Anda di halaman 1dari 16

KEGIATAN BELAJAR 3

PENGUJIAN DOKUMEN
PERSYARATAN PHLN

INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan tata cara pencairan pinjaman luar negeri
B. Menjelaskan prosedur penarikan pinjaman melalui
rekening khusus dan replenishment
C. Menjelaskan pengujian dokumen PHLN oleh
Bendahara
Uraian dan Contoh
Pinjaman luar negeri adalah penerimaan negara baik dalam bentuk devisa
atau devisa yang dirupiahkan, maupun dalam bentuk barang dan atau dalam
bentuk jasa, yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus
dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Sedangkan Hibah luar negeri
adalah penerimaan negara baik dalam bentuk devisa atau devisa yang
dirupiahkan, maupun dalam bentuk barang dan atau jasa termasuk tenaga ahli
dan pelatihan, yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu
dibayar kembali.

A. Tata Cara Pencairan Pinjaman Luar Negeri


Menurut PMK Nomor 143/PMK.02/2006 tentang tata cara penarikan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri, disebutkan bahwa ada empat Tata
cara penarikan PHLN, yaitu dengan pembukaan letter of credit (LC) pada
Bank Indonesia, pembayaran langsung (direct payment), pembiayaan
pendahuluan (reimbursement) dan rekening khusus (special account).
1. Pembukaan Letter Of Credit (LC)
Letter of credit (LC) adalah suatu perjanjian tertulis yang dibuat
oleh bank pembuka/penerbit LC, yang diberikan kepada penjual
(supplier) atas permintaan dan instruksi dari pembeli untuk membayar
tunai pada suatu masa mendatang, sejumlah uang dan dalam batas
waktu serta dokumen yang ditentukan. Dalam penarikan PHLN
dengan pembukaan LC ini dikenal dua cara, yaitu pembukaan LC
dengan pembayaran langsung kepada rekanan dan pembukaan LC
dengan pembebanan ke rekening khusus.

2. Pembayaran Langsung (Direct Payment)


Pembayaran langsung (direct payment) adalah penarikan dana
PHLN yang dilakukan oleh KPPN Khusus Jakarta VI/KPPN Khusus
Banda Aceh atas permintaan PA/KPA kantor/satuan kerja dengan
cara mengajukan kepada PPHLN untuk membayar langsung kepada
pihak yang ditunjuk/rekanan. Cara pengajuannya kepada lender

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 33


dengan mengajukan Witdrawal Application yang terdiri dari cover
letter, request for disbursement, summary sheet dan transfer serta
dokumen pendukungnya yang disampaikan PA/KPA kantor/satuan
kerja dengan bentuk standar sesuai ketentuan dari masing-masing
lender.
Masing-masing lender menghendaki persyaratan tersendiri
untuk penarikan dana PHLN dengan Tata cara pembayaran langsung.
Persyaratan pengajuan tagihan untuk PHLN dari Japan Bank for
Internasional Corporation (JBIC) berbeda dengan persyaratan dari
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), Bank
berbeda dengan persyaratan dari Asian Development Bank (ADB),
demikian juga dengan Islamic Development Bank (IDB) maupun
Kuwait Fund for Arabic Economic Development (KFAED).
Pencairan dengan metode Direct payment menggunakan
mekanisme LS sehingga Bendahara Pengeluaran tidak perlu
melakukan pengujian dokumen.

3. Pembiayaan Pendahuluan (Reimbursment)


Pembiayaan pendahuluan (reimbursement ) adalah penarikan
dana yang dilakukan KPPN Khusus atas permintaan PA/KPA
kantor/satuan kerja atau penerusan pinjaman kepada pemerintah
daerah/BUMN, dengan cara pengajukan kepada PPHLN untuk
mengganti biaya yang telah dikeluarkan terlebih dahulu oleh
pemerintah atau penerima penerusan pinjaman.
Tata cara ini kurang lazim dilakukan, karena memberatkan
peminjam. Peminjam biasanya kurang memiliki dana untuk
membiayai kegiatannya, namun diharuskan mencari dana untuk
membiayai kegiatan-kegiatannya terlebih dahulu, kemudian baru
dimintakan penggantian kepada lender. Secara teori pembiayaan
pendahuluan dapat menggunakan dana rekening BUN atau dana
yang ada di rekening Kas Daerah/BUMN/BUMD.
Pencairan dengan metode Reimbursement menggunakan
mekanisme LS sehingga Bendahara Pengeluaran tidak perlu
melakukan pengujian dokumen.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 34


