Anda di halaman 1dari 38

Oleh

John Budi H Listijono, Fellow ASHRAE, IPU (mesin/AC)


Core Founder GBCI, Dewan Pakar MASKEEI
Free live Webinar
P2M Mesin UI, ASHRAE Indonesian Chapter, MASKEII, dan BOMA, 14 Mei 2020
Profile
Nama: Ir. John Budi H Listijono, Fellow ASHRAE (life Member), IPU
(Mesin/AC)
Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 24 Juni 1955
Pendidikan : S1 Mesin USAKTI th 1980, S2 Mesin by Research
University of Queensland, Australia th 1986.

 Alamat kantor: PT Metropolitan Bayu Industri Jl Arjuna Selatan Blok B-1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
11530
 Telp: 021-29865861; hp 0811921069
 Email: marketing@ac-ezone.com; jbudilistijono@gmail.com
 Pengalaman Kerja: 35 tahun di Bidang HVAC sebagai pelaku business, pengajar, membantu
pemerintahan (ESDM), sebagai juri ASEAN Energy Awards tahun 2001 - 2013, sebagai Juri PEEN dan
Soebroto Awards tahun 2013 -2019, penyusunan SNI dll. , Pemenang ASEAN Energy Awards sebanyak
9 x, dan PEEN 3 x, sebagai salah satu penyusun pedoman teknis di Kemenkes di bidang Teknis HVAC
untuk Rumah Sakit dan sebagai Perencara dan Pembuat/manufacturer peralatan (Merk Ezone) HVAC
untuk iklim Tropis di Rumah Sakit, Pabrik Farmasi/obat, Pabrik Electronic, Mall, office dll.
 Pemegang 3 Patent HVAC Indonesia dan 1 Patent HVAC Australia.
 Organisasi Profesi: 1). Fellow ASHRAE (life member); 2), PII (IPU/mesin); 3). Core Founder GBCI; 4).
Dewan Pakar MASSKEII. 5). Dewan Pakar PTPI. 6.) IAFBI. 7). ASHRAE Indonesia Chapter.
Cara Penyebaran Covid-19
 WHO menyebutkan bahwa Virus Covid-19 menyebar
dari manusia ke manusia melalui Droplets/Aerosol
dari penderita (pembawa virus) masuk melalui
hidung, mulut, mata dan menginfeksi paru2 (?).
 Droplets/Aerosol  dikeluarkan pada saat bersin,
batuk dan bernapas biasa
Droplets dan Aerosol pada saat batuk dan
bersin.
Droplets dari Bersin/Batuk
<= 10 micron  Aerosol > 10 micron  Droplets
 Ukuran nya 0.6 micron ~ 10micron  Jatuh ke lantai, meja, kursi, handle
berada di udara disekitar penderita pintu, pensil, bolpen, Hp, laptop, baju
(1.5m~ 2m) sampai 3 jam.  diperlukan dan terutama tangan dan Sepatu dll.
Physical distancing ~ 2m. Dan memakai Untuk permukaan plastik, stainless
mask. steel bisa bertahan sampai 72 jam. 
perlunya mencuci tangan, ganti baju,
mandi dan menjaga kebersihan.
1. Hasil Percobaan Laboratorium
The New England Journal of Medicine, tgl 17 Maret 2020
Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1

 Memakai aerosol generator 5 micron dengan konsentrasi virus SARS-CoV-2


(Covid-19) tertentu untuk melihat penurunan konsentrasi di ruangan dan
permukaan didalam laboratorium dengan T=21-23C, RH= 40%. Hasil
Percobaannya:

 1. Aerosol bisa bertahan sampai 3 jam.


 2. di permukaan stainless steel konsentrasi turun menjadi ½  5.6 jam, pada
plastic 6.8 jam dan bisa bertahan sampai 48 dan72 jam.
 3. di permukaan tembaga dan cardboard bisa bertahan sampai 8jam dan 24jam.
2. Hasil Pengamatan di Lapangan.
Tanggal 24 Maret 2020 ASHRAE mengeluarkan “Guidance for Building
Operations During The Covid-19 Pandemic ”
 Penularan Covid-19 selain bisa melalui kontak langsung antar manusia
dan benda-2 yang sudah terkontaminasi melalui droplets, ditemukan
bukti di rumah sakit bahwa Covid-19 dalam bentuk aerosol dapat
bertahan sampai 3 jam dan menularkan ke orang disekitar pasien
meskipun tidak ada kontak.
 Melihat bukti diatas maka ASHRAE merekomondasikan untuk
gedung2 pertemuan, mall, museum, bioskop, gedung olah-raga
ditutup dan orang2 tinggal dirumah. Untuk gedung2 yang masih
diperlukan seperti rumah sakit, apotik, supermarket penjual
kebutuhan pokok, bank dan lain2 yang perlu tetap beroperasi, maka
ASHRAE merekomendasikan sbb:
 1. Lebih sering membersihkan permukaan yang sering dipegang dengan
disinfektan.
 2. Lebih banyak menyediakan hand sanitizer.
 3. Membawa minuman dari rumah sendiri.

 Untuk Gedung2 yang ber AC dianjurkan membuka jendela, memasukkan


udara luar sebanyak banyaknya  agar konsentrasi virus menurun dengan
cara dilarutkan oleh udara luar, udara luar perlu di saring dengan medium
filter MERV 13 (efficiensi 90% untuk particle 0.5 micron) dan bila
memungkinkan dijalankan terus menerus selama 24jam, 7 hari seminggu.
Memasang portable air cleaner yang dilengkapi dengan HEPA filter (with
Plasma air purifier).
 HVAC system memegang peranan yang sangat penting didalam penyebaran
Covid-19 ini dibandingkan dengan social/physical distancing.
3. Hasil Pengamatan di Lapangan
Tanggal 4 April 2020, Dr. Fauci dari CDC melaporkan
 Seseorang yang terinfeksi Covid-19 bisa tanpa gejala klinis (Asymtomatik) selama 3 hari sebelum muncul
gejala klinisnya, tetapi selama tiga hari tanpa gejala klinis orang tersebut dapat menularkan penyakitnya ke
orang lain. Ini diperkuat oleh dr Stephen Morse dari Columbia University.
 Penderita tanpa gejala klinis ini di prediksi menjadi penyumbang terbesar atas penyebaran Covid-19 di
dunia.
 WHO, CDC dan pemerintah Indonesia tanggal 5 April 2020 mewajibkan orang2 yang keluar rumah
memakai masker non surgical. Hal ini selain melindungi diri orang tersebut terhadap penularan juga
melindungi orang lain tertular dari dirinya apabila dirinya sudah menjadi Asysmtomatik Carrier.
 JAMA tgl 27 April 2020 Hasil dari Test PCR untuk orang2 Homeless di Boston sebanyak 408 0rang  147
orang positif Covid19 ( 36%), dari yg positif ini 87.8% (129 orang) menunjukan Asymtomatik (tanpa
gejala).
 Data statistik di UK menunjukkan makin gelap warna kulit orang tersebut makin banyak terpapar virus
Covid-19 dan yang meninggal makin besar jumlahnya.
 Jurnal di British mengatakan di Swedish-Somali origin 8178 orang (0.84%)  5% menderita Covid-19
Positif.
 RSUD Kabupaten Sukammara, Kalimantan Tengah (26 April 2020)by Prabowo Raharusuna dan kawan2 
780 pasien positive Covid-19, kekurangan vit D (< 20 ng/ml) 10 x lebih banyak yang meninggal.
Melihat Data2 dunia mengenai Covid-19
1. Covid-19 disebarkan/ditularkan melalui Droplets/Aerosol dari manusia ke
manusia melalui hidung, mata, saluran pernafasan dan mulut.  Diperlukan
Social/Physical distancing, pemakaian masker, Cuci tangan, pembersihan dan
disinfectan benda/barang/permukaan/handel pintu, meja, dll.
2. Tanggal 17 April 2020, ASHRAE TASK FORCE UNTUK COVID-19, menyebutkan
Bahwa “ Transmission of SARS-CoV-2 through the air is sufficiently likely that
airborne exposure to the virus should be controlled.” peranan Tata Udara di
bangunan sangat besar sekali atas penyebaran Covid-19 terutama bangunan-2
yang tertutup rapat dan udara ventilasi (fresh air/udara luar) yang dimasukkan
sangat minim.
3. 50%-80% dari pembawa virus Covid-19 menunjukan Asymtomatic (tidak
menujukan gejala).  Penderita Carrier yang dapat menyebarkan dan
menularkan virus Covid-19 ke orang lain.
4. WHO mengatakan Vaksin Covid-19 diperkiraan baru akan tersedia di Mid-2021
atau ahhir 2021 dan sampai bulan Mei 2020 belum ditemukan obat yang betul-2
dapat menyembuhkan Virus ini  Berarti selama ini kita akan hidup
berdampingan dengan Virus Covid-19 sampai ditemukan Vaksin Covid-19 ini.
Bagaimana antisipasi dan upaya kita untuk meminimalkan dan
kalau memungkinkan mencegah penularan Covid-19 dalam
gedung yang ber-AC setelah pencabutan PSBB

 1. Melihat bentuk bangunan dan selubung bangunan tersebut: Apakah


ada Jendela yang memungkinkan dibuka?, Apakah ada kemungkinan
memasukan udara luar/Fresh Air kedalam ruangan untuk melarutkan
konsentrasi Virus Covid-19 yang dibawa masuk oleh penderita Carrier, dll
 2. System Tata udara yang terpasang : jenis dan typenya.
Bentuk dan Selubung Bangunan
Rumah Tinggal di Perkotaan Rumah Tinggal di Apartment
Perkantoran di Indonesia (Jakarta)
Ruko Gedung
System Tata Udara yang terpasang
 1. Kita cek system AC yang terpasang digedung tersebut memakai system
AC apa? 1. System AC central dengan Chilled Water System , pakai AHU
dan FCU atau 2. memakai System VRF dengan ducting system atau free
blow (wall, Cassette, Ceiling sustainded) atau 3. memakai DX duct split
system, atau 4. Residential units ( split Wall, Cassette, Floor Standing,
dll).
 2. Apakah system yang terpasang sudah ada saluran udara ventilasinya
(fresh air/udara luar) ? kalau ada berapa jumlah udara luar yang
dimasukkan (CFM/orang ?. Udara Ventilasi berapa ACH yang
dimasukkan).
 3. Diukur konsentrasi CO2 yang ada didalam ruangan pada saat jumlah
orang paling banyak (> 1000 ppm; <= 1000 ppm; <= 800 ppm).
Tata udara dirumah dan kantor kebanyakan
Rumah Tinggal Perkantoran
System DX Central Split
AHU – Air Cooled Chiller system
Apakah udara segar (Fresh Air) bisa dan sudah
cukup dimasukkan kedalam ruangan?
 Bangunan: Apakah Jendela2 bisa dibuka dan udara luar bisa leluasa masuk ke
dalam ruangan ? , Apakah cukup dengan Natural Ventilation atau perlu bantuan
Fan (Mechanical Ventilation). Untuk Natural Ventilation dan Mechanical
Ventilation minimum air flow nya >20 x ach (air change per hour)untuk
Adaptive Thermal Comfort.
 System AC: Apakah udara luar (Fresh air/udara Ventilation) sudah cukup
dimasukkan kedalam ruangan? Untuk melarutkan Virus didalam ruangan
diperlukan minimum udara luar >= 2 x ach, kebanyakan udara luar yang
dimasukkan kedalam ruangan dihitung memakai ASHRAE Standard 62.1 (untuk
Residensial) atau 62.2 (untuk Commercial Building) dan rata2 untuk
perkantoran berkisar 5%-7.5% dari udara supply, kalau kita asumsi udara supply
ini range nya 10-12 x ach maka udara luar yang dimasukkan hanya sebesar 0.5 ~
0.9 x ach, padahal kita tahu minimum kebutuhan udara luar untuk melarutkan
Virus didalam ruangan adalah 2 x ach, jadi kurang, kita perlu menambahkan
nya  Memakai DOAS (Dedicated Outdoor Air System).
4. Teori
Faktor yang menyebabkan seseorang bisa sakit
 1. Dose/Kandungan/konsentrasi bakteri/virus.
 2. Site/letak (lokasi) bakteri, virus masuk ke tubuh kita.
 3. Virulence/keganasan, daya infectious bakteri, virus.
 4. Time/waktu berhubungan dengan penderita.
 5. Level of Host Defense/Kekuatan daya tahan orang tersebut
Asupan Makanan, minuman Vitamin dan Mineral (Vit C, D, E
dan mineral Zn), Istirahat, tidur dan olah raga serta jemur mata
hari. PLUS didalam lingkungan udara yang sehat.
Untuk mengurangi konsentrasi Virus didalam
ruangan
1. Membuang/menghisap udara disekitar sumber memasang Exhaust fan
didekat kepala pasien. Exhaust fan nya dipasangin Hepa filter agar tidak
mengkontaminasi lingkungan.
2. Melarutkan konsentrasi virus didalam ruangan  memasukkan udara
segar/luar yang sudah di kondisikan (filter, temperature dan kandungan
uap airnya diturunkan)  Memakai DOAS (Dedicated Outdoor Air
System).
3. Memfilter udara didalam ruangan  Memakai Air Purifier yang ada Hepa
filternya dan lebih sempurna kalau ada Corona Plasma Air Purifier yang
dapat membunuh dan menghancurkan bakteri dan Virus selain VOC,
HVOC, dan menyaring partikel PM2.5 dan PM10.
Pemasangan DOAS di Ruang existing
Rumah Tinggal Perkantoran
Fungsi dari DOAS
1. Memperbaiki IAQ (Indoor Air Quality)
2. Mengatur kelembaban udara didalam ruangan (RH ruangan terkendali).
3. Mengatur/menurunkan kadar konsentrasi CO2 didalam ruangan dan
menaikkan kadar O2 yang kita butuhkan didalam ruangan.
4. Mengatur/menurunkan kadar VOC dan HVOC didalam Ruangan.
5. Melarutkan gas/zat/bakteri/virus didalam ruangan.
6. Menghemat energy dalam pemakaian HVAC di bangunan.
7. Membuat tekanan ruangan menjadi lebih positif dibandingkan udara
luar Mencegah infiltrasi udara luar.
Filtration Technic
Cara lain untuk mengurangi Virus di dalam
ruangan
 1. Dengan Filtration
 2. Dengan Disinfectan/Penghancur Virus: 1. Corona Plasma air Purifier; 2.
UVC.
Filtration
Corona Plasma Cleaning Technology
 Memberikan High voltage diantara 2 lempengan konduktor, sehingga
menghancurkan VOC (Volatile Organic Compound), Bacteri dan Virus.
Small Corona Plasma air purifier 20~25m²

