Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA PRODUK, DAN KERAGAMAAN

PRODUK SPAREPART TOYOTA TERHADAP MINAT BELI ULANG


KONSUMEN DENGAN KEPUASAAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING ( Studi Pelanggan PT. New Ratna Motor Semarang )

Adi Mustapa 1), Patricia Diana Pharamita SE MM.2), Leonardo Budi Haisolan SE MM.3)
1
Mahasiswa Pemasaran Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran
2)3)
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAK
PT. NEW RATNA MOTOR SEMARANG mengalami masalah dimana
penjualan sparepart Toyota original pada beberapa bulan mengalami penurunan dari
target yang diinginkan sehingga berdampak pada minat beli ulang konsumen. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis secara empris bahwa pengaruh kualitas produk, harga
produk, dan keragamaan produk terhadap minat beli konsuman dengan kepuasaan
pelanggan.
Populasi dalam penelian ini adalah seluruh customers PT. NEW RATNA
MOTOR JATENG & DIY yang kurang lebih 2500 Customers yang pernah melakukan
pembelian spare part Toyota dibengkel resmi nasmoco. Jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini ditentukan melalui metode purposive sampling yaitu pelanggan yang
masih aktif membeli dan pembeliaannya lebih dari 2 kali dengan pembelian enam bulan
terakhir. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier
Bertahap dan Path Analysis.
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diketahui bahwa secara parsial variabel
kualitas produk, harga produk dan keragamaan produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasaan pelanggan dan minat beli ulang konsumen spare part di PT. NEW
RATNA MOTOR.

Kata kunci : Kualitas Produk, Harga Produk, Keragamaan Produk,


Kepuasaan Pelanggan dan Minat Beli Ulang Konsumen.

i
ABSTRACT

PT. NEW RATNA MOTOR SEMARANG experienced a problem where sales of


Toyota original spare parts in 2016 in a few months decreased from the desired target so
that the impact on consumer buy interest. This study aims to analyze empry that the
influence of product quality, product price, and product religion to consumer buying
interest with customer satisfaction.
Population in this research is all customers of PT. NEW RATNA MOTOR JATENG &
DIY are more or less 2500 Customers who have made purchases of Toyota spare parts
in the official workshop nasmoco. The number of samples taken in this study is determined
through the purposive sampling method is the customer who is still actively buying and
purchasing more than 2 times with the purchase of the last six months. Data analysis
techniques used in this study are the Gradual Linear Regression and Path Analysis.
Based on the results of the analysis, it can be seen that the partial variable product
quality, product prices and product religious affects positively and significantly to
customer satisfaction and consumer buyback interest spare part in PT. NEW RATNA
MOTOR.

Keywords: Product Quality, Product Price, Product Relation, Customer


Satisfaction and Consumer Buyback Interest.

PENDAHULUAN pada penjuaalan spare part ori merek


Toyota. Fenomena tersebut juga
Dunia bisnis modern membuat
berdampak bagi penjualn spare part
persaingan bisnis sangat ketat.
Toyota itu sendiri karena akan
Dengan kemajuan teknologi saat ini,
bermunculan para kompetitor-
persaingan dapat dimenangkan
kompetitor yang menjual part KW.
dengan cara memuaskan dan
Meskipun seperti itu banyak cara
memenuhi keinginan, serta
untuk bisa meningkatkan tingkat
kebutuhan pelanggaan melalui
penjulaan spre part ori merk Toyota
peroduk dan jasa yang bermutu.
misalnya memperhatikan faktor
Tujuannya agar pelanggan tidak
kualitas produk, harga produk dan
beralih ke perusahaan kompetitor,
keragamaan produk terhadap
sehingga menciptakan loyalitas
kepuasan konsumen. Menurut Oliver
pelanggan. Adapun perubahan yang
(1997), kepuasan adalah tanggapan
terjadi ditandai dengan pola pikir
konsumen atas terpenuhinya
masyarakat yang berkembang,
kebutuhannya. Hal ini berarti
kemajuan teeknologi, dan gaya hidup
peniliaan bahwa suatu bentuk
yang tidak lepas dari pengaruh
keistimewaan dari suatu barang atau
gelobalisasi. Contohnya saat ini di
jasa itu sendir, memberikan tingkat
bidang otomotif khususnya dalam
kenyamanaan yang terkait dengan
unit mobil. Jika kita lihat saat ini
pemenuhaan kebutuhan di bawah
penjualan mobil segala merek sangat
harapan atau pemenuhan kebutuhan
tinggi khususnya mobil merek
melebihi harapan konsumen.
Toyota. Itupun berdampak langsung
Terdapat hubungan erat antara (2005) semakin beragamnya jumlah
kualitas produk, layanan, kepuasaan dan jenis produk yang dijual disuatu
pelanggan dan profitabilitas tempat maka konsumen pun akan
perusahaan (Kotler, 1997). Semakin merasa puas dan hal serupa akan dia
tinggi kualitas, tingkat kualitas ulangi untuk pembelian berikutnya.
menyebabkan semakin tinggi Menurut Schanaars (2004)
kepuasaan pelanggan dan juga kepuasaan kosumen salah satu kunci
mendukung harga yang lebih tinggi keberhasilan suatu usaha, hal ini
serta biaya yang lebih rendah dikarenakan dengan memuaskan
(Kotler,1997). Kualitas persepsiaan konsumen, organisasi atau
(perceived quality) adalah penilaian perusahaan dapat meningkatkan
konsumen akan entitas keempurnaan tingak keuntungannya dan
atau superioritas. Maka dari itu PT. mendapatkan pangsa pasar yang lebih
NEW RATNA MOTOR harus luas. Namun, memuaskan konsumen
menjaga kulitas produk, disamping tidaklah memadai. Sebab,
memberikan pelayanan yang kemungkinan konsumen untuk
berkualitas agar konsumen merasa melakukan perpindahan (switching
lebih yakin untuk memlih produk behaviour) masih ada.
spare part yng ditawarkan oleh PT. Dari laporan penjualan spare
NEW RATNA MOTOR sebagai alat part diatas dibuat kesimpulan bahwa
pemuas kebutuhannya. penjualan di tahun 2016 jika
Selain ditinjau dari kualitas penjualan setiap bulannya selalu
suatu produk faktor harga juga mengalami naik turunya dari target
merupakan hal penting yang menjadi yang diinginkan. Kadang ada juga
pertimbangan konsumen. Definis yang sampai turun signifikan. Selain
harga menurut Basu Swastha dan itu juga dapat di katakana bawa minat
Irawan (2008) harga merupakan beli ulang konsumen terhadap spare
jumlah uang (ditambah beberapa part ori Toyota masih rendah. Maka
produk kalau mungkin) yang peneliti hendak meneliti penyebab
dibutuhkan untuk mendapatkan penurunan jumlah penjualan ditahun
sejumlah kombinasi dari produk dan 2016 tersebut dengan melihat dari
