Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan ke 2

Jadi kalau kita ngomong tambang terbuka tentu saja yang paling akan sering dibahas adalah mengenai
pit nya yah sebelum kita bahas atau masuk lebih lanjut kira” apa yang dimaksud dengan pit kalian sering
dengar di metode penambangan terbuka ada yang namanya open pit siste” penambagnan ada open cast
kalau kita ngomong open pit selalu yang dibahas adalah pit, pit itu apa kira”, jadi pit adalah lubang
bukaan tempat kita melakukan atau mengambil material atau bahan tambang, jadi pit itu lebih kepada
lubang yang terbuka lebih lebar bentuknya itu secara Bahasa oleh karena itu di tambang terminologi
yang sering kita gunakan dalam bentukan dari sebuah atau suatu tambang itu adalah pit atau kalau
tambang terbuka yah kita ngomong nya open pit, nah open pit juga di dalam perencanaan tambang yah
kita punya kriteria” dalam membuat si pit itu kemudian terminology” yang ada pada pit bagian” nya nah
itu semua yang biasa di bahas.

Nah untuk yang bagian pertama itu yang akan kita bahas adalah mengenai bench atau jenjang yang
mana merupakan salah satu bagian dari pit, jadi kalau dalam pit pasti ada jenjang nya karena camenrole
yahh jadi sudah jamak kalau kita membuat suatu lubang bukaan yang besar itu kita membuat seperti
teras” ada berjenjang-jenjang jadi tidak hanya satu lereng yahh di lereng itu ada jenjang” nya atau ada
level” nya tentu saja alasannya adalah alasan keselamatan kemudian alasan pekerjaan nya, nah jadi
karena dia umumnya kalau pit itu yah walaupun pit itu ada yang tidak begitu dalam ada yang sangat
dalam ada yang mungkin kedalamanya hanya 10-20 meter ada juga yang 1 km kedalamannya nah itu
tentu saja tidak mungkin kita buatnya itu lurus yah dari bawah ke atas bentukan lerengnya itu kita tentu
perlu membaginya ke dalam jenjang” atau bench, nah ini kalian sudah sering dengar juaga mungking
dengan kata” bench atau jenjang kemudian lereng nah jadi di bagian perencanaan tambang ini kita
harus mengerti dulu tentang geometri dari suatu jenjang di dalam pit penambangan kemudian apa” saja
bagian nya yang paling umum itu dari suatu jenjang geometrinya yang bisa diukur mulai dari
ketinggiannya tinggi dari suatu bench atau jenjang kemudian sudut lereng jenjang nya tunggal kemudian
berapa lebar jenjang nya dan juga ada tidaknya jenjang penangkap atau lebar jenjang penangkap atau
catch bench istilahnya, nah ada kriteria” tertentu ketika kita mendesain suatu jenjang, kalau kita
mendesain suatu pit tentu saja yang kita desain deluan adalah jenjang nya berapa misalnya tinggi
jenjang nya berapa level yang kita gunakan nah ini berhubungan juga nanti dengan misalnya blok model
yang kita miliki yah umumnya blok model itu didesain sebisa mungkin mendekati atau sama dengan
ketinggian dari suatu jenjang untuk memudahkan nanti kalau kita ngomong blok penambangan misalnya
atau enggak bisa lebih detail lagi nah tapi itu common yahh misalnya di blok” itu biasa memang kadang
digunakan per blok model itu sama dengan tinggi jenjang yang akan digunakan dalam penambangan nah
darimana kita mengetahui atau merencanakan berapa tinggi jenjang nya nah ini sangat tergantung dari
batuan yahh, batuan yang ada di tambang nya apa yang kita tambang material apa yang kita tambang
kemudian peralatan apa yang kita gunakan kemudian comply terhadap peraturan-peraturan karena dia
ada, di Indonesia juga dari ESDM mungkin ada peraturan nya saya juga lupa yang jelas mengenai
jenjang” dalam penambangan berapa batasannya dan umumnya nanti disesuaikan dengan factor
keselamtannya juga yah atau alat, nah yang paling umum ketika kita awal mau mendesain atau
merencanakan suatu jenjang itu biasa dilihat dari alat yang akan kita gunakan, jadi misalnya kapasitas
alat muat kita itu bisa sampai menggali setinggi 10m dari dasar nah bisa jadi nanti tinggi jenjang yang
kita gunakan adalah 10m jadi ada hubungan nya nanti yahh perencanaan awal mengenai alat yang kita
bakal gunakan di tambang kemudian dengan perencanaan bukaan nya perencanaan pit nya sampai ke
tinggi” jenjang nya itu semua ada hubungan nya jadi tidak berdiri sendiri, nah atau misalnya yah kita
menggunakan peralatan yang hanya mampu mencapai 7 atau 8 meter yah jadi jenjang kita misalnya kita
sesuaikan tingginya sekitar itu, kemudian yang kedua geometri yang kedua yang umum adalah
mengenai sudut lereng sudut lereng jenjang nah sudut lereng ini adalah berapa kemiringan dari si
lerengnya yang dia sebisa mungkin tentu saja ekonomis dan juga harus save factor dari safety nya harus
terpenuhi karena ketika kita membuat suatu bukaan atau lereng tidak mungkin kita buatnya tegak lurus
kita memang pinginnya tegak lurus supaya cost nya tidak terlalu besar cuman kan tidak mungkin ketika
kita menggali kemudian buat tegak lurus kemungkinan longsorannya akan sangat besar oleh karena itu
kita butuh yang namnya ada kemiringan, kemiringan di lereng tersebut nah itu yang dinamakan dengan
sudut lereng semakin curam sudut lereng tentu saja cost kita untuk mengambil overburden nya akan
lebih sedikit SR nya akan lebih sedikit itu yang kita inginkan tapi safety nya akan berkurang oleh karena
itu umumnya dibutuhkan studi yah studi yang komprehensif untuk kita menentukan berapa sudut
lereng atau tinggi lereng yang sesuai untuk lokasi tambang kita karena setiap tambang bisa saja berbeda
karena karakteristik batuan kekuatan batuan tentu berbeda antara satu lokasi dengan lokasi yang lain
jadi harus ada studi dulu mengenai lokasi tersebut nah dari studi itu namanya studi geoteknik nah kalian
sudah belajar juga tentang geomekanika batuan dari geoteknik kemudian biasanya orang geoteknik
yang nanti akan memperhitungkan melihat di angka berapa nhi yang memnuhi factor ore safety nya
supaya dia tidak mudaj longsor kemudian beban yang bisa diterima oleh si level itu misalnya, nah
kemudian yang ketiga di open pit mining itu kadangkala dibutuhkan adanya catch bench jadi jenjang
penangkap jadi begitu kita sudah selesai menambang di satu level misalnya mau melanjutkan ke level
yang lain nah itu bisa saja kita split si lereng nya itu kita buat dia lebih curam tetapi kita berikan 1 bench
lagi disitu misalnya catch bench jenjang penangkap jadi kalau ada batuan yang jatuh dia jatuh nya ke
catch bench tersebut terlebih dahulu sebelum ke muka kerja kita misalnya ketika kita menambang di
level bawahnya nah ini sangat tergantung dari pertimbangan keamanannya tapi nanti tambang yang
sudah beroperasi yang muka kerjanya sudah selesai nanti akhirnya akan menjadi catchbench yah jadi
tidak lagi bisa dilalui oleh kendaraan yang besar misalnya jadi hanya cukup untuk misalnya dozer kecil
yang membersihkan batuan” kecil yang jatuh kesitu

