Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PENDEKATAN PERSUASIF DAN PENDEKATAN AGRESIF

TERHADAPA PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH


DI BPR KARIMUN CABANG MORO
PERIODE 2024/2025

PROPOSAL SKRIPSI

Penyusun
Sintha Meilani
NIM 2161201151

STRATA SATU
PROGRAMS STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMUDA
SURABAYA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karimun merupakan lembaga
keuangan yang memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi di wilayahnya. Sebagai penyedia layanan keuangan, BPR Karimun
memberikan fasilitas kredit kepada masyarakat untuk mendukung usaha
mereka. Meskipun demikian, BPR Karimun dihadapkan pada tantangan serius
terkait penyelesaian kredit bermasalah di dalam portofolio mereka.
Permasalahan utama yang dihadapi BPR Karimun adalah tingginya
tingkat kredit bermasalah yang dapat membahayakan kestabilan dan
kelangsungan operasionalnya. Kredit bermasalah dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti ketidakmampuan debitur untuk melunasi kewajiban
pinjaman, perubahan kondisi ekonomi, dan faktor internal seperti manajemen
risiko yang kurang efektif.
Penyelesaian kredit bermasalah menjadi krusial bagi BPR Karimun
guna memitigasi risiko keuangan dan memastikan kelancaran operasional.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang efektif dan tepat guna dalam
menangani kredit bermasalah. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
proposal skripsi ini akan membahas dua pendekatan utama, yaitu pendekatan
persuasif dan pendekatan agresif.
Pendekatan persuasif melibatkan upaya untuk berkomunikasi secara
proaktif dengan para debitur yang mengalami kesulitan dalam melunasi kredit.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang bersifat win-
win antara BPR Karimun dan debitur, sehingga kredit dapat diselesaikan
dengan cara yang lebih terstruktur dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Di sisi lain, pendekatan agresif akan fokus pada tindakan lebih tegas
terhadap debitur yang menunjukkan ketidakmampuan atau ketidakberesan
dalam membayar kredit. Dengan langkah-langkah yang lebih tegas, BPR
Karimun berharap dapat meminimalkan risiko kredit bermasalah dan
menegaskan kewajiban debitur untuk melunasi utang mereka.

2
Melalui pemahaman mendalam terhadap permasalahan krusial yang
dihadapi oleh BPR Karimun terkait penyelesaian kredit bermasalah, proposal
skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menemukan
solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan manajemen risiko
dan stabilitas keuangan BPR Karimun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan
masalah dalam proposal skripsi ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kredit bermasalah di BPR Karimun dan faktor-faktor
apa yang menyebabkan tingginya tingkat tersebut?
2. Apa saja pendekatan persuasif yang dapat diterapkan oleh BPR Karimun
dalam menyelesaikan kredit bermasalah, dan bagaimana dampaknya
terhadap hubungan dengan debitur?
3. Bagaimana efektivitas pendekatan agresif dalam menangani kredit
bermasalah di BPR Karimun, dan apa saja kendala yang mungkin timbul
seiring penerapannya?
4. Bagaimana persepsi dan tanggapan dari pihak debitur terhadap pendekatan
persuasif dan agresif yang diterapkan oleh BPR Karimun dalam
menyelesaikan kredit bermasalah?
5. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil penyelesaian kredit
bermasalah menggunakan pendekatan persuasif dan pendekatan agresif di
BPR Karimun?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun melalui
pendekatan persuasif dan agresif. Tujuan spesifik penelitian ini meliputi:
1. Menganalisis tingkat kredit bermasalah di BPR Karimun dan
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya tingkat tersebut.

3
2. Mengevaluasi efektivitas pendekatan persuasif yang diterapkan oleh BPR
Karimun dalam menyelesaikan kredit bermasalah serta dampaknya
terhadap hubungan dengan debitur.
3. Menilai efektivitas pendekatan agresif yang diterapkan oleh BPR Karimun
dalam menangani kredit bermasalah dan mengidentifikasi kendala yang
mungkin muncul selama penerapannya.
4. Menyelidiki persepsi dan tanggapan dari pihak debitur terhadap
pendekatan persuasif dan agresif yang diterapkan oleh BPR Karimun
dalam menyelesaikan kredit bermasalah.
5. Membandingkan hasil penyelesaian kredit bermasalah antara pendekatan
persuasif dan agresif di BPR Karimun untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan signifikan.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan sejumlah manfaat, baik secara praktis
maupun teoretis. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
hasil penelitian ini:
1. Manfaat bagi BPR Karimun:
a. Memberikan wawasan mendalam mengenai faktor-faktor penyebab
tingginya tingkat kredit bermasalah, sehingga BPR Karimun dapat
melakukan perbaikan dan perubahan kebijakan yang lebih tepat.
b. Menyajikan evaluasi terhadap efektivitas pendekatan persuasif dan
agresif, membantu BPR Karimun dalam memilih strategi terbaik
dalam menangani kredit bermasalah.
c. Memberikan rekomendasi konkreto untuk meningkatkan manajemen
risiko kredit, yang dapat membantu BPR Karimun mengoptimalkan
operasionalnya.
2. Manfaat bagi Debitur:
a. Memperoleh pemahaman mengenai dua pendekatan yang diterapkan
oleh BPR Karimun, sehingga debitur dapat lebih siap dan terlibat aktif
dalam proses penyelesaian kredit bermasalah.

