Anda di halaman 1dari 97

PEDOMAN

PENGUATAN
BUDAYA KERJA
PESERTA DIDIK SMK
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
Pengarah:
Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.
Direktur SMK
Mochamad Widiyanto, S.Pd., M.T
Koordinator Bidang Penilaian
Drs. Haryono, M.M
Koordinator Bidang Peserta Didik
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana
Dr. Abdul Haris, M.Si
Koordinator Bidang Tata Kelola
Chrismi Widjajanti, S.E., M.B.A
Koordinator Bidang Program dan Evaluasi
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A
Kasubbag Tata Usaha

Tim Penyusun:
Adang Suryana
Supriyadi
Iip Ichsanudin
Winih Wicaksono
La Ode M. Apdy Poto
Endang Sadbudhy Rahayu

Penyunting:
Huda Saifullah Kamalie
Tim Dit. SMK

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout:
Winih Wicaksono

Kontributor:
1. SMKN 1 Mundu Cirebon - Jawa Barat
2. SMKN 2 Sragen - Jawa Tengah
3. SMKN 3 Pandeglang - Banten
4. SMKN 2 Subang - Jawa Barat
5. SMK Mitra Indusrti Mm2100 Cikarang - Jawa Barat
6. SMK Al Mufti Subang - Jawa Barat
7. SMKN 2 Kasihan (SMM) Bantul - Yogyakarta

ISBN: 978-602-5517-64-8

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari Direktorat
PEDOMAN PENGUATAN
BUDAYA KERJA
PESERTA DIDIK SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

KATA PENGANTAR

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang


menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentan Standar Kompetensi
Lulusan terdapat 9 (sembilan) area kompetensi lulusan SMK/MAK, salah satu area
kompetensi tersebut adalah Karakter Pribadi dan Sosial. Oleh karena itu,
pengembangan dan penerapan penguatan budaya kerja di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan hal yang pokok dalam upaya meningkatkan kualitas
lulusan SMK.
Pengembangan penguatan budaya kerja bagi peserta didik SMK merupakan
aspek penting dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing menghadapi
persaingan dan tantangan di dalam perkembangan dan kebutuhan di dunia usaha
dan dunia industri. Bekerja di dunia usaha dan dunia industri berbeda dengan pada
saat peserta didik berada di lingkungan sekolah, sehingga selama peserta didik
berada di sekolah diberikan bekal mengenai budaya kerja industri. Dalam
melaksanakan penguatan budaya kerja di SMK, diperlukan adanya materi
pembinaan budaya kerja sejenis ketarunaan yang memuat tentang materi yang
diharapkan dapat membentuk sikap dan budaya kerja seperti disiplin, konsisten,
bertanggungjawab dan memiliki ketangguhan dalam melaksanakan tugas maupun
menghadapi tantangan kerja.
Dalam rangka merealisasikan program penguatan budaya kerja siswa SMK,
Direktorat SMK pada tahun 2020 menyusun Pedoman Penguatan Budaya Kerja
Siswa SMK. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan bagi SMK dan pihak terkait
yang berkepentingan, baik langsung maupun tidak langsung. Pada akhirnya
tercipta budaya kerja siswa SMK yang profesional sesuai dengan tuntutan dunia
usaha dan dunia industri.

Direktur SMK

Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
ii 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4
D. Sasaran 4
E. Dasar Hukum 5

BAB II KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER KERJA 6


A. Konsep Kurikulum Pendidikan Karakter 6
B. Pengalaman Penerapan Pendidikan Karakter Kerja 8
C. Struktur Kurikulum 9
D. Implementasi Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK 12

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN DAN RUANG LINGKUP 14


A. Mekanisme Pelaksanaan 14
1. Pengkondisian 15
2. Pembentukan 16
3. Pelaksanaan 17
4. Pembinaan 17
5. Evaluasi 18
B. Ruang Lingkup 19

BAB IV PELAKSANAAN 21
A. Strategi Pelaksanaan 21
B. Pelaksana Program Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK 22

BAB V MONITORING DAN EVALUASI 25


A. Ruang Lingkup dan Sasaran 25
B. Perancangan Monitoring dan Evaluasi 27
1. Penentuan Kegiatan, Indikator, dan Indeks Pencapaian 27
2. Penentuan Metode Monev 29
3. Perancangan dan pengembangan instrumen 30
4. Penentuan jadwal kegiatan 31

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020 iii
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 31


1. Periode Pelaksanaan 31
2. Mekanisme 32
3. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi 33
4. Prosedur Pelaksanaan 33
D. Tindak lanjut hasil Monitoring dan Evaluasi 34
1. Pengukuran Garansi Keberhasilan 34
2. Pemberian Reward & Punishment (Penghargaan dan sanksi) 34
3. Keberlanjutan program 35
4. Penyusunan Kebijakan Terkait Lainnya 35
E. Pelaporan 35

Lampiran 36
I. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Ketarunaan 37
SMKN 1 Mundu Cirebon
II. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter 44
Berbasis Ketarunaan “Aksi Pasti” SMK Negeri 2 Sragen
III. Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan 50
SMKN 3 Pandeglang
IV. Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan 56
SMK Mitra Industri Mm2100 Cikarang Barat-Jawa Barat
V. Orkestra Dapat Membangung Karakter Siswa
SMKN 2 Kasihan (SMM) Yogyakarta 72
Galeri Photo 83
I. SMKN 1 MUNDU CIREBON 84
II. SMKN 2 SRAGEN 85
III. SMKN 3 PANDEGLANG 86
IV. SMK Mitra Industri Mm2100 Cikarang Barat-Jawa Barat 87
V. SMKN 2 Kasihan (SMM) Bantul - Yogyakarta 88
Galeri Video 89
Materi Suplemen 90

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
iv 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi generasi
sekarang dan akan datang agar dapat hidup sejalan dengan perkembangan
teknologi yang bergerak sangat cepat. Sebagai bagian dari kehidupan dan
keberlangsungan masyarakat dunia, pendidikan memiliki peran penting dalam
menentukan kualitas hidup masyarakat. Diantara kualitas masyarakat dunia
yang dimaksud adalah memiliki kemampuan untuk menampilkan nilai-nilai
toleransi, saling menghormati, demokratis, mampu beradaptasi terhadap
kecepatan perubahan yang direpresentasikan oleh dunia teknologi khususnya
digital.

Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
1
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Gambar 1.2. Keberagaman dalam kebersamaan


Memasuki persaingan global di era revolusi industri 4.0 Indonesia
dihadapkan pada tantangan penyiapan tenaga kerja terampil, kompeten dan
siap memasuki dunia usaha dan dunia industri. SMK menjadi salah satu ujung
tombak penyiapan tenaga kerja muda andalan Indonesia. Untuk itu SMK harus
menyiapkan lulusan yang kompeten, siap memasuki dunia usaha dan dunia
industri, berkarakter unggul dan berorientasi membangun karier masa
depannya yang lebih baik. Karakter unggul menjadi modal utama lulusan SMK
dalam meraih kesuksesan personal, karier dan sosial. Oleh karena itu pendidikan
karakter mutlak diterapkan di SMK.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung-jawab. Pendidikan kejuruan merupakan
pendidikam menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Kemudian dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan


SMK/MAK, khususnya tentang Standar Kompetensi Lulusan terdapat 9
(sembilan) area kompetensi lulusan SMK/MAK. Salah satu area kompetensi
adalah Karakter Pribadi dan Sosial.
Proser & Allen (1988), menyatakan bahwa pendidikan kejuruan yang telah
berhasil mempertimbangkan yang diminta oleh dunia kerja, kemudian
mempertegas faktor efisiensi, dan efektifitas. Oleh karena itu proses
pembelajaran dan penilaian di SMK juga merupakan refleksi dari yang terjadi di
dunia usaha dan dunia industri, baik dari sisi budaya kerja, proses produksi
maupun pengecekan kualitas. Kementerian pendidikan nasional pada tahun
2010 telah merumuskan sebanyak 18 (delapan belas) nilai yang perlu
dihidupkan di sekolah, yakni: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5)
kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10)
semangan kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13)
bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli
lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab. Di Dunia usaha dan
Dunia industri terdapat 5 (lima) karakter kerja yang secara umum perlu
ditanamkan pada diri peserta didik dan dapat diaplikasikan pada seluruh
Kompetensi Keahlian. Kelima karakter kerja tersebut adalah jujur, disiplin, kerja
keras, dan tanggung jawab, berjiwa wirausaha (Dit. PSMK, 2018).1
Penguatan budaya kerja siswa SMK merupakan aspek penting dalam
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya.
Siswa SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi real-job yang ada di dunia
usaha dan industri. Bekerja di industri adalah tentu saja berada dalam
lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sekolah. Penguatan budaya kerja
untuk jangka panjang meliputi pembinaan ketahanan mental, disiplin kerja,
ketahanan fisik, dan juga perilaku atau sikap positif peserta didik.
Untuk melaksanakan penguatan budaya kerja di SMK, maka diperlukan
suatu pedoman yang memuat tentang struktur program, model strategi dan
implementasi serta monitoring dan evaluasi. Oleh karena itu, Direktorat
Pembinaan SMK pada tahun 2019 ini menerbitkan Pedoman Penguatan Budaya
Kerja Siswa SMK, yang diharapkan dapat digunakan bagi SMK bersama para pihak
terkait yang berkepentingan baik secara langsung maupun tak langsung, untuk
mempersiapkan kemampuan dan membangun karakter terutama para peserta
didiknya yang pada akhirnya tercipta suatu budaya yang maju, modern dan
kompetitif mengenai pentingnya karakter kerja.

1. Direktorat PSMK. (2018). Pendidikan Karakter Kerja untuk meningkatkan Kualitas Lulusan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
3
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

B. TUJUAN
Tujuan program Penguatan Budaya Kerja Peserta Disik SMK terdiri dari
tujuan program dan tujuan pedoman.
1. Tujuan Program
a. Menguatkan budaya kerja siswa dan lulusan SMK yang berakhlak mulia,
jujur, disiplin dan kompetitif,
b. Menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berbudaya
Indonesia,
c. Menghadirkan sumberdaya manusia lulusan SMK yang memiliki mental
paripurna serta fisik yang kuat,
d. Melahirkan generasi pekerja professional dan pembelajar yang
berkepribadian Indonesia.

2. Tujuan Pedoman
a. Memberikan acuan bagi sekolah dalam penyelenggaraan penguatan
budaya kerja peserta didik SMK.
b. Memberikan gambaran dan kerangka pikir program pelaksanaan
penguatan budaya kerja peserta didik SMK
c. Memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan penguatan budaya kerja
peserta didik SMK
d. Memberikan acuan kepada pihak pengelola satuan pendidikan
formal untuk mengembangkan budaya kerja yang diperlukan dalam
upaya meningkatkan kualitas lulusan SMK.
C. MANFAAT
Dengan adanya pedoman ini, diharapkan memberikan manfaat secara nyata
bagi para pemangku kepentingan SMK, khususnya SMK dalam menerapkan dan
atau mengembangkan struktur program, strategi implementasi serta
melaksanakan monitoring dan evaluasi yang berkaitan dengan penguatan
budaya kerja bagi peserta didik SMK.

D. SASARAN
Sasaran pedoman ini adalah para pemangku kepentingan SMK seperti
sekolah, pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia industri, masyarakat .

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

E. DASAR HUKUM
Dasar hukum dan referensi dalam implementasi program Penguatan Budaya
Kerja Peserta Didik SMK adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 Tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Pembinaan Kesiswaan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2015–2019.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
11. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
5
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

BAB II
KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER KERJA

A. Konsep Kurikulum Pendidikan Karakter


Penguatan budaya kerja peserta didik SMK tidak terlepas dari penanaman
pendidikan karakter. Proses pembiasaan dan aturan yang berlaku di dunia kerja
perlu dilakukan sejak peserta didik masuk ke dalam lingkungan sekolah dan
dilakukan secara berkelanjutan. Pendidikan karakter merupakan “pendidikan
budi pekerti plus, yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action). Dalam prosesnya dilakukan melalui “proses
knowing the good, loving the good, acting the good yaitu proses melibatkan aspek
kognitif, emosi dan fisik sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habits of the
mind, heart dan hands”.2,3
Adapun tujuan pendidikan karakter untuk mendidik siswa agar dapat
mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungannya (Megawangi, 2004: 17, 51, 95).4 Karena itu, dalam pendidikan
karakter terdapat keberlangsungan suatu usaha untuk menjadikan peserta didik
mengerti, memahami, dan dapat melaksanakan nilai-nilai moral yang diyakini di
masyarakat. Tiga unsur utama dalam pendidikan pendidikan karakter, yakni (1)
Knowing the good, yakni siswa tidak hanya tahu tentang hal-hal yang baik tetapi
siswa harus memahami mengapa melakukan hal itu. (2) Feeling the good, yakni
membangkitkan rasa cinta siswa untuk melakukan hal yang baik, siswa dilatih
untuk merasakan efek dari perbuatan yang baik
dilakukannya. (3) Acting the good, yakni siswa
dilatih untuk berbuat mulia, berbuat sesuatu yang
baik itu harus melalui pelatihan (Halking, 2010, hlm.
56).5,6,7
Secara lebih spesifik implementasi kurikulum
yang lebih bersifat tangible serta mampu
dituangkan ke dalam model pelaksanaan kurikulum
di lapangan adalah model kolaborasi.
Gambar 2.1. Unsur Utama Pendidikan
Karakter (ilustrasi hasil analisis penulis)

2. Lancaster, L. C., & Stillman, D. 2010. The m-factor: How the millennial generation is rocking the workplace. New York: HarperCollins
Publishers.
3. https://www.alternativesinaction.org/
wp-content/uploads/2016/07/aiahs-habits-of-mind-heart-hand.pdf
4. Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter: Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
5. Kirschenbaum, Robert J. (1992). An Interview with Julian C. Stanley. Gifted Child Today (GCT). Volume 15 issue 6 (November 1, 1992), p. 34-37. Doi:
10.1177/107621759201500611.
6. https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/pendidikan-karakter-3-m.html
7. Lickona, Thomas. (1991). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Toronto, London, Sydney,
Aucland: Bantam books

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
6 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Model ini merupakan model implementasi kurikulum pendidikan karakter


sebagai tanggung jawab seluruh warga sekolah (pendidik dan tenaga
kependidikan). Program penguatan budaya kerja peserta didik SMK merupakan
tanggung jawab bersama di sekolah, maka setiap aktifitas penguatan budaya
kerja sekolah memiliki misi pembentukan karakter peserta didik.
Setiap mata pelajaran harus berkontribusi dalam pembentukan karakter dan
penciptaan pola pikir moral yang progresif. Sekolah dipahami sebagai sebuah
miniatur masyarakat sehingga semua komponen sekolah dan semua
kegiatannya merupakan media bagi pendidikan karakter. Berbagai kegiatan
diselenggarakan untuk membawa peserta didik ke dalam pengalaman nyata
penerapan karakter, baik sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram
maupun kegiatan insidentil sesuai dengan fenomena yang berlangsung dan
berkembang di masyarakat.
Target proses pembelajaran saat ini adalah pemenuhan kompetensi
keterampilan abad ke 21 (21st century skills), yaitu (1) kecakapan berpikir kritis
dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill); (2)
kecakapan berkomunikasi (communication skills); (3) kecakapan kreatifitas dan
inovasi (creativity and innovation); dan (4) kecakapan kolaborasi (collaboration).

Dengan mempertimbangkan
muatan pemenuhan kompetensi
hard skills dan soft skill, maka
proses penguatan budaya kerja
peserta didik SMK perlu dikelola
dengan model kolaborasi.

Gambar 2.2. 21st Century Skills

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
7
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

B. Pengalaman Penerapan Pendidikan Karakter Kerja


Penguatan budaya kerja peserta didik SMK yang berorientasi pada budaya
disiplin pendidikan ketarunaan yang telah dilaksanakan di beberapa SMK telah
menunjukkan hasil yang positif, sehingga dipandang perlu untuk dilaksanakan
di sekolah lain. Hal tersebut didasarkan pada temuan yang telah dihasilkan oleh
beberapa SMK. Sekolah yang telah berhasil melaksanakan antara lain :

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
8 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Berdasarkan temuan di lapangan serta refleksi dari para orangtua dan dunia
usaha/ dunia industri sebagai pengguna lulusan, bahwa penguatan karakter
kerja peserta didik melalui penerapakan pendidikan berbasis ketarunaan sangat
efektif dan bermanfaat. Penguatan pendidikan karakter, khususnya
pembentukan mental dan jasmani sangat diperlukan agar peserta didik lebih
siap ketika mereka berada dalam lingkungan kerja sesungguhnya.
SMK yang telah melaksanakan program bersama institusi pasangan dengan
dunia usaha/ dunia industri dengan sendirinya memperoleh pengakuan berupa
kepercayaan dari masyarakat pengguna. Sekolah-sekolah yang telah
melaksanakan tersebut mendapatkan penilaian yang sangat baik, bahwasanya
para pekerja yang mereka rekrut dari SMK semuanya sangat kontributif bagi
pengembangan dan kemajuan perusahaan. Dari mulai penilaian kedisiplinan,
kemauan untuk bekerja keras, hingga kemampuan mengontrol aspek emosional
selama melaksanakan rutinitas pekerjaan, diakui cukup membanggakan. Aspek-
aspek seperti itu dianggap sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja dan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga baik secara langsung
maupun tidak langsung, pendidikan karakter melalui penguatan budaya kerja
peserta didik SMK menunjukkan penilaian yang signifikan dan berpengaruh
terhadap kualitas lulusan yang bekerja di dunia usaha/dunia industri.

C. Struktur Kurikulum
Dalam konteks pelaksanaan program penguatan budaya kerja siawa SMK
menjadi kewenangan pemerintah pusat yang menangani pendidikan kejuruan,
secara teknis terbagi kedalam 2 (dua) domain utama pelaksanaan. Oleh
karenanya, perancangan kurikulum dalam hal ini pun diproyeksikan kepada
kedua hal yang dimaksudkan, yakni perancangan kurikulum untuk pelaksanaan
Training of Trainers (ToT) bagi para Instruktur Inti di tingkat nasional, serta
perancangan kurikulum untuk pelaksanaan Training of Trainers (ToT) bagi para
Instruktur Sekolah yang terdiri dari para Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah
yang menjadi koordinator langsung pelaksana program, serta Guru yang
diberikan kewenangan untuk menjadi pelaksana kegiatan di lapangan, atau
lebih dikenal dengan sebutan guru penanggunjawab pendidikan dan
pengembangan karakter di SMK.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
9
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Struktur Kurikulum ToT Instruktur Inti


Struktur Kurikulum/Program ToT Guru Sekolah / Guru Penggerak
Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK

No Materi Waktu (JP)

UMUM (4)

1. Kebijakan Program Pendidikan Karakter Kerja melalui (2)


Coaching Skills (Berbasis Ketarunaan)

2. Pedoman Program Pendidikan Karakter Kerja (2)

POKOK
3. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character building) (10)
4. Pembinaan Kedisiplinan (8)
5. Pembinaan Ketarunaan
6. Pembinaan Kerohanian (8)
7. Pembinaan Minat dan Bakat (8)
8. Pembentukan Karakter Kerja & Kontrak Belajar (8)
PENUNJANG
9. Rencana Tindak Lanjut (2)
JUMLAH (56)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
10 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Struktur Kurikulum/Program ToT Instruktur


Sekolah Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK

No Materi Waktu
(JP)
UMUM (4)

1. Kebijakan Program Pendidikan Karakter Kerja (2)


Coaching Skills (Berbasis Ketarunaan)

2. Pedoman Program Pendidikan Karakter Kerja melalui Model (2)


Pembinaan Ketarunaan

POKOK
3. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character building) (10)
4. Pembinaan Kedisiplinan
5. Pembinaan Ketarunaan (10)
6. Pembinaan Kerohanian (8)
7. Pembinaan Minat dan Bakat (6)
8. Pembentukan Karakter Kerja & Kontrak Belajar (10)
PENUNJANG
9. Rencana Tindak Lanjut (2)
JUMLAH 56

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
11
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

D. Implementasi Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK


Reorientasi program yang diarahkan pada proses pengembangan
pendidikan secara berkelanjutan (development for sustainable education)
memiliki desain kurikulum tersendiri yang tentunya sangat implementatif
berdasarkan kebutuhan umum serta khusus SMK dan juga bidang serta program
keahliannya masing-masing. Proses penerapan kurikulum berkelanjutan ini
akan berlangsung sepanjang usia sekolah peserta didik di SMK nya masing-
masing. Sehingga kurikulum pun dirancang secara dinamis agar kebutuhan
pengajaran, penerapan dan penguatan karakter kerja yang diharapkan dapat
sesuai dan selaras dengan tuntutan, baik tuntutan program maupun tuntutan
pasar kerja dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).

Gambar 2.3. Tahapan Implementasi


Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Deskripsi
1. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character Building) adalah tahapan dan metode
penerapan kerja kolaboratif dalam masyarakat sekolah. dalam aktifitas ini
peserta diorientasikan pada pemahaman terhadap urgensi kerja bersama
dengan menampilkan potensi kekuatan dan keunggulan masing-masing untuk
dijadikan determinan keberhasilan kerja tim.
2. Pembinaan Kedisiplinan merupakan latihan pembiasaan dalam mematuhi dan
mentaati peraturan yang berlaku serta kesepakatan yang telah diputuskan
bersama. Seluruh perserta didik berkewajiban untu mengikutinya tanpa ada
penolakan mengingat hal ini akan berdampak pada kebiasaan peserta didik
dalam bekerja. Nilai-nilai taat azas serta budaya kerja yang mendasari seperti
budaya 5R, 3C, 5M, dsb., dapat mengarahkan semuanya, baik pesreta didik

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
12 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

maupun para guru dan tenaga kependidikan, untuk lebih mudah mamahami dan
melaksanakannya.
3. Pembinaan Ketarunaan merupakan latihan aplikasi kongkrit dalam perilaku
sehari-hari sebagai seorang peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat. Seorang peserta didik akan terikat oleh
komitmen ketarunaan yang merupakan tanggung jawab dan perilaku jati diri
peserta didik. Termasuk didalamnya adalah pembinaan kedisiplinan dan
kesamaptaan.
4. Pe m b i a s a a n Ke ro h a n i a n m e r u p a ka n l a t i h a n b e r ke l a n j u t a n u n t u k
mempersiapkan rohani diri seorang peserta didik yang mengakui Tuhan Yang
Maha Esa dan menerapkan nilai-nilai religius dalam kehidupan di lingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
5. Pengarahan Minat dan Bakat merupakan layanan yang tersedia di sekolah di
dalam mendampingi peserta didik selama mengikuti proses kegiatan belajar
dari masuk hingga lulus sekolah.
6. Pembentukan dan Pembudayaan Karakter Kerja merupakan penguatan karakter
peserta didik dalam melakukan kegiatan profesionalisme sesuai bidangnya
melalui harmonisasi olah fisik, olah rasa, olah pikir, dan olah raga atas dasar
latihan dan pembiasaan sikap perilaku dan tanggung jawab ketarunaan. Semua
dicapai dengan cara melibatkan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga,
dan masyarakat/DU-DI. Didalamnya terdapat Kontrak belajar yang merupakan
janji yang disepakati baik oleh peserta didik, orang tua, maupun sekolah dalam
kaitannya seorang lulusan memiliki komitmen bekerja tanpa memilah
pekerjaan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
13
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN DAN RUANG LINGKUP

A. Mekanisme Pelaksanaan

Gambar 3.1. Mekanisme


Pelaksanaan dan Ruang Lingkup

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
14 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Sebagai salah satu bagian penting dalam implementasi program pendidikan


karakter kerja lulusan SMK ini memiliki mekanisme tertentu yang sesuai dan
dipandang efektif untuk secara sistematis diaplikasikan kedalam program dan
kegiatan riil di lapangan. Dalam Mekanisme yang dirancang secara bertahap dengan
menggunakan 5 (lima) tahapan, terdiri dari : (1) pengkondisian; (2) pembentukan;
(3) pelaksanaan; (4) pembinaan; dan (5) evaluasi. Dibawah ini merupakan
penjelasan mengenai ke lima mekanisme yang dimaksudkan. , adalah :
1. Pengkondisian (conditioning)
a. Penetapan Performansi Lulusan
Performasi lulusan di kembangkan dan ditetapkan oleh pihak SMK, dengan
melihat program keahlian yang ada berdasarkan SKL (permendikbud nomor
34 Tahun 2018).
b. Analisis Kebutuhan Pelanggan
Analisis Kebutuhan Pelanggan dilakukan oleh pihak sekolah dengan cara
menggali langsung apa yang dibutuhkan oleh seluruh pemangku
kepentingan/pelanggan (peserta didik, Orang Tua peserta didik, DU/DI, mitra
sekolah (Institusi Pasangan/Industri Pasangan/Industri Mitra), dan
Masyarakat.
c. Penggalian Potensi Peserta Didik
Penggalian potensi peserta didik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik program keahlian di SMK maupun kebutuhan DU/DI antara lain :
1) Tes penelusuran minat dan bakat bertujuan untuk mengetahui kemauan
dan motivasi calon peserta didik masuk SMK dan kompetensi yang sesuai
dengan kemampuan calon peserta didik tersebut.
2) Tes kesehatan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik calon
peserta didik secara umum, baik kesehatan dari luar maupun dari dalam.
Tes kesehatan ini meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, tes fungsi
hati, fungsi ginjal, jantung, enzim tubuh, dan lain-lain sehingga diketahui
status kesehatan calon peserta didik dan dapat mendeteksi penyakit lebih
dini sebelum mengikuti pendidikan di SMK.
3) Tes jasmani bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran
jasmani calon peserta didik sebelum mengikuti pendidikan di SMK. Tes
jasmani dapat berupa serangkaian tes lari cepat 50 m, tes lompat jauh
tanpa awalan (gantung angkat badan untuk putra dan gantung siku tekuk
untuk putri), tes lari hilir mudik 4×10 m, tes baring duduk 30 detik, tes
lentuk togok ke muka dan tes lari jauh (1000 m untuk putra dan 800 m untuk
putri).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
15
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

4) Tes potensi akademik bertujuan sebagai alat ukur untuk mengetahui


tinggi/rendahnya tingkat kecerdasan calon peserta didik Hasilnya dapat
menjadi pertimbangan kelulusan atau dalam mengarahkan calon peserta
didik memilih jurusan/kompetensi keahlian yang tepat.
5) Tes psikologi bertujuan sebagai alat ukur untuk memahami secara utuh
karakter, kepribadian dan kondisi kejiwaan calon peserta didik
6) Wawancara bertujuan untuk melengkapi pengumpulan informasi dari tes
lainnya. Sebaiknya jenis wawancara terstruktur (tersedia pertanyaan yang
terstandarisasi)
d. Analisis Kesenjangan Antara Performansi Lulusan dengan Potensi Peserta
Didik.
Analisis kesenjangan antara performasi lulusan dengan potensi peserta didik
dilaksanakan oleh pihak sekolah, mengacu pada program keahlian pada
kurikulum yang berlaku. Analisis kesenjangan dapat dilakukan yang biasa
dilakukan sekolah selama ini, misalnya dapat dilakukan dengan
menggunakan Analisis SWOT.
e. Penetapan Strategi Penuntasan Kompetensi untuk mencapai Performansi
Lulusan (Kurikulum Implementatif).
Penetapan strategi penuntasan kompetensi dengan tujuan untuk mencapai
performasi lulusan (kurikulum implementatif), dilaksanakan berdasarkan
hasil musyawarah sekolah terdiri dari tim manajemen sekolah dan guru.
f. Analisis Pola pikir Pengembangan Sekolah Berkelanjutan.
Analisis pola pikir pengembangan sekolah berkelanjutan merupakan
penjabaran Renstra pengembangan sekolah, dilaksanakan oleh pihak sekolah
berdasarkan pada kebutuhan internal dan eksternal sekolah. Hasil analisis
tersebut diharapkan dapat menjadi dasar penerapan pendidikan karakter
kerja lulusan SMK berkelanjutan.
2. Pembentukan (forming)
Tahap pelaksanaan pembentukan ini merupakan langkah strategis yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah agar peserta didik memiliki pemahaman yang
menyeluruh dan kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter
kerja yang sangat dibutuhkan. Tahap pembentukan dapat dilaksanakan melalui
pelatihan-pelatihan sebagai berikut:
1) Nilai-nilai keyakinan terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing sehingga dapat beribad dengan baik dan benar
2) Nilai Nilai Pancasila dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara secara murni dan konsekuen.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
16 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

3) Kesamaptaan Standar Peserta Didik


4) Peraturan baris Berbaris Standar Tentara Nasional Indonesia
5) Tata Upacara Bendera Standar Tentara Nasional Indonesia
6) Kepemimpinan Peserta Didik
7) Perilaku Hidup Sehat Standar WHO/Kemenkes
8) Pengembangan Diri (olah raga, seni, pecinta lingkungan)
9) Budaya Industri (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas dan Rapi)
10) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan sertifikasinya
3. Pelaksanaan (implementation)
Pelaksanaan dan pendampingan merupakan pelaksanaan penerapan nilai-nilai
pendidikan karakter kerja yang telah dibentuk melalui pelatihan di sekolah.
Pelaksanaan pendampingan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dan atau
selama peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Nilai-
nilai pendidikan karakter kerja berbasis ketarunaan yang diterapkan adalah
sebagai berikut:
1) Nilai-nilai keyakinan terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing sehingga dapat beribad dengan baik dan benar
2) Nilai Nilai Pancasila dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara secara murni dan konsekuen.
3) Kesamaptaan Standar Peserta Didik
4) Peraturan baris Berbaris Standar Tentara Nasional Indonesia
5) Tata Upacara Bendera Standar Tentara Nasional Indonesia
6) Kepemimpinan Peserta Didik
7) Nilai-nilai Perilaku Hidup Sehat Standar WHO/Kemenkes
8) Pengembangan Diri (olah raga, seni, pecinta lingkungan)
9) Nilai-nilai Budaya Industri (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas dan Rapi)
10) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan sertifikasinya
4. Pembinaan (supervision)
Pembinaan pendidikan karakter kerja dilaksanakan secara sinergi, terus
menerus dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh unsur internal sekolah
(tim manajemen sekolah, tenaga kependidikan dan guru) dan atau unsur-unsur
terkait lainya (antara lain, orang tua, masyarakat/tokoh masyarakat, instansi
terkait, dunia usaha dan dunia industri ).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
17
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Pembinaan pendidikan karakter kerja dilaksanakan berbasis ketarunaan yang


berhubungan dengan :
1) Pembiasaan nilai-nilai keyakinan terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing sehingga dapat beribadah dengan baik dan
benar
2) Pembiasaan Nilai Nilai Pancasila dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,
dan Bernegara secara murni dan konsekuen.
3) Pembiasaan Kesamaptaan Standar Peserta Didik
4) Pembiasaan Peraturan baris Berbaris Standar Tentara Nasional Indonesia
5) Pembiasaan Tata Upacara Bendera Standar Tentara Nasional Indonesia
6) Pembiasaan Kepemimpinan Peserta Didik
7) Pembiasaan prilaku Hidup Sehat Standar WHO/Kemenkes
8) Pembiasaan Pengembangan Diri (olah raga, seni, pecinta lingkungan)
9) Pembiasaan Budaya Industri (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas dan Rapi)
10) Pembiasaan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan sertifikasinya
5. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter kerja lulusan SMK berbasis
ketarunaan dilaksanakan melalui dua pendekatan sebagai berikut:
1. Evaluasi berdasarkan pendekatan proses
a) Monev dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam kegiatan
pendampingan
b) Monev dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali dalam kegiatan
pembinaan
2. Evaluasi berdasarkan pendekatan hasil/produk
a) Monev dilaksanakan terhadap tingkat keberhasilan hasil pendampingan
dan pembinaan pendidikan karakter kerja peserta didik berdasarkan
indikator keberhasilan yang ditetapkan
b) Monev dilaksanakan terhadap tingkat keberhasilan lulusan di dunia kerja
dan dunia industri berdasarkan indikator keberhasilan yang di tetapkan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
18 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

B. Ruang Lingkup Model Pelaksanaan Ketarunaan


Penerapan pendidikan karakter berbasis ketarunaan merupakan model
pendidikan karakter yang telah diterapkan di sejumlah SMK di Indonesia.
Keberhasilan telah dicapai, baik keberhasilan secara kualitatif maupun
kuantitatif oleh SMK yang menerapkan model tersebut. Sebagai contoh model
penerapan pendidikan karakter berbasis ketarunaan yang telah dilaksanakan
oleh beberapa SMK, lebih rinci dijelaskan pada lampiran 1.

Gambar 3.2. Ruang Lingkup Penguatan Budaya kerja Peserta Didik SMK

Model pendidikan karakter berbasis ketarunaan sangat rerevan dilaksanakan di


SMK dengan berbagai program keahlian yang ada, mengacu pada nilai-nilai
pendidikan karakter, antara lain meliputi:
1) Pembinaan Kedisiplinan merupakan pemahaman pengelolaan pembinaan
peserta didik melalui latihan penanaman kedisiplinan dasar dan pemantapan
kedisiplinan peserta didik melalui kegiatan masa orientasi peserta didik,
latihan dasar kedisiplinan peserta didik/pearturan baris berbaris (PBB), masa
basis peserta didik dan pembinaan kedisiplinan berkelanjutan serta
penyelengaraan pembinaan dan penyuluhan bagi peserta didik terhadap
pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, pencegahan
pergaulan bebas/ seks bebas, pencegahan korupsi, pencegahan bahaya
Lesbian Gay Biseksual dan Transgender/Transeksual (LGBT) dan lain-lain.
2) Pembinaan Kerohanian merupakan pemahaman pengelolaan pembinaan
peserta didik melalui penerapan dan pembiasaan pelaksanaan peribadatan,
pengkajian dan pengamalan nilai-nilai agama dan kegiatan peringatan hari
besar keagamaan.
3) Pembinaan Minat dan Bakat merupakan pemahaman pengelolaan pembinaan
serta memfasilitasi penelusuran minat serta pengembangan bakat peserta
didik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMK seperti Paskibraka, Beladiri,

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
19
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Drumband, Pecinta alam, kesenian dan lain-lain.


4) Pembinaan Ketarunaan merupakan pemahaman pengelolaan pembinaan
peserta didik melalui penerapan disiplin peserta didik yang mengacu pada
Sistem Pembinaan Sikap dan Kepribadian Peserta Didik, Sistem among dan
Urutan tingkatan peserta didik, Pelanggaran, Prestasi dan Pujian, Pembagian
Pamong/Pembina Peserta Didik serta serta Pakta Integritas Anti Kekerasan.
5) Pembentukan Karakter Kerja merupakan penguatan karakter peserta didik
dalam melakukan kegiatan profesionalisme sesuai bidangnya melalui
harmonisasi olah fisik, olah rasa, olah pikir, dan olah raga atas dasar latihan
dan pembiasaan sikap perilaku dan tanggung jawab ketarunaan. Semua
dicapai dengan cara melibatkan kerjasama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat/DU-DI.
6) Kontrak karakter kerja lulusan yang terdiri dari materi: pilihan apa setelah
lulus SMK, persiapan memasuki pilihan, mencari jalan kesuksesan setelah
lulus SMK, dan pelibatan orang tua dalam proses pendidikan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
20 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

BAB IV
PELAKSANAAN

A. Strategi Pelaksanaan
Program penguatan budaya kerja peserta didik SMK diharapkan dapat
dilaksanakan secara terstruktur, sistematis dan masif sehingga menjadi
budaya/pembiasaan di SMK. Strategi program penguatan budaya kerja siswa SMK
dilaksanakan sebagai berikut:

Persiapan Pembentukan
Pembentukan
Program Instruktur
Struktur Inti
Sekolah

Monitoring Implementasi
Dan Evaluasi Di Sekolah

Gambar 4.1. Alur strategi penguatan


budaya kerja peserta didik SMK

Pelaksana program penguatan budaya kerja peserta didik SMK terdiri dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, Tentara Nasional Indonesia, Dunia Usaha/Dunia Industri,
Praktisi Pendidikan Kejuruan, dan SMK.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
21
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

B. Pelaksana Program Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Gambar 4.2. Pelaksana Program


1. Pemerintah Pusat yang Menangani Pendidikan Kejuruan
Pemerintah Pusat yang menangani pendidikan kejuruan merupakan unit
utama penyelenggaraan Program Pembentukan Budaya Kerja Siswa SMK
secara nasional dengan wewenang sebagai berikut:
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya
Kerja Peserta Didik SMK.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
22 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

b. Menyusun Pedoman Program Pembinaan Karakter Kerja berbasis


Ketarunaan.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK pada institusi/ lembaga terkait.
d. Menetapkan struktur kurikulum/ program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK
e. Menetapkan narasumber nasional Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK
f. Menetapkan instruktur inti dan instruktur sekolah Program Pembentukan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK
g. Mengembangkan dan melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi
Program Pembentukan Budaya Kerja Peserta Didik SMK
2. Pemerintah Provinsi
Pemerintah provinsi merupakan unit pendukung penyelenggaraan Program
Pembentukan Budaya Kerja Peserta Didik SMK di wilayah Provinsi dengan
wewenang sebagai berikut:
a. Mendukung kebijakan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK pada dinas terkait, DU/DI dan institusi TNI di wilayahnya
c. Membuat program-program yang mendukung Program Pembentukan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK pada sekolah sasaran di wilayahnya.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas pendidikan provinsi merupakan unit pelaksana yang pendukung
penyelenggaraan Program Pembentukan Budaya Kerja Peserta Didik SMK di
wilayah provinsi dengan wewenang sebagai berikut:
a. Mendukung kebijakan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK pada sekolah sasaran di wilayahnya
c. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya
Kerja Peserta Didik SMK pada sekolah sasaran di wilayahnya.
4. Pemerintah Kabupaten/Kota
Dinas pendidikan Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana yang
pendukung penyelenggaraan Program Pembentukan Budaya Kerja Peserta
Didik SMK di wilayah Kabupaten/Kota dengan wewenang sebagai berikut:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
23
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

a. Mendukung kebijakan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya Kerja


Peserta Didik SMK.
b. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan Program Pembentukan Budaya
Kerja Peserta Didik SMK pada sekolah sasaran di wilayahnya
5. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
TNI merupakan institusi pasangan dalam pelaksana Program Pembentukan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK di sekolah sasaran dengan wewenang sebagai
berikut:
a. Mendukung dan menerapkan kebijakan pelaksanaan Program
Pembentukan Budaya Kerja Peserta Didik SMK.
b. Pembina/ pelatih pembentukan karakter yang dikoordinasi oleh masing-
masing SMK.
6. Dunia Usaha/ Dunia Industri (DU/DI)
DU/DI merupakan institusi pasangan dalam pelaksana Program Pembentukan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK di sekolah sasaran dengan wewenang sebagai
berikut:
a. Mendukung dan menerapkan kebijakan pelaksanaan Program
Pembentukan Budaya Kerja Peserta Didik SMK sebagai bagian dari
pengguna (user) lulusan SMK.
b. Guru tamu soft skill terkait budaya kerja industri yang dikoordinasi oleh
masing-masing SMK
7. Warga Sekolah
Warga sekolah adalah orang yang berada pada lingkungan sekolah yang
mempunyai tujuan mengembangkan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru, tata usaha, satpam, peserta didik dan orang tua
peserta didik
8. Praktisi Pendidikan Kejuruan
Praktisi pendidikan kejuruan berperan sebagai pendukung baik langsung
maupun tidak langsung terhadap pelaksanaan program penguatan budaya
kerja peserta didik SMK
9. SMK
SMK sebagai pelaksana langsung terhadap program penguatan budaya kerja
peserta didik SMK.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
24 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

BAB V
SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
A. Ruang Lingkup dan Sasaran

5.1. Ruang Lingkup Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan monitoring dilaksanakan untuk mengamati/mengetahui


perkembangan dan kemajuan, serta mengidentifikasi permasalahan pada kegiatan-
kegiatan pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan yang terjadi guna
direncanakan upaya pemecahannya. Kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk
membandingkan hasil pelaksanaan pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan
dengan rencana dan standar yang telah ditentukan. Pelaksanaan monitor ing dan
evaluasi diselenggarakan secara internal dengan melibatkan tim yang dibentuk
oleh manajemen sekolah dan secara eksternal oleh tim yang dibentuk atau ditunjuk
pihak eksternal. Hal-hal yang dimonitor dan dievaluasi pada kegiaran pembinaan
karakter dalam bentuk ketarunaan mencakup aspek-aspek:
1. Religiusitas
Aspek religius pada kegiatan pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan
dilaksanakan melalui kegiatan berikut.
a. Penguatan pemahaman kitab suci agama yang dianut,
b. Penguatan frekuensi dan intensitas (pembiasaan) dalam melaksanakan
ibadah,

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
25
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

c. Penguatan forum pengkajian keagamaan,


d. Penguatan adab dan tata krama dalam beragama.
2. Kesamaptaan/Bina Jasmani
Aspek pembinaan jasmani pada kegiatan pembinaan karakter dalam bentuk
ketarunaan dilaksanakan melalui kegiatan berikut.
a. Pemetaan dan standarisasi kondisi fisik,
b. Pelaksanaan Kegiatan baris berbaris,
c. Pembinaan fisik disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik program
keahlian, serta dapat menungganakan rujukan TNI/POLRI, DU/DI nasional,
regional, dan internasional,
d. Peningkatan kemampuan kesigapan dan bela diri.
3. Sikap
Aspek pembinaan sikap pada kegiatan pembinaan karakter dalam bentuk
ketarunaan dilaksanakan melalui kegiatan berikut:
a. Penguatan karakter peserta didik yang “cepat, tepat, akurat, selamat, tanpa
maksiat”,
b. Penguatan karakter yang penuh hormat, simpati, dan empati,
c. Penguatan sikap percaya diri melalui Achievement Motivation Training,
d. Penguatan sikap jujur, disiplin, dan bertanggungjawab,
e. Penguatan karakter berbasis kearifan lokal.
4. Wawasan tentang DU/DI dan kewirausahaan
Aspek pembinaan wawasan tentang dunia kerja (DU/DI) pada kegiatan
pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan dilaksanakan melalui kegiatan
berikut;
a. Pengenalan jenis-jenis DU/DI dan profesi atau okupasi yang ada di dunia
kerja,
b. Pengenalan mengenai jenjang karir di dunia kerja,
c. Pengenalan budaya kerja (komunikasi di tempat kerja, SOP di tempat kerja,
5R, 3S),
d. Pengenalan peluang berwirausaha.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
26 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Gambar 5.2. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

