Anda di halaman 1dari 10

Review Materi Perencanaan Tambang Terbuka

Pertemuan ke 3

Pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai Pushback yah, jadi ketika kita berbicara mengenai
desain dari suatu open pit mine atau tambang terbuka, ketika kita mendesain ada rancangan geometri
tertentu yang umumnya kita inginkan untuk tujuan tertentu apakah tujuan nya adalah jangka waktu
ataupun kebutuhan kita akan material tambang nya maupun geometri yang sesuai nah rancangan itu
dinamakan sebagai pushback jadi pushback itu bsia diarrtikan sbagai bentuk geometri dari suatu lokasi
yang kita tambang jadi dia menunjukan bagaimana suatu pit itu akan di tambang dari awal di mulai
sampa dia akan berakhir sehingga pushback ini sering dikenal dengan istilah fase atau mining fase atau
mining stage jadi pushback ini seperti fase” nya ataupun level” nya level disini bukan berarti level
ketinggian, nah tujuan nya apa tujuan nya adalah untuk memudahkan dalam scheduling dan
perencanaan jadi ketika ultimate pit limit itu hasil akhir dari penambangan kita tujuan ktia mau kesitu
nah tentu nya untuk mencapai kesitu ini kita butuh yang naamnya fase” atau stage bisa hanya satu
misalnya bisa dua sangat tergantung dari kebutuhan nya seperti apa atau bisa juga dilihat dari target
waktu misalnya fase nya dalam waktu 5 tahunan jadi kita mendesain geometri atau pushback nya itu
untuk target 5 tahunan dari tambang ini sampai nanti berakhir umur tambang ini, nah tujuan apa selain
itu tadi adalah memudahkan si engginer untuk menangani jadi ketika kita punya stages” atau fase”
dalam menambang nah itu kita sebagai perencananya akan memudahkan misalnya yang diinginkan
adalah target sekian maka bisa tercapai pada salah satu fase misalnya, nah jadi pushback ini kadangkala
nanti menjadi pertimbangan yang penting yahh ketika kita menetapkan urutan” penambangan jadi apa
dulu yang mau kita capai umumnya kalau kita memaksimalkan NPV, jadi ketika kita akan
memaksimalkan nilai NPV dalam penambangan kita tentu saja yang paling utama atau yang paling awal
itu bagaimana cara nya kita bisa cepat – cepat menggali atau mencapai bijihnya nah jadi bisa saja tujuan
ketika kita merancang itu kita usahakan di fase pertama itu kita sudah mendapatkan bijh misalnya
sehingga dibuatlah fase itu atau scheduling pada fase itu kita utamakan di lokasi yang akan terbuka
sedikit waste kemudian ada sejumlah material bijih yang juga ditambang, di awal kan kita sudah lihat
mengenai perbedaan cara menambang itu akan membuat perbedaan nilai NPV nya di bagian scheduling
tambang itu kan ketika kriteria kita mau maksimalkan NPV dari menambang ini tentu sja yang kita
inginkan dari contoh mmungkin yang sudah pernah kalian kerjakan kalian lihat ketika kita hanya
menambang waste di awal-awal itu umumnya NPV nya lebih rendah disbandingkan ketika ktia sudah
menambang itu kita sudah mencapai bijih, oleh karena itu fase” ini kita buat untuk mengamankan juga si
tambang ini terutama kalau kita ngomong bijih yah metal ataupun logam nah itu harganya bisa fluktuatif
ketika kita merancang kita punya ultimate pit mungkin itu yang paling kasarnya lah di harga mungkin
paling terendah disitu tambang kita mungkin berakhir, nah tapi kita sesuaikan juga dengan kondisi
rancangan kita misalnya 1 pushback itu dihabiskan dalam waktu 5 tahun kita proyeksi kan dalam waktu
5 tahun katakanlah umur tambang nya sampe 30 tahun itu nah kita proyeksi kan di 5 tahun ini di lokasi
mana pushback ini kita mulai nambang nya itu di lokasi mana berapa NPV yang dicapai pada saat sekian
nah walaupun nanti pada akhirnya bukan berarti kita menambang pushback ini harus menyelesaikan 1
dulu baru lanjut ke yang lain bukan berarti seperti itu yahh tapi pushback ini memperlihatkan dimensi
nya atau geometri penambangan nya kalaupun pada kenyataan nya nanti bisa saja ketika pushback 1 ini
belum mulai bekerja si pushback 2 itu sudah mulai bekerja juga ini sangat tergantung dari peralatan nya
yang ada di tambang nya jadi tidak harus kalaupun dia namanya fase bukan berarti kita harus nunggu
fase pertama berakhir dulu baru bisa kita lanjutkan ke fase ke 2 misalnya bukan seperti itu tapi memang
umumnya urutan nya itu ditentukan dari fase pertama atau pushback 2 nanti lanjut ke pushback 3 tapi
waktu pengerjaan nya bisa saja ketika fase 1 ini belum habis selesai fasse ke 2 ini sudah mulai juga sudah
berjalan begitu hal nya juga ketika fase 2 belum selesai habis di tambang fase 3 sdh mulai dilakukan
penambangan nya jadi sambil dia mengambil ke bawah dia bersihkan kemudian dia ambil dulu waste
nya tapi itu masuknya ke geometri di fase ke 3 misalnya, nah puschback ini biasa dirancang dia tadi
mengikuti urutan penambangan mungkin dengan Pak hendra kalian sudah belajar algoritma floating
cone bagaimana kita scenario-skenario dalam perbedaan harga komoditas itu akan membuat perubahan
nilai dari blok model kita yang nantinya akan ditambang nah kemudian yang penting diingat ketika
tahapan” ini dilakukan atau direncanakan nah itu kita merancang si pushback ini bagaimana caranya dia
bisa memberikan akses untuk semua muka kerja atau daerah kerja kita kemudian lebarnya juga
disesuaikan dengan alat yang bekerja nah umumnya di fase” ini nanti akan direncanakan juga ketika
menambangnya, karena 1 fase ini adalah fase dimana pekerjaan dilakukan sekaligus maksudnya dalam
satu pushback dalam satu rancangan geomteri artinya semua nya bekerja disitu semua kegiatan yang
bekerja secara simultan mulai dari misalnya kita butuhkan peledakan berarti ada pengeboran peledakan
kemudian hasil peledakan nanti akan digali diangkut di hauling yah nah itu ketika kita merancang nya itu
tahap pertama misalnya nah itu harus memastikan lokasi nya itu bisa tercapai oleh alat terbesar kita
yang akan bekerja disitu kemudian bagaimana kita merancang juga ketika fase ini nanti berlanjut apakah
lokasi nya itu masih harunya kontinu dia yahh mulai dari jalannya walaupun nanti setiap fase bisa saja
terjadi perubahan tapi setidaknya umumnya jalan masuknya dan keluar itu di lokasi yang sama biasanya

