Anda di halaman 1dari 37

CRITICAL BOOK REPORT

“PENGANTAR EKONOMI MIKRO”


THAMRIN & WAHYU EKO NUGRAHA
(2012)

OLEH :

NAMA MAHASISWA : ADELIA SYAFITRI


NIM : 7201220014
DOSEN PENGAMPU : Muammar Rinaldi S.Pd., M.Si
MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MIKRO

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) Tugas ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

Saya sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan report buku
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, agar report buku ini menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan saya semoga ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa program studi Akuntansi, mudah-mudahan
berkenan di hati bapak Muammar Rinaldi, S.Pd., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro.

Medan, November 2020

Adelia Syafitri
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...


BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………... …. ........
A. Rasionalisasi pentingnya CBR ...............................................................................
B. Tujuan penulisan ....................................................................................................
C. Manfaat CBR ……………………………………………………………………..
D. Identitas buku yang direview ……………………………………………………..

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU …………………………………………………….......


A. Bab I (Konsep Dasar Ekonomi Mikro) ……………………………………..
B. Bab II (Fungsi Dalam Ilmu Ekonomi) ……………………............................
C. Bab III (Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan)…………………
D. Bab IV (Elastisitas) ……………………………………………………………
E. Bab V (Teori Perilaku Konsumen) ……………………………………….......
F. Bab VI (Teori Produksi) ………………………………………………………
G. Bab VII (Pasar Persaingan Sempurna) ………………………………………...
H. Bab VIII (Pasar Monopoli)………………………………………………………
I. Bab IX (Pasar Persaingan Monopoli) …………………………………………
J. Bab X (Pasar Oligopoli) ………………………………………………….…..

BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................................


A. Pembahasan Buku Pembanding ………………………………………………..
B. Kelebihan dan kekurangan buku ………………………………………………

BAB IV PENUTUP …………………………...................................................................


A. Kesimpulan …………………………………………………………….………...
B. Rekomendasi …………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku
yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kit abaca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan. Misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang Ekonomi Mikro serta
membandingkannya dengan buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan dalam pembahasannya,
keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang
dianalisis.

C. Manfaat CBR
 Untuk menambah pengetahuan tentang pengantar ekonomi mikro dengan baik
lagi.
 Memperluas wawasan mahasiswa dalam membaca dan mengkritisi sebuah
buku.
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang dilengkapi
dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kelebihan dan kekurangan
buku tersebut.
 Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku-buku yang dianalisis tersebut.

D. Identitas Buku Yang Direview


Identitas buku yang akan saya analisis/review adalah :
 Judul buku : Pengantar Ekonomi Mikro
 Edisi : 1 (Pertama)
 Pengarang : Thamrin
Eko Wahyu Nugraha
 Kota Terbit : Medan
 Tahun Terbit : 2012
 Penerbit : UNIMED press
 Tebal buku : 290 Halaman
 ISBN : 978 – 602 – 8848 – 85 – 5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB 1 (Dasar Suatu Ilmu Ekonomi)


1.1 Pendahuluan

1.2 Definisi Ilmu Ekonomi


Ketika kita mendengar kata ”ekonomi” (economy) yakni berasal dari bahasa yunani
yang memiliki defenisi sederhana yaitu ”pengelola rumah tangga”. Kata tersebut
masih tetap dipakai sebagai suatu awal teori tentang ekonomi, dengan
berkembangnya peradaban manusia ditandainya semakin berkembang pesatnya
perusahaan – perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dan transaksi meliputi
tidak hanya wilyah domestik bahkan transaksi meliputi sampai lintas negara sehingga
menjadikan defenisi ekonomi menjadi berkembang pula.

Menurut Sukirno (2001) persoalan – persoalan mengenai ekonomi yaitu suatu


persoalan yang menghendaki seseorang, suatu perusahaan atau suatu masyarakat
membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Dengan demikian kegiatan ekonomi dapat didefenisikan sebagai kegiatan seseorang
suatu perusahaan atau suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun
mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.

Definisi diatas yang menjelaskan tentang definisi ilmu ekonomi sama halnya
menurut pandangan beberapa ahli ekonomi berikut ini :
 Menurut Salvatore (2006) ilmu ekonomi terbagi menjadi dua yaitu ilmu
ekonomi positif dan normatif. Salvatore (2006) menjelaskan bahwa ilmu
ekonomi menjadi dua bahagian penting yaitu ilmu ekonomi positif (positif
economics) membahas atau mempelajari tentang apa atau bagaimana
masalah – masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat diselesaikan
secara aktual, sebaliknya ilmu ekonomi normatif (normative economics)
berkaitan dengan atau mempelajari tentang apa yang seharusnya atau
bagaimana masalah – masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat
seharusnya diselesaikan.
 Tidak jauh berbeda pandangan menurut Mankiw (2004) mengenai defenisi
ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi (economics) mempelajari bagaimana
masyarakat mengelola sumber – sumber daya yang langka, kelangkaan yang
dimaksud adalah keadaan alamiah dari sumber daya masyarakat yang
senantiasa terbatas.

1.3 Masalah Kelangkaan


Ekonomi timbul karena adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan (needs) dan
sumber daya (resources), kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak terbatas
sedangkan di sisi lain sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa
tersebut sangat terbatas, akibat dari ketidak seimbangan tersebut akan mengakibatkan
masalah kelangkaan dan kekurangan (scarcity).
Menurut pengertiannya, kebutuhan manusia adalah keinginan masyarakat untuk
memperoleh dan mengkonsumsi suatu barang dan jasa. Keinginan masyarakat
terhadap suatu barang harus dibarengi dengan pendapatan masyarakat itu sendiri,
keinginan masyarakat yang disertai dengan kemampuan untuk membeli barang dan
jasa disebut dengan permintaan efektif.

Sukirno (2001) memberikan beberapa contoh mengenai sumber daya di dalam


perekonomian pada umumnya yaitu :
 Tanah dan sumber alam, merupakan sumber daya yang disediakan oleh alam,
sumber daya ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan, air dan
sebagainya.
 Tenaga Kerja. Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat
dalam perekonomian. Arti tenaga kerja meliputi juga keahlian dan
keterampilan yang mereka miliki.
 Modal. Sumber daya ini meliputi benda yang diciptakan oleh manusia dan
digunakan untuk memproduksikan barang – barang dan jasa – jasa yang
mereka butuhkan. Beberapa contoh adalah sistem pengairan, jaringan jalan
raya, bangunan pabrik, mesin, peralatan, dan sebagainya.

Sumber daya mempunyai sifat yang terbatas, artinya sumber daya memliki
keterbatasan di dalam memproduksi suatu barang dan jasa, missal :
1. Tidak semua tanah dan sumber daya alam (barang tambang, kayu dari hutan)
yang disediakan oleh alam digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
2. Tenaga kerja memiliki jumlah yang terbatas di suatu perekonomian, akibat
keterbatasan tersebut perusahaan berupaya untuk mendapatkan tenaga kerja
agar perusahaan dapat berproduksi dengan lancer
3. Tidak semua masyarakat memiliki modal yang besar untuk mendirikan
sebuah pabrik atau perusahaan. Oleh karena itu modal dapat di katakan
sebagai sumber daya yang terbatas.

1.4 Strategi Pengambilan Keputusan Guna Untuk Memaksimalkan Kesejahteraan


Ilmu ekonomi merupakan sebuah subjek yang penting karena adanya fakta tentang
kelangkaan dan keinginan untuk efesien untuk setiap perusahaan dan masyarakat.
A. Nilai Guna Dan Efesiensi
Ilmu ekonomi (economics) mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumber
daya yang langka tersebut. Tujuan ilmu ekonomi bagi masyarakat adalah
bagaimana membuat suatu pemilihan keputusan di dalam membeli barang dan jasa
dengan cara meningkatkan nilai guna (utility) barang tersebut, semakin tinggi nilai
guna barang maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan kenikmatan ketika
mengkonsumsi barang dan jasa tersebut. Manfaat ilmu ekonomi bagi perusahaan
yaitu membuat keputusan untuk menciptakan efesiensi sumber daya yang
dimilikinya, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan laba.
B. Membuat Keputusan Pada Tradeoff
Tradeoff dapat didefenisikan suatu keadaan pertukaran dan merelakan sesuatu
untuk suatu tujuan.
Sebagai contoh seorang mahasiswa harus memutuskan bagaimana
mengalokasikan sumber daya paling berharga yang dimilikinya yaitu waktu,
seorang mahasiswa dapat menghabiskan waktunya untuk belajar ekonomi dan
psikologi, pada saat belajar ekonomi dia mengorbankan waktu nonton tv, dan
ketika belajar psikologi dia mengorbankan waktu untuk tidur. Dalam membuat
keputusan sebagai seorang mahasiswa harus mengorbankan sebagaian besar untuk
nonton tv dan waktu tidur sehingga lebih banyak waktu untuk belajar ekonomi dan
psikologi.
C. Biaya Adalah Pengorbanan Untuk Memperoleh Pendapatan
Sebagai contoh seorang mahasiswa ketika kuliah akan mendapatkan kepintaran
dan berkesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi yang dikorbankan untuk
mendapatkan kepintaran dan kesempatan kerja adalah mahasisawa harus
mengeluarkan sejumlah biaya yaitu biaya kuliah. indekos, membeli buku kuliah,
dsb.

1.5 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


 Teori Klasik
Menurut pandangan Dong Sung dan Hwy Chang (2003) bahwa konsep
Merkantilisme memandang perdagangan sebagai suatu zero – sum game, dimana
surplus perdagangan sebuah negara diimbangi dengan defisit perdagangan sebuah
negara lain, sebaliknya Adam Smith memandang perdagangan sebagai positive –
sum game dimana semua mitra yang berdagang dapat memperoleh manfaat jika
negara – negara melakukan spesialisasi dalam produksi barang – barang dimana
mereka memiliki keunggulan absolut.
Menurut Smith, kemakmuran perekonomian sebuah negara adalah
konsekuensi alamiah dari spesialisasi dalam produksi melalui pembagian tenaga
kerja dan perluasan perdagangan yang dihasilkan. Oleh karenanya ia percaya
bahwa pertumbuhan sebuah negara akan terhenti pada saat kemacetan dan
kerterbatasan pada spesialisasi produksi terjadi.

 Teori Keynesianisme
Keynesianisme, atau ekonomi Keynesian atau teori Keynesian, adalah suatu
teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris aba ke – 20, John
Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, dimana
baik negara dan sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi
Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez – faire, suatu teori ekonomi
yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan
sendiri tanpa campur tangan swasta.

Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat dipengaruhi perilaku
individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonomi klasik yang menyatakan
bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan out put potensial, Keynes
menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor penggerak
perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat
bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan
pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah
meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah
sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan
permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan
akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi
ekonomi akan kembali ke tingkat normal.

1.6 Sistem Perekonomian dan Peranan Pemerintah


Sistem ekonomi adalah kumpulan berbagai unsur ekonomi, bekerja sama dan
berinteraksi dalam mengelola sumber daya, sehingga dapat memberi manfaat secara
optimal dan dapat mencapai suatu kemakmuran.

 Sistem Ekonomi Kapitalisme


Sistem ekonomi kapitalis atau sering disebut dengan juga sistem perekonomian
bebas (Free Market Economic System), yaitu suatu sistem yang pengelolaan
sumber daya dalam kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pihak swasta melalui
kekuatan pasar (mekanisme pasar). Mekanisme pasar yang dipandang Adam
Smith sebagai “invisible hand” merupakan kekuatan permintaan dan penawaran
(demand dan supply).
Kapitalisme suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar – besarnya. Di Amerika
Serikat dan kebanyakan negara demokrat. Kebanyakan persoalan perekonomian
diselesaikan oleh pasar. Oleh karena itu sistem ekonomi itu disebut dengan
ekonomi pasar.
Ekonomi pasar adalah suatu sistem di mana perusahaan individual dan
swasta membuat keputusan mengenai produksi dan mengkonsumsi. Pada ekonomi
pasar, pemerintah tidak campur tangan dalam membuat keputusan ekonomi
disebut dengan laissez – faire.

 Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekononomi campuran adalah perpaduan antara sistem ekonomi kapitalisme
dan sosialisme, adapun ciri – ciri sistem ekonomi campuran adalah :
a) Peranan negara penting, tetapi tidak dominan maksudnya, agar dapat
dicegah tumbuhnya sistem ekonomi sosialisme. Peranan swasta penting,
tetapi tidak dominan. maksudnya agar dapat dicegah tumbunya sistem
ekonomi kapitalis. Dalam sistem ekonomi campuran, usaha negara dan
swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.
b) Sistem ekonomi campuran tidak didominasi oleh modal dan buruh, sistem
ekonomi didasarkan atas asas kebersamaan antara hubungan manusia.
c) Masyarakat memegang peranan penting. Maksudnya, produksi dikerjakan
oleh semua dan dibawah pimpinan atau pengawasan anggota – anggota
masyarakat
d) Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam terkandung didalamnya.

B. BAB II (Himpunan Asal Mula Fungsi Dalam Ekonomi)


 Definisi dan Penulisan Himpunan
Menurut Kalangi (2006) bahwa himpunan gabungan adalah (union) dari dua
himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen – elemen
baik yang dimiliki oleh A dan B. Defenisi ini juga dapat diperluas mencakup
gabungan yang lebih dari dua himpunan. Himpunan gabungan diberi simbol A ∪
B , (dibaca A gabungan B) Sedangkan himpunan irisan (intersection) adalah dari
dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen –
elemen milik A dan B, Himpunan irisan ini diberi simbol A ∩B , (dibaca A irisan
B) Sehingga dapat didefenisikan bahwa :
Gabungan : A∪ B= { x x ∈ A atau x ∈ B }
Irisan : A ∩B= { x x ∈ A dan x ∈ B }
 Definisi dan Simbol Fungsi
Menurut Kalangi (2006) Fungsi adalah suatu hubungan di mana setiap elemen
dari wilayah (domain) saling berhubungan dengan satu dan hanya satu elemen
dari jangkauan (range). Untuk membuat sebuah fungsi terlebih dahulu
(a) Gabungan
(b) Irisan
menganalisis bentuk hubungan antar bilangan pada gambar
diagram venn (a) dapat dijelaskan yaitu, pada umumnya
himpunan A dan himpunan B disebut himpunan gabungan adalah
sebagai berikut :
A∪ B= { x x ∈ A atau x ∈ B }
Sehingga himpunan A dan himpunan B tersebut saling berhubungan disebabkan
bahwa himpunan pasangan berurut selalu menghubungkan dua elemen. Kedua
elemen ini masing – masing dapat berbentuk bilangan nyata atau satu variabel
tertentu. Misalnya, untuk setiap pasangan urut, dimana elemen pertama dari
pasangan urut adalah suatu variabel X = {1,2,3,4}dan elemen kedua dari
pasangan urut adalah suatu variebel Y = {5,6,7,8}, maka ini berarti bahwa ada
hubungan diantara variabel X dan Y . maka hubungan antara variabel X dan Y
dapatdidefenisikan sebagai berikut :
X∪ Y = { x x ∈ A atau x ∈ B }
maka fungsi dapat ditulis sebagai berikut Y = f(X) dan dapat dibaca ”Y adalah
sama denganfungsi dari X”

 Fungsi Non Linier


Fungsi non linier adalah fungsi polinominal tingkat dua karena hanya mempunyai
dua sampai lebih variabel bebas variabel bebas dan berpangkat dua pada variabel
bebas tersebut, bentuk umum persamaan non linear yaitu :
Y f(X) → Y = aX+ bX + c

Dimana :
Y : Variabel dependen (terikat)
X : Variabel independen (bebas)
a, b, dan c : Konstanta dimana a ≠ 0

 Perubahan Nilai A (Intercept) Dan D (Diskriminan) Terhadap Parabola.


Perubahan nilai a (intercept) dan D (dikriminant) akan mempengaruhui bentuk
parabola, dengan demikian perubahan bentuk parabola akan disimpulkan dan
digambarkan sebagai berikut:
a) Apabila a > 0 dan D > 0, maka akan parabola akan terbuka ke atas dan
garis parabola memotong sumbu X.
b) Apabila a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan garis
parabola akan menyinggung tepat pada sumbu X.
c) Apabila a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan garis
parabola tidak memotong dan menyinggung sumbu X.
d) Apabila a < 0 dan D > 0, maka akan parabola akan terbuka ke bawah dan
garis parabola memotong sumbu X.
e) Apabila a < 0 dan D = 0, maka akan parabola akan terbuka ke bawah dan
garis parabola menyinggung tepat pada sumbu X.
f) Apabila a < 0 dan D < 0, maka akan parabola akan terbuka ke bawah dan
garis parabola tidak memotong dan menyinggung sumbu X.

C. BAB III (Permintaan, Penawaran Dan Harga Keseimbangan)


 Permintaan dan faktor – faktor yang mempengaruhinya
Mankiw (2004) menjelaskan bahwa suatu permintaan (demand) dan penawaran
(supply) adalah dua kata yang sering digunakan oleh para ekonom. Permintaan
dan penawaran adalah kekuatan yang menciptakan ekonomi pasar bekerja dengan
baik. Keduanya menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan harga jual barang
tersebut. Seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap suatu barang
dan jasa akan ditentukan oleh beberapa faktor penentu antara lain :
A. Harga barang yang bersangkutan ( Px= price barang x ).
Hukum permintaan menyatakan bahwa: “jika harga suatu barang maupun jasa
meningkat maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan berkurang dan jika
harga suatu barang maupun jasa turun maka jumlah barang dan jasa yang
diminta akan bertambah”. Dari hukum permintaan ini dapat diketahui bahwa
harga barang yang bersangkutan berpengaruh secara negatif terhadap jumlah
barang yang diminta dengan asumsi faktor – faktor lainnya tidak berubah.
Akan tetapi jika faktor lainnya berubah maka hukum permintaan ini tidak
berlaku.
B. Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat dengan barang
tersebut. (Py = harga barang y yang terkait).
Hubungan suatu barang dengan barang lain dalam ekonomi berdasarkan sifat
dikenal dengan barang komplemen (pelengkap/penggenap) dan barang
substitusi (pengganti) dan barang netral. Barang yang sifatnya komplen
adalah barang yang pemakaiannya harus bersamaan. Misalnya gula dengan
kopi, mobil dengan bensin. Jika harga gula meningkat maka jumlah
permintaan terhadap kopi akan berkurang demikian juga sebaliknya sehingga
hubungannya bersifat negatif. Barang yang sifatnya substitusi adalah suatu
barang yang sifatnya saling menggantikan fungsi dari suatu barang, misalnya
daging sapi dengan daging ayam. Jika harga daging sapi meningkat dan asumsi
harga daging ayam konstan maka permintaan terhadap daging sapi berkurang
karena sebagian kosumen akan berpindah mengkonsumsi daging ayam
sebaliknya jika harga daging sapi turun dengan asumsi harga daging ayam
konstan maka permintaan terhadap daging ayam akan berkurang karena
sebagian konsumen akan berpindah meminta daging sapi sehingga
hubungannya bersifat positif. Barang netral merupakan barang yang
permintaannya tidak dipengaruhi oleh harga barang lain. Misalnya harga
pakaian dengan permintaan terhadap buku tulis.
C. Pendapatan konsumen (Y = income).
Jumlah barang yang diminta seorang konsumen sangat dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan konsumen yang bersangkutan. Perubahan jumlah yang
diminta konsumen karena perubahan pendapatan akan dipengaruhi oleh jenis
barang. Menurut Sukirno (2001) penggolongan barang ini diklasifikasikan
barang inferior, barang esensial, barang normal dan barang mewah.
Barang inferior merupakan barang yang jika pendapatan konsumen
bertambah maka kuantitas yang diminta atas barang tersebut akan berkurang.
Seorang konsumen yang pendapatannya bertambah akan mengalihkan
permintaannya terhadap barang lain. Contoh barang inferior adalah ikan asin.
Seorang konsumen yang pendapatannya rendah mengkonsumsi ikan asin
sebanyak 10 kg satu bulan, jika pendapatannya bertambah maka konsumen
tersebut akan mengurangi permintaannya terhadap ikan asin misalnya menjadi
5 kg karena konsumen tersebut mengalihkan sebagian permintaannya
misalnya membeli ayam, daging.
Barang esensial merupakan barang kebutuhan pokok bagi konsumen
misalnya, beras, gula dan pakaian. Permintaan terhadap barang esensial ini
tidak berubah secara signifikan walaupun pendapatan konsumen bertambah.
Barang normal merupakan jenis barang yang jika pendapatan
konsumen bertambah maka kuantitas yang diminta terhadap barang tersebut
bertambah (Jika Y ↑→ Jumlah yang diminta↑)
Barang mewah merupakan barang yang diminta oleh konsumen yang
memiliki pendapatan yang tinggi, dan biasanya konsumen tersebut telah
memenuhi kebutuhan pokoknya. Barang tersebut seperti intan, berlian.
D. Selera konsumen.
Selera konsumen juga akan mempengaruhi jumlah permintaan, misalnya di
Sumatera Utara jumlah permintaan terhadap beras lebih besar jika
dibandingkan dengan di Provinsi Maluku walaupun harganya lebih rendah
karena kebiasaan masyarakat di Maluku mengkonsumsi sagu.
E. Ekspektasi konsumen tentang perekonomian di masa depan.
Perkiraan konsumen tentang harga dan kondisi perekonomian kemasa depan
akan berpengaruh terhadap permintaan. Misalnya jika konsumen memprediksi
akan terjadi kenaikan harga terhadap suatu jenis barang maka jumlah
permintaan saat ini akan bertambah sebaliknya jika konsumen memprediksi
bahwa akan terjadi penurunan harga pada masa akan datang maka konsumen
menunda pembeliannya menunggu harga akan turun, yang berarti jumlah yang
diminta akan berkurang.
F. Distribusi pendapatan masyarakat
Distribusi pendapatan masyarakat akan mempengaruhi tingkat permintaan.
Semakin merata tingkat pendapatan masyarakat jumlah permintaan terhadap
suatu barang dan jasa lebih besar dibandingkan dengan distribusi pendapatan
masyarakat yang kurang merata.

1) Fungsi permintaan
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor – faktor
yang mempengaruhinya dinyatakan dengan fungsi permintaan. Dari faktor – faktor
yang mempengaruhi permintaan ini dapat dirumuskan fungsi permintaan (Kalangi.
2006)
Qdx =f (Px, Py, Y, T, Pp, Ydis)
Dimana :
Qdx : Permintaan terhadap barang x
Px : Harga barang x
Py : Harga barang yang terkait
Y : Pendapatan
T : Selera konsumen
E : Ekspektasi masyarakat
Ydis : Distribusi pendapatan
Menurut Kalangi (2006) hubungan antara jumlah barang yang diminta
terhadap faktor – faktor yang mempengaruhinya dapat dijelaskan sebagai berikut
a) Px - Q dx f = , memiliki arti jumlah barang yang diminta asosiasi
negatif terhadap harga barang itu sendiri, bermakna bahwa setiap
kenaikan harga barang tersebut maka akan menurunkan jumlah barang
yang diminta.
b) Qdx =f + / - Py , memiliki arti jumlah barang yang diminta asosiasi
positif/negatif terhadap harga barang barang yang lain yang
berhubungan dengan barang tersebut, bermakna bahwa setiap kenaikan
harga barang yang lain yang berhubungan dengan barang tersebut
maka akan menaikkan/menurunkan jumlah barang yang diminta.
c) QdX =f +Y , memiliki arti jumlah barang yang diminta asosiasi positif
terhadap pendapatan masyarakat, bermakna bahwa setiap kenaikan
pendapatan masyarakat tersebut maka akan menaikkan jumlah barang
yang diminta terutama, barang normal.
d) QdX =f +T , memiliki arti jumlah barang yang diminta asosiasi positif
terhadap cita rasa masyarakat, bermakna bahwa setiap kenaikan cita
rasa masyarakat tersebut maka akan menaikkan jumlah barang yang
diminta.
e) QdX =f +E memiliki arti jumlah barang yang diminta asosiasi positif
terhadap ramalan masa akan datang, bermakna bahwa setiap kenaikan
dari ramalam dimasa akan datang tersebut maka akan menaikkan
jumlah barang yang diminta.
f) QdX =f +Ydis memiliki ari jika distribusi pendapatan masyarakat lebih
merata maka akan menyebabkan jumlah barang yang diminta akan
bertambah.

Sehingga model persamaan dari pengaruh (a) harga barang tersebut (b)
harga barang lain yang berhubungan (c) pendapatan masyarakat (d) citarasa
masyarakat (e) ramalan akan datang terhadap jumlah barang yang diminta,
adalah sebagai berikut :
QdX = β0 β1Px + β2Py + β3y + β4T + β5 E

Fungsi permintaan adalah sebagai berikut :


Qdx = abPx
Dimana :
Qdx : Jumlah produk X yang diminta dipasar
Px : Harga barang X
b a, : Parameter

2) Fungsi Penawaran
Secara matematis fungsi penawaran dapat dinyatakan sebagai berikut :
QsX =f (Px,Py , C, T)
Dimana :
Qsx : Penawaran terhadap barang x
Px : Harga barang x
Py : Harga barang yang terkait
C : Ongkos produksi
T : Penggunaan Teknologi
Kalangi (2006) menyatakan bahwa hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhinya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) QsX =f +PX , memiliki arti jumlah barang yang ditawarkan berasosiasi
positif terhadap harga barang itu sendiri, bermakna bahwa setiap kenaikan
harga barang tersebut maka akan meningkatkan jumlah barang yang
ditawarkan.
b) QsX =f +Py , memiliki arti jumlah barang yang ditawarkan berasosiasi
positif terhadap harga barang barang yang lain yang berhubungan dengan
barang tersebut, bermakna bahwa setiap kenaikan harga barang yang lain
yang berhubungan dengan barang tersebut maka akan menaikkan jumlah
barang yang ditawarkan.
c) QsX =f - C , memiliki arti jumlah barang yang ditawarkan berasosiasi
negatif terhadap ongkos produksi, bermakna bahwa setiap kenaikan
ongkos produksi, maka akan menurunkan jumlah barang yang ditawarkan.
d) QsX =f +T , memiliki arti jumlah barang yang diminta berasosiasi positif
terhadap pemakaian teknologi perusahaan, bermakna bahwa setiap
kenaikan pemakaian teknologi tersebut maka akan menaikkan jumlah
barang yang ditawarkan

Sehingga model persamaan dari pengaruh (a) harga barang tersebut (b) harga
barang lain yang berhubungan (c) ongkos produksi (d) teknologi, adalah
sebagai berikut :
QsX = β0 + β1PX + β2Py - β3C+ β4T

Fungsi penawaran adalah sebagai berikut :


QsX = a + bPX
Dimana :
QsX : Jumlah produk X yang diminta dipasar
PX : Harga barang X
a,b : Parameter

D. BAB IV (ELASTISITAS)
 Pengertian Elastisitas
Pandangan mengenai elastisitas menurut Mankiw (2004) adalah sebuah ukuran
akan seberapa besar respons para pembeli dan penjual terhadap perubahan yang
terjadi dalam kondisi pasar, memberikan kemampuan kita menganalisis
penawaran dan permintaan dengan ketelitian yang lebih tinggi, ketika mempelajari
beberapa kejadian atau kebijakan yang mempengaruhi sebuah pasar. Kita dapat
membahas tidak hanya arah pengaruhnya, tetapi juga biasanya pengaruh itu. Dapat
disimpulkan bahwa elastisitas menurut Mankiw (2004) adalah ukuran besarnya
respons jumlah permintaan dan jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu
penentunya yaitu harga barang itu sendiri.

 Elastisitas Permintaan.
Elastisisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan permintaan.
Dalam menganalisis elastisitas permintaan perlu untuk mengetahui koefesien
elastisitas yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta per unit waktu
karena adanya persentase perubahan harga tertentu. (E d Salvatore (2006)
menyebutkan rumus koefesien elastisitas permintaan, yaitu :
Ed = ΔQ/Q = ΔQ = Q
ΔP/P ΔP P

Dimana :
Ed : Koefesien elastisitas permintaan
ΔQ : Pertambahan jumlah permintaan barang
ΔP : Pertambahan jumlah harga
Q : Jumlah barang yang diminta
P : Jumlah harga

Tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka
disepakati bahwa elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari,
sama dengan lebih besar dari satu dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga
permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Rumus elastisitas harga permintaan, sebagai berikut :
Ed = - ΔQ . Q atau ΔQ. ΔP
ΔP P Q P
Dimana :
Ed : Elastisitas harga permintaan
Q : Jumlah barang yang diminta
P : Harga barang tersebut
Δ : Delta atau tanda perubahan.
Para ahli ekonomi mengklasifikasikan kurva permintaan berdasarkan
elastisitasnya, Mankiw (2004) menjelaskan elastisitas permintaan menurut jenisnya
sebagai berikut :
 Permintaan inelastis sempurna (tidak elastis sempurna =0)
 Permintaan elastis sempurna = ~ (tidak terbatas)
 Permintaan elastis uniter = 1
 Permintaan tidak elastis < 1

 Elastisitas silang (the cross price elasticity of demand)


Elastisitas permintaan silang (cross price elasticities of demand) adalah mengukur
respons persentase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase
perubahan harga barang lain. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang
adalah sebagai berikut :
Exy = ΔQx . Px
ΔPx Qx

Besarnya nilai elastisitas akan menunjukkan bentuk hubungan antar barang X


dengan barang Y. Sifat hubungan antar barang itu dapat berupa hubungan saling
(complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute)
atau tidak ada hubungan sama sekali (netral).

Rumus atas sifat- sifat itu sebagai berikut:


a) Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka
beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
b) Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik
sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan
diminta akan turun.
c) Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan
sama sekali.

 Elastisitas pendapatan (The Income Elasticity of Demand)


Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) dari pada pendapatan konsumer akan
berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan
tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas
pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan.

 Elastisitas penawaran
Elastisisitas penawaran yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan penawaran.
Dalam menganalisis elastisitas penawaran perlu untuk mengetahui koefesien
elastisitas Es yaitu, persentase perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan per
unit waktu karena adanya persentase perubahan harga tertentu.
Rumus koefesien elastisitas penawaran (Salvatore 2006), sebagai berikut :
Es = ΔQ/Q = ΔP Q
ΔP/P ΔQ P
Dimana :
Es : Koefesien elastisitas penawaran.
ΔQ : Pertambahan jumlah penawaran barang.
ΔP : Pertambahan jumlah harga.
Q : Jumlah barang yang ditawarkan.
P : Jumlah harga.

 Jenis – jenis elasatisitas penawaran


Para ahli ekonomi mengklasifikasikan kurva penawaran berdasarkan
elastisitasnya, elastisitas penawaran menurut jenisnya sebagai berikut :
a) Penawaran inelastis sempurna (tidak elastis sempurna = 0)
b) Penawaran elastis sempurna = ~ (tidak terbatas)
c) Penawaran elastis uniter = 1
d) Penawaran tidak elastis < 1
e) Penawaran elastis > 1

E. BAB V (Teori Perilaku Konsumen)


Teori perilaku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasar, yaitu
menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya.
Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk: teori utiliti dan analisis kepuasan sama.
Ada dua cara pengukuran nilai manfaat (utility) dari suatu komoditas yakni: secara
kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan
menggunakan pendekatan nilai relatif; order atau rangking). Dalam pendekatan utilitas
kardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk setiap unit yang
dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya. Dengan menggunakan metode ordinal
tingkat utility diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya
secara pasti.
Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat
dari pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu. Berkaitan
dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum diminishing marginal utility;
yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit komoditas yang
dikonsumsi.
Teori tingkah laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan
menurun dari kiri tas ke kanan bawah, yaitu menggambarkan apabila harga turun,
permintaan bertambah. Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan mengapa
permintaan atas suatu berang bersifat demikian dan selanjutnya teori nilai guna dapat juga
digunakan untuk mewujudkan kurva permintaan konsumen.
Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari
pengorbanan yang dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan di antara
keduanya dinamakan surplus konsumen.

F. BAB VI (Teori Produksi)


Kegiatan produksi mempunyai kerterkaitan dengan barang yang akan diproduksi dan
bagaimana cara memproduksinya, sehingga yang awal dari bahan mentah (input) menjadi
barang jadi (out put) dan dapat dijual kepada konsumen. Dengan demikian teori produksi
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan faktor – faktor produksi
agar menghasilkan out put.Keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan tentang berapa
banyak yang akan diproduksi, bagaimana memproduksi, dan input apa yang diminta
semuanya mempertimbangkan waktu. Kegiatan produksi dibagi kepada dua rentang
waktu yakni: jangka panjang dan jangka pendek.
Keterkaitan antara faktor – faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan
disebut dengan fungsi produksi. Ada dua model yang dapat digunakan dalam teori
produksi yaitu model produksi dengan satu faktor produksi variabel : produksi total,
produksi marjinal dan produksi rata-rata. Sedangkan model produksi dengan dua faktor
produksi variabel : Isokuan, isokos, dan perubahan output karena perubahan skala
penggunaan produksi (return of scale): kenaikan hasil tetap, kenaikan hasil bertambah dan
kenaikan hasil berkurang.
Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva isocost bersinggungan dengan kurva
isoquant. Di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan
memberikan hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah karena
perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi.
Kombinasi input yang memenuhi aspek teknis dan aspek financial tersebut juga dapat
ditelusuri melalui kurva Expantion Path. Kurva ini menggambarkan kombinasi input yang
menghasilkan output maksimal dengan biaya tertentu, atau output tertentu, dengan biaya
yang rendah apabila perusahaan melakukan perluasan yang menunjukkan keseimbangan
(equilibrium of firm).

G. BAB VII (Pasar Pesaing Sempurna)


Pasar persaingan sempurna dapat didefenisikan sebagai struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan dipasar.
Bentuk pasar dengan persaingan sempurna (perfect competition) ditandai oleh sifat –
sifat berikut
a) Komoditas yang diperjual belikan adalah homogen (serupa)
b) Jumlah penjual atau pembeli yang sangat banyak,
c) Perusahaan adalah penerima harga (price taker).
d) Tidak adanya penetapan-penetapan dari luar yang bersifat memaksa baik
terhadap permintaan, penawaran ataupun terhadap harga dari komoditas yang
diperjualbelikan.
e) Semua unit-unit ekonomi mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
harga.
f) Tiap pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai harga
komoditas yang akan dibeli.
g) Terdapat mobilitas sumber-sumber daya, barang - barang dan atau jasa-jasa
dalam aktivitas ekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
h) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk industri.

Untuk memperolehan keuntungan suatu perusahaan dibedakan menjadi jangka pendek


dan jangka panjang. Hal ini mengingat sifat biaya produksi dari perusahaan dalam jangka
pendek berbeda dengan jangka panjang. Dalam jangka pendek dikenal adanya biaya tetap
(fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) sedangkan dalam jangka panjang tidak
dikenal lagi adanya pemilahan fixed cost maupun variable cost. Dalam jangka pendek
dikenal adanya fixed cost (FC) yang ditimbulkan oleh pemakaian input tetap dan variable
cost (VC) yang ditimbulkan oleh pemakaian input variabel.
Perlu dicatat bahwa pada umumnya perusahaan bertujuan memaksimumkan
keuntungan total (total profit = π ) dan bukannya keuntungan rata-rata per unit yang
terjual π/Q Penegasan tujuan diperlukan karena jumlah unit output yang harus dihasilkan
bila perusahaan bertujuan memaksimumkan total profit akan berbeda dengan bila
perusahaan bertujuan memaksimumkan keuntungan rata-rata per unit yang terjual.
H. BAB VIII (Pasar Monopoli)
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja,
dan perusahaan tersebut hanya menghasilkan barang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat.
Adapun ciri – ciri pasar monopoli adalah :
a) Pasar monopoli adalah industri yang terdiri dari satu perusahaan.
b) tidak mempunyai komoditas pengganti yang mirip (close substitute).
c) tidak dimungkinkannya perusahaan – perusahaan lain masuk industri karena
adanya hambatan yang bersifat legal, undang-undang, teknologi (teknologi yang
digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh), keuangan (modal yang
diperlukan sangat besar) dan sebagainya
d) perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di pasar, yang
menentukan harga.
e) promosi iklan kurang diperlukan

I. BAB IX (Pasar Persaingan Monopolis)


Pasar persaingan monopoli pada berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu
persaingan sempurna dan monopoli. Dengan demikian sifat – sifatnya mengandung unsur
– unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.
Defenisi Pasar persaingan monopoli adalah suatu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product).
Ciri – ciri pasar persaingan monopoli adalah :
a) terdapat cukup banyak pengusaha
b) komoditas berbeda karesteristi
c) perusahaan memiliki sedikit kekuasaan menentukan harga
d) rendahnya hambatan memasuki indutri
e) penjualan promosi sangat efektif

J. BAB X (Pasar Oligopoli)


Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja, ada kalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, pasar itu disebut dengan duopoli.
Ciri – ciri oligopoli adalah :
a) Menghasilkan komoditas standard atau komoditas berbeda corak.
b) kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat
tangguh.(
c) pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang
insentif terutama bila perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas
yang berbeda karakteristik
d) Perusahaan oligopoli yang menghasilkan komoditas standard melakukan
pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit karena iklan tersebut terutama
ditujukan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Buku Pembanding


Buku Pembanding : Principles Of Economic (Mankiw N. Gregory 12)

A. BAB 1 ILMU EKONOMI MAKRO


Presiden Barack Obama Dan Negara Ekonomi Ketika Presiden Obama pindah ke Gedung
Putih pada tahun 2009, perekonomian berada dalam keadaan kekacauan. Standar hipotek
dan penurunan harga perumahan adalah penyebab utama. Krisis mempengaruhi sektor
ekonomi lainnya, mendorong ekonomi ke dalam resesi lain. Beberapa menyamakan
situasi dengan Depresi Besar yang terjadi pada 1930-an. Bagaimana Ekonom Berfikir Para
ekonom menggunakan model untuk memahami apa yang terjadi di dalam perekonomian.
Berikut adalah dua hal penting tentang model: variabel endogen dan eksogen variabel.
Variabel endogen adalah sesuatu yang model mencoba menjelaskan. Variabel eksogen
adalah variabel yang model anggap sudah benar. Singkatnya, endogen adalah variabel di
dalam model, dan eksogen adalah variabel di luar model. Model Dari Permintaan Dan
Penawaran Ini adalah model ekonomi paling terkenal. Ini menggambarkan hubungan di
mana-mana antara pembeli dan penjual di pasar. Titik potongnya disebut ekuilibrium.
Dasar-Dasar Dari Pasar Kliring Kliring pasar adalah proses penyelarasan dimana
keputusan antara pemasok dan yang meminta mencapai keseimbangan.
Berikut adalah cara kerjanya: Katakanlah Anda mulai dengan permintaan dan kurva
penawaran untuk CD. Ingat bahwa kurva permintaan miring ke bawah arti bahwa ketika
Anda
Meningkatkan harga (dengan bergerak sepanjang kurva permintaan), kuantitas yang
diminta menurun. Sebaliknya, lereng kurva penawaran ke atas menyiratkan bahwa kenaikan
harga (dengan bergerak sepanjang kurva penawaran), jumlah yang ditawarkan akan
meningkat. Titik pusat adalah di mana keputusan pasar mencapai keseimbangan. Sekarang,
anggaplah bahwa ada peningkatan mendadak dalam permintaan untuk CD. Permintaan akan
bergeser dari D ke D'. Peningkatan permintaan menempatkan tekanan naik pada harga ke titik
B karena harga asli, P * tidak lagi membersihkan pasar. Perhatikan "kekurangan." Dasar Dari
Permintaan Dan Penawaran Pergeseran permintaan: Misalkan pendapatan Anda naik
Permintaan Anda untuk produk tertentu, misalnya, pizza, juga akan meningkat. Hal ini berarti
pergeseran ke kanan pada kurva permintaan dari D ke D '. Hasil: keduanya harga dan kuantitas
yang lebih tinggi.
Pergeseran Supply Penurunan harga bahan meningkatkan penawaran pizza; pada
harga berapa pun, penjual pizza menemukan bahwa penjualan pizza lebih menguntungkan,
sehingga penawaran pizza meningkat. Hal ini berarti pergeseran ke kanan pada penawaran
dari S ke S '. Hasil: harga turun, kuantitas meningkat. Harga: Fleksibel vs Sticky Ekonom
biasa mengasumsikan pasar akan mencapai ekuilibrium penawaran dan permintaan, yang
disebut proses kliring pasar. Asumsi ini merupakan inti contoh pizza. Tapi, dengan asumsi
bahwa pasar jelas terus menerus, tidak realistis. Untuk pasar untuk membersihkan terus, harga
harus menyesuaikan seketika terhadap perubahan penawaran dan permintaan. Tapi, bukti
menunjukkan bahwa harga dan upah sering menyesuaikan dengan lambat. Jadi, ingatlah
bahwa meskipun model kliring pasar mengasumsikan bahwa upah dan harga fleksibel,
kenyataannya, sebagian upah dan harga bersifat kaku. Model pasar-kliring mungkin tidak
menggambarkan setiap instan dalam perekonomian, tetapi mereka menggambarkan
keseimbangan ke arah mana kecenderungan perekonomian. Menggunakan mikroekonomi
dalam makroekonomi Mikroekonomi Mikroekonomi adalah studi tentang bagaimana rumah
tangga dan perusahaan membuat keputusan dan bagaimana pembuat keputusan ini
berinteraksi di pasar yang lebih luas. Dalam ekonomi mikro, seseorang memilih untuk
memaksimalkan utility nya untuk kendala anggaran nya. Makroekonomi Peristiwa
makroekonomi muncul dari interaksi banyak individu yang mencoba untuk memaksimalkan
kesejahteraan mereka sendiri. Karena variabel agregat adalah jumlah dari variabel yang
menggambarkan keputusan individu, studi makroekonomi didasarkan pada fondasi ekonomi
mikro.

B. BAB 2 (Data Makroekonomi GDP, CPI, dan Pengangguran Produk Domestik Bruto
atau GDP Produk Domestik Bruto)
Adalah ukuran terbaik seberapa baik kinerja perekonomian. Biro Analisis Ekonomi
(bagian dari US Dept of Commerce) menghitung PDB melalui data administratif, yang
merupakan produk sampingan dari fungsi pemerintahan seperti pengumpulan pajak,
program pendidikan, pertahanan, dan regulasi, dan data statistik, yang berasal dari survei
pemerintah misalnya, perusahaan ritel perusahaan manufaktur dan aktivitas pertanian.
Pendapatan, Pengeluaran, dan arus sirkulasi pendapatan Total setiap orang dalam
perekonomian Total pengeluaran pada perekonomian output barang dan jasa Untuk
perekonomian secara keseluruhan, pendapatan harus sama pengeluaran. GDP mengukur
aliran uang dalam perekonomian. GDP deflator Deflator harga implisit untuk GDP

GDP Nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari output perekonomian. GDP riil
mengukur output yang dinilai pada harga konstan. Deflator PDB, juga disebut deflator
harga implisit untuk GDP, mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun
dasar. Hal ini mencerminkan apa yang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam
perekonomian. Komponen Pengeluaran Ini yang disebut identitas perhitungan pendapatan
nasional. Pengukuran Lain Pendapatan Untuk melihat bagaimana langkah-langkah
alternatif pendapatan berhubungan satu sama lain, kita mulai dengan GDP dan menambah
atau mengurangi berbagai kuantitas. Untuk mendapatkan produk nasional bruto (GNP),
kita menambah penerimaan dari pendapatan faktor produksi (upah, laba, dan sewa) dari
seluruh dunia dan mengurangi pembayaran dari pendapatan faktor ke seluruh dunia.
Pembayaran GNP = GDP + Faktor dari luar negeri - Pembayaran Faktor ke Luar Negeri
Bila GDP mengukur pendapatan total yang diproduksi di dalam negeri, GNP mengukur
pendapatan total yang diperoleh oleh negara (penduduk suatu negara).

Untuk mendapatkan produk nasional bersih (NNP), kita kurangi depresiasi modal-
jumlah saham perekonomian tanaman, peralatan, dan struktur residensial yang habis
dipakai selama setahun: NNP = GNP - Depresiasi Dalam perhitungan pendapatan
nasional, depresiasi disebut konsumsi modal tetap. Ini sama dengan sekitar 10% dari GNP.
Karena depresiasi modal adalah biaya produksi output ekonomi, mengurangi penyusutan
menunjukkan hasil bersih dari kegiatan ekonomi. Nasional Net kira-kira sama dengan
ukuran lain yang disebut pendapatan nasional. Kedua berbeda dengan koreksi kecil yang
disebut perbedaan statistik yang muncul karena sumber data yang berbeda mungkin tidak
benar-benar konsisten. CPI Versus GDP Deflator PDB deflator mengukur harga semua
barang yang diproduksi, sementara CPI mengukur harga hanya barang dan jasa yang dibeli
oleh konsumen. Dengan demikian, peningkatan harga barang yang dibeli hanya oleh
perusahaan atau pemerintah akan muncul dalam deflator PDB, tetapi tidak dalam CPI.
Juga, perbedaan lain adalah bahwa deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang
diproduksi di dalam negeri. Barang-barang impor bukan bagian dari GDP dan karenanya
tidak muncul dalam deflator GDP. Perbedaan ketiga adalah cara keduanya mengagregasi
harga dalam perekonomian. CPI menerapkan timbangan tetap pada harga barang yang
berbeda, sedangkan deflator GDP menerapkan timbangan yang berubah. Mengukur
Pengangguran Angkatan kerja didefinisikan sebagai jumlah orang yang bekerja dan
pengangguran, dan tingkat pengangguran didefinisikan sebagai persentase dari angkatan
kerja yang menganggur. Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah persentase dari populasi
orang dewasa yang berada di angkatan kerja.

C. BAB 3 (Pendapatan Nasional)


Di mana ia Datang Dari dan Ke Mana Perginya Apa itu model klasik? Ini adalah model
analisis cukup sederhana namun kuat yang dibangun di sekitar pembeli dan penjual
mengejar kepentingan mereka sendiri (dalam aturan yang dibuat pemerintah). Itu
penekanan pada konsekuensi kompetisi dan upah fleksibel / harga untuk keseluruhan
angkatan kerja dan output riil. Akarnya kembali ke 1776-Adam Smith, Wealth of Nations.
The Wealth of Nations menyatakan bahwa ekonomi dikendalikan oleh "tangan tak
terlihat" di mana sistem pasar, bukan pemerintah akan menjadi mekanisme terbaik untuk
perekonomian yang sehat. Mengapa Model Klasik itu Penting? Jantung dari sistem pasar
terletak pada "kliring pasar" proses dan konsekuensi dari individu mengejar kepentingan
diri sendiri. Dalam modul ini, kita akan mengembangkan model klasik dasar untuk
menjelaskan berbagai interaksi ekonomi. Faktor Dari Produksi Faktor-faktor produksi
adalah input yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dua faktor yang paling
penting dari produksi modal dan tenaga kerja. Dalam modul ini, kita akan mengambil
faktor-faktor ini seperti yang diberikan (maka overbar yang menggambarkan bahwa nilai-
nilai ini tetap). K (capital) = K L (labor) = L Fungsi Produksi Teknologi produksi yang
tersedia menentukan seberapa banyak output diproduksi dari jumlah tertentu modal (K)
dan tenaga kerja (L). Fungsi produksi merupakan transformasi dari input menjadi output.
Asumsi utama adalah bahwa fungsi produksi memiliki skala hasil konstan, yang berarti
bahwa jika kita meningkatkan input sebesar z, output juga akan meningkat dengan z. Kami
menulis fungsi produksi sebagai: Y = F (K, L)
Penawaran Barang Dan Jasa Kita sekarang dapat melihat bahwa faktor-faktor
produksi dan fungsi produksi bersama-sama menentukan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan, yang sama dengan output perekonomian. jadi, Pada bagian ini, karena kami
menganggap bahwa modal dan tenaga kerja tetap, kita juga bisa menyimpulkan bahwa Y
(output) adalah tetap juga. Bagaimana Distribusi Pendapatan Nasional Ke Faktor Produksi
Faktor harga Modal Dan Tenaga Kerja Untuk membuat produk, perusahaan memerlukan
dua faktor produksi, modal dan tenaga kerja. Mari kita mewakili teknologi perusahaan itu
dengan faktor produksi: Y = F (K, L) Perusahaan menjual outputnya dengan harga P,
mempekerjakan pekerja dengan upah W, dan menyewa modal dengan bunga R. Tujuan
perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Laba adalah penerimaan dikurangi biaya. Pendapatan sama dengan P × Biaya Y. termasuk
tenaga kerja dan biaya modal. Biaya tenaga kerja sama W × L, upah dikalikan dengan
jumlah tenaga kerja L. Biaya modal sama R × K, harga sewa modal R dikali jumlah modal
K. Laba = Pendapatan - Biaya Pekerja - Biaya Modal = PY - WL - RK Kemudian, untuk
melihat bagaimana laba bergantung pada faktor-faktor produksi, kita gunakan fungsi
produksi Y = F (K, L) untuk menggantikan Y untuk memperoleh: Profit = P × F (K, L) -
WL - RK Persamaan ini menunjukkan bahwa laba bergantung pada P, W, R, L, dan K.
Perusahaan kompetitif memakai harga produk dan faktor yang tetap dan memilih jumlah
tenaga kerja dan modal yang memaksimalkan laba.