Air Flow rate = 300 m³/jam


Big Corona Plasma air Purifier  75~ 100m²
Air Flow Rate = 1000 m³/jam
UVC untuk disinfectan
UVC
 Sangat berbahaya terhadap manusia terutama pada kulit dan mata.
 Dipergunakan kebanyakan untuk disinfectan benda atau permukaan.
 Dianjurkan untuk ruangan tertutup, kalau di ruangan yang
memungkinkan manusia masuk maka pintu harus dibuat inter lock
memutuskan UVC automatic.
 Untuk membunuh virus sampai 99% diperlukan energi sebesar 99 J/m²
 Lama penyinaran tergantung dari daya lampu, luas permukaan dan Jarak
lampu ke permukaan. ( rata2 lama penyinaran 30menit s/d 1.5 jam).
Bangunan rumah tinggal dan Commercial
Building di Indonesia
 1. Jumlah udara ventilasi yang dapat dimasukkan sangat terbatas, dengan
kata lain, bukan didesign untuk menghadapi Wabah Pandemi seperti
Covid 19 ini.
 2. Kurang memperhatikan sisi indoor air quality (AIQ)di dalamnya.
 3. Lebih diutamakan bentuk luar dan sisi keindahan luar, kurang
memperhatikan sisi fungsi dan Physical bangunan secara keseluruhan
(aliran udara, distribusi, kebutuhan oxygen, Indoor Environmental
Quality (IEQ) bangunan).
 4. Pergerakan dan pengembangan design lebih kearah penghematan
energy. Sedangkan sisi lingkungan sekitar bangunan (arsitektur),
kesehatan, kesejahteraan, produktifitas penghuni di nomer dua kan.
Bagaimana Concept Design rumah/bangunan
masa depan?
 Apakah Hemat Energy?
 Ramah Lingkungan?
 Murah/mahal memakai reuse dan recycle material?
 Dan?????
Jawabannya
 Ya semua, dan yang paling penting adalah :

Healthy Building 
Green Healthy Building
Kesimpulan
 Gedung2, rumah tinggal dan rumah sakit kebanyakan belum siap untuk
menghadapi Pendemi Covid-19.
 Gedung2 di Indonesia kebanyakan hanya di design untuk bentuk luar dan
energy efficiency tanpa memperhitungkan kesehatan penghuni  Sudah
saatnya kita semua (arsitek, M&E konsultan, civil consultan, pemilik,
pemerintahan pemegang policy dan masyarakat semuanya) memikirkan
Heathy building ( Health, Wellbeing,Productivity dan Healthy
environment).  dengan konsept Adaptive Thermal Comfort base on
Triple Hybrid ( Natural Ventilation, Force/mechanical ventilation and
DOAS Air Conditioning System).
Green Healthy Building
 1. Architecture : Architecture Biophilic design
 2. Natural Ventilation : Adaptive Thermal Comfort base on Triple Hybrid (
Natural Ventilation, Force/mechanical ventilation and DOAS Air
Conditioning System).
 3. Renewable Energy.  Net Zero Energy Building
 4. Human Immune System.  Human Microbiome in the Gut.

Anda mungkin juga menyukai