Anda di halaman 1dari 11

Proses Perencanaan Jembatan

• Maksud perencanaan antara lain untuk menentukan fungsi


struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai, efisien serta
mempunyai fungsi estetika.

• Sebelum sampai tahap pelaksanaan konstruksi, paling tidak


seorang ahli atau perancang telah mempunyai data baik
sekunder maupun primer yang berkaitan dengan pembangunan
jembatan.
• Data tersebut merupakan bahan pemikiran dan pertimbangan
sebelum kita mengambil suatu keputusan akhir.

1
Tahapan Perencanaan

PROSES OUPUT
ANALISIS HASIL

INPUT
DATA EVALUASI

Skema proses perencanaan


2
Data yang diperlukan dapat berupa :
1. Lokasi :
• Topografi
• Lingkungan : kota dan luar kota
• Tanah dasar
2. Keperluan : melintas sungai, melintas jalan lain
3. Bahan Struktur :
• Karakteristik
• Ketersediaannya
4. Peraturan

3
Survey data

Kompilasi

Tidak
Evaluasi data

OK

DESAIN AWAL
Penentuan :
• tipe struktur
• bahan struktur
• model struktur
• dimensi model struktur
• hitungan awal Diagram alir proses
perencanaan

4
DESAIN AWAL
Penentuan :
• tipe struktur
• bahan struktur
• model struktur
• dimensi model struktur
• hitungan awal

Modifikasi

Evaluasi
desain awal Tidak
OK

DESAIN AKHIR
• Modifikasi akhir
• Model struktur akhir
Gambar, RKS, RAB
• Hitungan akhir Diagram alir proses
Pelaksanaan
perencanaan
5
Pemilihan Lokasi Jembatan
• Penentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi
kondisi lalulintas. Secara umum, suatu jembatan berfungsi
untuk melayani arus lalulintas dengan baik, kecuali bila terdapat
kondisi-kondisi khusus.
• Prinsip dasar dalam pembangunan jembatan adalah " jembatan
untuk jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan"
(Troitsky, 1994).
• Panjang-pendeknya bentang jembatan akan disesuaikan dengan
lokasi jalan setempat. Penentuan bentangnya dipilih yang
sangat layak dari beberapa alternatif bentang pada beberapa
lokasi yang telah diusulkan. Beberapa pertimbangan terhadap
lokasi akan sangat didasarkan pada kebutuhan.

6
Pemilihan Lokasi Jembatan
• Penentuan lokasi dan layout jembatan diambil dengan
beberapa pertimbangan:

1. Aspek lalu lintas


2. Aspek teknis
3. Aspek estetika

7
1. Aspek lalulintas
• Persyaratan transportasi meliputi kelancaran arus
lalulintas kendaraan dan pejalan kaki (pedestrians) yang
melintasi jembatan tersebut.
• Perencanaan yang kurang tepat terhadap kapasitas
lalulintas harus dihindarkan, karena akan sangat
mempengaruhi lebar jembatan.
• Sangatlah penting diperoleh hasil yang optimum dalam
perencanaan lebar optimumnya agar didapatkan tingkat
pelayanan lalulintas yang maksimum.
• Pendekatan ekonomi selayaknya juga sebagai bahan
pertimbangan, biaya jembatan perlu dibuat seminimum
mungkin.

8
2. Aspek teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain :
a) penentuan geometri struktur, alinemen horisontal dan
vertikal, sesuai dengan lingkungan sekitarnya,
b) pemilihan sistem utama jembatan dan posisi dek,
c) penentuan panjang bentang optimum sesuai dengan
syarat hidrolika, arsitektural, dan biaya konstruksi,
d) pemilihan elemen-elemen utama struktur atas dan
struktur bawah, terutama tipe pilar dan abutment,
e) pendetailan struktur atas seperti: sandaran, parapet,
penerangan, dan tipe perkerasan,
f) pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur
jembatan berdasarkan pertimbangan struktural dan
estetika.

9
3. Aspek estetika
• Dewasa ini jembatan modern di daerah perkotaan
didesain tidak hanya didasarkan pada struktural dan
pemenuhan transportasi saja, tetapi juga untuk ekonomi
dan artistik.
• Aspek estetika jembatan di perkotaan merupakan faktor
yang penting pula dipertimbangkan dalam perencanaan.
• Kesesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan
nilai lebih kepada jembatan yang dibangun ditengah-
tengah kota.
• Pada banyak kota-kota besar didunia terdapat jembatan
yang mempunyai nilai estetika yang maha tinggi
disamping kekuatan strukturnya.
• Jembatan juga dapat berfungsi sebagai ‘maskot’ suatu
kota
10
Contoh Aspek Estetika

11

Anda mungkin juga menyukai