Sasaran kegiatan monitoring dan evaluasi meliputi:


1. Tim pembina karakter di sekolah (termasuk di dalamnya mitra pembina
karakter)
2. Manajemen sekolah
3. Peserta didik
4. Orang tua peserta didik
5. DU/DI

B. Perancangan Monitoring dan Evaluasi


1. Penentuan Kegiatan, Indikator, dan Tingkat Pencapaian
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi, tim monitoring dan evaluasi
menentukan tingkat pencapaian (keseluruhan tercapai, tercapai sebagian
besar, tercapai sebagian kecil, tidak tercapai) pada setiap kegiatan
berdasarkan indikator.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
27
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Ruang Tingkat
No Lingkup Nama Kegiatan Indikator Pencapaian
1. Religiusitas Penguatan pemahaman kitab
suci agama yang dianut
Penguatan frekuensi dan
intensitas (pembiasaan)
dalam melaksanakan ibadah
Penguatan forum pengkajian
keagamaan
Penguatan adab dan tata
krama dalam beragama
2. Bina Jasmani Pemetaan dan standarisasi
kondisi fisik
Pelaksanaan Kegiatan baris
berbaris
Pembinaan fisik dengan
rujukan tertentu (standar
rekrutmen TNI/ POLRI,
DU/DI nasional, regional, dan
internasional)
Peningkatan kemampuan
kesigapan dan bela diri
3. Attitude Penguatan karakter siswa
yang “Cepat, Tepat, Akurat,
lamat, Tanpa Maksiat”
Penguatan karakter yang
penuh hormat, simpati, dan
empati
Penguatan sikap percaya diri
melalui Achievement
Motivation Training
Penguatan sikap jujur,
bertanggungjawab, dan
tahan malang
Penguatan sikap berbasis
keari fan lokal
4. Wawasan Pengenalan jenis - jenis DU/DI
DU/DI dan dan profesi atau okupasi yang
Kewirausahaan ada di dunia kerja
Pengenalan mengenai jenjang
karir di dunia kerja
Pengenalan budaya kerja
komunikasi di tempat kerja,
SOP di tempat kerja, 5R, 3S)
Pengenalan peluang
berwirausaha

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
28 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. Penentuan Metode Monitoring dan Evaluasi

STUDI DOKUMEN WAWANCARA


Dokumen perencanaan Penyusunan instrumen
Dokumen pelaksanaan Penentuan petugas
Dokumen pelaporan Penentuan jadwal
Penentuan responden/
objek

OBSERVASI ANGKET/KUISIONER
Penentuan objek Penetapan indikator
Penentuan indikator Penyusunan pertanyaan
Penentuan dokumen Penentuan skor/bobot
pelaksanaan Penyebaran dan
Penentuan kerangka pengumpulan angket
pelaporan Analisis data
Interpretasi dan pelaporan

Gambar 5.3. Penentuan Metode Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat menggunakan beberapa


metode, yaitu:
a. Studi dokumen
Dokumen setiap kegiatan sebagaimana dijelaskan pada ruang lingkup
meliputi:
1) Dokumen perencanaan kegiatan
2) Dokumen pelaksanaan kegiatan
3) Dokumen pelaporan kegiatan
b. Wawancara
Kegiatan monitoring dan evaluasi dengan metode wawancara meliputi:
1) Penyusunan daftar pertanyaan (instrumen) wawancara sesuai indikator
2) Penentuan petugas wawancara
3) Penentuan jadwal wawancara
4) Penentuan responden/ obyek wawancara

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
29
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

c. Observasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dengan metode observasi meliputi:
1) Penentuan obyek yang diobservasi
2) Penentuan indikator yang diobservasi
3) Penentuan dokumentasi pelaksanaan observasi
4) Penentuan kerangka pelaporan observasi
d. Angket/ Kuesioner
Penggunaan metode angket/ kuesioner dalam pelaksanaan monitoring dan
evaluasi meliputi:
1) Penetapan indikator
2) Penyusunan butir pertanyaan/ pernyataan
3) Penentuan skor/ bobot tiap butir pertanyaan/ pernyataan
4) Penyebaran dan pengumpulan angket/ kuesioner pada obyek monitoring
dan evaluasi
5) Analisis data hasil penggunaan angket/ kuesioner
6) Interpretasi dan pelaporan
3. Perancangan dan pengembangan instrumen

Gambar 5.4. Perancangan dan Pengembangan Instrumen

Instrumen monitoring dan evaluasi disusun berdasarkan metode yang


digunakan mengacu kepada indikator dengan kegiatan meliputi:
a. Penentuan kisi-kisi instrumen meliputi kriteria, indikator, dan indeks
pencapaian.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
30 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

b. Penyusunan instrumen yang digunakan berdasarkan kriteria, indikator, dan


indeks pencapaian meliputi daftar dokumen, daftar pertanyaan, daftar
penyataan, dan bobot.
c. Penelaahan instrumen.
d. Uji coba instrumen monitoring dan evaluasi.
e. Finalisasi instrumen dan digitalisasi instrumen untuk kegiatan e-Monev.

4. Penentuan jadwal kegiatan


Penyusunan jadwal kegiatan monitoring dan evaluasi oleh tim dilakukan
berkoordinasi dengan tim pembinaan karakter (ketarunaan) di sekolah. Kegiatan
monitoring yang menggunakan metode observasi dan wawancara dilaksanakan
pada pada saat kegiatan pembinaan karakter berlangsung.

C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Gambar 5.5. Pelaksanaan Monev

1. Periode Pelaksanaan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan secara periodik
meliputi:
a. Monitoring dan evaluasi per Triwulan
b. Monitoring dan evaluasi per Semester
c. Monitoring dan evaluasi Tahunan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
31
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. Mekanisme
a. Studi dokumen
1) Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan cara studi dokumen-dokumen
dan rekaman-rekaman terkait pelaksanaan pembinaan karakter dalam
bentuk ketarunaan.
2) Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara studi jurnal sikap peserta
didik, prestasi, dan portofolio peserta didik
b. Wawancara
1) Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan wawancara dengan obyek/
responden yang telah ditentukan pada saat pelaksanaan kegiatan
pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan.
2) Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan wawancara secara langsung
dengan obyek/ responden yang ditentukan mengenai dampak pembinaan
karakter dalam bentuk ketarunaan.
c. Observasi
1) Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan observasi langsung ke
lapangan/ lokasi pada saat pelaksanaan kegiatan pembinaan karakter
dalam bentuk ketarunaan.
2) Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan melihat langsung dampak kegiatan
pembinaan karakter pada perilaku peserta didik setelah kegiatan pada
aktivitas sehari-hari di sekolah, di lingkungan keluarga, dan saat Praktik
Kerja Lapangan atau bekerja di DU/DI
d. Angket/ Kuesioner
1) Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan membagikan angket/
instrumen yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada obyek/
responden yang telah ditentukan pada saat pelaksanaan kegiatan
pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan.
2) Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan membagikan angket/ instrumen
yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada obyek/ responden
mengenai dampak pembinaan karakter dalam bentuk ketarunaan.
e. E-Monev
Dalam pelaksanaannya monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara E-
Monev yakni berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Aplikasi yang
digunakan dalam e-Monev merupakan aplikasi mendigitalisasi instrumen
monitoring dan evaluasi agar dapat secara real-time dikumpulkan dan
dianalisis.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
32 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

3. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi


a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dilaksanakan oleh tim yang
dibentuk oleh manajemen sekolah.
b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi eksternal dilaksanakan oleh tim yang
dibentuk atau ditunjuk oleh:
1) Direktorat Pembinaan SMK
2) Dinas Pendidikan Provinsi
3) Pengawas Sekolah

4. Prosedur Pelaksanaan
a. Monitoring dan Evaluasi Internal
1) Tim manajemen sekolah menentukan indikator keberhasilan pembinaan
karakter.
2) Tim manajemen sekolah merencanakan metode dan instrumen sesuai
dengan indikator-indikator ketercapaian.
3) Tim manajemen sekolah berkoordinasi dengan tim pembinaan karakter
(ketarunaan) sebelum melaksanakan monitoring dan evaluasi.
4) Tim manajemen sekolah melihat kesesuaian kondisi di lapangan dengan
instrumen monitoring dan evaluasi menggunakan metode-metode yang
telah direncanakan.
5) Tim manajemen sekolah melaporkan hasil pelaksanaan monitoring dan
evaluasi
6) Tim manajemen sekolah melakukan analisis data hasil monitoring dan
evaluasi guna tindak lanjut dalam bentuk kebijakan sekolah
b. Monitoring dan Evaluasi Eksternal
1) Pihak eksternal sekolah membentuk tim monitoring dan evaluasi
2) Tim monitoring dan evaluasi menentukan indikator keberhasilan
pembinaan karakter.
3) Tim monitoring dan evaluasi merencanakan metode dan instrumen sesuai
dengan indikator-indikator ketercapaian.
4) Tim monitoring dan evaluasi berkoordinasi dengan obyek/responden
sebelum melaksanakan monitoring dan evaluasi.
5) Tim monitoring dan evaluasi melihat kesesuaian kondisi di lapangan
dengan instrumen monitoring dan evaluasi menggunakan metode-metode
yang telah direncanakan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
33
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

6) Tim monitoring dan evaluasi melaporkan hasil pelaksanaan monitoring dan


evaluasi kepada pimpinan atau bagian yang diberikan tanggungjawab
untuk menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi.
7) Bagian dari pihak eksternal sekolah yang diberi tugas, melakukan analisis
data hasil monitoring dan evaluasi sebagai rekomendasi kebijakan
pemerintah pusat dan daerah.

D. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi

Gambar 5.6. Tindak Lanjut Monev

Hasil monitoring pelaksanaan pembinaan karakter dalam bentuk


ketarunaan akan digunakan sebagai acuan perbaikan/ penyempurnaan kegiatan
yang sedang berlangsung. Sedangkan hasil evaluasi akan digunakan sebagai
acuan perbaikan kegiatan pembinaan karakter pada termin berikutnya atau
kebijakan lainnya yang berkaitan dengan pembinaan karakter di tingkat satuan
pendidikan. Tindak lanjut pelaksanaan monitoring dan evaluasi mencakup hal-
hal sebagai berikut:
1. Pengukuran Garansi Keberhasilan
Hasil monitoring dan evaluasi dapat digunakan dalam mengukur apakah
pelaksanaan pembinaan karakter memberikan dampak segera (immediate
effects) bagi siswa saat kegiatan peminaan dan mengukur keberhasilan
peserta didik menunjukkan karakter yang kuat pada pembelajaran sehari-
hari, saat Praktik Kerja Lapangan, atau setelah lulus dan bekerja atau
berwirausaha.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
34 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. Pemberian Reward & Punishment (Penghargaan dan sanksi)


a. Hasil analisis pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dapat
digunakan sebagai referensi dalam pemberian penghargaan dan sanksi
bagi siswa dan tim pembina karakter oleh manajemen sekolah.
b. Hasil analisis pelaksanaan monitoring dan evaluasi eksternal dapat
digunakan sebagai referensi dalam pemberian penghargaan dan sanksi
bagi sekolah, pembina sekolah, dan Pemerintah Daerah.
3. Keberlanjutan program
Hasil monitoring dan evaluasi digunakan untuk merumuskan strategi
keberlanjutan program pembinaan karakter baik melalui keterpaduan dan
keselarasan dengan kegiatan lain atau dukungan dari pihak-pihak lain yang
terlibat di dalamnya.
4. Penyusunan Kebijakan Terkait Lainnya
Hasil monitoring dan evaluasi digunakan untuk merumuskan kebijakan-
kebijakan lainnya yang berkaitan dengan pembinaan karakter.

E. Pelaporan
1. Pelaporan dilaksanakan setiap tim monitoring dan evaluasi selesai
melaksanakan tugasnya pada periode tertentu (triwulan, semester, atau
tahunan).
2. Pelaporan disusun oleh tim monitoring dan evaluasi untuk disampaikan pada
pemangku kebijakan dalam bentuk softcopy melalui email dan/atau aplikasi
e-Monev.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contoh Penyelenggaraan Program Penguatan


Budaya Kerja Peserta Didik SMK
Berbasis Ketarunaan
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

I. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Ketarunaan SMKN 1 Mundu Cirebon


A. Strategi Pelaksaan Pendidikan Penguatan Karakter
SMK Negeri 1 Mundu Menerapkan strategi Pelaksanaa Pendidikan
Penguatan Karakter dengan menerapkan Pendidikan Ketarunaan yang
bekerjasama dengan Orangtua, TNI, POLRI, dan Instansi terkait lainnya.
Pendidikan yang berbasis Kesamaptaan dengan mengadopsi disiplin militer.
Pembinaan karakter religius, mandiri, gotong royong, nasionalis, dan integritas
ditanamkan dan amalkan dalam lingkup materi ketarunaan.

