1. NATSIR
Alasan dibubarkan:
-Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
masalah keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA,
dan Gerakan RMS.
-Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu.
-Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat
kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan
mandatnya kepada Presiden.
-Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya
seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin
dilaksanakan karena alasan yuridis formil.
2. SUKIMAN SUWIRJO
Alasan dibubarkan:
-ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat
kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran
bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar
politik luar negri Indonesia yang bebas aktif.
-Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik
dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman
harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.
3. WILOPO
Alasan dibubarkan:
-Terjadinya Peristiwa di Tanjung Morawa, peristiwa ini terjadi karena pemerintah menyerahkan
kembali tanah DVP atau Deli Planters Vereenging yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya
yang merupakan kebijakan dari kabinet sebelumnya. Penyerahan berlangsung pada masa
kabinet Wilopo dimana polisi dikerahkan untuk mengusir petani petani yang menggarap tanah
DVP tanpa ijin. Pada peristiwa pengusiran ini terjadi bentrok dan 5 petani tewas.
-mengetahui hal tersebut Sidik Kertapati yang merupakan anggota Serikat Tani Indonesia
mengajukan mosi tidak percaya kepada yang dipimpin oleh Wilopo. Maka pada tanggal 2 juni
tahun 1953, Wilopo pun resmi mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno.
4. ALI SASTROAMIDJOJO 1
-Masalah dengan Angkatan Darat, yang merupakan tindak lanjut dari Peristiwa 17 Oktober 1952.
Akibat dari apa yang dianggap sebagai intervensi partai politik kepada Angkatan Darat, terjadi
demonstari di Istana Negara oleh para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko, Kolonel dr
Mustopo, Letkol Kemal Idris dan Letkol S Parman.
-Permasalahan lain adalah kondisi ekonomi yang buruk, dan banyaknya korupsi serta inflasi yang
tinggi. Akibat kondisi ini, Kabinet Ali Sastroamidjojo I kehilangan dukungan dan akhirnya
mengembalikan mandat pada Presiden Sukarno pada 24 Juli 1955. Kabinet ini akhirnya
digantikan Kabinet Burhanuddin Harahap pada 12 Agustus 1955.
5. BURHANUDDIN HARAHAP
Alasan dibubarkan:
-Terselenggaranya Pemilu tahun 1955, pemilihan umum ini juga menyebabkan berakhirnya
kabinet ini. Kalangan oposisi, terutama dari PNI (Partai Nasional Indonesia) menganggap mandat
Kabinet Burhanudin Harahap sudah selesai dengan selesainya pemilihan umum, dan
menginginkan kabinet baru segera dibentuk dari hasil pimilahan umum 1955.
-Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet
menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan
demisioner.
6. ALI SASTROAMIDJOJO 2
7. DJUANDA