Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi

Kelas : Jogis kelas N

NPM : 210326098

Dosen : Dismas Persada S.M., M.SM.

Ringkasan dan refleksi materi I-IV

1. Ringkasan materi bangkitnya mataram

Bangkitnya mataram, Sultan Agung yang memiliki kebijaksanaan dan


selalu memperhatikan rakyatnya. Rumah joglo ,baju surjan ,perempuan
menggunakan kebaya dan gelung tekuk ,blangkon (penutup kepala) itu semua
diciptaan Sultan agung, Beliau menciptakan baju khas Jawa dengan nama Surja
,surja sendiri berasal dari kata Sirojan siro yang berarti engko jan itu pelita. Jadi
arti dari baju surjan itu sendiri engkau harus menjadi pelita hidup bagi rakyat
sekitarmu, siapa yang menggunakan surjan konsekuensinya harus menjadi
teladan, bagi masyarakat sekitarnya. Di bawah Sultan agung kerajaan mataram
berkembang pesat seluruh Pulau Jawa adalah milik kerajaan mataram kecuali
Cirebon dan Batavia. Tahun 1740 terjadi pemberontakan yang di pimpin oleh
cucu Amangkurat III, nama nya Raden Mas Garendi dan di dukung oleh pasukan
Cina dari semarang menyerbu mataram dan mataram kalah, tahun 1743
Terjadilah perjanjian Ponorogo pada saat itu, jikalau Sunan wafat maka mataram
akan menjadi milik Belanda. Pada tanggal 13 februari, mataram dibagi dua sama
besar dan mataram sebelah Barat di terima oleh Pangeran Mangkubumi dan itulah
di sebut perjanjian Giyanti dan pada saat itu juga oleh pasukannya Pangeran
Mangkubumi, di nobatkan menjadi Raja bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono I,
itulah sejarah Kraton Jogja.

2. Ringkasan materi keistimewaan Yogyakarta

Sejarah keistimewaan YOGYAKARTA, Ngayogyakarto


Hadiningrat Negara yang tidak terkalahkan adalah arti dari Ngayogyakarto dan
Hadiningrat hadi yang berarti indah, ning itu gening suci, rat itu dunia. Orang
Belanda mengucapkan kata Ngayo itu susah, jadi akhirnya orang Belanda
menyebutnya Jogja, akhirnya nama nya Jogjakarta dari kesalahan penyebutan
orang Belanda yang di anggap benar. Tetapi sampai saat ini surat yang ada di
kraton tetap singer rating Ngayogyakarto Hadinigrat. Dalam 1 tahun kurang dua
hari Kraton Jogja itu jadi, dan berdirinya kota ini pada tanggal 7 oktober, tahun
1756. Sultan Hamengkubuwono I lebih menitikberatkan aspek filosofi dalam
bentuk fisik yaitu dengan meletakkan dasar pembanggunan kota Jogja dan Kraton
Jogja meletakkan garis lurus Tugu Kraton Panggung Krapyak dengan filosofi
sebagai warisan dunia, di tetapkan oleh UNESCO dengan predikat the city of
philosophy. Jogja adalah satu-satu nya kota yang memiliki filosofi yang tinggi,
dengan filosofi Sangkan Paraning Dumadi, Sang berasal dari penggalan
sangkaning dumadi lahirnya manusia, di simpulkan dari panggung Krapyak
sampai Kraton dan Paraning dumadi adalah perjalanan hidup manusia sampai di
panggil Tuhan Yang Mahakuasa, dari Tugu sampai Kraton, Maka dari itu Kraton
selalu di sebut sebagai Sentra yaitu Nyai wiji.

3. Ringkasan Masa Kemerdekaan dan Kraton Yogyakarta


Sultan Hamengkubuwono I wafat pada tahun 1792, kemudian di ganti
oleh putranya Gusti Raden Mas Sundoro, dinobatkan menjadi Putra mahkota
bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Hamengkunegoro Sudibyo
Rejo Putro Narendro Mataram, beliau dinobatkan sebagai Srisultan
Hamengkubuwono II. Pada tahun, 1810 Sultan Hamengkubuwono II di
lengserkan oleh Daendels kemudian di gantikan oleh Sultan Hamengkubuwono
III, tetapi pada saat Raffles menjajah Indonesia Sultan Hamengkubuwono III di
lengserkan sehingga Sultan Hamengkubuwono II Kembali. Pada tahun, 1825
terjadi perang Diponegoro, Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sultan
Hamengkubuwono III perang ini terjadi selama 5 tahun dan perang yang
memiliki korban terbesar adalah perang Diponegoro dan waktu itu juga Belanda
tidak dapat bekerja dengan baik pada saat perang Diponegoro, kemudian Sultan
Hamengkubuwono II di nobatkan kembali menjadi Sultan di Kraton Jogja.
Pada tahun 1830 perang Diponegoro selesai, perang ini juga di sebut perang
Jawa kemudian pada tahun 1840 terjadi Perjanjian Klaten antara Belanda dan
Sultan Hamengkubuwono V sejak itu tidak ada perang lagi. Sampai
kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono IX.

4. Ringkasan Indonesia merdekan dan UU keistimewaan Yogyakarta

Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945 dan setelah merdeka


pada tanggal 18 agustus, Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat menyatakan
bergabung dengan Republik Indonesia. Dan setelah menyatakan bergabung Sultan
Hamengkubuwono membuat amanat 5 september tertulis dalam ringkasan materi
3. Kemudian setelah pernyataan tersebut dimasukkan ke dalam UUD 1945 pasal
18 B. Berbicara tentang UU keistimewaan Yogyakarta pertama di jelaskan adalah
Jabatan, kelembagaan, kebudayaan,pertahanan dan tata ruang.

Refleksi
Setelah melihat dan mendengarkan materi-materi yang terdapat dalam
video program jogis, menurut saya Yogyakarta ini sangat istimewa sekali yang
pertama dari sejarah dari bangkitnya mataram kemudian diceritakan peristiwa-
peristiwa pada saat masa-masa perjuangan melawan penjajahan, kemudian
dijelaskan keistimewaan Yogyakarta mengenai filosofinya yang di akui oleh
UNESCO dan dunia kemudian, masa-masa kemerdekaan, kraton, istilah-istilah
yang memberi saya wawasan yang luas mengenai Yogyakarta itu sendiri,
sekarang pun Yogyakarta masih tetap istimewa banyak hal yang menurut saya
membuat Yogyakarta sendiri itu istimewa dari budaya, masyarakat yang ramah
dan sopan, kemudian makanan-makannya, tempat-tempat bersejarah dan itu
membuat keistimewaan tersendiri dalam Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai