Anda di halaman 1dari 2

Allahu Akbar – Allahu Akbar – Allahu Akbar – Wa lillahil hamd

Dengan mengucap nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta Shalawat dan
salam kita sampaikan kepada Baginda Rasulullah Saw.

Keluarga ku tercinta rahimakumullah

Alhamdulillah, kita telah melewati puasa ramadhan, bulan ramadhan dengan keistimewaan nya
dengan baik dan lancar .

Kita berpuasa dengan arti kita berhak melakukan sesuatu tetapi tidak melakukan nya pada
batas waktu tertentu, kita berhak makan tetapi kita bersepakat sama Allah untuk tidak makan
dari pagi sampai sore, bahkan saat kita makan pun kita menerapkan konsep puasa, kita berhak
memakan sepuasnya tetapi kita mengerti batasan, kalau satu tempe saja cukup kenapa harus
ambil 3, dalam hal ini hakikat puasa adalah kesadaran untuk memahami batas atau sekmen.
Apa saja puasa, apa saja kalau tidak menggunakan konsep puasa akan mengalami ketidak
sinkronan dalam hidup, jadi puasa adalah pekerjaan sehari hari dan dia adalah hakikat hidup
utama manusia.
Kita tidak perlu menunggu ramadhan untuk berpuasa, juga tidak perlu menunggu idul
fitri untuk bermaaf maafan, dan tidak menunggu lebaran untuk mudik untuk sungkem kepada
bapak ibuk untuk kembali merasakan atmosfir dari fitri atau fitrah kita di kampong halaman,
dan juga tidak perlu menunggu upacara atau ritual keagaamaan untuk menemukan hakikat
hakikat dari yang ditawarkan oleh ritus ritus tersebut, jadi ramadhan sepanjang tahun, idul fitri
setiap hari, dan halal bihalal setiap saat.

Dalam waktu idul fitri ini, ini adalah momentum anugerah tertinggi. Inilah kondisi
kebahagiaan teragung. Inilah situasi karomah, kemuliaan, yang paling menggiurkan.
Walaupun kita harus bersabar lebih dahulu atau berpuasa untuk bersua dengan
keluarga yang lain dengan canda tawa nya sceara lengkap dan utuh, dikarenakan ada
kenikmatan Tuhan yang lain sedang berdialektika di Negara kita, yang kita kenal sebagai
corona,

Ya ayyuhallazina amanustainu bis-sabri was-salah, innallaha ma'as-sabirin

Sesungguhnya tuhan bersama orang yang sabar.

Sabar merupakan reaksi terhadap suatu hal, dan sesuatu hal yang membutuhkan
kesabaran itu biasanya hal yang sulit. Jadi keadaan saat ini, atau korona ini memiliki peran
untuk membuat kita semakin dekat dengan Tuhan. Seandainya kejadian seperti ini tidak ada,
kita tidak mengalami keunikan dalam pendekatan diri terhadap tuhan semacam ini. Kita tidak
pergi berbelanja ke mall saja mendapat pahala, dan apakah perlu kita bersabar jika tidak ada
kejadian seperti ini? Padahal sabar adalah syarat dekat dengan tuhan. Jadi mari kita bersama
sama untuk tidak memvonis kejadian seperti ini untuk merusak kadar kesabaran kita sehingga
kita mendapat hikmah, manfaat, dan ilmunya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Keluarga ku tercinta rahimakumullah

Akhirnya marilah kita tutup khutbah Ied kita pada hari ini dengan sama-sama berdo’a:

Anda mungkin juga menyukai