Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS

MARKA JALAN THERMOPLASTIC

A. UMUM

Marka jalan berfungsi untuk mengarahkan arus Lalu Lintas dan membatasi daerah
kepentingan Lalu Lintas.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

1. BAHAN MARKA

THERMOPLASTIC

a. Jenis bahan untuk marka jalan yang digunakan harus bahan tidak licin dan
memantulkan cahaya pada malam hari (Retroreflektif) bila terkena sinar lampu
kendaraan, dengan ketentuan :

 AASHTO M 247 - 09 untuk manik manik kaca;

 AASHTO M 249 – 79 untuk cat THERMOPLASTIC.

b. Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 5 (lima) komponen dengan
komposisi sebagai berikut:

 binder;

 manik manik kaca;

 titanium dioxide (TiO2);

 calcium carbonate dan inert filler;

 pigment kuning untuk marka kuning.

c. Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan ketebalan


3 mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu udara 32 ± 2ºC;

d. Untuk jalan nasional marka jalan harus memiliki rata rata tingkat retroreflektif
minimal 200 mcd/m²/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan
setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-1 rata rata tingkat retroreflektif minimal 150
mcd/m²/lux;

e. Untuk jalan tol marka jalan harus memiliki rata rata tingkat retroreflektif minimal
300 mcd/m²/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah
aplikasi. Pada akhir tahun ke-1 rata rata tingkat retroreflektif minimal 250
mcd/m²/lux;

Catatan:

Tingkat retroreflektif diukur pada siang hari maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1 bulan
dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan.

f. Bahan yang digunakan tidak boleh lebih dari 1 Tahun dari tanggal produksi.

2. PEKERJAAN PENGECATAN MARKA JALAN

Pelaksanaan pengecatan marka jalan harus menggunakan peralatan mekanis yang


diperuntukan untuk pekerjaan pengecatan marka jalan.
3. MARKA PROFILE

a. Marka profil merupakan marka membujur berupa garis utuh dan berupa garis putus
– putus untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan dengan
tambahan efek kejut dan memaksimalkan fungsi pantulannya (retro – reflective);

b. Untuk marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan digunakan marka profil
dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar dengan
jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas tepi jalur lalu
lintas (lihat gambar);

c. Marka profil dapat menggunakan bahan thermoplastic atau bahan coldplastic.

C. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan marka jalan dilakukan dengan :

a. Membersihkan marka jalan sehingga tampak jelas;

b. Mengganti atau memperbaiki marka jalan yang hilang atau rusak.

D. DOKUMEN PENDUKUNG

Memiliki Surat Dukungan dari Produsen Bahan Thermoplastic yang memiliki Tanda
Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) dengan
Klasifikasi Bidang Marka Jalan dan Sub Bidang Marka Jalan Thermoplastic yang masih
berlaku, apabila penyedia bukan produsen/agen tunggal bahan marka thermoplastic.

SPESIFIKASI TEKNIS
PAKU MARKA JALAN

A. UMUM

Paku marka (Road Stud) adalah salah satu perangkat petunjuk jalan yang biasanya
digunakan pada marka garis membujur sebagai batas pemisah lajur ataupun sebagai batas
kiri dan kanan badan jalan. Perangkat ini harus memiliki durabilitas dan unjuk kerja yang
tinggi. Durabilitas memiliki arti mampu bertahan atas segala gesekan dan tumbukan yang
terjadi antara permukaan atas paku marka dengan kendaraan yang melintas tanpa
menimbulkan distorsi/kerusakan. Unjuk kerja (performasi) memberikan pengertian bahwa
paku marka yang dilengkapi oleh pemantul cahaya (reflektor) mampu memberikan
informasi bagi pengendara mengenai batas-batas jalan yang jelas dan terang baik siang
dan malam hari dan pada kondisi terburuk misalnya ketika kondisi jalan basah, cuaca
gelap dan penerangan minim.

B. STANDAR ACUAN

1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 60 tahun 1993 tentang Marka Jalan.


I. Pasal 19, butir 1 :
Paku jalansebagai tanda pada permukaan jalan tidak boleh menonjol lebih dari15
milimeter di atas permukaan jalan, dan apabila paku jalan tersebutdilengkapi
dengan reflektor tidak boleh menonjol lebih dari 40 milimeter di atas permukaan
jalan.
II. Pasal 19, butir 2 :
Paku jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi ketentuan :
a. Dibuat dari bahan plastik, baja tahan karat atau alumunium campur;
b. Apabila paku jalandilengkapi pemantul cahaya, maka pemantul cahaya
harus dapat berfungsi dalam kondisi permukaan jalan kering ataupun
basah;
2. Warna pemantul cahaya adalah putih, kuning atau merah;

C. DESKRIPSI PAKU JALAN

Paku marka jalan yang dimaksud adalah untuk dapat diaplikasi pada permukaan jalan
HOA (Hot Mix Asphalt) dan jalan PCC (Portland Cement Concrete) yang dirancang
untuk memberikan hasil dengan durabilitas dan visibilitas tinggi, aplikasi yang mudah,
daya tahan maksimal terhadap segala kondisi cuaca.

D. FITUR PAKU JALAN

1. Masuk klasifikasi standar lokal dan global (Kepmen 60 th. 1993, MUTCD, British
Standard, ASTM)
2. Lulus Uji Badan sertifikasi sakla Internasional (Calcoast Laboratory)
3. Konstruksi ringan dan kuat (menggunakan bahan polikarbonat)
4. Memiliki sifat pemantul cahaya (retroreflektivitas) tinggi / menggunakan material
mikroprismatik
5. Unjuk kerja (performance) tinggi pada aplikasi kering dan basah
6. Daya tahan tinggi terhadap benturan (high impact)
7. Daya tahan tinggi terhadap pengikisan akibat gesekan (Abrasion Resistance)
8. Daya rekat dan melekat yang kuat
9. Mudah dalam aplikasi
10. Memiliki beberapa pilihan dalam warna (putih, kuning, merah, atau
kombinasi ketiganya)
11. Telah mendapat Rekomendasi Dari Dirjen Perhubungan Darat.

E. KONSTRUKSI MATERIAL PAKU JALAN

1. Cawan (Shell Body)


Menggunakan teknologi hasil rekayasa thermoplastic dan terbentuk dari material
polikarbonat yang permukaan luarnya dilapisi oleh lapisan proteksi sinar ultra
violet. Material polikarbonat memiliki kemampuan bertahan (resistance) terhadap
daya benturan tinggi (high impact) dan kemampuan untuk mempertahankan
bentuk dan ukuran aslinya walaupun diaplikasikan di lingkungan yang memiliki
kondisi gaya tarik (stress) besar dan rentang suhu yang besar pula. Lapisan anti
ultra violet memberikan perlindungan menyeluruh terhadap radiasi sinar ultra
violet pada siang hari terhadap timbulnya retakan (cracking) akibat panas berlebih.
Dengan demikian paku marka sangat dimungkinkan untuk aplikasi di jalan raya
pada umumnya di Indonesia.
2. Reflektor Reflektor cahaya
Menggunakan material retroreflektif berjenis mikroprismatik yang dilindungi oleh
lensa bening plastik polikarbonat yang telah dilengkapi dengan proteksi sinar ultra
violet. Perpaduan antara elemen material polimer dan keramik sebagai salah satu
pelapis lensa mampu meningkatkan kekuatan dan mengurangi tingkat kerusakan
akibat gaya gesek yang mungkin timbul dari kendaraan-kendaraan yang melintas
di jalan.Perpaduan unsur elemen polimer dan keramik sebagai pembentuk lensa
dan penggunaan teknologi prismatik juga berdampak tinggi dalam meningkatkan
tingkat keterangan (brightness) dan kemampuan pemantulan cahaya
(retroreflektifitas) terutama pada kondisi jalan yang minim cahaya dan basah.
Kuantitas fotometri dilakukan dengan melakukan pengurukan berdasarkan ASTM
E809 untuk mendapatkan koefisien retroreflektivitas intensitas cahaya (RA) yang
dinyatakan dalam satuan milicandela per lux (mcd/lx). Tabel di bawah ini
menunjukkan beberapa nilai RA untuk 2 besaran sudut pengamatan dan sudut
datang untuk warna-warna reflektor yang tersedia.

Sudut datang 00 200


Sudut Pengamatan 0.20 0.20
Warna Min RA (mcd/lx) Min RA (mcd/lx)
Putih 279 112
Kuning 17 67
Merah 70 28
Biru 26 10
Hijau 93 37

F. KONTRUKSI FISIK

Anda mungkin juga menyukai