Anda di halaman 1dari 18

PEMETAAN MUKA AIR TANAH

Disusun Oleh :

I Ketut Aras Agastya 111.110.124


Hardika Abrianto 111.110.098
Latar Belakang
:: Peranan air tanah semakin lama semakin
penting serta strategis, karena berkaitan dengan
kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak
dalam berbagai aktivitas masyarakat.
:: Pemanfaatan air tanah perlu
mempertimbangkan potensi yang terkandung
dalam suatu cekungan air tanah. Sehingga
Informasi potensi air tanah dapat diketahui
melalui pengkajian secara menyeluruh dengan
melakukan pemetaan muka air tanah, Sehingga
dari itulah dapat memberikan suatu informasi
serta mudahnya pemahaman oleh masyarakat
yang berkaitan dengan air tanah.
AIR
• Memiliki 3 fase: wadahnya
padat, cair, gas • Tidak dapat
• Tiap molekul dimampatkan
disusun oleh 2 • Pada tekanan 1
unsur hidrogen atm, membeku
dan 1 unsur pada 4oC dan
oksigen (H20) menguap pada
• Tidak memiliki 100oC
bentuk yang • Penyerap panas,
tetap, mudah penghantar
menyesuaikan listrik yang baik
diri dengan
bentuk
AIR TANAH

Air tanah adalah semua air yang terdapat pada


lapisan pengandung air (akuifer) di bawah
permukaan tanah, termasuk mata air yang
muncul di permukaan tanah.
Peranan air tanah semakin penting, karena air
tanah menjadi sumber air utama untuk
memenuhi kebutuhan pokok orang banyak.
EX : air minum, industri, irigasi, pertambangan dll

Diperkirakan 70% kebutuhan air bersih penduduk


dan 90% kebutuhan air industri berasal dari air
tanah.
Siklus
Hidrologi

Siklus Hidrologi
Tujuan

Alat & Bahan


Jaring Aliran (FLOW NET)

Flownet merupakan peta Terdiri Oleh :


yang berisikan kontur • Garis – garis Equipotensial
airtanah dan arah aliran • Garis – garis arah aliran
airtanah Saling berpotongan dan tegak lurus

Garis Aliran :
Garis yang menghubnkan titik – titik
yg mempunyai arah pergerakan yg
sama

Garis Equipotensial :
Garis yg menghubungkan titik – titik
yg mempunyai total head yg sama
Kegunaan Jaring Aliran :

• Mengetahui arah aliran


• Meng estimasi volume air yang mengalir pada suatu akuifer
• Mengetahui daerah tangkapan (recharge) dan daerah pemanfaatan
(discharge)
• RUMUS DARCY: q = k.b.w (dh/dl)
– q = vol air yang bergerak dlm satu sel
– k = konduktivitas hidrolika
– b = jarak garis ekuipotensial
– w = jarak garis aliran
– dh/dl = landaian hidrolika

TOTAL ALIRAN (Q) = n. q


n = jumlah sel yang ada pada suatu aliran
Secara teori, arah aliran (flow
line) airtanah dianggap tegak lurus
dengan kontur airtanah atau garis
equipotensial.
kombinasi dari keduanya, yaitu
garis kontur airtanah
(equipotensial) dan arah aliran airtanah
(flow line) akan menghasilkan
suatu jaring-jaring dari aliran airtanah
atau disebut | flow net |
Garis Equipotensial adalah
merupakan garis imajiner / khayal
yang menghubungkan titik-titik head
yang mempunyai ketinggian yang sama
di bawah permukaan.

Jaring-jaring aliran airtanah


terdiri dari garis equipotensial dan garis
aliran yang saling berpotongan tegak
lurus, dalam suatu jaring-jaring
aliran, garis – garis aliran berjumlah
tak terhingga, namun dalam
penggambarannya hanya sebagian saja
yang ditampilkan.
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja
1. Mencari titik sumur gali di
lapangan dan plotkan posisinya
pada peta topografi.
2. Ukur elevasi titik-titik sumur, Cara :
kedalaman airtanah di sumur a). Mengukur tinggi bibir sumur
dari permukaan tanah dan (elevasi bibir sumur terhadap
hitung tinggi muka airtanah dari datum).
permukaan air laut. b). Mengukur muka airtanah di
sumur tersebut dengan meteran
(kedalaman m.a.t dari bibir
sumur).
C=a–b
a = Kedalaman air sumur dari bibir
sumur
b = Ketinggian bibir sumur dari
permukaan tanah
c = Kedalam muka air tanah
Prosedur Kerja
2. Hubungkan titik-titik yang
memiliki nilai TMA sehingga
diperoleh kontur TMA
(equipotensial line). Pembuatan
kontur TMA dapat menggunakan
metode
Three Point Problem
Metode Three Point Problem ini
didasarkan pada data-data
ketinggian muka airtanah yang
diperoleh dari hasil pengolahan
data kedalaman muka airtanah.
Titik-titik yang mempunyai nilai
TMA sama selanjutnya
dihubungkan dengan garis yang
kemudian disebut dengan
Equipotensial line atau garis
kontur.
Prosedur Kerja
3. Membuat garis arah aliran airtanah,
yaitu dengan menarik garis dari daerah
dengan TMA tinggi menuju daerah
dengan TMA rendah dengan membentuk
sudut 900 , pada setiap perpotongan
dengan garis kontur yang dilaluinya.
Konsep ini merujuk pada sifat air yang
mengalir dari tempat tinggi menuju
ketempat rendah.
Apabila arah aliran telah terbentuk,
maka flownet airtanah telah siap untuk
digunakan sebagai dasar analisis potensi
airtanah suatu daerah.
Kesimpulan :
Air Memiliki 3 fase: padat, cair, gas, Tiap molekul
disusun oleh 2 unsur hidrogen dan 1 unsur
oksigen (H20), Tidak memiliki bentuk yang
tetap, mudah menyesuaikan diri dengan bentuk
wadahnya.
Air tanah adalah semua air yang terdapat pada
lapisan pengandung air (akuifer) di bawah
permukaan tanah, termasuk mata air yang
muncul di permukaan tanah.
Flownet merupakan peta yang berisikan kontur
air tanah dan arah aliran
airtana(Terdiri Oleh : - Garis – garis
Equipotensial- Garis – garis arah aliran yang
Saling berpotongan dan tegak lurus)
Kegunaan Flownet (Mengetahui arah aliran, Meng
estimasi volume air yang mengalir pada suatu
akuifer , Mengetahui daerah tangkapan
(recharge) dan daerah pemanfaatan (discharge)
Sehingga dari semua proses tahapan yang
sigunakan tersebut akan memberikan suatu
gambaran dan sistematika dalam
melaksanakan pemetaan muka air tanah
Demikian presentasi dari kami
Kurang dan lebihnya
Kami (Aras dan dika) mohon maaf yang sebesar
besarnya jika masih banyak kekurangan
Semoga ini awal untuk berbaikan kami kedepannya

- Terimakasih -

Hormat kami :

I Ketut Aras Agastya 111.110.124


Hardika Abrianto 111.110.098

Anda mungkin juga menyukai