4
b. Memberikan gambaran mengenai dampak dari kedua pendekatan
tersebut terhadap hubungan dengan debitur, sehingga debitur dapat
lebih memahami proses penyelesaian kredit dan mengelola kewajiban
keuangan mereka.
3. Manfaat bagi Akademisi:
a. Menyumbangkan pengetahuan baru dalam literatur mengenai
manajemen risiko kredit, terutama dalam konteks penyelesaian kredit
bermasalah di BPR.
b. Membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut terkait strategi
penanganan kredit bermasalah di lembaga keuangan mikro,
menambah pemahaman di bidang ini.
4. Manfaat bagi Masyarakat:
a. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan
mikro dengan menunjukkan upaya serius dalam menangani masalah
kredit bermasalah.
b. Berpotensi memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal
dengan menciptakan lingkungan keuangan yang lebih stabil.

E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu yang Relevan:
a. Analisis Hukum Penyelesaian Kredit Bermasalah Antara Nasabah
dan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung
Penelitian ini dilakukan oleh Erysha Aulia Yulistama pada
tahun 2023, mengenai aktivitas usaha PT Bank Pembangunan Daerah
Lampung (Bank Lampung) dalam penyaluran kredit kepada nasabah.
Meskipun bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian, masih terjadi
masalah kredit bermasalah. Penelitian ini bersifat normatif empiris
dan deskriptif, menggunakan data primer dan sekunder melalui studi
pustaka dan lapangan, serta menerapkan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab kredit
bermasalah melibatkan kondisi keuangan nasabah yang tidak
mendukung, serta penyalahgunaan fasilitas kredit. Faktor dari sisi

5
Bank mencakup kinerja suboptimal petugas Account Officer dalam
pengawasan setelah kredit diberikan. Penyelesaian kredit bermasalah
antara nasabah dan Bank dilakukan melalui pendekatan
persuasif/kooperatif (usaha bisnis, penjualan asset) dan agresif
(tekanan melalui surat peringatan, eksekusi agunan).
Saran untuk Bank Lampung melibatkan peningkatan kehati-
hatian dalam memberikan kredit, termasuk evaluasi aspek kepribadian
dan kemampuan finansial debitur. Nasabah disarankan untuk
mematuhi ketentuan perjanjian kredit yang telah disepakati.
b. Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Mitra Danagung Padang
Penelitian ini, yang dilakukan oleh Nurasiah dan Mariani St.B
Tanjung dari Akademi Keuangan dan Perbankan Padang pada tahun
2019, bertujuan untuk memahami penyebab terjadinya kredit
bermasalah di PT. BPR Mitra Danagung dan bagaimana
penyelesaiannya. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif,
menguraikan data dari fakta-fakta yang ditemukan dan
menghubungkannya dengan prosedur penyelesaian kredit bermasalah
di PT. BPR Mitra Danagung Padang.
PT. BPR Mitra Danagung memberikan pinjaman dalam bentuk
kredit untuk membantu masyarakat kekurangan dana di sekitar Kota
Padang. Pengawasan kredit dilakukan melalui penelitian di lokasi
usaha debitur dan laporan yang diberikan oleh nasabah. Bank
meminta jaminan kredit untuk keamanan. Penyehatan kredit
bermasalah dilakukan dengan memberikan surat tunggakan, surat
peringatan, keringanan pembayaran, dan desakan untuk menjual
agunan.
Penyebab kredit bermasalah dapat berasal dari kurangnya
analisis latar belakang calon nasabah oleh bank, rendahnya tingkat
pendidikan nasabah penerima kredit, dan kurangnya komunikasi
terbuka antara nasabah dan bank. Upaya penyelesaian melibatkan

6
kombinasi pendekatan, termasuk memberikan surat dan keringanan
pembayaran, serta mendesak debitur untuk menjual agunan.
2. Orisinalitas
Penelitian ini unik karena fokus pada penyelesaian kredit
bermasalah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karimun, yang merupakan
lembaga keuangan mikro lokal. Meskipun banyak penelitian terkait
manajemen risiko kredit, penelitian ini secara khusus mengeksplorasi
konteks BPR, yang dapat memberikan wawasan spesifik terkait tantangan
dan strategi yang dihadapi oleh lembaga ini.
Orisinalitas penelitian ini terletak pada pendekatan ganda yang
diusulkan, yaitu pendekatan persuasif dan agresif. Sedikitnya penelitian
sebelumnya yang secara mendalam membandingkan kedua pendekatan ini
dalam konteks penyelesaian kredit bermasalah di lembaga keuangan
mikro.
Penelitian ini juga memperluas orisinalitasnya dengan
menganalisis dampak dari kedua pendekatan terhadap hubungan dengan
debitur. Hal ini menjadi signifikan karena memberikan sudut pandang
yang lebih komprehensif terkait dengan aspek sosial dan hubungan antara
lembaga keuangan dan debitur.
Sedikitnya penelitian yang mendalam mengenai persepsi dan
tanggapan debitur terhadap pendekatan persuasif dan agresif dalam
menyelesaikan kredit bermasalah di lembaga keuangan mikro. Penelitian
ini mencoba mengisi kesenjangan ini dengan memberikan wawasan lebih
lanjut mengenai bagaimana debitur merespon strategi penyelesaian yang
diterapkan.
Dalam mencari informasi terkait penelitian sebelumnya,
ditemukan keterbatasan akses ke data dan penelitian yang secara spesifik
mengkaji penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun dengan
pendekatan ganda seperti yang diusulkan dalam penelitian ini.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
1. BPR
BPR, atau Bank Perkreditan Rakyat, adalah lembaga keuangan
yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang memberikan layanan
perbankan kepada masyarakat, terutama pada tingkat lokal atau daerah.
BPR beroperasi dengan tujuan memberikan akses keuangan kepada
masyarakat yang mungkin sulit dijangkau oleh bank konvensional.
BPR biasanya memiliki cakupan wilayah yang lebih terbatas
dibandingkan dengan bank konvensional dan fokus pada pelayanan
kepada sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meskipun ukurannya
relatif kecil, BPR memainkan peran penting dalam menggerakkan
perekonomian lokal dengan memberikan pembiayaan kepada para pelaku
usaha kecil.
BPR menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan seperti
simpanan, pinjaman, dan berbagai produk keuangan lainnya. Mereka
sering kali lebih fleksibel dalam persyaratan pemberian kredit dan
memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi ekonomi dan sosial di
komunitas tempat mereka beroperasi.
Namun, perlu diperhatikan bahwa meskipun BPR memberikan
manfaat signifikan bagi masyarakat setempat, mereka juga memiliki risiko
tertentu terutama terkait dengan tingkat likuiditas dan risiko kredit. Oleh
karena itu, pengelolaan risiko yang efektif sangat penting dalam menjaga
stabilitas dan keberlanjutan BPR.
2. Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah, atau yang sering disebut juga sebagai kredit
macet atau non-performing loan (NPL), merujuk kepada situasi di mana
peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran
atau pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Fenomena ini umumnya terjadi ketika peminjam mengalami kesulitan
keuangan atau tidak mampu melunasi utangnya.

8
Pada umumnya, kredit bermasalah dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk kondisi ekonomi yang buruk, perubahan dalam keadaan
pribadi peminjam seperti kehilangan pekerjaan atau perubahan status
keuangan, serta kebijakan manajemen risiko yang kurang efektif dari
pihak pemberi kredit. Hal ini dapat terjadi di berbagai jenis lembaga
keuangan, termasuk bank dan lembaga keuangan non-bank seperti
koperasi kredit atau perusahaan pembiayaan.
Kredit bermasalah menjadi perhatian serius bagi lembaga
keuangan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan keuangan
mereka. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan memerlukan
upaya yang signifikan dalam penanganan dan penyelesaiannya. Pemberi
kredit biasanya akan melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kredit
bermasalah, termasuk negosiasi restrukturisasi, pemberian keringanan
pembayaran, atau bahkan tindakan hukum seperti eksekusi agunan.
Manajemen kredit yang efektif dan pemantauan secara cermat
terhadap portofolio kredit menjadi kunci untuk mencegah dan mengatasi
masalah kredit bermasalah. Langkah-langkah pencegahan melibatkan
analisis kredit yang cermat sebelum memberikan pinjaman dan
pemantauan terus-menerus terhadap kondisi keuangan peminjam selama
masa pinjaman.
3. Pendekatan Persuasif
Pendekatan persuasif dalam konteks penyelesaian kredit
bermasalah merujuk pada strategi yang dilakukan oleh pemberi kredit
untuk mencoba meyakinkan atau memotivasi debitur agar mau bekerja
sama dalam menyelesaikan utang mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk
mencapai kesepakatan yang menguntungkan baik bagi pemberi kredit
maupun debitur tanpa harus mengambil tindakan hukum atau menghadapi
konsekuensi yang lebih berat.
Pendekatan persuasif melibatkan komunikasi yang aktif dan
kolaboratif antara pemberi kredit dan debitur. Pemberi kredit akan
berusaha meyakinkan debitur mengenai manfaat dari pembayaran kembali
utang, seringkali dengan menawarkan opsi restrukturisasi, perpanjangan

9
jangka waktu, atau penurunan suku bunga. Upaya persuasif ini dapat
mencakup pendekatan pribadi, seperti pertemuan tatap muka, telepon, atau
surat komunikasi yang dirancang untuk membujuk dan memberikan
pemahaman yang lebih baik terkait situasi finansial debitur.
Pemberi kredit juga dapat menggunakan pendekatan persuasif
dengan menunjukkan keterlibatan positif dalam membantu debitur
menyelesaikan krisis keuangan mereka. Hal ini dapat mencakup
memberikan saran atau bimbingan mengenai pengelolaan keuangan atau
memberikan dukungan dalam mencari solusi yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa pendekatan persuasif membutuhkan
tingkat fleksibilitas dan empati dari pemberi kredit untuk memahami
situasi khusus debitur. Dengan berusaha memahami dan menanggapi
kebutuhan individu, pemberi kredit dapat menciptakan lingkungan yang
memotivasi debitur untuk berkomitmen dalam menyelesaikan kredit
bermasalah tanpa melibatkan tindakan hukum yang mungkin merugikan
kedua belah pihak.
4. Pendekatan Agresif
Pendekatan agresif dalam konteks penyelesaian kredit bermasalah
mengacu pada strategi yang bersifat tegas dan bersifat menuntut yang
diterapkan oleh pemberi kredit untuk memaksa debitur agar memenuhi
kewajiban pembayaran mereka. Pendekatan ini diambil ketika pendekatan
persuasif atau kooperatif tidak berhasil, dan pemberi kredit merasa perlu
untuk mengambil tindakan yang lebih keras guna melindungi kepentingan
finansial mereka.
endekatan agresif dapat melibatkan serangkaian langkah tegas,
seperti memberikan peringatan resmi secara tertulis (misalnya surat
peringatan atau somasi) kepada debitur yang menekankan kewajiban
pembayaran yang harus dipenuhi. Pemberi kredit juga dapat mengambil
langkah-langkah hukum yang lebih serius, seperti mengajukan gugatan
atau mengeksekusi agunan yang digunakan sebagai jaminan kredit.

10
Selain itu, pendekatan agresif juga dapat mencakup upaya untuk
menekan debitur melalui tekanan hukum atau administratif, yang dapat
mencakup pengajuan gugatan pengadilan, pemanggilan untuk mediasi,
atau tindakan hukum lainnya. Dalam beberapa kasus, pemberi kredit dapat
mengejar eksekusi terhadap agunan tanpa harus melibatkan debitur secara
langsung.
Pendekatan agresif biasanya diambil ketika pemberi kredit percaya
bahwa upaya persuasif tidak akan berhasil atau bahwa debitur tidak
menunjukkan komitmen yang memadai untuk menyelesaikan utang
mereka. Meskipun pendekatan ini dapat memberikan solusi cepat dalam
beberapa kasus, namun dapat memiliki dampak negatif pada hubungan
antara pemberi kredit dan debitur.
5. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Penyelesaian kredit bermasalah merujuk pada serangkaian
tindakan dan strategi yang diambil oleh pemberi kredit untuk menangani
situasi di mana debitur mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
pembayaran pinjamannya. Penyelesaian ini bertujuan untuk menemukan
solusi yang adil dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,
pemberi kredit dan debitur, dengan menghindari konsekuensi lebih lanjut
seperti kerugian finansial atau tindakan hukum.
Penyelesaian kredit bermasalah dapat melibatkan pendekatan
persuasif, kooperatif, atau agresif, tergantung pada kondisi dan kebijakan
pemberi kredit serta situasi spesifik setiap debitur. Pendekatan persuasif
berfokus pada usaha meyakinkan debitur untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan kewajiban pembayarannya, seringkali melalui
restrukturisasi atau penawaran opsi pembayaran yang lebih fleksibel.
Pendekatan kooperatif melibatkan kerjasama antara pemberi kredit dan
debitur untuk menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak.
Di sisi lain, pendekatan agresif melibatkan tindakan yang lebih
keras, seperti memberikan peringatan resmi, mengeksekusi agunan, atau
bahkan melibatkan proses hukum. Meskipun bersifat tegas, pendekatan

11
agresif bisa memiliki dampak negatif terhadap hubungan antara pemberi
kredit dan debitur.
Pentingnya penyelesaian kredit bermasalah adalah untuk menjaga
kesehatan keuangan pemberi kredit sambil memberikan kesempatan
kepada debitur untuk memperbaiki situasi finansial mereka. Dalam banyak
kasus, penyelesaian kredit bermasalah dapat mencakup restrukturisasi
utang, perpanjangan jangka waktu, atau pengaturan lain yang dapat
membantu debitur dalam memenuhi kewajiban pembayarannya.

B. Hipotesis
Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendekatan persuasif dan
pendekatan agresif terhadap penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun
Cabang Moro periode 2024/2025.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam
mengenai hubungan antara pendekatan persuasif dan pendekatan agresif dalam
menyelesaikan kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro selama
periode 2024/2025. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, di
mana data yang dianalisis bersifat numerik. Dalam mengidentifikasi dan
mengukur pengaruh antara kedua variabel utama tersebut, penelitian ini akan
menggunakan metode analisis statistik untuk menghasilkan temuan yang dapat
diandalkan.
Penelitian kuantitatif memiliki keunggulan dalam mengumpulkan data
secara terstruktur dan memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan
kausalitas antara variabel-variabel yang diteliti. Fokus utama penelitian ini
adalah pada aspek-aspek persuasif dan agresif dalam menangani kredit
bermasalah, dan bagaimana kedua pendekatan tersebut dapat berkontribusi
terhadap penyelesaian masalah kredit di BPR Karimun Cabang Moro.
Selain itu, penelitian ini akan mencakup analisis data yang cermat dan
menyeluruh untuk menghasilkan temuan yang dapat memberikan wawasan
mendalam tentang dinamika hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Data numerik yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik
statistik tertentu, seperti regresi atau analisis varians, untuk mengevaluasi
sejauh mana pengaruh masing-masing pendekatan terhadap penyelesaian
kredit bermasalah.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang strategi yang efektif
dalam menangani kredit bermasalah di lembaga keuangan seperti BPR. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan
kebijakan dan strategi yang lebih baik dalam menangani tantangan kredit
bermasalah di masa depan.

13
B. Jenis Data
Penelitian ini akan mengandalkan jenis data kuantitatif sebagai basis
analisis, yang melibatkan angka-angka yang dapat diukur dan dianalisis dengan
metode statistik. Kuantitas data yang dihimpun akan mencakup berbagai aspek
terkait penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro pada
periode 2024/2025. Sumber data utama akan berasal dari hasil wawancara
dengan nasabah yang mengalami kredit bermasalah, memberikan sudut
pandang langsung dari pihak yang terlibat dalam situasi tersebut.
Selain itu, data akan diperoleh dari catatan internal BPR, yang
mencakup informasi terkait kebijakan, prosedur penanganan kredit, dan catatan
historis mengenai kasus-kasus kredit yang relevan. Catatan internal ini dapat
memberikan konteks lebih lanjut dan mendalam tentang pendekatan yang telah
diambil oleh BPR dalam menyelesaikan kredit bermasalah sebelumnya.
Dokumen terkait penyelesaian kredit juga akan menjadi sumber data yang
penting, termasuk perjanjian penyelesaian, laporan keuangan terkait, dan
dokumentasi resmi lainnya yang dapat memberikan pandangan menyeluruh
tentang proses penyelesaian kredit di BPR tersebut.
Penggunaan berbagai sumber data ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang komprehensif dan akurat tentang dinamika penyelesaian kredit
bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro. Kombinasi antara data dari
narasumber langsung, catatan internal lembaga keuangan, dan dokumen resmi
akan memungkinkan peneliti untuk menyusun analisis yang mendalam dan
merinci faktor-faktor yang memengaruhi pengaruh pendekatan persuasif dan
agresif terhadap penyelesaian kredit dalam konteks tersebut. Data kuantitatif
ini akan menjadi dasar yang kuat untuk menghasilkan temuan yang dapat
dipercaya dan relevan bagi pengembangan strategi penanganan kredit
bermasalah di lembaga keuangan serupa.