Nah kemudian kita akan melihat gambar nya terminology yang sering muncul yang harus kalian ketahui
mungkin sudah pernah dapatkan juga materinya, nah yang pertama mungking paling sering didengar
adalah crest dan toe nah itu dulu yang saya Tanya, apa itu crest dan toe dalam suatu pit jadi dalam
jenjang itu ada crest da nada toe nya apa kira” maksunya oke kalau dari gambar pada slide itu kita bisa
lihat kir” apa maksud nya, jadi dalam suatu lereng itu kan pasti ada ujung atasnya kemudian ada bagian
bawahnya nah dibagian atas itu dinamakan sebagai crest kemudian yang bagian bawah nya itu
dinamakan dengan toe jadi kalau kalian ditanya nanti yang mana crest yang mana toe jangan sampai
salah jadi ini yang nanti membentuk sudut lereng tunggal kemudian ada istilah lagi upper most crest itu
adalah crest yang paling atas jadi kalau kita ini kan hanya satu lereng yah nhi kalau kita punya
keseluruhan lereng ini ada namanya upper most crest itu merupakan crest yang paling atas sama lower
mast toe jadi toe yang paling bawah, nanti selain sudut lereng tunggal ada yang namanya sudut lereng
secara keseluruhan atau overall slpe angle nah overall slope angel itu di hitung dari toe yang paling atas
sampai ke toe yang paling bawah ini supaya tidak lupa jadi yang pertama tadi udah yah terminology
untuk crest dan toe kemudian ada sudut yang di bentuk oleh crest dan toe ini itu yang dinamakan
sebagai sudut lereng atau face angle atau slope angel itu untuk lereng tunggal jadi sudut yang dibentuk
untuk 1 lereng ini itu dinamakan face angle atau kadang disebut juga dengan slope angel itu untuk 1
lererng tapi kalau keseluruhan lereng, kalian sudah belajar ultimate pit kan jadi ketika kita merancang
ultimate pit jadi pit akhir dimana semuanya itu dianggap sudah selesai di tambang, kalau kita melakukan
perancangan kan tentu kita merancang dari awal sampai ke akhir nah yang akhir itu misalnya kita
rencanakan yah sampai kedalaman 150 meter misalnya pada saat berakhir nya itu kita tentukan jadi
overall slope angel umumnya ditentukan di awal jadi ketika kita mendesain sebisa mungkin mendekati si
overall slope angle yang dianggap aman itu, nah jadi ada face angle untuk masing” bench atau slope
angle untuk masing” bench ada juga overall slope angle untuk keseluruhan bench atau jenjang dari
ultimate pit okeh jadi dibedakn ada overall slope angle ada slope angle saja nah angle nya atau sudut
nya itu tentu saja dia akan berbeda nilainya, nah jadi ada 2 faktor yang paling mempengaruhi
keekonomian dan juga keselamatan umumnya itu yang paling mempengaruhi sudut yang akan kita
gunakan sebisa mungkin kita membuat sudut se stip mungkin yah atau seterjal mungkin supaya cost nya
lebih sedikit artinya secara keekonomian dia lebih bagus tapi harus didasari oleh perhitungan hasil nilai
keselamatan yang memenuhi factor ore safety untuk jenjang tersebut baik untuk masing” bench untuk
masing” slope angle ataupun yang keseluruhan overall slope angle, nah kemudian istilah” lain tadi ada
saya sebutkan di awal ada ketinggian jenjang kita istilah kan dengan bench height jadi tinggi masing”
jenjang dan tinggi masing” jenjang ini umumnya seragam di setiap pit walauoun nanti bisa jadi secara
peranacangan nya kadang dia tidak seragam ada daerah yang misalnya dari atas ke bawah tidak melulu
sama kekuatan batuan nya kita bisa lebih tinggikan lagi bench nya itu nanti tergantung dari alat nya juga
kemampuan alatnya tapi umumnya itu ketika perancangan dan juga untuk memudahkan kita umumnya
pasti kita buat ketinggian jenjang itu sama nah itu diistilahkan dengan bench height kemudian istilah
lainnya adalah bank width atau lebar bank, lebar bank itu adalah lebar dibentuk oleh crest yang dibagian
atas dengan toe nya jadi kalau ini kan seperti segitiga yah jadi yang dsini ada sudut yang dibentuk oleh
segitiga adalah slope angle atau face angle tunggal kemudian yang bagian sini nya adalah tingginya tinggi
jenjang nya deibagian sini adalah lebar tapi bukan lebar jenjang ya ini namanya bank width atau lebar
banknya sedangkan sedangkan lebar jenjang itu adalah sudut yang dibentuk atau ditari dari toe bagian
atas dengan crest bagian bawah karena disni punya crest juga disini toe nya ini crest nya ini toe nya, nah
lebar yang dibentuk oleh si crest dan toe ini disebut dengan lebar jenjang, nah lebar jenjang juga nanti
akan berbeda-beda lagi tergantung kebutuhannya ketika jenjang nya itu nanti ada jalan tentu saja lebar
nya akan lebih besar kalau dia hanya sebatas jenjang yang kita guanakn untuk selesai produksi atau
selesai produksi tentu dia akan lebih pendek kemudian seperti yang tadi saya katakan kadangkala
setelah suatau penambangan itu selesai pada suatu level itu kita membuat adanya catch bench jadi ada
yang kecil ini itu disebut dengan catch bench atau jenjang penangkap nah ini gunanya ketika ada jatuhan
batuan dari atas misalnya itu bisa tertangkap dulu, misalnya ada kerikil yang jatuh dari atas itu bisa di
catch atau ditangkap dulu oleh si catch bench sebelum dia jatuh kebawah nah ini sangat berguna ketika
kita sudah memasuki tahapan pekerjaan di bagian sini istilahnya working banch nya jadi misalnya disini
adalah working bench atau bench dimana kita bekerja nah itu misalnya setelah selesai peledakan kalau
kita melakukan peledakan atau menggunakan excavator untuk penggaruannya nah itu kan kita tidak
mau ada jatuhan dari atas ketika kita sedang bekerja disini, nah tapi mungkin kalau kalian melihat tidak
semua open pit atau tambang itu ada catch bench nya yah kadang yah dia langsung saja jadi langsung
dari crest atas ke toe bawah apalagi untuk yang jenjang nya itu tidak terlalu tinggi karena resiko nya
tidak terlalu besar, nah jadi lokasi dimana kita bekerja apakah itu peledakan ataupun penggalian nah itu
disebut dengan working bench jenjang dimana kita sedang melakukan pekerjaan disitu pembuatan jalan
juga termasuk didalamnya ketika kita melebarkan misalnya melebarkan pitnya sampai terpenuhi
ultimate pit nya nah itu kan ada working” bench nya atau masih diatasn yah masih di level 1 atau 2 yah
ini semua disebut sebagai working bench dan dibagian bawah ini yang menjadi working bench nya, nah
kemudian ada istilah lagi nanti terutama untuk yang bench nya itu berupa jalan ada istilahnya safety
berm, nah safety berm ini adalah kalau diindonesiakan seperti tanggul yang diletakan di crest level itu di
crest dari level si jenjang nya ini sebagai untuk fatkor keselamatan yah apalagi ada peralatan yang
bekerja disitu apakah itu dump truck dan sebagainya ketika apakah terjadi kecelakaan terguling dan
segala macam bisa tertahan oleh si safety berm ini, ini umumnya kita rencakan juga pembuatan safety
berm nya untuk ketinggiannya biasanya itu yahh nanti biasanya yah nanti rumusannya banyak tapi yang
umum biasanya itu mengambil setengah dari diameter dan terbesar yang bekerja disitu jadi kalau kita
punya dump truck dengan diameter sebesar 5 meter berarti jari” nya 2 stengah jadi kita membuat berm
nya itu sampe 2 stengah meter tingginya, oke kemudian biasanya kalau di jalan tambang atau hauling
road jadi kalau di level itu ada hauling road nya selain safety berm di toe dari lereng nya itu kadang kita
buatkan paritan atau drainage nah ini untuk mengalirkan air yang dari atas dupaya dia mengalir ke
tempat yang kita inginkan tidak menggenangi jalan karena akan menyulitkan operasional nanti kalau
misalkan jalan nya tergenang apalagi becek jadi kita selalu membuat drainage sama seperti di jalan pada
umumnya di jalan sipil tentu ada paritannya begitu juga dengan jalan di tambang, nah jadi ini kira”
secara umum terminology atau geometri dari suatu jenjang yah apa” saja yang ada di jenjang

