Anda di halaman 1dari 40

Pengumpulan dan pengiriman

spesimen sputum

Global Laboratory Initiative – Xpert MTB/RIF Training Package


Topik yang dibahas
 Pemilihan kontainer spesimen yang sesuai
 Waktu pengumpulan spesimen
 Cara mengumpulkan spesimen
 Pengelolaan dan pengiriman spesimen untuk
pemeriksaan
 Pelabelan spesimen

Global Laboratory Initiative


-2- Xpert MTB/RIF Training Package
Di akhir modul ini, peserta diharapkan mampu :
 Menyebutkan spesifikasi kontainer yang sesuai untuk pengumpulan sputum
 Mendiskusikan perbedaan cara pengumpulan spesimen:
sewaktu/pagi/sewaktu, sewaktu/sewaktu, sewaktu untuk Xpert MTB/RIF
 Menjelaskan dan mendemonstrasikan pengumpulan sputum yang aman
dan benar
 Menjelaskan pilihan-pilihan yang ada mengenai pengumpulan,
pengelolaan, dan pengiriman spesimen
 Menjelaskan ciri-ciri spesimen sputum yang baik
 Menjelaskan perlunya spesimen yang terlabel dengan baik

Global Laboratory Initiative


-3- Xpert MTB/RIF Training Package
 Kapasitas 30-50mL
 Berbahan tembus pandang
 Bagian sisi dan dindingnya
mudah diberi label
 Material sekali pakai dan
mudah dibakar
 Tahan bocor dengan tutup ulir
 Bermulut lebar

Global Laboratory Initiative


-4- Xpert MTB/RIF Training Package
Sewaktu–Pagi–Sewaktu
Rekomendasi WHO dan IUATLD :

 Sewaktu Di klinik, pada saat kunjungan awal


 Pagi Di rumah – sputum pertama pada pagi
hari, pada kunjungan ke klinik
selanjutnya (idealnya, esok hari setelah
kunjungan pertama)
 Sewaktu Di klinik – sputum diambil pada
kunjungan kedua

Global Laboratory Initiative


-5- Xpert MTB/RIF Training Package
Keuntungan Kerugian
 Tersedia sputum sewaktu  Memerlukan 2x kunjungan
jika pasien tidak kembali ke klinik
lagi membawa sputum pagi  Diagnosis memerlukan
paling tidak 2-3 hari
 Meningkatkan beban kerja
laboratorium
 Ada risiko hilangnya kasus
jika hanya spesimen
pertama yang diterima

Global Laboratory Initiative


-6- Xpert MTB/RIF Training Package
 Kebijakan WHO mengenai deteksi kasus menggunakan
pemeriksaan mikroskopik direvisi pada tahun 2007:
– Jumlah spesimen yang diperiksa dikurangi, dari 3
menjadi 2, pada negara dengan prosedur penjaminan
mutu eksternal yang baik dan pemeriksaan
mikroskopi yang terdokumentasi dengan baik
– Pada setting tersebut, definisi kasus juga direvisi
menjadi satu pulasan BTA yang positif (one AFB
positive smear), yaitu ditemukannya satu atau lebih
BTA pada minimal 100 lapang pandang
– Jika tidak tersedia prosedur jamin mutu yang baik,
sebaiknya diperiksa 3 spesimen

Global Laboratory Initiative


-7- Xpert MTB/RIF Training Package
 Pemeriksaan mikroskopi yang baik dari dua spesimen
sputum berturutan (sewaktu-sewaktu) dapat
mengidentifikasi 95-98% pasien TB BTA positif
 Keuntungan:
◦ Mengurangi beban kerja di laboratorium
◦ Berpotensi menegakkan diagnosis pada hari yang
sama ketika pasien berkunjung ke klinik
◦ Lebih nyaman untuk pasien karena dapat mengurangi
kunjungan ke klinik, dengan tetap mempertahankan
sensitifitas diagnosis
 Kerugian:
◦ Ada sebagian kecil kasus yang tidak dapat terdeteksi

Global Laboratory Initiative


-8- Xpert MTB/RIF Training Package
 Ikuti panduan pengumpulan sputum sesuai Program TB Nasional
 Pastikan pengumpulan spesimen disupervisi (kualitas dan
kuantitas)
 Satu spesimen sputum direkomendasikan untuk pemeriksaan
Xpert MTB/RIF:
 Kemungkinan mendeteksi kasus positif lebih besar dengan
memeriksaan berbagai jenis spesimen, namun akan
meningkatkan biaya pemeriksaan
 Satu spesimen sputum tambahan dapat diperiksa jika Xpert
MTB/RIF memberikan hasil error atau invalid
 Minimal 1mL sputum yang diambil untuk pemeriksaan

Global Laboratory Initiative


-9- Xpert MTB/RIF Training Package
 Spesimen sputum tambahan mungkin diperlukan
untuk pemeriksaan mikroskopik, kultur, dan uji
kepekaan, sesuai program TB nasional (Xpert
MTB/RIF tidak direkomendasikan untuk memantau
pengobatan)
 Hindari penggunaan spesimen sputum yang di-
pooled

Global Laboratory Initiative


-10- Xpert MTB/RIF Training Package
 Dahakbahan yang infeksius, saat berdahak aerosol/percikan
dapat menulari orang yang ada disekitarnya,
 Tempat berdahak harus berada ditempat yang jauh dari
kerumunan orang, misalnya didepan ruang pendaftaran,ruang
pemeriksaan ,ruang obat dll.
 Perhatikan arah angin pada saat berdahak, agar droplet/
percikan dahak tidak mengenai petugas Instruksikan pasien
untuk menutup mulutnya ketika batuk
 Jangan mengumpulkan sputum di dalam laboratorium
– Kumpulkan sputum di tempat yang sepi, jauh dari keramaian,
dan berventilasi baik, sesuai panduan program TB nasional
– Jangan berdiri di depan pasien ketika pasien mengeluarkan
sputum

Global Laboratory Initiative


-11- Xpert MTB/RIF Training Package
 Spesimen terbaik harus berasal dari paru-paru
 Saliva atau sekret dari hidung tidak dapat digunakan
 Spesimen sebaiknya tidak mengandung makanan atau
partikel lain karena dapat mengganggu proses
pemeriksaan

Global Laboratory Initiative


-12- Xpert MTB/RIF Training Package
 Instruksikan pasien sesuai langkah-langkah berikut,
untuk menghasilkan spesimen terbaik:
1. Berkumur-kumur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa
makanan atau benda-benda lain.
2. Tarik nafas dalam 2-3 kali dan hembuskan dengan kuat setiap
kalinya.
3. Batukkan dalam-dalam untuk menghasilkan sputum
4. Letakkan pot sputum yang telah terbuka ke dekat mulut untuk
mengumpulkan sputum; jangan mengambil sputum yang
berada di luar pot sputum
5. Cuci tangan setelah mengumpulkan sputum

Global Laboratory Initiative


-13- Xpert MTB/RIF Training Package
Purulen Mukoid

(Images courtesy of A. Van Deun)

Global Laboratory Initiative


-14- Xpert MTB/RIF Training Package
Saliva Berwarna darah

(Images courtesy of A. Van Deun)

Global Laboratory Initiative


-15- Xpert MTB/RIF Training Package
Memperoleh sputum dengan kualitas baik dan
jumlah yang cukup merupakan aspek kritis
untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
akurat

Untuk hasil terbaik, kumpulkan 1-4 mL


sputum purulen/mukoid

Global Laboratory Initiative


-16- Xpert MTB/RIF Training Package
Permintaan pemeriksaan sputum sebaiknya mencakup:
 Nama unit/klinik yang meminta
 Tanggal permintaan
 Informasi mengenai pasien (nama, jenis kelamin, usia, alamat, nomor
register)
 Jumlah dan jenis spesimen yang dikirim untuk pemeriksaan
 Tanggal spesimen diambil
 Alasan pemeriksaan (misalnya untuk diagnosis atau follow up)
 Tanda tangan orang yang meminta pemeriksaan

Global Laboratory Initiative


-17- Xpert MTB/RIF Training Package
Form permintaan pemeriksaan lab :poli pmdt
PENANGGULANGAN TB NASIONAL TB.05 MDR

FORMULIR PERMOHONAN LABORATORIUM TB MDR UNTUK PEMERIKSAAN DAHAK


Nama Unit Yankes : ___________________________ No. Telp. : _______________________
Nama tersangka/ pasien : ___________________________ Umur : tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Alamat lengkap :________________________________________________________________
________________________________________________________________
Kabupaten/ Kota :____________________________
Propinsi :____________________________

