Anda di halaman 1dari 102

PEDOMAN


PENGUATAN

BUDAYA
KERJA

PESERTA
DIDIK
SMK
Pengarah:
Dr.
Ir.
M.
Bakrun,
M.M.
Direktur
Pembinaan
SMK
Arie
Wibowo
Khurniawan,
S,Si,
M.Ak
Kasubdit
Program
dan
Evaluasi
Mochamad
Widiyanto,
S.Pd,
M.T.
Kasubdit
Kurikulum
Drs.
Haryono,
M.M.
Kasubdit
Kelembagaan
dan
Sarana
Prasarana
Ir.
Nur
Widyani,
M.M.
Kasubdit
Peserta
Didik
Saryadi,
M.T.,
M.B.A
Kasubdit
Penyelarasan
Kejuruan
dan
Kerjasama
Industri

Tim
Penyusun:
Adang
Suryana
Iip
Ichsanudin
Winih
Wicaksono
La
Ode
M.
Apdy
Poto
Arie
Wibowo
Khurniawan

Penyunting:
Huda
Saifullah
Kamalie
Tim
Dit.
PSMK

Desain
Sampul:
Sonny
Rasdianto

Layout:
Winih
Wicaksono

Kontributor:
1.
SMKN
1
Mundu
Cirebon
-
Jawa
Barat
2.
SMKN
2
Sragen
-
Jawa
Tengah

3.
SMKN
3
Pandeglang
-
Banten

4.
SMKN
2
Subang
-
Jawa
Barat
5.
SMK
Mitra
Indusrti
Mm2100
Cikarang
-
Jawa
Barat
6.
SMK
Al
Mufti
Subang
-
Jawa
Barat
7.
SMKN
2
Kasihan
(SMM)
Bantul
-
Yogyakarta

ISBN:
978-602-5517-64-8

©
Hak
Cipta
Dilindungi
Undang-Undang
Dilarang
memperbanyak
karya
tulis
ini
dalam
bentuk
dan
dengan
cara

apapun
tanpa
izin
tertulis
dari
Direktorat

PEDOMAN
PENGUATAN
BUDAYA
KERJA
PESERTA
DIDIK
SMK

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
ii 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR

 
 
 
 
 
 




ii
DAFTAR
ISI

 
 
 
 
 
 
 iii
BAB
I
PENDAHULUAN

 
 
 
 
 






















 1
A.
 Latar
Belakang

 
 
 
 
 
 1
B.
 Tujuan

 
 
 
 
 
 4
C.
 Manfaat

 
 
 
 
 
 4
D.
 Sasaran

 
 
 
 
 
 4
E.

 Dasar
Hukum

 
 
 
 
 
 5

BAB
II
KURIKULUM
PENDIDIKAN
KARAKTER
KERJA
 
 6
A.
 Konsep
Kurikulum
Pendidikan
Karakter

 
 
 6
B.
 Pengalaman
Penerapan
Pendidikan
Karakter
Kerja

 
 8
C.
 Struktur
Kurikulum

 
 
 
 
 9
D.
 Implementasi
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK
 12

BAB
III
MEKANISME
PELAKSANAAN
DAN
RUANG
LINGKUP
 14

A.
 Mekanisme
Pelaksanaan


 
 
 
 
 14

 1.
 Pengkondisian

 
 
 
 
 
 15

 2.
 Pembentukan

 
 
 
 
 
 16


 3.
 Pelaksanaan

 
 
 
 
 
 17

 4.
 Pembinaan

 
 
 
 
 
 17

 5.
 Evaluasi

 
 
 
 
 
 18
B.
 Ruang
Lingkup


 
 
 
 
 
 19

BAB
IV
PELAKSANAAN


 
 
 
 
 
 21
A.
 Strategi
Pelaksanaan

 
 
 
 
 21
B.
 Pelaksana
Program
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

 22

BAB
V
MONITORING
DAN
EVALUASI

 
 
 
 25
A.
 Ruang
Lingkup
dan
Sasaran

 
 
 
 25

B.
 Perancangan
Monitoring
dan
Evaluasi

 
 
 27

 1.
 Penentuan
Kegiatan,
Indikator,
dan
Indeks
Pencapaian

 27

 2.
 Penentuan
Metode
Monev


 
 
 
 29

 3.
 Perancangan
dan
pengembangan
instrumen

 
 30

 4.
 Penentuan
jadwal
kegiatan

 
 
 
 31

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 iii
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

C.
Pelaksanaan
Monitoring
dan
Evaluasi

 
 
 
 31

 1.
Periode
Pelaksanaan

 
 
 
 
 
 31

 2.
Mekanisme

 
 
 
 
 
 
 32

 3.
Pelaksana
Monitoring
dan
Evaluasi

 
 
 
 33

 4.
Prosedur
Pelaksanaan

 
 
 
 
 
 33
D.
Tindak
lanjut
hasil
Monitoring
dan
Evaluasi

 
 
 
 34

 1.
Pengukuran
Garansi
Keberhasilan

 
 
 
 
 34

 2.
Pemberian
Reward
&
Punishment
(Penghargaan
dan
sanksi)

 34

 3.
Keberlanjutan
program

 
 
 
 
 
 35

 4.
Penyusunan
Kebijakan
Terkait
Lainnya

 
 
 
 35
E.
 Pelaporan

 
 
 
 
 
 
 
 35

Lampiran


 
 
 
 
 
 
 
 36
I.
 Penyelenggaraan
Pendidikan
Karakter
Ketarunaan


 
 
 37

 SMKN
1
Mundu
Cirebon

II.

Penyelenggaraan
Pendidikan
Karakter


 
 
 
 44






Berbasis
Ketarunaan

“Aksi
Pasti”
SMK
Negeri
2
Sragen
III.
Pendidikan
Karakter
Berbasis
Ketarunaan

 
 
 
 50






SMKN
3
Pandeglang
 

IV.
Pendidikan
Karakter
Berbasis
Ketarunaan


 
 
 
 56






SMK
Mitra
Industri
Mm2100
Cikarang
Barat-Jawa
Barat

V.
Orkestra
Dapat
Membangung
Karakter
Siswa

 SMKN
2
Kasihan
(SMM)
Yogyakarta
 
 
 
 
 72
Galeri
Photo


 
 
 
 
 
 
 
 83
I.
 
SMKN
1
MUNDU
CIREBON
 
 
 
 
 
 84
II.

SMKN
2
SRAGEN
 
 
 
 
 
 
 85
III.

SMKN
3
PANDEGLANG
 
 
 
 
 
 86
IV.
SMK
Mitra
Industri
Mm2100
Cikarang
Barat-Jawa
Barat

 
 87
V.
SMKN
2
Kasihan
(SMM)
Bantul
-
Yogyakarta
 
 
 
 88
Galeri
Video
 
 
 
 
 
 
 
 89
I.
 
SMKN
1
MUNDU
CIREBON
 
 
 
 
 
 90
II.

SMKN
2
SRAGEN
 
 
 
 
 
 
 91
III.

SMKN
3
PANDEGLANG
 
 
 
 
 
 93
IV.
SMK
Mitra
Industri
Mm2100
Cikarang
Barat-Jawa
Barat

 
 93
V.

SMK
Al
Mufti
Subang

 
 
 
 
 
 95
Materi
Suplemen
 
 
 
 
 
 
 96


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
iv 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

BAB
I
PENDAHULUAN

A.
 Latar
Belakang
Pendidikan
 dilakukan
 sebagai
 upaya
 untuk
 mengantisipasi
 generasi

sekarang
 dan
 akan
 datang
 agar
 dapat
 hidup
 sejalan
 dengan
 perkembangan

teknologi
 yang
 bergerak
 sangat
 cepat.
 Sebagai
 bagian
 dari
 kehidupan
 dan

keberlangsungan
masyarakat
dunia,
pendidikan
memiliki
peran
penting
dalam

menentukan
 kualitas
 hidup
 masyarakat.
 Diantara
 kualitas
 masyarakat
 dunia

yang
 dimaksud
 adalah
 memiliki
 kemampuan
 untuk
 menampilkan
 nilai-nilai

toleransi,
 saling
 menghormati,
 demokratis,
 mampu
 beradaptasi
 terhadap

kecepatan
perubahan
yang
direpresentasikan
oleh
dunia
teknologi
khususnya

digital.

Strategi
Pelaksanaan

Pelaksanaan
Program
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK


Gambar
1.1
Kerangka
Pikir
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 1
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Gambar
1.2.
Keberagaman
dalam
kebersamaan
Memasuki
 persaingan
 global
 di
 era
 revolusi
 industri
 4.0
 Indonesia

dihadapkan
 pada
 tantangan
 penyiapan
 tenaga
 kerja
 terampil,
 kompeten
 dan

siap
memasuki
dunia
usaha
dan
dunia
industri.
SMK
menjadi
salah
satu
ujung

tombak
penyiapan
tenaga
kerja
muda
andalan
Indonesia.
Untuk
itu
SMK
harus

menyiapkan
 lulusan
 yang
 kompeten,
 siap
 memasuki
 dunia
 usaha
 dan
 dunia

industri,
 berkarakter
 unggul
 dan
 berorientasi
 membangun
 karier
 masa

depannya
yang
lebih
baik.
Karakter
unggul
menjadi
modal
utama
lulusan
SMK

dalam
meraih
kesuksesan
personal,
karier
dan
sosial.
Oleh
karena
itu
pendidikan

karakter
mutlak
diterapkan
di
SMK.
Dalam
Undang-Undang
Nomor
20
tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan

Nasional
 Pasal
 3
 dinyatakan
 bahwa
 pendidikan
 nasional
 berfungsi

mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk
watak
serta
peradaban
bangsa

yang
 bermartabat
 dalam
 rangka
 mencerdaskan
 kehidupan
 bangsa,
 dan

bertujuan
untuk
mengembangkan
potensi
peserta
didik
agar
menjadi
manusia

yang
 beriman
 dan
 bertakwa
 kepada
 Tuhan
 Yang
 Maha
 Esa,
 berakhlak
 mulia,

sehat,
 berilmu,
 cakap,
 kreatif,
 mandiri,
 dan
 menjadi
 warga
 negara
 yang

demokratis
 serta
 bertanggung-jawab.
 Pendidikan
 kejuruan
 merupakan

pendidikam
menengah
yang
menyiapkan
peserta
didik
terutama
untuk
bekerja

dalam
 bidang
 tertentu.
 Kemudian
 dalam
 Peraturan
 Menteri
 Pendidikan
 dan


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Kebudayaan
 Nomor
 34
 Tahun
 2018
 tentang
 Standar
 Nasional
 Pendidikan



SMK/MAK,
 khususnya
 tentang
 Standar
 Kompetensi
 Lulusan
 terdapat
 9

(sembilan)
 area
 kompetensi
 lulusan
 SMK/MAK.
 Salah
 satu
 area
 kompetensi

adalah
Karakter
Pribadi
dan
Sosial.
Proser
&
Allen
(1988),
menyatakan
bahwa
pendidikan
kejuruan
yang
telah

berhasil
 mempertimbangkan
 yang
 diminta
 oleh
 dunia
 kerja,
 kemudian

mempertegas
 faktor
 efisiensi,
 dan
 efektifitas.
 Oleh
 karena
 itu
 proses

pembelajaran
dan
penilaian
di
SMK
juga
merupakan
refleksi
dari
yang
terjadi
di

dunia
 usaha
 dan
 dunia
 industri,
 baik
 dari
 sisi
 budaya
 kerja,
 proses
 produksi

maupun
 pengecekan
 kualitas.
 Kementerian
 pendidikan
 nasional
 pada
 tahun

2010
 telah
 merumuskan
 sebanyak
 18
 (delapan
 belas)
 nilai
 yang
 perlu

dihidupkan
di
sekolah,
yakni:
(1)
religius,
(2)
jujur,
(3)
toleransi,
(4)
disiplin,
(5)


kerja
 keras,
 (6)
 kreatif,
 (7)
 mandiri,
 (8)
 demokratis,
 (9)
 rasa
 ingin
 tahu,
 (10)

semangan
 kebangsaan,
 (11)
 cinta
 tanah
 air,
 (12)
 menghargai
 prestasi,
 (13)

bersahabat/komunikatif,
(14)
cinta
damai,
(15)
gemar
membaca,
(16)
peduli

lingkungan,
 (17)
peduli
sosial,
dan
 (18)
tanggung
jawab.
Di
Dunia
usaha
dan

Dunia
 industri
 terdapat
 5
 (lima)
 karakter
 kerja
 yang
 secara
 umum
 perlu

ditanamkan
 pada
 diri
 peserta
 didik
 dan
 dapat
 diaplikasikan
 pada
 seluruh

Kompetensi
Keahlian.
Kelima
karakter
kerja
tersebut
adalah
jujur,
disiplin,
kerja

keras,
dan
tanggung
jawab,
berjiwa
wirausaha
(Dit.
PSMK,
2018).1

Penguatan
 budaya
 kerja
 siswa
 SMK
 merupakan
 aspek
 penting
 dalam

menghasilkan
lulusan
yang
mampu
bersaing
dan
berhasil
dalam
pekerjaannya.

Siswa
 SMK
 harus
 dipersiapkan
 untuk
 menghadapi
 real-job
 yang
 ada
 di
 dunia

usaha
 dan
 industri.
 Bekerja
 di
 industri
 adalah
 tentu
 saja
 berada
 dalam

lingkungan
yang
berbeda
dengan
lingkungan
sekolah.
Penguatan
budaya
kerja

untuk
 jangka
 panjang
 meliputi
 pembinaan
 ketahanan
 mental,
 disiplin
 kerja,

ketahanan
fisik,
dan
juga
perilaku
atau
sikap
positif
peserta
didik.
Untuk
 melaksanakan
 penguatan
 budaya
 kerja
 di
 SMK,
 maka
 diperlukan

suatu
 pedoman
 yang
 memuat
 tentang
 struktur
 program,
 model
 strategi
 dan

implementasi
 serta
 monitoring
 dan
 evaluasi.
 Oleh
 karena
 itu,
 Direktorat

Pembinaan
SMK
pada
tahun
2019
ini
menerbitkan
Pedoman
Penguatan
Budaya

Kerja
Siswa
SMK,
yang
diharapkan
dapat
digunakan
bagi
SMK
bersama
para
pihak

terkait
yang
berkepentingan
baik
secara
langsung
maupun
tak
langsung,
untuk

mempersiapkan
kemampuan
dan
membangun
karakter
terutama
para
peserta

didiknya
 yang
 pada
 akhirnya
 tercipta
 suatu
 budaya
 yang
 maju,
 modern
 dan

kompetitif
mengenai
pentingnya
karakter
kerja.


1.
Direktorat
PSMK.
(2018).
Pendidikan
Karakter
Kerja
untuk
meningkatkan
Kualitas
Lulusan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 3
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

B.
 TUJUAN
Tujuan
 program
 Penguatan
 Budaya
 Kerja
 Peserta
 Disik
 SMK
 terdiri
 dari

tujuan
program
dan
tujuan
pedoman.

 1.
Tujuan
Program
a.
Menguatkan
 budaya
 kerja
 siswa
 dan
 lulusan
 SMK
 yang
 berakhlak
 mulia,



jujur,
disiplin
dan
kompetitif,
b.
Menciptakan
 generasi
 penerus
 bangsa
 yang
 berkarakter
 dan
 berbudaya



Indonesia,
c.
Menghadirkan
 sumberdaya
 manusia
 lulusan
 SMK
 yang
 memiliki
 mental



paripurna
serta
fisik
yang
kuat,
d.
Melahirkan
 generasi
 pekerja
 professional
 dan
 pembelajar
 yang



berkepribadian

Indonesia.

2.
Tujuan
Pedoman
a.
Memberikan
 acuan
 bagi
 sekolah
 dalam
 penyelenggaraan
 penguatan



budaya
kerja
peserta
didik
SMK.
b.
Memberikan
 gambaran
 dan
 kerangka
 pikir
 program
 pelaksanaan



penguatan
budaya
kerja
peserta
didik
SMK
c.
Memberikan
pedoman
bagi
pelaksanaan
kegiatan
penguatan
budaya
kerja



peserta
didik
SMK
d.
Memberikan
 acuan
 kepada
 pihak
 pengelola
 satuan
 pendidikan



formal
 untuk
 mengembangkan
 budaya
 kerja
 yang
 diperlukan
 dalam



upaya
meningkatkan
kualitas
lulusan
SMK.
C.
 MANFAAT
Dengan
adanya
pedoman
ini,
diharapkan
memberikan
manfaat
secara
nyata

bagi
para
pemangku
kepentingan
SMK,
khususnya
SMK
dalam
menerapkan
dan

atau
 mengembangkan
 struktur
 program,
 strategi
 implementasi
 serta

melaksanakan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 yang
 berkaitan
 dengan
 penguatan

budaya
kerja
bagi
peserta
didik
SMK.

D.
 SASARAN
Sasaran
 pedoman
 ini
 adalah
 para
 pemangku
 kepentingan
 SMK
 seperti

sekolah,
pemerintah
daerah,
dunia
usaha
dan
dunia
industri,
masyarakat
.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
4 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

E.
 DASAR
HUKUM
Dasar
hukum
dan
referensi
dalam
implementasi
program
Penguatan
Budaya

Kerja
Peserta
Didik
SMK
adalah
sebagai
berikut:


 1.
Undang-Undang
 No.
 20
 Tahun
 2003
 Tentang
 Sistem
 Pendidikan



Nasional.

 2.
Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor
14
Tahun
2005
tentang
Guru
dan

Dosen.

 3.
Undang-undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah.

 4.
Peraturan
 Pemerintah
 Nomor
 19
 Tahun
 2005
 tentang
 Standar
 Nasional


Pendidikan.

 5.
Peraturan
 Pemerintah
 Nomor
 17
 Tahun
 2010
 Tentang
 Pengelolaan
 dan


Penyelenggaraan
Pendidikan.

 6.
Instruksi
 Presiden
 Nomor
 9
 Tahun
 2016
 tentang
 Revitalisasi
 Sekolah


Menengah
 Kejuruan
 dalam
 Rangka
 Peningkatan
 Kualitas
 dan
 Daya
 Saing


Sumber
Daya
Manusia
Indonesia.

 7.
Peraturan
Presiden
Republik
Indonesia
No.
87
Tahun
2017
Tentang

 
 Penguatan
Pendidikan
Karakter.

 8.
Peraturan
 Menteri
 Pendidikan
 Nasional
 Nomor
 39
 Tahun
 2008
 Tentang


Pembinaan
Kesiswaan.

 9.
Peraturan
 Menteri
 Pendidikan
 dan
 Kebudayaan
 Nomor
 22
 Tahun
 2015


tentang
Rencana
Strategis
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Tahun

2015–2019.




10.
Peraturan
 Menteri
 Pendidikan
 dan
 Kebudayaan
 Nomor
 23
 Tahun
 2015

Tentang
Penumbuhan
Budi
Pekerti.




11.
Permendikbud
 Nomor
 20
 Tahun
 2018
 Tentang
 Penguatan
 Pendidikan

Karakter
Pada
Satuan
Pendidikan
Formal.




12.
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
Nomor
34

Tahun

 2018
 Tentang
 Standar
 Nasional
 Pendidikan
 Sekolah
 Menengah

Kejuruan/Madrasah

Aliyah
Kejuruan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 5
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

BAB
II
KURIKULUM
PENDIDIKAN
KARAKTER
KERJA

A.
 Konsep
Kurikulum
Pendidikan
Karakter
Penguatan
budaya
kerja
peserta
didik
SMK
tidak
terlepas
dari
penanaman

pendidikan
karakter.
Proses
pembiasaan
dan
aturan
yang
berlaku
di
dunia
kerja

perlu
 dilakukan
 sejak
 peserta
 didik
 masuk
 ke
 dalam
 lingkungan
 sekolah
 dan

dilakukan
 secara
 berkelanjutan.
 Pendidikan
 karakter
 merupakan
 “pendidikan

budi
 pekerti
 plus,
 yang
 melibatkan
 aspek
 pengetahuan
 (cognitive),
 perasaan

(feeling),
 dan
 tindakan
 (action).
 Dalam
 prosesnya
 dilakukan
 melalui
 “proses

knowing
the
good,
loving
the
good,
acting
the
good
yaitu
proses
melibatkan
aspek

kognitif,
emosi
dan
fisik
sehingga
akhlak
mulia
bisa
terukir
menjadi
habits
of
the

mind,
heart
dan
hands”.2,3
Adapun
 tujuan
 pendidikan
 karakter
 untuk
 mendidik
 siswa
 agar
 dapat

mengambil
keputusan
dengan
bijak
dan
mempraktikkannya
dalam
kehidupan

sehari-hari
 sehingga
 mereka
 dapat
 memberikan
 kontribusi
 positif
 terhadap

lingkungannya
 (Megawangi,
 2004:
 17,
 51,
 95).4
 Karena
 itu,
 dalam
 pendidikan

karakter
terdapat
keberlangsungan
suatu
usaha
untuk
menjadikan
peserta
didik

mengerti,
memahami,
dan
dapat
melaksanakan
nilai-nilai
moral
yang
diyakini
di

masyarakat.
Tiga
unsur
utama
dalam
pendidikan
pendidikan
karakter,
yakni
(1)

Knowing
the
good,
yakni
siswa
tidak
hanya
tahu
tentang
hal-hal
yang
baik
tetapi

siswa
harus
memahami
mengapa
melakukan
hal
itu.
(2)
Feeling
the
good,
yakni

membangkitkan
rasa
cinta
siswa
untuk
melakukan
hal
yang
baik,
siswa
dilatih

untuk
 merasakan
 efek
 dari
 perbuatan
 yang
 baik

dilakukannya.
 (3)
 Acting
 the
 good,
 yakni
 siswa

dilatih
untuk
berbuat
mulia,
berbuat
sesuatu
yang

baik
itu
harus
melalui
pelatihan
(Halking,
2010,
hlm.

56).5,6,7

Secara
 lebih
 spesifik
 implementasi
 kurikulum

yang
 lebih
 bersifat
 tangible
 serta
 mampu

dituangkan
ke
dalam
model
pelaksanaan
kurikulum

di
lapangan
adalah
model
kolaborasi.

Gambar
2.1.
Unsur
Utama
Pendidikan
Karakter
(ilustrasi
hasil
analisis
penulis)

2.
 Lancaster,
L.
C.,
&
Stillman,
D.
2010.
The
m-factor:
How
the
millennial
generation
is
rocking
the
workplace.
New
York:
HarperCollins

 

Publishers.
3.

 https://www.alternativesinaction.org/
wp-content/uploads/2016/07/aiahs-habits-of-mind-heart-hand.pdf
4.

 Megawangi,
R.
(2004).
Pendidikan
Karakter:
Solusi
yang
Tepat
untuk
Membangun
Bangsa.
Jakarta:
Indonesia
Heritage
Foundation.
5.

 Kirschenbaum,
Robert
J.
(1992).
An
Interview
with
Julian
C.
Stanley.
Gifted
Child
Today
(GCT).
Volume
15
issue
6
(November
1,
1992),
p.
34‑37.
Doi:


10.1177/107621759201500611.
6.

 https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya‑hidup‑sehat/tips‑parenting/pendidikan‑karakter‑3‑m.html
7.

 Lickona,
Thomas.
(1991).
Educating
for
Character:
How
Our
School
Can
Teach
Respect
and
Responsibility.
New
York:
Toronto,
London,
Sydney,

 

Aucland:
Bantam
books

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
6 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Model
ini
merupakan
model
implementasi
kurikulum
pendidikan
karakter

sebagai
 tanggung
 jawab
 seluruh
 warga
 sekolah
 (pendidik
 dan
 tenaga

kependidikan).
Program
penguatan
budaya
kerja
peserta
didik
SMK
merupakan

tanggung
 jawab
 bersama
 di
 sekolah,
 maka
 setiap
 aktifitas
 penguatan
 budaya

kerja
sekolah
memiliki
misi
pembentukan
karakter
peserta
didik.
Setiap
mata
pelajaran
harus
berkontribusi
dalam
pembentukan
karakter
dan

penciptaan
pola
pikir
moral
yang
progresif.
Sekolah
dipahami
sebagai
sebuah

miniatur
 masyarakat
 sehingga
 semua
 komponen
 sekolah
 dan
 semua

kegiatannya
 merupakan
 media
 bagi
 pendidikan
 karakter.
 Berbagai
 kegiatan

diselenggarakan
 untuk
 membawa
 peserta
 didik
 ke
 dalam
 pengalaman
 nyata

penerapan
 karakter,
 baik
 sebagai
 kegiatan
 ekstrakurikuler
 yang
 terprogram

maupun
 kegiatan
 insidentil
 sesuai
 dengan
 fenomena
 yang
 berlangsung
 dan

berkembang
di
masyarakat.

Target
 proses
 pembelajaran
 saat
 ini
 adalah
 pemenuhan
 kompetensi

keterampilan
abad
ke
21
(21st
century
skills),
yaitu
(1)
kecakapan
berpikir
kritis

dan
 pemecahan
 masalah
 (critical
 thinking
 and
 problem
 solving
 skill);
 (2)

kecakapan
berkomunikasi
(communication
skills);
(3)
kecakapan
kreatifitas
dan

inovasi
(creativity
and
innovation);
dan
(4)
kecakapan
kolaborasi
(collaboration).

Dengan
 mempertimbangkan

muatan
 pemenuhan
 kompetensi

hard
 skills
 dan
 soft
 skill,
 maka

proses
 penguatan
 budaya
 kerja

peserta
 didik
 SMK
 perlu
 dikelola

dengan
model
kolaborasi.

Gambar
2.2.
21st
Century
Skills

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 7
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

B.
 Pengalaman
Penerapan
Pendidikan
Karakter
Kerja

Penguatan
budaya
kerja
peserta
didik
SMK
yang
berorientasi
pada
budaya

disiplin
pendidikan
ketarunaan
yang
telah
dilaksanakan
di
beberapa
SMK
telah

menunjukkan
hasil
yang
positif,
sehingga
dipandang
perlu
untuk
dilaksanakan

di
sekolah
lain.
Hal
tersebut
didasarkan
pada
temuan
yang
telah
dihasilkan
oleh

beberapa
SMK.
Sekolah
yang
telah
berhasil
melaksanakan
antara
lain
:

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
8 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Berdasarkan
temuan
di
lapangan
serta
refleksi
dari
para
orangtua
dan
dunia

usaha/
 dunia
 industri
 sebagai
 pengguna
 lulusan,
 bahwa
 penguatan
 karakter

kerja
peserta
didik
melalui
penerapakan
pendidikan
berbasis
ketarunaan
sangat

efektif
 dan
 bermanfaat.
 Penguatan
 pendidikan
 karakter,
 khususnya

pembentukan
mental
dan
jasmani
sangat
diperlukan
agar
peserta
didik
lebih

siap
ketika
mereka
berada
dalam
lingkungan
kerja
sesungguhnya.

SMK
yang
telah
melaksanakan
program
bersama
institusi
pasangan
dengan

dunia
usaha/
dunia
industri
dengan
sendirinya
memperoleh
pengakuan
berupa

kepercayaan
 dari
 masyarakat
 pengguna.
 Sekolah-sekolah
 yang
 telah

melaksanakan
tersebut
mendapatkan
penilaian
yang
sangat
baik,
bahwasanya

para
 pekerja
 yang
 mereka
 rekrut
 dari
 SMK
 semuanya
 sangat
 kontributif
 bagi

pengembangan
 dan
 kemajuan
 perusahaan.
 Dari
 mulai
 penilaian
 kedisiplinan,

kemauan
untuk
bekerja
keras,
hingga
kemampuan
mengontrol
aspek
emosional

selama
melaksanakan
rutinitas
pekerjaan,
diakui
cukup
membanggakan.
Aspek-
aspek
 seperti
 itu
 dianggap
 sangat
 berpengaruh
 terhadap
 kualitas
 kerja
 dan

produk
 yang
 dihasilkan
 oleh
 perusahaan.
 Sehingga
 baik
 secara
 langsung

maupun
tidak
langsung,
pendidikan
karakter
melalui
penguatan
budaya
kerja

peserta
 didik
 SMK
 menunjukkan
 penilaian
 yang
 signifikan
 dan
 berpengaruh

terhadap
kualitas
lulusan
yang
bekerja
di
dunia
usaha/dunia
industri.


C.
 Struktur
Kurikulum
Dalam
 konteks
 pelaksanaan
 program
 penguatan
 budaya
 kerja
 siawa
 SMK

menjadi
kewenangan
pemerintah
pusat
yang
menangani
pendidikan
kejuruan,

secara
 teknis
 terbagi
 kedalam
 2
 (dua)
 domain
 utama
 pelaksanaan.
 Oleh

karenanya,
 perancangan
 kurikulum
 dalam
 hal
 ini
 pun
 diproyeksikan
 kepada

kedua
hal
yang
dimaksudkan,
yakni
perancangan
kurikulum
untuk
pelaksanaan

Training
 of
 Trainers
 (ToT)
 bagi
 para
 Instruktur
 Inti
 di
 tingkat
 nasional,
 serta

perancangan
kurikulum
untuk
pelaksanaan
Training
of
Trainers
(ToT)
bagi
para

Instruktur
Sekolah
yang
terdiri
dari
para
Kepala
Sekolah,
Wakil
Kepala
Sekolah

yang
 menjadi
 koordinator
 langsung
 pelaksana
 program,
 serta
 Guru
 yang

diberikan
 kewenangan
 untuk
 menjadi
 pelaksana
 kegiatan
 di
 lapangan,
 atau

lebih
 dikenal
 dengan
 sebutan
 guru
 penanggunjawab
 pendidikan
 dan

pengembangan
karakter
di
SMK.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 9
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Struktur
Kurikulum
ToT
Instruktur
Inti
Struktur
Kurikulum/Program
ToT
Guru
Sekolah
/
Guru
Penggerak
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

No Materi Waktu
(JP)


UMUM (4)

1. Kebijakan
Program
Pendidikan
Karakter
Kerja
melalui
 (2)
Coaching
Skills
(Berbasis
Ketarunaan)

2. Pedoman
Program
Pendidikan
Karakter
Kerja
 (2)

POKOK 

3. Membangun
Tim
Kerja
Sekolah
(Character
building) (10)

4. Pembinaan
Kedisiplinan (8)
5. Pembinaan
Ketarunaan
6. 

Pembinaan
Kerohanian (8)
7. Pembinaan
Minat
dan
Bakat

 (8)
8. Pembentukan
Karakter
Kerja
&
Kontrak
Belajar (8)
PENUNJANG
9. Rencana
Tindak
Lanjut (2)
JUMLAH (56)

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
10 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Struktur
Kurikulum/Program
ToT
Instruktur

Sekolah
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

No Materi Waktu

(JP)
UMUM (4)

1. Kebijakan
Program
Pendidikan
Karakter
Kerja


 (2)
Coaching
Skills
(Berbasis
Ketarunaan)

2. Pedoman
Program
Pendidikan
Karakter
Kerja
melalui
Model
 (2)
Pembinaan
Ketarunaan

POKOK
3. Membangun
Tim
Kerja
Sekolah
(Character
building) (10)

4. Pembinaan
Kedisiplinan
5. Pembinaan
Ketarunaan (10)
6. 

Pembinaan
Kerohanian (8)
7. Pembinaan
Minat
dan
Bakat

 (6)
8. Pembentukan
Karakter
Kerja
&
Kontrak
Belajar (10)
PENUNJANG
9. Rencana
Tindak
Lanjut (2)
JUMLAH 56

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 11
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

D.
 Implementasi
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

Reorientasi
 program
 yang
 diarahkan
 pada
 proses
 pengembangan

pendidikan
 secara
 berkelanjutan
 (development
 for
 sustainable
 education)

memiliki
 desain
 kurikulum
 tersendiri
 yang
 tentunya
 sangat
 implementatif

berdasarkan
kebutuhan
umum
serta
khusus
SMK
dan
juga
bidang
serta
program

keahliannya
 masing-masing.
 Proses
 penerapan
 kurikulum
 berkelanjutan
 ini

akan
 berlangsung
 sepanjang
 usia
 sekolah
 peserta
 didik
 di
 SMK
 nya
 masing-
masing.
 Sehingga
 kurikulum
 pun
 dirancang
 secara
 dinamis
 agar
 kebutuhan

pengajaran,
 penerapan
 dan
 penguatan
 karakter
 kerja
 yang
 diharapkan
 dapat

sesuai
 dan
 selaras
 dengan
 tuntutan,
 baik
 tuntutan
 program
 maupun
 tuntutan

pasar
kerja
dunia
usaha
dan
dunia
industri
(DU/DI).

Gambar
2.3.

Tahapan
Implementasi
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK


Deskripsi

1.
 Membangun
Tim
Kerja
Sekolah
(Character
Building)
adalah
tahapan
dan
metode

penerapan
 kerja
 kolaboratif
 dalam
 masyarakat
 sekolah.
 dalam
 aktifitas
 ini


peserta
 diorientasikan
 pada
 pemahaman
 terhadap
 urgensi
 kerja
 bersama


dengan
menampilkan
potensi
kekuatan
dan
keunggulan
masing-masing
untuk

dijadikan
determinan
keberhasilan
kerja
tim.
2.
 Pembinaan
Kedisiplinan
merupakan
latihan
pembiasaan
dalam
mematuhi
dan

mentaati
 peraturan
 yang
 berlaku
 serta
 kesepakatan
 yang
 telah
 diputuskan

bersama.
 Seluruh
 perserta
 didik
 berkewajiban
 untu
 mengikutinya
 tanpa
 ada

penolakan
 mengingat
 hal
 ini
 akan
 berdampak
 pada
 kebiasaan
 peserta
 didik

dalam
bekerja.
Nilai-nilai
taat
azas
serta
budaya
kerja
yang
mendasari
seperti

budaya
 5R,
 3C,
 5M,
 dsb.,
 dapat
 mengarahkan
 semuanya,
 baik
 pesreta
 didik


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
12 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

maupun
para
guru
dan
tenaga
kependidikan,
untuk
lebih
mudah
mamahami
dan

melaksanakannya.

3.
 Pembinaan
 Ketarunaan
 merupakan
 latihan
 aplikasi
 kongkrit
 dalam
 perilaku

sehari-hari
sebagai
seorang
peserta
didik
baik
di
lingkungan
sekolah
maupun

dalam
 lingkungan
 masyarakat.
 Seorang
 peserta
 didik
 akan
 terikat
 oleh

komitmen
 ketarunaan
 yang
 merupakan
 tanggung
 jawab
 dan
 perilaku
 jati
 diri

peserta
 didik.
 Termasuk
 didalamnya
 adalah
 pembinaan
 kedisiplinan
 dan

kesamaptaan.
4.
 Pe m b i a s a a n 
 Ke ro h a n i a n 
 m e r u p a ka n 
 l a t i h a n 
 b e r ke l a n j u t a n 
 u n t u k

mempersiapkan
rohani
diri
seorang
peserta
didik
yang
mengakui
Tuhan
Yang

Maha
 Esa
 dan
 menerapkan
nilai-nilai
 religius
 dalam
 kehidupan
 di
 lingkungan

sekolah
maupun
dalam
lingkungan
masyarakat.
5.
 Pengarahan
 Minat
 dan
 Bakat
 merupakan
 layanan
 yang
 tersedia
 di
 sekolah
 di

dalam
 mendampingi
 taruna
 selama
 mengikuti
 proses
 kegiatan
 belajar
 dari

masuk
hingga
lulus
sekolah.
6.
 Pembentukan
dan
Pembudayaan
Karakter
Kerja
merupakan
penguatan
karakter

peserta
 didik
 dalam
 melakukan
 kegiatan
 profesionalisme
 sesuai
 bidangnya

melalui
 harmonisasi
 olah
 fisik,
 olah
 rasa,
 olah
 pikir,
 dan
 olah
 raga
 atas
 dasar

latihan
dan
pembiasaan
sikap
perilaku
dan
tanggung
jawab
ketarunaan.
Semua

dicapai
dengan
cara
melibatkan
kerjasama
antara
satuan
pendidikan,
keluarga,

dan
masyarakat/DU-DI.
Didalamnya
terdapat
Kontrak
belajar
yang
merupakan

janji
yang
disepakati
baik
oleh
peserta
didik,
orang
tua,
maupun
sekolah
dalam

kaitannya
 seorang
 lulusan
 memiliki
 komitmen
 bekerja
 tanpa
 memilah

pekerjaan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 13
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

BAB
III
MEKANISME
PELAKSANAAN
DAN
RUANG
LINGKUP


A.
 Mekanisme
Pelaksanaan


Gambar
3.1.
Mekanisme

Pelaksanaan
dan
Ruang
Lingkup

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
14 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 Sebagai
 salah
 satu
 bagian
 penting
 dalam
 implementasi
 program
 pendidikan



karakter
 kerja
 lulusan
 SMK
 ini
 memiliki
 mekanisme
 tertentu
 yang
 sesuai
 dan

dipandang
 efektif
 untuk
 secara
 sistematis
 diaplikasikan
 kedalam
 program
 dan

kegiatan
riil
di
lapangan.
Dalam
Mekanisme
yang
dirancang
secara
bertahap
dengan

menggunakan
5
(lima)
tahapan,
terdiri
dari
:
(1)
pengkondisian;
(2)
pembentukan;

(3)
 pelaksanaan;
 (4)
 pembinaan;
 dan
 (5)
 evaluasi.
 Dibawah
 ini
 merupakan

penjelasan
mengenai
ke
lima
mekanisme
yang
dimaksudkan.
,
adalah
:
1.
 Pengkondisian
(conditioning)

 a.
 Penetapan
Performansi
Lulusan


 
 Performasi
lulusan
di
kembangkan
dan
ditetapkan
oleh
pihak
SMK,
dengan


melihat
program
keahlian
yang
ada
berdasarkan
SKL
(permendikbud
nomor


34
Tahun
2018).

 b.
 Analisis
Kebutuhan
Pelanggan

 
 Analisis
 Kebutuhan
 Pelanggan
 dilakukan
 oleh
 pihak
 sekolah
 dengan
 cara

menggali
 langsung
 apa
 yang
 dibutuhkan
 oleh
 seluruh
 pemangku

kepentingan/pelanggan
(peserta
didik,
Orang
Tua
peserta
didik,
DU/DI,
mitra

sekolah
 (Institusi
 Pasangan/Industri
 Pasangan/Industri
 Mitra),
 dan


Masyarakat.

 c.
 Penggalian
Potensi
Peserta
Didik

 
 Penggalian
potensi
peserta
didik
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan

karakteristik
program
keahlian
di
SMK
maupun
kebutuhan
DU/DI
antara
lain
:

 
 1)
Tes
 penelusuran
 minat
 dan
 bakat
bertujuan
 untuk
 mengetahui
 kemauan

dan
motivasi
calon
peserta
didik
masuk
SMK
dan
kompetensi
yang
sesuai

dengan
kemampuan
calon
peserta
didik
tersebut.

 
 2)
Tes
kesehatan
bertujuan
untuk
mengetahui
kondisi
kesehatan
fisik
calon

peserta
didik
secara
umum,
baik
kesehatan
dari
luar
maupun
dari
dalam.

Tes
 kesehatan
 ini
 meliputi
 pemeriksaan
 fisik
 dan
 pemeriksaan

laboratorium
 seperti
 pemeriksaan
 darah,
 pemeriksaan
 urine,
 tes
 fungsi

hati,
fungsi
ginjal,
jantung,
enzim
tubuh,
dan
lain-lain
sehingga
diketahui

status
kesehatan
calon
peserta
didik
dan
dapat
mendeteksi
penyakit
lebih

dini
sebelum
mengikuti
pendidikan
di
SMK.

 
 3)
Tes
 jasmani
 bertujuan
 mengukur
 sejauh
 mana
 kemampuan
 kebugaran

jasmani
 calon
 peserta
 didik
 sebelum
 mengikuti
 pendidikan
 di
 SMK.
 Tes

jasmani
 dapat
 berupa
 serangkaian
 tes
 lari
 cepat
 50
 m,
 tes
 lompat
 jauh

tanpa
awalan
(gantung
angkat
badan
untuk
putra
dan
gantung
siku
tekuk

untuk
 putri),
 tes
 lari
 hilir
 mudik
 4×10
 m,
 tes
 baring
 duduk
 30
 detik,
 tes

lentuk
togok
ke
muka
dan
tes
lari
jauh
(1000
m
untuk
putra
dan
800
m
untuk

putri).

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 15
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 4)
Tes
 potensi
 akademik
 bertujuan
 sebagai
 alat
 ukur
 untuk
 mengetahui



tinggi/rendahnya
 tingkat
 kecerdasan
 calon
 peserta
 didik
 Hasilnya
 dapat

menjadi
pertimbangan
kelulusan
atau
dalam
mengarahkan
calon
peserta

didik
memilih
jurusan/kompetensi
keahlian
yang
tepat.

 
 5)
Tes
 psikologi
 bertujuan
 sebagai
 alat
 ukur
 untuk
 memahami
 secara
 utuh

karakter,
kepribadian
dan
kondisi
kejiwaan
calon
peserta
didik


 
 6)
Wawancara
bertujuan
untuk
melengkapi
pengumpulan
informasi
dari
tes

lainnya.
Sebaiknya
jenis
wawancara
terstruktur
(tersedia
pertanyaan
yang

terstandarisasi)

 d.
 Analisis
 Kesenjangan
 Antara
 Performansi
 Lulusan
 dengan
 Potensi
 Peserta

Didik.


 
 Analisis
kesenjangan
antara
performasi
lulusan
dengan
potensi
peserta
didik

dilaksanakan
 oleh
 pihak
 sekolah,
 mengacu
 pada
 program
 keahlian
 pada

kurikulum
 yang
 berlaku.
 Analisis
 kesenjangan
 dapat
 dilakukan
 yang
 biasa

dilakukan
 sekolah
 selama
 ini,
 misalnya
 dapat
 dilakukan
 dengan

menggunakan
Analisis
SWOT.

 e.
 Penetapan
 Strategi
 Penuntasan
 Kompetensi
 untuk
 mencapai
 Performansi

Lulusan
(Kurikulum
Implementatif).

 
 Penetapan
strategi
penuntasan
kompetensi
dengan
tujuan
untuk
mencapai

performasi
 lulusan
 (kurikulum
 implementatif),
 dilaksanakan
 berdasarkan

hasil
musyawarah
sekolah
terdiri
dari
tim
manajemen
sekolah
dan
guru.

 f.
 Analisis
Pola
pikir
Pengembangan
Sekolah
Berkelanjutan.


 
 Analisis
 pola
 pikir
 pengembangan
 sekolah
 berkelanjutan
 merupakan

penjabaran
Renstra
pengembangan
sekolah,
dilaksanakan
oleh
pihak
sekolah

berdasarkan
 pada
 kebutuhan
 internal
 dan
 eksternal
 sekolah.
 Hasil
 analisis

tersebut
 diharapkan
 dapat
 menjadi
 dasar
 penerapan
 pendidikan
 karakter

kerja
lulusan
SMK
berkelanjutan.




2.
 Pembentukan
(forming)

 Tahap
pelaksanaan
pembentukan
ini
merupakan
langkah
strategis
yang
perlu

dilaksanakan
 oleh
 
 sekolah
 agar
 peserta
 didik
 memiliki
 pemahaman
 yang

menyeluruh
dan
kemampuan
untuk
menerapkan
nilai-nilai
pendidikan
karakter

kerja
yang
sangat
dibutuhkan.
Tahap
pembentukan
dapat
dilaksanakan
melalui

pelatihan-pelatihan
sebagai
berikut:

 1)
Nilai-nilai
 keyakinan
 terhadap
 Tuhan
 YME
 sesuai
 dengan
 agama
 dan

kepercayaan
masing-masing
sehingga
dapat
beribad
dengan
baik
dan
benar

 2)
Nilai
 Nilai
 Pancasila
 dalam
 kehidupan
 Bermasyarakat,
 Berbangsa,
 dan

Bernegara
secara
murni
dan
konsekuen.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
16 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 3)
Kesamaptaan
Standar
Taruna

 4)
Peraturan
baris
Berbaris
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 5)
Tata
Upacara
Bendera
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 6)
Kepemimpinan
Taruna

 7)
Perilaku
Hidup
Sehat
Standar
WHO/Kemenkes

 8)
Pengembangan
Diri
(olah
raga,
seni,
pecinta
lingkungan)

 9)
Budaya
Industri
(Resik,
Rajin,
Rawat,
Ringkas
dan
Rapi)



10)
 Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(K3),
dan
sertifikasinya
3.
 Pelaksanaan
(implementation)

 Pelaksanaan
dan
pendampingan
merupakan
pelaksanaan
penerapan
nilai-nilai

pendidikan
 karakter
 kerja
 yang
 telah
 dibentuk
 melalui
 pelatihan
 di
 sekolah.

Pelaksanaan
pendampingan
dilaksanakan
dalam
kurun
waktu
tertentu
dan
atau

selama
peserta
didik
mengikuti
pendidikan
di
sekolah
yang
bersangkutan.
Nilai-
nilai
 pendidikan
 karakter
 kerja
 berbasis
 ketarunaan
 yang
 diterapkan
 adalah

sebagai
berikut:

 1)
Nilai-nilai
 keyakinan
 terhadap
 Tuhan
 YME
 sesuai
 dengan
 agama
 dan

kepercayaan
masing-masing
sehingga
dapat
beribad
dengan
baik
dan
benar

 2)
Nilai
 Nilai
 Pancasila
 dalam
 kehidupan
 Bermasyarakat,
 Berbangsa,
 dan

Bernegara
secara
murni
dan
konsekuen.

 3)
Kesamaptaan
Standar
Taruna

 4)
Peraturan
baris
Berbaris
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 5)
Tata
Upacara
Bendera
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 6)
Kepemimpinan
Taruna

 7)
Nilai-nilai
Perilaku
Hidup
Sehat
Standar
WHO/Kemenkes

 8)
Pengembangan
Diri
(olah
raga,
seni,
pecinta
lingkungan)

 9)
Nilai-nilai
Budaya
Industri
(Resik,
Rajin,
Rawat,
Ringkas
dan
Rapi)




10)
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(K3),
dan
sertifikasinya
4.
 Pembinaan
(supervision)

 Pembinaan
 pendidikan
 karakter
 kerja
 dilaksanakan
 secara
 sinergi,
 terus

menerus

dan
berkelanjutan
dengan
melibatkan
seluruh
unsur
internal
sekolah

(tim
manajemen
sekolah,
tenaga
kependidikan
dan
guru)

dan
atau
unsur-unsur

terkait
 lainya
 (antara
 lain,
 orang
 tua,
 masyarakat/tokoh
 masyarakat,
 instansi

terkait,
dunia
usaha
dan
dunia
industri
).


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 17
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 Pembinaan
 pendidikan
 karakter
 kerja
 dilaksanakan
 berbasis
 ketarunaan
 yang



berhubungan
dengan
:

 1)
Pembiasaan
nilai-nilai
keyakinan
terhadap
Tuhan
YME
sesuai
dengan
agama

dan
kepercayaan
masing-masing
sehingga
dapat
beribadah
dengan
baik
dan

benar

 2)
Pembiasaan
Nilai
Nilai
Pancasila
dalam
kehidupan
Bermasyarakat,
Berbangsa,

dan
Bernegara
secara
murni
dan
konsekuen.

 3)
Pembiasaan
Kesamaptaan
Standar
Taruna

 4)
Pembiasaan
Peraturan
baris
Berbaris
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 5)
Pembiasaan
Tata
Upacara
Bendera
Standar
Tentara
Nasional
Indonesia

 6)
Pembiasaan
Kepemimpinan
Taruna

 7)
Pembiasaan
prilaku
Hidup
Sehat
Standar
WHO/Kemenkes

 8)
Pembiasaan
Pengembangan
Diri
(olah
raga,
seni,
pecinta
lingkungan)

 9)
Pembiasaan
Budaya
Industri
(Resik,
Rajin,
Rawat,
Ringkas
dan
Rapi)




10)
Pembiasaan
Budaya
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(K3),
dan
sertifikasinya
5.
 Evaluasi
(evaluation)

 Evaluasi
 pelaksanaan
 pendidikan
 karakter
 kerja
 lulusan
 SMK
 berbasis

ketarunaan
dilaksanakan
melalui
dua
pendekatan
sebagai
berikut:

 1.
Evaluasi
berdasarkan
pendekatan
proses

 
 a)
Monev
 dilaksanakan
 sekurang-kurangnya
 1
 kali
 dalam
 kegiatan

pendampingan

 
 b)
Monev
 dilaksanakan
 sekurang-kurangnya
 1
 tahun
 sekali
 dalam
 kegiatan

pembinaan

 2.
Evaluasi
berdasarkan
pendekatan
hasil/produk

 
 a)
Monev
 dilaksanakan
 terhadap
 tingkat
 keberhasilan
 hasil
 pendampingan

dan
 pembinaan
 pendidikan
 karakter
 kerja
 peserta
 didik
 berdasarkan

indikator
keberhasilan
yang
ditetapkan

 
 b)
Monev
dilaksanakan
terhadap
tingkat
keberhasilan
lulusan
di
dunia
kerja

dan
dunia
industri
berdasarkan
indikator
keberhasilan
yang
di
tetapkan.


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
18 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

B.
 
Ruang
Lingkup
Model
Pelaksanaan
Ketarunaan

 
 Penerapan
 pendidikan
 karakter
 berbasis
 ketarunaan
 merupakan
 model

pendidikan
 karakter
 yang
 telah
 diterapkan
 di
 sejumlah
 SMK
 di
 Indonesia.

Keberhasilan
 telah
 dicapai,
 baik
 keberhasilan
 secara
 kualitatif
 maupun

kuantitatif
oleh
SMK

yang
menerapkan
model
tersebut.
Sebagai
contoh
model

penerapan
 pendidikan
 karakter
 berbasis
 ketarunaan
 yang
 telah
 dilaksanakan

oleh
beberapa
SMK,
lebih
rinci

dijelaskan
pada
lampiran
1.

Gambar
3.2.
Ruang
Lingkup
Penguatan
Budaya
kerja
Peserta
Didik
SMK

Model
pendidikan
karakter
berbasis
ketarunaan
sangat
rerevan
dilaksanakan
di

SMK
 dengan
 berbagai
 program
 keahlian
 yang
 ada,
 mengacu
 pada
 nilai-nilai

pendidikan
karakter,
antara
lain
meliputi:

 1)
Pembinaan
 Kedisiplinan
 merupakan
 pemahaman
 pengelolaan
 pembinaan

peserta
didik
melalui
latihan
penanaman
kedisiplinan
dasar
dan
pemantapan

kedisiplinan
 taruna
 melalui
 kegiatan
 masa
 orientasi
 taruna,
 latihan
 dasar

kedisiplinan
 taruna/pearturan
 baris
 berbaris
 (PBB),
 masa
 basis
 taruna
 dan

pembinaan
kedisiplinan
berkelanjutan
serta
penyelengaraan
pembinaan
dan

penyuluhan
 bagi
 peserta
 didik
 terhadap
 pencegahan
 penyalahgunaan

narkotika
dan
obat-obat
terlarang,
pencegahan
pergaulan
bebas/
seks
bebas,

pencegahan
 korupsi,
 pencegahan
 bahaya
 Lesbian
 Gay
 Biseksual
 dan

Transgender/Transeksual
(LGBT)
dan
lain-lain.


 2)
Pembinaan
 Kerohanian
 merupakan
 pemahaman
 pengelolaan
 pembinaan

peserta
didik
melalui
penerapan
dan
pembiasaan
pelaksanaan
peribadatan,

pengkajian
dan
pengamalan
nilai-nilai
agama
dan
kegiatan
peringatan
hari

besar
keagamaan.

 3)
Pembinaan
Minat
dan
Bakat
merupakan
pemahaman
pengelolaan
pembinaan

serta
 memfasilitasi
 penelusuran
 minat
 serta
 pengembangan
 bakat
peserta

didik
 melalui
 kegiatan
 ekstrakurikuler
 di
 SMK
 seperti
 Paskibraka,
 Beladiri,


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 19
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Drumband,
Pecinta
alam,
kesenian
dan
lain-lain.

 4)
Pembinaan
 Ketarunaan
 merupakan
 pemahaman
 pengelolaan
 pembinaan

peserta
didik
melalui
penerapan
disiplin
taruna
yang
mengacu
pada
Sistem

Pembinaan
 Sikap
 dan
 Kepribadian
 Taruna,
 Sistem
 among
 dan
 Urutan

tingkatan
 taruna,
 Pelanggaran,
 Prestasi
 dan
 Pujian,
 Pembagian

Pamong/Pembina
Taruna
serta
serta
Pakta
Integritas
Anti
Kekerasan.

 5)
Pembentukan
 Karakter
 Kerja
 merupakan
 penguatan
 karakter
 peserta
 didik

dalam
 melakukan
 kegiatan
 profesionalisme
 sesuai
 bidangnya
 melalui

harmonisasi
olah
fisik,
olah
rasa,
olah
pikir,
dan
olah
raga
atas
dasar
latihan

dan
 pembiasaan
 sikap
 perilaku
 dan
 tanggung
 jawab
 ketarunaan.
 Semua

dicapai
 dengan
 cara
 melibatkan
 kerjasama
 antara
 satuan
 pendidikan,

keluarga,
dan
masyarakat/DU-DI.

 6)
Kontrak
 karakter
 kerja
 lulusan
 yang
 terdiri
 dari
 materi:
 pilihan
 apa
 setelah

lulus
 SMK,
 persiapan
 memasuki
 pilihan,
 mencari
 jalan
 kesuksesan
 setelah


lulus
SMK,
dan
pelibatan
orang
tua
dalam
proses
pendidikan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
20 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

BAB
IV
PELAKSANAAN

A.
 Strategi
Pelaksanaan

 Program
 penguatan
 budaya
 kerja
 peserta
 didik
 SMK
 diharapkan
 dapat

dilaksanakan
 secara
 terstruktur,
 sistematis
 dan
 masif
 sehingga
 menjadi

budaya/pembiasaan
di
SMK.
Strategi
program
penguatan
budaya
kerja
siswa
SMK

dilaksanakan
sebagai
berikut:

Persiapan Pembentukan
Pembentukan
Program Instruktur
Struktur
Inti
Sekolah

Monitoring Implementasi
Dan
Evaluasi Di
Sekolah

Gambar
4.1.
Alur
strategi
penguatan

budaya
kerja
peserta
didik
SMK

Pelaksana
program
penguatan
budaya
kerja
peserta
didik
SMK
terdiri
dari

Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
Dinas
Pendidikan
Provinsi,
Pemerintah

Kabupaten/Kota,
 Tentara
 Nasional
 Indonesia,
 Dunia
 Usaha/Dunia
 Industri,

Praktisi
Pendidikan
Kejuruan,
dan
SMK.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 21
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

B.

Pelaksana
Program
Penguatan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

Gambar
4.2.
Pelaksana
Program

 1.
Pemerintah
Pusat
yang
Menangani
Pendidikan
Kejuruan

 
 Pemerintah
 Pusat
 yang
 menangani
 pendidikan
 kejuruan
 merupakan
 unit

utama
 penyelenggaraan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja
 Siswa
 SMK

secara
nasional
dengan
wewenang
sebagai
berikut:

 
 a.
 Mengembangkan
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya

Kerja
Peserta
Didik
SMK.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
22 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 b.
 Menyusun
 Pedoman
 Program
 Pembinaan
 Karakter
 Kerja
 berbasis



Ketarunaan.

 
 c.
 Mengkoordinasikan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK
pada
institusi/
lembaga
terkait.

 
 d.
 Menetapkan
 struktur
 kurikulum/
 program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK


 
 e.
 Menetapkan
 narasumber
 nasional
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK


 
 f.
 Menetapkan
instruktur
inti
dan
instruktur
sekolah
Program
Pembentukan

Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

 
 g.
 Mengembangkan
 dan
 melaksanakan
 sistem
 monitoring
 dan
 evaluasi

Program
Pembentukan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

 2.
Pemerintah
Provinsi

 
 Pemerintah
provinsi
merupakan
unit
pendukung
penyelenggaraan
Program

Pembentukan
 Budaya
 Kerja
 Peserta
 Didik
 SMK
 di
 wilayah
 Provinsi
 dengan

wewenang
sebagai
berikut:

 
 a.
 Mendukung
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK.

 
 b.
 Mengkoordinasikan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK
pada
dinas
terkait,
DU/DI
dan
institusi
TNI
di
wilayahnya

 
 c.
 Membuat
 program-program
 yang
 mendukung
 Program
 Pembentukan

Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK
pada
sekolah
sasaran
di
wilayahnya.

 3.
Dinas
Pendidikan
Provinsi

 
 Dinas
 pendidikan
 provinsi
 merupakan
 unit
 pelaksana
 yang
 pendukung

penyelenggaraan
Program
Pembentukan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK
di

wilayah
provinsi
dengan
wewenang
sebagai
berikut:

 
 a.
 Mendukung
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK.

 
 b.
 Mengkoordinasikan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja

Peserta
Didik
SMK
pada
sekolah
sasaran
di
wilayahnya

 
 c.
 Melaksanakan
 pengawasan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya

Kerja
Peserta
Didik
SMK
pada
sekolah
sasaran
di
wilayahnya.

 4.
Pemerintah
Kabupaten/Kota

 
 Dinas
 pendidikan
 Kabupaten/Kota
 merupakan
 unit
 pelaksana
 yang

pendukung
 penyelenggaraan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja
 Peserta

Didik
SMK
di
wilayah
Kabupaten/Kota
dengan
wewenang
sebagai
berikut:

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 23
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 a.
 Mendukung
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya
 Kerja



Peserta
Didik
SMK.

 
 b.
 Melaksanakan
 pengawasan
 pelaksanaan
 Program
 Pembentukan
 Budaya

Kerja
Peserta
Didik
SMK
pada
sekolah
sasaran
di
wilayahnya

 5.
Tentara
Nasional
Indonesia
(TNI)

 
 TNI
 merupakan
 institusi
 pasangan
 dalam
 pelaksana
 Program
 Pembentukan

Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK
di
sekolah
sasaran
dengan
wewenang
sebagai

berikut:

 
 a.
 Mendukung
 dan
 menerapkan
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program

Pembentukan
Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK.

 
 b.
 Pembina/
pelatih
pembentukan
karakter
yang
dikoordinasi
oleh
masing-
masing
SMK.