Okeh kemudian itu namanya tadi berm height yah ketinggian berm nya atau dia ada istilah lain saya lupa
namanya, jai dada ketinggian bermnya selain tadi kalau di jalan nah itu tadi kegunaan nya untuk
kendaraaan yah supaya ada factor keselamatannya tapi di bench yang umum berguna juga selain tadi itu
sama seperti catch bench tadi jadi adanya jatuhan” batuan yang ke bawah ini dia bisa tertahan oleh
berm ini sehingga dia tidak jatuh ke level yang lebih bawah lagi, nah bayangkan kalau batuan itu dari apa
namanya jenjang yang paling atas anggap aja 500 meter ke bawah kalau batuan yang kecil yah dengan
gaya walaupun batuan nya kecil tapi kalau sudah jatuh nya itu sampai ketinggian yang besar sklii tentu
saja itu akan sangat berbahaya batuan yang kecil saja bisa melubangi kendaraan berat misalnya. Oke yah
yang ini tadi yg lebih jelan nya dari gambar yang tadi jadi ada crest kemudian ada toe ada face angle
yang disini ada bench width kemudian ada bank width nah ini istilah” ini jangan sampai lupa sama bench
height yah tinggi bench nya jadi ini adalah tinggi bench ini adalah lebar bench ini adalah sudut lereng
dan yang ini adalah lebar bank

Nah kemudian sedikit penjelasan mengenai konfigurasi bench ada beberapa tambang kadang
menggunakan konfigurasi multijenjang atau doble atau triple bench jadi dalam satu bench tadi yang kita
lihat disini tadi setinggi bench height ini kadang kala di bagi lagi bisa dibagi bisa double atau menjadi
triple bench yang setiap jenjang nya itu nanti dibuat si catchbench tadi perangkap nya tadi gunanya apa
supaya kita bisa menerjakan tapi sekali lagi rancangan nya harus sesuai dengan geotekniknya jadi ketika
kita mau membuat ini lebih terjal si face angle nya lebih terjal nah itu kita butuhkan tambahan si atau
kita bagi dia kita tambah catch bench nya dengan membuat catchbench tadi yah jenjang perangkap atau
penangkap, nah kemudian kalau pada operasi pit bagaimana cara mengontrol sudut lereng nah itu kita
misalnya butuh batuan dari jadi yang bekerja di tambang itu ada bagian perencanaan nya misalnya kita
sebagai mineplanner nya kemudian mine planner yang memberikan arahan ke si surveyor jadi orang
yang melakukan survey baik dia memindahkan data lapangan menuju ke database atau dari kita dari si
planner memindakan ke lapangan nanti si surveyor dia akan membuat tanda jadi sejauh mana si
operator itu dia boleh menggali misalnya kemudian berapa lebar nya nah itu semua yang membuat
tandanya adalah si surveyor berdasarkan informasi dari si planner baru nanti operastor alatnya akan
menggali sesuai anda yang diberikan jadi gak mungkin oerasi dari softwell dia menggali” saja tanpa ada
guidens yang berpengalaman sekalipun tanpa ada guidens bisa saja nanti akan merusak perencanaan
bahkan bisa berbahaya oleh karena itu dibutuhkan penanda-penanda untuk mengontrol sejauh mana si
operator itu boleh menggali misalnya atau boleh bekerja atau berdasarkan lubang” tembak pada
peledakan misalnya kalau kita menggunakan peledakan yah kira” seperti itu

Nah kemudian tentang sudut lereng jadi ada beberapa istilah lain kalau tadi kita sudah ketahui adanya
sudut lereng tunggal atau slope angle atau face angle ada sudut keseluruhan atau overall slope angle itu
keseluruhan dinding pit nya memperhitungkan segala macam yang ada di dalam nya jadi mulai dari ada
yang jalan angkut adanya jenjang penangkap ada profil lain di dalam pit nah itu sudah masuk ke dalam
overall slope angle,nah nanti ada juga misalnya istilah intern Ramp slope angle nah ini sudut gabungan
dari sudut lereng gabungan dari beberapa jenjang diantara jalan angkut ketika bagian dari satu lereng
itu dia memiliki jalan angkut misalnya antara jalan angkut atas dengan bawah nya nah sudut yang
dibentuk oleh si dua jalan angkut itu akan berbeda juga nah itu nanti istilahnya adalah inter ramp slope
angle, nah jadi kalau di dalam perencanaan misalnya kita awalnya tentu saja sebelum meranacngn
sebuah pit misalnya kita butuh bantuan computer yahh untuk mendapatkan pit yang ideal berdasarkan
data inputan kita data dari geoteknik dan segala macam nah itu kita punya suatu rancangan overall pit
atau ultimate pit berdasarkan kedaaan ekonomi dan lain sebagainya sudah kita masukan nah tetapi itu
baru hasil dari algoritma si komputernya tugas kita nanti biasanya adalah merancang karena ultimate pit
kita sudah punya kita akan merancang segala hal yang berhubungan si pit tersebut apakah jalannya
ketika kita sudah punya suatu pit misalnya ini pit dasarnya yahh pit yang paling ekonomis adalah seperti
ini misalnya nah sering disebut dengan pit cell nah kita berusaha nanti merancang sebisa mungkin pit
kita mendekati si shell dari yang diberikan oleh si computer itu karena kan algoritma nya nanti panjang
bagaimana dia mencari pit yang paling optimal untuk menambang berdasarkan data yang kita berikan
nah tentu saja kalau kita menambang kita tidak bisa menambang seperti yang diberikan oleh computer
itu kan kita perlu jalan perlu jalan masuknya kemudian ada berapa jalannya kalau perlu jenjang nya nanti
disesuaikan yang paling penting adalah overall slope angle nya itu sebisa mungking bisa mendekati dari
pit cell yang ditentukan sehingga kita bisa mendapatkan keekonomian yang lebih tinggi tapi umumnya
pasti dia akan lebih landai karena misalnya kita punya jalan di sebelah sini nah ini kan akan nambah lagi
ini misalnya kita punya dua jalan diatas sini dengan sini misalnya nah ini kan sudut yang dibentuk dengna
yang pertama tadi dengan yang kedua ini dia akan berbeda nah itu sepintar pintar nya kita merancang
bagaimana supaya dia bisa mendekati karena pengaruhnya apa ketika kita membuat jenjang yang lebih
lamdai nah ini kana da material yang harus ditambang ada material lain yang harus kita tambang di luar
dari awal kita ekonomisnya nah artinya ada penambahan cost, penambahan cost untuk menambang
material apakah itu overburdennya ataupun nanti bisa termasuk misalnya ada bijihnya juga tentu saja
ada penambahan juga intinya dia akan menambah stripping ratio perbandingan antara material yang
harus ktia tambang dengan material bijih yang akan kita olah atau akan kita jual nah tentu sjaa dengan
adanya perubahan ini tentu saja akan menambah stripping ratio tapi itu memang hal jamak yang
dilakukan karena yah perancangan awal kan dia tidak ada jalan nya tidak ada catch bench dan segala
macam nah ketika kita merancang yah kita harus membuat jalan itu darimana masuknya kemudian di
level mana lagi ketemu jalannya kemudian bentuk jalannya apakah hanya di satu sisi saja misalnya yahh
jadi bagian sini jalanya istilah nya ada stich back atau kita membuat jalan yang keliling keliling pit nya
begitu spiral seperti itu yahh nah itu akan membuat perbedaan juga di overall slope angle,

kembali lagi ke inter ramp slope angle tadi nah jadi ini istilah” nya yah jadi misalnya kita jadi penarikan
overall slope angle nya dari upper must crest sampe ke lower must toe yah oke ini yang dinamakan
overall slope angle, overall slope angle ini itu adalah umumnya yang akhir yahh dari ultimate pit kita
inginkan si overall slope angle nya sekian misalnya nah selama tambang itu berjalan tentu saja overall
slope angle ini kan dia tidak tercapai yah pasti dia lebih lebih landau dulu sampai nanti lama kelamaan
setelah selesai tambang nya dia akan kita usahakan akan mencapai si overall slope angle, nah misalnya
ini tadi overall slope yang kita desain diakhir nanti akan seperti ini anggaplah angka nya di 50.4° nah
ketika kita punya ramp atau jalan atau hauling road di satu saja misalnya di satu sisi lereng kita kita
punya ramp atau jalan selebar 100 feet misalnya ini hitungan nya dalam feet slope angle kita pasti ikut
berubah kan overall slope angle kita adalah sebesar 39° dari tadi yang 50° nah begitu juga nanti kalau
ada tambahan jalan soalnya jalan nya bertambah atau ada dua jalan tentu saja overall slop angle nya dia
akan lebih landau lagi nah jadi sudut yang dibentuk antara si ramp itu disebut dengan inter ramp slope
angle atau inter ramp angle atau antara bagian atas dengan si ramp nya dengan si hauling road nya atau
antara hauling road dengan bawahnya itu disebut dengan inter ramp nah ini kita bisa lihat nah ini hanya
contoh yah tidak menggambarkan yang sebenarnya jadi hanya contoh seperti apa kalau misalkan kita
merancang dari yang ada jalan kemudian tidak ada jalan kemudian lereng secara keseluruhan dengan
kedalaman yang sama nah ini kalau dilihat sebenarnya kedalaman nya sama 250 feet, nah berubah-ubah
nanti adalah dengan lebar jenjang yang sama itu sudut nya pasti akan ikut terubah-ubah nah jadi kalau
ada jalan itu nanti dinamakan dengan inter ramp jadi disini ada inter ramp 1 ada inter ramp 2 nah itu
umumnya diusahakan harus sama kemudian ini kalau ada slope angle dengan ada working bench jadi
ada bagian bench dimana kita masih bekerja ini misalnya dengan lebar 125 feet kalau jalan tadi hanya di
100 feet tanpa ada jalan atau jalan nya adalah tempat atau working bench nya si overall slope angle nya
dia akan ikut berubah juga nah ini dinamakan inter ramp slope angle juga kalau ada working bench ini
contoh nya kalau ada antar jalan atau antar working bench nah ini ada sudut yang dinamakan dengan
inter ramp slop angle nah ini bisa saja berbeda yahh,

nah ini contoh kalau misalkan ada working bench dan juga ada ramp di salah satu sisi dari dari si lereng
nya akan membuat si overall slop angle nya akan lebih landai lagi untuk lebar jenjang yang sama 35 tapi
yang berbeda nanti ada penambahan salah satu jenjang misalnya ada jalannya atau ada yang sedang
bekerja disitu oke sekali lagi ini hanya contoh saja

nah sampai akhirnya nanti jadi setelah selesai yang kita inginkan itu misalnya sdh tidak ada pekerjaan
lagi disitu ini untuk contoh salah satu bench yang tidak dilewati oleh jalan misalnya kemudian pekerjaan
nya sdh selesai nah dengan lebar jenjang yang tentu saja sdh kita perkecil karena tidak ada pekerjaan
tidak ada hauling truck yang bekerja lagi disitu tidak ada yang membawa material mungkin hanya dozer
yang membersihkan” aja nah itu bisa sampai lebih terjal misalnya 61 ° itu dinamakan dengan final slope
angle nah jadi yang kita usahakan itu nanti adalah si final slope angle nya ini tercapai atau tidak nah final
slope angle umumnya itu dia factor of safetynya lebih rendah karena nanti di akhir kan kia kemungkinan
besar pekerjaan sudah selesai jadi resiko kerja nya sudah sedikit rendah namun harus diperhatikan
lereng ini tetap aman unutk kebutuhan pasca tambang misalnya yah kalau misalnya dia hanya diisi oleh
air dijadikan danau menjadi waduk atau segala macam mungkin tidak begitu berpengaruh tapi kalau
dijadikan tempat wisata misalnya atau untuk keperntingan pendidikan nah itu kan misalnya masih ada
orang yang tetap akan turun ke bawah ini artinya di pit ini si lereng nya harus betul” aman juga nah
nanti kadang keamanan ini mengikuti kemanan di sipil yah nah jadi bisa saja diakhir nanti ada perubahan
lagi jadi tugas nya hanya tinggal mengamankan si pit nya saja supaya tidak terjadi longsoran dan segala
macam nah itu tentu saja nanti sangat tergantung dari geoteknik nya factor keamanannya

