Anda di halaman 1dari 10

ALGORITMA

APLIKASI KOMPUTER DAN BISNIS

Nama : Rifqa Aulia Nabyla

NIM : 1810112172

Kelas :B

Jurusan : S1 Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis


A. Definisi Algoritma
Secara umum, algoritma memiliki arti sebagai langkah-langkah
yang disusun secara tertulis dan berurutan dengan tujuan untuk
menyelesaikan suatu masalah. Begitu pula jika dikaitkan dengan bidang
pemrograman. Dalam pemrograman, algoritma memiliki arti sebagai
langkah-langkah yang disusun secara tertulis dan berurutan untuk
menyelesaikan masalah pemrograman komputer. Dalam sebuah
pemrograman sederhana, defini algoritma merupakan sesuatu yang harus
ditulis terlebih dahulu sebelum menuliskan program. Masalah yang dapat
diselesaikan dengan pemrograman komputer adalah masalah yang
berhubungan dengan perhitungan matematik. Algoritma merupakan sistem
kerja komputer yang memiliki software, hardware, dan juga brainware.
Tanpa adanya ketiga sistem tersebut, maka komputer tidak akan dapat
digunakan.
Dalam pemrograman, agar algoritma dapat diproses oleh
komputer, maka harus diubah menjadi bentuk program dengan melalui
proses pemrograman. Dalam pemilihan algoritma terdapat beberapa
pertimbangan. Pertama, algoritma haruslah benar. Algoritma pastinya
akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang
diberikan. Sebagus apapun algoritma tersebut, jika memberika keluaran
yang salah maka akan dianggap sebagai algoritma yang tidak baik. Kedua,
mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut.
Algoritma yang baik harus memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting
untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil
yang hanya berupa pendekatan). Ketiga, efisiensi algoritma. Efisiensi yang
dimaksud ini baik dalam waktu maupun memori. Setiap orang tentunya
ingin melakukan segala sesuatu dengan efisien, termasuk dalam pemilihan
algoritma. Jika algoritma dapat memberika keluaran yang benar atau
paling mendekati dengan nilai yang sebenarnya, tetapi membutuhkan
waktu yang lama untuk mendapatkan keluaran tersebut, maka algoritma
tersebut tentunya tidak tergolong efisien dan tidak akan dipakai oleh orang
banyak. Demikian juga halnya dengan memori. Semakin besar memori
yang terpakai, maka semakin buruklah algoritma tersebut.
Dalam menyelesaikan masalah, manusia memiliki banyak pilihan
metode atau teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Dan tentunya akan dipilih salah satu yang terbaik yang sekian
banyak metode atau teknik yang ada. Hal ini sama juga dengan algoritma
yang memungkinkan suatu permasalahan dipecahkan dengan metode dan
logika yang berlainan. Yang harus menjadi pertimbangan adalah tentunya
algoritma yang patut untuk digunakan yaitu algoritma yang memenuhi
persyaratan untuk menjadi algoritma yang baik. Beberapa persyaratan
tersebut antara lain, (1) Memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi,
sehingga hasil yang diperoleh juga berakurasi tinggi dan benar, (2)
Pemrosesan yang efisien, dimana proses harus diselesaikan secepat
mungkin dengan frekuensi kalkulasi yang sependek mungkin, (3) Bersifat
general, yaitu tidak hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, melainkan
dapat digunakan untuk kasus lain yang lebih general, (4) Bisa
dikembangkan, (5) Mudah dimengerti, (6) Portabilitas yang tinggi,
sehingga bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform
komputer, (7) Precise (Tepat, betul, dan teliti), (8) Jumlah langkah atau
instruksi berhingga dan tertentu, artinya untuk beberapa kasus, langkahnya
harus tetap dan tertentu meskipun data yang dimiliki berbeda, (9) Efektif,
artinya tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh
pemroses yang akan menjalankannya, (10) Harus terminate, jalannya
algoritme harus mempunyai kriteria berhenti, dan (11) Output yang
dihasilkan tepat.

A. Struktur Dasar Algoritma


1. Algoritma Sekuensial (Sequence Algorithm)
Menggunakan struktur ini, langkah-langkah dalam algoritma
dikerjakan atau dieksekusi secara urut dari awal hingga akhir sesuai
dengan urutannya.
Seperti gambar struktur algoritma sekuensial
disamping, pengerjaannya dilakukan sesuai
dengan instruksi yang berurutan. Program
akan mengerjakan atau mengeksekusi mulai
dari instruksi 1 hingga instruksi 3 sampai
pada akhirnya proses tersebut selesai.

2. Algoritma Perulangan (Looping Algorithm)


Sesuai dengan namanya, struktur ini merupakan sebuah struktur
dasar algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara
berulang-ulang sampai terpenuhinya suatu kondisi. Struktur dasar
algoritma ini mempunyai beberapa bentuk, antara lain:
a. Struktur FOR
Struktur dasar algoritma perulangan menggunakan instruksi
FOR digunakan untuk mengulang satu baris instrusi atau
beberapa baris instruksi sampai jumlah perulangan yang
disyaratkan terpenuhi. Ciri-ciri utama struktur perulangan
menggunakan FOR adalah terdapat nilai awal dan nilai akhir
yang menunjukkan syarat yang harus terpenuhi.
Gambar diatas menjelaskan bahwa instruksi 1 sampai
instruksi 3 akan dikerjakan atau dieksekusi jika syarat telah
terpenuhi. Perulangan menggunakan struktur FOR dimulai dari
nilai awal dan akan berhenti di nilai akhir.

b. Struktur WHILE
` Struktur looping dengan menggunakan WHILE berfungsi
hampir mirip dengan FOR yaitu mengulang satu baris instruksi
atau beberapa baris instruksi selama syarat yang ditentukan
masih terpenuhi. Ciri-ciri utama dari struktur WHILE adalah
syarat yang ditentukan akan diuji lebih dahulu sebelum
instruksi-instruksi dieksekusi dalam perulangan. Pada struktur
WHILE ini akan diuji syarat yang ditentukan terlebih dahulu,
sehingga jika syarat tidak terpenuhi ada kemungkinan instruksi
pada perulangan tidak akan dikerjakan.

Gambar disamping menjelaskan bahwa syarat akan diuji oleh


pemroses
terlebih dahulu
sebelum
mengeksekusi
instruksi-
instruksi yang
akan diulang.
Jika syarat yang
diuji benar, maka
instruksi akan
dieksekusi.
Setelah instruksi
dikerjakan maka
syarat akan diuji lagi, proses perulangan ini akan berhenti jika
syarat yang telah diuji bernilai salah. 

c. Struktur DO...WHILE
Struktur looping dengan DO…WHILE digunakan untuk
mengulangi satu baris instruksi atau beberapa baris instruksi
sampai syarat yang ditetapkan tidak terpenuhi. Ciri-ciri utama
dari struktur DO…WHILE ialah syarat akan diuji setelah
instruksi dikerjakan seluruhnya atau bisa kita katakan
pengujian pada syarat dilakukan dibelakang. Struktur
DO...WHILE berbeda dengan menggunakan WHILE. Struktur
WHILE melakukan pengujian di awal, sedangkan struktur
DO...WHILE melakukan pengujian di akhir.

Pada gambar disamping dapat


dilihat bahwa instruksi 1 sampai
instruksi 3 akan dikerjakan
terlebih dahulu baru syarat akan
diuji. Jika syarat yang diuji
bernilai benar, maka instruksi 1
sampai 3 akan dikerjakan
kembali. Setelah dikerjakan
kembali, maka syarat akan diuji
lagi, perulangan akan selesai
jika syarat yang diuji bernilai
salah.