 6.
Dunia
Usaha/
Dunia
Industri
(DU/DI)

 
 DU/DI
merupakan
institusi
pasangan
dalam
pelaksana
Program
Pembentukan

Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK
di
sekolah
sasaran
dengan
wewenang
sebagai

berikut:

 
 a.
 Mendukung
 dan
 menerapkan
 kebijakan
 pelaksanaan
 Program

Pembentukan
 Budaya
 Kerja
 Peserta
 Didik
 SMK
 sebagai
 bagian
 dari

pengguna
(user)
lulusan
SMK.

 
 b.
 Guru
tamu
soft
skill
terkait
budaya
kerja
industri
yang
dikoordinasi
oleh

masing-masing
SMK

 7.
Warga
Sekolah

 
 Warga
 sekolah
 adalah
 orang
 yang
 berada
 pada
 lingkungan
 sekolah
 yang

mempunyai
tujuan
mengembangkan
sekolah
yang
terdiri
dari
kepala
sekolah,

wakil
kepala
sekolah,
guru,
tata
usaha,
satpam,
peserta
didik
dan
orang
tua

peserta
didik

 8.
Praktisi
Pendidikan
Kejuruan

 
 Praktisi
 pendidikan
 kejuruan
 berperan
 sebagai
 pendukung
 baik
 langsung

maupun
 tidak
 langsung
 terhadap
 pelaksanaan
 program
 penguatan
 budaya

kerja
peserta
didik
SMK

 9.
SMK

 
 SMK
sebagai
pelaksana
langsung
terhadap
program
penguatan
budaya
kerja

peserta
didik
SMK.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
24 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

BAB
V

SISTEM
MONITORING
DAN
EVALUASI
A.
Ruang
Lingkup
dan
Sasaran

5.1.
Ruang
Lingkup
Monitoring
dan
Evaluasi


 Kegiatan
 monitoring
 dilaksanakan
 untuk
 mengamati/mengetahui



perkembangan
dan
kemajuan,
serta
mengidentifikasi
permasalahan
pada
kegiatan-
kegiatan
 pembinaan
 karakter
 dalam
 bentuk
 ketarunaan
 yang
 terjadi
 guna

direncanakan
 upaya
 pemecahannya.
 Kegiatan
 evaluasi
 dilaksanakan
 untuk

membandingkan
hasil
pelaksanaan
pembinaan
karakter
dalam
bentuk
ketarunaan

dengan
rencana
dan
standar
yang
telah
ditentukan.
Pelaksanaan
monitor
ing
dan

evaluasi
 diselenggarakan
 secara
 internal
 dengan
 melibatkan
 tim
 yang
 dibentuk

oleh
manajemen
sekolah
dan
secara
eksternal
oleh
tim
yang
dibentuk
atau
ditunjuk

pihak
eksternal.
Hal-hal
yang
dimonitor
dan
dievaluasi
pada
kegiaran
pembinaan

karakter
dalam
bentuk
ketarunaan
mencakup
aspek-aspek:
1.
 Religiusitas

 Aspek
 religius
 pada
 kegiatan
 pembinaan
 karakter
 dalam
 bentuk
 ketarunaan



dilaksanakan
melalui
kegiatan
berikut.

 a.
 Penguatan
pemahaman
kitab
suci
agama
yang
dianut,

 b.
 Penguatan
 frekuensi
 dan
 intensitas
 (pembiasaan)
 dalam
 melaksanakan

ibadah,

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 25
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 c.
 Penguatan
forum
pengkajian
keagamaan,

 
 d.
 Penguatan
adab
dan
tata
krama
dalam
beragama.

 2.
Kesamaptaan/Bina
Jasmani

 
 Aspek
pembinaan
jasmani
pada
kegiatan
pembinaan
karakter
dalam
bentuk

ketarunaan
dilaksanakan
melalui
kegiatan
berikut.

 
 a.
 Pemetaan
dan
standarisasi
kondisi
fisik,

 
 b.
 Pelaksanaan
Kegiatan
baris
berbaris,

 
 c.
 Pembinaan
fisik
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan
karakteristik
program

keahlian,
serta
dapat
menungganakan
rujukan
TNI/POLRI,
DU/DI
nasional,

regional,
dan
internasional,

 
 d.
 Peningkatan
kemampuan
kesigapan
dan
bela
diri.


 3.
Sikap

 
 Aspek
 pembinaan
 sikap
 pada
 kegiatan
 pembinaan
 karakter
 dalam
 bentuk

ketarunaan
dilaksanakan
melalui
kegiatan
berikut:

 
 a.
 Penguatan
karakter
peserta
didik
yang
“cepat,
tepat,
akurat,
selamat,
tanpa

maksiat”,

 
 b.
 Penguatan
karakter
yang
penuh
hormat,
simpati,
dan
empati,

 
 c.
 Penguatan
sikap
percaya
diri
melalui
Achievement
Motivation
Training,

 
 d.
 Penguatan
sikap
jujur,
disiplin,
dan
bertanggungjawab,

 
 e.
 Penguatan
karakter
berbasis
kearifan
lokal.

 4.
Wawasan
tentang
DU/DI
dan
kewirausahaan

 
 Aspek
 pembinaan
 wawasan
 tentang
 dunia
 kerja
 (DU/DI)
 pada
 kegiatan

pembinaan
karakter
dalam
bentuk
ketarunaan
dilaksanakan
melalui
kegiatan

berikut;

 
 a.
 Pengenalan
jenis-jenis
DU/DI
dan
profesi
atau
okupasi
yang
ada
di
dunia

kerja,

 
 b.
 Pengenalan
mengenai
jenjang
karir
di
dunia
kerja,

 
 c.
 Pengenalan
budaya
kerja
(komunikasi
di
tempat
kerja,
SOP
di
tempat
kerja,

5R,
3S),

 
 d.
 Pengenalan
peluang
berwirausaha.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
26 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Gambar
5.2.
Sasaran
Kegiatan
Monitoring
dan
Evaluasi

Sasaran
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
meliputi:

 1.
Tim
 pembina
 karakter
 di
 sekolah
 (termasuk
 di
 dalamnya
 mitra
 pembina

karakter)

 2.
Manajemen
sekolah

 3.
Peserta
didik

 4.
Orang
tua
peserta
didik

 5.
DU/DI

B.
 Perancangan
Monitoring
dan
Evaluasi

 1.
Penentuan
Kegiatan,
Indikator,
dan
Tingkat
Pencapaian

 
 Dalam
 kegiatan
 monitoring
 dan
 evaluasi,
 tim
 monitoring
 dan
 evaluasi

menentukan
 tingkat
 pencapaian
 (keseluruhan
 tercapai,
 tercapai
 sebagian

besar,
 tercapai
 sebagian
 kecil,
 tidak
 tercapai)
 pada
 setiap
 kegiatan

berdasarkan
indikator.


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 27
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Ruang Tingkat
No Lingkup
 Nama
Kegiatan Indikator Pencapaian

1. Religiusitas Penguatan
pemahaman
kitab
suci
agama
yang
dianut

Penguatan
frekuensi
dan
intensitas
(pembiasaan)
dalam
melaksanakan
ibadah
Penguatan
forum
pengkajian

 keagamaan
Penguatan
adab
dan
tata

krama
dalam
beragama






2. Bina
Jasmani Pemetaan
dan
 standarisasi

kondisi
fisik
Pelaksanaan
Kegiatan
baris

berbaris
Pembinaan
fisik
dengan

rujukan
tertentu
(standar


rekrutmen
TNI/ POLRI,

DU/DI
nasional,
regional,
dan

internasional)
Peningkatan
kemampuan

kesigapan
dan
bela
diri

3. Attitude Penguatan
karakter
siswa

yang
“Cepat,
Tepat,
Akurat,

lamat,
Tanpa
Maksiat”
Penguatan
karakter
yang


penuh
hormat,
simpati,
dan

empati
Penguatan
sikap
percaya
diri

melalui
 Achievement

Motivation
Training
Penguatan
sikap
jujur,

bertanggungjawab,
dan


tahan
malang
Penguatan
sikap
berbasis

keari fan
lokal 


4. Wawasan
 Pengenalan
jenis - jenis
DU/DI



DU/DI
dan
 dan
 profesi
atau
okupasi
yang

Kewirausahaan ada
di
dunia
kerja
Pengenalan
mengenai
jenjang


 karir
di
dunia
kerja 


Pengenalan
budaya
kerja

komunikasi
di
tempat
kerja,

SOP di
tempat
kerja, 5R,
3S)
Pengenalan
peluang

berwirausaha

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
28 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

2.
 Penentuan
Metode
Monitoring
dan
Evaluasi


STUDI
DOKUMEN WAWANCARA
Dokumen
perencanaan Penyusunan
instrumen
Dokumen
pelaksanaan Penentuan
petugas
Dokumen
pelaporan Penentuan
jadwal
Penentuan
responden/

objek

OBSERVASI ANGKET/KUISIONER
Penentuan
objek Penetapan
indikator
Penentuan
indikator Penyusunan
pertanyaan
Penentuan
dokumen
 Penentuan
skor/bobot
pelaksanaan Penyebaran
dan

Penentuan
kerangka
 pengumpulan
angket
pelaporan Analisis
data
Interpretasi
dan
pelaporan

Gambar
5.3.
Penentuan
Metode
Monitoring
dan
Evaluasi

Pelaksanaan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 dapat
 menggunakan
 beberapa



metode,
yaitu:

 a.
 Studi
dokumen

 
 Dokumen
 setiap
 kegiatan
 sebagaimana
 dijelaskan
 pada
 ruang
 lingkup

meliputi:

 
 1)
Dokumen
perencanaan
kegiatan

 
 2)
Dokumen
pelaksanaan
kegiatan

 
 3)
Dokumen
pelaporan
kegiatan

 b.
 Wawancara

 
 Kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
dengan
metode
wawancara
meliputi:

 
 1)
Penyusunan
daftar
pertanyaan
(instrumen)
wawancara
sesuai
indikator

 
 2)
Penentuan
petugas
wawancara

 
 3)
Penentuan
jadwal
wawancara

 
 4)
Penentuan
responden/
obyek
wawancara

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 29
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 c.
 Observasi

 
 Kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
dengan
metode
observasi
meliputi:

 
 1)
Penentuan
obyek
yang
diobservasi

 
 2)
Penentuan
indikator
yang
diobservasi

 
 3)
Penentuan
dokumentasi
pelaksanaan
observasi

 
 4)
Penentuan
kerangka
pelaporan
observasi

 d.
 Angket/
Kuesioner

 
 Penggunaan
metode
angket/
kuesioner
dalam
pelaksanaan
monitoring
dan

evaluasi
meliputi:

 
 1)
Penetapan
indikator

 
 2)
Penyusunan
butir
pertanyaan/
pernyataan

 
 3)
Penentuan
skor/
bobot
tiap
butir
pertanyaan/
pernyataan

 
 4)
Penyebaran
dan
pengumpulan
angket/
kuesioner
pada
obyek
monitoring


dan
evaluasi

 
 5)
Analisis
data
hasil
penggunaan
angket/
kuesioner

 
 6)
Interpretasi
dan
pelaporan
3.
 Perancangan
dan
pengembangan
instrumen

Gambar
5.4.
Perancangan
dan
Pengembangan
Instrumen

Instrumen
 monitoring
 dan
 evaluasi
 disusun
 berdasarkan
 metode
 yang



digunakan
mengacu
kepada
indikator
dengan
kegiatan
meliputi:

 a.
 Penentuan
 kisi-kisi
 instrumen
 meliputi
 kriteria,
 indikator,
 dan
 indeks

pencapaian.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
30 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 b.
 Penyusunan
instrumen
yang
digunakan
berdasarkan
kriteria,
indikator,
dan

indeks
 pencapaian
 meliputi
 daftar
 dokumen,
 daftar
 pertanyaan,
 daftar

penyataan,
dan
bobot.

 c.
 Penelaahan
instrumen.

 d.
 Uji
coba
instrumen
monitoring
dan
evaluasi.

 e.
 Finalisasi
instrumen
dan
digitalisasi
instrumen
untuk
kegiatan
e-Monev.

4.
 Penentuan
jadwal
kegiatan

 Penyusunan
 jadwal
 kegiatan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 oleh
 tim
 dilakukan

berkoordinasi
dengan
tim
pembinaan
karakter
(ketarunaan)
di
sekolah.
Kegiatan

monitoring
yang
menggunakan
metode
observasi
dan
wawancara
dilaksanakan

pada
pada
saat
kegiatan
pembinaan
karakter
berlangsung.

C.
 Pelaksanaan
Monitoring
dan
Evaluasi

Gambar
5.5.
Pelaksanaan
Monev

1.
 Periode
Pelaksanaan

 Pelaksanaan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 dapat
 dilaksanakan
 secara
 periodik

meliputi:

 a.
 Monitoring
dan
evaluasi
per
Triwulan

 b.
 Monitoring
dan
evaluasi
per
Semester

 c.
 Monitoring
dan
evaluasi
Tahunan

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 31
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

2.
 Mekanisme

 a.
 Studi
dokumen


 
 1)
Pelaksanaan
monitoring
dilakukan
dengan
cara
studi
dokumen-dokumen

dan
 rekaman-rekaman
 terkait
 pelaksanaan
 pembinaan
 karakter
 dalam

bentuk
ketarunaan.

 
 2)
Pelaksanaan
 evaluasi
 dilakukan
 dengan
 cara
 studi
 jurnal
 sikap
 peserta

didik,
prestasi,
dan
portofolio
peserta
didik

 b.
 Wawancara

 
 1)
Pelaksanaan
 monitoring
 dilakukan
 dengan
 wawancara
 dengan
 obyek/

responden
 yang
 telah
 ditentukan
 pada
 saat
 pelaksanaan
 kegiatan

pembinaan
karakter
dalam
bentuk
ketarunaan.


 
 2)
Pelaksanaan
 evaluasi
 dilakukan
 dengan
 wawancara
 secara
 langsung

dengan
obyek/
responden
yang
ditentukan
mengenai
dampak
pembinaan

karakter
dalam
bentuk
ketarunaan.

 c.
 Observasi

 
 1)
Pelaksanaan
 monitoring
 dilakukan
 dengan
 observasi
 langsung
 ke

lapangan/
 lokasi
 pada
 saat
 pelaksanaan
 kegiatan
 pembinaan
 karakter

dalam
bentuk
ketarunaan.


 
 2)
Pelaksanaan
evaluasi
dilakukan
dengan
melihat
langsung
dampak
kegiatan

pembinaan
 karakter
 pada
 perilaku
 peserta
 didik
 setelah
 kegiatan
 pada

aktivitas
 sehari-hari
 di
 sekolah,
 di
 lingkungan
 keluarga,
 dan
 saat
 Praktik

Kerja
Lapangan
atau
bekerja
di
DU/DI

 d.
 Angket/
Kuesioner

 
 1)
Pelaksanaan
 monitoring
 dilakukan
 dengan
 membagikan
 angket/

instrumen
yang
berisi
daftar
pertanyaan
atau
pernyataan
kepada
obyek/

responden
 yang
 telah
 ditentukan
 pada
 saat
 pelaksanaan
 kegiatan

pembinaan
karakter
dalam
bentuk
ketarunaan.


 
 2)
Pelaksanaan
 evaluasi
 dilakukan
 dengan
 membagikan
 angket/
 instrumen

yang
berisi
daftar
pertanyaan
atau
pernyataan
kepada
obyek/
responden

mengenai
dampak
pembinaan
karakter
dalam
bentuk
ketarunaan.

 e.
 E-Monev

 
 Dalam
 pelaksanaannya
 monitoring
 dan
 evaluasi
 dapat
 dilakukan
 secara
 E-
Monev
 yakni
 berbasis
 Teknologi
 Informasi
 dan
 Komunikasi.
 Aplikasi
 yang

digunakan
 dalam
 e-Monev
 merupakan
 aplikasi
 mendigitalisasi
 instrumen

monitoring
 dan
 evaluasi
 agar
 dapat
 secara
 real-time
 dikumpulkan
 dan

dianalisis.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
32 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

3.
 Pelaksana
Monitoring
dan
Evaluasi

 a.
 Pelaksanaan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 internal
 dilaksanakan
 oleh
 tim
 yang

dibentuk
oleh
manajemen
sekolah.

 b.
 Pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
eksternal
dilaksanakan
oleh
tim
yang

dibentuk
atau
ditunjuk
oleh:

 
 1)
Direktorat
Pembinaan
SMK

 
 2)
Dinas
Pendidikan
Provinsi

 
 3)
Pengawas
Sekolah

4.
 Prosedur
Pelaksanaan

 a.
 Monitoring
dan
Evaluasi
Internal

 
 1)
Tim
 manajemen
 sekolah
 menentukan
indikator
keberhasilan
 pembinaan

karakter.


 
 2)
Tim
 manajemen
 sekolah
 merencanakan
 metode
 dan
 instrumen
 sesuai

dengan
indikator-indikator
ketercapaian.

 
 3)
Tim
 manajemen
 sekolah
 berkoordinasi
 dengan
 tim
 pembinaan
 karakter

(ketarunaan)
sebelum
melaksanakan
monitoring
dan
evaluasi.

 
 4)
Tim
manajemen
sekolah
melihat
kesesuaian
kondisi
di
lapangan
dengan

instrumen
 monitoring
 dan
 evaluasi
 menggunakan
 metode-metode
 yang

telah
direncanakan.

 
 5)
Tim
 manajemen
 sekolah
 melaporkan
 hasil
 pelaksanaan
 monitoring
 dan

evaluasi

 
 6)
Tim
 manajemen
 sekolah
 melakukan
 analisis
 data
 hasil
 monitoring
 dan

evaluasi
guna
tindak
lanjut
dalam
bentuk
kebijakan
sekolah

 b.
 Monitoring
dan
Evaluasi
Eksternal

 
 1)
Pihak
eksternal
sekolah
membentuk
tim
monitoring
dan
evaluasi

 
 2)
Tim
 monitoring
 dan
 evaluasi
 menentukan
 indikator
 keberhasilan

pembinaan
karakter.


 
 3)
Tim
monitoring
dan
evaluasi
merencanakan
metode
dan
instrumen
sesuai

dengan
indikator-indikator
ketercapaian.

 
 4)
Tim
 monitoring
 dan
 evaluasi
 berkoordinasi
 dengan
 obyek/responden

sebelum
melaksanakan
monitoring
dan
evaluasi.

 
 5)
Tim
 monitoring
 dan
 evaluasi
 melihat
 kesesuaian
 kondisi
 di
 lapangan

dengan
instrumen
monitoring
dan
evaluasi
menggunakan
metode-metode

yang
telah
direncanakan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 33
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 6)
Tim
monitoring
dan
evaluasi
melaporkan
hasil
pelaksanaan
monitoring
dan

evaluasi
 kepada
 pimpinan
 atau
 bagian
 yang
 diberikan
 tanggungjawab

untuk
menindaklanjuti
hasil
monitoring
dan
evaluasi.

 
 7)
Bagian
dari
pihak
eksternal
sekolah
yang
diberi
tugas,
melakukan
analisis

data
 hasil
 monitoring
 dan
 evaluasi
 sebagai
 rekomendasi
 kebijakan

pemerintah
pusat
dan
daerah.

D.
 Tindak
Lanjut
Hasil
Monitoring
dan
Evaluasi

Gambar
5.6.
Tindak
Lanjut
Monev

Hasil
 monitoring
 pelaksanaan
 pembinaan
 karakter
 dalam
 bentuk



ketarunaan
akan
digunakan
sebagai
acuan
perbaikan/
penyempurnaan
kegiatan

yang
 sedang
 berlangsung.
 Sedangkan
 hasil
 evaluasi
 akan
 digunakan
 sebagai

acuan
 perbaikan
 kegiatan
 pembinaan
 karakter
 pada
 termin
 berikutnya
 atau

kebijakan
lainnya
yang
berkaitan
dengan
pembinaan
karakter
di
tingkat
satuan

pendidikan.
Tindak
lanjut
pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
mencakup
hal-
hal
sebagai
berikut:

 1.
Pengukuran
Garansi
Keberhasilan

 
 Hasil
 monitoring
 dan
 evaluasi
 dapat
 digunakan
 dalam
 mengukur
 apakah

pelaksanaan
 pembinaan
 karakter
 memberikan
 dampak
 segera
 (immediate

effects)
 bagi
 siswa
 saat
 kegiatan
 peminaan
 dan
 mengukur
 keberhasilan

peserta
 didik
 menunjukkan
 karakter
 yang
 kuat
 pada
 pembelajaran
 sehari-
hari,
 saat
 Praktik
 Kerja
 Lapangan,
 atau
 setelah
 lulus
 dan
 bekerja
 atau

berwirausaha.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
34 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 2.
Pemberian
Reward
&
Punishment
(Penghargaan
dan
sanksi)

 
 a.
 Hasil
 analisis
 pelaksanaan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 internal
 dapat

digunakan
 sebagai
 referensi
 dalam
 pemberian
 penghargaan
 dan
 sanksi

bagi
siswa
dan
tim
pembina
karakter
oleh
manajemen
sekolah.

 
 b.
 Hasil
 analisis
 pelaksanaan
 monitoring
 dan
 evaluasi
 eksternal
 dapat

digunakan
 sebagai
 referensi
 dalam
 pemberian
 penghargaan
 dan
 sanksi

bagi
sekolah,
pembina
sekolah,
dan
Pemerintah
Daerah.

