan dalam proses mampu untuk mengorganisir seluruh data

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 7


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

akuntansi hingga dapat menggunakan analisa rasio laporan


menginterpretasikan serta menganalisis keuangan. (PT Kino Indonesia Tbk)
laporan keuangan perusahaan, Selain itu Pada dasarnya hasil dari analisis laporan
laporan keuangan pada dasarnya adalah keuangan yang dilakukan oleh pihak
hasil dari proses akuntansi yang dapat manajemen perusahaan dapat memberikan
digunakan sebagai alat untuk beberapa informasi tentang kelemahan dan
mengkomunikasikan data keuangan atau kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak melihat hasil perbandingan rasio keuangan,
yang berkepentingan. Pihak-pihak yang seperti menghitung Rasio Likuiditas
berkepentingan terhadap posisi keuangan (Liquidity Ratio) untuk melihat
maupun perkembangan perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pihak internal seperti manajemen kewajiban jangka pendek, Rasio
perusahaan dan karyawan, dan pihak Solvabilitas (Leverage Ratio) untuk
eksternal seperti pemegang saham, mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
kreditor, pemerintah, dan masyarakat. dibiayai dengan utang, Rasio Aktivitas
(Hery, 2012) (Activity Ratio) untuk mengukur tingkat
Laporan keuangan pada perusahaan juga efisiensi pemanfaatan sumber daya
memiliki suatu fungsi yang sangat penting perusahaan, Rasio Profitabilitas
dalam pasar modal, dimana laporan (Profitability Ratio) untuk menilai
keuangan merupakan suatu informasi yang kemampuan perusahaan dalam mencari
dapat menggambarkan kinerja perusahaan. keuntungan atau laba dalam suatu periode
Selain itu laporan keuangan selalu tertentu. Secara garis besar informasi yang
melaporkan aktivitas perusahaan dalam terkait dengan adanya kelemahan dan
suatu periode tertentu. Aktivitas yang kekuatan tersebut telah menggambarkan
sudah dilakukan dituangkan dalam nilai situasi dan kondisi dari kinerja manajemen
mata uang, baik dalam mata uang rupiah di dalam mengelola keuangan perusahaan.
maupun dalam mata uang asing. (Erica, (Erica, 2017)
2016)
Tujuan utama dari sebuah entitas adalah KAJIAN LITERATUR
meningkatkan nilai entitas tersebut. Analisa rasio merupakan salah satu alat
Peningkatan nilai suatu entitas harus analisis keuangan yang paling banyak
dibarengi dengan meningkatnya penjualan. digunakan, dimana dalam perhitungan
Dan semua hal tersebut dapat direfleksikan rasio ini menggunakan perhitungan
dalam suatu laporan. Laporan yang aritmatika sederhana yang dapat
menggambarkan perekembangan finansial diintreprestasikan, dimana setiap
perusahaan dari suatu periode tertentu. perhitungan rasio akan jauh lebih
Laporan tersebut biasa disebut dengan bermanfaat jika dibandingkan dengan hasil
laporan keuangan (Pongoh, 2013) perhitungan rasio tahun sebelumnya.
PT Kino Indonesia Tbk, pada walnya (Hery, 2012)
dibangun pada Tahun 1999 dengan hanya Analisa Rasio Keuangan merupakan
satu pabrik dan 58 karyawan. Sampai proses analisis dan penilaian yang
dengan Tahun 2014 PT Kino Indonesia membantu dalam menjawab pertanyaan
Tbk berhasil memiliki 4 pabrik dengan yang sudah sewajarnya diajukan, jadi itu
jumlah karyawan 3.234 jiwa yang merupakan alat untuk mencapai tujuan.
memproduksi lebih dari 400 jenis produk (Hery, 2014)
yang meliputi produk tubuh, makanan, Definisi Rasio Keuangan
minuman, dan obat-obatan, tentunya Setiap tutup periode di akhir bulan
memiliki laporan keuangan yang harus biasanya pihak Divisi Keuangan (The
selalu dianalisa secara berurutan dari satu Accounting Division) perusahaan selalu
periode ke periode berikutnya untuk dapat menyiapkan dan menyusun Laporan
dijadikan sebagai dasar informasi yang Keuangan (Financial Statement) yang
dapat berguna baik itu oleh pihak internal terdiri dari Laporan Neraca (Balance
ataupun pihak eksternal perusahaan, dan Sheet), Laporan Laba Rugi (Income
dalam hal ini, perusahaan dapat Statement), Laporan Arus Kas (Cash
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 13
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
Flow

