MODUL III
SASARAN
1. Mengetahui arti peta isophreatik dan jaring aliran airtanah
2. Mampu membuat peta isophreatik dan jaring aliran airtanah (flow net)
3. Mengetahui kondisi batas hidrodinamika
4. Memahami batasan uji pompa dan akifer
5. Mengetahui teknologi pemboran airtanah
I. TEORI DASAR
Akifer merupakan suatu lapisan batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air.
Secara hidrodinamik di alam ada 3 (tiga) tipe akifer, yaitu :
1. Confined Aquifer (akifer tertekan)
Merupakan suatu akifer yang bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan bersifat akifug
atau akiklud (Gambar 1).
Gambar 1. Konfigurasi akifer tertekan dan Gambar 2. Konfigurasi akifer tak tertekan
muka airtanah pada sumur (Kruseman, 1994) dan muka airtanah (Kruseman, 1994)
Gambar 3. Konfigurasi akifer bocoran dan muka airtanah pada sumur (Kruseman, 1994)
Gambar 4a. Akifer Homogen & Isotropik Gambar 4b. Akifer Homogen & Anisotropik
Gambar 4c. Akifer Heterogen & Anisotropik Gambar 4d. Akifer He terogen & Terkekarkan
1. Peta Isofreatik
Peta isofreatik adalah peta kesamaan muka airtanah yang dibuat berdasarkan
pengamatan ketinggian muka airtanah. Peta isofreatik ini dapat dibagi menjadi dua:
• Watertable map : Peta kesamaan muka airtanah untuk akifer bebas
• Piezometric map : Peta kesamaan muka airtanah untuk akifer tertekan
Guna peta isofreatik adalah:
• Untuk menentukan kedalaman sumur
• Untuk menentukan arah aliran airtanah
• Untuk menentukan gradien hidrolik
• Untuk memperkirakan debit suatu akifer
• Untuk eksplorasi airtanah lebih lanjut
Syarat batas pembuatan peta isofreatik adalah:
• Penentuan ketinggian muka airtanah harus pada lapisan akifer yang sama dan
menerus
• Akifer bersifat homogen isotropik (akifer ideal)
Kelebihan Kekurangan
♦ Ekonomis (murah, biaya operasi rendah, biaya ♦ Kecepatan laju pemboran
transportasi murah, persiapan rig cepat) rendah
♦ Menghasilkan contoh pemboran yang lebih baik ♦ Sering terjadi putusnya sling
♦ Lebih mempermudah pengenalan lokasi
♦ Tanpa sistem sirkulasi
♦ Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relatif kecil
Gambar 12. Konstruksi Sumur Bor (Kruseman G.P & de Ridder, 1994)
Gambar 14. Skema Alat Piezometer (Kruseman G.P & de Ridder, 1994)
g. Grouting
) Suatu lapisan buatan (berupa lapisan semen) yang berfungsi untuk menahan
konstruksi lubang bor.
TES PEMOMPAAN
a. Uji Akifer
Merupakan suatu test pemompaan yang dilakukan hanya pada 1 akifer dengan
pengamatan pada beberapa sumur pantau (Observation Well) atau piezometer
disekitar sumur uji.
b. Uji Pompa
Merupakan suatu uji pemompaan yang dilakukan pada beberapa akifer dalam satu
sumur bor dengan pengamatan pada beberapa sumur pantau (observasi well) atau
piezometer disekitar sumur uji.
Dari kedua tahapan tersebut akan dicari besaran dari parameter hidrolik akifer atau sumur
bor.
1. De-Glees 1. Walton
Thiems- Neuman`s 1. Theis
Metoda Thiems 2. Hantus- 2.Hantus`Wir
dupuit Wive-fitling 2. Jacob
Jacob ve-Fitling
Dalam praktikum ini hanya akan dibahas mengenai uji pompa untuk confined akifer yang
memiliki sifat aliran Unsteady atau Transient.
Metoda Theis
Cara Kerja
Gambarkan grafik hubungan antara s atau nilai penurunan (drawing down)
terhadap nilai t pada kertas grafik log-log . Grafik hubungan penurunan muka air
(s) dengan t ini akan sama dengan hubungan W(u) dengan 1/u grafik baku
(telampir)
Tempatkan data uji pemompaan diatas grafik baku . atau hingga kedua grafik
(data uji pemompaan dan grafik baku) saling sejajar dan berimpit
Pilhlah sembarang titik temu (match point) A pada kedua grafik yang saling
berimpit dan tentukan nilai W(u) , 1/u, s. dan t untuk titik A tersebut
Masukan nilai-nilai tersebut kedalam persamaan
T= Q W(u)/4πs ……………………………..(1)
Hitunglah nilai koefisien Isian (S) dengan mengunakan rumus
S = 4Tμt/r2 ………………………………..(2)
Ket : T = Koefisien Transimibilitas
S = koefisien Isian
T = Waktu pemompaan
r = Jarak sumur uji dengan sumur obsevasi
μ = 1/(1/μ)
Metoda Jacob
Metoda ini dapat dipakai jika memenuhi syarat-syarat
¾ Akifer tertekan dan tidak tunak
¾ Akifer homogen dan isotropik
¾ Debit pemompaan (Q) konstan
¾ Digunakan kertas grafik semi log
¾ Digunakan bila μ < 0,01
Cara kerja
Gambarkan grafik hubungan antara s atau nilai penurunan (drawing down) terhadap
nilai t pada kertas garfik semi log .
- t pada skala logaritma
- s pada skala linier
Tarik garis lurus yang merupakan regresi linier dari titik pengukuran tersebut
Perpanjang garis lurus tersebut hingga memotong sumbu horizontal t pada s = 0 dan
baca nilai t
Tentukan harga selisih draw down (s) pada 1 (satu) log cycle ( misal 100-101 atau 101-
102) atau disebut Δs untuk nilai regresi tersebut
Hitung T dan S dengan persamaan berikut
T = 2,3 Q/(4πΔs).................................(3)
S = 2,246T to/(r2)................................(4)
Harga μ
μ = r2S/(4Tt) ……………..................(5)
Keterangan : pada tahap perhitungan sebaiknya dilakukan metoda Jacob terlebih dahulu,
jika μ > 0,01 maka digunakan metoda Theiss.
Catatan
Pada tahapan interpretasi :
• Jika harga koefisien Transmibilitas (T) lebih kecil dari 12,4 m2/hari maka kemampuan
sumur yang diuji tersebut hanya untuk keperluan rumah tangga, sebaliknya jika harga T
lebih besar dari 12,4 m2/hari maka cukup untuk keperluan industri, perkampungan dll.
Untuk akifer tidak tertekan harga S bervariasi antara 0,02-0,35 dan untuk tertekan 10-5 –
10-3
• Jika pada data hasil uji pompa terdapat beberapa nilai Q yang debitnya berbeda-beda
(Q1,Q2,..Qn) maka perhitungan dilakukan pada tiap debit yang konstan. Kemudian
berdasarkan hasil perhitungan tsb dibuat rata-rata parameter hidraulik sumur tersebut
Contoh suatu pengujian mempunyai nilai Q Terdiri dari Q1, Q2, Q3 ….Qn maka
a. Pada metoda Theiss
s = (s1 + s2 +s3 + …..+ sn)/n
T = (t1 + t2 +t3 + ……..+ tn)/n
W(u)r = (W(u)1 + W(u)2 + W(u)3 + …….+ W(u)n)/n
μ = (μ1 + μ2 + μ3 + …….+ μn)/n
Q = (Q1 + Q2 + Q3 + …….+ Qn)/n
T = QW(u)/4πs
S = 4Tut/R2
b. Pada metoda Jacob
Δs = (Δs1 + Δs 2 + Δs 3 + …….+ Δs n)/n
to = (to 1 + to 2 + to 3 + …….+ to n)/n
Q = (Q1 + Q2 + Q3 + …….+ Qn)/n
T = 2,3Q/4πΔs
S= 2,246Tto/r2
Keterusan (transmisibility) T
Keterusan rata-rata Tr
Catatan :
Koefisien well loss < 0,5 Sumur telah didesain dan didevelopment dengan baik dan
(min2/m5) = benar
0,5 – 1,0 Sumur agak buruk atau mengalami sedikit penyumbatan
1,0 – 4,0 Sumur buruk atau mengalami penyumbatan di beberapa
tempat
>4 Sumur sulit diperbaiki menjadi semestinya
Daftar Pustaka