nah kemudian bagaimana menggambar jenjang dalam peta tambang nah ini sebenarnya sangat
tergantung dari kebutuhan yah apakah dia peta kalau di software mungkin lebih gampang secara
otomatis kita bisa melihat perbedaannya dengan warna yang berbeda misalnya nah tapi kadangkala kan
ketika yang namanya di tambang kita menghasilkan peta jadi ada peta” yang kita perlihatkan selama
shortterem planer misalnya selama bulan tertentu atau periode waktu tertentu nah ada beberapa cara
untuk menggambarkan lokasi jenjang dalam peta tambang jadi karena dalam satu level jadi kalau kita
ngomong kalau kita menggambar misalnya top view atau pent view kita lihat dari atas dan kalian tahu
kalian pernah menggambar atau membuat kontur topografi misalnya topografi pit kurang lebih sama
tapi bedanya arahnya itu ke dalam jadi kalau di topografi yang standar misalnya itu kan kalau ada yang
paling kecil itu artinya menunjukan puncak yah jadii dari sini semakin kesini dia akan semakin tinggi nah
kalau pit kebalikannya semakin Kearah dalam ini pasti dia akan semakin turun karena kita
menggambarkan pit yang menggambarkan lubang nah ini kalau penggambaran petanya misalnya yang
membedakan yah itu kita harus mengerti kalau yah mungkin warnanya bisa berbeda tapi yang paling
penting yang mau saya sampaikan disini adalah ketika kita menggambar crest dan toe dalam satu level
itu kan nhi tadi kita ngomong gini misalnya ada jenjang ini crest dan bagian toe ini kan pada level yang
sama artinya ketika kita menggambarkan dalam peta ada dua garis harusnya di dalam satu level dalam
satu ketinggian harus ada dua garis ada crest nya ada toe nya nah dia pada level yang sama nah ini harus
diperhatikan kalau kalian menggunakan software yah kelihatan yah kalau secara 3D kemudian ada
warna yang berbeda tapi begitu kita print out kita buat suatu petanya nah itu harus bisa kita jabarkan
dengan baik supaya orang bisa mengerti ketika melihat jadi dimana batas dia mulai turun levelnya nah
penggambarannya itu bisa menggunakan 2 jenis garis misalnya tebal dan tipis atau putus” atau bisa juga
tadi menggunakan warna yang berbeda atau ada juga yang lebih sederhananya jadi mengunakan
ketinggian titik tengah jenjang untuk mewakili 1 jenjang jadi tidak digambar ke dua garis yang diambil
adalah titik tengah dari si crest dan toe di level tersebut jadi yang di gambar kontur yang itu adalah
semua tengah” nya jadi yang tidak digambar kan crest dan toenya jadi hanya perlu satu garis tapi tentu
saja kalau secara ini tidak terlalu mewakili kelihatannya nah kemudian di luar pit penggambaran petanya
jadi bagian luar pit ini kan masih ada topogrfi nya yah yang pit itu kan yang kita tambang tentu saja nanti
kita hubungkan dengan topografi lokasi yang kita tambang nah kalau garis” kontur yang ada di luar pit
misalnya ini ada kontur lainnya nah itu ditandai dengan elevasi yang sebenarnya berapa elevasi untuk
masing” garis ini nanti dituliskan yah sesuai dengan elevasi nah yang untuk bagian dalam pit ini
elevasinya kan akan turun ke bawah yah kalau cenderung misalnya ke atas yang ini ke bawah yang di
dalam pit yang jenjang nya di gambarkan pada si lokasi titik tengahnya tapi yang ditandai dengan elevasi
si kakinya yah jadi yang kita tandai itu dengan elevasi si toe nya ini jadi di titik tengah nya ini dimasukkan
nilai elevasi si toe nya begitu juga nanti yang di bawah jadi yang diambil sebagai dasar nya itu adalah si
toe nya elevasi kaki jadi jenjang nya nah kalau nanti ada jalang angkut hauling road diantara garis
kontur nya itu nanti dia akan memotong jalan angkut di tengah” antara 2 jenjang kalau kalian sering lihat
misalnya ada ditunjukan yah hasil desain itu ketika ada jalannya nanti disini si konturnya dia akan
mengikuti si jalannya inhi kontur elevasi untuk jenjang yang di desain disini, nah jadi yang sudah kita
bahas hari ini mengenai terminology dan geometri dari suatu jenjang jadi mulai dari sudut lerengnya
sudut lereng tunggal sudut lereng keseluruhan kemudian terminology-terminologi dari suatu lereng

kemudian selanjutnya tadi sudah saya jelaskan kalau kita mendesain suatu pit tentu kita harus
mendesain juga jalannya atau hauling road nah bagaimana cara kita mendesain hauling road yang baik
lihat beberapa factor dulu yang pertama ketika mendesain suatu jalan kita tentukan umumnya jalan
masuk nya atau jalan keluar nya itu dimana apakah hanya satu atau lebih dari satu msialnya yang kita
perlu perhatikan atau kita perlu perhitungkan jalan keluar tambang itu sebisa mungkin itu dekat dengan
lokasi dimana kita akan dumping jadi dumping area atau waste dump nya lokasi pembuangan tanah
penutup sebisa mungkin dekat dengan jalan keluar tambang untuk menghemat cost yah jadi jangan
sampe kita berputar lagi ke lokasi si dumping areanya dan juga dkat dengan lokasi si crusher kalau
misalnya tambang kita nanti ada lokasi crushernya nah kemudian yang kedua dilihat juga topografi
daerahnya jangan sampe jalan keluar tambang nya itu topografinya di topografi yang curam itu akan
menyulitkan juga ketika si alatnya itu atau dump truck nya itu berjalan nantinya jadi itu yang pertama
yang pertama menentukan dimana letak jalan keluar yang paling baik misalnya jadi pertimbangan nya
sebenarnya banyak tapi pertimbangan umum sebisa mungkin kita dekatkan dengan lokasi waste dump
dan lokasi apakah pabrik apakah crusher karena yang mau kita angkut kana tau yang mau kita keluarkan
ada waste dump nya kemudian ada si bijih nya ada overburdennay ada bijihnya nah kadangkala ada
yang membuat 2 jalur keluar jadi tidak hanya satu nah nanti bisa jadi 1 jalan keluar ntuk ke waste dump
1 jalan keluar untuk menuju ke pabrik nah itu sangat tergantung dari perencanaan dan lokasi nya

