Namun sangat disayangkan olehnya, dan selain itu dirinya pun tak habis pikir kok bisa
data debitur dapat dipalsukan oleh perusahaan sekelas PT JAYA ABADI FINANCE. Hal
ini terungkap saat datanya ditemukan dengan menjadi dua (2) pinjaman kredit oleh
Customer Service (CS) ketika membuka data Windhi keduanya dengan satu data justru
nyatanya palsu.
3. Penyelesaian Masalah
Seharusnya pihak perusahaan harus lebih teliti lagi terkait data para debitur agar
lebih aman dan tidak bocor dan di salah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.Karena kesalahan seperti ini sudah sering terjadi di perusahaan-
perusahaan finance lainnya. Mungkin saat penginputan data harus lebih tertutup lagi.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik.