Anda di halaman 1dari 4

7 kabinet pada masa parlementer

1. NATSIR

Kepala pemerintahan : Mohammad Natsir

Alasan dibubarkan:
-Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
masalah keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA,
dan Gerakan RMS.
-Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu.
-Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat
kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan
mandatnya kepada Presiden.
-Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya
seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin
dilaksanakan karena alasan yuridis formil.

2. SUKIMAN SUWIRJO

Kepala pemerintahan: Soekiman Wirjosandjojo

Alasan dibubarkan:
-ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat
kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran
bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar
politik luar negri Indonesia yang bebas aktif.
-Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik
dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman
harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

3. WILOPO

Kepala pemerintahan: Wilopo

Alasan dibubarkan:

-Terjadinya Peristiwa di Tanjung Morawa, peristiwa ini terjadi karena pemerintah menyerahkan
kembali tanah DVP atau Deli Planters Vereenging yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya
yang merupakan kebijakan dari kabinet sebelumnya. Penyerahan berlangsung pada masa
kabinet Wilopo dimana polisi dikerahkan untuk mengusir petani petani yang menggarap tanah
DVP tanpa ijin. Pada peristiwa pengusiran ini terjadi bentrok dan 5 petani tewas.

-mengetahui hal tersebut Sidik Kertapati yang merupakan anggota Serikat Tani Indonesia
mengajukan mosi tidak percaya kepada yang dipimpin oleh Wilopo. Maka pada tanggal 2 juni
tahun 1953, Wilopo pun resmi mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno.

4. ALI SASTROAMIDJOJO 1

Kepala pemerintahan: Ali Sastroamidjojo


Alasan dibubarkan:

-Masalah dengan Angkatan Darat, yang merupakan tindak lanjut dari Peristiwa 17 Oktober 1952.
Akibat dari apa yang dianggap sebagai intervensi partai politik kepada Angkatan Darat, terjadi
demonstari di Istana Negara oleh para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko, Kolonel dr
Mustopo, Letkol Kemal Idris dan Letkol S Parman.

-Permasalahan lain adalah kondisi ekonomi yang buruk, dan banyaknya korupsi serta inflasi yang
tinggi. Akibat kondisi ini, Kabinet Ali Sastroamidjojo I kehilangan dukungan dan akhirnya
mengembalikan mandat pada Presiden Sukarno pada 24 Juli 1955. Kabinet ini akhirnya
digantikan Kabinet Burhanuddin Harahap pada 12 Agustus 1955.

5. BURHANUDDIN HARAHAP

Kepala pemerintahan: Burhanuddin harahap

Alasan dibubarkan:

-Terselenggaranya Pemilu tahun 1955, pemilihan umum ini juga menyebabkan berakhirnya
kabinet ini. Kalangan oposisi, terutama dari PNI (Partai Nasional Indonesia) menganggap mandat
Kabinet Burhanudin Harahap sudah selesai dengan selesainya pemilihan umum, dan
menginginkan kabinet baru segera dibentuk dari hasil pimilahan umum 1955.    

-Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet
menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan
demisioner.
6. ALI SASTROAMIDJOJO 2

Kepala pemerintahan: Ali Sastroamidjojo


Alasan dibubarkan:
-terjadi perpecahan antara PNI dan Masyumi. Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamidjojo
menyerahkan mandatnya kepada presiden sesuai dengan tuntutan daerah. Padahal, Ali
Sastroamidjojo berpendapat bahwa kabinet tidak wajib mengembalikan mandatnya hanya
karena tuntutan daerah. Januari 1957, Masyumi akhirnya mengambil tindakan untuk menarik
semua menterinya dari Kabinet Ali Sastroamidjojo dan hal tersebut membuat kabinet Ali
Sastroamidjoyo 2 ini semakin lemah.
-Ali Sastroamidjojo menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.

7. DJUANDA

Kepala pemerintahan: Djoeanda Kartawidjaja


Alasan dibubarkan:
-dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959, akibat dekrit ini sistem pemerintahan berganti dari
sistem Parlementer, dengan kabinet dikepalai perdana menteri yang bertanggung jawab pada
parlemen, menjadi sistem presdiensial, dimana kabinet dipimpin langsung oleh Presiden.
Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan ini, maka kabinet Djuanda berakhir dan
digantikan oleh Kabinet Kerja I

Anda mungkin juga menyukai