D. BAB 4 (Uang dan Inflasi)


Apa itu uang? Sebagai alat tukar, uang digunakan untuk membeli barang dan jasa.
Kemudahan di mana aset dapat dikonversi menjadi alat tukar dan digunakan untuk
membeli hal- hal lain yang kadang-kadang disebut likuiditas aset itu. Uang adalah aset
yang paling likuid perekonomian.
Apa itu inflasi? Inflasi adalah peningkatan tingkat rata-rata harga, dan harga adalah tingkat
di mana uang dipertukarkan untuk barang atau jasa. Teori kuantitas dari uang Persamaan
kuantitas adalah suatu identitas: definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika satu
variabel berubah, satu atau lebih dari yang lain juga harus berubah untuk menjaga
identitas. Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M)
kali perputaran uang (V) yang sama dengan harga (P) kali jumlah transaksi (T): V dalam
persamaan kuantitas disebut transaksi perputaran uang. Ini memberitahu kita berapa kali
uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu. Transaksi dan output yang terkait,
karena semakin banyak ekonomi menghasilkan, semakin banyak barang yang dibeli dan
dijual. Jika Y menunjukkan jumlah output dan P menunjukkan harga satu unit output,
maka nilai uang dari output adalah PY. Kita langkah-langkah yang dihadapi untuk
variabel-variabel ini ketika kita membahas pos pendapatan nasional.

Versi persamaan kuantitas disebut kecepatan pendapatan uang, yang memberitahu kita
jumlah kali uang masuk pendapatan seseorang dalam waktu tertentu. Fungsi permintaan
uang dan persamaan kualitas Mari kita ekspresikan kuantitas uang dalam hal jumlah
barang dan jasa yang dapat membeli. Jumlah ini, M / P disebut keseimbangan uang riil.
Keseimbangan uang riil mengukur daya beli dari persediaan uang. Fungsi permintaan
uang adalah persamaan yang menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang orang
ingin pertahankan. Berikut adalah fungsi permintaan uang sederhana: di mana k adalah
konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ingin pegang untuk setiap dolar
yang mereka peroleh. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil
yang diminta sebanding dengan pendapatan riil. Inflasi dan tingkat bunga Suku Bunga
Riil dan Nominal Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank membayar tingkat
bunga nominal dan kenaikan daya beli Anda dengan tingkat bunga riil. Hal ini
menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi, di mana r adalah
tingkat bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi, dan ingat p
yang hanya perubahan persentase tingkat harga P. The fisher effect Fisher Equation
menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal bunga.
Satu-ke-satu hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal adalah efek
Fisher. Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena dua alasan: karena
perubahan tingkat bunga riil atau karena perubahan tingkat inflasi.

E. BAB 5 (EKONOMI TERBUKA)


Aliran internasional dari modal dan barang Identitas akun pendapatan nasional di
ekonomi terbuka Perhatikan kita telah menambah ekspor netto, NX, didefinisikan sebagai
EX - IM. Juga, perhatikan bahwa pengeluaran domestik pada semua barang dan jasa
adalah jumlah pengeluaran domestik di rumah tangga barang dan jasa dan barang dan jasa
asing. Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan Tabungan dan Investasi
dalam Perekonomian Terbuka Kecil Ekspansi Fiskal Domestik pada Perekonomian
Terbuka Kecil.
Kenaikan belanja pemerintah atau penurunan pajak mengurangi tabungan nasional
dan menggeser kurva tabungan nasional ke kiri. Ekspansi Fiskal Luar Negeri pada
Perekonomian Terbuka Kecil Ekspansi fiskal di perekonomian luar negeri yang cukup
besar untuk mempengaruhi tabungan dan investasi dunia meningkatkan tingkat bunga
dunia dari r1 * ke r2 *. Pergeseran jadwal Investasi dalam Ekonomi Terbuka Kecil
Pergeseran ke luar pada kurva investasi dari I (r) 1 ke I (r) 2 meningkatkan jumlah investasi
di dunia suku bunga r *.

F. BAB 6 (PENGANGGURAN)
Kehilangan pekerjaan, menemukan pekerjaan dan tingkat pengangguran alami Tingkat
rata-rata pengangguran perekonomian yang berfluktuasi disebut tingkat pengangguran
alamiah. Tingkat alami adalah tingkat pengangguran ke arah mana perekonomian
gravitates dalam jangka panjang. Mari kita mulai dengan beberapa persamaan mendasar
yang akan membangun model dinamika angkatan-kerja yang menunjukkan apa yang
menentukan tingkat alamiah. Menggunakan notasi ini, tingkat pengangguran adalah U /
L. Sekarang, kami akan menunjukkan tingkat pemutusan kerja sebagai s. Biarkan f
menunjukkan tingkat perolehan pekerjaan. Bersama ini menentukan tingkat
pengangguran.
Dari persamaan sebelumnya, kita tahu bahwa E = L - U, yang merupakan jumlah yang
digunakan sama dengan angkatan kerja dikurangi jumlah pengangguran. Jika kita
mengganti (LU) untuk E dalam kondisi mapan, kita menemukan: Kemudian, membagi
kedua sisi dengan L dan untuk mendapatkan: Sekarang memecahkan U / L untuk
menemukan: Implikasi kebijakan Setiap kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan
tingkat pengangguran alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja ataupun
meningkatkan tingkat perolehan pekerjaan. Demikian pula, setiap kebijakan yang
mempengaruhi tingkat pemutusan hubungan kerja atau perolehan kerja juga mengubah
tingkat pengangguran alamiah. Kekakuan Upah riil dan Pengangguran Struktural Jika
upah riil tertahan di atas tingkat ekuilibrium, maka pasokan tenaga kerja melebihi
permintaan, Hasil: U.
Pengangguran Upah kekakuan adalah kegagalan upah untuk menyesuaikan sampai
penawaran tenaga kerja sama dengan permintaan tenaga kerja. Pengangguran yang
disebabkan kekakuan upah dan penjatahan pekerjaan disebut pengangguran struktural.
Pekerja menganggur bukan karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan yang paling
sesuai dengan kemampuan mereka, melainkan, pada upah akan, pasokan tenaga kerja
melebihi permintaan. Para pekerja ini hanya menunggu pekerjaan yang akan tersedia.
Efisiensi upah Teori efisiensi upah menunjukkan bahwa upah tinggi membuat pekerja
lebih produktif. Jadi, meskipun pengurangan upah akan menurunkan tagihan upah
perusahaan, itu akan juga menurunkan produktivitas pekerja dan laba perusahaan. Teori
efisiensi upah pertama menunjukkan bahwa upah mempengaruhi kesehatan. Sebuah teori
efisiensi upah kedua menyatakan upah tinggi mengurangi perputaran tenaga kerja. Teori
efisiensi upah ketiga menyatakan bahwa kualitas rata- rata tenaga kerja perusahaan
bergantung pada upah yang dibayar ke karyawannya. Sebuah teori efisiensi upah keempat
menyatakan bahwa upah yang tinggi meningkatkan upaya pekerja.

G. BAB 7 (PERTUMBUHAN EKONOMOI 1 AKUMULASI MODAL DAN


PERTUMBUHAN PENDUDUK)
Model pertumbuhan Solow The Solow Growth Model ini dirancang untuk
menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja,
dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap output total suatu negara dari barang dan jasa. Mari kita sekarang
memeriksa bagaimana model memperlakukan akumulasi modal. Mari kita menganalisis
penawaran dan permintaan barang, dan melihat berapa banyak output diproduksi pada
waktu tertentu dan bagaimana output ini dialokasikan di antara berbagai alternatif. Fungsi
produksi Fungsi produksi merupakan transformasi dari input (tenaga kerja (L), modal (K),
teknologi produksi) ke dalam output (barang dan jasa untuk jangka waktu tertentu).
Penyajian aljabar adalah: zY = F (zK ,zL) Pengembalian konstan untuk skala Asumsi ini
memungkinkan kita menganalisis semua kuantitas relatif terhadap ukuran angkatan kerja.
Set z = 1 / L.
Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian sebagaimana
diukur oleh jumlah pekerja tidak mempengaruhi hubungan antara output per pekerja dan
modal per pekerja. Jadi, mulai sekarang, mari kita menunjukkan semua kuantitas dalam
istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Berikut ini adalah fungsi produksi kita :, di mana f
(k) = F (k, 1). Marginal Product of Capital (MPK) Kemiringan fungsi produksi Fungsi
produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal per pekerja k menentukan jumlah output
per pekerja y = f (k). Kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal: jika k
meningkat sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit. output, konsumsi dan investasi
Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk
setiap tingkat k, output f (k), investasi adalah sf (k), dan konsumsi adalah f (k) - sf (k).
Depresiasi Ingat investasi sama dengan tabungan maka, dapat ditulis Dk = s f(k) – dk

H. BAB 8 (PERTUMBUHAN EKONOMI II: TEKNOLOGI, EMPIRIS DAN


KEBIJAKAN)
Kemajuan teknologi dalam model Solow Model Solow tidak menjelaskan kemajuan
teknologi tapi, sebaliknya, mengambilnya seperti yang diberikan dan menunjukkan
bagaimana berinteraksi dengan variabel lain dalam proses pertumbuhan ekonomi.
Menambahkan Efisiensi Tenaga Kerja "E" Untuk memasukkan kemajuan teknologi,

pekerja. Ini memperhitungkan jumlah pekerja L dan efisiensi tiap pekerja, E. Ini
menyatakan bahwa total output Y bergantung pada modal K dan pekerja L x E. Esensi
dari model ini adalah bahwa peningkatan E (efisiensi) analog dengan peningkatan L
(jumlah pekerja). Dengan kata lain, seorang pekerja tunggal (jika dua kali lebih produktif)
dapat dianggap sebagai dua pekerja. L x E ganda dan manfaat ekonomi dari peningkatan
produksi barang dan jasa. Buruh menambah Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi
menyebabkan E tumbuh pada tingkat g, dan L tumbuh pada tingkat n jadi jumlah pekerja
L x E tumbuh pada tingkat n + g. Sekarang, perubahan persediaan modal per pekerja
adalah: Dk = i - (d + n + g) k, di mana saya sama dengan s f (k). Jadi, y = f (k) sekarang
berbeda. Juga, bila g ditambahkan, gk diperlukan untuk menyediakan modal baru "pekerja
efektif" yang diciptakan oleh kemajuan teknologi. Efek Kemajuan Teknologi Modal per
pekerja efektif adalah konstan pada kondisi mapan. Karena y = f (k), output per pekerja
efektif juga konstan. Namun efisiensi tiap pekerja yang sebenarnya tumbuh pada tingkat
g. Jadi, output per pekerja, (Y / L = y x E) juga tumbuh pada tingkat g. Total output Y =
y x (E x L) tumbuh pada tingkat n + g. Pengenalan kemajuan teknologi juga memodifikasi
kriteria untuk Golden Rule. Tingkat modal Kaidah Emas sekarang didefinisikan sebagai
kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per pekerja efektif. Jadi, kita dapat
menunjukkan bahwa konsumsi kondisi mapan per pekerja efektif adalah: Konsumsi
kondisi-mapan dimaksimalkan jika MPK = d + n + g, menata ulang, MPK - d = n + g.
Artinya, pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal neto, MPK - d, sama
dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g. Karena perekonomian aktual mengalami
baik pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, kita harus menggunakan kriteria ini
untuk mengevaluasi apakah mereka memiliki lebih atau kurang modal daripada mereka
akan di steady state Golden Rule. Keseimbangan ekonomi Menurut model Solow,
kemajuan teknologi menyebabkan nilai-nilai banyak variabel untuk naik bersama-sama
dalam kondisi mapan, kondisi ini disebut pertumbuhan yang seimbang. Dalam kondisi
mapan, output per pekerja, Y / L, dan persediaan modal per pekerja, K / L, keduanya
tumbuh pada tingkat g, yang merupakan tingkat kemajuan teknologi. Hal ini konsisten
dengan data AS dalam g telah menjadi sekitar 2 persen secara konsisten selama 50 tahun
terakhir.
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga faktor. Upah riil tumbuh pada tingkat
kemajuan teknologi, tapi harga sewa modal riil tetap konstan dari waktu ke waktu. Sekali
lagi, selama 50 tahun terakhir, upah riil telah meningkat sebesar 2 persen dan telah
meningkat hampir sama dengan GDP riil. Namun, harga sewa modal riil (pendapatan
modal riil dibagi dengan modal) sudah hampir sama.

I. BAB 9 (PENGENALAN FLUKTUASI EKONOMI)


Siklus bisnis Fluktuasi jangka pendek dalam output dan kesempatan kerja yang disebut
siklus bisnis. Dalam bab-bab sebelumnya, kami mengembangkan teori untuk menjelaskan
bagaimana perekonomian berperilaku dalam jangka panjang; sekarang kita akan berusaha
untuk memahami bagaimana perekonomian berperilaku dalam jangka pendek. Model
Penawaran Agregat dan Permintaan Agregat Model makroekonomi ini memungkinkan
kita untuk mengkaji bagaimana tingkat harga agregat dan kuantitas output agregat
ditentukan dalam jangka pendek. Ini juga memberikan cara untuk membedakan
bagaimana perekonomian berperilaku dalam jangka panjang dan bagaimana berperilaku
dalam jangka pendek. Agregat permintaan Permintaan agregat (AD) adalah hubungan
antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat. Ini memberitahu kita jumlah
barang dan jasa orang ingin membeli pada setiap tingkat harga. Ingat Teori Kuantitas
Uang (MV = PY), di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P
adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Itu membuat asumsi tidak cukup
realistis, tapi sangat nyaman bahwa kecepatan konstan dari waktu ke waktu. Juga, ketika
menafsirkan persamaan ini, ingat bahwa persamaan kuantitas bisa ditulis ulang dalam hal
penawaran dan permintaan keseimbangan uang riil: M / P = (M / P) d = kY, di mana k =
1 / V adalah parameter menentukan berapa banyak uang orang ingin pegang untuk setiap
dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa pasokan uang menyeimbangkan M /
P sama dengan permintaan dan kebutuhan yang proporsional dengan output. Asumsi
kecepatan konstan setara dengan asumsi permintaan konstan untuk keseimbangan uang
riil per unit output. Kurva agregat permintaan Permintaan Agregat (AD) menunjukkan
hubungan negatif antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa menuntut Y. Hal ini
diambil untuk nilai tertentu jumlah uang beredar M. Kurva permintaan agregat ke bawah:
semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat keseimbangan riil M / P, dan
karena itu lebih rendah kuantitas barang dan jasa yang diminta Y. Saat tingkat harga
menurun, kita akan bergerak turun sepanjang kurva AD. Setiap perubahan di M atau V
akan menggeser kurva AD. Ingat bahwa permintaan output riil bervariasi berbanding
terbalik dengan tingkat harga.
J. BAB 10 PERMINTAAN AGREGAT I: MEMBANGUN MODEL IS-LM
Model keynes Model Keynesian dapat dilihat sebagai menunjukkan apa yang
menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat
harga adalah tetap, pergeseran dalam permintaan agregat kurva menyebabkan perubahan
pendapatan nasional, Y. Model permintaan agregat yang dikembangkan dalam bab ini
disebut IS-LM merupakan interpretasi terkemuka karya Keynes '. Model IS-LM
mengambil tingkat harga seperti yang diberikan dan menunjukkan apa yang menyebabkan
pendapatan berubah. Ini menunjukkan apa yang menyebabkan AD bergeser. IS (investasi
dan tabungan) model 'pasar barang'. LM (likuiditas dan uang) model 'pasar uang’ The
Keynesian Cross Perpotongan Keynesian menunjukkan bagaimana pendapatan Y
ditentukan untuk tingkat tertentu yang direncanakan I investasi dan kebijakan fiskal G dan
T. Kita dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana perubahan
pendapatan ketika salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran yang sebenarnya
adalah jumlah rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan
jasa (GDP). Pengeluaran yang direncanakan adalah jumlah rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah ingin membeli barang dan jasa. Perekonomian berada dalam keseimbangan
ketika: Realisasi Pengeluaran = Rencana Pengeluaran atau Y = E 45 derajat garis (Y = E)
memplot titik di mana kondisi ini berlaku. Dengan penambahan fungsi pengeluaran yang
direncanakan, ini diagrambecomes perpotongan Keynesian. Bagaimana ekonomi
mencapai ekuilibrium ini? Persediaan memainkan peran penting dalam proses
penyesuaian. Setiap kali perekonomian tidak di ekuilibrium, perusahaan mengalami
perubahan yang tidak direncanakan dalam persediaan, dan ini mendorong mereka untuk
mengubah tingkat produksi. Perubahan dalam produksi pada gilirannya mempengaruhi
total pendapatan dan pengeluaran, bergerak ke arah keseimbangan ekonomi.
Pertimbangkan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian.
Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja
pemerintah yang lebih tinggi mengakibatkan pengeluaran yang direncanakan yang lebih
tinggi, untuk setiap tingkat pendapatan. Kenaikan belanja pemerintah DG meningkatkan
pengeluaran yang direncanakan oleh jumlah itu untuk semua tingkat pendapatan.
Ekuilibrium bergerak dari A ke B dan pendapatan naik. Perhatikan bahwa peningkatan
pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah DG. Dengan demikian, kebijakan
fiskal memiliki dampak pengganda pendapatan.

K. BAB 11 (PERMINTAAN AGREGAT II MENGAPLIKASIKAN MODEL IS-LM)


Menjelaskan Fluktuasi dengan Model IS-LM Perpotongan kurva IS dan kurva LM
menentukan tingkat pendapatan nasional, dan tingkat bunga untuk tingkat harga tertentu.
Jika pergeseran kurva IS atau LM, keseimbangan jangka pendek dari perubahan ekonomi,
dan pendapatan nasional berfluktuasi.
. Kurva LM bergeser ke bawah dan menurunkan tingkat bunga yang meningkatkan
pendapatan. Mengapa? Karena ketika Bank Sentral meningkatkan pasokan uang, orang
memiliki lebih banyak uang daripada mereka ingin terus pada tingkat bunga yang berlaku.
Akibatnya, mereka mulai mendepositokan uang tambahan ini di bank atau
menggunakannya untuk membeli obligasi. Tingkat bunga r kemudian turun sampai orang
mau memegang semua uang tambahan bahwa Bank sentral telah menciptakan; ini
membawa pasar uang ke ekuilibrium baru. Tingkat bunga yang lebih rendah, pada
gilirannya, memiliki konsekuensi untuk pasar barang. Tingkat bunga yang lebih rendah
merangsang investasi yang direncanakan, yang meningkatkan pengeluaran yang
direncanakan, produksi, dan Y. Pendapatan IS-LM sebagai Teori Permintaan Agregat
Dari IS-LM ke AD Anda mungkin melihat dari IS dan LM diagram yang r dan Y berada
di dua sumbu. Sekarang kita akan membawa variabel ketiga, tingkat harga (P) ke dalam
analisis. Kita dapat melakukannya dengan menghubungkan kedua grafik dua dimensi.
Untuk memperoleh AD, mulai dari titik A pada grafik atas. Sekarang meningkatkan
tingkat harga dari P1 ke P2. Peningkatan P menurunkan nilai keseimbangan uang riil, dan
Y, menggeser LM ke kiri ke titik B. Perhatikan bahwa r meningkat. Sejak r meningkat,
kita tahu bahwa investasi akan berkurang, karena baru saja lebih mahal untuk mengambil
berbagai proyek investasi.

L. BAB 12 (PEREKONOMIAN TERBUKA REVISITED: THE MUNDELL


FLEMING DAN REZIM KURS)
Pengenalan model Mundell-Fleming Model ini merupakan kerabat dekat dari model IS-
LM; keduanya menekankan interaksi antara pasar barang dan pasar uang. Tingkat harga
adalah tetap, dan keduanya menunjukkan fluktuasi jangka pendek dalam pendapatan
agregat. Mundell- Fleming mengasumsikan perekonomian terbuka di mana perdagangan
dan keuangan yang ditambahkan; IS-LM mengasumsikan perekonomian tertutup.
Membangun model Mundell-Fleming Perekonomian Terbuka Kecil dengan Kurs
Mengambang Mari kita mulai dengan dua persamaan (perhatikan tanda bintang di sebelah
IS dan LM untuk mengingatkan kita bahwa persamaan menahan tingkat bunga konstan):
 Asumsi 1: Tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga dunia
 Asumsi 2: Tingkat harga ditentukan secara eksogen karena model digunakan untuk
menganalisis jangka pendek (P). Ini berarti bahwa nilai tukar nominal sebanding
dengan nilai tukar riil.
 Asumsi 3: Jumlah uang beredar ditentukan secara eksogen oleh bank sentral (M).
 Asumsi 4: Kurva LM * kita akan vertikal karena kurs tidak masuk ke dalam
persamaan LM Kurva IS Kurva IS * miring ke bawah karena kurs yang lebih tinggi
mengurangi ekspor neto (karena apresiasi mata uang membuat barang-barang
domestik lebih mahal bagi orang asing), yang pada gilirannya, menurunkan
pendapatan agregat. Menderivasi Mundell-Fleming IS * Curve Kenaikan nilai
tukar, menurunkan ekspor neto, yang menggeser pengeluaran yang direncanakan
ke bawah dan menurunkan pendapatan. IS * Kurva meringkas perubahan ini dalam
ekuilibrium pasar barang.
M. BAB 13 (PASOKAN AGREGAT DAN TRADEOFF JANGKA PENDEK ANTARA
INFLASI DAN PENGANGGURAN)
Sekilas dengan kurva Phillips Setelah memeriksa teori dasar kurva penawaran agregat
jangka pendek, kita membangun implikasi penting. Kami menunjukkan bahwa kurva ini
menyiratkan trade-off antara dua ukuran inflasi pada kinerja ekonomi dan pengangguran.
Ini trade- off, yang disebut kurva Phillips, mengatakan bahwa untuk mengurangi tingkat
pembuat kebijakan inflasi harus sementara meningkatkan pengangguran, dan mengurangi
pengangguran, mereka harus menerima inflasi lebih tinggi. Tapi, tradeoff ini hanya
sementara. Salah satu tujuan dari modul ini adalah untuk membantu menjelaskan
bagaimana dan mengapa kebijakan menghadapi tradeoff seperti dalam jangka pendek dan,
mengapa sama pentingnya, mereka tidak menghadapinya dalam jangka panjang.
Persamaan agregat jangka pendek, Persamaan ini menyatakan bahwa output menyimpang
dari tingkat alaminya ketika tingkat harga menyimpang dari tingkat harga yang
diharapkan. Parameter yang menunjukkan berapa banyak output menanggapi perubahan
yang tak terduga dalam tingkat harga, 1/α adalah kemiringan kurva penawaran agregat.
Kurva penawaran agregat jangka pemdek dalam ACTION Mulai pada titik A; ekonomi
dengan kesempatan kerja penuh Y dan tingkat harga aktual P0. Di sini tingkat harga aktual
sama dengan tingkat harga diharapkan. Sekarang mari kita misalkan kita meningkatkan
tingkat harga P1.
Karena P (tingkat harga aktual) sekarang lebih besar dari Pe (tingkat harga diharapkan)
Y akan naik di atas tingkat alamiah, dan kami meluncur di sepanjang SRAS (Pe = P0)
kurva ke A '. Ingat bahwa baru SRAS (Pe = P0) kurva kita ditentukan oleh adanya harapan
tetap (dalam hal ini pada P0). Jadi dalam hal persamaan SRAS, ketika P naik ke P1,
memegang Pe konstan pada P0, Y harus meningkatkan. "jangka panjang" tersebut akan
didefinisikan ketika tingkat harga diharapkan sama dengan tingkat harga aktual. Jadi,

penawaran baru jangka pendek agregat, SRAS (EP = P2) pada titik B. Hore! Kami
membuat kembali ke LRAS, situasi yang dicirikan oleh informasi sempurna di mana
tingkat harga aktual (sekarang P2) sama dengan tingkat harga diharapkan (juga, P2).
Dalam hal persamaan SRAS, kita dapat melihat bahwa sebagai EP menangkap dengan P,
yang seluruh "harapan gap" menghilang dan kami berakhir di jangka panjang kurva
penawaran agregat pada kesempatan kerja penuh di mana Y = Y.

