NIM : 1810112172
Kelas :B
Jurusan : S1 Akuntansi
b. Struktur WHILE
` Struktur looping dengan menggunakan WHILE berfungsi
hampir mirip dengan FOR yaitu mengulang satu baris instruksi
atau beberapa baris instruksi selama syarat yang ditentukan
masih terpenuhi. Ciri-ciri utama dari struktur WHILE adalah
syarat yang ditentukan akan diuji lebih dahulu sebelum
instruksi-instruksi dieksekusi dalam perulangan. Pada struktur
WHILE ini akan diuji syarat yang ditentukan terlebih dahulu,
sehingga jika syarat tidak terpenuhi ada kemungkinan instruksi
pada perulangan tidak akan dikerjakan.
c. Struktur DO...WHILE
Struktur looping dengan DO…WHILE digunakan untuk
mengulangi satu baris instruksi atau beberapa baris instruksi
sampai syarat yang ditetapkan tidak terpenuhi. Ciri-ciri utama
dari struktur DO…WHILE ialah syarat akan diuji setelah
instruksi dikerjakan seluruhnya atau bisa kita katakan
pengujian pada syarat dilakukan dibelakang. Struktur
DO...WHILE berbeda dengan menggunakan WHILE. Struktur
WHILE melakukan pengujian di awal, sedangkan struktur
DO...WHILE melakukan pengujian di akhir.
Pada gambar
disamping dapat dilihat
bahwa instruksi 1 akan
dilakukan atau
dieksekusi jika syarat
yang ditentukan bernilai
benar. Jika syarat
tersebut bernilai salah,
maka struktur 1 tidak
akan dieksekusi.
b. Struktur IF...THEN...ELSE...
Pada struktur ini, terdapat dua kemungkinan instruksi yang
akan dikerjakan berdasarkan hasil dari pengujian. Contoh jika
syarat yang diujikan memperoleh hasil benar maka instruksi 1
dikerjakan, namun jika bernilai salah maka instruksi 2 yang
dikerjakan.
c. Struktur IF Bersarang
Struktur ini mengharuskan kita untuk belajar logika dan
ketelitian. Struktur ini sering digunakan untuk tes kerja dalam
bidang IT terutama pekerjaan yang berkaitan dengan
perancangan sistem. Pada struktur ini juga kemungkinan akan
banyak instruksi yang dikerjakan berdadarkan hasil pengujian.
Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa, jika syarat 1 yang diuji
bernilai benar maka instruksi 1 akan dieksekusi, jika syarat 1 bernilai salah
maka syarat 2 diuji, jika syarat 2 bernilai benar maka instruksi 2 akan
dieksekusi, jika syarat 2 bernilai salah maka syarat 3 diuji, jika syarat 3
bernilai benar maka instruksi 3 akan dieksekusi, jika syarat 3 bernilai
salah, maka syarat x diuji, jika syarat x bernilai benar maka instruksi x
akan dieksekusi, jika syarat x bernilai salah atau tidak ada syarat terpenuhi
maka instruksi y akan dieksekusi.
Pada pelaksanaannya, dalam merancang sebuah sistem tentunya
bentuk-bentuk diatas akan berkolaborasi menjadi satu kesatuan. Hal ini
menjadikan algoritma menjadi salah satu bagian terpenting dalam
perancangan sebuah sistem.
B. Tipe Algoritma
1. Tipe Deskriptif/Sekuensial
Tipe data ini merupakan tipe data yang bersifat tersuktur, terurut,
pasti, dan jelas untuk menyelesaikan masalah.
Contoh:
- Sediakan amplop
- Sediakan prangko
- Memasang perango pada amplop
- Menuliskan alamat pengirim dan alamat tujuan
- Pergi ke kantor pos atau memasukan surat itu ke dalam kotak surat
- Surat terkirim
2. Tipe Pseudecode
Tipe data ini merupakan outline dari sebuah program komputer.
Contoh:
- Mulai
- Baca radius
- Luas Lingkaran = 3,14 * radius * radius
- Cetak Luas Lingkaran
- Selesai
3. Tipe Flowchart
Tipe data ini merupakan gambaran dari Pseudocode dengan
dilambangan oleh bentuk-bentuk bangun datar. Contohnya jika
“input/output” menggunakan bangun persegi panjang.
BIODATA PENULIS
A. Riwayat Pendidikan
a. 2005-2006 : Taman Kanak-Kanak Al-Hikmah
b. 2006-2012 : Sekolah Dasar Negeri 07 Tanjung Barat
c. 2012-2015 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 98 Jakarta
d. 2015-2018 : Sekolah Menengah Atas Negeri 38 Jakarta
B. Riwayat Organisasi
a. 2013-2015 : Palang Merah Remaja
b. 2016-2017 : Teater
c. 2017-2018 : Bulu Tangkis
C. Riwayat Pekerjaan
a. Pelajar