Jenis Pemeriksaan : Klasifikasi Penyakit Alasan Pemeriksaan :


BTA x …………. Paru Diagnosa
Biakan x ………… Extra Paru Follow up pengobatan :
Uji Kepekaan Lokasi : Bulan ke :
Follow up pasca pengobatan :
No. Identitas Sediaan (sesuai no skrening di TB 06 MDR) Bulan ke :
……/………/………/………
Tgl. Pengambilan dahak terakhir : ______________ No.Reg.TB MDR UPK : ________
Tanggal pengiriman sediaan : ______________ No.Reg.TB MDR Kab : ________
Tanda tangan pengambil sediaan : ______________
Secara visual dahak tampak

Nanah lendir : S Bercak darah : S Air liur : S


P P P

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Register Lab. (sesuai dengan Form di TB.04 MDR) : …………………………
Tanggal Tanggal
Spesimen dahak*) Hasil BTA**) Hasil Biakan
Pemeriksaan Pemeriksaan
+++ ++ + 1-9***) Neg M.TB Neg
Sewaktu

Pagi

Tanggal Hasil Uji Kepekaan****


Spesimen dahak*)
Pemeriksaan H R Z E S Km Lfx Cs PAS Cm Eto

Sewaktu

Pagi

*) Diisi sesuai dengan kode huruf sesuai identitas sediaan/ Diperiksa oleh : ……………………..
waktu pengambilan dahak. Tanda tangan pemeriksa
**) Beri tanda rumput pada hasil pemeriksaan/ tingkat positif yang sesuai.
***) Isi dengan jumlah BTA yang ditemukan
****) Diisi sesuai kode : R : resisten S : sensitif TD : Tidak dilakukan
Keterangan : (………………………….)
Nomor identitas sediaan terdiri dari 4 kelompok angka dan 1 huruf, sebagai berikut :
o Kelompok angka pertama terdiri dari 2 angka, misalnya 02 yang merupakan kode RS rujukan MDR
o Kelompok angka kedua terdiri dari 2/3 angka, misalnya 15 yang merupakan nomor urut suspek.
o Kelompok angka ketiga terdiri dari 2 angka, misalnya 10 yang merupakan kode bulan oktober.
o Kelompok angka keempat terdiri dari 2 angka, misalnya 08 yang merupakan kode untuk tahun 2008.
o Kode huruf :
- Penegakan diagnosis A = dahak sewaktu pertama, B = dahak pagi
- Follow up bulan ke 1, C 18
- Follow up bulan ke 2, E
- dan seterusnya sampai akhir pengobatan
o Contoh nomor identitas sediaan : 02/15/10/08 A, 02/15/10/08 B dan 02/15/10/08 C
 Labeli pot/kontainer
spesimen dengan
nama pasien, nomor
identifikasi, dan
tanggal
pengambilan
 Labeli sisi luar
pot/kontainer
dengan tinta
permanen
 Jangan beri label
pada tutup
pot/kontainer
Global Laboratory Initiative
-19- Xpert MTB/RIF Training Package
 Periksa jumlah dan kualitas spesimen:
– Periksa volume sputum (idealnya 1-4 mL; minimal 1mL diperlukan
untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF)
– Catat keadaan sputum (mukoid, purulen, encer, atau berdarah)
pada lembar pelaporan
– Pastikan sputum tidak mengandung makanan atau partikel lain
 Periksa apakah keterangan pasien lengkap, dan pemeriksaan Xpert
MTB/RIF sudah dicentang sesuai panduan program TB nasional
 Ikuti kriteria penolakan spesimen sesuai program TB nasional
 Pastikan keterangan pasien lengkap pada lembar permintaan dan
pot/kontainer spesimen; pastikan informasi pada keduanya cocok
 Catat spesimen di dalam register laboratorium dan berikan nomor
laboratorium kepada spesimen

Global Laboratory Initiative


-20- Xpert MTB/RIF Training Package
Fasilitas kesehatan perifer yang tidak memiliki fasilitas Xpert
MTB/RIF sebaiknya merujuk pasien/spesimennya ke lab
rujukan
Jika pasien dirujuk Jika spesimen dirujuk
•Pengumpulan spesimen dapat •Pasien tidak perlu pergi ke tempat
dipantau dan pengambilan dapat rujukan
diulang bila spesimen tidak dapat
Keuntungan digunakan
•Pengobatan dapat dimulai lebih
dini
•Pasien harus pergi ke tempat •Memerlukan perhatian dalam hal aspek
rujukan keamanan sewaktu mengepak dan
mengirim spesimen
Kerugian •Memerlukan sistem pengiriman hasil
pemeriksaan yang efisien
•Memerlukan sistem cold-chain yang baik
atau pengawet

Global Laboratory Initiative


-21- Xpert MTB/RIF Training Package
 Pengiriman spesimen memiliki risiko terhadap kesehatan
masyarakat; pengirim berkewajiban memastikan sampel
dibungkus dengan aman
 Gunakan sistem Triple Packaging
◦ Aturan lain setempat dapat digunakan, selama aspek
keamanan pengiriman spesimen dipenuhi
 Panduan keselamatan di masing-masing negara wajib ditaati
untuk mengelompokkan spesimen dan risikonya (misalnya
Kategori A atau B, sesuai panduan WHO mengenai pengiriman
bahan infeksius)

Global Laboratory Initiative


-22- Xpert MTB/RIF Training Package
 Spesimen harus dikirim ke laboratorium secepatnya:
◦ Spesimen sputum yang mengalami keterlambatan pengiriman
masih dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik dan Xpert
MTB/RIF
 Apabila memungkinkan, spesimen sebaiknya disimpan dalam suhu
2-8°C, maksimal selama 10 hari.
 Jumlah keseluruhan spesimen dalam kotak pengiriman harus sesuai
dengan jumlah keseluruhan spesimen yang tertera di lembar
permintaan pemeriksaan
 Nomor identifikasi masing-masing pot/kontainer sputum harus
sesuai dengan nomor pada lembar permintaan pemeriksaan
 Lembar permintaan pemeriksaan yang dilampirkan harus berisi
informasi dari masing-masing pasien

Global Laboratory Initiative


-23- Xpert MTB/RIF Training Package
 Sputum dikemas menggunakan 3 komponen, td:
(i) Wadah pertama yang tidak mudah bocor (pot dahak);
(ii) Pembungkus yang tidak mudah bocor (kantong
plastik+absorban/tissue)
(iii) Pembungkus terluar yang sesuai : harus kuat dan
volume nya cukup untuk menampung jumlah pot dahak
yang dirujuk

Global Laboratory Initiative


24
-24- Xpert MTB/RIF Training Package
Pengepakan pertama (Primary
packaging)
 Gulung pot/kontainer yang tahan
bocor di dalam kapas katun atau
kertas tisu secukupnya untuk
menyerap seluruh isi jika terjadi
kebocoran

Global Laboratory Initiative


-25- Xpert MTB/RIF Training Package
Global Laboratory Initiative
-26- Xpert MTB/RIF Training Package
Pengepakan kedua (Secondary
packaging)
 Tempatkan pot/kontainer yang telah
terbungkus tersebut ke dalam
kontainer kedua, seperti kantong
plastik yang dapat tersegel atau
kontainer lain
 Letakkan kontainer kedua tersebut
pada rak untuk mencegah kebocoran

Global Laboratory Initiative


-27- Xpert MTB/RIF Training Package
Global Laboratory Initiative
-28- Xpert MTB/RIF Training Package
Pengepakan ketiga (Tertiary packaging)
 Masukkan kontainer kedua beserta isinya ke dalam cooler
box atau kontainer lain yang sesuai dalam posisi tegak
 Berikan tanda biohazard beserta pelabelan sesuai kategori
spesimen, pada kontainer ketiga

Global Laboratory Initiative


-29- Xpert MTB/RIF Training Package
Global Laboratory Initiative
-30- Xpert MTB/RIF Training Package
Kotak Pengiriman

Global Laboratory Initiative


-31- Xpert MTB/RIF Training Package
1. Label : identitas sputum,pengirim & tanda panah
2. Kantung plastik bersegel : utk satu pot dahak & 2-3 pot
dahak seorang pasien
3. Absorban : 2-3 lembar tissue
4. Cool box/kotak plastik/karton:ukuran sesuai jumlah pot
dahak yang akan dirujuk
5. Ice pack beku/ice cubes dalam kantung plastik
6. Formulir pemeriksaan (dalam kantung plastik )
7. Parafilm
8. Gunting
9. Lakban
10. Karet gelang
11. Spidol permanen
12. Amplop

