Anda di halaman 1dari 1

Mengelompokkan zona batuan berdasarkan areal pengeboran.

Untuk menentukan zona batuan


berdasarkan areal pengeboran itu
menggunakan metode geotechnical
fomain pengelompokkan zona nya
menggunakan (RQD)

Mengambil data secara langsung pada saat proses pengeboran.


Berapa mata bor yang dihabiskan dalam satu shift.
Mengkorelasikan laju pengeboran (meter/menit).
Mengamati di layar berapa kira” laju pengeboran
Mengelompokkan zona yang penetrasinya lambat dan memakai banyak mata bor.

( metodologi yang digunakan untuk mengelompokkan zona batuan berdasarkan areal


pengeboran itu menggunakan metode geotechnical domain yang mana
pengelompokkan zona nya berdasarkan (RQD) dan (UCS) axial compressive
strength)
( metode yang digunakan untuk pengambilan data secara langsung pada saat proses
pengeboran adalah memakai metode observasi seorang driller. Contoh nya di zona A
memiliki UCS batuan yang bisa dikategorikan termasuk batuan keras dan setelah itu
seorang driller menggunakan dua jenis mata bor button bit yaitu conical bit dan
ballistic bit. Di saat yg bersamaan peneliti menghitung berapa banyak jenis conical bit
dan ballistic bit yang digunakan, laju pengeborannya atau (ROP) nya seperti apa,
dalam satu shift katakanlah 12 jam. Dari perhitungan itu bisa didapatkan data hasil
perbandingan antara ke dua jenis bit tersebut dari segi berapa pemakaian mata bor,
dan berapa laju penetrasinya) sehingga bisa juga dikorelasikan antara jumlah mata
bor yang diganti untuk tipe mata bor tertentu dengan karakteristik batuan.
Selanjutnya bisa juga membuat klasifikasi pengeluaran cost. Jadi, ko hitung misalnya
setelah ko bilang kalau untuk karakteristik batuan A ketika ko pake conical bit ini ko
ganti bit lebih banyak misalnya ko ganti 4, tapi ketika ko pake ballistic ko cuman
ganti 2, disitu ko bisa bikin cost comparison. cost comparison ini, yang nanti
perusahan lihat dari ko punya hasil penelitian ini, bahwa seharusnya untuk tipe
karakteristik batuan ini tidak bisa drill lebih efisien dengan laju pengeboran yang
sama tanpa harus mengeluarkan banyak mata bor. Misalnya, mata bor 1 dan 2 ko cek
di daerah zona A ketika de pake mata bor 1 laju penetrasi nya seperti 10 cm / menit
tapi untuk 12 jam itu ko harus ganti 10 mata bor, tapi jika ko pindah ke yang ke 2 de
bisa drill sampe misalnya 12 cm / menit lebih cepat. Tapi ko gantinya itu misalnya de
sedikit toh, nah disini ko bisa banding – bandingkan bgitu trus ko bisa taruh
berdasarkan area ini bgitu – bgitu.

Anda mungkin juga menyukai