4. Rekening Khusus (Special Account)
Rekening Khusus (special account) adalah rekening yang
dibuka oleh Menteri Keuangan pada Bank Indonesia atau bank lain,
untuk menampung sementara dana PHLN tertentu, berupa dana awal
(advance/initial deposit) untuk kebutuhan pembiayaan kegiatan
selama periode tertentu dan setelah digunakan diisi kembali dengan
mengajukan penggantian (replenishment) kepada pemberi
pinjaman/hibah luar negeri (lender).
Rekening khusus ini sifatnya berdaur ulang (revolving).
Rekening Khusus (RK) didebet oleh KPPN Khusus maupun KPPN
lainnya, dengan menerbitkan SP2D-RK, dan akan diisi dikredit
kembali dengan mengajukan replenisment oleh Ditjen
Perbendaharaan c.q. Dit Pengelolaan Kas Negara kepada lender.
KPPN diseluruh Indonesia itu ada yang satu kota dengan Kantor Bank
Indonesia disebut KPPN-KBI, sedang yang tidak satu kota dengan
Kantor Bank Indonesia disebut KPPN Non-KBI.
Ada tiga tahapan dalam penarikan dana PHLN melalui rekening
khusus, yaitu tahap pendahuluan, tahap pelaksanaan dan tahap
pertanggungjawaban. Tahap pendahuluan terdapat tiga kegiatan,
yaitu pembukaan rekening khusus, pengisian dana awal (initial
deposit/advance payment) dan penerbitan surat edaran Dirjen
Perbendaharaan. Tahap pelaksanaan penarikan dana PHLN dengan
Tata cara rekening khusus dapat dilakukan dengan cara pembayaran
langsung (LS) kepada yang berhak atau dengan mekanisme
penyediaan uang persediaan (UP). Tahap pertanggungjawaban atas
penarikan dana PHLN dengan rekening khusus adalah berupa
replenishment dan Financial Statement of Special Account (FISSA).
Dalam tahap pelaksanaan penarikan PHLN dengan Tata cara
rekening khusus, mulai dari pengajuan SPP-UP/TUP/GUP dan LS,
penerbitan SPM-UP/TUP/GUP dan LS sampai dengan penerbitan
SP2D-UP/TUP/GUP dan LS, mengenai persyaratan yang diperlukan
pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan penarikan
dana yang berasal dari sumber dana rupiah murni maupun sumber
dana PNBP, sepanjang tidak diatur lain oleh lender atau NPHLN.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 35


Apabila berbeda harus mengikuti surat edaran Dirjen
Perbendaharaan.

B. Prosedur Penarikan Pinjaman Melalui Rekening


Khusus dan Replenishment
Prosedur penarikan PHLN melalui rekening khusus dan pengajuan
replenishment pada KPPN-KBI sebagai berikut.
1. Ditjen Perbendaharaan C.q. Dit Pengelolaan Kas Negara mengajukan
initial deposit kepada lender.
2. Lender mentransfer initial deposit sebesar yang diminta ke dalam
rekening khusus loan bersangkutan di Bank Indonesia.
3. Rekanan mengajukan tagihan kepada PA/KPA/PPK atas pelaksanaan
KPBJ.
4. PA/KPA/PPK mengajukan SPM-RK ke KPPN sebesar tagihan yang
diminta rekanan.
5. Atas dasar SPM-RK dari PA/KPA kantor/satuan kerja, KPPN
menerbitkan SP2D-RK dan mengirimkan ke KBI mitra kerjanya.
6. Bank Indonesia mentransfer uang ke rekening rekanan pada bank
dimana rekanan membuka rekeningnya.
7. Pada hari yang sama KBI mengirim Nota Debet Transfer (NDT) atas
pembayaran yang dilakukan ke KPBI untuk dibebankan kepada
rekening khusus loan yang bersangkutan yang berada pada KPBI.
8. KPBI menerbitkan rekening koran setiap minggu dan menyampaikan
kepada Menteri Keuangan C.q. Dit pengelolaan Kas Negara.
9. Atas dasar copy SP2D-RK dari kantor/satuan kerja dan rekening
koran dari Bank Indonesia, Executing Agency menyusun aplikasi
replenishment dan menyerahkan kepada Dit Pengelolaan Kas Negara
untuk diajukan kepada lender.
10. Lender menstransfer aplikasi replenishment yang disetujui.
Replenishment adalah pengajuan penggantian dana initial deposit
yang telah didebet dengan penerbitan SP2D oleh KPPN Khusus maupun
KPPN lainnya, yang disusun oleh Executing Agency dan diajukan kepada
lender yang bersangkutan oleh Ditjen Perbendaharaan. Dalam pengajuan