N. BAB 14 (SEBUAH MODEL DINAMIS PERMINTAAN AGREGAT DAN


PENAWARAN AGREGAT )
Taylor Rule Ekonom, John Taylor telah mengusulkan aturan sederhana untuk tingkat
dana federal: Nominal Federal Funds Rate = Inflasi + 2.0 + 0.5 (Inflasi - 2,0) - 0,5 (GDP
gap) Kesenjangan PDB adalah kekurangan persentase GDP riil dari estimasi tingkat
alaminya. Taylor Rule memiliki dana federal riil menilai tingkat nominal dikurangi inflasi
menanggapi inflasi dan kesenjangan PDB. Menurut aturan ini, tingkat dana federal sama
dengan 2 persen bila inflasi 2 persen dan PDB berada pada tingkat alamiah. Dinamika
kurva penawaran agregat Dinamika AS kurva (Dast) menunjukkan hubungan positif
antara output Yt dan pt inflasi. Its kemiringan ke atas mencerminkan hubungan kurva
Phillips: hal-hal lain sama, tingginya tingkat aktivitas ekonomi yang terkait dengan inflasi
yang tinggi. Kurva DAS diambil untuk diberikan nilai-nilai masa lalu pt-1 inflasi, Tingkat
output alamiah Yt, dan pasokan kejutan ut. Ketika variabel-variabel ini berubah, kurva
bergeser.
Dinamika kurva permintaan agregat Kurva AD yang dinamis (DADT) menunjukkan
hubungan negatif antara output Yt dan pt inflasi. Its kemiringan ke bawah mencerminkan
kebijakan moneter dan permintaan terhadap barang dan jasa. Tingkat inflasi yang tinggi
menyebabkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga nominal dan riil, yang pada
gilirannya mengurangi permintaan untuk barang dan jasa. Kurva AD dinamis diambil
untuk diberikan Nilai dari tingkat alami Output Yt, inflasi sasaran pt *dan permintaan
kejutan et. Ketika ini variabel eksogen menggeser, kurva bergeser. Ekuilibrium jangka
pendek Keseimbangan ini menentukan tingkat inflasi dan tingkat output yang berlaku di
Masa t. Diagram ini menunjukkan bahwa keseimbangan jatuh hanya pendek dari
perekonomian tingkat output alamiah Yt. Kenaikan tingkat alami output, Jika tingkat
output alamiah Yt meningkat, baik kurva agregat permintaan dinamis dan pergeseran
kurva agregat pasokan dinamis ke kanan dengan jumlah yang sama. Output Yt, meningkat
tetapi inflasi tetap sama. Guncangan penawaran Guncangan penawaran pada periode t
menggeser kurva penawaran agregat dinamis ke atas dari Dast-1 ke Dast. DAS kurva tidak
berubah. Perekonomian ekuilibrium jangka pendek bergerak dari titik A ke titik B. inflasi
naik dan output turun. Pada periode berikutnya (t + 1), kurva bergeser ke DAS DAS t + 1
dan ekonomi bergerak ke titik C. Pasokan kejutan hasReturned ke nilai normal dari nol,
tetapi ekspektasi inflasi tetap tinggi. Sebagai Hasilnya, perekonomian kembali hanya
secara bertahap ke ekuilibrium awal, titik A.

O. BAB 15 KEBIJAKAN STABILISASI


Lambannya Implementasi dan Dampak Kebijakan Para ekonom membedakan antara
dua jenis kelambatan yang relevan untuk melakukan kebijakan stabilisasi: bagian
kelambatan dalam dan kelambatan luar. Kelambatan dalam adalah waktu antara
guncangan terhadap perekonomian dan tindakan kebijakan menanggapi shock.
Kelambanan ini muncul karena butuh waktu untuk kebijakan pertama yang mengakui
bahwa sebuah guncangan telah terjadi dan lalu mengeluarkan kebijakan yang tepat
berlaku untuk menghadapinya. Kelambanan luar adalah waktu antara tindakan kebijakan
dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Kelambanan ini muncul karena kebijakan tidak
langsung mempengaruhi pengeluaran, pendapatan, dan pekerjaan. Stabilizer otomatis
Beberapa kebijakan, disebut stabilisator otomatis, dirancang untuk mengurangi
kelambatan yang terkait dengan kebijakan stabilisasi. Stabilisator otomatis adalah
kebijakan yang mendorong atau menekan perekonomian ketika diperlukan tanpa
perubahan kebijakan yang disengaja. Sebagai contoh, sistem pajak pendapatan secara
otomatis menurunkan pajak ketika perekonomian mengalami resesi, tanpa perubahan
apapun dalam hukum pajak, karena individu dan perusahaan membayar pajak lebih kecil
ketika pendapatan turun. Demikian pula, sistem asuransi pengangguran dan kesejahteraan
secara otomatis meningkatkan pembayaran transfer ketika perekonomian bergerak
menuju resesi, karena lebih banyak orang mengajukan manfaat. Satu dapat melihat ini
stabilisator otomatis sebagai jenis kebijakan fiskal tanpa kelambanan dalam.
Ketidaktahuan, Ekspektasi, dan Lucas Kritik Pemenang Nobel Robert Lucas menekankan
bahwa orang membentuk ekspektasi masa depan. Harapan memainkan peran penting
karena mereka mempengaruhi segala macam perilaku ekonomi. Kedua rumah tangga dan
perusahaan memutuskan untuk konsumsi dan investasi berdasarkan ekspektasi
pendapatan masa depan. Ekspektasi ini bergantung pada banyak hal, termasuk kebijakan
pemerintah. Ia berpendapat bahwa metode tradisional evaluasi kebijakan seperti yang
bergantung pada model makroekonomi standar tidak cukup memperhitungkan dampak
kebijakan terhadap ekspektasi. Kritik evaluasi kebijakan tradisional dikenal sebagai Kritik
Lucas. Aturan kebijakan moneter Monetaris adalah ekonom yang menganjurkan bahwa
Bank sentral menjaga pasokan uang tumbuh pada tingkat yang stabil. Monetaris percaya
bahwa fluktuasi jumlah uang beredar bertanggung jawab atas kebanyakan fluktuasi besar
dalam perekonomian. Monetaris adalah ekonom yang menganjurkan bahwa Bank sentral
menjaga pasokan uang tumbuh pada tingkat yang stabil. Monetaris percaya bahwa
fluktuasi jumlah uang beredar bertanggung jawab atas kebanyakan fluktuasi besar dalam
perekonomian. Sasaran GDP nominal Aturan kebijakan kedua yang ekonom banyak
anjurkan adalah penargetan PDB nominal. Dalam aturan ini, Fed mengumumkan jalur
yang direncanakan untuk PDB nominal. Jika GDP nominal naik di atas target, Bank
Sentral mengurangi pertumbuhan uang untuk menekan permintaan agregat. Jika jatuh di
bawah target, Bank sentral meningkatkan pertumbuhan uang untuk mendorong
permintaan agregat. Karena target GDP nominal memungkinkan kebijakan moneter untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan perputaran uang, sebagian besar ekonom percaya
hal itu akan menyebabkan stabilitas yang lebih besar dalam output dan harga daripada
aturan kebijakan moneter. Sasaran inflasi Pada tahun 80-an, banyak bank sentral di dunia
mengadopsi beberapa bentuk target inflasi. Kadang-kadang target inflasi berbentuk bank
sentral mengumumkan niat kebijakannya. The Federal Reserve belum mengadopsi
kebijakan eksplisit inflation targeting (meskipun beberapa komentator telah menyarankan
bahwa, secara implisit, target inflasi sekitar 2 persen). Membuat Kebijakan di Dunia
Ketidakpastian Kita telah melihat apakah kebijakan harus mengambil aktif atau peran
pasif dalam menanggapi fluktuasi ekonomi, dan kebijakan hether harus dilakukan dengan
aturan atau kebijaksanaan. Meskipun ada perdebatan terus-menerus antara kedua belah
pihak, ada satu kesimpulan yang jelas: tidak ada kasus yang sederhana dan menarik untuk
setiap pandangan tertentu dari kebijakan ekonomi makro telah dibuat. Pada akhirnya, kita
harus mempertimbangkan berbagai pendapat politik dan ekonomi dan memutuskan peran
apa yang pemerintah harus bermain dalam menstabilkan perekonomian.