 3.
Keberlanjutan
program

 
 Hasil
 monitoring
 dan
 evaluasi
 digunakan
 untuk
 merumuskan
 strategi

keberlanjutan
 program
 pembinaan
 karakter
 baik
 melalui
 keterpaduan
 dan

keselarasan
dengan
kegiatan
lain
atau
dukungan
dari
pihak-pihak
lain
yang

terlibat
di
dalamnya.

 4.
Penyusunan
Kebijakan
Terkait
Lainnya

 
 Hasil
 monitoring
 dan
 evaluasi
 digunakan
 untuk
 merumuskan
 kebijakan-
kebijakan
lainnya
yang
berkaitan
dengan
pembinaan
karakter.

E.
 Pelaporan

 1.
Pelaporan
 dilaksanakan
 setiap
 tim
 monitoring
 dan
 evaluasi
 selesai

melaksanakan
 tugasnya
 pada
 periode
 tertentu
 (triwulan,
 semester,
 atau

tahunan).

 2.
Pelaporan
disusun
oleh
tim
monitoring
dan
evaluasi
untuk
disampaikan
pada

pemangku
kebijakan
dalam
bentuk
softcopy
melalui
email
dan/atau
aplikasi

e-Monev.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contoh
Penyelenggaraan
Program
Penguatan

Budaya
Kerja
Peserta
Didik
SMK

Berbasis
Ketarunaan
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

I.

Penyelenggaraan
Pendidikan
Karakter
Ketarunaan
SMKN
1
Mundu
Cirebon
A.
 Strategi
Pelaksaan
Pendidikan
Penguatan
Karakter
SMK
 Negeri
 1
 Mundu
 Menerapkan
 strategi
 Pelaksanaa
 Pendidikan



Penguatan
 Karakter
 dengan
 menerapkan
 Pendidikan
 Ketarunaan
 yang


bekerjasama
 dengan
 Orangtua,
 TNI,
 POLRI,
 dan
 Instansi
 terkait
 lainnya.


Pendidikan
yang
berbasis
Kesamaptaan
dengan
mengadopsi
disiplin
militer.

Pembinaan
karakter
religius,
mandiri,
gotong
royong,
nasionalis,
dan
integritas

ditanamkan
dan
amalkan
dalam
lingkup
materi
ketarunaan.

B.
 Metode
Pelaksanaan

 Dilakukan
dengan
dua
tahap
yaitu:

 1.
 Tahap
 Penguatan
 Karakter
 Displin
 yang
 dlaksanakan
 pada
 waktu



periode

 Calon
Taruna
dan
Calon
Taruni
(catar/catir)
dalam
bentuk

Latihan

Dasar
Disiplin
Korps
(LDDK).

 
 Pada
tahap
dilakukan
tahapan
persiapan
sebagai

 berikut:

 
 a.
 Membentuk
 Satgas
 LDDK,
 dengan
 menunjuk
 taruna
 taruni
 tingkat
 XI


yang
 dinilai
 memiliki
 kompentensi
 memimpin
 yang
 baik,
 tingkat


emosional
 yang
 terkendali,
 dan
 bersedia
 menjadi
 mentor
 selama


satu
 tahun
 pelajaran.
 Dua
 orang
 mentor
 akan
 mengasuh
 1
 pleton


catar
catir
(35
orang)

 
 b.
 Memberikan
 pembekalan
 terhadap
 satgas
 LDDK,
 dilakukan
 oleh


Pembina/
Guru
yang
ditunjuk
oleh
sekolah

 
 c.
 Menginformasikan
 pelaksanaan
 LDDK
 pada
 saat
 rapat
 orangtua
 di


awal
tahun
pelajaran

 
 d.
 Melakukan
 koordinasi
 denganTNI,
 POLRI,
 dan
 instansi
 terkait



lainnya


 2.
 Tahap
 Implementasi/penerapan
 sikap
 disiplin
 ketarunaan
 yang





dilaksanakan
 selama
 mengikuti
 pendidikan
 di
 SMKN
 1
 Mundu,



dilakukan
dengan
cara:

 
 a.

 Memberlakukan
 Pedoman
 tata
 tertib
 taruna.
 Isi
 pedoman
 tata
 tertib


diantaranya:
 ketentuan
 ukuran
 rambut,
 pemakaian
 seragam
 korps


dan
 atributnya,
 kehadiran
 pada
 saat
 upacara,
 apel,
 dan
 jam
 KBM,


bolos,
merokok,
tawuran,
dan
ketentuan
lain
yang
mengikat.

 
 b.

 Memberlakukan
system
point
yang
tertulis
didalam
buku
saku
taruna.

Point
bersisi
point
negatif
yaitu
berupa
sangsi
dan
point
negatif
yang

berupa
penghargaan

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 37
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

C.
 Waktu
Pelaksanaan

 1.
 Tahap
 Penguatan
 Karakter
 Displin
 yang
 dilaksanakan
 pada
 waktu



periode
Calon
Taruna
dan
Calon
Taruni
(catar/catir)
dalam
bentuk

 Latihan

Dasar
Disiplin
Korps
(LDDK)
selama
2
bulan
atau
120
jam
60

 menit

 2.
 Tahap
 Implementasi/
 penerapan
 sikap
 displin
 ketarunaan
 yang



dilaksanakan
selama
mengikuti
pendidikan
di
SMK
Negeri
1
Mundu

D.
 Materi

 1.
 Latihan
Dasar
Ketarunaan
(LDK)

 2.
 Penerapan
Disiplin
Ketarunaan

 3.
 Pembentukan
Karakter
Kerja

E.
 Deskripsi

 1.
 Latihan
 Dasar
 Ketarunaan
 (LDK)
 merupakan
 latihan
 dasar
 untuk



mempersiapkan
 diri
 sebagai
 calon
 taruna
 yang
 siap
 siaga
 menerapkan


disiplin
sesuai
dengan
tata
tertib
ketarunaan.

 2.
 Penerapan
 Disiplin
 Ketarunaan
 merupakan
 aplikasi
 kongkrit
 dalam


perilaku
 sehari-hari
 sebagai
 seorang
 taruna
 baik
 dilingkungan
 sekolah


maupun
 dalam
 lingkungan
 masyarakat.
 Seorang
 taruna
 akan
 terikat


oleh
 janji
 setia
 korps
 yang
 merupakan
 tanggungjawab
 dan
 perilaku
 jati



diri
taruna.

 3.
 Pembentukan
 Karakter
 Kerja
 merupakan
 penguatan
 karakter
 taruna


dalam
 melakukan
 kegiatan
 profesionalisme
 sesuai
 bidangnya
 melalui


harmonisasi
olah
fisik,
olah
rasa,
olah
pikir,
dan
olah
raga
atas
dasar

l atihan

dan
 pembiasaan
 sikap
 perilaku
 dan
 tanggungjawab
 ketarunaan.



Semua
 dicapai
 dengan
 cara
 melibatkan
 kerjasama
 antara
 satuan



pendidikan,
keluarga,
dan
masyarakat/DU-DI.

F.
 Durasi
Waktu

 1.
 Latihan
Dasar
Ketarunaan
(LDK)
=
120
JP/14
Hari

 2.
 PenerapanDisiplinKetarunaan
=
Selama
Pendidikan
Berlangsung

 3.
 PembentukanKarakterKerja
=
Selama
Pendidikan
Berlangsung

G.
 Ruang
Lingkup

 1.
 Latihan
Dasar
Ketarunaan
(LDK)

 
 a.
 Tilawatil
Quran/Kerohanian

 
 b.
 Bakti
Sosial
(KerjaBakti)

 
 c.
 Apel
Pagi
dan
Sore

 
 d.
 Latihan
Fisik

 
 e.
 PBB
(Pelatihan
Baris-berbaris)

 
 f.
 MHR
(Melintasi
Halang
Rintang)

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
38 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 
 g.
 Kreasi
Seni

 
 h.
 Pembinaan
Bahaya
Narkoba

 
 I.
 Pembinaan
Keamanan
Lingkungan

 
 j.
 Tradisi
Ketarunaan
(sesuai
bidang
keahlian)

 
 k.
 Sidang
Korps

 
 l.
 Pelantikan
Taruna


 2.
 Penerapan
Disiplin
Ketarunaan

 
 a.
 Penerapan
Tata
Tertib
Disiplin
Taruna

 
 b.
 Penggunaan
Buku
Saku
Taruna
(Sistem
Point)

 
 c.
 Pemantapan
 Disiplin
 Taruna
 (dilakukan
 setelah
 Magang
 (PBB,
 Apel



Siaga,
dan
Fisik)

 
 d.
 Sadar
Lingkungan


 3.
 Pembentukan
Karakter
Kerja

 
 a.
 Komitmen
Kerja

 
 
 1)
 Penerapan
Ketepatan
Waktu

 
 
 2)
 Penerapan
5R
(Resik,
Rawat,
Rapih,
Ringkas,
dan
Rajin)

 
 
 3)
 Penerapan
Sistem
Kerja
dan
Aturan
Kerja


 
 b.
 Simulasi
Kerja

 
 
 Peran
Guru
dan
Peserta
didik
dalam
melakukan
kegiatan


 
 c.
 Pemaknaan
Kerja

 
 
 1)
 PelaksanaanQuality
Control
oleh
Guru


 
 
 2)
 Perbaikan
oleh
Pesertadidik


 
 b.
 PembiasaanBekerja

 
 
 1)
 Pembiasaan
5R
(Resik,
Rawat,
Rapih,
Ringkas,
dan
Rajin)

 
 
 2)
 Pembiasaan
Quality
Control

 
 
 3)
 Pembiasaan
Ketepatan
Waktu

 
 
 4)
 Pembiasaan
penerapan
sistem
kerja
dan
aturan
kerja


 
 c.
 Refleksi

 
 
 1)
 Menampilkanhasilkerja

 
 
 2)
 Menampilkan
perilaku
dan
cara
kerja
peserta
didik

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 39
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

H.
Indikator
INDIKATOR
NO MATERI KEGIATAN KETERCAPAIAN WAKTU

1. Latihan
Dasar
 Kemampuan

Ketarunaan membaca
Pemahaman


- Tilawatil
Quran Kandungan
/Kerohanian Penerapan
nilai
nilai
agama
dalam

kehidupan
sehari
hari


 Kerjasama
Tim/
Kolaborasi
- Bakti
Sosial
 Kebersihan
setiap

(Kerja
Bakti) ruang
dan
ling
kungan
sekolah
Kepedulian
Sosial

- Apel
Pagi
dan
 Disiplin
Apel
Pagi

Sore dan
Sore
Postur
Tubuh
Ideal

 Bugar,
Sehat

- Latihan
Fisik 
Jasmani
dan

Rohani
Tangkas
Jasmani
Dapat
melakukan

PBB
(Pelatihan

- PBB
(Pelatihan
 Baris -berbaris)

Baris - berbaris) 
 sesuai
dengan

aturan
yang

berlaku

Mengenal

- MHR
(Melintasi
 Lingkungan
Alam
Halang
Rintang) Mampu
Mengatasi

Masalah

Bakat
Seni
Siswa

- Kreasi
Seni 
Terjaring
Siswa
Terhind ar

- Pembinaan
 dari
Bahaya

Bahaya
Narkoba Narkoba

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
40 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Terciptanya

Keamanan

- Pembinaan
 Lingkungan

Keamanan
 Sekolah
dan


Lingkungan

Sekitar
Kondusif
- Tradisi
 Memiliki
Jiwa

Ketarunaan
 Korsa
(sesuai
bidang
 

- Sidang
Korps Penerapan
Sanksi
- Pelantikan
 Pelaksanaan
Wisuda

Taruna Taruna
Baru

2 Penerapan - Penerapan
Tata
 Terbentuk
Siswa
yang



Disiplin Tertib
Disiplin
 Tertib
dan
Disiplin

Ketarunaan Taruna

- Penggunaan
 Catatan
Point
Positif

Buku
Saku
 dan
Negatif
Perilaku

Taruna
(Sistem
 Siswa


Point)

- Pemantapan
 Penguatan
Sikap

Disiplin
Taruna
 Disiplin,
Kebugaran


(dilakukan
 Fisik,
Komitmen

setelah
Magang

(PBB,
Apel
Siaga,

dan
Fisik)


- Sadar
 Lingkungan
Bersih,


Lingkungan Rapi
dan
Asri

3 Pembentukan
 - Komitmen
Kerja Taat
Asas,
Taat




Karakter
Kerja Prosedur,
Taat
Aturan
- Simulasi
Kerja Bekerja
Sesuai
Dengan

SOP
(Standar


Operasional
Prosedur)


- Pemaknaan
 Perbaikan

Kerja 
Berkelanjutan

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 41
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

- Pembiasaan
 Siswa
Terbiasa

Bekerja Melakukan
5R
(resik,
rawat,
rapih,
ringkas,

dan
rajin)

 Siswa
Terbiasa

Mengontrol
Kualitas

Kerja
Siswa
Terbiasa

Menyelesaikan
Tugas
Tepat
Waktu
Sesuai

Target
Kerja



- Refleksi Siswa
Mengevaluasi

Diri
Terhadap
Hasil

Pekerjaan


Siswa
Mengevaluasi

Perilaku
dan
Cara
Kerja


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
42 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

2.

Analisis
Profil
Tamatan
YANG
TELAH
 TAMBAHAN



DILAKUKAN
 HASIL
 YANG
AKAN

PROFIL
UMUM
 YANG
 HASIL
YANG


(Mengacu
kepada
 DILAKUKAN

TAMATAN TERJADI DIHARAPKAN
STCW-F
sebelum
 (Setelah

ratifikasi) Ratifikasi


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 43
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

II.

Penyelenggaraan
Pendidikan
Karakter
Berbasis
Ketarunaan

“Aksi
Pasti”
SMK
Negeri
2
Sragen

A.
 Pemilihan
Strategi


 1.

Membangun
Kerjasama

 
 a.
 Menjalin
 kerjasama
 internal
 antara
 Kepala
 sekolah,
 Guru,
 TAS,
 dan


peserta
didik

 
 b.
 Menjalin
 kerjasama
 eksternal,
 antara
 sekolah
 dengan
 Pemerintah


daerah,
TNI/POLRI,
DUDI,
Komite
sekolah
dan
orang
tua
peserta

didik.

 
 c.
 Menyusun
perencanaan
pendidikan
karakter

 
 
 1)

Membentuk
tim
Penanggung
jawab,
pelatih

 
 
 2)
 Menyusun
Materi

 
 
 3)
 Menyusun
jadwal

 
 
 4)
 Menyusun
tata
tertib

 
 
 5)
 Menyusun
lembar
monev


 
 d.
 Perencanaan
 pendidikan
 karakter
 yang
 sudah
 tersusun,
 dimintakan




pengesahan
 ke
 Dinas
 Pendidikan,
 atau
 bahkan
 sampai
 ke
 Kepala


Daerah.

 
 e.
 Koordinasi
dan
sosialisasi
tentang
pendidikan
karakter
kepada

 O r a n g

tua
dan
peserta
didik
dan
stakeholder.

 
 f.
 Melaksanakan
 program
 Pendidikan
 karakter,
 diawali
 dengan


upacara
pembukaan
yang
dihadiri
oleh
semua
unsur/mitra
sekolah

 
 g.
 Wisuda/Pelantikan
 oleh
 kepala
 daerah,
 dan
 dihadiri
 oleh
 semua


unsur/mitra
sekolah.


 
 h.
 Dalam
 rangka
 pemeliharaan
 karakter,
 maka
 saat
 di
 kelas
 XI,
 kembali


dilaksanakan
 PPK
 ketarunaan
 AKSI
 PASTI
 pada
 saat
 persiapan


pemberangkatan
prakerin
dan
kepulangan
prakerin.
Dan
setiap

tanggal

17
di
setiap
bulannya
dilaksanakan
upacara
dengan
pakaian
taruna.

B.
 Model

Pelaksanaan

PPK
SMK
Negeri
2
Sragen
Gerakan
Penumbuhan
Karakter
(GAPURA)
Industri

di
SMK
Negeri
2
Sragen

diberi
 nama
 Pendidikan
 Ketarunaan
 “AKSI
 PASTI
 “
 (Apel,
 Korve,
 Samapta,

Ibadah,
PBB,
Aktualisasi,
Sosial,
Tauliah
wisuda,
Implementasi).
Pelatih
Penguatan
Pendidikan
Karakter
di
SMK
Negeri
2
Sragen
adalah
PTK

di
SMK
Negeri
2
Sragen
yang
sudah
Tersertifikasi
dari
TNI.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
44 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

a.
 Jadwal
Pembagian
Kelompok
Hari Kompi Pleton/
Kelas
Senin I X
TP
1
 –
 X
TP
4
Selasa II X
TKR
1
 – X
TKR
4
Rabu III XBKP
1
-
2,
X
DPIB
1-2


Kamis IV X
TKJ
1-2
,
X
TITL
1-2

Setiap
kompi
mendapat
pelatihan
Ketarunaan
AKSI
PASTI
sekali
dalam
seminggu

dan
 minggu
 berikutnya
 harinya
 digeser,
 jadi
 seminggu
 sekali
 dalam
 satu
 bulan

setiap
kompi
mendapatkan
jadwal
hari
yang
berbeda.

b.
 Jadwal
Pelatihan
Pendidikan
Karakter
Ketarunaan
Aksi
Pasti
No
 Waktu Kegiatan
 Tempat
 Satgas

1 06.00 - 06.30 Apel
pagi Sport
center Hary


 
 

2 06.30 -07.30 Korve Area
sekolah Pradana

 
 

3 07.30 -08.30 Samapta Sport
center Eka

4 08.30 -09.30 Ibadah Masjid khlas
5 09.30 -11.30 PBB Sport
Center David

6 11.30 – 13.00
 Isoma 
 Masjid,
Barak 
 Hary

7 13.00 -15.00 
 Aktualisasi Barak Agusta


8 15.00 -15.15 Ibadah Masjid Eka

9 15.15 -15.45 
 Sosialisasi Sport
Center 
 Hary
10 15.30 -16.00 Apel Sport
Center Agusta
11 Akhir
Tahun Tauliah
Wisuda Lapangan Panitia
12 Kelas
XI,XII Implementasi

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 45
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

c.

Pelaksanaan
Pelatihan
Ketarunaan
Aksi
Pasti.


 1.
Apel

Gambar
:
Pelaksanaan
Apel
Pagi
di
SMKN
2
Sragen
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen


 Apel
 dilaksanakan
 setiap
 pagi
 dengan
 petugas
 pemimpin
 
 bergilir/
 bergantian,
 Apel

mempunyai
 nilai
 yang
 sangat
 strategis
 dalam
 rangka
 membina
 atau
 mengembangkan,

sekaligus
meningkatkan
budaya
belajar
dan
sikap
positif
dari
seluruh
siswa,
diantaranya

meningkatkan
 kedisiplinan
 siswa,
 melatih
 siswa
 untuk
 memimpin
 atau
 dipimpin,

mengontrol
kehadiran
siswa,
media
untuk
menyampaikan
informasi
dan
wahana
untuk

melakukan
pembinaan
kepada
siswa.
2.
 Korve

 Melatih
siswa
untuk
peduli
dan
berbudaya
lingkungan.
Melalui
kegiatan
korve
ini,
siswa

dikelompok
kelompokkan
sesuai
dengan
jenis
pekerjaannya.

Ada
kelompok
yang
diberi

tugas/
dilatih
untuk
menanam,
merawat
tanaman,
membersihkan
selokan,
membersihkan

kamar
mandi/
WC
(toilet),
memilah
sampah,
mengolah
sampah,
hemat
listrik,
hemat
air

dan
lain
lain.
Setelah
melaksanakan
pekerjaan,
selanjutnya
siswa
dituntut
untuk
membuat

laporan
sesuai
dengan
pekerjaan
yang
telah
dilakukan.
Kemudian
dipresentasikan.

Gambar:
Pelaksanan
korve
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
46 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

3.
Samapta

 Melatih
siswa
agar
terbiasa
dalam
keadaan
siap
siaga
baik
secara
fisik,
mental
maupun

sosial
 dalam
 menghadapi
 situasi
 kerja
 yang
 beragam.
 Aktifitas
 yang
 dilakukan
 pada

kegiatan
ini
adalah
lari,
push
up,
sit
up,
pull
up,
shuttle
run.
Dengan
latihan
rutin
maka
fisik

siswa
akan
menjadi
sehat,
kuat,
enerjik.
DUDI,
Instansi
Pemerintah
Hanya
akan
menerima

pegawai
dengan
fisik
yang
sehat,
kuat,
sigap
dan
energik.