yang kedua bagaimana menentukan lebar jalan yang sesuai kalau secara umum bisa dikatakan
umumnya kita bisa mendesain suatu lebar jalan alat angkut lebar rampnya tadi dari toe dan crest si
jenjang nya itu 4 kali lebar truk terbesar yang bekerja disitu jdai dump truck nya misalnya besar nya itu
240 ton saya lupa lebar truk nya berapa itu lebar jalanya bisa sampe 30 -35 m nah ini kasarnya tapi
untuk detail nya kita harus melakukan perhitungan lagi nah umumnya khususnya di Indonesia yah
banyak yang menggunakan rumusan dari AASHTO jadi kita pake rujukan dari departemen transportasi
amerika sebenarnya tidak harus tapi banyak tambang perusahan Indonesia yang melakukan
perencanaannya menggunakan AASHTO ini karena di Indonesia sendiri saya kira belum ada peraturan fix
mengenai aturan lebar jalan yang paling umum orang menggunakan AASHTO jadi banyak yang ikut
seperti itu karena lebih detail dia dia ada perhitungan nya mulai dari truck apa yang digunakan lebar
maksimum truck nya itu berapa misalnya nah kemudian adalah hitung”an tinggi ban nya dan lain
sebagainya tapi bukan hanya lebar alat angkut aja yah AASHTO ini jga nanti jadi ada lebar jalan untuk
yang di bagian hauling road ada yang di bagian dia akan berputar misalnya nah itu semua ada
perhitungan nya masing” yahjadi bukan hanya satu karena akan berbeda ketika ada tikungan tentu saja
kita butuhkan lebar yang lebih yahh dibandingkan dengan jalan yang lurus jadi ada perhitungan yang
lurus ada yang tikungan kemudian seperti apa sudut jalannya karena untuk jalan kan sebenarnya dia
tidak datar yahh si jalan dia harus dti tengah nya itu lebih tiggi sehingga kalau ada air dia akan mengalir
ke kanan kiri jadi nanti bisa digunakan rujukan AASHTO kalau lebih detail banyak tugas akhir mahasiswa”
yang memperhitungkan efektivitas hauling road jalan angkut dia menggunakan rumusan AASHTO karena
di tambang banyak menggunaakn AASHTO oke itu lebar jalan

kemudian selanjutnya adalah kemiringan nah ini kemiringan kalau kita bicara kemiringan kemiringan
umumnya yah jadi kemiringan jalan di tambang sering disebut juga dengan grade berapa grade jalannya
jadi kalau kita mau menanjak jadi kalau kita potong dari samping ada bench nya kemudian dari 1 bench
ini dia akan naik keatas pit nah si grade itu adalah berapa kemiringan si jalan ini secara umum nah kalau
kita Tarik garis disini ada sudut yang terbentuk nah sudut ini nanti dihitung dalam % berapa grade
jalanya nah grade jalan ini juga ada perhitungannya yang ekonomis banyak jjuga penelitian” yang
bermain disini bagaimana menentukan kemiringan jalan yang paling optimal atau optimum misalnya
untuk suatu tambang sebenarnya sangat tergantung dari alat dump truck nya yang bekerja kenapa
kemiringan ini pernting karena kalau jalannya terlalu miring atau grade nya terlalu besar itu alat yang
bekerja tentu akan lebih mengeluarkan bahan bakar yang lebih karena pekerjaan nya akan lebih berat
nah ini akan mempengaruhi cost pada bahan bakar sebaliknya ketika kita mendesain jalan yang
kemiringan atau grade nya di lebih lamdai artinya ruas jalan yang diperlukan akan lebih panjang karena
ini kan dia lebih landau yah artinya ruas jalan yang diperlukan akan lebih panjang karena ini kan dia lebih
landau yah artinya kalau kita buat spiral misalnya tentu akan lebih banyak jalannya sedangkan kalau
lebih curam tentu akan lebih sedikit panjang jalannya nah umumnya berdasarkan pengalaman juga di
tambang-tambang yang sudah berjalan itu grade jalan nya berkisari antara 8-10 % jadi nanti kalian
sering dengar ketika mendesain berapa grade yang digunakan berapa grade jalan yang digunakan ada
yang menggunakan 8 ada yang menggunakan 10 bahkan ada yang tujuh misanya tegantungg dari studi
di tambang nya tapi kalau di awal umumnya kita gunakan di angka 10% misalnya untuk tambang” kecil
jadi untuk rancangan awal kita bisa gunkan di 10 % nanti baru kita yah kita bisa ciptakan scenario-
skenario juga atau coba” mana yang paling optimal nanti sekali lagi kalau dia terlalu terjal alat nya akan
lebih berat bekerja nya sedangkan kalau terlalu landai tentu saja jalannya akan lebih panjang tinggal di
pertimbangkan mana cost yang paling optimal dari situ nah ada yang tau apa arti 8% dan 10 % ini dari
grade jalan kalau grade 8 % itu artinya apa atau grade 10% itu artinya apa yang untuk 10% kalau 10%
kan 10/100 artinya setiap kita berjalan setiap datar 100 m itu kita naik ketinggian nya sebesar 10 m
setiap jarak 100 m itu naik tinggi nya itu 10 m atau bisa juga seperti tadi yang dikatakan syafrudin setiap
kita jalan 10 m kita naiknya 1 m nah jadi inilah yang menjadi grade atau ketinggian nya jadi bukan dalam
sudut yah jadi kalau kita mernacang dalam % artinya jaraknya jadi jarak 100 m beda tinggi antara start
dan finish nya itu sebesar 10 m itu dikatakan sebagai grade 10 % atau kalau misalnya 8% artinya setiap
jarak datar 100 m itu beda tinggi nya adalah 8 m jadi bukan berapa derajat sudutnya yah nah ini yang
dikatakan grade jaaln nanti kalian sering mendengar berapa persen grade 8 grade 7 grade 10 nah ini
rancangan awal umumnya ketika kita merancang awal apalagi menggunakan software nanti ada diminta
ketika kita mau merancang jalan di grade berapa rancangan jalan kita tentu saja semakin kecil nilainya
misalnya grade 5% artinya kan dia akan lebih landai lagi kan setiap 100 m kita naiknya hanya 5 m
misalnya nah dia akan lebih landau sebaliknya kalau angka nya lebih besar misalnya 20 % grade nya nah
itu setia 100 m kita naik misalnya ketinggiannya 20 m artinya dia akan semakin curam oke angka
semakin besar dia akan semakin curam angkanya semakin kecil dia akan semakin landai yah itu kira”
penjelasan untuk kemiringan jalan atau grade, jadi ini semua yang harus diperhatikan untuk jalan yah
mulai dari lebarnya kemiringannya masing” ada perhitungannya