Global Laboratory Initiative


-32- Xpert MTB/RIF Training Package
 Petugas memakai APD : sarung tangan,lab jas
 Pot dahak diterima,desinfeksi dengan tissue beralkohol
 Buka sarung tangan, +tissue : buang ke dalam wadah
limbah infeksius
 Labelling/penulisan identitas pada dinding pot
 Lilitkan parafilm sekeliling tutup pot
 Masukkan ke kantung plastik :absorbans/tissue 2-3
lembar & satu pot dahak S/P
 Kantung plastik disegel,rapihkan dan ikat dengan karet
gelang
 Masukkan 2-3 pot dahak dari seorang pasien kedalam
kantung plastik besar, segel,rapihkan,ikat dengan karet
gelang

Global Laboratory Initiative


-33- Xpert MTB/RIF Training Package
 Ice pack beku/ice cubes dalam kantung plastik diletakan
dalam kotak pengiriman
 Letakan potongan koran diantara kantung es dan pot
dahak, sedemikian rupa sehingga pot dahak stabil
 Tutup kotak,rekatkan lakban disekeliling tutupnya
 Tempelkan label tanda panah sesuai arah atas pot

Global Laboratory Initiative


-34- Xpert MTB/RIF Training Package
 Formulir pemeriksaan: isi lengkap, masukkan ke dalam
kantung plastik,masukan ke dalam amplop/plastik
transparan bertuliskan alamat laboratorium
rujukan+contact person+no.telp/hp
 Tempelkan amplop di bagian atas kotak
 Tempelkan label : nama & alamat pengirim
 (bungkus kotak dengan plastik tembus pandang)

Global Laboratory Initiative


-35- Xpert MTB/RIF Training Package
36

 Kemkes-Kemhub
BPPM&P2ML vs kurir :pos,transportasi
darat,pesawat terbang,kapal laut
 [harus mengikuti aturan khusus tentang
pengiriman bahan infeksius yang menular pada
manusia]

Global Laboratory Initiative


-36- Xpert MTB/RIF Training Package
 Tidak semua pot/kontainer dapat digunakan untuk
pengumpulan spesimen; ikuti panduan program TB
nasional mengenai ukuran/volume pot/kontainer
serta bahan dari pot/kontainer tersebut
 Jumlah yang cukup (1-4mL) dari sputum yang baik
(purulen/mukoid) serta lembar permintaan
pemeriksaan yang terisi dengan baik dan
pot/kontainer spesimen yang terlabel dengan tepat
sangat penting untuk mendapatkan hasil Xpert
MTB/RIF yang akurat

Global Laboratory Initiative


-37- Xpert MTB/RIF Training Package
 Pasien harus diedukasi mengenai cara
menghasilkan spesimen yang baik, dan
pengumpulan spesimen harus disupervisi
 Sistem rujukan yang berjalan dengan baik (untuk
pasien, spesimen, atau keduanya) penting untuk
menjamin pelayanan diagnostik yang berkualitas
tinggi; ikuti panduan keamanan penyimpanan dan
pengiriman sampel yang ada; triple packaging
harus selalu digunakan

Global Laboratory Initiative


-38- Xpert MTB/RIF Training Package
 Bagaimana panduan program TB nasional mengenai
pengumpulan spesimen sputum?
 Mengapa sputum tidak boleh dikumpulkan di laboratorium
 Apa saja pilihan untuk merujuk bagi fasilitas kesehatan
perifer yang tidak melakukan pemeriksaan Xpert MTB/RIF?
 Bagaimana ciri-ciri spesimen yang berkualitas baik?
 Bagaimana pot/kontainer spesimen diberi label?
 Perlengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan
triple packaging untuk mengirimkan sampel TB

Global Laboratory Initiative


-39- Xpert MTB/RIF Training Package
Acknowledgements

The Xpert MTB/RIF Training Package has been developed by a consortium of GLI
partners, including FIND, KNCV, US CDC, USAID, TB CARE I and WHO, with funding from
USAID.
The modules are based on materials originally developed by FIND, KNCV and Cepheid.

Anda mungkin juga menyukai