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 13


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Statement), Laporan Perubahan Modal suatu penilaian terhadap kemampuan


(Capital Statement), dan Laporan tersebut manajemen di dalam memberdayakan
diserahkan kepada pimpinan perusahaan. semua sumber daya perusahaan yang
Namun demikian selain Laporan dimiliki secara lebih efektif. Karena pada
Keuangan (Financial Statement) ada hal dasarnya tujuan utama dari Analisis
lain yang penting dan perlu untuk disajikan Laporan Keuangan (Financial Statement
dalam penyampaian laporan keuangan Analysis) adalah sebagai berikut: (1)
yaitu mengenai Analisis Laporan Sebagai alat barometer untuk melakukan
Keuangan (Financial Statement Analysis). forecasting atau memproyeksikan posisi
Menurut James, Rasio Keuangan keuangan dimasa yang akan dating; (2)
(Financial Ratio) merupakan indeks yang Mereview kondisi perusahaan saat ini,
menghubungkan dua angka akuntansi dan permasalahan dalam manajemen,
diperoleh dengan membagi satu angka operasional maupun, keuangan; (3) Alat
dengan angka lainnya. Rasio keuangan ukur untuk melakukan efisiensi di semua
digunakan untuk mengevaluasi kondisi departemen perusahaan. (Erica, 2016)
keuangan dan kinerja perusahaan. Dari Selain itu hasil dari analisis laporan
hasil rasio keuangan ini akan terlihat keuangan yang dilakukan oleh pihak
kondisi kesehatan perusahaan yang manajemen perusahaan dapat memberikan
bersangkutan. (Kasmir, 2011) beberapa informasi yang terkait tentang
Rasio Keuangan (Financial Ratio) kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
merupakan suatu gambaran dari hubungan oleh perusahaan, seperti seberapa besar
atau perimbangan (mathematical asset perusahaan yang dapat dijadikan
relationship) antara suatu jumlah tertentu sebagai penjamin terhadap hutang-
dengan jumlah yang lain. Dan dengan hutangnya dan seberapa besar kemampuan
menggunakan alat analisa berupa rasio ini perusahaan di dalam membayar hutang-
akan dapat menjelaskan atau memberi hutangnya. Sehingga jika suatu saat
gambaran kepada penganalisa tentang baik perusahaan mengalami krisis keuangan
atau buruknya keadaan atau posisi dan defisit terhadap anggaran sebagai
keuangan suatu perusahaan terutama suatu kelemahan perusahaan maka pihak
apabila angka rasio tersebut dibandingkan manajemen dapat mengukur seberapa
dengan angka rasio pembanding yang besar perusahan dapat melakukan
digunakan sebagai standard dalam rasio penjaminan terhadap hutang-hutangnya
keuangan. (Munawir, 2014) dan pembayaran terhadap hutang-
Analisa Rasio keuangan (Financial Ratio hutangnya, selain itu pihak manajemen
Analysis) merupakan kegiatan perusahaan juga dapat mengambil
membandingkan angka-angka yang ada keputusan dengan cepat untuk melakukan
dalam laporan keuangan dengan cara perbaikan dan pemangkasan terhadap
membagi satu angka dengan angka biaya-biaya yang dianggap memberatkan
lainnya, maka perbandingannya dapat perusahaan, sehingga keuangan perusahaan
dilakukan antara satu komponen dengan dapat kembali stabil. Sedangkan apabila
komponen lainnya dalam satu laporan pihak manajemen perusahaan
keuangan atau antar komponen yang ada mendapatkan informasi yang terkait
diantara laporan keuangan tersebut dalam dengan kondisi keuangan yang cukup baik
bentuk angka-angka pada suatu periode maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai
tertentu. suatu kekuatan yang dimiliki oleh
Hasil dari Analisa Rasio Keuangan perusahaan untuk dapat menarik para
(Financial Ratio Analysis) ini dapat investor agar dapat menginvestasikan
digunakan oleh pihak manajemen dananya ke perusahaan. Maka secara garis
perusahaan untuk menilai kinerjanya besarnya informasi yang terkait dengan
dalam suatu periode, apakah pihak adanya kelemahan dan kekuatan tersebut
manajemen perusahaan telah mencapai bisa dikatakan telah cukup
target yang telah ditetapkan atau menggambarkan mengenai situasi dan
sebaliknya, dan selain itu juga hasil dari kondisi dari kinerja manajemen
rasio keuangan ini dapat dijadikan sebagai perusahaan di dalam mengelola keuangan.
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 14
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Kasmir menyatakan bahwa dalam Weston menyatakan bahwa bentuk-bentuk


praktiknya analisis rasio keuangan suatu Analisa Rasio Keuangan (Financial Ratio
perusahaan dapat digolongkan menjadi Analysis) adalah sebagai berikut :
tiga, yaitu: 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
1. Rasio Neraca (Balance Sheet Ratio), 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
yaitu membandingkan angka-angka 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
yang hanya bersumber dari neraca. 4. Rasio Profitabilitas
2. Rasio Laporan Laba Rugi (Income (Profitability Ratio)
Statement Ratio), yaitu 5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
membandingkan angka-angka yang 6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio).
hanya bersumber dari laporan laba (Kasmir, 2011)
rugi. James menyatakan bahwa bentuk-bentuk
3. Rasio antar laporan, yaitu rasio keuangan adalah sebagai berikut :
membandingkan angka-angka dari 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
dua sumber (data campuran), baik 2. Rasio Pengungkit (Leverage Ratio)
yang ada di neraca maupun di laporan 3. Rasio Pencakupan (Coverage Ratio)
laba rugi. (Kasmir, 2011) 4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Dari pernyataan Kasmir yang tersebut di 5. Rasio Profitabilitas
atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) (Profitability Ratio).
unsur laporan keuangan (Financial (Kasmir, 2011)
Statement) dan 1 (satu) unsur data Penjabaran bentuk-bentuk rasio menurut
campuran dari keduanya yang perlu untuk Weston, yaitu:
dianalisa lebih lanjut, yaitu: laporan Laba 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rugi (Income Statement), Neraca (Balance Merupakan rasio yang
Sheet) dan Antar Laporan (data campuran menggambarkan kemampuan
dari kedua laporan). perusahaan dalam memenuhi
Teknik analisis laporan keuangan kewajiban jangka pendek.
digunakan untuk menentukan dan Jenis-jenis rasio likuiditas:
mengukur hubungan antara pos-pos yang  Rasio Lancar (Current Ratio)
ada dalam laporan sehingga dapat
 Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
diketahui perubahan-perubahan dari
 Rasio Kas (Cash Ratio)
masing-masing pos tersebut bila
diperbandingkan dengan laporan dari  Rasio Perputaran Kas (Cash
masing-masing pos tersebut bila Turnover Ratio)
diperbandingkan dengan laporan dari  Rasio Persediaan untuk Modal
beberapa periode untuk satu perusahaan Kerja Bersih (Inventory to Net
tertentu atau diperbandingkan dengan alat Working Capital)
pembanding lainnya. (Sunyoto, 2013) (Kasmir, 2011)
Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Penilaian dari kinerja keuangan Merupakan rasio yang digunakan
(Financial Performance) pada suatu untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dapat dilakukan perusahaan dibiayai dengan utang.
dengan cara menggunakan Jenis-jenis rasio solvabilitas:
beberapa metode penghitungan rasio  Rasio Hutang Terhadap Harta
keuangan terhadap Laporan Keuangan (Debt to Asset Ratio)
(Financial Statement) perusahaan, dimana  Rasio Hutang Terhadap Modal
pada masing-masing rasio keuangan (Debt to Equity Ratio)
tersebut memiliki tujuan, kegunaan, dan  Rasio Hutang Jangka Panjang
arti tertentu yang dapat diinterprestasikan Terhadap Modal (Long Term Debt
oleh pihak manajemen perusahaan yang to Equity Ratio)
dapat dipergunakan didalam melakukan  Tangible Assets Debt Coverage
pengambilan keputusan dan menentukan  Current Liabilities to Net Worth
serta menetapkan kebijakan perusahaan.  Times Interest Earned
 Fixed Charge Coverage

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 15


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) akuratnya dari hasil yang hendak dicapai
Merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan sebagai penentu pihak
untuk mengukur tingkat efisiensi manajemen didalam menentukan alokasi
pemanfaatan sumber daya perusahaan. anggaran dan prediksi keuntungan di tahun
Jenis-jenis rasio aktivitas: berikutnya. Kemudian, hasil perhitungan
 Perputaran Piutang tersebut, dianalisis dan diinterpretasikan
(Receivable Turn over) sehingga diketahui posisi keuangan yang
 Hari Rata-Rata Penagihan Piutang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus
(Days of Receivable) dilakukan secara teliti, mendalam, dan
 Perputaran Persediaan (Inventory jujur.
Turn over) Tujuan dan manfaat dari analisa laporan
 Hari Rata-Rata Penagihan keuangan, adalah:
Persediaan (Days of Inventory) 1. Untuk mengetahui posisi keuangan
 Perputaran Modal Kerja perusahaan dalam satu periode
(Working Capital Turn over) tertentu, baik harta, kewajiban, modal,
 Perputaran Aktiva Tetap (Fixed maupun hasil usaha yang telah dicapai
Assets Turn over) untuk beberapa periode.
 Perputaran Aktiva (Assets Turn 2. Untuk mengetahui kelemahan-
over) kelemahan apa saja yang menjadi
4. Rasio Profitabilitas kekurangan perusahaan.
(Profitability Ratio) 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan
Merupakan rasio untuk menilai yang dimiliki.
kemampuan perusahaan dalam 4. Untuk mengetahui langkah-langkah
mencari keuntungan atau laba dalam perbaikan apa saja yang perlu
suatu periode tertentu. dilakukan ke depan yang berkaitan
Jenis-jenis rasio profitabilitas: dengan posisi keuangan perusahaan
 Profit Margin on Sales saat ini.
 Return on Investment (ROI) 5. Untuk melakukan penilaian kinerja
 Return on Equity (ROE) manajemen ke depan apakah perlu
 Earning per Share of Common penyegaran atau tidak karena sudah
Stock dianggap berhasil atau gagal.
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) 6. Dapat juga digunakan sebagai
Merupakan rasio yang pembanding dengan perusahaan
menggambarkan kemampuan sejenis tentang hasil yang dicapai.
perusahaan dalam mempertahankan (Kasmir, 2011)
posisi ekonominya di tengah Dari beberapa manfaat yang disampaikan
pertumbuhan perekonomian dan oleh Kasmir tersebut di atas, dapat
sektor usahanya. disimpulkan bahwa analisis dari macam-
6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio) macam rasio keuangan berikut
Merupakan rasio yang memberikan intreprestasinya dapat memberikan kepada
ukuran dari kemampuan manajemen pihak manajemen perusahaan suatu
menciptakan nilai pasar usahanya di informasi tentang kondisi dan prestasi dari
atas biaya investasi. kinerja perusahaan kepada para investor
Tujuan dan Manfaat Analisa Laporan dan kreditur. Selain itu dengan analisa
Keuangan rasio keuangan pihak manajemen
Analisis laporan keungan perlu dilakukan perusahaan dapat membuat suatu laporan
secara cermat dan teliti terkait dengan data keuangan proyeksi sebagai bentuk target
keuangan dengan menggunakan metode pencapaian.
dan teknik analisis yang tepat sehingga
hasil yang diharapkan benar-benar tepat METODE PENELITIAN
pula. Kesalahan dalam memasukkan data Penelitian ini pada dasarnya untuk
angka keuangan atau rumus dari analisa menjelaskan bagaimanakah keadaan dan
keuangan maka akan berakibat pada tidak kondisi keuangan PT. Kino Indonesia Tbk
pada Bulan September Tahun 2016 dengan
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 16
Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

menggunakan rumus perhitungan rasio Tax 41.556


dari masing-masing data akun dilaporan Profit for the period 184.655
keuangan perusahaan. Penelitian ini Period Attributable 184.642
didesain dengan menggunakan 2 (dua) Comprehensive Income 178.748
Comprehensive Attributable 178.735
metode di dalam melakukan pengumpulan
datanya, yaitu: metode observasi dan Sumber : (Bursa Efek Indonesia)
metode studi literatur yang terkait dengan
data keuangan perusahaan PT. Kino Grafik Total Assets dan Liabilities Bulan
Indonesia Tbk untuk kemudian dilakukan September Tahun 2016
suatu proses analisa dengan prosedur
terkait dengan analisa rasio keuangan
menggunakan penghitungan aritmatika
yang dapat diinterpretasikan ke dalam
hubungan ekonomis yang terkait dengan
kinerja dari PT. Kino Indonesia Tbk.

PEMBAHASAN
Laporan Neraca PT. Kino Indonesia
Tbk, bulan September Tahun 2016
Sumber : (Bursa Efek Indonesia)
Tabel 1 : Balance Sheet Gambar 1 : Grafik Total Assets dan
PT Kino Indonesia Tbk Liabilities PT Kino Indonesia Tbk
Balance Sheet (Million September 2016
Rp except Par Value) Grafik Total Equity Bulan September
Cash & Cash Equivalents 488.190 Tahun 2016
Receivables 894.781
Inventories 453.824
Current Assets 2.047.641
Fixed Assets 1.183.051
Other Assets 70.194
Total Assets 3.414.051

Current Liabilities 1.372.498


Long Term Liabilities 117.982
Total Liabilities 1.490.480

Authorized Capital 480.000


Paid up Capital 142.857
Paid up Capital (Shares) 1.429 Sumber : (Bursa Efek Indonesia)
Par Value 0 Gambar 2 : Grafik Total Equity
Retained Earnings 599.708 PT Kino Indonesia Tbk
Total Equity 1.923.570
Sumber : (Bursa Efek Indonesia) Total Revenues Bulan September Tahun
2016
Laporan Laba Rugi PT Kino Indonesia
Tbk, bulan September Tahun 2016

Tabel 2 : Income Statements


PT Niko Indonesia Tbk
Income Statements (Million Rp September
except Par Value) 2016
Total Revenues 2.700.168
Cost of Revenues 1.597.771
Gross Profit 1.102.397
Expenses (Income) 876.186 Sumber : (Bursa Efek Indonesia)
Operating Profit 226.211 Gambar 3 : Grafik Total Revenues
Income before Tax 226.221 PT Kino Indonesia Tbk

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 17


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Profit For The Period Artinya tingkat kecukupan modal


kerja perusahaan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan (utang) dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan
penjualan sebesar 3,99%
 Inventory to Net Working Capital
= Inventory : (Current Assets –
Current Liabilities) = 453.824 :
675.143 = 0,67
Artinya perbandingan antara
persediaan dan modal kerja
perusahaan sebesar 0,67%
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Sumber : (Bursa Efek Indonesia)  Debt to Asset Ratio = Total Debt :
Gambar : Grafik Profit For The Period Total Assets = 1.490.480 :
PT Kino Indonesia Tbk 3.414.051 = 0,44 (44%)
Artinya besarnya aktiva perusahaan
Analisa Rasio Keuangan Bulan yang dibiayai oleh utang adalah
September Tahun 2016 Pada PT. Kino sebesar 31%
Indonesia Tbk  Debt to Equity Ratio = Total Debt :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Equity = 1.490.480 : 1.923.570 =
 Current Ratio = Current Assets : 0,77 (77%)
Current Liabilities = 2.047.641 : Artinya besarnya modal yang dapat
1.372.498 = 1,4919 (149,19) dijadikan sebagai jaminan utang
Artinya setiap Rp. 1,00 hutang adalah sebesar 77%
lancar dijamin atau di tanggung oleh  Long Term Debt to Equity Ratio =
aktiva lancar sebesar Rp. 149,19 Long Term Debt : Equity = 117.982
atau dengan kata lain semakin tinggi : 1.923.570 = 0,06 (6%)
rasio berarti semakin terjamin Artinya besarnya modal yang dapat
hutang-hutang perusahaan kepada dijadikan sebagai jaminan utang
kreditur. adalah sebesar 6%
 Quick Ratio = (Current Assets - 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Inventory) : Current Liabilities =  Inventory Turnover = Sales :
(2.047.641 – 453.824) : 1.372.498 = Inventory = 2.700.168 : 453.824 =
1,1613 (116,13) 5,95 atau 6 kali
Artinya setiap Rp. 1,00 hutang Artinya perputaran persediaan dalam
lancar dijamin oleh aktiva lancar satu periode sebanyak 6 kali
selain persediaan (inventory) sebesar  Days of Inventory = Jumlah hari
Rp. 116,13 dalam 1 tahun : Inventory
 Cash Ratio = Cash or Cash Turnover
Equivalents : Current Liabilities = = 365 : 5,95 = 61,34 atau 61 hari
488.190 : 1.372.498 = 0,3557 Artinya jumlah hari untuk rata-rata
(35,57) persediaan tersimpan dalam gudang
Artinya setiap Rp. 1,00 hutang sebanyak 61 hari
lancar di jamin oleh kas dan surat-  Working Capital Turnover = Net
surat beharga sebesar 0,3557 atau Sales : Current Assets = 2.700.168 :
35,57% 2.047.641 = 1,32 atau 1 kali
 Cash Turnover Ratio = Net Sales : Artinya perputaran modal kerja
(Current Assets – Current dalam satu periode sebanyak 1 kali
Liabilities) = 2.700.168 : (2.047.641  Fixed Assets Turnover = Sales :
– 1.372.498) = 2.700.168 : 675.143 Total Fixed Assets = 2.700.168 :
= 3,99 1.183.051 = 2,28 atau 2 kali
Artinya perputaran aktiva tetap

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 18


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
dalam satu periode sebanyak 2 kali