B. Metode Pelaksanaan
Dilakukan dengan dua tahap yaitu:
1. Tahap Penguatan Karakter Displin yang dlaksanakan pada waktu
periode Calon Peserta Didik dalam bentuk Latihan Dasar Disiplin Korps
(LDDK).
Pada tahap dilakukan tahapan persiapan sebagai berikut:
a. Membentuk Satgas LDDK, dengan menunjuk peserta didik tingkat XI
yang dinilai memiliki kompentensi memimpin yang baik, tingkat
emosional yang terkendali, dan bersedia menjadi mentor selama
satu tahun pelajaran. Dua orang mentor akan mengasuh 1 pleton
catar catir (35 orang)
b. Memberikan pembekalan terhadap satgas LDDK, dilakukan oleh
Pembina/ Guru yang ditunjuk oleh sekolah
c. Menginformasikan pelaksanaan LDDK pada saat rapat orangtua di
awal tahun pelajaran
d. Melakukan koordinasi denganTNI, POLRI, dan instansi terkait
lainnya

2. Tahap Implementasi/penerapan sikap disiplin ketarunaan yang


dilaksanakan selama mengikuti pendidikan di SMKN 1 Mundu,
dilakukan dengan cara:
a. Memberlakukan Pedoman tata tertib peserta didik. Isi pedoman tata
tertib diantaranya: ketentuan ukuran rambut, pemakaian seragam korps
dan atributnya, kehadiran pada saat upacara, apel, dan jam KBM,
bolos, merokok, tawuran, dan ketentuan lain yang mengikat.
b. Memberlakukan system point yang tertulis didalam buku saku peserta
didik. Point bersisi point negatif yaitu berupa sangsi dan point negatif
yang berupa penghargaan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
37
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

C. Waktu Pelaksanaan
1. Tahap Penguatan Karakter Displin yang dilaksanakan pada waktu
periode Calon Peserta Didik dalam bentuk Latihan Dasar Disiplin Korps
(LDDK) selama 2 bulan atau 120 jam 60 menit
2. Tahap Implementasi/ penerapan sikap displin ketarunaan yang
dilaksanakan selama mengikuti pendidikan di SMK Negeri 1 Mundu

D. Materi
1. Latihan Dasar Ketarunaan (LDK)
2. Penerapan Disiplin Ketarunaan
3. Pembentukan Karakter Kerja

E. Deskripsi
1. Latihan Dasar Ketarunaan (LDK) merupakan latihan dasar untuk
mempersiapkan diri sebagai calon peserta didik yang siap siaga
menerapkan disiplin sesuai dengan tata tertib ketarunaan.
2. Penerapan Disiplin Ketarunaan merupakan aplikasi kongkrit dalam
perilaku sehari-hari sebagai seorang peserta didik baik dilingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat. Seorang peserta didik
akan terikat oleh janji setia korps yang merupakan tanggungjawab dan
perilaku jati diri peserta didik.
3. Pembentukan Karakter Kerja merupakan penguatan karakter peserta didik
dalam melakukan kegiatan profesionalisme sesuai bidangnya melalui
harmonisasi olah fisik, olah rasa, olah pikir, dan olah raga atas dasar latihan
dan pembiasaan sikap perilaku dan tanggungjawab ketarunaan.
Semua dicapai dengan cara melibatkan kerjasama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat/DU-DI.

F. Durasi Waktu
1. Latihan Dasar Ketarunaan (LDK) = 120 JP/14 Hari
2. PenerapanDisiplinKetarunaan = Selama Pendidikan Berlangsung
3. PembentukanKarakterKerja = Selama Pendidikan Berlangsung

G. Ruang Lingkup
1. Latihan Dasar Ketarunaan (LDK)
a. Tilawatil Quran/Kerohanian
b. Bakti Sosial (KerjaBakti)
c. Apel Pagi dan Sore
d. Latihan Fisik
e. PBB (Pelatihan Baris-berbaris)
f. MHR (Melintasi Halang Rintang)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
38 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

g. Kreasi Seni
h. Pembinaan Bahaya Narkoba
I. Pembinaan Keamanan Lingkungan
j. Tradisi Ketarunaan (sesuai bidang keahlian)
k. Sidang Korps
l. Pelantikan Peserta Didik

2. Penerapan Disiplin Ketarunaan


a. Penerapan Tata Tertib Disiplin Peserta Didik
b. Penggunaan Buku Saku Peserta Didik (Sistem Point)
c. Pemantapan Disiplin Peserta Didik (dilakukan setelah Magang (PBB,
Apel Siaga, dan Fisik)
d. Sadar Lingkungan

3. Pembentukan Karakter Kerja


a. Komitmen Kerja
1) Penerapan Ketepatan Waktu
2) Penerapan 5R (Resik, Rawat, Rapih, Ringkas, dan Rajin)
3) Penerapan Sistem Kerja dan Aturan Kerja

b. Simulasi Kerja
Peran Guru dan Peserta didik dalam melakukan kegiatan

c. Pemaknaan Kerja
1) PelaksanaanQuality Control oleh Guru
2) Perbaikan oleh Pesertadidik

b. PembiasaanBekerja
1) Pembiasaan 5R (Resik, Rawat, Rapih, Ringkas, dan Rajin)
2) Pembiasaan Quality Control
3) Pembiasaan Ketepatan Waktu
4) Pembiasaan penerapan sistem kerja dan aturan kerja

c. Refleksi
1) Menampilkanhasilkerja
2) Menampilkan perilaku dan cara kerja peserta didik

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
39
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

H. Indikator
INDIKATOR
NO MATERI KEGIATAN KETERCAPAIAN WAKTU

1. Latihan Dasar Kemampuan


Ketarunaan membaca
Pemahaman
- Tilawatil Quran Kandungan
/Kerohanian Penerapan nilai
nilai agama dalam
kehidupan sehari
hari
Kerjasama Tim/
Kolaborasi
- Bakti Sosial Kebersihan setiap
(Kerja Bakti) ruang dan ling
kungan sekolah
Kepedulian Sosial

- Apel Pagi dan Disiplin Apel Pagi


Sore dan Sore
Postur Tubuh Ideal
Bugar, Sehat
- Latihan Fisik Jasmani dan
Rohani
Tangkas Jasmani
Dapat melakukan
PBB (Pelatihan
- PBB (Pelatihan Baris -berbaris)
Baris - berbaris) sesuai dengan
aturan yang
berlaku
Mengenal
- MHR (Melintasi Lingkungan Alam
Halang Rintang) Mampu Mengatasi
Masalah
Bakat Seni Siswa
- Kreasi Seni Terjaring
Siswa Terhind ar
- Pembinaan dari Bahaya
Bahaya Narkoba Narkoba

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
40 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Terciptanya
Keamanan
- Pembinaan Lingkungan
Keamanan Sekolah dan
Lingkungan Sekitar
Kondusif
- Tradisi Memiliki Jiwa
Ketarunaan Korsa
(sesuai bidang
- Sidang Korps Penerapan Sanksi
- Pelantikan Pelaksanaan Wisuda
Peserta Didik Peserta Didik Baru

2 Penerapan - Penerapan Tata Terbentuk Siswa yang


Disiplin Tertib Disiplin Tertib dan Disiplin
Ketarunaan Peserta Didik
- Penggunaan Catatan Point Positif
Buku Saku dan Negatif Perilaku
Siswa
Peserta Didik (Sistem
Point)
- Pemantapan Penguatan Sikap
Disiplin Peserta Didik
Disiplin, Kebugaran
(dilakukan Fisik, Komitmen
setelah Magang
(PBB, Apel Siaga,
dan Fisik)
- Sadar Lingkungan Bersih,
Lingkungan Rapi dan Asri

3 Pembentukan - Komitmen Kerja Taat Asas, Taat


Karakter Kerja Prosedur, Taat Aturan
- Simulasi Kerja Bekerja Sesuai Dengan
SOP (Standar
Operasional Prosedur)
- Pemaknaan Perbaikan
Kerja Berkelanjutan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
41
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

- Pembiasaan Siswa Terbiasa


Bekerja Melakukan 5R (resik,
rawat, rapih, ringkas,
dan rajin)
Siswa Terbiasa
Mengontrol Kualitas
Kerja
Siswa Terbiasa
Menyelesaikan Tugas
Tepat Waktu Sesuai
Target Kerja
- Refleksi Siswa Mengevaluasi
Diri Terhadap Hasil
Pekerjaan
Siswa Mengevaluasi
Perilaku dan Cara Kerja

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
42 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. Analisis Profil Tamatan


YANG TELAH TAMBAHAN
DILAKUKAN HASIL YANG AKAN
PROFIL UMUM YANG HASIL YANG
(Mengacu kepada DILAKUKAN
TAMATAN TERJADI DIHARAPKAN
STCW-F sebelum (Setelah
ratifikasi) Ratifikasi

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
43
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

II. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan “Aksi Pasti”


SMK Negeri 2 Sragen

A. Pemilihan Strategi
1. Membangun Kerjasama
a. Menjalin kerjasama internal antara Kepala sekolah, Guru, TAS, dan
peserta didik
b. Menjalin kerjasama eksternal, antara sekolah dengan Pemerintah
daerah, TNI/POLRI, DUDI, Komite sekolah dan orang tua peserta didik.
c. Menyusun perencanaan pendidikan karakter
1) Membentuk tim Penanggung jawab, pelatih
2) Menyusun Materi
3) Menyusun jadwal
4) Menyusun tata tertib
5) Menyusun lembar monev

d. Perencanaan pendidikan karakter yang sudah tersusun, dimintakan


pengesahan ke Dinas Pendidikan, atau bahkan sampai ke Kepala
Daerah.
e. Koordinasi dan sosialisasi tentang pendidikan karakter kepada O r a n g
tua dan peserta didik dan stakeholder.
f. Melaksanakan program Pendidikan karakter, diawali dengan
upacara pembukaan yang dihadiri oleh semua unsur/mitra sekolah
g. Wisuda/Pelantikan oleh kepala daerah, dan dihadiri oleh semua
unsur/mitra sekolah.
h. Dalam rangka pemeliharaan karakter, maka saat di kelas XI, kembali
dilaksanakan PPK ketarunaan AKSI PASTI pada saat persiapan
pemberangkatan prakerin dan kepulangan prakerin. Dan setiap tanggal
17 di setiap bulannya dilaksanakan upacara dengan pakaian peserta
didik.

B. Model Pelaksanaan PPK SMK Negeri 2 Sragen


Gerakan Penumbuhan Karakter (GAPURA) Industri di SMK Negeri 2 Sragen
diberi nama Pendidikan Ketarunaan “AKSI PASTI “ (Apel, Korve, Samapta,
Ibadah, PBB, Aktualisasi, Sosial, Tauliah wisuda, Implementasi).
Pelatih Penguatan Pendidikan Karakter di SMK Negeri 2 Sragen adalah PTK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
44 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

a. Jadwal Pembagian Kelompok


Hari Kompi Pleton/ Kelas
Senin I X TP 1 – X TP 4
Selasa II X TKR 1 – X TKR 4
Rabu III XBKP 1 - 2, X DPIB 1-2
Kamis IV X TKJ 1-2 , X TITL 1-2

Setiap kompi mendapat pelatihan Ketarunaan AKSI PASTI sekali dalam seminggu
dan minggu berikutnya harinya digeser, jadi seminggu sekali dalam satu bulan
setiap kompi mendapatkan jadwal hari yang berbeda.

b. Jadwal Pelatihan Pendidikan Karakter Ketarunaan Aksi Pasti


No Waktu Kegiatan Tempat Satgas
1 06.00 - 06.30 Apel pagi Sport center Hary

2 06.30 -07.30 Korve Area sekolah Pradana


3 07.30 -08.30 Samapta Sport center Eka
4 08.30 -09.30 Ibadah Masjid khlas
5 09.30 -11.30 PBB Sport Center David
6 11.30 – 13.00 Isoma Masjid, Barak Hary
7 13.00 -15.00 Aktualisasi Barak Agusta
8 15.00 -15.15 Ibadah Masjid Eka
9 15.15 -15.45 Sosialisasi Sport Center Hary
10 15.30 -16.00 Apel Sport Center Agusta
11 Akhir Tahun Tauliah Wisuda Lapangan Panitia
12 Kelas XI,XII Implementasi

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
45
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

c. Pelaksanaan Pelatihan Ketarunaan Aksi Pasti.

1. Apel

Gambar : Pelaksanaan Apel Pagi di SMKN 2 Sragen


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

Apel dilaksanakan setiap pagi dengan petugas pemimpin bergilir/ bergantian, Apel
mempunyai nilai yang sangat strategis dalam rangka membina atau mengembangkan,
sekaligus meningkatkan budaya belajar dan sikap positif dari seluruh siswa, diantaranya
meningkatkan kedisiplinan siswa, melatih siswa untuk memimpin atau dipimpin,
mengontrol kehadiran siswa, media untuk menyampaikan informasi dan wahana untuk
melakukan pembinaan kepada siswa.
2. Korve
Melatih siswa untuk peduli dan berbudaya lingkungan. Melalui kegiatan korve ini, siswa
dikelompok kelompokkan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Ada kelompok yang diberi
tugas/ dilatih untuk menanam, merawat tanaman, membersihkan selokan, membersihkan
kamar mandi/ WC (toilet), memilah sampah, mengolah sampah, hemat listrik, hemat air
dan lain lain. Setelah melaksanakan pekerjaan, selanjutnya siswa dituntut untuk membuat
laporan sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan. Kemudian dipresentasikan.

Gambar: Pelaksanan korve


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
46 2020
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

3. Samapta
Melatih siswa agar terbiasa dalam keadaan siap siaga baik secara fisik, mental maupun
sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Aktifitas yang dilakukan pada
kegiatan ini adalah lari, push up, sit up, pull up, shuttle run. Dengan latihan rutin maka fisik
siswa akan menjadi sehat, kuat, enerjik. DUDI, Instansi Pemerintah Hanya akan menerima
pegawai dengan fisik yang sehat, kuat, sigap dan energik.

Gambar Kegiatan Samapta


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

4. Ibadah
Untuk melatih siswa menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Materinya adalah sholat dhuha, Sholat wajib dengan berjamaah , Kultum bergilir,
membaca alquran, hafalan alquran

Gambar Kegiatan Ibadah/keorhanian


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen
5. Peraturan Baris Berbaris

Gambar Kegiatan PBB


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
47
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Kegiatan PBB, mengacu pada aturan yang ada. Dari kegiatan PBB akan menumbuhkan sikap
sebagai berikut :
a. Sikap lahir: ketegaran, ketangkasan, kelincahan, kerapihan, ketertiban, kehidmatan,
kekompakan, keseragaman, kesigapan, keindahan, ketanggapan, kewajaran tenaga,
kesopanan, ketelitihan.
b. Sikap batin: Ketenagaan, ketaatan, keihlasan, kesetiakawanan, kebersamaan,
persaudaraan, keyakinan, keberanian, kekuatan, kesadaran, konsentrasi, kebiasaan,
berani berkorban, persatuan.
6. Aktualisasi
Melatih siswa untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun
yang dia mau dan bisa lakukan. Pada kegiatan aktualisasi ini dilakukan dengan
menggandeng/bekerjasama dengan instansi lain, DUDI, POLRES, KODIM, DAMKAR,
PUSKESMAS, JASA RAHARJA, Kewirausahaan.

Gambar Kegiatan Aktualisasi


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

7. Sosial
Melatih siswa untuk ikut serta berpartisipasi secara aktif sebagai anggota suatu organisasi
atau masyarakat, dilatih berkomunikasi, peduli terhadap sesama dengan melaksanakan
bakti sosial, bedah rumah, memberi takjil/buka puasa, membersihkan taman kota,
membersihkan pasar, donor darah.

