Anda di halaman 1dari 4

Hari ini kita akan membahas tentang ultimate pit limit, jadi kalau kalian nanti di akhir kuliah

kalian dapat
tugas untuk merencanakan tambang kalau di tambang terbuka maka kalian harus tau sampai sejauh
mana tambang harus kalian rancang, ini akan kita review dulu yahh tentang ultimate pit limit atau
ultimate pit slope, karena ultimate pit limit ini aka nada hubungan nya dengan slope nya atau lerennya,
ultimate pit slope itu adalah batas akhir atau paling luar dari suatu tambang terbuka yang masih
diperbolehkan dan pada kemiringan ini jenjang masih tetap mantap atau dengan kata lain stabil, nah
jadi ketika kita menentukan kemiringan lereng yang membentuk ultimate pit limit kita itu secara garis
besar kita harus meninjau nya dari dua sisi yang pertama dari sisi ekonomis atau dari segi dia masih
memberikan keuntungan yang kedua itu dari sisi teknis nya yang mana lebih kepada factor keamanan
nya karena kalau kita mengabaikan factor keamanannya kita bisa mendirikan atau meningkatkan
keuntungan dari sisi ekonomis tapi kalau kita meningkatkan sisi keamananya itu kita bisa membuat sisi
ekonomisnya berkurang jadi kita harus mencari keseimbangan dalam artian mana yang paling
memberikan nilai ekonomis yang besar tapi tetap fari factor keamanan nya itu tercapai, jadi nilai factor
keamanan itu terlampaui diatas factor keamanan yang ditentukan di tempat kita menambang bahan
galian, jadi memang sisi ekonomis dan sisi keamanan itu selalu terjadi Tarik ulur gak boleh juga kita
memaksakan sekali lereng kita itu dibatas factor keamananya, memang dari segi teknis itu hasibylitas
tapi kita juga harus bersiap-siap dengan factor………terlebih lagi kalau kita tidak punya gambaran yang
sangat jelas terhadap kekuatan batuan yang menyusun lereng pit kita,

Jadi secara garis besar ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi kemiringan lereng (ultimate pit
slope), selama nilai BESR nya itu tidak lebih besar daripada…….maka itu masih ekonomis, kemudian kita
juga harus melihat struktur geologi yang terdapat di lereng tambang kita diantaranya bidang-bidang
geser, patahan,dll itu bagaimana secara jumlah dan arah kemiringan nya dll, Karena struktur geologi
disini sangat mempengaruhi kemiringan lereng ini dari segi keamanan jadi kalau terdapat struktur
geologinya terlalu banyak otomatis apakah itu perlu disupport ataukah kita membuat kemiringan nya itu
semakin lamdai, kita juga harus melihat apakah lereng jenjang kita ada yang menembus ataupun
melewati watertable karena kalau lereng kita pit kita, kita gali semakin dalam dan dia melewati batas
water table itu mulai dari pit yang melewati water table tersebut akan mengeluarkan rembesan air, nah
rembesan air itu akan berbahaya bagi lereng tersebut karena dia menyebabkan kekuatan lereng
tersebut menjadi lemah daripada sebelumnya, kemudian kita harus melihat dari segi unsur waktu
berapa lama tambang kita akan berlangsung dengan kata lain berapa lama umur tambang kita jadi
semakin lama umur tambang maka kita harus aware dengan factor” oksidasi karena lereng yang kita
buka dia akan berinteraksi dengan udara luar jadi bisa saja terjadi pelapukan lama kelamaan dia akan
mengalami pelapukan, truss kalaupun didaerah kita nanti iklim nya sering terjadi hujan itu juga harus
diwaspadai karena bisa jadi diantara lereng kita itu bisa saja tumbuh vegetasi di sepanjang lereng, nah
ini yang terkait dengan ultimate pit limit

Nah ini adalah secara garis besar gambar dari ini menunjukan hubungan antara ultimate pit slope
dengan BESR jadi dia akan berubah-ubah sesuai dengan harga material logam ini kan tambang logam, di
pasaran kalau dia berubah pasti reserve nya akan semakin besar sehingga ukuran pit kita juga bisa
semakin besar pula

Penjelasan dari Pak Hendra


Jadi kalau dia makin besar kita bisa memperluas pit kita walaupun dengan kata lain kita menambang
lebih banyak waste tapi akibat naiknya harga logam itu masih bisa ditutupi maka akan lebih besar
keuntungan daripada kerugian yang harus dikeluarkan

Kemudian sistem penirisan juga harus diperhatikan, sistem penirisan tambang atau drainage tambang
itu bisa dibagi menjadi dua bagian ini kalian sudah belajar di penyaliran tambang ada sistem penirisan
langsung dan penirisan tidak langsung,

Nah, pertimbangan teknis ini yang sering sekali kita tekan kan, kalau kalian dapat tugas merancang pit
ketika kalian merancang pit kalian harus menentukan bagaimana bagaimana lebar jenjangnya atau
bencnya bagaimana ketinggiannya kemudian sudut nya berapa, itu ada beberapa pendapat yang bisa
kalian ikuti, jadi ketika kita diminta untuk merancang suatu tambang ada beberapa pendapat yang bisa
kita jadikan acuan dan yang pertama itu adalah menurut Head Quarter of Us Army dari sumber ini
dilihat bagaimana cara menentukan lebar jenjang minimum dicari di Internet