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 36


replenishment ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bahan dan metode
replenishment. Metode replenishment ada dua yaitu: metode Summary
Sheet/Full Documentation dan metode Statement of Expenditures (SOE).
Bahan untuk mengajukan aplikasi replenishment ada dua. Pertama,
berupa SPM, Copy SP2D lembar kedua yang dikirim masing-masing
kantor/satuan kerja kepada Executing Agency dan dokumen
pendukungnya, yang telah mendebet rekening khusus loan yang
bersangkutan. Kedua, rekening koran rekening khusus mingguan yang
dibuat/diterbitkan Kantor Pusat Bank Indonesia untuk setiap loan dan
dikirimkan ke Dit. Pengelolaan Kas Negara setiap minggu.
Metode Summary Sheet/Full Documentation adalah metode aplikasi
replenishment, dimana daftar pengeluaran yang diajukan kepada lender
harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya, yaitu copy SPM dan
SP2D-RK-LS dan berita acara pembayaran serta NOL, Approval/NRC bila
dipersyaratkan dan rekening koran Bank Indonesia.
Metode Statement of Expenditures (SOE)/daftar pengeluaran
digunakan untuk kontrak-kontrak yang nilainya relatif kecil. Dalam metode
ini, dokumen pendukung tidak perlu dilampirkan dalam pengajuan aplikasi
replenishment kepada lender, melainkan disimpan di Dit. Pengelolaan Kas
Negara. Apabila dari hasil pemeriksaan BPKP ataupun dari misi lender,
diketemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan persyaratan replenishment,
maka lender akan menyatakan bahwa pengeluaran tersebut adalah
ineligible, sehingga dana yang sudah dibayar melalui rekening khusus
harus dikembalikan (refund).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan aplikasi
replenishment adalah sebagai berikut.
1. Sepanjang dipersyaratkan NOL, Approval, maka copy NOL, Approval
harus dilampirkan dalam pengajuan SPM-RK oleh PA/KPA/PPK.
2. Pembebanan porsi PHLN harus sesuai dengan porsi dalam loan
agreement.
3. Pengisian/perhitungan berita acara pembayaran harus benar.
4. Jangan sampai salah dalam pencantuman nomor rekening khusus.
5. Jangan lupa mencantumkan kategori, persentase, nomor dan tanggal
serta nilai kontrak dalam SP2D-RK.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 37


6. SP2D-UP untuk pinjaman ADB/IBRD jangan dibebankan Ke rekening
khusus, kecuali diatur dalam loan agreement.
7. Harus dilampirkan daftar rincian permintaan pembayaran (lembar B)
dan lampiran rekapitulasi pengeluaran per ketegori NPLN (lembar B).

FISSA adalah laporan keuangan tahunan tentang penggunaan dana


rekening khusus untuk masa satu tahun anggaran yang disusun oleh
Executing Agency dan Dit. Pengelolaan Kas Negara per loan yang dirinci
per kategori. Dasar pembuatan FISSA adalah pengajuan replenishment
yang dilaksanakan selama satu tahun anggaran berkenaan, rekening koran
Bank Indonesia dan SP2D-RK. Susunan FISSA sebagai berikut :
1. FISSA I, merupakan rekonsiliasi transaksi rekening khusus selama
satu tahun anggaran (I Januari sampai dengan 31 Desember).
2. FISSA II, merupakan backlog SP2D dari replenishment yang terakhir
diajukan pada tahun anggaran berkenaan ditambah dengan transaksi
SP2D selama masa tenggang antara replenishment terakhir sampai
dengan 31 Desember tahun berkenaan.
3. FISSA III, merupakan summary dari replenishment/withdrawal
application yang telah diajukan selama satu tahun anggaran.

C. Pengujian Dokumen oleh Bendahara

Dokumen yang harus diuji oleh Bendahara dalam pelaksanaan PHLN


yang paling utama adalah Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri,
Petunjuk Pelaksanaan Pinjaman dan kuitansi. NPHLN dan Petunjuk Teknis
dipergunakan Bendahara untuk mengetahui informasi-informasi mendasar
terkait pinjaman, misalnya tentang effective date, closing date dan juga
Threshold pinjaman.Dengan memahami klausul tersebut Bendahara tidak
akansaah dalam melakukan pembayaran yang bersumber dari pinjaman
luar negeri.
Dalam Petunjuk Pelaksanaan Pinjaman Bendahara harus
mempedomani hal-hal teknis terkait dengan pelaksanaan pinjaman luar
negeri misalnya: nomor register pinjaman, tatacara penarikan pinjaman,
ketentua terkait dengan mekanisme UP dan LS serta persyaratan

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 38


dokumen-dokumen yang harus dilampirkan sebelum pencairan dapat
dilaukkan misalnya dokumen NOL atau Approval.
Dalam melakukan pengujian kwitansi harus diperhatikan: Pembayaran
atas nama KPA/PPK, jumlah dalam angka dan huruf harus sama, uraian
pembayaran harus sesuai dengan pekerjaan, materai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Sedangkan untuk pembayaran dengan menggunakan SPK bagi
pengeluaran sampai dengan 200 juta harus memperhatikan: sumber dan
nomor PHLN, rincian porsi pembiayaan dari PHLN dan porsi pendamping
serta pajak yang terutang, BAP, nol/approval sepanjang dipersyaratkan dan
lain-lain sesuai dengan persyaratan pembayaran dalam NPHLN dan Surat
Edaran Ditjen Perbendaharaan.

Studi Kasus

Satuan kerja “X” melaksanakan Pembangunan jalan dan jembatan yang


bersumber dari Pinjaman Luar Negeri. Jelaskan:
1. Apa saja yang harus diperhatikan Bendahara Pengeluaran terkait
dengan pelaksanaan Pencairan Anggaran bagi pelaksanaan
pembayaran dalam pencairan anggaran tersebut?
2. Apa saja yang harus diteliti/diuji kebenarannya oleh Bendahara Satker
tersebut?
Jawab:
1. Pencairan baru dapat dilaksanakan setelah PHLN terkait pendanaan
pembangunana jalan dan jembatan tersebut telah mendapat nomer
registrasi dan dituangkan dalam DIPA.
2. Harus memperhatikan Tata cara pencairan pinjaman tersebut
berdasarkan DIPA yang ada.
3. Telah ada petunjuk pelaksanaan terkait dengan pencairan PHLN
tersebut.
4. Sepanjang dipersyaratkan NOL, Approval, maka copy NOL, Approval
harus dilampirkan dalam pengajuan SPM-RK oleh PA/KPA/PPK.
5. Pembebanan porsi PHLN harus sesuai dengan porsi dalam loan
agreement.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 39


6. Pengisian/perhitungan berita acara pembayaran harus benar.
7. Jangan sampai salah dalam pencantuman nomor rekening khusus.
8. Jangan lupa mencantumkan kategori, persentase, nomor dan tanggal
serta nilai kontrak dalam SP2D-RK.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 40


Latihan
Agar peserta dapat memahami materi Kegiatan Belajar 6 tentang Pengujian
Dokumen Persyaratan Pembayaran Pinjaman Luar Negeri maka kepada peserta
diminta untuk mengerjakan latihan di bawah ini. Apabila peserta dalam
mengerjakan menemukan hambatan, peserta dapat membuka kembali
pembahasan terkait dengan latihan pada kegiatan belajar dari latihan tersebut
atau menghubungi widyaiswara.
1. Jelaskan bagaimana prosedur penarikan dana PHLN melalui pembukaan
LC dengan pembayaran langsung kepada rekanan!
2. Jelaskan bagaimana prosedur penarikan dana PHLN melalui pembukaan
LC dengan pembebanan ke rekening khusus!
3. Jelaskan bagaimana prosedur penarikan dana PHLN dengan Tata cara
pembayaran langsung!
4. Jelaskan bagaimana prosedur penarikan dana PHLN dengan
reimbursement jika dana yang digunakan berasal dari rekening BUN!
5. Jelaskan bagaimana prosedur penarikan dana PHLN dengan
reimbursement jika dana yang digunakan berasal dari rekening BUMN/Kas
Daerah!
6. Jelaskan tahap-tahap penarikan dana PHLN dengan rekening khusus!
7. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar SP2D-Rk tidak dinyatakan
ineligible oleh lender!
8. Jelaskan untuk apa FISSA dibuat dan isi FISSA terdiri apa saja!

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 41


Rangkuman

1. Penarikan PHLN dengan LC ada dua yaitu LC dengan pembayaran


langsung dan LC dengan pembebanan ke rekening khusus.
2. Dalam pembayaran langsung, PA/KPA/PPK mengajukan SPP-SKP kepada
KPPN Khusus untuk diterbitkan SKP dan dikirim kepada BI sebagai dasar
untuk pendebetan maupun pengkreditan rekening BUN, atas realisasi LC,
sedangkan untuk pembebanan ke rekening khusus, PA/KPA /PPK
mengajukan SPP-SKM RK LC kepada KPPN Khusus untuk diterbitkan
SKM dan dikirim ke BI sebagai dasar untuk melakukan pendebetan dan
pengkreditan ke dalam rekening khusus loan dimaksud atas realisasi LC.
3. Penarikan dana PHLN dengan tata cara pembayaran langsung (direct
payment) kepada rekanan dilaksanakan langsung oleh lender, atas dasar
withdrawal application dari KPPN Khusus atas permintaan pembayaran
(request of payment) yang diajukan PA/KPA kantor satuan kerja.
Persyaratan yang harus dilengkapi dari masing-masing lender dalam
penarikan PHLN dengan pembayaran langsung ini berbeda-beda. Cara ini
baik digunakan untuk pekerjaan yang sifatnya kontraktual, namun tidak bisa
digunakan dalam pelaksanaan proyek dengan mekanisme uang
persediaan.
4. Tata cara penarikan dana PHLN dengan reimbursement memerlukan dana
pendahuluan yang harus disediakan oleh peminjam (borrower) untuk
membiayai proyek/kegiatan, kemudian pengeluaran dimintakan
penggantian kepada lender.
5. Prosedur pengajuan pembayaran tidak berbeda dengan Tata cara
pembayaran langsung, hanya dana yang ditransfer oleh lender ke rekening
BUN atau rekening penerima penerusan pinjaman. Tata cara penarikan
PHLN dengan reimbursement kurang diminati oleh peminjam, karena
dalam pelaksanaannya peminjam harus menyediakan dana terlebih dahulu
untuk membiayai proyek/kegiatan bersangkutan, sedangkan peminjam
justru tidak memiliki dana.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 42


6. Tata cara penarikan dana PHLN dengan rekening khusus dapat
dilaksanakan oleh KPPN KBI maupun KPPN non-KBI, karena lokasi
pembayaran dekat dengan proyek/kegiatan dan dengan adanya initial
deposit maka dana tersedia setiap saat. Dalam pelaksanaan penarikan ada
tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
dan tahap pertanggungjawaban. Tahap persiapan terdiri dari tiga kegiatan
yaitu pembukaan nomor rekening khusus, pengajuan dana awal (initial
deposit) dan penerbitan peraturan Dirjen Perbendaharaan. Tahap
pelaksanaan penarikan dana dapat dilakukan dengan pembayaran
langsung maupun dengan mekanisme uang persdiaan. Tahap
pertanggungjawaban dilaksanakan dengan pengajuan replenishment dan
penyusunan FISSA setiap tahun.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 43


Tes Formatif
Untuk mengukur keberhasilan belajar peserta diklat dalam memahami
Kegiatan Belajar 6 tentang Pengujian Dokumen Persyaratan Pembayaran
Pinjaman Luar Negeri maka kepada peserta kami sarankan untuk mengerjakan
kuis berikut ini.