Termasuk dalam kriteria menambang nya tadi adalah lokasi nya itu yang kita persiapkan itu harus bisa
semua alat berat kita yang paling besar itu bekerja disitu kemudian jalan angkutnya juga setiap pushback
bagaimana kita memperhitungkan juga material yang terlibat kemudian kemungkinan akses nya yah
dimana jalan angkut nya ini bisa menunjukan akses ke seluruh muka kerja kita, nah kadang kala
pushback ini di rancang juga untuk melihat kondisi” tertentu jadi misalnya kita mau merancang fase
awal itu kita bisa menggali secepatnya bisa mendapatkan NPV secepatnya walaupun kondisinya
misalnya harga si logam nya itu dia turun drastis nah artinya apa arinya kita mencari lokasi-lokasi yang
kemungkinan besar itu nilainya lebih tinggi dari segi kadar yang high grade itu umumnya langsung di
awal-awal kita tambang di fase-fase pertama jadi ketika misalnya harga logam misalnya emas dan perak
ternyata jatuh sangat jauh padahal ini sudah kita rencanakan di harga yang di bawah COG nya itu mau
tidak mau kan kita harus tetap menambang nah oleh Karena itu kita mengupayakan jadi di awal ini
pushback 1 itu sebisa mungkin sejauh apapun harganya kira” jatuh itu masih dimungkinkan walaupun
hanya balik modal istilahnya kalaupun tidak mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya
dibandingkan dengan ongkos operasi nya nah tapi setidaknya dari situ itu akan membuat projek kita itu
bertahan kalau kita misalnya yah yang awal kita tambang itu adalah yang low grade artinya lokasi yah
walaupun harus ada high grade juga yang bisa di tambang pada fase itu tapi kita memilih untuk
menambang lokasi lain yang dia grade nya lebih rendah misalnya nah ketika terjadi perubahan harga itu
akan membuat kita cepat merasakan kerugian karena pada saat pushback itu ditambang pada saat fase
itu ditambang misalnya harga sedang rendah tapi kita harus tetap menambang kemudian menjual nah
ternyata hasil penjualan nya karena tadi harganya rendah kemudian grade nya juga rendah artinya yang
kita jual kan tidak optimal sehingga menyebabkan lebih besar nanti ongkos nya itu yah operating cost
nya mulai dari penambangan pengolahan dan segala macem dibandingkan dengan hasil pengeluaran itu
mungkin terlalu jauh varia test nya atau variasinya nah ini akan membuat kita menjadi sulit untuk
melanjutkan maksudnya apa modal kita sudah habis tertarik tapi pendapatan kita belum sebanding nah
karena itu kan perlu di evaluasi juga perusahan kalau seperti itu kalau terusterusan misalnya harga
belum stabil dan kita harus bekerja mau tidak mau akan mengalami kerugian perusahan yah atau kita
terpaksa stop dulu kita hold dulu nah oleh karena itu tadi ini kita hubungkan dengan scheduling yah nah
jadi sebisa mungkin kita mendapatkan yang nilainya yang value nya tinggi itu di awal-awal sehingga
walaupun nantinya, nantinya harga nya turun misalnya nah itu kita masih punya backup artinya di awal
kita sudah punya pendapatan yah atau mungkin pun kita sudah mendapatkan keuntungan jadi kita
masih bisa menambang lagi yah melanjutkan penambangan di fase yang setelahnya sambil menunggu
misalnya si harganya naik walaupun mungkin belum bisa di jual jadi bisa kita tempatkan dulu di stockpile
yah itu sangat tergantung dari pengaturannya nanti sebenarnya sangat rumit itu yah kalau kita di bagian
perancangan

Oke ini di kriteria perancangan ada yang masalah jalan jadi harus diperhatikan juga ketika penambahan
jalan pada suatu pushback itu akan mengurangi lebar daerah kerja kita di bawaj lokasi jalannya nah jika
beberapa jalan yang berbentuk switchback misalnya akan dimasukan ke dalam suatu rancangan
pushback nah lebar awal di bagian atasnya itu umumnya harus ditambah jadi untuk memberikan
ruangan ekstra nah tadi sudah saya sebutkan ketika kita menambang dalam pushback ini belum tentu
itu kita harus menyelesaikan dulu si fase pertama baru boleh lanjut ke fase yang kedua jadi tidak seperti
itu tadi sdh saya sampaikan jadi oleh karena itu gambaran tambang kita geometri tambang kita itu
kemungkinan besar bentuk nya tidak akan sama dengan bentuk desain nya yah karena kenyataan nya
nanti ada beebrapa pushback yang aktif yang dikerjakan pada waktu bersamaan jadi bukan berarti satu
satge misalnya harus selesai dulu

Penjelasan ilustrasi gambar dari Pak Haqul :

Ini saya gambarkan misalnya seperti ini saya kasarnya kira” ultimate pit limitnya seperti ini nah misalnya
di fase awal itu ini adalah stage pertama atau fase pertama kemudian ini dilanjutkan dengan fase
keduanya ini terakhir adalah fase ketiga ini kemudian misalnya kita akan menambang ditambang di fase
1 ini adalah fase 1 harusnya bentuk akhirnya seperti ini tapi masih pada level sekian nah ini di fase kedua
ini sdh berjalan juga penambangan nya misalnya sebelah sini sehingga bentuknya nanti yang sedang
berjalan nanti seperti ini padahal kalau kita lihat fase 1 itu harus nya bentuk nya seperti ini nah artinya
itu yang mau saya sampaikan jadi bentuk rancangan kita rancangan pada fase desain ini kadangkala
tidak sesuai dengan akhirnya tapi target nya bisa saja tercapai artinya selesai fase 1 yah tentu saja kita
melanjutkan fase 2 misalnya nanti ada yang sambilan mengambil ke fase 3 misalnya itu sangat
tergantung dari schedule nya jadwal nya nah oleh karena itu kemungkinan besar bentukan geometry
nya itu tidak sama dari rancangan kita dengan kenyataann nya pada saat itu karena bisa jadi pada saat
bekerja itu beberapa pushback lokasi kerja akan aktif pada waktu yang sama paling kalau dimungkinkan
adanya alat yang bekerja pada lokasi yang berbeda misalnya

Nah untuk penampilan rancangannya yah standard ini mungkin yang versi lama yah kalau dulu secara
manual jadi kita lihat penampang nya misalnya penampang horizontal bisa tampak atas tampak bawah
croossection nah intinya dia mau menunjukan misalnya kalau bagian atas kita lihat dari atas ini yah kita
lihat ke bawah misalnya fase pertama itu kalau kita gabungkan dengan topografi dia akan berakhir
dimana misalnya fase kedua bentuk nya seperti apa fase ke 3 bentuk nya seperti apa ini kita buat juga
penampang nya yah seperti ini ini yang dikatakan penampang nya tampak samping croossedtion nya
yang menunjukan geometri seluruh pushbavk ini misalnya pushback 1 pushback 2 pushback 3 atau
bentukan pushback yang lain misalnya nah kemudian dari rancangan itu nanti kita akan validasi
terhadap tambang yang sedang bekerja yah nanti dilihat dimana perbedaan nya sekuen yang mana yang
di hilangkan misalnya itu selalu dia tidak pernah fix kadang bisa saja berubah makanya yang namanya
perancangan atau mine planning itu ada rancangan jangka panjang da nada rancangan jangka pendek
yah bgitu juga scheduling nya

Nah ini diperlihatkan misalnya contoh dari suatu rancangan pushback yah dari open pit mining nah
misalnya ini adalah mining fase 1 atau pushback 1 nah artinya ini tidak menggambarkan ultimate pit yah
jadi kita mau menambang fase 1 itu sampai kira” dia seperti ini nah dari rancangan seperti ini nanti akan
kita perhitungkan berapa waste yang di tambang kemudian berapa bijih yang bisa kita keluarkan berapa
yang masuk ke pabrik berapa yang kita simpan di stochpile dan segala macam nya sehingga kita
dapatkan apakah target kita bisa tercapai pada fase 1 ini misalnya fase 1 ini kita mau caapi dalam waktu
2 tahun misalnya yah dengan produksi sekian jadi kita tetap kan untuk fase ini produksi nya sekian
misalnya nah itu tentu yang kita kerjakan yah sebisa mungkin rancangan nya itu sampai akhir itu dia
tidak terlalu banyak perubahan artinya misalnya dari segi jalannya masuk dan keluarnya kan karena kita
sudah rancang di awal apalagi misalnya lokasi” untuk waste material nya yah waste dump nya kemudian
lokasi pabrik nya dimana kemudian lokasi stochpile nya dimana nah bisa juga misalnya kan kita
mendesain waste dump stochpile itu ongkos nya tidak hanya 1 nah oleh karena itu fase ini juga
membantu yah misalnya selesai fase ini kita akan meletakan waste dump nya di sebelah sini misalnya
nah oleh karena itu nanti jalan keluarnya harus lebih didekatkan pada lokasi ini