Kemudian ada juga menurut L. Sheyyakov, dia juga membedakan antara material lunak dan material
keras berdasarkan sumber nya itu ada tertulis rumus untuk menentukan lebar jenjang

Menurut Melikov dan Chevnokoy

Menurut Popov, ini sebanding ataupun berhubungan dengan yang kita pelajari di mekanika tanah dan
mekanika batuan, material yang lebih kering biasanya menggunakan ukuran jenjang yang lebih besar
kenapa karena kering itu kekuatan nya jauh lebih besar kalau dia berada di bawah watertable dan
mengandung air maka itu juga akan mempengaruhi kekuatan jenjang, umumnya tinggi jenjang itu
berkisar antara 12-15 meter, jadi kalau kalian ibaratkan kalau ada bangunan rumah itukan tinggi plafon
nya berapa yahh 3m tapi anggap saja ada rumah yang kurang lebih, nah untuk sudutnya yaitu batuan
beku dengan tidak banyak dengan reaksi minim dari superjeli itu kemiringan nya akan bisa berkisar
diantara 70 – 80 derajat nanti kalian harus baca lagi tergantung dari superiornya

Contoh soal

Lebar broken material itu adalah lebar dari mathfile nya, nah rel itu tengah tempat si stockphile berdiri

Ada juga menurut si Young

Menurut E. P Pfleider
Menurut Hustrulid ini yang akan kita pakai , kalau saya setuju dengan pendapat Hustrulid ini sudut pada
jenjang yang mengatakan berkisari antara 55-80 derajat, kalau tadi menurut Popov kan dia bilang 80-90
derajat sedangkan 70-80 derajat itu masih terlalu curam tergantung struktur geologi karena ada juga
batuan beku yang……….60, hustrulid dia lebih open minded dia lebih menerapkan ini pada kondisi yang
general sebenanrnya batuan beku yang masuk adalah fresh

Nah ini gambar outline dari jenjang, nah ini bagian” dari jenjang

Nah ini yang ingin kita hitung, jadi akan kita hitung berapa lebar jenjang nya, jadi lebar jenjang ini perlu
disesuaikan dengan peralatan yang kita gunakan, nah ketika kita sedang merencanakan tambang, cara
untuk menghitung pushbacknya sejauh apa maka kalian harus tau berapa lebar yang diperlukan
sehingga memungkinkan alat gali muat kita bekerja dengan sangat baik

Nah kalau kita sudah selesai cut maka akan terlihat catch bench jadi kita udh dorong sampe kemari
terhadap jenjang keatasnya kita gak boleh sampe kemari kita harus meninggalkan sedikit disini nah ini
tujuan nya sebagai catch bensh untuk menangkap material-material yang jatuh, ini kan setelah di
blasting split balst segala macam ini juga ada rekahan sehingga tidak stabil jadi lama kelamaan pasti ada
material yang jatuh, catch bench ini harus dibuat karena kalau gak dibuat lebar jenjang 12 meter kan
sama dengan ini sama saja dengan bangunan 3 tingkat itu, jadi bayangkan saja batu atau kelereng saja
kalau kalian jatuhkan dari lantai 3 ke orang yang di bawah nya itu kalau kena kepala bayangkan saja
sakitnya benar” sakit karena jatuh dari lantai 3 yang memiliki ketinggian atapnya itu 4 meter jadi total
nya 12 meter, nah catch bench ini di akhir tambang apabila dia masih masuk ke dalam ore maka kita bisa
ambil itu namanya double bench, nah kalau kita gak mau buat double bench itu karena apabila tambang
kita di dalam ore

Penjelasan dari Pak Hendra

Kemiringan kita itu masih ore, kita harus meninggalkan si catch bench ini secara umum kalau kalian gak
mau hitung terlalu banyak, biasanya akan ditetapkan 2/3 dari tinggi jenjang lebarnya dari 2/3 tinggi
jenjang nya itu berapa 2/3 h, pada akhir tambang itu bisa dikurangi lagi dari 2/3 nya sehingga menjadi
1/3 kenapa karena ini juga masih material berharga jadi ini masih bisa di ambil, nah kadang” ada yang
mengambilnya sampe kemari itu namanya double bench

Sebelum akhir tambang awalnya bentuknya seperti ini dia tapu diakhir tambang karena ini masih
ekonomis jadi diambil juga, akhrnya disini ada double bench ini di akhir tambagng yahh dibuat nya
jangan di awal tambang kalian sdh buat double bench jadi dibuatnya di akhir tambang dan ini
merupakan bagian dari jenjang yang sdh tidak digunakan atau gak ada jalannya, nah ini ada praktiknya
seperti ini yah karena sdh diakhir tambang ini juga sudah mau selesai diambil bagian” ynag sini, karena
kita tau diakhir tambang itu masih sedikit ore yang diambil padahal sangat berharga juga jadi banyak ada
praktik yang seperti ini, jadi ketika kalian buat perencanaan tambang bisa kalian buat juga praktik seperti
ini diakhir tambang kalau sudah harus memutuskan untuk membuat double bench itu pada saat kalian
buat perencanaan tambang perhitungan ekonomis nya haru diadakan nanti setelah kalian baut jadi
double bench atau kalian meninggalkan catch bench nya jadi 1/3 nya kan ada valume nya disini sehingga
kalian harus menghitung volume nya jadi nanti kalau kalian buat excel itu akan kelihatan

Anda mungkin juga menyukai