Anda di halaman 1dari 6

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA


Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
NOMOR 1 TAHUN 2019
tentang
PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
SURABAYA

Menetapkan: PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA TENTANG


PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pemilihan Umum Raya selanjutnya disebut Pemilu Raya adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya yang bertujuan untuk
melakukan reformasi kelembagaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi
Telkom Suarbaya.
2. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa, selanjutnya disebut KPUM adalah lembaga
penyelenggara pemilu raya yang mempunyai tanggung jawab untuk menyusun dan
mengatur pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Institut Teknologi Telkom
Surabaya.
3. Calon Legislatif, yang selanjutnya disebut Caleg adalah mahasiswa Institut Teknologi
Telkom Surabaya yang mendaftarkan diri menjadi Anggota BEM Institut Teknologi
Telkom Surabaya.
4. Pasangan calon, yang selanjutnya disebut Paslon adalah mahasiswa Institut Teknologi
Telkom Surabaya yang mendaftarkan diri menjadi Calon Ketua BEM Institut Teknologi
Telkom Surabaya beserta Wakilnya.
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

5. Pemilih adalah setiap mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya yang memenuhi
syarat untuk mendapatkan hak pilih.
6. Kampanye adalah kegiatan dalam rangka mencari dukungan baik oleh Caleg maupun
Paslon beserta Tim Suksesnya.
7. Saksi adalah pihak yang ditunjuk baik oleh Caleg maupun Paslon untuk menghadiri dan
mengawasi masing-masing perhitungan suara.
8. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh
DPM untuk melaksanakan Pemilu Raya.
9. Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa yang selanjutnya disingkat PANWASLUM adalah
lembaga Independen yang bertugas mengawasi dan menindaklanjuti laporan kecurangan
Pemilu Raya baik dari sisi Penyelenggara maupun Peserta

BAB II
PENYELENGGARA
Pasal 2
1. Penyelenggara Pemilu Raya adalah DPM yang bebas dan independen.
2. Penanggung jawab Pemilu Raya adalah Pimpinan Tertinggi Institut Teknologi
Telkom Surabaya.
3. Pengawas Pemilu Raya adalah PANWASLUM.
4. Panitia Pemungutan Suara adalah PPS.

BAB III
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 3 PPS
berkewajiban untuk:
a. Melaksanakan tekhnis pemungutan suara di masing-masing TPS.
b. Menjaga netralitas dan imparsialitas dalam melaksanakan tugasnya.
c. Menciptakan suasana pemilihan yang bersih, efisien dan Demokrasi.
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan penempatan yang telah diberikan.
Pasal 4
Tata Cara Kerja PPS adalah sebagai berikut:
a. PPS berisikan 3 orang masing-masing dari masing-masing TPS
b. PPS bertugas satu orang untuk menjaga dan menyesuaikan absensi kehadiran, satu
orang mengatur ketertiban antrian dan satu orang membantu pemilih apabila
mengalami kesulitan dalam melaksanakan pemilihan
Pasal 5 Hak
Hak PPS adalah sebagai berikut:
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

a. Mendapatkan fasilitas untuk menjalankan fungsi dan tugasnya


b. Mendapatkan akomodasi dan kebutuhan penunjang lainnya
c. Mendapatkan surat tugas dan surat keputusan sebagai anggota PPS

BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 6
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. memimpin dan melaksanakan setiap tahapan kegiatan Pemilu Raya;
b. menerima, meneliti dan melakukan verivikasi berkas persyaratan baik bakal Caleg maupun
bakal Paslon dan menetapkan Caleg dan Paslon dalam Pemilu Raya;
c. menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT);
d. Menetapkan Calon Paslon dan Caleg;
e. menyediakan sarana dan prasarana Pemilu Raya;
f. menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilu Raya;
g. melakukan inventarisasi data-data hasil Pemilu Raya;
h. melakukan koordinasi dengan Panwaslu sesuai dengan tugas dan wewenang masing-
masing;
i. menyusun dan menetapkan aturan– aturan dalam Pemilu Raya
j. menindak lanjuti dengan segera rekomendasi panwaslu atas temuan dan laporan dugaan
adanya pelanggaran pemilu,
k. menyelesaikan sengketa pemilu,

BAB V
TAHAPAN PEMILU RAYA
Pasal 7 Tahapan
Pemilu Raya terdiri dari :
a. Sosialisasi;
b. Pendaftaran Caleg Dan Paslon;
c. Verifikasi
d. Penetapan Dan Pengumuman Caleg Dan Paslon;
e. Kampanye;
f. Sosialisasi Final;
g. Debat Kandidat;
h. Hari Tenang;
i. Pemungutan Suara;
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

j. Perhitungan Suara Dan Pengumuman Hasil Pemilu Raya;


k. penetapan Anggota BEM, Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih;
l. pengucapan sumpah Anggota BEM, Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih.

BAB VI
SOSIALISASI
Pasal 8
1. Sosialisasi adalah tahapan penyampaian informasi kepada warga IT Telkom Surabaya untuk
pendaftaran Caleg dan Paslon.
2. Sosialisasi final adalah tahapan penyampaian informasi Caleg dan Paslon, tempat dan waktu
pemilihan, serta tata cara penggunaan hak pilih kepada masyarakat IT Telkom Surabaya.

BAB VII
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, PENETAPAN CALEG DAN PASLON
Pasal 9
1. Pendaftaran adalah proses penyerahan berkas persyaratan bakal Caleg dan Paslon kepada
KPUM.
2. Verifikasi adalah proses pemerikasaan berkas persyaratan bakal Caleg dan Paslon oleh
KPUM.
3. Penetapan Caleg dan Paslon adalah proses menetapkan bakal Caleg dan Paslon yang lolos
verifikasi melalui rapat pleno penetapan.

BAB VIII
KAMPANYE
Pasal 10
1. Kampanye dilaksanakan sesuai tahapan Pemilu Raya.
2. Setiap Caleg dan Paslon mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama selama
masa kampanye.
3. Kampanye dilakukan dengan penyampaian visi misi yang disampaikan secara dialogis baik
langsung (lisan) maupun tidak langsung (tertulis).
4. Caleg dan Paslon wajib melaporkan jadwal kampanye
5. Larangan – larangan dalam kampanye Pemilu Raya:
a. menghina Caleg dan Paslon lain dengan isu SARA;
b. menggunakan tindak kekerasan pada saat kampanye;
c. menggunakan senjata tajam sebagai alat untuk kampanye;
d. melakukan money politic, black campaign, dan politik transaksional;
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

e. merusak dan/atau menghilangkan atribut kampanye Caleg dan Paslon lain;


f. menghasut atau mengadu domba baik antar kelompok maupun perorangan;
g. memanfaatkan tempat ibadah dan ruang kelas sebagai sarana kampanye.
BAB IX
HARI TENANG
Pasal 11
Hari tenang adalah masa dimana semua Caleg dan Paslon beserta Tim Sukses
memberhentikan segala aktifitas kampanye.

BAB X
PEMUNGUTAN SUARA, PENGHITUNGAN SUARA, DAN SAKSI
Pasal 12
1. Pemungutan suara adalah proses pemberian suara oleh Pemilih dalam Pemilu Raya di
tempat pemunggutan suara.
2. Tempat pemunggutan suara (TPS) ditentukan oleh KPUM.
3. Untuk keperluan pemungutan suara dalam Pemilu Raya semua disediakan oleh KPUM.
4. Penghitungan suara adalah proses untuk mengetahui hasil pemungutan suara di tempat
pemungutan suara.
5. Saksi merupakan orang yang ditunjuk oleh masing-masing Caleg dan Paslon yang
kemudian disahkan oleh KPUM.
6. Jumlah saksi ditentukan oleh KPUM.

BAB XI
PENETAPAN DAN SERAH TERIMA JABATAN
Pasal 13
Penetapan adalah tahapan menetapkan baik Caleg maupun Paslon yang memperoleh suara
terbanyak dari penghitungan suara, sebagai Anggota BEM, Ketua dan Wakil Ketua BEM.

BAB XII
SUMBER DANA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Pasal 14

Sumber dana Pemilu Raya berasal dari:


a. pihak Rektorat;
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
Jl. Gayungan PTT No. 17-19, Gayungan kota Surabaya Jawa Timur Kode Pos
60234, Indonesia Telp (+6231) 8280800

b. usaha yang halal dan tidak mengikat;


c. sponsorship yang tidak mengandung unsur politik praktis.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 15
1. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk pelaksanaan ini akan diatur kemudian oleh DPM
sesuai dengan kebutuhan.
2. Petunjuk pelaksanaan ini berlaku sejak ditetapkan.

Disahkan di Surabaya
Pada Tanggal ....... 2019

Anda mungkin juga menyukai