Gambar

Kegiatan
Samapta
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

4.
 Ibadah

 Untuk
melatih
siswa
menjadi
insan
yang
beriman
dan
bertaqwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha

Esa.
 Materinya
 adalah
 sholat
 dhuha,
 Sholat
 wajib
 dengan
 berjamaah
 ,
 Kultum
 bergilir,

membaca
alquran,
hafalan
alquran

Gambar

Kegiatan
Ibadah/keorhanian
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen
5.


Peraturan
Baris
Berbaris

Gambar

Kegiatan
PBB
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 47
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Kegiatan
PBB,
mengacu
pada
aturan
yang
ada.
Dari
kegiatan
PBB
akan
menumbuhkan
sikap

sebagai
berikut
:

 a.
 Sikap
 lahir:
 ketegaran,
 ketangkasan,
 kelincahan,
 kerapihan,
 ketertiban,
 kehidmatan,

kekompakan,
 keseragaman,
 kesigapan,
 keindahan,
 ketanggapan,
 kewajaran
 tenaga,

kesopanan,
ketelitihan.

 b.
 Sikap
 batin:
 Ketenagaan,
 ketaatan,
 keihlasan,
 kesetiakawanan,
 kebersamaan,

persaudaraan,
 keyakinan,
 keberanian,
 kekuatan,
 kesadaran,
 konsentrasi,
 kebiasaan,

berani
berkorban,
persatuan.
6.
 Aktualisasi


 Melatih
siswa
untuk
menggunakan
semua
kemampuan
dirinya
untuk
mencapai
apapun

yang
 dia
 mau
 dan
 bisa
 lakukan.
 Pada
 kegiatan
 aktualisasi
 ini
 dilakukan
 dengan


menggandeng/bekerjasama
 dengan
 instansi
 lain,
 DUDI,
 POLRES,
 KODIM,
 DAMKAR,

PUSKESMAS,
JASA
RAHARJA,
Kewirausahaan.

Gambar

Kegiatan
Aktualisasi
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

7.
 Sosial

 Melatih
siswa
untuk
ikut
serta
berpartisipasi
secara
aktif
sebagai
anggota
suatu
organisasi

atau
masyarakat,
dilatih
berkomunikasi,
peduli
terhadap
sesama
dengan
melaksanakan

bakti
 sosial,
 bedah
 rumah,
 memberi
 takjil/buka
 puasa,
 membersihkan
 taman
 kota,

membersihkan
pasar,
donor
darah.

Gambar

Kegiatan
Sosial
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
48 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

8.
Tauliah
Wisuda/
Pelantikan

 Setelah
melakukan
kegiatan
Aksi
Pasti
selama
kurang
lebih
satu
tahun,
maka
para
siswa

akan
dikukuhkan
/wisuda
dengan
maksud:

 1).
Agar
Siswa
punya

kesan
yang
mendalam
dan
membuka
hatinya
untuk
dapat
menerima

pengaruh
 pembinanya
 dalam
 upaya
 membentuk
 manusia
 yang
 berkepribadian,


berbudi
 pekerti
 luhur,
 bertakwa
 kepada
 Tuhan
 YME,
 peduli
 pada:
 tanah
 air,
 bangsa,

masyarakat,
 alam
 lingkungan
 serta
 peduli
 pada
 dirinya
 sendiri
 dengan
 berdasar


Pancasila
dan
UUD
1945.

 Sarana
 pencitraan
 kepada
 Masyarakat,
 DUDI,
 Instansi
 Pemerintah
 terkait
 dengan

pendidikan
di
SMK
Negeri
2
Sragen.

Gambar

Kegiatan
Tauliah
Wisuda
di
lapangan
Sekolah
Sumber:
foto
dok.
SMKN
2
Sragen

9.
 Implementasi

 Siswa
 mengimplementasikan
 semua
 materi
 latihan
 yang
 sudah
 diselesaikan
 ke
 dalam

aktifitas/
proses
belajar
sehari
hari
baik
di
sekolah
ataupun
di
masyarakat.
Misalnya
ada

budaya
 cium
 tangan,
 menyanyikan
 lagu
 Kebangsaan
 Indonesia
 Raya
 pada
 setiap
 hari

sebelum
masuk
kelas
 
masuk
kelas
dan
lagu
wajib/
daerah
sebelum
pulang,
membaca

Alquran
5
menit
pada
jam
pertama,
adanya
Pasukan
inti,
pasus
LKS,
pasus
matematika,

pasus
bahasa
inggris,
pasus
5
R
(ringkas,
rapi,
resik,
rawat,
rajin).

Gambar
budaya
menyanyikan
Lagu
kebangsaan
Indonesia
Raya,
dan
Cium
Tangan

Sumber:
dok.
SMK
Negeri
2
Sragwn

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 49
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

III.

Pendidikan
Karakter
Berbasis
Ketarunaan







SMKN
3
Pandeglang

A.
Program
Kerja

Program
Kerja Waktu/ Kegiatan Keterangan



Durasi
1. Pembentukan
 

a. Perencanaan
Promosi
 

Taruna Sekolah


b. Penerimaan
Pendaftaran
c. Seleksi
Masuk
SMK

d. Tes
Kesehatan
Oleh
Tim

Dokter
Kopasus
e. Rapat
Orang
Tua

 

f. Penyampaian
Program


Ketarunaan
g. Pengumuman
 

Penerimaan

h. MPLS

i. Latihan
Dasar
Disiplin

Awal 
 


i. Pembagian
Baju

Seragam 

j. Pembukaan
LDDK

k. Pra
Pemberangkatan
Ke


Group
1
Kopasus
l. Rapat
Penentuan
Materi
m. Upacara
Pelepasan



Group
1
Kopasus

n. Kembali
Ke
Sekolah

o. Pengukuhan
Catar
Catir

p. Upacara
Pelantikan
q. Materi
– Materi
Karakter

- Pembinaan
Karakter

- Latihan
Disiplin
- Etika
 


- Cinta
Tanah
Air
- Dinamika
Kelompok

2. Implementasi
 

Desember
 a. Apel
Pagi
 Harian Upacara
Senin

Ketarunaan Semester
1
 b. 

Apel
Siang &
Kesadaran

c. 

Piket
Taruna

d. Kesemaptaan Mingguan
e. Upacara
Bendera

Senin Nasional

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
50 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Desember
 Upacara
Senin
&

f. Upacara
Bendera
Senin
Semester
V

 g.
 Upacara
Bendera
 Kesadaran
Nasional
Kesadaran
Nasional

 h.
 Upacara
Bendera
Hari


Besar
Nasional
Awal
Semester

i. Penyegaran
Ketarunaan

 Ganjil
&
Genap
j. 
 Lapor
Diri

3. Finaslisasi/ Januari
 a. Maping
Peminaatan




Pembelajaran 
 Semester
VI
 Kebekerjaan
b. Pembentukan


 Kebekerjaan
(Intensif)

Sesuai
Peminaatan
:

Dalam
Negri
&
Luar

Negri

Juni

Semester
VI 

c. Seleksi
oleh
DUDI


d. Penyiapan
Dokumen

Kebekerjaan
e. Penempatan
lulusan

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 51
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

B.
 SOP
KEGIATAN
BELAJAR
SMKN
3
PANDEGLANG

 1.
 Guru
Memakai
Seragam
Lengkap

 2.
 Apel
 Pagi
 (06.45-07.00)
 dan
 Apel
 Sore
 (15.45-16.00)
 Didampingi
 Oleh


Piket


 3.
 Guru
 Mengikuti
 Upacara
 Pengibaran
 Bendera
 Merah
 Putih
 Setiap
 Hari


Senin
Jam
(07.00)

 4.
 Guru
 Wajib
 Hadir
 Pada
 Kegiatan
 Belajar
 Mengajar
 Di
 Sekolah
 15
 Menit


Sebelum
Pelajaran
di
Mulai
(07.00)

 5.
 Guru
 Wajib
 Finger
 Print
 dan
 Mengisi
 Daftar
 Hadir
 Di
 Meja
 Piket,
 Daftar


Hadir
Pagi
(07.00)
dan
Daftar
Hadir
Pulang
(16.00)

 6.
 Guru
Wajib
Memiliki
Perangkat
Administrasi

 7.
 Guru
 Wajib
 Membuat
 Rencana
 Belajar
 Dan
 Jurnal
 Belajar
 Taruna/I



Disyahkan
Oleh
Wali
Tauna/I

 8.
 Guru
 Mengkondisikan
 Ruang
 Belajar
 Dan
 Jurnal
 Belajar
 Taruna/I



Disyahkan
Wali
Taruna/I

 9.
 Guru
Memastikan
Semua
Taruna/i
Muslim
Tidak
Batal
Wudhu
Pada
Saat
KBM



10.
 Guru
 Menyampaikan
 Materi
 Dengan
 Menggunakan
 Pendekatan,
 Strategi,

M o d e l 
 d a n 
 M e t o d e 
 Ya n g 
 M e n g a c u 
 P a d a 
 P e m b e l a j a r a n 
 Ya n g



Berkarakteristik



11.
 Guru
 Menyampaikan
 Materi
 Jam
 Pertama
 Dengan
 Diawali
 Membaca


A y a t 
 S u c i 
 A l q u r a n , 
 M e m b a c a 
 H a d i s t 
 D a n 
 M e n y a n y i k a n 
 L a g u



Kebangsaan
(Indonesia
Raya)



12.
 Jika
 Guru
 Berhalangan
 Hadir,
 Wajib
 Menginformasikan
 Kepada
 Guru


Piket


C.
 SAPTA
PRASTYA
TARUNA

 1.
 BERIMAN
DAN
BERTAQWA
KEPADA
TUHAN
YANG
MAHA
ESA

 2.
 MENGHORMATI
ORANG
TUA
DAN
GURU

 3.
 PATUH
DAN
TAAT
KEPADA
PIMPINAN

 4.
 SENANTIASA
BELAJAR
DAN
BEKERJA
KERAS
SERTA
TIDAK
PUTUS
ASA

 5.
 MENJUNJUNG
TINGGI
KEHORMATAN
DAN
DISIPLIN
TARUNA

 6.
 BERJIWA
KESATRIA


 7.
 BERTANGGUNGJAWAB
TERHADAP
SETIAP
UCAPAN
DAN
TINDAKAN

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
52 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Contoh
Instruksi
Kerja
Program
Ketarunaan
di
SMK.

Disiapkan Diperiksa Disahkan



 



Ko.
Adm
dan
Keuangan 
 Komandan
Batalyon

Satgas
Ketarunaan

 Taruna
PERENCANAAN
KEGIATAN
KETARUNAAN
1.
 Pada
 awal
 semester
 Satgas
 Ketarunaan
 melaksanakan
 rapat
 koordinasi


yang
membahas
kegiatan
ketarunaan
selama
1
tahun.
2.
 S a t g a s 
 m e n y u s u n 
 p ro p o s a l 
 y a n g 
 d i d a l a m n y a 
 t e r l a m p i r 
 p ro g ra m



kerjatahunan
 dan
 program
 kerja
 semester
 yang
 digunakan
 untuk
 acuan


kegiatan
ketarunaan.
3.
 Proposal
 yang
 sudah
 disusun
 diajukan
 kepihak
 sekolah
 sebagai
 pengambil


kebijakan
dalam
kegiatan
Ketarunaan.
4.
 Mengadakan
sosialisasi
kepada
orang
tua
terkait
program
Ketarunaan.
5.
 Mengadakan
 sosialisasi
 kepada
 peserta
 didik
 kelas
 X
 terkait
 pengenalan


Ketarunaan
dan
perlengkapanapa
saja
yang
dibawa
oleh
peserta
didik

k e t i k a

Latihan
Dasar
Ketarunaan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 53
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Disiapkan Diperiksa Disahkan



 



Ko.
Adm
dan
Keuangan 
 Komandan
Batalyon

Satgas
Ketarunaan

 Taruna

PELAKSANAAN
KEGIATAN
KETARUNAAN
1.
 Kegiatan
Ketarunaan
dilaksanakan
setelah
proposal
yang
diajukandi

 s e t u j u i

dan
dilaksanakan
sesuai
dengan
jadwal
pada
perencanaan.
2.
 Diawali
 dengan
 Upacara
 Pembukaan
 Latihan
 Dasar
 Ketarunaan
 dan
 diakhiri


dengan
Upacara
Penutupan
Latihan
Dasar
Ketarunaanserta
Pelantikan

Taruna.
3.
 Dalam
pelaksanaannya
kegiatan
Ketarunaan
dibagi
menjadi
4
kompi,

 a n t a r a

lain:
Kompi
1
(Teknik
Pemesinan),
Kompi
2
(Teknik
Kendaraan

 Ringan),
 Kompi
 3

(Bisnis
Konstruksi
dan
Properti,
Desain
Pemodelan
dan
Informasi
Bangunan),
dan

Kompi
4
(Teknik
Komputer
dan
Jaringan,
Teknik
Instalasi
Tenaga
Listrik).
4.
 Jadwal
 Ketarunaan
 menggunakan
 system
 rolling,
 yang
 mana
 peserta
 didik


tidak
 akan
 meninggalkan
 jam
 pelajaran
 di
 hari
 yang
 sama
 dalam
 sebulan


pertemuan.

 Contoh
skema
jadwal
Ketarunaan
dapat
dilihat
pada
lampiran
Skema

 J a d w a l

Ketarunaan.
5.
 Pada
 pelaksanaan
 kegiatan
 Ketarunaan
 guru
 mata
 pelajaran
 C2
 dan
 C3
 jika


menginginkan
 memberi
 materi
 kepada
 peserta
 didikdi
 perbolehkan,


sedangkan
 untuk
 mata
 pelajaran
 C1
 guru
 yang
 mengajar
 bias
 memberikan


kepercayaan
 kepada
 Satgas
 Ketarunaan.
 Karena
 dalam
 Ketarunaan
 sudah


diajarkan
ilmu-ilmu
dan
implementasi
dari
mata
pelajaran
normative

 tersebut.
6.
 Kegiatan
 Ketarunaan
 berlangsung
 selama
 1
 tahun
 penuh
 sesuai
 jadwal


yang
telah
diajukan
dalam
proposal.
7.
 Libur
Ketarunaan
hanya
pada
UTS,
UAS,
Puasa
dan
Hari
Libur
Nasional.
8.
 Materi
yang
disampaikan
kepada
peserta
didik
diambil
dari
berbagai

 referensi,

dengan
materi
pokok/dasar
yaitu:
Keagamaan/Kerohanian,

 S a m a p t a 
 ( B i n a

Jasmani),
Wawasan
Kebangsaan,
Peraturan
Displin
Ketarunaan,
PBB
(Peraturan

Baris
Berbaris),
Pola
Hidup
Sehat,
Bela
Diri
Taruna,
Halang
Rintang
Taruna,
Budaya

Kerja
Industri.
Materi
Ketarunaan
dapat
dilihat
pada
lempiran
Silabus
dan
RPP.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
54 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Disiapkan Diperiksa Disahkan



 



Ko.
Adm
dan
Keuangan 
 Komandan
Batalyon

Satgas
Ketarunaan

 Taruna

HASIL
EVALUASI
DAN
TINDAKAN
KOREKSI
KEGIATAN
KETARUNAAN
1.
 Pada
 akhir
 semester
 dilaksanakan
 evaluasi
 oleh
 Komandan
 Batalyon
 dalam



rapat
koordinasi
satuan
tugas
Ketarunaan.
2.
 Hasil
 dari
 evaluasi
 tersebut
 kemudian
 dijadikan
 bahan
 untuk
 memperbaiki



sistem
di
Latihan
Dasar
Ketarunaan
berikutnya.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 55
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

IV.

Pendidikan
Karakter
Berbasis
Ketarunaan
SMK
MITRA
INDUSTRI
MM2100
BEST
PRACTICE
PENDIDIKAN
KARAKTER
SMK
Mitra
Industri
MM2100

A.
 Tujuan

Mencetak
siswa
sesuai
dengan
kebutuhan
industri
dan
berjiwa
wirausaha


yang
 mempunyai
 karakter
 positif,
 serta
 dibekali
 pengetahuan
 dan


keterampilan
yang
kompeten.

B.
 Ouptput

yang

Diharapkan

1.
 Siswa
 menjadi
 pribadi
 yang
 berkarakter
 positif,
 berlandaskan
 5
 nilai


(jujur,
tanggung
jawab,
disiplin,
kerja
sama
dan
peduli)
2.
 100
%
terserap
di
Industri
bagi
siswa
yang
memilih
peminatan
kerja

C.
 Alur

Proses

Pembentukan
karater

D.
 Waktu
dan
Pelaksanaan

Pelaksanaan
 Pendidikan
 karakter
 di
 SMK
 Mitra
 Industri
 MM2100


berlangsung
 selama
 3
 tahun,
 dan
 secara
 terus
 menerus.
 Hal
 
 ini


dimaksudkan
 agar
 karakter
 
 positif
 menjadi
 budaya
 sehari-hari
 siswa.


Sehingga
 saat
 siswa
 memasuki
 dunia
 kerja,
 budaya
 kerja
 sudah
 menjadi


bagian
integral
dari
dirinya.

E.
 Strategi
Pelaksanaan
Pendidikan
Karakter
di
SMK
Mitra
Indutri
Mm2100

 1.
 Siswa
wajib
mempunyai
cita-cita.


 
 Dengan
 memiliki
 cita-cita
 siswa
 akan
 memunyai
 arah
 dan
 tujuan
 yang


jelas
dalam
belajar.
Dalam
proses
belajar
sehari-hari
mereka
harus

 f o k u s

dengan
upaya
untuk
mencapai
cita-citanya
tersebut.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
56 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk


 2.
 Seluruh
siswa
di
awal
tahun
pelajaran
diberi
poin
100.

 
 Maksudnya
 semua
 siswa
 diapresiasi
 sebagai
 siswa
 yang
 berkarakter


positif.
 Dalam
 proses
 kegiatan
 belajar
 selanjutnya
 jumlah
 poin
 bisa



berkurang
atau
bertambah.


 3.
 Menjadikan
Lingkungan
dan
Budaya
Sekolah
Sesuai
Industri.


 
 U n t u k 
 m e m b e n t u k 
 ka ra k t e r 
 ke r j a 
 y a n g 
 p o s i t i f 
 p e r l u 
 d i b e n t u k


lingkungan
 dan
 budaya
 yang
 mendukung.
 Dalam
 hal
 ini
 adalah


lingkungan
 dan
 budaya
 industri.
 
 Penerapan
 yang
 dimaksud
 antara
 lain:


adanya
 green
 line,
 layout,
 alat
 K3,
 dan
 lain-lain.Adanyabudaya
 industri


di
 sekolah
 bertujuan
 untuk
 mengenalkan
 dan
 melatih
 siswa
 dengan


kebiasaan
dan
nilai-nilai
yang
berlaku
di
Industri


 4.
 Guru
Sebagai
Role
Model.

 
 Pendidikan
karakter
tidak
akan
berjalan
jika
tidak
ada
model
yang

 dijadikan

tauladan
oleh
siswa.
Oleh
karena
itu,
seorang
guru
harus

 
 m e n j a d i

role
model
bagi
pembentukan
karakter.


 5.
 Menjalankan
5
Nilai
SMK
Mitra
Industri
MM2100
(Jujur,
Tanggung

 J a w a b ,

Disiplin,
Kerja
sama
dan
Peduli).



 
 Lima
 nilai
 SMK
 Mitra
 Industri
 MM2100
 (Jujur,
 tanggung
 jawab,
 disiplin,


kerjasama
 dan
 peduli)
 tersebut
 di
 rumuskan
 melalui
 workshop
 sehingga


semua
 siswa
 bersama
 guru
 terlibat
 aktif
 dalam
 menentukan
 
 aturan-

aturan
 apa
 yang
 akan
 mereka
 jalankan.
 Jika
 aturan
 tersebut
 dilanggar


maka
diberlakukan
pengurangan
poin.