3. Algoritma Percabangan (Conditional Algorithm)


Algoritma percabangan atau Algoritma bersyarat adalah algoritma
yang menjalankan instruksi selanjutnya apabila syarat yang ditetapkan
sudah terpenuhi. Pada struktur ini tidak setiap instruksi akan
dikerjakan, instruksi yang dikerjakan hanya yang memenuhi syarat
saja. Pada bahasa pemrograman struktur ini sering digunakan
menggunakan instruksi IF-THEN atau lebih dikenal instruksi jika-
maka. Instruksi ini memiliki berbagai macam bentuk, antara lain:
a. Struktur IF Sederhana
Bentuk dari struktur ini adalah IF (Syarat) THEN
(Instruksi)

Pada gambar
disamping dapat dilihat
bahwa instruksi 1 akan
dilakukan atau
dieksekusi jika syarat
yang ditentukan bernilai
benar. Jika syarat
tersebut bernilai salah,
maka struktur 1 tidak
akan dieksekusi.

b. Struktur IF...THEN...ELSE...
Pada struktur ini, terdapat dua kemungkinan instruksi yang
akan dikerjakan berdasarkan hasil dari pengujian. Contoh jika
syarat yang diujikan memperoleh hasil benar maka instruksi 1
dikerjakan, namun jika bernilai salah maka instruksi 2 yang
dikerjakan.

c. Struktur IF Bersarang
Struktur ini mengharuskan kita untuk belajar logika dan
ketelitian. Struktur ini sering digunakan untuk tes kerja dalam
bidang IT terutama pekerjaan yang berkaitan dengan
perancangan sistem. Pada struktur ini juga kemungkinan akan
banyak instruksi yang dikerjakan berdadarkan hasil pengujian.
Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa, jika syarat 1 yang diuji
bernilai benar maka instruksi 1 akan dieksekusi, jika syarat 1 bernilai salah
maka syarat 2 diuji, jika syarat 2 bernilai benar maka instruksi 2 akan
dieksekusi, jika syarat 2 bernilai salah maka syarat 3 diuji, jika syarat 3
bernilai benar maka instruksi 3 akan dieksekusi, jika syarat 3 bernilai
salah, maka syarat x diuji, jika syarat x bernilai benar maka instruksi x
akan dieksekusi, jika syarat x bernilai salah atau tidak ada syarat terpenuhi
maka instruksi y akan dieksekusi.
Pada pelaksanaannya, dalam merancang sebuah sistem tentunya
bentuk-bentuk diatas akan berkolaborasi menjadi satu kesatuan. Hal ini
menjadikan algoritma menjadi salah satu bagian terpenting dalam
perancangan sebuah sistem.

B. Tipe Algoritma
1. Tipe Deskriptif/Sekuensial
Tipe data ini merupakan tipe data yang bersifat tersuktur, terurut,
pasti, dan jelas untuk menyelesaikan masalah.
Contoh:
- Sediakan amplop
- Sediakan prangko
- Memasang perango pada amplop
- Menuliskan alamat pengirim dan alamat tujuan
- Pergi ke kantor pos atau memasukan surat itu ke dalam kotak surat
- Surat terkirim

2. Tipe Pseudecode
Tipe data ini merupakan outline dari sebuah program komputer.
Contoh:
- Mulai
- Baca radius
- Luas Lingkaran = 3,14 * radius * radius
- Cetak Luas Lingkaran
- Selesai

3. Tipe Flowchart
Tipe data ini merupakan gambaran dari Pseudocode dengan
dilambangan oleh bentuk-bentuk bangun datar. Contohnya jika
“input/output” menggunakan bangun persegi panjang.
BIODATA PENULIS

Nama : Rifqa Aulia Nabyla


Alamat : Jalan Nangka Gang Haji Saiyan 1
RT 04
RW 06 No. 27, Tanjung Barat,
Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telepon : 085886861006
Hobi : Membaca dan mendengarkan musik

A. Riwayat Pendidikan
a. 2005-2006 : Taman Kanak-Kanak Al-Hikmah
b. 2006-2012 : Sekolah Dasar Negeri 07 Tanjung Barat
c. 2012-2015 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 98 Jakarta
d. 2015-2018 : Sekolah Menengah Atas Negeri 38 Jakarta

B. Riwayat Organisasi
a. 2013-2015 : Palang Merah Remaja
b. 2016-2017 : Teater
c. 2017-2018 : Bulu Tangkis

C. Riwayat Pekerjaan
a. Pelajar

Anda mungkin juga menyukai