pelayannanya. Harga merupak salah ketiga faktor yaitu kualitas produk,
satu variable pemasaran yang perlu harga produk, keragaman produk dari
diperhatikan oleh manajemen permasalahan di atas, maka judul
perusahaan, karena harga akan penelitian ini adalah “Pengaruh
langsung mempengaruhi tingkat Kualitas Produk, Harga Produk,
keputusan pembeliaan konsumen dan dan Keragamaan Produk
laba yang dicapai oleh perusahaan. Terhadap Kepuasaan Pelanggan
Keanekaragamaan produk Spare Part Toyota Yang
merupakn kumpulan seluruh produk Berdampak Minat Ulang Beli
dan barang yang ditawarkan penjual Konsumen”
tertentu kepada pembeli, Kotler
(2007). Konsumen dalam melakukan Rumusan Masalah
keputusan pembeliaan sangat erat Berdasarkan fenomena
kaitannya pada kelangsungan permasalahan yang dialami PT. NEW
penjulan suatu perusahaan. Tjiptono RATNA MOTOR bahwa penjualan
spare part sendiri angkanya masih bahwa konsumen akan menyukai
dibawah target yang diinginkan dan suatu barang yang menarik dan
hal tersebut sangat berdampak pada bermanfaat. Mengacu pada pendapat
minat beli ulang konsumen terhadap Crosby, dkk (dalam yamit,2005)
spare part ori Toyota yang masih antara lain : 1) Deming,
rendah. mendefinisikan kualitas adalah
Berdasarkan perumusan apapun yang menjadi kebutuhan dan
masalah yang ada maka pertanyaan keinginan pelanggan, 2). Crosby
peneletian yang diajukan oleh mempersepsikan kualitas sebagai
penulissebagai berikut: nihil cacat, 3). Juran mendefinisikan
1. Apakah ada pengaruh kualitas kulitas sebagai kesesuaian terhadap
produk terhadap spesfikasi, jika dilihat dari sudut
kepuasanpelanggan? pandang produsen, dan 4). Davis
2. Apakah ada pengaruh mendefinisikan kualitas yang lebih
hargaproduk terhadap kepuasan luas cakupannya, yaitu kualitas
pelanggan? merupakan suatu kondisi dinamis
3. Apakah ada pengaruh yang berhubungan dengan produk,
keragamaan produk terhadap jasa manusia, proses dan lingkungan
kepuasan pelanggan? yang memenuhi atau melebihi
4. Apakah ada pengaruh kualitas harapan.
produkterhadap minat beliulang
konsumen ? Harga Produk
5. Apakah ada pengaruh harga Pengertian Harga Produk
produk terhadap minat beli ulang Harga menurut Kotler dan
konsumen? Amstrong (2001) adalah sejumlah
6. Apakah ada pengaruh uang yang ditukarkan untuk sebuah
keragamaan produkterhadap produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
minat beli ulang konsumen ? harga adalah sejumlah nilai yang
7. Apakah ada pengaruh kepuasaan konsumen tukarkan untuk sejumlah
pelanggan terhadap minat ulang manfaat dengan memiliki atau
beli konsumen? menggunakan suatu barang atau jasa.
Landasan Teori Harga merupakan hal yang
Pengertian Kualitas Produk diperhatikan konsumen saat
Produk merupakan segala melakukan pembelian. Sebagian
sesuatu yang dapat ditawarkan konsumen bahkan
produsen untukdiperhatikan, diminta, mengidentifikasikan harga dengan
dicari, dibeli, digunakan atau nilai. Sedangkan menurut Basu
dikonsumsi pasar sebagaipemenuhan Swastha dan Irawan (2008) harga
kebutuhan atau keinginan pasar yang merupakan jumlah uang (ditambah
bersangkutan.. Kotler (2000) beberapa produk kalau mungkin)
mendefinisikan produk sebagai segala yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sesuatu yang bisa ditawarkan untuk sejumlah kombinasi dari produk dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan. pelayanan.