Tipe Soal Pilihan Ganda


Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling
benar!
1. Penarikan dana PHLN yang dapat dilakukan oleh KPPN seluruh Indonesia
adalah dengan tata cara....
a. Pembayaran Langsung (Direct Payment)
b. Rekening Khusus
c. Pembukaan L/C
d. Pembiayaan Pendahuluan
2. Perjanjian tertulis yang dibuat oleh bank pembuka/penerbit LC, yang
diberikan kepada penjual (supplier) atas permintaan dan instruksi dari
pembeli untuk membayar tunai pada suatu masa mendatang, sejumlah
uang dan dalam batas waktu serta dokumen yang ditentukan disebut tata
cara penarikan pinjaman dengan....
a. Pembayaran Langsung (Direct Payment)
b. Rekening Khusus
c. Pembukaan L/C
d. Pembiayaan Pendahuluan

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 44


3. Penarikan dana PHLN yang dilakukan oleh KPPN Khusus Jakarta VI atas
permintaan PA/KPA kantor/satuan kerja dengan cara mengajukan kepada
PPHLN untuk membayar langsung kepada pihak yang ditunjuk/rekanan
disebut dengan tata cara nama, jabatan dan alamat kedua belah pihak
disebut tata cara penarikan pinjaman dengan....
a. Pembayaran Langsung (Direct Payment)
b. Rekening Khusus
c. Pembukaan L/C
d. Pembiayaan Pendahuluan
4. Rekening yang dibuka oleh Menteri Keuangan pada Bank Indonesia atau
bank lain, untuk menampung sementara dana PHLN tertentu, disebut....
a. rekening khusus (special account)
b. rekening dana talangan
c. rekening sementara
d. rekening antara
5. Dana awal untuk kebutuhan pembiayaan kegiatan selama periode tertentu
dan setelah digunakan diisi kembali dengan mengajukan penggantian
(replenishment) kepada pemberi pinjaman/hibah luar negeri (lender)
disebut....
a. advance/initial deposit
b. uang muka kerja
c. uang persediaan
d. uang jaminan
6. Tahapan dalam penarikan dana PHLN melalui rekening khusus terdiri dari
kecuali….
a. tahap pendahuluan
b. tahap pelaksanaan
c. tahap perhitungan
d. tahap pertanggungjawaban

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 45


7. Pengajuan penggantian dana initial deposit yang telah didebet dengan
penerbitan SP2D oleh KPPN Khusus maupun KPPN lainnya, yang disusun
oleh Executing Agency dan diajukan kepada lender yang bersangkutan
oleh Ditjen Perbendaharaan disebut....
a. replenishment
b. Ganti UP
c. UYHD
d. In eligible
8. Metode aplikasi replenishment, dimana daftar pengeluaran yang diajukan
kepada lender harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya, yaitu
copy SPM dan SP2D-RK-LS dan berita acara pembayaran serta NOL,
Approval/NRC bila dipersyaratkan dan rekening koran Bank Indonesia
disebut….
a. metode FISSA
b. metode Summary Sheet/Full Documentation
c. metode SOE
d. metode Initial deposit
9. Metode aplikasi replenishment dengan cara Statement of Expenditures
(SOE)/daftar pengeluaran digunakan untuk….
a. kontrak-kontrak yang nilainya relatif kecil
b. semua kontrak pengadaan barang dan jasa
c. pengadaan barang secara langsung
d. kontrak-kontrak yang nilainya besar
10. FISSA adalah laporan keuangan tahunan tentang penggunaan dana
rekening khusus untuk masa satu tahun anggaran yang disusun oleh….
a. Bendahara
b. Lender
c. KPPN
d. Executing Agency dan Dit. Pengelolaan Kas Negara

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 46


Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah peserta menyelesaikan tes formatif maka peserta diminta untuk
mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban yang telah tersedia. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan belajar, peserta dapat menghitung tingkat
keberhasilan belajar atau pemahaman tersebut dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat Penguasaan = x 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan materi yang dicapai:


91 % - 100 % = sangat baik;
81 % - 90 % = baik;
71 % - 80 % = cukup;
61 % - 70 % = kurang;
Kurang dari 60 % = sangat kurang.

Apabila hasil penilaian mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas


maka Anda dapat dikatakan telah berhasil menguasai materi pelajaran dengan
baik dan dapat melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila hasilnya
masih di bawah 80%, Anda diminta untuk mengulang mempelajari kembali materi
kegiatan belajar ini.

E-LEARNING BENDAHARA PENGELUARAN APBN 47

Anda mungkin juga menyukai