kemudian nanti di fase selanjutnya di fase 2 material yang akan kita tambang itu lebih banyak bisa saja
yang tadi sudah selesai kita pindahkan lokasi di tempat lain sesuai rancangan di awal kita, kita mau
menempatkan waste dump nya dimana nah itu bisa saja berubah lokasi jalan keluarnya tapi tidak
merubah secara umum yah, bisa dilihat disini rancangan nya kalau saya balikan kemudian kembalikan
lagi, nah ini yang terlihat adalah hanya penambahan lokasi kesini katakanlah kalau di dalam kan da akan
ikut berubah jalannya kenapa karena kita akan menambang muka kerja kita akan berubah yah akan
berbeda tergantung apakah kita pertahankan nanti bentuknya misalnya di lereng bagian sini apakah
akan terus begini artinya harus langsung dikuatkan sampe di bagian akhir nah kemudian ini fase kedua
contoh nya yah ini menunjukan jalan yang putih ini ini adalah hauling road nya ini lokasi” misalnya nanti
muka kerja nya sampe kemana kemudian lerengnya seperti apa apakah dari fase awal kita sudah
sesuaikan umumnya kalau kita bergerak dari satu lokasi yang packs kemudian bergerak nya ke lokasi
yang lain itu umumnya kita pertahankan sampai si overall slopa angle nya itu pada suatu sisi dia bisa
tercapai oleh karena itu hubungan nya dengan geoteknik, lihat ini di fase pertama kemudian fase kedua
kita nambah kea rah timur
kemudian fase ketiga ini kita buka bagian baratnya kalau bagian barat lihat jalannya ikut berubah jauh
yah bagian sini yang awalnya kita switchback ini switchback nya dihilangkan kenapa karena ini emang
udh kita buka yah kita buka bagian sini kemudian ini lebih ke dalam lagi samapi nanti rancangan
akhirnya seperti ini yah nanti skilling nya akan ikut berubah juga kita meletakan waste dumpnya di
daerah mana yah stage nya akan harunya akan terlihat dari awal sebenarnya mungkini ini diluar peta
nya mungkin ini yang dekat stocphile areanya mana waste dump oh ini waste dump ini stochpile. Nah
bisa dilihat disini itu kemungkinan pada saat fase ini itu level nya sudah mentok yah jadi dia mengambil
nya itu kearah barat nah tapi ini sekali lagi sangat tergantung dari si endapan nya seperti apa model bijih
nya itu seperti apa seperti tadi yang saya katakana umumnya kita mengejar yang memaksimalkan NPV
dulu sehingga kita mengejar yang kalau bisa lebih sedikit waste nya kemudian bisa cepat mencapai si
bijihnya nah jadi itu kira” yang dimaksud dengan pushback yah atau fase walaupun tidak harus tidak
semua penambangan itu menggunakan pushback ada juga yang langsung rancangan nya adalah ultimate
pit langsung terlebih lagi untuk pit” yang kecil yahh kemungkinan besar sekali rancang itu sudah bisa
memenuhi misalnya misalnya pit kita banyak tapi kecil” itu mungkin tidak perlu stage tidak perlu
pushback tapi kalau untuk tambang” besar yang untuk memudahkan kita tadi untuk menyelesaikan
target misalnya ataupun mengamankan kondisi misalnya nah itu kita bagi” dalam Fase” atau pushback”
nah itu mengenai pushback.

Pertanyaan dari Ilham :

Untuk yang tadi kan ada beberapa pushback nya ada beberapa cara tuh pak nah itu kan kalau dari
penambangan kek pit tadi tuh kalau di logika kan karena mungkin saya juga belum pernah ke lapangan
pak itu kan nanti dari atas tu kemungkinan tanah nya turun kebawah atau longsoran kan ada Pak, nah
itu tuh apa memang di lapangan kejadian nya seperti itu atau bagaimana pak.

Jawaban dari Pak Haqul :

Iya oleh karena itu kita kan perlukan studi geoteknik yah salah satu gunanya yah untuk itu bagaimana
kita merancang slope angle nya yah supaya bisa menghindari masalah” itu kelongsoran dan lain
sebagainya kemudian jangan lupa juga ketika kita membuat jenjang-jenjang itu kan selesai satu jenjang
kita sisahkan catch bench nya misalnya nah itu gunanya itu juga ketika ada material yang lose misalnya
bukan berarti harus longsor tapi material” halus yang dibagian atas itu apakah terjatuh terdorong itu dia
akan tertahan di jenjang tadi bench” tadi jadi tidak sebisa mungkin tidak sampai ke lokasi kerja kita
misalnya kita menambang semakin ke bawah semakin kedalam kalau material lepas yahh umumnya
rancangan nya itu tadi ketika kita merancang kita harus siapkan juga jenjang” perangkap nya atau
penangkapnya supaya si material itu tidak jatuh ke bawah nah kemudian yang perlu di perhatikan juga
air misalnya yah nah ini kan salah satu jadi geoteknik itu dia umumnya studi nya berbarengan dengan
hidrologi/hidrogeologi bagaimana air itu akan mempengaruhi juga kekuatan lereng yah makanya
sebelum di tambang kan kita harus mengetahui dulu yah batuan samping kekerasan nya segala macem
gunanya sebenarnya itu geoteknik itu gunanya itu jadi bagaimana kita nanti merancang supaya si
jenjang nya nhi aman pada level sekian kan semakin dalam yah tentu saja kan sebisa mungkin kan kita
yah ketika menambang mungkin dia masih agak terjal tapi nanti akan kita landai kan karena semakin
dibawah semakin berbahaya kondisinya 1 batu aja yang jatuh dari atas kalau dia menggelinding terus
sampe ke bawah, bisa bayangkan yah batu kecil saja yang dari atas misalnya kedalaman pit kita sampe
500 meter itu kalau ada mobil atau Lv di bawah itu bisa saja bolong itu kalau langsung jatuh kalau masih
di level 10 meter mungkin belum berasa level 500 meter bisa remuk juga walaupun batu nya kecil nah
jadi yang gitu” tetap harus di perhatikan ketika merancang.

Pertanyaan dari Sutra :

Tadi kan saya lupa di pushback ke berapa tapi kan jalan yang pertama yang berbentuk seperti zig-zag
atau switchback nah itu di switchback sebelumnya mereka ada pak tapi switchback selanjutnya kan itu
sudah di tambang dan jalan zigzag itu sudah hilang itu kan nanti pasti bakal dibuat jalan masuk lain pak
nahhh tadi kan mungkin saya kurang perhatiin juga pak jalan masuknya itu saya tidak lihat lagi pak, nah
pertanyaan nya untuk pembuatan jalan masuknya nanti tuh bagaimana pak apakah ada batasan
tertentu pak tadi mengingat bahwasannya jalan masuk nya sudah tidak ada nanti mereka buka dari
mana gitu pak sedangkan jalan angkut yang lain itu sudah berada pada ketinggian yang berbeda pak
dengan permukaan tanah di atasnya apakah di buat jalan baru lagi.

Jawaban dari Pak Haqul :

Nah pertama dalam merancang tadi sudah saya sebutkan untuk jalan tambang kita kan merancang
sebisa mungkin dia dekat dengan iya pertama lokasi dia akan di letakkan kalau kita bicara waste
berartikan lokasi waste dump nya kalau kita bicara bijih berartikan lokasi material bijihnya bisa itu di
stochpile selesai itu misalnya langsung ke pabrik atau ke pengangkutan misalnya nah sekali lagi itu
sangat tergantung dari medannya seperti apa kondisi nya seperti apa kalau tadi mungkin di sisi sebelah
kiri awalnya adalah perbukitan kalau dari contoh yang tadi makanya dibuat awalnya masuknya dari situ
dulu pertama ketika kita mau membuka pertam kali pasti kan kita dekatkan denga jalan masuk kita
misalnya perkantoran kita lokasi mess kita tempat peralatan nya bengkel nya dan segala macem
kemudian tentu saja dekat dengan pabrik pengolahan nya karena hasil pengolahan yang akan kita jual
yah kita bawah gitu tapi kalau waste dump kan lokasi nya bisa dimana saja tergantung dari topografi
daerah nya nah makanya di awal” itu yah sebisa mungkin kita dekatkan dengan tujuan nya dulu jalan itu
bukan berarti hanya boleh satu bukan berarti jalan masuk dan keluar nya berada di lokasi yang sama dan
saya udah pernah katakana juga di pertemuan sebelumnya tergantung tujuan nya mau kemana artinya
ada satu jalan di lokasi sebelah barat misalnya keperluannya adalah untuk jalannya material bijih nya
dan juga orang misalnya peralatan nya tapi penempatan waste nya kita tempatkan di lokasi daerah
timur misalnya artinya ada jalan juga yang menuju ke lokasi waste dump itu jadi jalan lokasi keluar
masuk itu bukan berarti harus satu bisa beberapa tapi kan gak mungkin banyak juga itu kan akan
membuat cost bertambah nah oleh karena itu kita butuhkan stage tadi pushback tadi pada tahapan
pertama mana dulu yang kita buka kemana dulu keperluan kita misalnya keperluan di stage pertama
lebih banyak membawa material waste nya dan di stage pertama ini waste dump nya ini sebelah mana
karena bisa juga penentuan lokasi waste dump ditentukan berdasarkan stage nya jadi di stage pertama
ini waste nya kita tempatkan di lokasi ini nanti di stage ke dua atau pushback kedua kita berpindah lagi
lokasi waste dump di tempat yang lain misalnya artinya di stage k ke 2 atau pushback ke 2 jalan jalan
keluar waste ini akan berbeda dengan yang stage pertama kan tidak semua tambang yang bisa dia
langsung menampung 1 dan umumnya jarang yah enggak mungkin lokasi waste dump itu tidak mungkin
satu karena bayangkan kalau 1 tapi luasnya tidak besar itu kita membuat 1 gunung lagi nah itu kan
enggak mungkin secara cost dan juga secara kestabilan itu akan berbahaya yah oleh karena itu kia
umumnya tempatkan lokasi” nya di satu titik satu titik nah tapi ini nanti akan kita bahas di waste dump
setelah ini nah tapi kalau kita berbicara jalan tadi yang penting jalan itu dia tidak menghalangi stage
berikutnya artinya yah dirancangan kita ketika kita merancang di stage pertama itu jalan nya seperti apa
stage ke dua yahh harus terhubung juga dengan stage pertama itu stage selanjutnya juga harus
terhubung walaupun akhirnya nanti seperti yang diontoh tadi mungkin yang sutradara lihat yang awal
nay zigzag di akhir itu sudah tidak ada yah karena sudah tidak lewat situ lagi mungkin stage yang akhir”
itu hanya jalan masuk awal karena dia berupa perbukitan dan nanti jalan itu akan berubah karena
mungkin jalan itu akan dihilangkan karena itu untuk memenuhi pit slope nya ultimate pit slope nya
ultimate angle nya supaya dia tetap stabil si lokasi kerja nya itu dan kita sudah berpindah lokasi jalan kita
jalan masuk dan jalan keluarnya dan perubahan itu juga yah umumnya tidak boleh apalagi kalau lokasi”
kantor bengkel itu yah dia umumnya tidak boleh berpindah-pindah kalau bisa lokasi nya tetap tetap di
satu lokasi yang lainnya itu akan si tambang nya akan mengikuti tapi setidaknya dia akan si jalan nya itu
akan selalu bisa mencapai ke lokasi itu semakin dekat tentu akan semakin rendah cost nya.

Sebelum masuk kesini ada yang masih bingung enggak maksudnya waste dump itu apa

Apa perbedaan waste dengan overburden : nah jadi penamaan material yang tidak kita olah dan tidak di
jual itu bisa namanya waste bisa namanya overburden, lebih tepat nya yang dikatakan Samuel tadi lebih
kemana jadi kalau kita ngomong tambang batubara istilah yang sering dipakai itu adalah OB atau Over
Burden karena saya sering sebutkan juga jadi ketika kita menambang batubara itu kan kelihatan
bedanya mana bagian yang bukan batubara mana yang batubara makanya dikatakan dia overburden
yang menutupi jadi ketika ada batubara diatasnya ada yang menutupi materialnya apakah bisa tanah
bisa batu pasir batu lempung segala macam bukan berarti hanya tanah yah jadi bukan berarti hanya
yang ada unsur haranya kalau itu kita namakan topsoil biasanya kalau di tambang mungkin kalau di
gambar di bagian” atas sini yang pohon tumbuh itu kan butuh tanah ya tanah gembur tanah yang seperti
tadi dikatakan sintiya tadi masih ada unsur haranya itu lebih dikatakan sebagai topsoil dan dia juga
bagian dari overburden nah tapi dibawah nya misalnya sudah masuk ke lapisan batuan, batuan apuk
segala macem yang kalau kita tanam langsung diatas ini material ini enggak tumbuh tumbuhan, nah jadi
itu yahh overburden itu bukan hanya si bagian atas ini bagian atas ini kita sebut dengan top soil tapi
seluruh bagian yang menutupi si endapannya terlebih untuk batubara kalau misalkan disini ada lapisan
batubara misalnya ada hitam lapisan batubara diatas nya dia ada material lain selain batubara sampai ke
tanah nah itu semua kita katakan sebagai OB atau over burden nah kalau kita ngomong di tambang bijih
kita tahu bijih itu kan endapan yah batuan jadi kalau kita nambang emas kita enggak yang primer yah
kita enggak bisa menggali kita dapatkan emasnya gitu atau bongkahan emas 1 bongkah emas langsung
kita tambang enggak yang kita tambang apa batu nah batu ini kadang tidak jelas kelihatan bedanya
mana yang tinggi kandungan emasnya mana yang sedang kandungan emas mana yang tidak ada
kandungan emasnya yah yang bisa kita lakukan hanya memodelkan nya walaupun nanti ada beberapa
endapan yang mungkin masih kelihatan masih kelihatan perbedaannya kan ada batuan hatrop nya ada
batuan sedimennya misalnya nah itu bisa kita pisahkan tapi kalau di tambang khususnya misalnya
endapan bijih jadi semua material yang dianggap tidak berharga tidak memenuhi kadar batasnya atau
bisa kita bilang yang berada COG nya itu dimasukan ke dalam waste jadi material tidak berharga nya yah
karena ketika kita mau menambang bijih kita mau mengambil material berharga yang bisa diolah kita
jual nanti mineralnya ada yang tidak berharga nanti kita tempatkan di lokasi yang lain apakah lokasinya
berada di atas paling atas kebawah kalau dia dibawah juga ketika kita mau mengambil yang ini tapi dia
harus tetap di tambang batuan nya itu tetap ditambang juga walaupun dia tidak ada nilainya yah tetap
itu namanya jadi waste dan hasil pengolahan juga itu nanti dinamakan waste juga atau kalau hasil
pengolahan kalau dari pabrik umumnya kita katakan nanti ada istilah lain yaitu tailing karena tailing ini
umumnya butuh penanganan lebih tinggi dibandingkan hanya dikatakan waste karena yang namanya
tailing itu sudah bercampur karena kita mengolah kan mengolah dengan chemical dan segala macem
yah material nya sdh bercampur yah walaupun ada yang sudah bisa langsung digunakan tailing nya ini
jadi ada tambang tambang seperti tambang bwah tanah yang hasil pengolahan nya berupa tailing nya
itu yang tidak berbahaya itu dia masukan kembali ke lubang tambang bawha tanah itu jadi tidak semua
nay ditempatkan di tailing pont atau tailing area tapi di kembalikan lagi ke dalam backfiling istilah nya
nah jadi sekali lagi yang dinamakan waste itu nhi kita ngomong tambang terbuka yang saya ngomong ini
masih kita lihat di tambang bijih nya yah karena kita ngomong COG dan sebagainya nah jadi semua
material yang tidak berharga yang dianggap tidak berharga tidak memenuhi kadar batasnya atau kadang
kala bukan berarti tidak memenuhi kadar batasnya yah pokok nya dia sama sekali tidak ada nilanya
ataupun ada nilai kadarnya hanya sedikit sekali nah itu kita masukan ke dalam waste nah tapi kalau tadi
yang namanya material yang lowgrade yah jadi batasan kita kan COG batasan kadar terendah yang bisa
ditambang itu yang nanti menjadi cadangan nah tadi bisa saja kan saya pernah bilang COG itu kan
dihitung berdasarkan sangat berdasarkan kondisi pada saat itu mulai dari harga ongkos penambangan
dan segala macam dan dia bisa berubah-ubah di COG nya sehingga membuat nilai cadangan itu dia bisa
berubah – ubah yah yang awalnya pada saat ini belum bisa ditambang untuk menghasilkan tapi masih
ada kadar misalnya dia lowgrade tapi tidak masuk di atas COG nya mungkin pada suatu masa nanti nilai
nya itu bisa di ketika harga nya sangat tinggi itu masih bisa diolah sehingga masih ekonomis nah untuk
material yang seperti itu umumnya kita tempatkan di stockpile misalnya jadi kalau tambang bijih itu ada
3 output biasanya yah ada yang ke waste dump nya ada yang ke stokpilenya da nada yang langsung ke
pabrik nya stockpile nya juga bisa saja stockpile yang bisa langsung diolah atau bisa saja stolpile yang
gunanya untuk kita simpan siapa tau nanti suatu saat harganya bisa naik misalnya ini bisa kita olah untuk
bisa kita jual seperti itu tapi bukan berarti dia langsung jadi waste ada kritertia waste tersendiri nanti