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2528-2255 19


 Total Assets Turnover = Sales : hutangnya kepada pihak kreditur, dan
Total Assets = 2.700.168 : 3.414.051 untuk manfaat lainnya dari hasil analisa
= 0,79 atau 1 kali rasio keuangan ini juga dapat dijadikan
Artinya perputaran Total Aktiva sebagai tolak ukur bagi para investor
dalam satu periode sebanyak 1 kali didalam menginvestasikan dananya ke PT.
4. Rasio Profitabilitas Kino Indonesia Tbk, dikarenakan pada
(Profitability Ratio) Tahun 2016 ini keadaan dan kondisi
 Profit Margin on Sales = Gross keuangan perusahaan masih dalam
Profit : Sales = 1.102.397 : keadaan cukup baik.
2.700.168 = 0,4083 (40,83%) Sebaiknya melakukan perhitungan dua
rasio lagi selain dari Analisa Rasio
Artinya margin laba atas penjualan
Likuiditas (Liquidity Ratio), Analisa Rasio
sebesar 40,83% Solvabilitas (Leverage Ratio), Analisa
 Net Profit Margin = Earning Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Analisa
After Interest and Tax : Sales = Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio),
184.655 : 2.700.168 = 0,0684 yaitu : Analisa Rasio Pertumbuhan
(6,84%) Artinya (Growth Ratio) untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
pendapatan bersih perusahaan atas
mempertahankan posisi ekonominya di
penjualan sebesar 6,84% tengah pertumbuhan perekonomian dan
 Return on Investment (ROI) = sektor usahanya, dan Analisa Rasio
Earning After Interest and Tax : Penilaian (Valuation Ratio) yang
Total Assets = 184.655 : 3.414.051 = memberikan ukuran dari kemampuan
0,0541 (5,41%) manajemen di dalam menciptakan nilai
Artinya rasio yang menunjukkan pasar usahanya di atas biaya investasi.
hasil atas jumlah aktiva yang
REFERENSI
digunakan dalam perusahaan atau Bursa Efek Indonesia. 2017. Ringkasan
hasil pengembalian investasi sebesar Kinerja Perusahaan Tercatat, Diambil
5,41% dari:
 Return on Equity (ROE) = Earning http://www.idx.co.id/StaticData/Liste
After Interest and Tax : Equity = d
Companies/PerformanceSummary/KI
184.655 : 1.923.570 = 0,0960
NO.pdf
(9,60%) Erica. 2016. Analisa Rasio Laporan
Artinya hasil pengembalian ekuitas Keuangan Untuk Menilai Kinerja
atau rentabilitas modal sendiri Perusahaan PT Astra Agro Lestari
sebesar 9,60%. Tbk. Jurnal Moneter, Vol. III No. 2,
Hal. 136-142
PENUTUP Erica. 2017. Analisa Rasio Laporan
Berdasarkan pada hasil dari perhitungan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Analisa Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk
Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio), (Persero). Jurnal Perspektif, Vol. XV
Analisa Rasio Aktivitas (Activity Ratio), No. 2, Hal. 89-94
Analisa Rasio Profitabilitas (Profitability Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan,
Ratio), maka dapat dikatakan kondisi Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
keuangan PT. Kino Indonesia Tbk pada Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan,
Tahun 2016 masih dalam keadaan cukup Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
baik dan dampak manfaatnya bagi Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan,
perusahaan pada tahun tersebut masih Penerbit Raja Grafindo Persada,
memiliki cukup kemampuan untuk Jakarta
melakukan suatu tindakan didalam Munawir. 2014. Analisis Laporan
penjaminan dan pembayaran hutang- Keuangan, Penerbit Liberty,
Yogyakarta.
Pongoh. 2013. Analisa Laporan Keuangan
Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.
Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA,
Vol 1 No. 3, Hal. 669-679
Sunyoto. 2013. Analisis Laporan
Keuangan Untuk Bisnis, Penerbit
CAPS, Yogyakarta.
PT Kino Indonesia Tbk. 2017. Ringkasan
Profil our Group PT Kino Indonesia,
Diambil dari:
http://www.kino.co.id/company/our-
group/

BIODATA PENULIS
Denny Erica, SE, MM, Dosen AMIK
Bina Sarana Informatika (BSI). Pendidikan
S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas
Mercu Buana pada Tahun 1999, dan
melanjutkan pendidikan Akta IV di
Universitas Negeri Jakarta pada Tahun
2003, selanjutnya Pendidikan S2 Magister
Manajemen di Universitas Mercu Buana
pada Tahun 2011. Pada Tahun 2016 saya
lulus Sertifikasi Dosen.

Anda mungkin juga menyukai