jadi ini kira” penjelasan yang tdi seperti inilah tapi disini dia menggunakna feet yah 500 feet jarak
datarnya ketinggian nya beda 40 feet jadinya 8% juga

kemudian yang terakhr rancangan jalan yang berbentuk spiral dan switchback jadi kalau spiral itu yahh
kalau kita open pit tadi dia mengikuti si pit nya yahh ini ada pit misalnya jalannya itu yah jalannya itu
mengikuti dari sini ke sini terus spiral sampe ke bawah misalnya ini yang dinamakan rancangan spiral
jadi mengikuti bentukan si pit nya tergantung nanti dari grade jalannya nanti akan membentuk spiral
yang berbeda sekali lagi semakin terjal akan semakin pendek semakin landau dia akan semakin panjang
nah kemudian ada lagi yang berbentuk switchback nah switchback ini dia hanya pada satu sisi misalnya
ini pitnya kemudian kita punya jalan masuk dari sini kemudian berbelok disini belok lagi sampe ke bawah
nah ini pit nya ke bawah jadi jalan kita hanya pada satu sisi yang dia berkelok-kelok rancangan jalan
switchback pada satu sisi lereng kita mendesain jalan yang dia berkelok disitu supaya bisa turun kalau
langsung turun kan dia terjal yahh oleh karena itu kita belok-belokan dia nah ini ada pertimbangan nya
sendiri kalau switchback itu umumnya kita hindari karena cenderung dia melambatkan lalulintas karena
dia berkelok-kelok kemudian bannya akan cepat aus perawatan ban akan besar tapi jika ada sisi
tambang yang jauh lebih rendah dari sisi lainnya di sekeliling pit kadang switchback ini malah lebih
ekonomis daripda kita membuat spiral yang mengelilingi seluruh dinding pit kalau switchbakck dia harus
digunakan harus kita merancang jenis switchback maka sebisa mungkin kita buat cukup panjang
sehingga bagian di sebelah dalam dari tikungan itu kemiringannya tidak terlalu terjal nah kemudian
switchback dan spiral ini juga kadang kala diconstreng oleh keadaan si bijih kita jadi kalau misalnya yah
kita tau kan COG bisa berubah-ubah sehingga rancangan kita juga bisa berubah dari yang awal nya
belum ekonomis nanti bisa jadi ekonomis

misalnya kita punya bijih berbentuk seprti ini kemudian kita membuat pit ini contoh saja yahh maaf
kalau tidak jadi di satu sisi ini lebih panjang misalnya si bijih nya ultimate pit limit kita hanya ada pada
batas level ini pada saat perhitungan itu dilakukan nah tapi kan kita tahu kalau si bijih nya ini dia masih
ada kemenerusan ke arah sini artinya suatu saat bisa saja tambang kita akan kita lebarkan kea rah sini
nah ketika si pit itu dia akan di lebar kan lagi misalnya sampe ke sini nah kalau kita merancang jalan yang
spiral kemungkinan besar nanti kita harus bekerja 2 kali yahh ketika jalan nya sudah diranacang di
mengelilingi seluaruh ini nanti pada suatu saat malah tambang yang bisa terbuka lagi mau tidk mau ini
harus kita lebarkan jadi yang ini akan kita bukak lagi sehingga jalan yang disini nanti akan terputus
sehinga harus dibuat jalan baru lagi akan merepotkan Karena ada kemungkinan dengan adanya
kemungkinan ini bisa jadi rancangan kita kita sesuaikan yah jadi membuat jalan hanya pada si lereng
sebelah sini jadi switchback disini tanpa membentuk spiral karena bisa jadi yang ini terbuka lagi kita bisa
buka lagi pada suatu masa nanti jadi jalannya tidak terganggu itu bisa menjadi salah satu pertimbangan
juga kenapa kita merancang jalan yang switchback dibandingkan dengan spiral misalnya
nah kemudian pertimbangan keamanan di jalan yang dua arah umumnya kita buat tanggul istilahnya
nanti ada stradalle bump itu unutk yah sebagai factor keamanan yahh kalau ada truck yang rem nya
blong dia bisa tertahan misalnya atau tidak mengarah ke jlur yang lain yahh karena itu kan dump truck
itu kan kapasitas nya sangat besar yahh 240 ton bisa dibayangkan berapa beratnya jadi kalau dia
kelepasan istilahnya nah itu bisa sangat berbahaya apalagi kalau rem nya blong jadi di tengah” bisa buat
strubble bump atau bisa juga dibuat runaway ramps istilah nya jadi di tiap belokan ketika jalan nya
berbelok apalagi turunan misalnya ini jalan dari sini belok ke bawah sini nah ini kadangkala di bagian sini
nya itu disiapkan namanya runaway ramps nah jadi kalau ada masalah si truck nya ini dia kehilangan
kendali atau tadi rem nya blong yah itu tidak langsung menggelincir ke baway jadi diia bisa tertahan di si
runaway ramps ini nah ini biasanya diisi kerikil” sama kayak misalkan pernah lihat di jalan tol atau jalan
raya jadi di turunan itu kadang kala ada disiapkan di bagian pinggirnya itu jalan lurus yang diisi kerikil”
untuk menghambat laju kendaraan jadi kalau ada truck yang rem nya blong misalnya dia akan masuk ke
runaway ramps itu jadi bisa tertahan disitu jadi tidak menabrak atau meluncur ke bawah yah itu
pertimbangan” keamanan yang umumnya kita kadangkala kita rancang untukjalan angkut

nah kemudian terakhir kita harus perhatikan juga

Anda mungkin juga menyukai