Gambar Kegiatan Sosial


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
48 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

8. Tauliah Wisuda/ Pelantikan


Setelah melakukan kegiatan Aksi Pasti selama kurang lebih satu tahun, maka para siswa
akan dikukuhkan /wisuda dengan maksud:
1). Agar Siswa punya kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima
pengaruh pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian,
berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan YME, peduli pada: tanah air, bangsa,
masyarakat, alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berdasar
Pancasila dan UUD 1945.
Sarana pencitraan kepada Masyarakat, DUDI, Instansi Pemerintah terkait dengan
pendidikan di SMK Negeri 2 Sragen.

Gambar Kegiatan Tauliah Wisuda di lapangan Sekolah


Sumber: foto dok. SMKN 2 Sragen

9. Implementasi
Siswa mengimplementasikan semua materi latihan yang sudah diselesaikan ke dalam
aktifitas/ proses belajar sehari hari baik di sekolah ataupun di masyarakat. Misalnya ada
budaya cium tangan, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada setiap hari
sebelum masuk kelas masuk kelas dan lagu wajib/ daerah sebelum pulang, membaca
Alquran 5 menit pada jam pertama, adanya Pasukan inti, pasus LKS, pasus matematika,
pasus bahasa inggris, pasus 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin).

Gambar budaya menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan Cium Tangan
Sumber: dok. SMK Negeri 2 Sragwn

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
49
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

III. Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan


SMKN 3 Pandeglang

A. Program Kerja

Program Kerja Waktu/ Kegiatan Keterangan


Durasi
1. Pembentukan a. Perencanaan Promosi
Peserta Didik Sekolah
b. Penerimaan Pendaftaran
c. Seleksi Masuk SMK
d. Tes Kesehatan Oleh Tim
Dokter Kopasus
e. Rapat Orang Tua
f. Penyampaian Program
Ketarunaan
g. Pengumuman
Penerimaan
h. MPLS
i. Latihan Dasar Disiplin
Awal
i. Pembagian Baju
Seragam
j. Pembukaan LDDK
k. Pra Pemberangkatan Ke
Group 1 Kopasus
l. Rapat Penentuan Materi
m. Upacara Pelepasan
Group 1 Kopasus
n. Kembali Ke Sekolah
o. Pengukuhan Catar Catir
p. Upacara Pelantikan
q. Materi– Materi Karakter
- Pembinaan Karakter
- Latihan Disiplin
- Etika
- Cinta Tanah Air
- Dinamika Kelompok

2. Implementasi Desember a. Apel Pagi Harian Upacara Senin


Ketarunaan Semester 1 b. Apel Siang & Kesadaran
c. Piket Peserta Didik
d. Kesemaptaan Mingguan
e. Upacara Bendera
Senin Nasional

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
50 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Desember Upacara Senin &


f. Upacara Bendera Senin
Semester V Kesadaran Nasional
g. Upacara Bendera
Kesadaran Nasional
h. Upacara Bendera Hari
Besar Nasional
Awal Semester
i. Penyegaran Ketarunaan
Ganjil & Genap
j. Lapor Diri

3. Finaslisasi/ Januari a. Maping Peminaatan


Pembelajaran Semester VI Kebekerjaan
b. Pembentukan
Kebekerjaan (Intensif)
Sesuai Peminaatan :
Dalam Negri & Luar
Negri
Juni
Semester VI c. Seleksi oleh DUDI
d. Penyiapan Dokumen
Kebekerjaan
e. Penempatan lulusan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
51
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

B. SOP KEGIATAN BELAJAR SMKN 3 PANDEGLANG


1. Guru Memakai Seragam Lengkap
2. Apel Pagi (06.45-07.00) dan Apel Sore (15.45-16.00) Didampingi Oleh
Piket
3. Guru Mengikuti Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih Setiap Hari
Senin Jam (07.00)
4. Guru Wajib Hadir Pada Kegiatan Belajar Mengajar Di Sekolah 15 Menit
Sebelum Pelajaran di Mulai (07.00)
5. Guru Wajib Finger Print dan Mengisi Daftar Hadir Di Meja Piket, Daftar
Hadir Pagi (07.00) dan Daftar Hadir Pulang (16.00)
6. Guru Wajib Memiliki Perangkat Administrasi
7. Guru Wajib Membuat Rencana Belajar Dan Jurnal Belajar Peserta Didik/I
Disyahkan Oleh Wali Tauna/I
8. Guru Mengkondisikan Ruang Belajar Dan Jurnal Belajar Peserta Didik/I
Disyahkan Wali Peserta Didik/I
9. Guru Memastikan Semua Peserta Didik/i Muslim Tidak Batal Wudhu Pada Saat
KBM
10. Guru Menyampaikan Materi Dengan Menggunakan Pendekatan, Strategi,
M o d e l d a n M e t o d e Ya n g M e n g a c u P a d a P e m b e l a j a r a n Ya n g
Berkarakteristik
11. Guru Menyampaikan Materi Jam Pertama Dengan Diawali Membaca
Ayat Suci Alquran, Membaca Hadist Dan Menyanyikan Lagu
Kebangsaan (Indonesia Raya)
12. Jika Guru Berhalangan Hadir, Wajib Menginformasikan Kepada Guru
Piket

C. SAPTA PRASTYA PESERTA DIDIK


1. BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. MENGHORMATI ORANG TUA DAN GURU
3. PATUH DAN TAAT KEPADA PIMPINAN
4. SENANTIASA BELAJAR DAN BEKERJA KERAS SERTA TIDAK PUTUS ASA
5. MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN DAN DISIPLIN PESERTA DIDIK
6. BERJIWA KESATRIA

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
52 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Contoh Instruksi Kerja Program Ketarunaan di SMK.

Disiapkan Diperiksa Disahkan

Ko. Adm dan Keuangan Komandan Batalyon


Satgas Ketarunaan
Peserta Didik
PERENCANAAN KEGIATAN KETARUNAAN
1. Pada awal semester Satgas Ketarunaan melaksanakan rapat koordinasi
yang membahas kegiatan ketarunaan selama 1 tahun.
2. S a t g a s m e n y u s u n p ro p o s a l y a n g d i d a l a m n y a t e r l a m p i r p ro g ra m
kerjatahunan dan program kerja semester yang digunakan untuk acuan
kegiatan ketarunaan.
3. Proposal yang sudah disusun diajukan kepihak sekolah sebagai pengambil
kebijakan dalam kegiatan Ketarunaan.
4. Mengadakan sosialisasi kepada orang tua terkait program Ketarunaan.
5. Mengadakan sosialisasi kepada peserta didik kelas X terkait pengenalan
Ketarunaan dan perlengkapanapa saja yang dibawa oleh peserta didik k e t i k a
Latihan Dasar Ketarunaan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
53
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Disiapkan Diperiksa Disahkan

Ko. Adm dan Keuangan Komandan Batalyon


Satgas Ketarunaan
Peserta Didik

PELAKSANAAN KEGIATAN KETARUNAAN


1. Kegiatan Ketarunaan dilaksanakan setelah proposal yang diajukandi s e t u j u i
dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada perencanaan.
2. Diawali dengan Upacara Pembukaan Latihan Dasar Ketarunaan dan diakhiri
dengan Upacara Penutupan Latihan Dasar Ketarunaanserta Pelantikan P e s e r t a
Didik.
3. Dalam pelaksanaannya kegiatan Ketarunaan dibagi menjadi 4 kompi, a n t a r a
lain: Kompi 1 (Teknik Pemesinan), Kompi 2 (Teknik Kendaraan Ringan), Kompi 3
(Bisnis Konstruksi dan Properti, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan), dan
Kompi 4 (Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik).
4. Jadwal Ketarunaan menggunakan system rolling, yang mana peserta didik
tidak akan meninggalkan jam pelajaran di hari yang sama dalam sebulan
pertemuan.
Contoh skema jadwal Ketarunaan dapat dilihat pada lampiran Skema J a d w a l
Ketarunaan.
5. Pada pelaksanaan kegiatan Ketarunaan guru mata pelajaran C2 dan C3 jika
menginginkan memberi materi kepada peserta didikdi perbolehkan,
sedangkan untuk mata pelajaran C1 guru yang mengajar bias memberikan
kepercayaan kepada Satgas Ketarunaan. Karena dalam Ketarunaan sudah
diajarkan ilmu-ilmu dan implementasi dari mata pelajaran normative tersebut.
6. Kegiatan Ketarunaan berlangsung selama 1 tahun penuh sesuai jadwal
yang telah diajukan dalam proposal.
7. Libur Ketarunaan hanya pada UTS, UAS, Puasa dan Hari Libur Nasional.
8. Materi yang disampaikan kepada peserta didik diambil dari berbagai referensi,
dengan materi pokok/dasar yaitu: Keagamaan/Kerohanian, Samapta (Bina
Jasmani), Wawasan Kebangsaan, Peraturan Displin Ketarunaan, PBB (Peraturan
Baris Berbaris), Pola Hidup Sehat, Bela Diri Peserta Didik, Halang Rintang Peserta

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
54 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Disiapkan Diperiksa Disahkan

Ko. Adm dan Keuangan Komandan Batalyon


Satgas Ketarunaan
Peserta Didik

HASIL EVALUASI DAN TINDAKAN KOREKSI KEGIATAN KETARUNAAN


1. Pada akhir semester dilaksanakan evaluasi oleh Komandan Batalyon dalam
rapat koordinasi satuan tugas Ketarunaan.
2. Hasil dari evaluasi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk memperbaiki
sistem di Latihan Dasar Ketarunaan berikutnya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
55
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

IV. Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan SMK MITRA INDUSTRI MM2100


BEST PRACTICE
PENDIDIKAN KARAKTER SMK Mitra Industri MM2100

A. Tujuan
Mencetak siswa sesuai dengan kebutuhan industri dan berjiwa wirausaha
yang mempunyai karakter positif, serta dibekali pengetahuan dan
keterampilan yang kompeten.

B. Ouptput yang Diharapkan


1. Siswa menjadi pribadi yang berkarakter positif, berlandaskan 5 nilai
(jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja sama dan peduli)
2. 100 % terserap di Industri bagi siswa yang memilih peminatan kerja

C. Alur Proses Pembentukan karater

D. Waktu dan Pelaksanaan


Pelaksanaan Pendidikan karakter di SMK Mitra Industri MM2100
berlangsung selama 3 tahun, dan secara terus menerus. Hal ini
dimaksudkan agar karakter positif menjadi budaya sehari-hari siswa.
Sehingga saat siswa memasuki dunia kerja, budaya kerja sudah menjadi
bagian integral dari dirinya.
E. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMK Mitra Indutri Mm2100
1. Siswa wajib mempunyai cita-cita.
Dengan memiliki cita-cita siswa akan memunyai arah dan tujuan yang
jelas dalam belajar. Dalam proses belajar sehari-hari mereka harus f o k u s
dengan upaya untuk mencapai cita-citanya tersebut.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
56 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. Seluruh siswa di awal tahun pelajaran diberi poin 100.


Maksudnya semua siswa diapresiasi sebagai siswa yang berkarakter
positif. Dalam proses kegiatan belajar selanjutnya jumlah poin bisa
berkurang atau bertambah.

3. Menjadikan Lingkungan dan Budaya Sekolah Sesuai Industri.


U n t u k m e m b e n t u k ka ra k t e r ke r j a y a n g p o s i t i f p e r l u d i b e n t u k
lingkungan dan budaya yang mendukung. Dalam hal ini adalah
lingkungan dan budaya industri. Penerapan yang dimaksud antara lain:
adanya green line, layout, alat K3, dan lain-lain.Adanyabudaya industri
di sekolah bertujuan untuk mengenalkan dan melatih siswa dengan
kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku di Industri

4. Guru Sebagai Role Model.


Pendidikan karakter tidak akan berjalan jika tidak ada model yang dijadikan
tauladan oleh siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus menjadi
role model bagi pembentukan karakter.

5. Menjalankan 5 Nilai SMK Mitra Industri MM2100 (Jujur, Tanggung J a w a b ,


Disiplin, Kerja sama dan Peduli).
Lima nilai SMK Mitra Industri MM2100 (Jujur, tanggung jawab, disiplin,
kerjasama dan peduli) tersebut di rumuskan melalui workshop sehingga
semua siswa bersama guru terlibat aktif dalam menentukan aturan-
aturan apa yang akan mereka jalankan. Jika aturan tersebut dilanggar
maka diberlakukan pengurangan poin.

6. Menjalankan Segitiga Emas Komunikasi (Melibatkan orang tua)


Segitiga emas komunikasi yang diterapkan antara siswa, sekolah dan
orang tua merupakan salah satu pendukung pembentukan karakter di
SMK Mitra Industri MM2100. Pembentukan karakter siswa hanya dapat
berjalan maksimal jika ada dukungan dan support dari orang tua. Orang
tua mesti mendukung penuh semua program sekolah yang berkaitan
dengan pembentukan karakter.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
57
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

F. Jadwal Pelaksanaan Pendidikan Karakter

G. Silabus

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
58 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
59
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
60 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

H. SOP (Standar Operasional Pelaksanaan)


1. MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah)
a. SOP MPLS

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
61
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

b. Rundown MPLS

HARI
PUKUL KEGIATAN PEMATERI TEMPAT PIC
KE

06.00- 07.30 Upacara pembukaan Ketua Yayasan Lapangan Utama Guru

Workshop 5 Nilai
07.30- 11.45 Kepala Sekolah Aula
dan 6S

11.45-12.30 Istirahat - Kondisional Kondisional


I
Pemantapan Cita -
12.30-14.15 Dari Industri Aula Guru
cita

14.15-15.30 Sharing Alumni Para Alumni Aula Guru

15.30-16.00 Apel Pulang - Lapangan Utama Guru

06.30-07.30 Apel Pagi - Lapangan Utama Guru


07.30-09.30 Pengenalan PBB TNI Lapangan Utama Guru

Pengenalan Safety
09.30-12.00 Guru Lapangan Utama Guru
Reading

12.00-13.00 Istirahat Kondisional -


II Pendampingan wali
kelas (materi
budaya di kelas,
14.00-14.30 Wali Kelas Kelas -
sekolah dan
peraturan/ point
dll)
14.30-15.30 Apel Pulang Lapangan Utama Guru

06.00-07.00 Apel Pagi Lapangan Utama Guru

07.00-09.00 Budaya Industri Dari Industri Aula Guru

09.00-10.00 Istirahat Kondisional Kondisional


10.00-12.00 Etos Kerja Dari Industri Aula guru
12.00-13.00 Istirahat Kondisional Kondisional
III Pengenalan masing
masing kampus aula
Kepsek/penang
Gd. D Kampus MM Aula Gd. D dan
13.00-14.00 ung jawab Guru
dan Putra Darma, Aula Gd. F
kampus
Aula Gd. F Kampus
AMI
Pendampingan
14.00-14.30 Wali Kelas Lapangan Utama Walas
walas