C. Variabel Penelitian dan Defenisis Operasional


Penelitian ini akan memfokuskan analisisnya pada dua variabel utama, yaitu
"Penyelesaian Kredit Bermasalah" sebagai variabel dependen dan dua variabel
independen, yaitu "Pendekatan Persuasif" dan "Pendekatan Agresif". Definisi

14
operasional untuk masing-masing variabel ini akan memberikan landasan yang
jelas untuk pengukuran dan analisis.
1. Variabel Utama:
Penyelesaian Kredit Bermasalah (Dependen):
Definisi Operasional: Persentase atau jumlah kredit bermasalah yang
berhasil diselesaikan oleh nasabah. Untuk mengukur variabel ini,
penelitian akan melibatkan analisis terhadap catatan historis penyelesaian
kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro selama periode
2024/2025. Data mengenai kredit yang berhasil diselesaikan akan diukur
baik dalam bentuk persentase maupun jumlah kasus yang berhasil
ditangani.
2. Variabel Independen:
a. Pendekatan Persuasif:
Definisi Operasional: Skor atau peringkat yang mencerminkan sejauh
mana BPR menggunakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan
kredit bermasalah. Pengukuran ini akan didasarkan pada indikator-
indikator tertentu, seperti penggunaan komunikasi persuasif,
penawaran solusi alternatif, atau negosiasi yang dilakukan oleh BPR
dalam menangani nasabah dengan kredit bermasalah. Skor atau
peringkat akan memberikan gambaran seberapa intensif pendekatan
persuasif yang digunakan oleh lembaga keuangan.
b. Pendekatan Agresif:
Definisi Operasional: Skor atau peringkat yang mencerminkan sejauh
mana BPR menggunakan pendekatan agresif dalam menyelesaikan
kredit bermasalah. Penilaian ini akan melibatkan evaluasi terhadap
tindakan-tindakan yang bersifat tegas dan tindakan penegakan hukum
yang diterapkan oleh BPR untuk menangani nasabah dengan kredit
bermasalah. Skor atau peringkat akan memberikan gambaran
seberapa intensif pendekatan agresif yang diterapkan oleh lembaga
keuangan.

15
Dengan mendefinisikan operasional variabel-variabel ini, penelitian
dapat menjalankan analisis yang lebih terfokus dan mendalam terhadap
hubungan antara pendekatan persuasif dan agresif dengan penyelesaian kredit
bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro. Definisi-operasional yang jelas
juga akan memudahkan interpretasi hasil dan memberikan kerangka kerja yang
solid untuk interpretasi temuan penelitian.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian untuk proyek ini mencakup seluruh nasabah BPR
Karimun Cabang Moro yang memiliki riwayat kredit bermasalah selama
periode penelitian, yaitu 2024/2025. Populasi ini menjadi fokus penelitian
karena memberikan pandangan menyeluruh tentang tantangan penyelesaian
kredit bermasalah di lembaga keuangan tersebut. Nasabah yang memiliki
riwayat kredit bermasalah dapat memberikan wawasan yang berharga tentang
bagaimana BPR menangani masalah kredit tersebut.
Dalam rangka melakukan analisis yang terfokus dan relevan, sampel
penelitian akan dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi tertentu.
Kriteria inklusi tersebut mencakup nasabah yang aktif memiliki kredit
bermasalah selama periode penelitian. Dengan pendekatan purposive
sampling, penelitian dapat memilih nasabah yang memiliki pengalaman
langsung dengan proses penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun
Cabang Moro.
Sampel penelitian yang terpilih akan memberikan representasi yang
signifikan dari populasi nasabah dengan kredit bermasalah, memungkinkan
penelitian untuk menyelidiki secara mendalam pengaruh pendekatan persuasif
dan agresif terhadap penyelesaian kredit bermasalah dalam konteks spesifik
BPR tersebut. Dengan merinci kriteria inklusi, penelitian dapat memastikan
bahwa sampel yang dipilih akan memberikan informasi yang relevan dan dapat
diandalkan untuk mencapai tujuan penelitian.
Melalui pendekatan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh pendekatan persuasif dan
agresif terhadap penyelesaian kredit bermasalah, dengan merujuk pada

16
pengalaman nasabah yang memiliki kredit bermasalah di BPR Karimun
Cabang Moro. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
berharga yang dapat digunakan untuk memperbaiki strategi penanganan kredit
bermasalah di lembaga keuangan serupa di masa depan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini akan melibatkan beberapa
teknik, yaitu kuesioner yang diisi oleh nasabah, pengamatan, dan dokumentasi
catatan internal BPR. Kombinasi teknik-teknik ini diharapkan dapat
memberikan data yang komprehensif dan mendalam mengenai dinamika
penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro selama periode
2024/2025.
Pertama-tama, kuesioner akan menjadi alat utama dalam
mengumpulkan data dari nasabah. Kuesioner dirancang dengan cermat untuk
mencakup aspek-aspek yang relevan dengan penelitian, seperti pengalaman
nasabah dengan pendekatan persuasif dan agresif, faktor-faktor yang
memengaruhi penyelesaian kredit bermasalah, dan pandangan nasabah
terhadap efektivitas strategi yang diterapkan oleh BPR. Melalui kuesioner ini,
penelitian akan dapat menggali data numerik yang dapat dianalisis secara
statistik, memberikan gambaran yang kuat tentang persepsi dan pengalaman
nasabah.
Pengamatan juga akan menjadi teknik penting, terutama dalam melihat
langsung proses penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang
Moro. Pengamatan ini dapat melibatkan pemantauan interaksi antara nasabah
dan petugas BPR, serta observasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh
BPR dalam menerapkan pendekatan persuasif dan agresif. Informasi yang
diperoleh melalui pengamatan akan memberikan konteks tambahan dan
pemahaman mendalam terkait implementasi strategi penyelesaian kredit
bermasalah.
Selain itu, data juga akan diperoleh melalui dokumentasi catatan
internal BPR. Dokumentasi ini mencakup catatan-catatan terkait kebijakan,
prosedur penanganan kredit, dan dokumen resmi lainnya yang mencerminkan

17
pendekatan yang diambil oleh BPR dalam menyelesaikan kredit bermasalah.
Dokumentasi ini akan memberikan perspektif yang lebih formal dan resmi
terhadap strategi yang diterapkan oleh BPR.
Penyebaran kuisioner akan dilakukan dengan cermat, memastikan
bahwa nasabah yang terlibat dalam penelitian mencakup berbagai profil dan
pengalaman. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang representatif
dan bervariasi, sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan keragaman
pandangan dan pengalaman nasabah di BPR Karimun Cabang Moro. Dengan
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran yang holistik dan mendalam tentang dinamika
penyelesaian kredit bermasalah di lembaga keuangan tersebut.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah kuesioner
terstruktur, sebuah alat pengumpulan data yang dirancang dengan cermat untuk
mengeksplorasi persepsi nasabah terhadap pendekatan persuasif dan agresif
dalam menyelesaikan kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro.
Kuesioner terstruktur memiliki kelebihan dalam menyajikan pertanyaan yang
konsisten kepada responden, memastikan bahwa data yang diperoleh dapat
diandalkan dan dapat dibandingkan secara langsung.
Kuesioner ini dirancang dengan pertimbangan yang matang, mencakup
berbagai aspek yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner akan menyoroti persepsi nasabah terkait efektivitas
pendekatan persuasif yang diterapkan oleh BPR, sejauh mana pendekatan ini
memengaruhi keputusan mereka dalam menyelesaikan kredit bermasalah.
Selain itu, kuesioner juga akan mengeksplorasi pandangan nasabah terhadap
pendekatan agresif, termasuk dampaknya terhadap hubungan mereka dengan
BPR.
Instrumen penelitian ini juga akan memasukkan skala penilaian atau
opsi jawaban tertentu untuk memberikan kerangka kerja yang lebih terstruktur
dalam mengumpulkan data kuantitatif. Hal ini memungkinkan penelitian untuk

18
menganalisis persepsi nasabah secara lebih terperinci dan mengidentifikasi
pola atau tren yang mungkin muncul dari respons mereka.
Sebelum implementasi kuesioner, dapat dilakukan uji coba terhadap
sejumlah responden untuk memastikan kejelasan dan akurasi pertanyaan, serta
untuk mengevaluasi keefektifan kuesioner dalam mengumpulkan data yang
diinginkan. Penggunaan kuesioner sebagai instrumen penelitian akan
memberikan kemudahan dalam pengumpulan data dari sejumlah nasabah,
sambil tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan bagi tujuan
penelitian.
Dengan memilih kuesioner sebagai instrumen utama, penelitian ini
diharapkan dapat menggali persepsi nasabah secara komprehensif,
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
memengaruhi penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang Moro.

G. Uji Validitas dan Reabilitas


Pentingnya uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam sebuah
penelitian sangatlah mendasar untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan benar-benar mencerminkan apa yang hendak diukur dan dapat
diandalkan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melibatkan uji validitas konten
dan uji validitas konstruk untuk mengevaluasi validitas instrumen kuesioner
yang digunakan.
1. Uji Validitas Konten:
Uji validitas konten akan dilakukan untuk memastikan bahwa pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner benar-benar mencakup aspek-aspek yang
ingin diukur dan mencerminkan konsep yang diteliti. Sebagai bagian dari
proses ini, kuesioner akan dievaluasi oleh sejumlah ahli terkait, seperti
akademisi di bidang keuangan, praktisi perbankan, dan pakar metode
penelitian. Masukan dari para ahli ini akan membantu memastikan bahwa
kuesioner memiliki validitas konten yang tinggi, sehingga dapat dijamin
bahwa instrumen ini benar-benar mengukur apa yang dimaksud oleh
penelitian.

19
2. Uji Validitas Konstruk:
Uji validitas konstruk akan dilakukan untuk mengukur sejauh mana
instrumen benar-benar mengukur variabel yang dimaksud dan sesuai
dengan konsep yang hendak diukur. Hal ini dapat dilakukan dengan
menganalisis korelasi antara skor yang diperoleh dari kuesioner dengan
konsep atau variabel yang diharapkan. Sebagai contoh, variabel-variabel
seperti pendekatan persuasif dan agresif akan diukur melalui pertanyaan-
pertanyaan khusus dalam kuesioner, dan uji validitas konstruk akan
menilai sejauh mana pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan dengan
baik konsep-konsep tersebut.
3. Uji Reliabilitas:
Uji reliabilitas instrumen akan menggunakan metode alpha Cronbach,
yang mengukur sejauh mana pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
bersifat konsisten dan dapat diandalkan. Dengan menganalisis tingkat
korelasi antaritem, uji alpha Cronbach akan memberikan gambaran
tentang seberapa baik pertanyaan-pertanyaan tersebut bekerja bersama-
sama untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti. Jika reliabilitas
instrumen tinggi, maka dapat dianggap bahwa kuesioner memberikan hasil
yang konsisten dan dapat diandalkan.
Melalui uji validitas dan reliabilitas ini, penelitian ini akan memastikan
bahwa instrumen kuesioner yang digunakan memiliki kualitas yang baik,
sehingga data yang dikumpulkan dapat dianggap valid dan dapat diandalkan
untuk mendukung analisis dan interpretasi hasil penelitian.

H. Teknik Analisis Data


Dalam mengolah data penelitian, teknik analisis yang akan diterapkan
adalah metode statistik kuantitatif, dengan fokus utama pada analisis regresi.
Analisis regresi digunakan untuk mengukur dan menguji hubungan kuantitatif
antara variabel independen, yaitu pendekatan persuasif dan agresif, dengan
variabel dependen, yaitu penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun
Cabang Moro selama periode penelitian 2024/2025. Teknik ini akan membantu
menjelaskan sejauh mana pengaruh kedua variabel independen terhadap

20
variabel dependen, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
faktor-faktor yang dapat memengaruhi penyelesaian kredit bermasalah di
lembaga keuangan tersebut.
Langkah awal dalam analisis regresi adalah memasukkan data ke dalam
perangkat lunak statistik, seperti SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences). Setelah itu, akan dilakukan pengujian asumsi-asumsi dasar regresi,
termasuk normalitas data, homoskedastisitas, dan ketidakmultikolinieran. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa data memenuhi syarat untuk
melakukan analisis regresi dengan tepat.
Selanjutnya, analisis regresi dilakukan dengan menentukan variabel
independen dan dependen, serta melihat sejauh mana variabel independen
dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Hasil analisis akan
memberikan informasi mengenai kekuatan dan arah hubungan antara
pendekatan persuasif, pendekatan agresif, dan penyelesaian kredit bermasalah.
Apakah ada hubungan positif, negatif, atau tidak signifikan antara variabel-
variabel tersebut.
Hasil analisis regresi juga akan diinterpretasikan dengan cermat,
menggambarkan signifikansi statistik dari setiap variabel dan koefisien regresi
yang dihasilkan. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi masing-masing
pendekatan terhadap penyelesaian kredit bermasalah di BPR Karimun Cabang
Moro. Kesimpulan yang diperoleh dari analisis ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk merumuskan rekomendasi atau strategi lebih lanjut dalam
menangani kredit bermasalah di lembaga keuangan serupa atau sektor
perbankan pada umumnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/perbankan-umum/
perbankan-perkreditan-rakyat/Pages/BPR.aspx

2. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.investopedia.com/terms/n/nonperformingloan.asp

3. DAFTAR PUSTAKA DARI ARTIKEL DALAM JURNAL


Erysha, A. Y. (2023). Analisis Hukum Penyelesaian Kredit Bermasalah Antara
Nasabah Dan Pt Bank Pembangunan Daerah Lampung (Doctoral Dissertation,
Universitas Lampung).

4. DAFTAR PUSTAKA DARI ARTIKEL DALAM JURNAL


Tanjung, M. S. B. (2019). Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Mitra Danagung Padang.

5. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.investopedia.com/terms/r/restructuring.asp#:~:text=Restructuring%
20is%20a%20process%20that,with%20their%20debt%20obligations%20sustain
ably.

7. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.investopedia.com/terms/a/aggressivecollection.asp#:~:text=Aggress
ive%20collection%20is%20a%20process,the%20debtor%20to%20make%20pay
ments.

8. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/080816/options-bank-
can-take-when-borrowers-default-loan.asp

9. DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET


https://www.investopedia.com/terms/t/troubled-debt-
restructuring.asp#:~:text=A%20troubled%20debt%20restructuring%20(TDR,to
%20work%20out%20a%20compromise.

22

Anda mungkin juga menyukai