 6.
 Menjalankan
Segitiga
Emas
Komunikasi
(Melibatkan
orang
tua)

 
 Segitiga
 emas
 komunikasi
 yang
 diterapkan
 antara
 siswa,
 sekolah
 dan


orang
 tua
 merupakan
 salah
 satu
 pendukung
 pembentukan
 karakter
 di


SMK
 Mitra
 Industri
 MM2100.
 Pembentukan
 karakter
 siswa
 hanya
 dapat


berjalan
 maksimal
 jika
 ada
 dukungan
 dan
 support
 dari
 orang
 tua.
 Orang


tua
 mesti
 mendukung
 penuh
 semua
 program
 sekolah
 yang
 berkaitan


dengan
pembentukan
karakter.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 57
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

F.

Jadwal
Pelaksanaan
Pendidikan
Karakter

G.
Silabus

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
58 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 59
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
60 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

H.
SOP
(Standar
Operasional
Pelaksanaan)
1.
MPLS
(Masa
Perkenalan
Lingkungan
Sekolah)
a.
SOP
MPLS

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 61
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

b.
Rundown
MPLS

HARI

PUKUL KEGIATAN PEMATERI TEMPAT PIC
KE

06.00­
07.30 Upacara
pembukaan
 Ketua
Yayasan Lapangan
Utama Guru

Workshop
5
Nilai

07.30­
11.45 Kepala
Sekolah Aula
dan
6S

11.45­12.30 Istirahat ­ Kondisional Kondisional



I
Pemantapan
Cita
­

12.30­14.15 Dari
Industri Aula Guru
cita


14.15­15.30 Sharing
Alumni Para
Alumni Aula Guru

15.30­16.00 Apel
Pulang ­ Lapangan
Utama Guru

06.30­07.30 Apel
Pagi ­ Lapangan
Utama Guru


07.30­09.30 Pengenalan
PBB TNI Lapangan
Utama Guru

Pengenalan
Safety

09.30­12.00 Guru Lapangan
Utama Guru
Reading

12.00­13.00 Istirahat Kondisional ­


II Pendampingan
wali

kelas
 (materi

budaya
di
kelas,

14.00­14.30 Wali
Kelas Kelas ­
sekolah
dan

peraturan/
point

dll)
14.30­15.30 Apel
Pulang Lapangan
Utama Guru

06.00­07.00 Apel
Pagi Lapangan
Utama Guru

07.00­09.00 Budaya
Industri Dari
Industri Aula Guru

09.00­10.00 Istirahat Kondisional Kondisional



10.00­12.00 Etos
Kerja Dari
Industri Aula guru
12.00­13.00 Istirahat Kondisional Kondisional

III Pengenalan
masing

masing
kampus
aula

Kepsek/penang
Gd.
D
Kampus
MM
 Aula
Gd.
D
dan

13.00­14.00 ung
jawab
 Guru
dan
Putra
Darma,
 Aula
Gd.
F
kampus
Aula
Gd.
F
Kampus

AMI
Pendampingan

14.00­14.30 Wali
Kelas Lapangan
Utama Walas
walas

14.30­15.30 Apel
Pulang ­ Lapangan
Utama Guru

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
62 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

HARI

PUKUL KEGIATAN PEMATERI TEMPAT PIC
KE
06.00­07.00 Apel
Pagi ­ Lapangan
Utama Guru
Perkembangan

07.00­09.00 Dari
Industri Aula Guru
Industri
09.00­10.00 Istirahat Kondisional Kondisional


10.00­12.00 
Hypnoterapi Dari
Industri Aula Guru

IV 12.00­13.00 Istirahat Kondisional Kondisional


13.00­13.30 Ice
Breaking Guru Aula Guru

13.30­15.00 Pengenalan
Jurusan
 HOD/Kajur Aula Guru

15.00­15.45 Apel
Pulang Lapangan
Utama Putu

06.00­06.30 Apel
Pagi ­ Lapangan
Utama Guru


Pengumpulan
Buku

06.30
­07.00 ­ Lapangan
Utama Guru
dan
Tanaman


07.00
­09.00 Manasik
 Guru
Agama Area
Manasik Guru

09.00­09.30 Istirahat ­ Kondisional Kondisional



V
09.30­11.30 Demo
Ektrakurikuler
 ­ Lapangan
Utama Guru

11.30­13.00 Isoma ­ Kondisional Kondisional



Upacara
Penutupan

&
peberian

13.00­14.30 Yayasan Lapangan
Utama Guru
penghargaan

Peserta
Terbaik

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 63
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
64 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

2.
LDKS
(Latihan
Dasar
Kepemimpinan
Siswa)
a.
SOP
(Standar
Operasional
Prosedur)
LDKS

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 65
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

b.
Rundown
LDKS

HARI

WAKTU KEGIATAN/MATERI TEMPAT PIC
KE

07.10
­
07.40 Upacara
Pembukaan
 Lapangan
Utama Guru


07.40
­
09.30 Perkenalan
Pelatih Lapangan
Utama Guru
09.30
­
10.00 Snack Menyesuikan Guru
10.00
­
11.30 Penyegaran
 Lapangan
Utama TNI
11.30
­
13.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
13.00
­
15.00 Permildas
 Lapangan
Utama TNI
I
15.00
­
16.30 Binjasmil
dan
Yel­yel Lapangan
Utama TNI
16.30
­
18.45 ISHOMA Menyesuikan Guru
5
Nilai
SMK
Mitra

18.45
­
20.00 Lapangan
Utama TNI
Industri
MM2100
Pembentukan
Mental

20.00
­
21.00 Lapangan
Utama TNI
dan
Disiplin

21.00
­
22.00 Apel
Malam
 Lapangan
Utama TNI
04.00
­
04.15 Bangun
Pagi
 Sie
Acara
04.15
­
04.45 Shalat
Subuh
 Menyesuikan TNI
04.45
­
05.30 Senam
 Lapangan
Utama TNI
05.30
­
06.30 Makan
Pagi
 Menyesuikan Guru
06.30
­
07.30 Apel
Pagi
 Lapangan
Utama TNI
07.30
­
10.00 PBB/PPM Lapangan
Utama TNI
10.00
­
10.30 Snack
 Menyesuikan Guru
10.30
­
11.15 BDM Lapangan
Utama TNI
II 11.15
­
13.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
13.00
­
14.45 Kesiap
Siagaan
 Lapangan
Utama TNI
Mental
Perjuangan
dan

14.45
­
15.15 Lapangan
Utama TNI
Wawasan
Kebangsaan

Persiapan
Gladi
Kotor

15.15
­
16.30 Lapangan
Utama TNI
Upacara
Penutupan
16.30
­
19.00 ISHOMA Menyesuikan Guru
Persiapan
Demo

19.00
­
21.00 Lapangan
Utama TNI
Sekaligus
Gladi
21.00
­
22.00 Apel
Malam
 Lapangan
Utama TNI
04.00
­
04.15 Bangun
Pagi Sie
Acara
04.15
­
04.45 Sholat
Shubuh Menyesuikan Guru
04.45
­
05.30 Bersih­Bersih Menyesuikan Guru
III
05.30
­
06.30 Makan
Pagi Menyesuikan Guru
07.00
­
07.30 Upacara
Penutupan Lapangan
Utama TNI
07.30
­
08.30 PBB,
Yel­yel
dan
BDM Lapangan
Utama TNI

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
66 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

I.
Monitoring
dan
Evaluasi

1.
Buku
tata
tertib
siswa
berisikan
:
a.
Visi-Misi
Sekolah
b.
Guru
Ideal
c.
Siswa
Ideal
d.
Orang
Tua
Ideal
e.
Tata
tertib
f.
SOP
yang
harus
dijalankan
siswa
selama
kegiatan
belajar
dan
mengajar
g.
Penerapan
5
Nilai
SMK
Mitra
Industri,
yang
dirumuskan
melalui
workshop
h.
Kartu
Point,
berisi
tentang
reward
dan
punishment
i.
Form
izin
keluar
meninggalkan
KBM

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 67
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

2
a

4
a
b
c
d

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
68 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

J.

 Organiasai
Pelaksanaan
Pendidikan
Karakter

 
 Pelaksanaan
 Pendidikan
 karakter
 adalah
 kegiatan
 yang
 melekakt
 pada

organiasai
sekolah
secara
keseluruhan.
Semua
guru
berkewajiban
melakukan

pembinaan
 dan
 penilaian
 terhadap
 karakter
 siswa.
 Penilaian
 pendidikan

karakter
dibawah
koordinasi
Wakil
Kepala
Sekolah
Bidang
Kesiswaaan.

K.
 Capaian
Pendidikan
Karakter

 1.
 Data
Keterserapan
di
Industri

 
 Salah
satu
dampak
dari
penerapan
industri
adalah
:


 2.
 Penelusuran
Tamatan
tahun
pelajaran
2018-2019

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 69
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
70 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

V.

Orkestra
Dapat
Membangun
Karakter
Siswa
SMKN
2
Kasihan
(SMM)
Yogyakarta
A.
 Pengantar
Hingga
 kini
 musik
 terus
 dieksploitasi
 sebagai
 kebutuhan
 industri
 dan

hiburan
.
Musik
telah
menjadi
komoditi
yang
diperjualbelikan

seperti
produk

lainnya.
Tak
pernah
dilirik
bahwa
sesungguhnya
musik
mampu

menjadi
media

pembelajaran
karakter
bagi
peserta
didik,
suatu
manfaat
yang
tidak
sekedar

dipandang
 sebagai
 sebuah
 produk.
 Musik
 sebagai
 media
 pembelajaran

karakter
 
dapat
dicapai
melalui
proses
latihan
secara
bersama/berkelompok.


Proses
 latihan
 dipergunakan
 untuk
 mencapai
 harmonisasi
 yang
 selaras,

seimbang,
 tidak
 diskriminatif.
 Untuk
 mencapai
 pendidikan
 karakter
 yang

hendak
 dicapai,
 maka
 proses
 latihan
 harus
 diposisikan
 sebagai
 sebuah

laboratorium.

Semua
pikiran,
sikap,
dan
tindakan
harus
terkawal
dengan
baik,

dan
 sekaligus
 peserta
 didik
 mengalami
 dan
 merasakan
 tentang
 pentingnya

disiplin,
 toleransi,
 gigih,
 kerja
 keras,
 kerjasama,
 menghargai
 orang
 lain,
 dan

lain-lain,
semua
dapat
menjadi
muatan
dalam
proses
latihan
musik.
Langkah

ini

sangat

efektif
dan
sederhana
sekali


guna
mencapai
pendidikan
karakter

yang
 baik
 pada
 diri
 peserta
 didik.
 Bahkan
 dengan
 permainan
 musik
 secara

bersama
 ini
 mampu
 membangkitkan
 rasa
 cinta
 tanah
 air,
 bela
 negara,

persatuan,
NKRI,
menghargai
perbedaan,
kepedulian
kepada
orang
lain,
tidak

sombong,
tidak
egois,
kerjasama,
memahami
peran
diri
sendiri
dan
peran
pihak

lain.

Sebagai
 bagian
 dari
 Bidang
 Keahlian
 Seni
 dan
 Industri
 Kreatif
 
 dengan

Program
Keahlian
Seni
Musik,
SMK
Negeri
2
Kasihan
sejak
berdiri
tahun
1952

hingga
 kini
 tetap
 konsisten
 pada
 Kompetensi
 Keahlian
 Seni
 Musik
 Klasik.

Mendengar
kata
musik,
telinga
awam
sudah
barang
tentu
langsung
berasosiasi

dengan
 musik-musik
 hiburan
 yang
 setiap
 saat
 bisa
 didapatkan
 dari

beramacam-macam
 media.
 Dalam
 hal
 ini
 musik
 diposisikan
 sebagai
 sebuah

produk
yang
siap
disantap.
 
Namun
berbeda
dengan
apa
yang
digelisahkan

oleh
 penulis.
 Berdasarkan
 hasil
 penggalian
 
 yang
 dilakukan
 penulis,
 maka

ditemukan
potensi-potensi
dalam
musik
yang
membuat
sekolah
menjadi
maju

pesat.

Pertunjukan
orkestra
notabene
dipandang
sebagai
pertunjukan
prestise

yang
 hanya
 disukai
 oleh
 kalangan
 tertentu
 saja.
 
 Namun
 terlepas
 daru

manapun
kalangan
penggemarnya,
ternyata
dengan
pertunjukan
musik
secara

kolosal
 tersebut
 mampu
 menyumbangkan
 kemajuan
 pesat
 dalam
 bidang

karakter.
 Hal
 ini
 menjadi
 konsep
 awal
 yang
 mendasari
 pentingnya
 proses

dalam
berlatih
musik.
Meskipun
demikian,
pembelajaran
karakter
yang
dapat

terjadi
dalam
orkestra
tidak
serta
merta
dapat
terwujud
jika
hanya
dirancang

sekedar
proses
latihan
bersama
saja.
Dengan
kata
lain,
proses
latihan
secara


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 71
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

bersama
 harus
 merupakan
 bagian
 dari
 sebuah
 rangkaian
 proses
 untuk



menghadapi
sebuah
event.
Dengan
demikian,
pengkondisian
ini
memang
harus

ada
ujung
dan
goal
yang
jelas
dan
pasti.
Apabila
kegiatan
hanya
berakhir
pada

proses
 latihan
 bersama
 saja
 tanpa
 ada
 ruang
 untuk
 performance
 yang
 akan

dikonsumsi
oleh
publik,
maka
dipastikan
hasilnya
tidak
akan
pernah
maksimal.


B.
 Penyelenggaraan
Pendidikan
Karakter
Siswa
SMKN
2
Kasihan
1.
 Strategi
 pelaksaan
 pendidikan
 karakter
 melalui
 orkestra
 dilaksanakan

dengan
konsep

“Paket
Even”.
Paket
Even
atau
disingkat
Pak-E
merupakan
kegiatan
yang

secara
 komprehensif
 sebagai
 satu
 kesatuan/rangkaian
 dalam
 kegiatan

membangun
karakter
siswa
SMKN
2
Kasihan.


a.
 Pembentukan
tim
kecil
Tim
kecil
merupakan

tim
inti
yang
akan
membuat
sketsa
kegiatan
pada

semua
lini.
 
Tim
Kecil
biasanya
terdiri
kepala
sekolah
dan
waka,
yang

kemudian
 tim
 ini
 mengembangkannya
 ke
 seluruh
 aspek
 pendukung

yang
diperlukan.


b.
 Menyiapkan
konsep
Konsep
 dibuat
 oleh
 Tim
 Kecil.
 Konsep
 yang
 telah
 final
 akan
 menjadi

dasar
 pembentukan
 Tim
 Besar
 yang
 disebut
 Tim
 Produksi.
 Konsep

adalah
gambaran
ideal
yang
akan
dicapai.
Untuk
mencapai
tujuan
ideal

dimaksud
 memerlukan
 dukungan
 dari
 berbagai
 segi,
 seperti
 Sumber

Daya
 Manusia
 (SDM),
 sumber
 dana,
 perlengkapan,
 peralatan,
 jadwal

latihan,
 judul
 repertoar,
 aransemen
 orkestra,
 lokasi
 event,
 tamu
 yang

diundang,
 susunan
 acara
 event,
 pemain,
 kondakter,
 crew,
 dan

sebagainya.

c.
 Menyiapkan
Event
Event
 merupakan
 goal
 yang
 harus
 dicapai
 oleh
 siswa.
 Tanpa
 adanya

event
konser,
maka
proses
latihan
di
sekolah
menjadi
tanpa
makna.
Skill

hebat
di
ruang
praktik
tidak
ada
artinya.
 
Ibarat
burung,
begitu
mereka

keluar
dari
ruang
praktik
jika
tidak
segera
ditindaklanjuti
dengan
event

konser,
tak
akan
dapat
terbang,
karena
sayapnya
masih
lemah.


d.
 Menyiapkan
Tim
Produksi
Tim
Produksi
tak
beda
dengan
kesebelasan.
Tim
Produksi
ini
harus
solid

dan
selalu
bekerjasama.
Tiap
lini
menjadi
bagian
dari
bangunan
secara


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
72 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

keseluruhan.
Setiap
 
lini
akan
berkontribusi
sesuai
ketugasannya.
Tiap
personel

yang
tergabung
dalam
Tim
Produksi
harus
menguasai
bidang
tugasnya.
Seluruh

personel
yang
tergabung
dalam
Tim
Produksi

berasal
dari
unsur
guru/karyawan,

sedangkan
siswa
sebagai
pemain
orkestra.


e.
 Rapat
Tim
Produksi
Rapat
tim
produksi
merupakan
hal
pokok
sebagai
pelaksana
lapangan.

Tim
produksi
inilah
yang
akan
menggerakkan
semua
lini,
baik
lini
utama

maupun
 lini
 pendukung.
 Tim
 produksi
 juga
 bertanggungjawab

mewujudkan
 konsep
 awal
 yang
 harus
 terwujud
 dalam
 bentuk

performance/konser.

f.
 Menyiapkan
gedung
pertunjukan
untuk
performance
Kesuksesan
performance
dipengaruhi
oleh
tingkat
kematangan
materi

yang
 dimasak
 oleh
 siswa
 (pemain).
 Kesempurnaan
 performance
 juga

dipengaruhi
oleh
gedung
yang
representative
untuk
menyajikan
hasil

latihan
 siswa.
 Pemilihan
 gedung
 yang
 tepat
 juga
 akan
 sangat

mempengaruhi
antusias
siswa
dalam
proses
latihan.


g.
 Melakukan
publikasi
event
Secara
mendasar,
kesuksesan
 
sebuah
event
konser
orkestra
tak
dapat

lepas
 dari
 beberapa
 faktor,
 salah
 satunya
 adalah
 aspek
 publikasi.

Publikasi
berdampak
terhadap
jumlah
penonton
yang
hadir.
Publikasi

juga
menjadi
alat
untuk
memilih
segmen
penonton.
Publikasi

sekaligus

menjadi
alat
uji
kesiapan
materi
yang
akan
disajikan.
Dalam
arti,
proses

latihan
 yang
 ditempuh
 oleh
 anak-anak
 bukanlah
 main-,main,
 namun

telah
dipertaruhkan
di
media
sebelumnya.

h.
 Menyiapkan
materi
performance

Materi
 dalam
 event
 konser
 orkestra
 adalah
 berupa
 materi
 musik

orkestra
 yang
 akan
 dijadikan
 materi
 latihan
 sekaligus
 yang
 akan


dipentaskan
 di
 gedung
 pertunjukan.
 Materi/notasi/tulisan
 orkestra

yang
 mengakomodir
 semua
 instrumen
 musik
 disebut
 full
 score.
 Full

score
 menjadi
 pengendali
 bagi
 kondakter
 dalam
 memimpin
 orkestra.

Materi
/notasi/tulisan
orchestra
tiap
instrumen
musik
disebut
part
atau

partisi.
Part
(partisi)
hanya
khusus
dibaca
dan
dimainkan
oleh
individu

sesuai
 instrumen
 masing-masing,
 sehingga
 antar
 siswa
 bisa
 berbeda

bentuk
notasi
yang
dimainkan,
tergantung
 
nama
instrumen
dan
jenis

suara/komposisi
yang
menjadi
tugasnya.


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 73
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

i.
 Menyiapkan
pemain
Pemain
adalah
orang
yang
memainkan
instrumen
musik,
dalam
hal
ini

musik
orkestra.
Para
pemain
yang
tidak
lain
adalah
para
siswa
terdiri

berbagai
ketrampilan
instrumen.
Setiap
siswa
hanya
memainkan
satu

jenis
instrumen
saja.
Sedangkan
seluruh
siswa
dalam
formasi
orkestra

akan
 memainkan
 sesuai
 tugas
 masing-masing.
 Tugas
 permainan

istrumen
yang
ada
dalam
orkestra
terdiri
:
flute,
oboe,
clarinet,
fagot,

saxophone,
 trumpet,
 trombone,
 tuba,
 horn,
 biola,
 viola,
 cello,
 contra

bass,
piano,
gitar,
perkusi,
serta
satu
instrumen
lagi
yang
agak
berbeda

dengan
instrumen
lain,
yakni
vocal
(vokal
menjadi
salah
satu
instrumen

yang
 menjadi
 p[ilihan
 siswa).
 Meskipun
 tanpa
 mempergunakan

instrumen
dalam
membunyikannya,
namun
vokal
termasuk
salah
satu

kompetensi
bagi
siswa
yang
berminat
pada
saat
awal
pendaftaran
siswa

baru.


j.
 Menyiapkan
peralatan

Peralatan
performance
orkestra
SMKN
2
Kasihan
sangat
kompleks
dan

beragam
 dibanding
 genre
 musik
 yang
 lain.
 Secara
 umum
 peralatan

musik
yang
dikenal
masyarakat
Indonesia
adalah
gitar,
keyboard,
drum,

yang
 notabene
 sering
 dipergunakan
 dalam
 pertunjukan
 musik
 band.

Dalam
 performance
 orkestra
 membutuhkan
 peralatan
 lebih
 banyak

dibanding
 
 
peralatan
musik
band.
Secara
keseluruhan
peralatan
yang

dibutuhkan
 dalam
 orkestra
 terdiri
 flute,
 oboe,
 klarinet,
 fagot,

saxophone,
 trumpet,
 trombone,
 horn,
 tuba,
 biola,
 biola
 alto,
 cello,

contrabass,
piano,
gitar,
perkusi,
dan
vokal
seperti
tersebut
dalam
poin

sebelumnya.
Tiap
siswa
memainkan
instrumen
sesuai
spesialisasi
yang

dipelajarri
di
SMKN
2
Kasihan.
Di
samping
peralatan
musik
(alat
utama),

juga
 masih
 memerlukan
 alat
 pendukung
 seperti
 sound
 system,
 stand

part,
microphone,
kursi
pemain,
dan
sebagainya.


k.
 Menyiapkan
ruang
latihan
Ruang
latihan
yang
dipergunakan
harus
mampu
mengakomodir
seluruh

siswa/pemain
 orchestra
 dan
 vocal/paduan
 suara,
 yang
 berjumlah
 tak

kurang
 dari
 100
 siswa.
 Dalam
 proses
 ini
 mempergunakan
 ruang

Auditorium
 SMKN
 2
 Kasihan,
 dengan
 stage/panggung
 yang
 mampu

mengakomodir
150
pemain.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
74 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

l.
 Melaksanakan
Latihan
Pada
 urutan
 11
 ini
 menjadi
 moment
 penting
 dalam
 rangka

pembentukan
karakter
siswa.
Poin
ini
pula
yang
akan
menjadi
topik
atau

inti
 pembahasan
 membangun
 karakter
 siswa
 melalui
 orkestra
 .Hal

penting
yang
mendukung
dalam
proses
latihan
terdiri
:

 1)
 Jadwal
latihan

 2)
 Tempat
Latihan

 3)
 Nama
pelatih/kondakter

 4)
 Materi
latihan/judul
lagu
(repertoar)

 5)
 Daftar
pemain

 6)
 Nama
petugas
latihan

 7)
 Seksi
konsumsi

 8)
 Koordinator
latihan

 9)
 Full
score
(notasi
orkestra
secara
detil
dan
lengkap)

 10)Seksi
 partisi
 (petugas
 yang
 menyiapkan
 dan
 membagi
 part
 notasi

tiap
instrumen)

 11)Seksi
dokumentasi

 12)Setting
latihan
(layout)

 13)Stage
manager

 14)Art
director

Dalam
 proses
 latihan
 ini
 mengandung
 muatan
 karakter
 yang
 amat



penting
untuk
membangun
karakter
siswa/pemain.
Secara
umum
ada

18
nilai
karakter
baik
yang
dapat
dibangun
dalam
latihan
orkestra
SMKN

2
Kasihan
(proses
latihan
ini
disebut
juga
sebagai

belajar
praktik
secara

bersama).
18
nilai
karakter
baik
dimaksud
terdiri
:
(1)
religius,
(2)
jujur,

(3)
 toleransi,
 (4)
 disiplin,
 (5)
 kerja
 keras,
 (6)
 kreatif,
 (7)
 mandiri,
 (8)

demokratis,
(9)
rasa
ingin
tahu,
(10)
semangan
kebangsaan,
(11)
cinta

tanah
 air,(12)
 menghargai
 prestasi,(13)
 bersahabat/
 komunikatif,
 (14)

cinta
damai,
(15)
gemar
membaca,
(16)
peduli
lingkungan,
(17)
peduli

sosial,
dan
(18)
tanggung
jawab.

Agar
scope
pembahasan
tidak
terlalu

luas,
 maka
 karakter
 yang
 akan
 disampaikan
 dalam
 tulisan
 ini
 adalah

karakter
sesuai
kebutuhan
di
Dunia
usaha
dan
Dunia
Industri.


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 75
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Ada
 5
 (lima)
 karakter
 mendasar
 yang
 akan
 berguna
 bagi
 siswa
 dalam
 rangka

menapaki
Dunia
Usaha/Dunia
Industri
(DU/DI),
yaitu
:jujur,
disiplin,
kerja
keras,

tanggung
jawab,
dan
berjiwa
wirausaha.


1)
 KARAKTER
JUJUR
Dalam
proses
latihan
musik
secara
bersama
dalam
format
orkestra

oleh
 siswa
 SMKN
 2
 Kasihan
 ini
 mengandung
 nilai
 kejujuran
 yang

cukup
 tinggi.
 Latihan
 bersama
 yang
 dipandu
 atau
 di
 bawah

bimbingan
 guru/pelatih/kondakter
 ini
 akan
 menumbuhkan
 sifat

jujur
pada
saat
proses
latihan
berlangsung.
Siswa
yang
mengalami

k e s u l i t a n 
 d a l a m 
 m e m a i n k a n 
 i n s t r u m e n 
 y a n g 
 m e n j a d i

spesialisasinya,
selalu
terbuka
terhadap
kendala
yang
dihadapinya,

dan
tidak
ditutup-tutupi
sebagai
rasa
gengsi.
Kejujuran
ini
mau
tidak

mau
 harus
 muncul,
 diakibatkan
 kontrol
 sosial
 dari
 teman
 sekitar

cukup
 tinggi.
 Model
 kontrol
 sosial
 bukan
 mempergunakan
 indera

penglihatan,
 melainkan
 melalui
 indera
 pendengaran.
 Kesalahan

yang
 terjadi
 yang
 diakibatkan
 
 
 belum
 mampunya
 salah
 satu
 atau

beberapa
 pemain,
 akan
 dikontrol
 oleh
 telinga-telinga
 yang
 benar-
benar
 peka
 terhadap
 musik
 di
 sekitar
 ia
 melakukan
 kesalahan

permainan..
Dalam
proses
ini
rasa
jujur
akan
tumbuh
dalam
bentuk

pengakuan
 diri
 bahwa
 dirinya
 belum
 mampu.
 Hal
 seperti
 ini
 tidak

dapat
 disembunyikan,
 dan
 tidak
 ada
 tempat
 untuk
 bersembunyi

terhadap
 kelemaan
 diri.
 Kesadaran
 bersama
 bahwa
 konser
 harus

sukses,
adalah
menjadi
motivasi
tunggal
dan
utama
yang
tidak
boleh

gagal.
 Solusi
 dari
 hal
 seperti
 itu
 adalah
 siswa
 yang
 mengalami

kesulitan
akan
menindaklanjutinya
dengan
menambah
porsi
belajar

khususnya
 pada
 bagian
 yang
 sulit
 secara
 terus
 menerus
 dan

berulang-ulang.


2)
 KARAKTER
DISIPILIN
Aspek
disipilin
dalam
proses
latihan
musik
dalam
format
orkestra
ini

adalah
disiplin
dalam
menaati
berbagai
aspek
musikal
dalam
materi

musik
yang
sedang
dipelajari
siswa.
Dalam
hal
ini
kata
disiplin
tidak

sekedar
 taat
 kepada
 tempo
 semata,
 namun
 juga
 taat
 terhadap

berbagai
tanda-tanda
musikal
yang
harus
dimainkan
dengan
benar.

Beberapa
tanda
musikal
yang
ada
dalam
format
permainan
orkestra

antara
lain
tanda
dinamik,
tanda
ekspresi,
tanda
tempo,
sukat,
dan

sebagainya.
 Apabila
 salah
 satu
 dari
 aspek
 di
 atas
 tidak
 terpenuhi,

maka
hasilnya
tidak
harmoni
dan
tidak
akan
enak
didengar.


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
76 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

3)
 KARAKTER
KERJA
KERAS
Secara
 umum,
 kegiatan
 apapun
 tak
 akan
 berhasil
 apabila
 tidak

disertai
dengan
semangat
kerja
keras,
demikian
pula
dalam
berlatih

musik
 orkestra.
 Dalam
 setiap
 pertunjukan
 musik,
 penonton
 hanya

mau
disuguhi
hasil/produk
yang
siap
disantap
dan
enak
dikonsumsi.

Meski
 demikian,
 tak
 pernah
 diduga
 bahwa
 proses
 mempersiapkan

sebuah
 pertunjukan
 musik
 orkestra
 memerlukan
 persiapan
 yang

cukup
 panjang
 dan
 kompleks.
 Proses
 latihan
 merupakan
 proses

produksi
 untuk
 menghasilkan
 menu
 masakan
 yang
 akan
 disajikan

kepada
khalayak.
Meskipun
proses
latihan
dinamai
latihan
bermain

musik,
namun
kegiatan
ini
bukanlah
main-main.
Kegiatan
latihan
ini

mempetaruhkan
 nama
 sekolah,
 karena
 konser
 akan
 memberikan

citra
baik
atau
buruk
terhadap
sekolah.
Dengan
demikian,
kerja
keras

yang
 terjadi
 dalam
 proses
 latihan
 bukan
 sekedar
 kerja
 keras,

melainkan
ekstra
keras
di
atas
100
%.
Dalam
pertandingan
apapun,


latihan
 harus
 lebih
 keras
 dari
 yang
 sesungguhnya,
 demikian
 pula

dalam
orkestra.
Kerja
keras
dalam
latihan
secara
terus-menerus
akan

memberikan
hasil
maksimal
dalam
performance.



4)
 KARAKTER
TANGGUNGJAWAB
Setiap
 siswa
 bertanggungjawab
 terhadap
 permainan
 instrumen

yang
 menjadi
 spesialisasinya.
 Setiap
 siswa
 harus
 menguasai
 dan

lancar
dalam
memainkan
instrumen

yang
harus
dimainkannya.


5)
 BERJIWA
WIRAUSAHA
Dampak
 dari
 proses
 latihan
 di
 sekolah,
 menumbuhkan
 jiwa

wirausaha
 pada
 diri
 siswa
 tamatan.
 Beberapa
 yang
 telah
 berhasil

dalam
 berwirausaha
 antara
 lain:
 Hudson-Jessica,
 Ony
 and
 Friends

(Saunine),
Endang
Sukamti,
Shagy
Dog,
membuka
les
privat
musik,

membuka
 kursus
 musik,
 mendirikan
 sekolah
 musik,
 maintenance

peralatan
 musik,
 usaha
 sound
 system,
 Event
 Organizer
 (EO),

mendirikan
 kelompok
 musik
 Wedding,
 mendirikan
 kelompok

orkestra,

arranger,
kondakter,
recording,
dan
sebagainya.



m.
Ceking
I
(geladi
kotor)
Geladi
kotor
merupakan
ajang
pengecekan
hasil
latihan/pembelajaran

praktik
bersama
yang
akan
disajikan
dalam
gedung
pertunjukan.
Dalam

kegiatan
geladi
kotor
ini
sangat
mungkin
muncul
kekurang-kekurangan

yang
rata-rata
berasal
dari
faktor
pemain.
Jika
hal
seperti
ini
masih


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 77
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

t e r j a d i , 
 m a k a 
 s i s w a 
 a k a n 
 m e m p e r b a i k i 
 d i r i 
 d e n g a n 
 d i b a n t u

pelatih/pendamping/kondakter.
Selanjutnya
hasil
perbaikan
ini
akan
dipaparkan

dalam
Ceking
II
(gelada
bersih)

n.
 Ceking
II
(geladi
bersih)
Gelada
bersih
merupakan
hasil
dari
Gladi
Kotor
yang
telah
diperbaiki.

Dalam
Ceking
II
ini
dipastikan
tidak
ada
lagi
kekurangan
sama
sekali.

Pada
hakikatnya
gelada
bersih
merupakan
cerminan
dari
performance

yang
 akan
 disajikan.
 Oleh
 karena
 itu,
 pada
 tahapan
 ini
 tidak
 ada
 lagi

perubahan-perubahan


o.
 PERFORMANCE
Performance
 merupakan
 bentuk
 final
 dari
 proses
 produksi
 (latihan)

yang
 telah
 ditempuh
 siswa.
 Performance
 atau
 konser
 ini
 merupakan

bentuk
 pertanggungjawaban
 dari
 komitmen
 yang
 telah
 diusung
 oleh

para
siswa
sebagai
pemain
orkestra.
Sajian
yang
baik,
pertunjukan
yang

enak,
performance
yang
membuat
khalayak
simpati,
akan
memberikan

kesan
 tersendiri
 di
 hati
 penonton/public/khalayak.
 Gaung
 ini
 akan

diteruskan
 dalam
 radius
 yang
 kian
 jauh,
 hingga
 ke
 seluruh
 penjuru

dunia.
Oleh
karena
itu,
hasil
dari
jiwa
jujur,
jiwa
disipilin,
jiwa
kerja
keras,

dan
 jiwa
 bertanggungjawab
 inilah
 akhirnya
 menambah
 jumlah
 relasi

yang
hendak
bermitra
dengan
SMKN
2
Kasihan.


2.
 Metode
Pelaksanaan
a.
 Ceramah
Tiap
metode
hanya
cocok
untuk
diterapkan
dalam
situasi
dan
kondisi

tertentu.
Dalam
 proses
 berlatih
 musik
 orkestra
 ini
 dalam
 situasi
 tertentu
 akan

mempergunakan
metode
ceramah
dari
pelatih/pendamping/kondakter.

Metode
 ceramah
 ini
 hanya
 digunakan
 sebatas
 pada
 informasi
 yang

bersifat
 teknis.
 Metode
 ceramah
 dapat
 pula
 digunakan
 pada
 saat

penjelasan
secara
verbal
menjadi
sarana
terbaik
untuk
menyampaikan

sebuah
pesan
kepada
pemain
di
tengah
proses
latihan.


b.
 Demonstrasi
Metode
 demontrasi
 dipergunakan
 pada
 saat
 para
 pemain
 (siswa)

memerlukan
 contoh
 gerakan
 bersifat
 gerakan
 mekanis
 yang
 dapat

diamati.
Dalam
hal
ini


metode
demonstrasi
dari
pelatih
menjadi
amat


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
78 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

tepat
 dilakukan/dipergunakan,
 misalnya
 berupa
 pergerakan
 tangan
 kondakter



dalam
 memberikan
 peragaan
 mengenai
 sukat,
 tempo,
 dinamik,
 ekspresi,
 dan

sebagainya.


3.
 Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan
 kegiatan
 dijadwalkan
 pada
 bulan
 Januari
 2020
 dengan

penjelasan
sebagai
berikut:
a.
 Proses
latihan
(proses
produksi)

di
SMK
Negeri
2
Kasihan
tanggal
13-22

Januari
2020
b.
 Performance
 di
 Gedung
 Taman
 Budaya
 Yogyakarta
 (TBY)
 tanggal
 25

Januari
2020

4.
 Materi
Materi
 yang
 akan
 disajikan
 di
 Gedung
 Taman
 Budaya
 Yogyakarta
 (TBY)

adalah
materi-materi
yang
telah
dipelajari
siswa
selama
proses
latihan,
Cek

II,
dan
Cek
II.
Secara
garis
besar


materi
yang
disajikan
berupa
pertunjukan

musik
orkestra.

5.
 Deskripsi
Konser
 ini
 bertajuk
 Nostalgia.
 Kata
 Nostalgia
 dalam
 performance
 ini

diartikan
sebagai
ajang
interaksi
antara
 
siswa
dengan
para
alumni
yang

telah
 meraih
 sukses
 dalam
 Dunia
 Usaha/Dunia
 Industri
 (DU/DI).
 Dalam

konser
 berdurasi
 ideal
 dan
 dikemas
 dengan
 tiket
 berbayar.
 Konser

Nostalgia
 juga
 didukung
 oleh
 paduan
 suara
 guru-guru
 SMKN
 2
 Kasihan,

sebagai
tauladan
bagi
para
siswa
dalam
bermusik.


6.
 Durasi
Waktu
Durasi
 penyajian/performance/konser
 selama
 90
 menit.
 Selain
 itu,
 ada

beberapa
bagian
segmen
yang
sengaja
dipergunakan
untuk
kata
sambutan

para
tamu
udangan
kehormatan.

7.
 Ruang
Lingkup
Ruang
lingkup
Best
Practice
ini
adalah
pada
proses
pembelajaran
musiK

Orkestra

siswa
Kelas
XI
SMK
Negeri
2
Kasihan.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 79
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

8.
 Indikator

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
80 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 81
GALERI
FOTO

BEBERAPA
SMK
YANG
TELAH

MELAKSANAKAN
PROGRAM
KETARUNAAN
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
83 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 84
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
85 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

IV.
SMK
MITRA
INDUSTRI
MM2100
CIKARANG
BARAT‑
JAWA
BARAT

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 86
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

V.
SMKN
2
KASIHAN
(SMM)
BANTUL
‑
YOGYAKARTA

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
87 2019
GALERI
VIDEO/PROFIL

BEBERAPA
SMK
YANG
TELAH

MELAKSANAKAN
PROGRAM
KETARUNAAN
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
89 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 90
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
91 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
pada
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 92
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
93 2019
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Scan
QR-Code
atau
klik
gambar
diatas
untuk
melihat
video

Scan
QR-Code
atau
klik
gambar
diatas
untuk
melihat
video

DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
2019 94
pedoman
penguatan

budaya
kerja
PESERTA
DIDIK
smk

Supplemen
Contoh
1 Supplemen
Contoh
 Supplemen
Contoh
2



Cummulative
Record Aktifitas
Ketarunaan Batalyon
Taruna
SMKN
2
Sragen di
SMKN
2
Sragen SMKN
2
Sragen
2019

http://winihwicaksono.com/ebook/9-29- http://winihwicaksono.com/ebook/9-29- http://winihwicaksono.com/ebook/9-29-


19/suplemen/Supplemen%20Contoh%20 19/suplemen/Supplemen%20Contoh%20A 19/suplemen/Supplemen%20Contoh%202
1%20Cummulative%20Record%20SMKN ktifitas%20Ketarunaan%20di%20SMK%2 %20Batalyon%20Teruna%20SMKN%202
%202%20Sragen.zip 0N%202%20Sragen.rar
 %20Sragen%202019.zip


Supplemen
Contoh
 Supplemen
Contoh
Supplemen
Contoh Karakter
Kerja
Diagram
Alir
POS PPBK
SMK
dari
Akademi
Toyota
Indonesia di
PT.
Komatsu
SMKN
1
MUNDU Indonesia

http://winihwicaksono.com/ebook/9-29- http://winihwicaksono.com/ebook/9-29- http://winihwicaksono.com/ebook/9-29-


19/suplemen/Supplemen%20Contoh%20D 19/suplemen/Supplemen%20Contoh%20P 19/suplemen/Supplemen%20Contoh%20K
iagram%20Alir%20POS%20SMKN%201% PBK%20SMK%20dari%20Akademi%20To erja%20di%20PT%20Komatsu%20Indone
20MUNDU.zip
 yota%20Indonesia.zip
 sia.zip


DIREKTORAT
PEMBINAAN
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN
DASAR
DAN

MENENGAH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
95 2019
Untuk
kritik
dan
saran
yang
membangun,

hubungi
kami
di:
Email


:
pesertadidiksmk@kemdikbud.go.id

No.
Hp
:
08222
-
1001
-
0016
(Subdit
Peserta
Didik)

Anda mungkin juga menyukai