14.30-15.30 Apel Pulang - Lapangan Utama Guru

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
62 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

HARI
PUKUL KEGIATAN PEMATERI TEMPAT PIC
KE
06.00-07.00 Apel Pagi - Lapangan Utama Guru
Perkembangan
07.00-09.00 Dari Industri Aula Guru
Industri
09.00-10.00 Istirahat Kondisional Kondisional

10.00-12.00 Hypnoterapi Dari Industri Aula Guru

IV 12.00-13.00 Istirahat Kondisional Kondisional

13.00-13.30 Ice Breaking Guru Aula Guru

13.30-15.00 Pengenalan Jurusan HOD/Kajur Aula Guru

15.00-15.45 Apel Pulang Lapangan Utama Putu

06.00-06.30 Apel Pagi - Lapangan Utama Guru


Pengumpulan Buku
06.30 -07.00 - Lapangan Utama Guru
dan Tanaman

07.00 -09.00 Manasik Guru Agama Area Manasik Guru

09.00-09.30 Istirahat - Kondisional Kondisional


V
09.30-11.30 Demo Ektrakurikuler - Lapangan Utama Guru

11.30-13.00 Isoma - Kondisional Kondisional


Upacara Penutupan
& peberian
13.00-14.30 Yayasan Lapangan Utama Guru
penghargaan
Peserta Terbaik

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
63
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
64 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)


a. SOP (Standar Operasional Prosedur) LDKS

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
65
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

b. Rundown LDKS

HARI
WAKTU KEGIATAN/MATERI TEMPAT PIC
KE

07.10 - 07.40 Upacara Pembukaan Lapangan Utama Guru


07.40 - 09.30 Perkenalan Pelatih Lapangan Utama Guru
09.30 - 10.00 Snack Menyesuikan Guru
10.00 - 11.30 Penyegaran Lapangan Utama TNI
11.30 - 13.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
13.00 - 15.00 Permildas Lapangan Utama TNI
I
15.00 - 16.30 Binjasmil dan Yel-yel Lapangan Utama TNI
16.30 - 18.45 ISHOMA Menyesuikan Guru
5 Nilai SMK Mitra
18.45 - 20.00 Lapangan Utama TNI
Industri MM2100
Pembentukan Mental
20.00 - 21.00 Lapangan Utama TNI
dan Disiplin
21.00 - 22.00 Apel Malam Lapangan Utama TNI
04.00 - 04.15 Bangun Pagi Sie Acara
04.15 - 04.45 Shalat Subuh Menyesuikan TNI
04.45 - 05.30 Senam Lapangan Utama TNI
05.30 - 06.30 Makan Pagi Menyesuikan Guru
06.30 - 07.30 Apel Pagi Lapangan Utama TNI
07.30 - 10.00 PBB/PPM Lapangan Utama TNI
10.00 - 10.30 Snack Menyesuikan Guru
10.30 - 11.15 BDM Lapangan Utama TNI
II 11.15 - 13.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
13.00 - 14.45 Kesiap Siagaan Lapangan Utama TNI
Mental Perjuangan dan
14.45 - 15.15 Lapangan Utama TNI
Wawasan Kebangsaan
Persiapan Gladi Kotor
15.15 - 16.30 Lapangan Utama TNI
Upacara Penutupan
16.30 - 19.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
Persiapan Demo
19.00 - 21.00 Lapangan Utama TNI
Sekaligus Gladi
21.00 - 22.00 Apel Malam Lapangan Utama TNI
04.00 - 04.15 Bangun Pagi Sie Acara
04.15 - 04.45 Sholat Shubuh Menyesuikan Guru
04.45 - 05.30 Bersih-Bersih Menyesuikan Guru
III
05.30 - 06.30 Makan Pagi Menyesuikan Guru
07.00 - 07.30 Upacara Penutupan Lapangan Utama TNI
07.30 - 08.30 PBB, Yel-yel dan BDM Lapangan Utama TNI

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
66 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

I. Monitoring dan Evaluasi

1. Buku tata tertib siswa berisikan :


a. Visi-Misi Sekolah
b. Guru Ideal
c. Siswa Ideal
d. Orang Tua Ideal
e. Tata tertib
f. SOP yang harus dijalankan siswa selama kegiatan belajar dan mengajar
g. Penerapan 5 Nilai SMK Mitra Industri, yang dirumuskan melalui workshop
h. Kartu Point, berisi tentang reward dan punishment
i. Form izin keluar meninggalkan KBM

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
67
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

2
a

4
a
b
c
d

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
68 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

J. Organiasai Pelaksanaan Pendidikan Karakter


Pelaksanaan Pendidikan karakter adalah kegiatan yang melekakt pada
organiasai sekolah secara keseluruhan. Semua guru berkewajiban melakukan
pembinaan dan penilaian terhadap karakter siswa. Penilaian pendidikan
karakter dibawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaaan.

K. Capaian Pendidikan Karakter


1. Data Keterserapan di Industri
Salah satu dampak dari penerapan industri adalah :

2. Penelusuran Tamatan tahun pelajaran 2018-2019

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
69
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
70 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

V. Orkestra Dapat Membangun Karakter Siswa SMKN 2 Kasihan (SMM) Yogyakarta


A. Pengantar
Hingga kini musik terus dieksploitasi sebagai kebutuhan industri dan
hiburan . Musik telah menjadi komoditi yang diperjualbelikan seperti produk
lainnya. Tak pernah dilirik bahwa sesungguhnya musik mampu menjadi media
pembelajaran karakter bagi peserta didik, suatu manfaat yang tidak sekedar
dipandang sebagai sebuah produk. Musik sebagai media pembelajaran
karakter dapat dicapai melalui proses latihan secara bersama/berkelompok.
Proses latihan dipergunakan untuk mencapai harmonisasi yang selaras,
seimbang, tidak diskriminatif. Untuk mencapai pendidikan karakter yang
hendak dicapai, maka proses latihan harus diposisikan sebagai sebuah
laboratorium. Semua pikiran, sikap, dan tindakan harus terkawal dengan baik,
dan sekaligus peserta didik mengalami dan merasakan tentang pentingnya
disiplin, toleransi, gigih, kerja keras, kerjasama, menghargai orang lain, dan
lain-lain, semua dapat menjadi muatan dalam proses latihan musik. Langkah
ini sangat efektif dan sederhana sekali guna mencapai pendidikan karakter
yang baik pada diri peserta didik. Bahkan dengan permainan musik secara
bersama ini mampu membangkitkan rasa cinta tanah air, bela negara,
persatuan, NKRI, menghargai perbedaan, kepedulian kepada orang lain, tidak
sombong, tidak egois, kerjasama, memahami peran diri sendiri dan peran pihak
lain.
Sebagai bagian dari Bidang Keahlian Seni dan Industri Kreatif dengan
Program Keahlian Seni Musik, SMK Negeri 2 Kasihan sejak berdiri tahun 1952
hingga kini tetap konsisten pada Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik.
Mendengar kata musik, telinga awam sudah barang tentu langsung berasosiasi
dengan musik-musik hiburan yang setiap saat bisa didapatkan dari
beramacam-macam media. Dalam hal ini musik diposisikan sebagai sebuah
produk yang siap disantap. Namun berbeda dengan apa yang digelisahkan
oleh penulis. Berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan penulis, maka
ditemukan potensi-potensi dalam musik yang membuat sekolah menjadi maju
pesat.
Pertunjukan orkestra notabene dipandang sebagai pertunjukan prestise
yang hanya disukai oleh kalangan tertentu saja. Namun terlepas daru
manapun kalangan penggemarnya, ternyata dengan pertunjukan musik secara
kolosal tersebut mampu menyumbangkan kemajuan pesat dalam bidang
karakter. Hal ini menjadi konsep awal yang mendasari pentingnya proses
dalam berlatih musik. Meskipun demikian, pembelajaran karakter yang dapat
terjadi dalam orkestra tidak serta merta dapat terwujud jika hanya dirancang
sekedar proses latihan bersama saja. Dengan kata lain, proses latihan secara

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
71
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

bersama harus merupakan bagian dari sebuah rangkaian proses untuk


menghadapi sebuah event. Dengan demikian, pengkondisian ini memang harus
ada ujung dan goal yang jelas dan pasti. Apabila kegiatan hanya berakhir pada
proses latihan bersama saja tanpa ada ruang untuk performance yang akan
dikonsumsi oleh publik, maka dipastikan hasilnya tidak akan pernah maksimal.

B. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Siswa SMKN 2 Kasihan


1. Strategi pelaksaan pendidikan karakter melalui orkestra dilaksanakan
dengan konsep
“Paket Even”. Paket Even atau disingkat Pak-E merupakan kegiatan yang
secara komprehensif sebagai satu kesatuan/rangkaian dalam kegiatan
membangun karakter siswa SMKN 2 Kasihan.
a. Pembentukan tim kecil
Tim kecil merupakan tim inti yang akan membuat sketsa kegiatan pada
semua lini. Tim Kecil biasanya terdiri kepala sekolah dan waka, yang
kemudian tim ini mengembangkannya ke seluruh aspek pendukung
yang diperlukan.

b. Menyiapkan konsep
Konsep dibuat oleh Tim Kecil. Konsep yang telah final akan menjadi
dasar pembentukan Tim Besar yang disebut Tim Produksi. Konsep
adalah gambaran ideal yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan ideal
dimaksud memerlukan dukungan dari berbagai segi, seperti Sumber
Daya Manusia (SDM), sumber dana, perlengkapan, peralatan, jadwal
latihan, judul repertoar, aransemen orkestra, lokasi event, tamu yang
diundang, susunan acara event, pemain, kondakter, crew, dan
sebagainya.

c. Menyiapkan Event
Event merupakan goal yang harus dicapai oleh siswa. Tanpa adanya
event konser, maka proses latihan di sekolah menjadi tanpa makna. Skill
hebat di ruang praktik tidak ada artinya. Ibarat burung, begitu mereka
keluar dari ruang praktik jika tidak segera ditindaklanjuti dengan event
konser, tak akan dapat terbang, karena sayapnya masih lemah.

d. Menyiapkan Tim Produksi


Tim Produksi tak beda dengan kesebelasan. Tim Produksi ini harus solid
dan selalu bekerjasama. Tiap lini menjadi bagian dari bangunan secara

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
72 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

keseluruhan. Setiap lini akan berkontribusi sesuai ketugasannya. Tiap personel


yang tergabung dalam Tim Produksi harus menguasai bidang tugasnya. Seluruh
personel yang tergabung dalam Tim Produksi berasal dari unsur guru/karyawan,
sedangkan siswa sebagai pemain orkestra.

e. Rapat Tim Produksi


Rapat tim produksi merupakan hal pokok sebagai pelaksana lapangan.
Tim produksi inilah yang akan menggerakkan semua lini, baik lini utama
maupun lini pendukung. Tim produksi juga bertanggungjawab
mewujudkan konsep awal yang harus terwujud dalam bentuk
performance/konser.

f. Menyiapkan gedung pertunjukan untuk performance


Kesuksesan performance dipengaruhi oleh tingkat kematangan materi
yang dimasak oleh siswa (pemain). Kesempurnaan performance juga
dipengaruhi oleh gedung yang representative untuk menyajikan hasil
latihan siswa. Pemilihan gedung yang tepat juga akan sangat
mempengaruhi antusias siswa dalam proses latihan.

g. Melakukan publikasi event


Secara mendasar, kesuksesan sebuah event konser orkestra tak dapat
lepas dari beberapa faktor, salah satunya adalah aspek publikasi.
Publikasi berdampak terhadap jumlah penonton yang hadir. Publikasi
juga menjadi alat untuk memilih segmen penonton. Publikasi sekaligus
menjadi alat uji kesiapan materi yang akan disajikan. Dalam arti, proses
latihan yang ditempuh oleh anak-anak bukanlah main-,main, namun
telah dipertaruhkan di media sebelumnya.

h. Menyiapkan materi performance


Materi dalam event konser orkestra adalah berupa materi musik
orkestra yang akan dijadikan materi latihan sekaligus yang akan
dipentaskan di gedung pertunjukan. Materi/notasi/tulisan orkestra
yang mengakomodir semua instrumen musik disebut full score. Full
score menjadi pengendali bagi kondakter dalam memimpin orkestra.
Materi /notasi/tulisan orchestra tiap instrumen musik disebut part atau
partisi. Part (partisi) hanya khusus dibaca dan dimainkan oleh individu
sesuai instrumen masing-masing, sehingga antar siswa bisa berbeda
bentuk notasi yang dimainkan, tergantung nama instrumen dan jenis
suara/komposisi yang menjadi tugasnya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
73
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

i. Menyiapkan pemain
Pemain adalah orang yang memainkan instrumen musik, dalam hal ini
musik orkestra. Para pemain yang tidak lain adalah para siswa terdiri
berbagai ketrampilan instrumen. Setiap siswa hanya memainkan satu
jenis instrumen saja. Sedangkan seluruh siswa dalam formasi orkestra
akan memainkan sesuai tugas masing-masing. Tugas permainan
istrumen yang ada dalam orkestra terdiri : flute, oboe, clarinet, fagot,
saxophone, trumpet, trombone, tuba, horn, biola, viola, cello, contra
bass, piano, gitar, perkusi, serta satu instrumen lagi yang agak berbeda
dengan instrumen lain, yakni vocal (vokal menjadi salah satu instrumen
yang menjadi p[ilihan siswa). Meskipun tanpa mempergunakan
instrumen dalam membunyikannya, namun vokal termasuk salah satu
kompetensi bagi siswa yang berminat pada saat awal pendaftaran siswa
baru.

j. Menyiapkan peralatan
Peralatan performance orkestra SMKN 2 Kasihan sangat kompleks dan
beragam dibanding genre musik yang lain. Secara umum peralatan
musik yang dikenal masyarakat Indonesia adalah gitar, keyboard, drum,
yang notabene sering dipergunakan dalam pertunjukan musik band.
Dalam performance orkestra membutuhkan peralatan lebih banyak
dibanding peralatan musik band. Secara keseluruhan peralatan yang
dibutuhkan dalam orkestra terdiri flute, oboe, klarinet, fagot,
saxophone, trumpet, trombone, horn, tuba, biola, biola alto, cello,
contrabass, piano, gitar, perkusi, dan vokal seperti tersebut dalam poin
sebelumnya. Tiap siswa memainkan instrumen sesuai spesialisasi yang
dipelajarri di SMKN 2 Kasihan. Di samping peralatan musik (alat utama),
juga masih memerlukan alat pendukung seperti sound system, stand
part, microphone, kursi pemain, dan sebagainya.

k. Menyiapkan ruang latihan


Ruang latihan yang dipergunakan harus mampu mengakomodir seluruh
siswa/pemain orchestra dan vocal/paduan suara, yang berjumlah tak
kurang dari 100 siswa. Dalam proses ini mempergunakan ruang
Auditorium SMKN 2 Kasihan, dengan stage/panggung yang mampu
mengakomodir 150 pemain.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
74 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

l. Melaksanakan Latihan
Pada urutan 11 ini menjadi moment penting dalam rangka
pembentukan karakter siswa. Poin ini pula yang akan menjadi topik atau
inti pembahasan membangun karakter siswa melalui orkestra .Hal
penting yang mendukung dalam proses latihan terdiri :
1) Jadwal latihan
2) Tempat Latihan
3) Nama pelatih/kondakter
4) Materi latihan/judul lagu (repertoar)
5) Daftar pemain
6) Nama petugas latihan
7) Seksi konsumsi
8) Koordinator latihan
9) Full score (notasi orkestra secara detil dan lengkap)
10)Seksi partisi (petugas yang menyiapkan dan membagi part notasi
tiap instrumen)
11)Seksi dokumentasi
12)Setting latihan (layout)
13)Stage manager
14)Art director

Dalam proses latihan ini mengandung muatan karakter yang amat


penting untuk membangun karakter siswa/pemain. Secara umum ada
18 nilai karakter baik yang dapat dibangun dalam latihan orkestra SMKN
2 Kasihan (proses latihan ini disebut juga sebagai belajar praktik secara
bersama). 18 nilai karakter baik dimaksud terdiri : (1) religius, (2) jujur,
(3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8)
demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangan kebangsaan, (11) cinta
tanah air,(12) menghargai prestasi,(13) bersahabat/ komunikatif, (14)
cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli
sosial, dan (18) tanggung jawab. Agar scope pembahasan tidak terlalu
luas, maka karakter yang akan disampaikan dalam tulisan ini adalah
karakter sesuai kebutuhan di Dunia usaha dan Dunia Industri.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
75
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

Ada 5 (lima) karakter mendasar yang akan berguna bagi siswa dalam rangka
menapaki Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI), yaitu :jujur, disiplin, kerja keras,
tanggung jawab, dan berjiwa wirausaha.
1) KARAKTER JUJUR
Dalam proses latihan musik secara bersama dalam format orkestra
oleh siswa SMKN 2 Kasihan ini mengandung nilai kejujuran yang
cukup tinggi. Latihan bersama yang dipandu atau di bawah
bimbingan guru/pelatih/kondakter ini akan menumbuhkan sifat
jujur pada saat proses latihan berlangsung. Siswa yang mengalami
kesulitan dalam memainkan instrumen yang menjadi
spesialisasinya, selalu terbuka terhadap kendala yang dihadapinya,
dan tidak ditutup-tutupi sebagai rasa gengsi. Kejujuran ini mau tidak
mau harus muncul, diakibatkan kontrol sosial dari teman sekitar
cukup tinggi. Model kontrol sosial bukan mempergunakan indera
penglihatan, melainkan melalui indera pendengaran. Kesalahan
yang terjadi yang diakibatkan belum mampunya salah satu atau
beberapa pemain, akan dikontrol oleh telinga-telinga yang benar-
benar peka terhadap musik di sekitar ia melakukan kesalahan
permainan.. Dalam proses ini rasa jujur akan tumbuh dalam bentuk
pengakuan diri bahwa dirinya belum mampu. Hal seperti ini tidak
dapat disembunyikan, dan tidak ada tempat untuk bersembunyi
terhadap kelemaan diri. Kesadaran bersama bahwa konser harus
sukses, adalah menjadi motivasi tunggal dan utama yang tidak boleh
gagal. Solusi dari hal seperti itu adalah siswa yang mengalami
kesulitan akan menindaklanjutinya dengan menambah porsi belajar
khususnya pada bagian yang sulit secara terus menerus dan
berulang-ulang.

2) KARAKTER DISIPILIN
Aspek disipilin dalam proses latihan musik dalam format orkestra ini
adalah disiplin dalam menaati berbagai aspek musikal dalam materi
musik yang sedang dipelajari siswa. Dalam hal ini kata disiplin tidak
sekedar taat kepada tempo semata, namun juga taat terhadap
berbagai tanda-tanda musikal yang harus dimainkan dengan benar.
Beberapa tanda musikal yang ada dalam format permainan orkestra
antara lain tanda dinamik, tanda ekspresi, tanda tempo, sukat, dan
sebagainya. Apabila salah satu dari aspek di atas tidak terpenuhi,
maka hasilnya tidak harmoni dan tidak akan enak didengar.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
76 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

3) KARAKTER KERJA KERAS


Secara umum, kegiatan apapun tak akan berhasil apabila tidak
disertai dengan semangat kerja keras, demikian pula dalam berlatih
musik orkestra. Dalam setiap pertunjukan musik, penonton hanya
mau disuguhi hasil/produk yang siap disantap dan enak dikonsumsi.
Meski demikian, tak pernah diduga bahwa proses mempersiapkan
sebuah pertunjukan musik orkestra memerlukan persiapan yang
cukup panjang dan kompleks. Proses latihan merupakan proses
produksi untuk menghasilkan menu masakan yang akan disajikan
kepada khalayak. Meskipun proses latihan dinamai latihan bermain
musik, namun kegiatan ini bukanlah main-main. Kegiatan latihan ini
mempetaruhkan nama sekolah, karena konser akan memberikan
citra baik atau buruk terhadap sekolah. Dengan demikian, kerja keras
yang terjadi dalam proses latihan bukan sekedar kerja keras,
melainkan ekstra keras di atas 100 %. Dalam pertandingan apapun,
latihan harus lebih keras dari yang sesungguhnya, demikian pula
dalam orkestra. Kerja keras dalam latihan secara terus-menerus akan
memberikan hasil maksimal dalam performance.

4) KARAKTER TANGGUNGJAWAB
Setiap siswa bertanggungjawab terhadap permainan instrumen
yang menjadi spesialisasinya. Setiap siswa harus menguasai dan
lancar dalam memainkan instrumen yang harus dimainkannya.

5) BERJIWA WIRAUSAHA
Dampak dari proses latihan di sekolah, menumbuhkan jiwa
wirausaha pada diri siswa tamatan. Beberapa yang telah berhasil
dalam berwirausaha antara lain: Hudson-Jessica, Ony and Friends
(Saunine), Endang Sukamti, Shagy Dog, membuka les privat musik,
membuka kursus musik, mendirikan sekolah musik, maintenance
peralatan musik, usaha sound system, Event Organizer (EO),
mendirikan kelompok musik Wedding, mendirikan kelompok
orkestra, arranger, kondakter, recording, dan sebagainya.

m. Ceking I (geladi kotor)


Geladi kotor merupakan ajang pengecekan hasil latihan/pembelajaran
praktik bersama yang akan disajikan dalam gedung pertunjukan. Dalam
kegiatan geladi kotor ini sangat mungkin muncul kekurang-kekurangan
yang rata-rata berasal dari faktor pemain. Jika hal seperti ini masih

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
77
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

terjadi, maka siswa akan memperbaiki diri dengan dibantu


pelatih/pendamping/kondakter. Selanjutnya hasil perbaikan ini akan dipaparkan
dalam Ceking II (gelada bersih)

n. Ceking II (geladi bersih)


Gelada bersih merupakan hasil dari Gladi Kotor yang telah diperbaiki.
Dalam Ceking II ini dipastikan tidak ada lagi kekurangan sama sekali.
Pada hakikatnya gelada bersih merupakan cerminan dari performance
yang akan disajikan. Oleh karena itu, pada tahapan ini tidak ada lagi
perubahan-perubahan

o. PERFORMANCE
Performance merupakan bentuk final dari proses produksi (latihan)
yang telah ditempuh siswa. Performance atau konser ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban dari komitmen yang telah diusung oleh
para siswa sebagai pemain orkestra. Sajian yang baik, pertunjukan yang
enak, performance yang membuat khalayak simpati, akan memberikan
kesan tersendiri di hati penonton/public/khalayak. Gaung ini akan
diteruskan dalam radius yang kian jauh, hingga ke seluruh penjuru
dunia. Oleh karena itu, hasil dari jiwa jujur, jiwa disipilin, jiwa kerja keras,
dan jiwa bertanggungjawab inilah akhirnya menambah jumlah relasi
yang hendak bermitra dengan SMKN 2 Kasihan.

2. Metode Pelaksanaan
a. Ceramah
Tiap metode hanya cocok untuk diterapkan dalam situasi dan kondisi
tertentu.
Dalam proses berlatih musik orkestra ini dalam situasi tertentu akan
mempergunakan metode ceramah dari pelatih/pendamping/kondakter.
Metode ceramah ini hanya digunakan sebatas pada informasi yang
bersifat teknis. Metode ceramah dapat pula digunakan pada saat
penjelasan secara verbal menjadi sarana terbaik untuk menyampaikan
sebuah pesan kepada pemain di tengah proses latihan.

b. Demonstrasi
Metode demontrasi dipergunakan pada saat para pemain (siswa)
memerlukan contoh gerakan bersifat gerakan mekanis yang dapat
diamati. Dalam hal ini metode demonstrasi dari pelatih menjadi amat

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
78 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

tepat dilakukan/dipergunakan, misalnya berupa pergerakan tangan kondakter


dalam memberikan peragaan mengenai sukat, tempo, dinamik, ekspresi, dan
sebagainya.

3. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dijadwalkan pada bulan Januari 2020 dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Proses latihan (proses produksi) di SMK Negeri 2 Kasihan tanggal 13-22
Januari 2020
b. Performance di Gedung Taman Budaya Yogyakarta (TBY) tanggal 25
Januari 2020

4. Materi
Materi yang akan disajikan di Gedung Taman Budaya Yogyakarta (TBY)
adalah materi-materi yang telah dipelajari siswa selama proses latihan, Cek
II, dan Cek II. Secara garis besar materi yang disajikan berupa pertunjukan
musik orkestra.

5. Deskripsi
Konser ini bertajuk Nostalgia. Kata Nostalgia dalam performance ini
diartikan sebagai ajang interaksi antara siswa dengan para alumni yang
telah meraih sukses dalam Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Dalam
konser berdurasi ideal dan dikemas dengan tiket berbayar. Konser
Nostalgia juga didukung oleh paduan suara guru-guru SMKN 2 Kasihan,
sebagai tauladan bagi para siswa dalam bermusik.

6. Durasi Waktu
Durasi penyajian/performance/konser selama 90 menit. Selain itu, ada
beberapa bagian segmen yang sengaja dipergunakan untuk kata sambutan
para tamu udangan kehormatan.

7. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Best Practice ini adalah pada proses pembelajaran musiK
Orkestra siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kasihan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
79
pedoman penguatan
budaya kerja PESERTA DIDIK smk

8. Indikator

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
80 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
81
GALERI FOTO
BEBERAPA SMK YANG TELAH
MELAKSANAKAN PROGRAM KETARUNAAN
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
83 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
84
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
85 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

IV. SMK MITRA INDUSTRI MM2100 CIKARANG BARAT- JAWA BARAT

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
86
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

V. SMKN 2 KASIHAN (SMM) BANTUL - YOGYAKARTA

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
87 2020
GALERI VIDEO/PROFIL
BEBERAPA SMK YANG TELAH
MELAKSANAKAN PROGRAM KETARUNAAN
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Budaya Kerja - WISUDA


ANGKATAN 52 SMKN 1 MUNDU Budaya Kerja - Profil
CIREBON Perpustakaan SMK N Sragen

https://bit.ly/budayakerja-1 https://bit.ly/budayakerja-2

Budaya Kerja - Pembukaan


LATDATAR Angkatan 9 SMK N 2 Budaya Kerja - LDKS Angkatan
Sragen 7 SMK mitra industri mm2100

https://bit.ly/budayakerja-3 https://bit.ly/budayakerja-4

Budaya Kerja - Kekompakan Budaya Kerja - TEASER


catar catir SMK N 3 Pandeglang Pelantikan Taruna Angkatan 8
Tahun 2019 SMK N 2 Sragen

https://bit.ly/budayakerja-5 https://bit.ly/budayakerja-6

Budaya Kerja - Profile Taruna Budaya Kerja - PELANTIKAN


SMK Negeri 2 Sragen Provinsi TARUNA ANGKATAN 8 SMK
Jawa Tengah NEGERI 2 SRAGEN

https://bit.ly/budayakerja-7 https://bit.ly/budayakerja-8

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
89 2020
Pedoman Penguatan
Budaya Kerja Peserta Didik SMK

Budaya Kerja - SMKN I MUNDU Budaya Kerja - Karakter industri


CIREBON KETANGKASAN yang telah melekat pada diri

https://bit.ly/budayakerja-9 https://bit.ly/budayakerja-10

Budaya Kerja - Pengibaran


Bendera Merah Putih 17 agustus Budaya Kerja - SMK NEGERI 1
SMK MITRA INDUSTRI Mm2100 MUNDU CIREBON

https://bit.ly/budayakerja-11 https://bit.ly/budayakerja-12

Budaya Kerja - Memproduksi Budaya Kerja - MPLS 2019


Pekerja Terampil yang terkait 2020, SMK Mitra Industri
dengan Kebutuhan Industri Mm2100

https://bit.ly/budayakerja-13 https://bit.ly/budayakerja-14

Budaya Kerja - KESAN MPLS


SMK MITRA INDUSTRI MM2100 Supplemen Budaya Kerja SMK
2019 -Google Drive-

https://bit.ly/budayakerja-15 https://bit.ly/supplemen_budaya_kerja

Open Drive

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
90
Untuk kritik dan saran yang membangun,
hubungi kami dI:
Email : pesertadidiksmk@kemdikbud.go.id
No. Hp : 08222 - 1001 - 0016 (Bidang Peserta Didik)

Anda mungkin juga menyukai