P. BAB 16 (UTANG PEMERINTAH DAN ANGGARAN DEFISIT)


Apakah utang pemerintah? Dan defisit anggaran tahunan? Ketika pemerintah
menghabiskan lebih banyak daripada mengumpulkan pajak, ia memiliki defisit anggaran,
yang mendanai dengan meminjam dari sektor swasta. Masalah dalam pengukuran Defisit
anggaran pemerintah sama dengan pendapatan pemerintah pengeluaran dikurangi
pemerintah, yang pada gilirannya sama dengan jumlah utang baru pemerintah perlu
mengeluarkan untuk membiayai operasinya.
Defisit yang berarti:
 Memodifikasi nilai riil utang publik yang luar biasa untuk mencerminkan
inflasi saat ini.
 Mengurangi aset pemerintah dari utang pemerintah.
 Termasuk kewajiban tersembunyi yang saat ini lolos dari deteksi dalam sistem
akuntansi.
 Menghitung defisit anggaran siklis-disesuaikan (berdasarkan perkiraan apa
pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak akan jika perekonomian
beroperasi pada tingkat alami output dan kesempatan kerja).
Pandangan Ricardian atas Utang Pemerintah Berwawasan ke depan konsumen
beranggapan bahwa pajak lebih rendah sekarang berarti pajak lebih tinggi nantinya, membuat
konsumsi tidak berubah. "Pemotongan pajak hanyalah penundaan pajak." Ketika pemerintah
meminjam untuk membayar belanja saat ini (lebih tinggi G), konsumen rasional melihat ke
depan pada pajak masa depan yang dibutuhkan untuk mendukung utang ini. Konsumen dan
pajak masa depan Inti dari pandangan Ricardian adalah bahwa ketika orang memilih konsumsi
mereka, mereka secara rasional melihat ke depan pada pajak masa depan yang ditunjukkan
oleh utang pemerintah. Tapi, bagaimana ke depan adalah konsumen?
Pembela pandangan tradisional tentang utang pemerintah percaya bahwa prospek
pajak masa depan tidak memiliki sebagai besar pengaruh pada konsumsi saat ini
sebagai pandangan Ricardian mengasumsikan. Beberapa argumen mereka ikuti.
Myopic (short-sighted) Consumers Pendukung pandangan Ricardian berasumsi
bahwa orang-orang rasional ketika membuat keputusan seperti berapa banyak
pendapatan mereka untuk dikonsumsi dan berapa banyak untuk menyelamatkan.
Ketika pemerintah meminjam untuk membayar belanja saat ini, konsumen rasional
melihat ke depan untuk mengantisipasi pajak masa depan yang dibutuhkan untuk
mendukung utang ini. Salah satu argumen untuk pandangan tradisional adalah bahwa
orang rabun: mereka melihat penurunan pajak sedemikian rupa bahwa kenaikan
konsumsi mereka saat ini karena baru Mereka tidak melihat bahwa ketika kebijakan
fiskal ekspansif yang dibiayai melalui obligasi, "kekayaan." mereka akan harus
membayar pajak lebih banyak di masa depan karena obligasi hanyalah penundaan-
pajak. Borrowing Constraints Pandangan Ricardian atas utang pemerintah
mengasumsikan bahwa konsumen mendasarkan pengeluarannya tidak hanya pada saat
ini, tetapi pada pendapatan seumur hidup mereka, yang meliputi saat ini dan
diharapkan pendapatan masa depan. Para pendukung pandangan tradisional atas utang
pemerintah berpendapat bahwa konsumsi saat ini. lebih penting daripada pendapatan
seumur hidup untuk konsumen yang menghadapi batasan peminjaman, yang
merupakan batas berapa banyak seseorang bisa meminjam dari bank atau lembaga
keuangan lainnya. Orang yang ingin mengkonsumsi lebih dari pendapatan mereka saat
ini harus meminjam. Jika mereka tidak bisa meminjam untuk membiayai konsumsi
mereka saat ini, pendapatan mereka saat ini menentukan apa yang mereka dapat
mengkonsumsi, terlepas dari pendapatan masa depan mereka. Dalam hal ini,
pemotongan pajak yang didanai oleh utang menaikkan pendapatan saat ini dan dengan
demikian konsumsi, meskipun pendapatan masa depan lebih rendah. Pada dasarnya,
ketika pemerintah memotong pajak saat ini dan menaikkan pajak masa depan, itu
adalah memberikan pembayar pajak pinjaman. Anggaran Berimbang Versus
Kebijakan Fiskal Optimal Sebagian besar ekonom menentang aturan ketat yang
mengharuskan pemerintah untuk menyeimbangkan anggaran.
Ada tiga alasan mengapa kebijakan fiskal optimal suatu waktu membutuhkan defisit
atau surplus anggaran:
1) Stabilisasi
2) smoothing Pajak
3) Redistribusi intergenerasi
Stabilisasi Defisit atau surplus anggaran bisa membantu menstabilkan
perekonomian. Aturan anggaran berimbang akan menarik kembali kekuatan penstabil
otomatis dari sistem pajak dan transfer. Ketika perekonomian mengalami resesi,
penerimaan pajak menurun, dan transfer secara otomatis naik. Meskipun respon
otomatis membantu menstabilkan perekonomian, mereka mendorong anggaran
menjadi defisit. Aturan anggaran berimbang yang ketat akan mengharuskan
pemerintah menaikkan pajak atau mengurangi pengeluaran dalam resesi, tapi tindakan
ini akan semakin menekan permintaan agregat. Tax smoothing Defisit atau surplus
anggaran bisa digunakan untuk mengurangi distorsi insentif yang disebabkan oleh
sistem pajak. Tarif pajak yang tinggi menimbulkan biaya dalam masyarakat dengan
menekan aktivitas ekonomi. Karena disinsentif ini sangat mahal pada tarif pajak yang
sangat tinggi, biaya sosial total pajak diminimalkan dengan mempertahankan tarif
pajak yang relatif stabil bukan membuatnya tinggi dalam beberapa tahun dan rendah
pada orang lain. Kebijakan ini disebut tax smoothing. Untuk menjaga tarif pajak
moderat, defisit diperlukan pada tahun-tahun pendapatan sangat rendah atau
pengeluaran yang sangat tinggi.
Q. BAB 17 (KONSUMSI)
John Maynard Keynes dan Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah pusat teori Keynes 'fluktuasi ekonomi yang disajikan dalam The
General Theory pada tahun 1936. Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi
marjinal jumlah yang dikonsumsi dari setiap dolar tambahan pendapatan antara nol dan
satu. Ia mengklaim bahwa hukum dasar adalah bahwa dari setiap dolar pendapatan, orang
akan mengkonsumsi bagian dari itu dan menyimpan sisanya. Keynes juga mengusulkan
kecenderungan mengkonsumsi rata-rata, rasio konsumsi terhadap pendapatan jatuh ketika
pendapatan naik. Keynes juga mengadakan pendapatan yang merupakan penentu utama
konsumsi dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting.
Fungsi konsumsi ini menunjukkan tiga sifat yang Keynes menduga. Pertama,
kecenderungan marjinal mengkonsumsi c adalah antara nol dan satu. Kedua, rata-rata
kecenderungan untuk mengkonsumsi menurun ketika pendapatan naik. Ketiga, konsumsi
ditentukan oleh Pendapatan Y saat ini. Sebagai Y naik, C / Y jatuh, dan kecenderungan
mengkonsumsi rata-rata C / Y jatuh. Perhatikan bahwa suku bunga tidak termasuk dalam
persamaan ini sebagai penentu konsumsi. Puzzle konsumsi Kegagalan hipotesis stagnasi-
sekular dan penemuan Kuznets keduanya mengindikasikan kecenderungan
mengkonsumsi rata-rata cukup konstan dari waktu ke waktu. Ini menimbulkan teka-teki:
Mengapa dugaan Keynes terbukti dalam studi data rumah tangga dan dalam studi seri-
jangka pendek, tetapi gagal ketika seri jangka panjang diperiksa?
Studi data rumah tangga dan seri-jangka pendek menemukan hubungan antara
konsumsi dan pendapatan mirip dengan Keynes menduga ini disebut fungsi konsumsi
jangka pendek. Tapi, studi seri-jangka panjang menemukan bahwa APC tidak bervariasi
secara sistematis dengan pendapatan hubungan ini disebut fungsi konsumsi jangka
panjang. Irving Fisher dan Pilihan Antarwaktu Ekonom Irving Fisher mengembangkan
model dengan mana ekonom menganalisis seberapa rasional, ke depan konsumen
membuat pilihan antarwaktu yaitu, pilihan yang melibatkan periode waktu yang berbeda.
Model menerangi hambatan yang konsumen hadapi, preferensi yang mereka miliki, dan
bagaimana hambatan dan preferensi bersama-sama menentukan pilihan mereka terhadap
konsumsi dan tabungan. Ketika konsumen memutuskan berapa banyak dikonsumsi saat
ini vs berapa banyak dikonsumsi di masa depan, mereka menghadapi kendala anggaran
antarwaktu, yang mengukur total sumber daya yang tersedia untuk konsumsi hari ini dan
di masa depan. Anggaran Kendala Konsumen Berikut adalah kombinasi dari periode
pertama dan konsumsi periode kedua konsumen dapat memilih. Jika ia pilih titik antara A
dan B, ia mengkonsumsi kurang dari pendapatannya pada periode pertama dan
menyimpan sisanya untuk periode kedua. Jika dia memilih antara A dan C, ia
mengkonsumsi lebih dari pendapatannya di periode pertama dan meminjam untuk
membuat perbedaan.

R. BAB 18 (INVESTASI)
Bisnis Investasi Tetap Model standar bisnis investasi tetap disebut Model neoklasik
investasi. Mengkaji manfaat dan biaya dari memiliki barang modal.
Berikut adalah tiga variabel yang menggeser investasi:
1) produk marjinal modal
2) tingkat bunga
3) peraturan pajak Untuk mengembangkan model,
Bayangkan bahwa ada dua jenis perusahaan: perusahaan produksi yang memproduksi
barang dan jasa dengan menggunakan modal yang mereka sewa dan perusahaan sewa
yang membuat semua investasi dalam perekonomian. Harga sewa dari modal Untuk
melihat variabel apa yang mempengaruhi harga sewa ekuilibrium, mari kita
mempertimbangkan fungsi produksi Cobb-Douglas (recall dalam Bab 3) sebagai
pendekatan yang baik tentang bagaimana perekonomian aktual mengubah modal dan
tenaga kerja menjadi barang dan jasa. Cobb-Douglas fungsi produksi adalah: Y = AKαL1-
α, di mana Y adalah output, ibukota K, L tenaga kerja, dan parameter αa mengukur tingkat
teknologi, dan aa parameter antara 0 dan 1 yang mengukur bagian modal dari output.
Harga sewa modal riil disesuaikan untuk menyeimbangkan permintaan modal dan
pasokan tetap.
Fungsi investasi Kita sekarang dapat menurunkan fungsi investasi dalam model
neoklasik investasi. Total pengeluaran untuk investasi usaha tetap adalah jumlah investasi
neto dan penggantian modal disusutkan. Fungsi investasi: Model ini menunjukkan
mengapa investasi bergantung pada tingkat bunga riil. Penurunan tingkat bunga riil
menurunkan biaya modal. Perhatikan bahwa bisnis meningkat investasi tetap ketika
tingkat bunga turun maka kemiringan ke bawah dari fungsi investasi. Juga, pergeseran ke
luar pada fungsi investasi mungkin akibat dari peningkatan produk marjinal modal. Pasar
saham dan q Tobin Istilah saham mengacu pada saham kepemilikan perusahaan, dan pasar
saham adalah pasar di mana saham tersebut diperdagangkan. Ekonom pemenang-
pemenang nobel James Tobin mengusulkan bahwa perusahaan mendasarkan keputusan
investasi mereka pada rasio berikut, yang sekarang disebut q Tobin: 𝑞 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 Ekulibrium saham dan
arus penawaran. Harga relatif rumah disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan untuk stok yang ada modal perumahan. Harga relatif kemudian menentukan
investasi residensial, aliran perumahan baru yang perusahaan konstruksi membangun.

S. BAB 19 (PENAWARAN UANG, PERMINTAAN UANG DAN SISTEM


PERBANKAN)
Penawaran uang Model Jumlah Uang Beredar Tiga variabel eksogen: Basis moneter B
adalah jumlah total dolar yang dipegang oleh ublik sebagai mata uang C dan oleh bank
sebagai cadangan R. Rasio deposito-cadangan rr adalah bagian deposito D yang bank
simpan dalam cadangan R. Rasio deposito-uang kartal cr adalah jumlah mata uang C
orang terus sebagai sebagian kecil dari kepemilikan mereka atas giro D. Definisi jumlah
uang beredar dan basis moneter: M = C + D B = C + R Mencari M sebagai fungsi dari 3
variabel eksogen: M / B = C / D + 1 C / D + R / D Pengganda uang Karena basis moneter
memiliki dampak pengganda pada uang pasokan, basis moneter kadang disebut uang
berkuatan tinggi.
Permintaan uang Teori Klasik Permintaan Uang Menurut teori kuantitas uang,
(M / P) d = kY, di mana k adalah konstanta mengukur berapa banyak orang ingin pegang
untuk setiap dolar pendapatan.
Teori Keynesian Permintaan Uang Lalu kita mengadopsi fungsi permintaan uang yang
lebih realistis, di mana permintaan untuk keseimbangan uang riil bergantung pada i dan
Y: (M / P) d = L (i, Y). Teori portofolio Permintaan Uang Mereka menekankan peran uang
sebagai penyimpan nilai; orang memegang uang sebagai bagian dari portofolio aset
mereka. Intinya: uang menawarkan risiko dan pengembalian yang berbeda dibanding aset
lain. Uang memberikan pengembalian nominal aman, sementara investasi lain bisa turun
baik secara riil dan nominal. (M / P) d = L (rs, rb, EP, W), di mana rs adalah pengembalian
yang diharapkan di pasar saham, rb adalah hasil yang diharapkan dari obligasi, EP adalah
Tingkat inflasi yang diharapkan, dan W adalah kekayaan riil. Transaksi Teori Permintaan
Uang Mereka menekankan peran uang sebagai alat tukar; mereka mengakui uang yang
merupakan aset yang didominasi dan stres yang orang memegang uang, tidak seperti aset
lainnya, untuk melakukan pembelian. Mereka menjelaskan mengapa orang memegang
ukuran uang yang sempit seperti rekening mata uang atau memeriksa. Baumol-Tobin
Model Cash Management Hanya ada satu nilai N yang meminimalkan total biaya. Nilai
optimal dari N dinotasikan N *.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


 Pengantar Ekonomi Mikro (Thamrin & Eko Wahyu Nugraha)
Kelebihan :
 Materi yang sangat disamapaikan sangat jelas dan lengkap
 Disertai dengan contoh soal untuk mempermudah pembaca melatih
pembelajaran dari setiap materi.
 Dilengkapi dengan gambar kurva memudahkan pembaca untuk memahami
setiap materi yang ada kurvanya.
 Kalimat yang digunakan juga sederhana dan tidak terbelit-belit
Kekurangan :
 Contoh soal kurang banyak
 Buku Principles Of Economic (Mankiw N. Gregory 2012)
Kelebihan :
 Bukunya sangat bagus karena dari penulisnya dari Universitas Internasional
terbaik dan tentunya isinya juga disertai dengan sumber-sumber yang jelas
 Materinya sangat lengkap terdiri dari pengantar ekonomi mikro dan makro
 Dilengkapi dengan kurva yang memudahkan pembaca mengetahui contoh dari
kurva setiap materi.

Kekurangan :
 Karena buku ini dari bahasa bahasa inggris jadi saat saya terjemahkan menjadi
tidak beraturan sehingga saya kurang memahami isi dari buku tersebut.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil resume kedua buku diatas, kedua buku tersebut sangat bagus dan cocok
untuk dijadikan bahan referensi untuk pembaca. Khususnya Mahasiswa mata kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa dapat memahami
pembelajaran Pengantar Ekonomi Mikro dengan baik karena kedua buku tersebut sangat
cocok untuk dijadikan bahan pembelajaran untuk mengikuti mata kuliah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Thamrin dan Eko Wahyu Nugraha, Pengantar Ekonomi Mikro, Medan : Unimed Press. 2012
Mankiw N. Gregory. Principles Of Economic, 2008

Anda mungkin juga menyukai