Yah jadi kalau secara pengertian disini suatu waste dump itu adalah area dimana si operasi tambang
terbuka bisa membuang material yang bukan bijihnya yah atau material yang kadarnya tidak masuk ke
dalaam kriteria untuk memperoleh material yang kadarnya tinggi yah itu pengertian OB juga kan kita
mengambil material yang ada diatas untuk bisa mendapatkna si batubaranya atau over burven kalau
waste material yang kadar rendah atau tidak memiliki nilai kadar untuk mendapatkan si material yang
ada nilai kadarnya tentu kita hraus mengambil ini juga nah yang kita ambil ini harus kita tempatkan di
satu lokasi nah itu yang dinamakan dengan waste dump nah bedanya dengan stok pile digunakan untuk
menyimpan material yang mungkin suatu saat bisa digunakan jadi tidak langsung menjadi waste dia bsa
biji kadar rendah yang bisa di proses pada suatu masa nanti atau pun nah ada satu lagi nhi ini untuk
kepentingan pasca tambang top soil atau tanah pucuk yang bisa digunakan nanti untuk pasca tambang
atau reklamasi nah ini juga umumnya kita tempatkan lokasi nya terpisah jadi kita tidak gabungkan
dengan waste dump karena kalau misalnya yah topsoil kan umumnya yang pertama kali kita tambang
yah ketika kita membershkan lahan level pertam pasti adalah top soil nya atau tanah pucuk kan enggak
mungkin si top soil ini kita taruh di paling bawah terus kita tumpuk dengan material” lainnya nah ini kan
kalau secara reklamasi itu tidak diperbolehkan kenapa karena si tanah penutup itu nanti bisa berguna
untuk reboisasi atau reklamasi karena kalau ditempatkan di material batuan yang sudah hancur segala
macem tumbuhan enggak mungkin hidup harus ada top soil nya ini mungkin kita tempatkan di lokasi
lain itu bisa dinamakan juga dengan stokfile nah si tanah pucuk ini atau topsoil ini ketika misalnya
tambang nya tidak kita tutup kembali nah lokasi waste dump ini kan isinya hanya waste yahh waste nya
itu umumnya itu berupa batuan batuan yang tidak yah kalau kita tanam akan sulit tumbuh tanaman nah
si top soil nya ini pda saat reklamasi nanti akan kita tempatkan di atas si waste dump nya supaya waste
dump nya bisa kita tumbuhi lagi nanti alamiah akan menjadi apakah kembali menjadi hutan dan lain
sebagainya nah kembali lagi ke waste dump rancangan atau merancang waste dump ini juga penting yah
bukan hanya kita merancang pit saja mengambil nya kebawah itu seperti apa tapi kita harus juga
merancang si hasil yang kita tambang ini yang tidak berharga ini penempatannya itu harus baik supaya
perhitungan keekonomiannya masuk karena apa ini kan memerlukan biaya juga ketika kita menambang
kita mengangkut kemudian dumping di lokasi waste dump nah ini kan ada truck yang mondar mandir
dan umumnya di tambang itu alat terbesar itu hauling truck terbesar itu bukan untuk kepentingan nya
membawa si material berharga jadi yang besar” itu umumnya yah untuk bisa membuang si waste ini
supaya dia ekonomis jadi kalau kita pake truck yang kecil misalnya buang material yang sangat banyak
bayangkan berapa kali bolak balik nya lebih ekonomis kita pake 1 truck yang sangat besar misalnya
untuk membawa si material ini supaya bolak balik nya tidak terlalu banyak retase nya sehingga biaya
operasinya mungkin lebih rendah dan biaya investasinya juga bisa saja lebih rendah, nah jadi penting
bagaimana kita merancang si waste dump sama penting nya kita merancang pit

Nah ini saya perlihatkan contoh satu tambang emas namanya superpit di Australia barat ini eksisting yah
jadi ada waste dump ada tailing dump nah ini adalah pit nya yang segini aja sudah dikatakan super pit
salaah satu yang terbesar di dunia yang ini yang di luar” ini nah abu” ini semua adalah waste dumpnya
yang putih ini adalah tailing dumpnya kalau kita lihat secara keseluruhan besar mana waste dump nya
dengan pit nya dari segi luasan luas mana pit nya atau dumping area nya tentu saja dumping areanya
yah bayangkan yah pit kita hanya disini kita menambang menggali ke dalam ini nah disini sedangkan
hasil yang kita keluarkan itu kita harus sebarkan dia sampai besar kek gitu, jadi kita ketika kita
merancang itu yang kita pikirkan bukan hanya kita misalnya punya si model geologi atau bijih nya itu
disini yah kedalam yang kita pikirkan itu ketika akan mengambil si bijih ini kita pikirkan hasil yang kita
tambang ini dari lubang yang kita gali itu kemana kita letakan nah perhitungan nya juga harus matang

Pertanyaan dari Pak Haqul :

kenapa dia lebih luas kenapa umumnya kenapa dia bisa dua tiga kali dari ukuran pit nya, kenapa ukuran
secara luasan yah waste dump nya itu bisa lebih besar yah bisa 2 kali atau 3 kali lipat dari ukuran luas pit
nya kenapa kira” bisa seperti itu. ?

misalnya pertanyaan nya kenapa tidak ini kan luabng nya segini lusanya nhi kita ambil tanah nya
kebawah yah kita buat lubang ke bawah kenapa tidak kita letakan saja di samping nya luas nya sama kita
bangun ke atas ini kan cuman kita pindahkan nhi kita bikin lubang kita galih lubang kita pindahkan kesini
kita tumpukan aja keatas yang tinggi nya sama dengan kedalaman pit nya kenapa tidak seperti itu saja,
yah kalau yang pertama tadi yang si dutradara bilang ada istilah nya swelling factor jadi volume dari
batuan yang kompek dengan batua yang losse itu akan berbeda walapun tonase nya sama volume nya
akan berbeda itu namanya swelling ada swelling facotrnya nhi misalnya segenggam ini adalah suatu
batuan yah satu genggam tangan saya ini satu batu kemudian kita hancurkan si batuan nya dia
kemudian kena air dan lain sebagainya nah ini kalau hancuran nya ini kita kumpulkan mungkin gak bisa
lagi kita bentuk sebesar kepalan tangan saya dia akan mengembang karena dia tidak kompek lagi nah itu
yang menyebabkan secara volume bisa lebih besar yang kedua adalah pengaruh lanjutannya yah jadi
karena ada factor itu tadi swelling factor nya nah kita tidak bisa membangun tumpukan material itu
sangat tinggi bayangkan sulitnya kita membuat supaya ini tidak longsor ke bawah dimana bautan nya
kompek dibandingkan dengan kita menumpuk material yang tidak kompek yang los yah itu tinggi tinggi
sekali

Anda mungkin juga menyukai