Produk merupakan pandangan Pengertian Keragamaan Produk
pertama bagi konsumen dalam Keputusan tentang penempatan
membeli karena dapat dipastikan produk berkaitan dengan
ketersediaan produk/keragaman mulut ke mulut (word-of-mouth)
produk dalam jumlah yang yang menguntungkan bagi
sesuaidan di lokasi yang sangat perusahaan Tjiptono (2000).
tepat (Tjiptono, 2005). Semakin Selanjutnya, Kotler (2000)
beragamnya jumlah dan jenis menyatakan bahwa kepuasan adalah
produk yang dijual di suatu perasaan senang atau kecewa
tempatmaka konsumen-pun akan seseorang yang berasal dari
merasa puas jika ia melakukan perbandingan antara kesannya
pembelian di tempat tersebut dan ia terhadap kinerja (atau hasil) suatu
tidak perlu melakukan pembelian di produk dan harapan-harapnnya.
tempat yang lain. Dan hal serupa Sedangkan menurut Oliver (1997),
akan ia ulangiuntuk pembelian kepuasaan adalah tanggapan
berikutnya. Hal-hal yang harus konsumen atas terpenuhinya
diperhatikan suatu perusahaan kebutuhannya. Hal ini berarti penilian
adalah bagaimana membuat berbgai bahwa suatu bentuk keistimewaan
keputusan tentang bauran produk dari suatu barang atau jasa itu sendiri,
yang dihasilkan pada saat ini memberikan tingkat kenyaman yang
maupun untuk masa mendatang. trekait dengan pemenuhan kebutuhan
Menurut Kotler dan Kaller, (2007), dibawah harap atau pemenuhan
Keragamaan produk adalah kebutuhan melebihi harapan
kumpulan seluruh produk dan konsumen.
barang yang ditawaran penjual Minat Beli Ulang Konsumen
tertentu kepada pembeli. Minat beli konsumen oleh
beberapa peneliti terdahulu sering
Pengertian Kepuasaan Pelanggan digunakan sebagai indikator
Menurut Schannars Tjiptono kesuksesan suatu produk di pasar.
(2000), kepuasan pelanggan Dalam penelitiannya Sutantio (2004)
merupakan salah satu kunci menunjukkan bahwa salah satu
keberhasilan suatu usaha, hal ini indikator bahwa suatu produk
dikarenakan dengan memuaskan perusahaan sukses atau tidaknya di
konsumen, organisasi atau pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya
perusahaan dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk
tingkat keuntungannya dan tersebut. Sementara itu Sutantio
mendapatkan pangsa pasar yang lebih (2004) mengatakan bahwa salah satu
luas. Sedangkan Tjiptono (1997) indikasi sukses tidaknya suatu produk
pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah besarnya minat membeli
adalah mencipatakan para pelanggan konsumen terhadap produk yang
yang merasa puas. Terciptanya bersangkutan.
kepuasan pelanggan dapat Sementara itu minat beli
memberikan beberapa manfaat, ulang pada dasarnya adalah perilaku
diantaranya hubungan antara pelanggan dimana pelanggan
perusahaan dan pelanggan menjadi merespons positif terhadap kulitas
harmonis, memberikan dasar yang pelayanan suatu perusahaan dan
baik bagi pembelian ulang dan berniat melakukan kunjungan kembali
terciptanya loyalitas pelanggan, dan atau mengkonsumsi kembali produk
membentuk suatu rekomendasi dari perusahaan tersebut (Cronin, dkk.
1992). Peneliti lainnya juga
menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan akan mempengaruhi
intensi perilaku untuk membeli jasa
dari penyedia jasa yang sama
(Woodside dkk. 1989). Sementara itu Definisi Operasional Variabel
Fornell (1992) menyatakan bahwa
konsumen atau pelanggan yang puas
akan melakukan kunjungan ulang
pada waktu yang akan datang dan
memberitahukan kepada orang lain
atas jasa yang dirasakannya.

Kerangka Pemikiran Teoritis


Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas
produk, harga produk dan
keanekaragaman program terhadap
kepuasan pelanggan dan minat beli
ulang konsumen. Berdasarkan teori
dan hasil empirik pada penelitian
sebelumnya, maka kerangka
pemikiran teoritis dalam penelitian
ini digambarkan sebagai berikut :

Variabel Penelitian dan Definisi


Operasional
Definisi operasional adalah definisi
yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstruk dengan cara memberi
arti, atau menspesifikasikan
kejelasan, ataupun memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk
mengukur konstruk atau variabel
tersebut (Sugiyono,2004). Adapun
definisi operasional dalam penelitian
ini yaitu :
Populasi Metode Analisis Data
Populasi adalah subset dari Analisis data merupakan
populasi, terdiri dari beberapa salah satu cara digunakan untuk
anggota populasi. Subset ini di ambil mengetahui sejauh mana variabel
karena dalam banyak kasus tidak yang mempengaruhi varibel lain agar
mungkin kita meneliti seluruh data yang dikumpulkan tersebut dapat
anggota populasi, oleh karena itu kita bermanfaat maka harus diolah atau
membentuk sebuah perwakilan yang dianalisis terlebih dahulu sehingga
disebut sampel (Ferdinand, 2006). dapat dijadikan pertimbangan dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan. Analisis
seluruh konsumen PT. NEW RATNA yang digunakan dalam penelitian ini
MOTOR Jateng & DIY yang adalah sebagai berikut :
berjumlah 2500 orang yang pernah 1. Analisis Deskriptif
melakukan pembelian spare Toyota Analisis deskriptif digunakan
dibengkel resmi nasmoco. untuk mendapatkan suatu
gambaran mengenai responden
Sampel dalam penelitian ini. Dalam
Sampel merupakan bagian penelitian ini penulis akan
dari jumlah dan karakteristik yang membahas mengenai bentuk
dimiliki oleh teknik pengambilan sebaran jawaban responden
sampling yang digunakan adalah terhadap seluruh konsep yang
dengan Sampel Nonprobabilitas. diukur. Dari sebaran jawaban
Sampel nonprobabilitas atau sampel responden selanjutnya akan
random (sampelacak) adalah sampel diperoleh satu kecenderungan
yang pengambilannya didasarkan jawaban responden terhadap
pada pertimbangan-pertimbangan jawaban masing-masing variabel
tertentu (bisa pertimbangan penelitian akan didasarkan pada nilai rata-
maupun pertimbangan peneliti). rata skor jawaban yang
Untuk mengambil sampel selanjutnya akan dikategorikan.
probabilitas atau sampel random 2. Analisis Kuantitatif
digunakan teknik Metode analisis ini dilakukan
samplingprobabilitas, yakni terhadap data yang diperoleh dari
pertimbangan-pertimbangan tertentu. hasil jawaban kuesioner dan
Sampel probabilitas cenderung digunakan untuk menganalisi data
memiliki tingkat representasi yang yang berbentuk angka-angka dan
lebih tinggi daripada sampel perhitungan dengan metode
nonprobabilitas. Dengan salah satu statistic. Data tersebut harus di
metodenya yaitu Purposive klasifiaksikan dalam kategori
Sampling, yaitu menggunakan tertentu dengan menggunak tabel-
kriteria sebagai berikut : tabel tertentu untuk memudahkan
1. Pelanggan yang masih aktif dalam menganalisis. Untuk itu
membeli. akan digunakan program SPSS
2. Pelanggan yang membeli lebih untuk uji Instrumen , Uji asumsi
dari 2 kali dengan pembelian klasik dan regresi tahap pertama
terakhir enam bulan terakhir. dan kedua serta analisa jalur Path.
Hasil Penelitian
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Suatu kuesioner dinyatakan
vailid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung
yang dapat dilihat dengan kolom
corrected item-total correlations
dengan r-tabel untuk degree of
freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sample. Kuesioner
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari
dikatakan valid apabila r hitung > r
hasil pengujian validitas diketahui
tabel dan sebaliknya. Hasil pengujian
bahwa semua indikator yang
validitas dapat dilihat pada tabel
digunakan untuk mengukur variabel-
berikut ini :
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini mempunyai koefisien
korelasi yang lebih besar dari r-tabel
untuk sampel 100-2 = 98 yaitu
sebesar 0,197. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan bahwa
semua butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel
kualitas produk, harga produk,
keanekaragaman produk, kepuasan
pelanggan dan minat beli ulang dapat
dinyatakan valid.

Tabel 4.21
Hasil Uji Validitas Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji
kehandalan yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh alat ukur
dapat dipercaya. Kehandalan
berkaitan dengan estimasi sejauh
mana suatu alat ukur konsisten
apabila pengukuran dilakukan
berulang dan hasil pengukuran yang
diperoleh relatif konsisten maka alat menunjukkan normalitas bahwa titik-
ukur tersebut dianggap handal titik menyebar disekitar garis dan
(reliabel). Suatu konstruk atau mengikuti arah garis diagonal
variabel dikatakan reliabel jika sehingga dapat disimpulkan model
memberikan nilai cronbach alpha > regresi 1 dan 2 sudah memenuhi
0,60. Adapun hasil pengujian asumsi normalitas. Hasil normalitas
statistik uji reliabilitas dapat dilihat juga dapat dilihat dari hasil uji
pada tabel berikut : statistik Kolmogorov-Smirnov
berikut ini :
Dapat diketahui hasil pengujian
normalitas untuk model 1 diperoleh
nilai Z sebesar 0,519 dan nilai
signifikansi sebesar 0,950 dan hasil
pengujian normalitas untuk model 2
diperoleh nilai Z sebesar 0,618 dan
nilai signifikansi sebesar 0,839. Oleh
karena nilai signifikansi masing-
masing model lebih besar dari α =
Berdasarkan tabel diatas dapat
0,05 (>5%), maka model regresi 1 dan
diketahui masing-masing variabel,
2 telah memiliki nilai residual yang
yakni kualitas produk, harga produk,
terdistribusi normal.
keanekaragaman produk, kepuasan
pelanggan dan minat beli ulang Uji Multikolinearitas
diketahui memiliki alpha cronbach
lebih besar dari 0,6. Dengan demikian Uji multikolonieritas bertujuan untuk
hasil uji reliabilitas terhadap menguji apakah model regresi
keseluruhan variabel adalah reliabel. ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel
4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik
independen. Untuk mendeteksi
4.2.2.1. Uji Normalitas
multikolinieritas di dalam model
Uji normalitas bertujuan untuk regresi adalah dengan tolerance value
menguji apakah dalam model regresi, dan Varian Inflation Factor (VIF).
variabel pengganggu atau residual Hasil pengujian multikolinieritas
memiliki distribusi normal ataukah dapat diketahui pada tabel 4.13.
tidak. Model regresi (uji t dan uji F) berikut ini : menunjukkan bahwa dari
mengasumsikan bahwa nilai residual hasil uji multikolinieritas dimana
mengikuti distribusi data normal. pada model 1 dan 2 pada masing-
Pengujian ini dilakukan dengan masing variabel bebas diperoleh
melihat grafik normal probability plot diperoleh nilai tolerance yang lebih
dan menggunakan uji statistik non besar dari 0,10 dan nilai Variance
parametrik kolmogorov-smirnov (K- Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari
S). Hasil pengujian normalitas dapat 10. Hasil tersebut menunjukkan
diketahui sebagai berikut: bahwa tidak ada korelasi antar
Berdasarkan hasil pengujian variabel independen. Sehingga pada
model regresi 1 dan 2 tidak terjadi Dari persamaan model 1
problem multikolinieritas. menunjukkan bahwa :

Uji Heteroskedastisitas 1. Koefisien regresi variabel


kualitas produk sebesar 0,367,
Uji heteroskedastisitas dalam menunjukkan arah
penelitian ini dilakukan dengan pengaruhpositif. Artinya bahwa
melihat grafik plot antara nilai semakin baik persepsi responden
prediksi variabel tersebut dengan terhadap kualitas produk maka
residualnya. Deteksi ada tidaknya kepuasan pelanggan akan
heteroskedastisitas dapat dilakukan meningkatkan.
dengan melihat ada tidaknya pola 2. Koefisien regresi variabel harga
tertentu pada grafik scatterplot. Hasil produk sebesar 0,252,
grafik scatterplot dapat di gambarkan menunjukkan arah pengaruh
sebagai berikut : positif. Artinya bahwa semakin
Berdasarkan kedua grafik di atas baik persepsi responden terhadap
dapat diketahui bahwa data harga produk maka kepuasan
menyebar (tidak terdapat deviasi pelanggan akan meningkatkan.
standar antara variabel bebas terhadap 3. Koefisien regresi variabel
variabel terikat), dan tidak keanekaragaman produk sebesar
membentuk pola tertentu, sehingga 0,347, menunjukkan arah
dapat dikatakan pada model regresi 1 pengaruh positif. Artinya bahwa
dan 2 tidak terjadi heteroskedastisitas. semakin baik persepsi responden
terhadap keanekaragaman produk
Analisis Regresi Linier Berganda maka kepuasan pelanggan akan
meningkatkan.
Analisis regresi linier
Berdasarkan hasil spss maka
berganda dalam penelitian ini terdiri
persamaan regresi untuk model 2
dari 2 model, model 1 digunakan
adalah :
untuk mengetahui pengaruh kualitas
produk, harga produk dan Y2 = 0,205 X1 + 0,267 X2 + 0,218 X3
keanekaragaman produk terhadap + 0,321 Y1
kepuasan pelanggan. Pada model 2
digunakan untuk mengetahui Dari persamaan model 2
pengaruh kualitas produk, harga menunjukkan bahwa :
produk, keanekaragaman produk dan
kepuasan pelanggan terhadap minat 1. Koefisien regresi variabel
beli ulang. Berdasarkan pengujian kualitas produk sebesar 0,205,
analisis regresi linier berganda dapat menunjukkan arah pengaruh
diperoleh hasil sebagai berikut positif. Artinya bahwa semakin
Berdasarkan hasil regresitmaka baik persepsi responden terhadap
persamaan regresi untuk model 1 kualitas produk maka minat beli
adalah : ulang akan meningkatkan.
2. Koefisien regresi variabel harga
Y1 = 0,367 X1 + 0,252 X2 + 0,347 X3 produk sebesar 0,267,
menunjukkan arah pengaruh
positif. Artinya bahwa semakin
baik persepsi responden terhadap produk, keanekaragaman produk dan
harga produk maka minat beli kepuasan pelanggan secara bersama-
ulang akan meningkatkan. sama berpengaruh signifikan
3. Koefisien regresi variabel terhadap minat beli ulang.
keanekaragaman produk sebesar
0,218, menunjukkan arah Koefisien Determinasi (R2)
pengaruh positif. Artinya bahwa
Koefisien determninasi pada
semakin baik persepsi responden
regresi linier berganda digunakan
terhadap keanekaragaman produk
untuk mengetahui besaran pengaruh
maka minat beli ulang akan
yang diberikan variabel bebas
meningkatkan.
terhadap variabel terikat.
4. Koefisien regresi variabel
kepuasan pelanggan sebesar
0,321, menunjukkan arah
pengaruh positif. Artinya bahwa Hasil olahan menunjukkan koefisien
semakin baik persepsi responden deteminasi pada kolom Adjusted R
terhadap kepuasan pelanggan Square yaitu sebesar 0,704. Hal ini
maka minat beli ulang akan menunjukkan bahwa variabel kualitas
meningkatkan. produk, harga produk dan
keanekaragaman produk mampu
menjelaskan variabel kepuasan
Uji Simultan (Uji F) pelanggan sebesar 70,4% dan sisanya
sebesar 29,6% dipengaruhi oleh
Uji F dilakukan untuk
variabel lain yang tidak diteliti dalam
mengetahui apakah model regresi
penelitian ini.
yang digunakan dalam penelitian
sesuai atau tidak. Model regresi Hasil menunjukkan koefisien
dikatakan sesuai jika pada hasil uji F deteminasi pada kolom Adjusted R
menunjukkan nilai signifikansi Square yaitu sebesar 0,777. Hal ini
kurang dari 0,05 dan. Berdasarkan menunjukkan bahwa variabel kualitas
hasil uji F pada model 1 diperoleh produk, harga produk,
nilai F-hitung sebesar 79,404 dan keanekaragaman produk dan
nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh kepuasan pelanggan mampu
karena nilai signifikansi lebih kecil menjelaskan variabel minat beli ulang
dari 0,05 (<5%), maka kualitas sebesar 77,7% dan sisanya sebesar
produk, harga produk dan 22,3% dipengaruhi oleh variabel lain
keanekaragaman produk secara yang tidak diteliti dalam penelitian
bersama-sama berpengaruh ini.
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan. Uji Path Analysis

Berdasarkan hasil uji F pada Uji Path Analysis dalam


model 1 diperoleh nilai F-hitung penelitian ini digunakan untuk
sebesar 87,084 dan nilai signifikansi mengetahui apakah variabel kepuasan
sebesar 0,000. Oleh karena nilai pelanggan merupakan variabel
signifikansi lebih kecil dari 0,05 intervening (mediasi) dari pengaruh
(<5%), maka kualitas produk, harga variabel kualitas produk, harga
produk dan keanekaragaman produk langsung, hal ini menunjukkan bahwa
terhadap variabel minat beli ulang. variabel kepuasan pelanggan tidak
dapat menjadi variabel mediasi antara
harga produk terhadap minat beli
ulang konsumen.
Pada Diagram Analisis Jalur 3
menunjukkan hubungan langsung
lebih besar dari pada hubungan tidak
langsung, hal ini menunjukkan bahwa
variabel kepuasan pelanggan tidak
dapat menjadi variabel mediasi antara
keanekaragaman produk terhadap
minat beli ulang konsumen.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
data dan pembahasan yang telah
diungkapkan sebelumnya, maka yang
dapat disimpulkan dari hasil
penelitian ini antara lain :
1. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa secara parsial variabel
kualitas produk, harga produk dan
keanekaragaman produk
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan spare part di PT. NEW
RATNA MOTOR Jateng dan
DIY.
2. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa secara parsial variabel
Pada Diagram Analisis Jalur 1 kualitas produk, harga produk,
menunjukkan hubungan langsung keanekaragaman produk dan
lebih besar dari pada hubungan tidak kepuasan pelanggan berpengaruh
langsung, hal ini menunjukkan bahwa positif dan signifikan terhadap
variabel kepuasan pelanggan tidak minat beli ulang konsumen spare
dapat menjadi variabel mediasi antara part di PT. NEW RATNA
kualitas produk terhadap minat beli MOTOR Jateng dan DIY.
ulang konsumen.
Pada Diagram Analisis Jalur 2 Saran
menunjukkan hubungan langsung
lebih besar dari pada hubungan tidak
Berdasarkan hasil penelitian
maka saran yang diajukan dalam Alex S. Nitisemito.1991.
penelitian ini adalah sebagai berikut : Manajemen Personalia:
Manajemen Sumber Daya
1. Hasil penelitian ini diharapkan Manusia. Jakarta : Ghalia
dapat menjadi bahan Indonesia
pertimbangan bagi PT. NEW
RATNA MOTOR Jateng dan Amstrong, G & Kotler P. 1997,
DIY dalam meningkatkan Prinsip-prinsip pemasaran,
kepuasan pelanggan sehingga cetakan pertamaJakarta:
akan mendorong peningkatan Erlangga.
minat beli ulang konsumen,
diantaranya dengan Aritonang R.
meningkatkan kualitas produk, Lerbi, 2005, Kepuasan
harga produk dan Pelanggan : Pengukuran dan
keanekaragaman produk. Penganalisisan dengan SPSS,
2. Dari hasil pengujian PT. Gramedia Pustaka Utama,
menunjukkan bahwa kualitas Jakarta
produk memiliki pengaruh
terhadap kepuasan pelanggan dan Assauri, Sofjan, (1993), Manajemen
minat beli ulang konsumen. Hasil Produksi. Edisi Ketiga,
ini menunjukkan bahwa kualitas Lembaga Penerbit Fakultas
suatu produk menjadi Ekonomi Universitas
pertimbangan konsumen dalam Indonesia, Jakarta. Basrah
melakukan pembelian ulang. Saidani. 2012.
Temuan ini memberikan arahan “Pengaruh Kualitas Layanan
bagi bagi PT. NEW RATNA terhadap Kepuasan Konsumen
MOTOR Jateng dan DIY untuk dan Minat Beli pada Ranch
meningkatkan kualitas produk Market”. Jurnal Riset
dalam untuk menyediakan produk Manajemen Sains Indonesia
spare part yang asli dan memiliki (JRMSI).Vol. 3, No. 1, 2012
kualitas yang baik.
3. Dari hasil pengujian Basu Swastha dan Irawan. 2002.
menunjukkan bahwa Manajemen Pemasaran Modern
keanekaragaman produk Liberty Yogyakarta.
berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan pelanggan dan Basu, Swasta dan Irawan. 2008.
minat beli ulang konsumen. Manajemen Pemasaran Modern.
Temuan ini memberikan arahan Yogyakarta: Liberty
bagi PT. NEW RATNA MOTOR
Jateng dan DIY menyediakan Cronin, J.Joseph Jr dan Steven
produk spare part lengkap Taylor, (1992), Measuring
sehingga mampu memenuhi Service Quality Reexamination
kebutuhan pelanggan. and Extension, Journal of
Marketing
DAFTAR PUSTAKA
Engel. James.F.Roger. D.Black Oliver, R. L. 1997. Satisfaction : A
Well And Paul.W.Miniard, 1995. Behavioral Perspective On The
PerilakuKonsumen.Jakarta.Bina Consumer
Rupa Aksara.Hal. 3. Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen
Pemasaran, Edisi Keempat,
Ferdinand, Augusty, Pengembangan Bandung : Linda Karya
Minat Beli Merek Ekstensi. Gambar 4.1. Sutantio, Magdalena,
Badan Penerbit Universitas 2004, Studi Mengenai
Diponegoro, Semarang, 2002 Pengembangan MinatBeli Merek
Ekstensi; StudiKasusProduk
Garvin David A (1988). Managing Sharp di Surabaya, Jurnal Sains
Quality, The New York Press. Pemasaran Indonesia, Vol. III.
Tjiptono, Fandy.1997. Strategi
Hermawan Kartajaya. 2002. Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Hermawan Kartajaya On Offset
Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Tjiptono , Fandy. 1999. Strategi
Pustaka Utama Jakarta. Pemasaran. Andi Offset.
Yogyakarta.
John C. Mowen, Michael Minor Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip-
2002, Perilaku Konsumen (Jilid Prinsip Total Quality Service. Andi
I), Edisi Kelima, Erlangga, Offset.
Jakarta Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Gambar 4.2. Tjiptono, Fandy.
2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, 2005. Pemasaran Jasa. Malang,
Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta, Bayu Media Publishing
Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Amstrong.
2008. Principles of Marketing
Thirteenth
Edition. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Kotler, Philip Dan Kevin Lane
Keller. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedua
Kotler, Philip. 1997. Manajemen
Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi
Kotler, Phllip. 2000. Manajemen
Pemasaran. Edisi Mileinium.
Jakarta : PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Kotler, Philip, 2007, Manajemen
Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12,
PT. Indeks. New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai