SKRIPSI
Oleh:
Tri Sundari
NIM 210817031
Pembimbing:
Muhtadin Amri, M.S.Ak.
NIP 198907102018011001
ii
iii
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
adanya suatu kapasitas yang signifikan untuk membayar adalah fokus paling
pandang serta adanya tujuan tertentu, yang pertama adalah berusaha untuk
lain yang bergantung pada standar syariah serta sebagai perantara antara satu
cabang dari Madiun, posisi BRIS terletak di utama kota dekat dengan
menjadikan Bank BRI Syariah KCP Ngawi sebagai pilihan dalam berbisnis,
1
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2016), 323.
1
2
visioner yang ada di dekat wilayah BRIS KCP Nagwi di Jrubong, Jururejo,
kapasitas cicilan dan prospek bisnis masih baik dan dapat memenuhi
2
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
3
Nur S Buchori, Koperasi Syariah (Tangerang: Pustaka Aufa Media, 2012), 203.
3
BRI Syariah KCP Ngawi harus menerapkan standar kehati-hatian dan standar
dengan menggunakan metode yang tenang, tanpa menyakiti pihak lain. Jadi
masalahnya adalah hakam. Dalam hal pertemuan antara kedua belah pihak,
memilih untuk tidak melakukan dua metode tersebut, hal ini dimengangkat
kepengadilan (al-qadha).5
(restrukturisasi) apabila gagal maka Bank BRI Syariah KCP Ngawi, ia juga
dengan menggunakan cara-cara yang damai. Jika teknik ini tidak berhasil,
bank dapat menggunakan mediator yang dipilih langsung dengan baik, jika
strategi ini juga tidak berhasil, bank dapat membawa masalah ini
dapat membantu, langkah terakhir yang akan diambil bank adalah merebut
berisiko, hal ini dilakukan pada saat klien benar-benar tidak mampu untuk
membayar kewajibannya.
Tabel 1.1
Bermasalah
2018 389 38 12
2019 372 23 9
2020 471 52 34
Tabel 1.2
2018 Rp 15.864.400.000
2019 Rp 13.567.200.000
2020 Rp 23.067.400.000
6
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
5
Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 diketahui, bahwa semakin banyak
terdapat poin tinggi dan poin rendah dari pembiayaan berisiko yang
disebabkan oleh variabel dalam faktor luar dan faktor dalam, khususnya dari
komitmennya dan pada tahun 2020 sebagian besar nasabah dipengaruhi oleh
Oleh karena itu Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 di atas pada tahun 2018
informasi data 2 tahun di atas terlihat bahwa pada tahun 2018 hingga 2019
7
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
6
dampak covid-19.8
Bahaya ini dapat muncul ketika bank tidak diberikan bagian penting
atau suatu laba yang diperoleh daari pinjaman. Pembiayaan bermasalah akan
dibiayai oleh bank namun klien tidak dapat menyelesaikan bagian pengaturan
Seperti didalam penelitian Ummi Kalsum dan Rahmi pada tahun 2017 yang
sendiri atau tidak memiliki kepercayaan yang besar dari klien untuk
Penelitian selanjutnya yaitu dari Jhoni Asmara, Dahlan dan Iman Jauhari pada
8
Ibid., Wawancara, 16 November 2020.
9
Ismail, Manjemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), 124.
10
Ummi Kalsum dan Rahmi, “Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah pada
BNI Syariah Cabang Kendari,” Jurnal, Vol II No. 2 (2017), 57-60.
7
untuk membantu klien. Terlebih lagi, bank konsisten dengan pedoman Bank
Indonesia.11
yaitu berbeda dalam lokasi penelitian, rumusan masalah yang berbeda, teori
yang digunakan berbeda, alasan memilih lokasi penelitian di Bank BRI KCP
Syariah KCP Ngawi, sesuai dengan kriteria peneliti dan dilokasi tersebut
terdapat masalah yang akan diteliti, dan alasan mengapa penelitian ini
pada masa pandemi covid-19 di BRIS KCP Ngawi, untuk mendapatkan hasil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pandemi Covid-19.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perbankan syariah dan mengisi sebagai informasi dan aset bagi setiap
9
Secara spesifik, Bank BRI Syariah KCP Ngawi terkait investigasi tatanan
2. Manfaat Praktis
BRIS KCP Ngawi, Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan
E. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
menjadi dasar dalam penulisan ini. Dalam hal ini penulis akan
BAB V : PENUTUP
penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Restrukturisasi
1. Pengertian Restrukturisasi
angsuran untuk komitmen klien atau jangka waktu, yang kedua adalah
1
Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi (Jakarta: Pranadamedia Group,
2010), 129.
11
12
organisasi klien.2
untuk klien yang telah mengurangi kapasitas cicilan dan terdapat sumber
cicilan porsi yang jelas untuk klien serta dapat memenuhi komitmen
setelah restrukturisasi.3
bukti yang cukup dan menyeluruh. Bukti yang ada adalah laporan
2
Faisal, “Restrukturisasi Pembiayaan murabahah dalam Mendukung Manajemen Resiko
Sebagai Implementasi Prudencial Principle Pada Bank Syariah Di Indonesia”, Jurnal Dinamika
Hukum, No.3 (Fakultas Hukum Universitas Malikusaleh), 486.
3
YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Panduan Bantuan Hukum di
Indonesia: Pedoman Anda Memahami dan Menyelesaikan Masalah Hukum, Cet-1 (Jakarta:
Setralisme Production, 2006), 154.
13
2. Tujuan Restrukturisasi
meliputi:5
4
Ibid., 155.
5
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, 69.
6
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014 (Jakarta: PT
Rajagrafindo, 2014), 110.
14
permanen.
7
Ibid., 110.
15
3. Syarat-Syarat Restrukturisasi
8
Ibid., 83.
16
melunasi hutang.
bisnis klien atau kondisi moneter klien oleh pemeriksa hutang dan
menyangkut perusahaan.
sebagai berikut:
berikut:
11
Ibid., 54.
18
5. Kriteria Restrukturisasi
sebagai berikut:
keuntungan.
12
Ibid., 54.
19
pembiayaan macet, tetapi jika klien sudah tidak sesuai dengan beberapa
macet.13
Restrukturisasi
Pedoman ini, sebagai aturan, bank syariah siap bersaing dalam pinjaman
untuk klien. Dengan adanya hal tersebut, metode yang mendorong Bank
13
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/18/PBI/2008 jurnal Tentang Restrukturisasi
Pembiayaan Bagi Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah, 58.
20
aset publik dan pihak luar lainnya harus senantiasa baik-baik saja.
Indonesia. Salah satunya dengan lebih fokus lagi dalam menjaga ide
14
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/18/PBI/2008 jurnal Tentang Restrukturisasi
Pembiayaan Bagi Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah, 59.
21
rencana kliring lokal bagi BUS dan UUS, serta ketentuan yang
menyangkut giro wajib minimum bagi BUS dan juga UUS dan juga
seperti kredit, perlindungan dan usaha dan lain. Oleh karena itu,
membahayakan dewan.15
B. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
identik dengan:
musyarakah.
15
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/18/PBI/2008 jurnal Tentang Restrukturisasi
Pembiayaan Bagi Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah, 60.
22
waktu tertentu sebagai imbalan atas ujrah tanpa bayaran, atau pembagian
tunai atau kasus serupa yang tergantung pada kesepahaman bank dan
sebagai berikut:
16
Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa, 1996), 1.
17
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, 17.
23
pinjaman adalah suatu yang sangat besar dari sumber daya bank
Untuk situasi itu, bank spesialis ahli kredit menceritakan kliennya agar
dialihkan oleh bank, maka hal mendasar yang dilakukan bank untuk
dengan bunga (uang muka atau simpanan premi) dengan tarif yang tegas.
18
Muhammad Syafi’I. Antonio, Bank Syariah dari Teori ke praktik (Jakarta: Gema Insani,
2001), 160.
19
Trisadini P. Usanti dan Abd Somad, Transaksi Bank Syariah (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), 10.
24
komitmennya.20
teknik pergerakan.
c. Capital, suatu nilai yang tidak ada batas uang muka penerima
20
Trisadini P Usanti dan Abd. Somad, Transaksi Bank Syariah, 67.
25
moneter yang terjadi secara lokal, secara eksplisit melihat bahwa ada
pinjaman yang akan datang. Hal ini karena kondisi luar berperan
2. Tujuan Pembiayaan
21
Trisadini P Usanti dan Abd. Somad, Transaksi Bank Syariah, 67.
26
mungkin muncul.
22
Ibid., 69.
27
setiap ekspansip pinjaman yang ada dibank. Bahaya ini merupakan suatu
bagian yang ada didalam pinjam yang belom dapat diberikan kembalikan
a. Lancar
Dalam hal angsuran bagian dan tepi sesuai jadwal, tidak ada
23
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, 19.
24
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2005), 75.
28
kokoh.
b. Perhatian Khusus
receivables.
c. Kurang Lancar
d. Diragukan
keuntungan yang tertinggal 180 hari untuk 270 hari. Klien tidak
25
Trisadini P. Usanti dan Abd Somad, Transaksi Bank Syariah, 105.
29
e. Macet
cicilan head and/atau edge parts yang membutuhkan waktu 270 hari,
jaminan.26
restrukturisasi selesai.
b. Kualitas pembiayaan
restrukturisasi.
26
Ibid., 105.
30
kualitas agar dapat lancar serta lebih cepat dalam waktu 3 (tiga)
setelah restrukturisasi.
dan ketiga.
pembiayaan tuntas.27
pembangunan kembali.
27
Asiyah, Binti Nur, Manajemn Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Kalimedia, 2015),
76.
31
komitmen klien.28
28
Asiyah, Binti Nur, Manajemn Pembiayaan Bank Syariah, 76.
29
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Pt. Raja Grafindo, 2008), 128.
30
Ibid., 128.
32
31
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan di Bank Syariah, 72.
33
a. Faktor Internal
banyak diarsipkan.
pengaturan.
c) Klien dimana-mana.
d) Tidak dilindungi.
b) Klien kabur.
a) Kecelakaan.
b) Penipuan
d) Kematian.32
b. Faktor Eksternal
berbeda.
32
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2010), 599.
35
dengan baik serta bergantung pada hak yang dimiliki oleh bank, untuk
b. Ilmu fiqih disebut jaminan soliter, baik diberikan klien ataupun dari
hutang.33
dengan kemungkinan:
33
Ibid., 599.
36
dan penerima wali jika dengan cara ini bisa didapat biaya paling
34
Ibid., 600.
37
35
Ibid., 600.
38
pengadilan wilayah.36
(DJPLN).
meliputi:
36
Ibid., 601.
39
keuangan.
negara/daerah.
Setiap kali ada masalah pinjaman di bank, itu akan mencoba untuk
termasuk:
37
Ibid., 601.
40
dalam organisasi.
bank. 38
klasifikasi, khususnya:
1) Peningkatan individu.
kepada klien.
38
Trisadini P.Usanti dan Abdul Somad, Transaksi Bank Syariah, 110.
41
pembagian keuntungan.39
keuntungan bisnis.
C. KAJIAN PUSTAKA
39
Dewi Laela Hilyatin, “Strategi Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan
Murabahah Di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto,” Jurnal Ekonomi Islam (Islamic
Economics Journal), No. 1 (2016), 68.
40
Ibid., 68.
42
lancar, ada beberapa alternative yang dilakukan oleh bank syariah agar
41
Trisadini Prasastinah Usanti, “Restrukturisasi Pembiayaan Sebagai Salah Satu Upaya
Penanganan Pembiayaan Bermasalah,” Jurnal Perspektif, Vol. IX No. 3 (2006), 258-278.
43
di BNI Syariah Cabang Kendari bersumber dari klien pinjaman sendiri, yang
sumber angsuran yang tidak jelas setelah dilakukan restrukturisasi. Jadi bank
lokasi diteliti BNI Syariah Cabang Kendari serta Ummi Kalsum dan Rahmi
42
Ummi Kalsum dan Rahmi, “Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah pada
BNI Syariah cabang Kendari,” Jurnal, Vol II No. 2 (2017), 57-60.
44
tidak baik antara pemberi pinjaman dan pemegang hutang karena pembiayaan
Kepada nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Jantho yang mengalami kendala
ada utang yang belum terbayar yang dapat menimbulkan pertanyaan. Kepada
43
Jhoni Asmara, Dahlan dan Iman Jauhari, “Prosese Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah
Melalui Restrukturisasi,” Jurnal, Vol III No. 3 (2014), 22-24.
45
Pembantu Jantho dan penelitian Jhoni Asmara Dahlan, dan Iman Jauhari
pada KJKS Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Mandiri Sejahtera Karang
44
Daniatu dan Moch Dzulkirom, “Upaya Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah
Pada Lembaga Keuangan Syariah,” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 1 No. 1 (2015), 2-3.
46
sendiri tidak merugikan klien pinjaman murabahah, dalam hal apapun juga
mengambil tikaman. Keduanya, untuk lebih spesifik bahwa bank dan klien
keuangan Islam sebagai jenis kewajaran dalam hukum Islam, demikian pula,
pembukuan syariah adalah bagian yang tidak dapat dibedakan dari aturan
KCP Ngawi.
murabahah bank BNI Syariah Cabang Bogor. Hasil yang didapat dari
bukanlah hal yang aneh untuk didengar. Praktis semua yayasan keuangan,
informasi NPF Bank BNI Syariah Cabang Bogor tahun 2016 (3,42%), 2017
45
Faisal, “Restrukturisasi pembiayaan Murabahah dalam mendukung manajemen risiko
sebagai implementasi prudential principle pada bank syariah di Indonesia.” Jurnal, Vol 11 No.3
(2011), 481-483.
46
Ari Zulfikri, Ahmad Sobari dan Syarifah Gustiawati, “Strategi Penyelamatan
Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murabahah Bank BNI Syariah Cabang Bogor,” Jurnal
of Islamic Economics and Banking Vol. I No.1 (2019), 65-78.
48
(2,78%), 2018 (1,58), diketahui bahwa NPF esteem pada Bank BNI Syariah
Cabang Bogor semakin menipis (think about great), Mengingat masih berada
di bawah norma harga NPF paling ekstrim yang ditetapkan oleh BI (5%).
Pinjaman di Bank BNI Syariah Cabang Bogor terus berkembang dari tahun
harga NPF yang layak, Bank BNI Syariah Cabang Bogor memiliki cara-cara
Tamwil (BMT), yang terpaku pada dua hal, yaitu unsur-unsur yang
47
Shobirin, “Penyelesaian Pembiayaan Murabahah Bermasalah di Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT),” Jurnal Iqtishadia, Vol 9 No. 2 (2016), 398-420.
50
Saeed dengan buku Islamic banking and interest a study of the prohibition of
Nejatullah Siddiqi dengan judul partnership and profit sharing in islamic law
islamic foundation, Absullah Saeed dengan judul islamic banking and interest
Penelitian yang kedua dari Ummi Kalsum dan Rahmi perbedaan dari
hipotesis penulis yaitu M. Fauzan dan Ahmad Kamil berjudul kitab undang-
51
Sayyid dan Quthd yang berjudul tafsir fi zhiladi qur’an di bawah naungan al-
Ketiga Jhoni Asmara, Dahlan dan Iman Jauhari perbedaan dari hipotesis
yang digunakan penulis yaitu Abdul Ghofur Anshori dengan judul buku
hukum, Dahlan Siamat dengan judul buku manajemen lembaga keuangan dan
digunakan penulis yaitu dari Rifa’I buku bank dan institutional financial
maal wat tanwil (BMT), Heri Sudarsono dengan judul buku bank dan
lembaga keuangan syariah, Triandaru dan sigit dkk buku bank dan lembaga
52
establishing an Islamic bank in the united states, Nima Mersadi dan Tabari
yang berjudul buku Islamic finance and the modern world, the legal
yang judul buku penerapan prudential banking pada bank syariah, Haider Ala
dan Hamoudi dengan judul buku muhammad’s social justice or muslim cant
mengambil teori dari buku Atep Hendang Waluya dan Samsuri dengan judul
Karim dengan Judul buku manajemen baitul maal wat tamwil, M. Syafi’i.
Antonio dengan judul buku bank syariah dari teori ke praktik dan gema insani
press, Riva Veithzal dan Andria Permata Veithzal dengan judul buku islamic
menuju aplikasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Ngawi untuk memperoleh data, hasil yang cermat, tidak salah lagi dan
berbeda.1
2. Pendekatan Penelitian
atau teknik yang tidak sama dengan penilaian dan sering disebut sebagai
B. Lokasi Penelitian
Bank BRI Syariah KCP Ngawi, Jrubong, Jururejo, Kec. Ngawi, Kab. Ngawi,
Jawa Timur. Lokasi terletak dengan strategis dan lokasi yang mudah
dijangkau oleh masyarakat area sekitar serta dijadikannya salah satu pilihan
penelitian di Bank BRIS KCP Ngawi, karena tempat ini cocok atau spot
lokasi sesuai, sesuai dengan kriteria penelitian dan dilokasi tersebut terdapat
Ngawi.
56
pertemuan serta wawancara langsung dengan staf bagian account officer dan
1. Wawancara (interview)
wawancara adalah agar fokus yang ditinggalkan dan kronik lebih cepat
3
Ibid., 184.
57
bermasalah di Bank BRIS KCP Ngawi pada masa pandemi covid-19 dan
2. Dokumentasi
individu aset akan semakin dekat, lebih terbuka, saling percaya sehingga
4
Ibid., 240.
5
Ibid., 274.
58
objektif yang lebih hati-hati dan terus-menerus. Maka pada saat itu
selesai, sudah benar dan sudah sesuai atau berlaku untuk permasalahan
6
Didin Fatihudin, Metode Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi
(Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), 136- 137.
59
jawab kembali kepada pihak BRIS KCP Ngawi, pada akhir peneliti
2. Organizing
informasi dengan hipotesis dalam buku dan jurnal yang sesuai eksplorasi
dan dilakukan tanpa henti dari awal penyelidikan sampai batas penyidikan
penemuan.
Dalam eksplorasi ini, aliran rasional yang digunakan penulis adalah penalaran
yang sah atau pilihan berbeda yang sebagian besar diakui untuk suatu hal atau
7
Saryono, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan
(Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), 82-83.
8
Sarmadan dan La Alu, Buku Ajaran Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015), 72.
61
meliputi:
1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Menarik kesimpulan
yang telah dibingkai dan luasan yang telah dipikirkan. Tahap selanjutnya
62
9
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
210.
BAB IV
2008, PT. Sejak saat itu, Bank BRI Syariah secara resmi memulai
(persero) Tbk, akan bergabung menjadi PT. Bank BRI Syariah (spin-off
tanggal 1 Januari 2009, nilai penting ditandai sebagai jenis bantuan yang
keuangan. Bank fokus pada pusat untuk menurunkan fragmen kelas yang
1
BRI Syariah, Sejarah BRISyariah, dalam https://brisyariah.co.id//profil.html, (diakses
pada tanggal 22 November 2020, 10.30).
63
64
dari Bank BRI Syariah di Madiun. Bank ini berdiri pada Juli 2013.
Namun, bank ini belum beroperasi. Pada September 2013, BRI Syariah
Bapak Muh. Hasbi Komaruddin hingga saat ini masih dipercaya sebagai
2
Buku Laporan Tahunan, BRISyariah KCP Ngawi, 2015.
65
a. Visi
b. Misi
a. Produk Simpanan
3
Buku Laporan Tahunan, BRISyariah KCP Ngawi, 2015.
66
7) Tabungan Karyawan
4) Gadai
1) Multifinance
4
Buku Laporan Tahunan, BRISyariah KCP Ngawi, 2015.
67
2) Koperasi karyawan
d. Pembiayaan Mikro
1) Mikro 25 iB
2) Mikro 75 iB
3) Mikro 200 iB
4) KUR
sebagai berikut:
PKSS AOM
ARISKA YULY. A DIYAN RARA
IMAM M YASIN P
CUSTOMER TELLER
CICIK S DANI Y P
SERVICE
ZAINAL A TONI
PINCAPEM
EKO W
68
B. Data
1. Faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah di Bank BRI
Syariah KCP Ngawi pada masa pandemi Covid-19
Setiap bank, ada kejadian pembiayaan berisiko secara berturut-turut
selalu dicek terlebih dahulu apakah klien praktis atau tidak. Jadi bank
segera mencari informasi klien ini untuk terhindar dari pemerasan ketika
yang akan datang tersebut melakukan pinjaman serta telah menjadi klien,
komitmenya.
faktor dalam dan faktor luar, sesuai dengan penjelasan bapak Prasetya
perpisahan, yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah KCP Ngawi sepasang
suami istri yang berpisah. Pembayaran cicilan dilakukan satu sama lain
sehingga tidak ada tanggung jawab atas komitmen. Kesulitan lain dialami
Bank BRI Syariah KCP Ngawi, namun kondisi tersebut masih belum
biasa, apalagi isu masalah nasabah kabur Bank BRI Syariah KCP Ngawi
juga pernah mengalami. Meski begitu, apabila klien melarikan diri maka
5
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
6
Dani Yudha, Wawancara, 17 November 2020.
70
bagi BRIS KCP ngawi. Adanya pengawasan bank terhadap klien sangat
pembiayan lebih dari tujuh hari, maka bank mendatangi kediaman klien
“Pengawasannya di cek dulu dari saya, mbak ria, pak hasbi dan
setelah itu di cek tanda tangan dan isinya tentang pembiayaan
sudah benar, dan setelah itu baru di dokumentasikan. Karena
dokumen itu harus benar-benar di cek karena dokumen
tersebut ada surat perjanjian bank dengan pihak nasabah jadi
itu harus benar-benar di dokumentasikan dengan baik.”
“Nasabah yang sudah melalukan pembiayaan masih di pantau,
karena selama 7 hari setelah pembiayaan bank sowan ke rumah
nasabah dengan mengecek uang pembiayaan tersebut sudah di
gunakan apa belum, sambil mencari informasi dan kondisi
usaha saat itu. Dan pengawasan yang lainnya juga melalui
telefon untuk memastikan usaha nasabah tersebut berjalan
dengan lancar.”8
7
Dani Yudha, Wawancara, 17 November 2020.
8
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
71
mengawasi klien yang tidak baik hati secara kebetulan dengan tawar-
diri karena suaru permasalahan. Klien BRIS KCP Ngawi pernah terjadi
menambah waktu.
karena perpisahan atau cerai, gaji berkurang dan nasabah melarikan diri.
klien dapat terpenuhi komitmen mereka serta bisnis klien dapat menjadi
10
Yasin Pangaribuan, Wawancara, 18 November 2020.
73
yang dilakukan oleh bank agar dapat membantu klien ketika kesulitan
dimana nasabah tidak, pada titik ini siap untuk memenuhi komitmennya.
terhadap nasabah.
11
Yasin Pangaribuan, Wawancara, 18 November 2020.
75
2018, tahun 2019, tahun 2020 dan jumlah nasabah yang mengalami
12
Toni Eko Wahyudi, Wawancara, 18 November 2020.
13
Ibid., Wawancara, 18 November 2020.
76
14
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 16 November 2020.
15
Yasin Pangaribuan, Wawancara, 18 November 2020.
77
bank medekati klien agar mengetahui apa masalah yang terjadi, sehingga
terlebih dahulu jika surat teguran tersebut tidak ditanggapi, maka bank
b. Restrukturisasi
16
Toni Eko Wahyudi, Wawancara, 18 November 2020.
17
Dani Yudha, Wawancara, 17 November 2020.
78
reconditioning.
fasilitas bank.
18
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara 17 November 2020.
79
c. Jaminan
d. Pengadilan
dasar ke pengadilan.
19
Dani Yudha, Wawancara, 17 November 2020.
80
cicilan, akan tetapi klien memiliki prospek bisnis yang bagus dapat
baik dan kepercayaan yang tinggi. Batasan porsi satu tahun angsuran
berjalan.
20
Prasetya Agung Wibowo, Wawancara, 17 Novemberi 2020.
81
C. Analisa
1. Analisis faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah di Bank
karena komponen tertentu, baik dari bidang keuangan maupun dari klien
unsur luar seperti peristiwa bencana, bank saat ini tidak perlu melakukan
spesialis perlindungan.
21
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, 73-74.
82
bencana (banjir), nasabah fokus pada minat yang berbeda dan nasabah
yang terkena dampak covid-19. Oleh karena itu, peneliti akan membedah
a. Faktor Internal
kelancara bisnis
akan modal bisnis klien, dalam kasus seperti itu, penting untuk
3) Musibah kecelakaan
4) Nasabah menghilang
pinjmanan.
6) Musibah penipuan
klien kurang pandai dalam urusan bisnis, maka klien bisa saja
85
e. Faktor Eksternal
rumah atau sesuatu lainnya, serta ini juga klien lalai terhadap
besar.
selesai.
berikut:
a. Melakukan pendekatan
b. Restrukturisasi
dan macet.
c. Pengadilan agama
d. Jaminan
jaminan ini harus mendapat persetujuan dari klien, oleh karena itu
e. Lelang KPKLN
Sistem terakhir diselesaikan melalui Pimpinan Pelayanan
tidak ada pihak yang dirugikan. Terlebih lagi, dalam penyelamatan Bank
BRI Syariah KCP Ngawi terus menjalin hubungan baik kepada klien
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syariah KCP Ngawi pada masa pandemi covid-19 dan analisis kebijakan
sebagai berikut:
KCP Ngawi pada masa pandemi covid-19 adalah dari faktor internal atau
kepentingan lain atau dapat di sebut dengan fokus pada kepentingan yang
berbeda.
pada masa pandemi covid-19 di Bank BRI Syariah KCP Ngawi, pihak
90
91
(persyaratan ulang) kedua teknik ini digunakan BRIS KCP Ngawi yang
B. Saran
penyelidikan bisnis kaki tangan klien harus dilakukan dengan lebih hati-
Buku
Antonio, Muhammad. Bank Syariah dari Teori ke praktik. Jakarta: Gema Insani,
2001.
Alu, La dan Sarmadan. Buku Ajaran Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015.
Buchori, Nur S. Koperasi Syariah. Tangerang: Pustaka Aufa Media, 2012.
Djamil, Fathurahman. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah
Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Fatihudin, Didin. Metode Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015.
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005.
Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013.
-------. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Pranadamedia
Group, 2010.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015.
-------. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT
Rajagrafindo, 2014.
-------. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Pt. Raja Grafindo, 2008.
Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2016.
-------. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.
Nur, Binti dan Asiyah. Manajemn Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Kalimedia, 2015.
Rachmadi dan Usman. Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika, 2012.
Saryono. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.
-------. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
Sholihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2010.
Subekti. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa, 1996.
Suwandi dan Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Usanti, Trisadini P. dan Abd Somad. Transaksi Bank Syariah. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
YLBHI. Panduan Bantuan Hukum di Indonesia: Pedoman Anda Memahami dan
Menyelesaikan Masalah Hukum Cet-1. Jakarta: Setralisme Production,
2006.
Jurnal
Website