Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

10 x pertemuan

KEGIATAN MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN
(MGMP)
Tahun Pelajaran 2016-2017

MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS
KKM MAN BUNTET PESANTREN

Oleh :
NAILATUN MUBAROKAH, S.Pd.I

KEMENTERIAN AGAMA
KAB. CIREBON
MADRASAH ALIYAH NEGERI BUNTET PESANTREN
JL. LPI BUNTET PESANTREN ASTANAJAPURA KAB. CIREBON 45181
TLP. 0231-8639805
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

STRUKTUR KEPANITIAAN

SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PROFESI

PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. DASAR HUKUM

C. TUJUAN

D. MANFAAT

BAB II PROGRAM KEGIATAAN

A. MOTO, VISI, DAN MISI

B. HASIL YANG DIHARAPKAN

C. TANTANGAN

D. INDIKATOR KEBERHASILAN

E. PROGRAM KERJA MGMP

F. RINCIAN PROGRAM

G. NARASU

FOTO KEGIATAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, dengan Rahmad-Nya
kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris yang dilakukan di KKM
MAN Buntet Pesantren dapat dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris ini dilakukan
untuk meningkatlan mutu Guru Bahasa Inggris pada Madrasah madrasah se KKM MAN
Buntet Pesantren dan pelaksanaannya ditunjang oleh beberapa pihak, Pihak Kementerian
Agama Kabupaten Cirebon dan POKJAWAS Kementerian Agama Kab. Cirebon serta serta
seluruh guru Bahasa Inggris KKM MAN Buntet Pesantren
Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang terlibat
dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris antara lain, Pihak
Kementerian Agama Kabupaten Cirebon. Guru Inti Bidang Studi Bahasa Inggris dan Kepala
Sekolah MAN Buntet Pesantren selaku ketua KKM MAN Buntet Pesantren dan para
pengawas Madrasah dilingkungan Kementerian Agama Kab. Cirebon serta pihak lain yang
mendukung suksesnya kegiatan ini yang tak dapat kami sebutkan satu per satu.
Laporan ini belum lagi sempurna, karena keterbatasan waktu dan pengetahuan
penulis, oleh sebab itu penulis mohon kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan yang sejenis di masa yang akan datang, semoga laporan ini dapat
menjadi acuan atau pelajaran oleh pihak yang membutuhan. Akhir kata penulis ucapakan
terima kasih.

Cirebon, 30 Desember 2016

Penulis
STRUKTUR KEPANITIAN
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TINGKAT
SMA/MA
TAHUN 2013
PELINDUNG
KETUA KKM MAN BUNTET PESANTREN
Drs. H. Jaja Harja Nugraha, M.Pd
NIP. 19640113 198703 1 002

PEMBINA
POKJAWAS KEMENTERIAN AGAMA
KAB. CIREBON

PEMBIMBING/KOORDINATOR
SELURUH KEPALA MADRASAH SE KKM
MAN BUNTET PESANTREN

KETUA PELAKSANA
Drs. H U S E N
NIP. 196607051996031004

SEKRETARIS BENDAHARA
NAILATUN M, S.Pd.I
NIP.19800315 200501 2 006 YUHAN, SPd.I

ANGGOTA
SELURUH GURU BAHASA INGGRIS SE KKM
MAN BUNTET PESANTREN
SUSUNAN PENGURUS
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
BAHASA INGGRIS SE-KKM MAN BUNTET PESANTREN CIREBON
TAHUN AJARAN 2016-2017

Penanggung Jawab : Kepala MAN Buntet Pesantren Cirebon


Pembina : POKJAWAS KEMENAG Kab. Cirebon
Kepala MA NU PI Buntet Pesantren
Kepala MA NU PA Buntet Pesantren
Kepala MAAI Mertapada Kulon
Kepala MA Nurul Huda Munjul
Kepala MA Terpadu Suwargi Buwana Djati
Ketua : Drs. Husen (MAN Buntet Pesantren)
Sekertaris : Nailatun Mubarokah, SPd.I (MAN Buntet Pesantren)
Bendahara : Yuhan, SPd.I (MA Nurul Huda Munjul)
Seksi-seksi
1. Bidang Program : 1.1 Mutimatun’nur (MANU PI Buntet Pesantren)
1.2 Hendi Hidayat, MPd (MANU PA Buntet Pesantren)
2. Bidang Penelitian : 2.1 Mughit Rifa’I, SPd (MANU PA Buntet Pesantren)
2.2 Farakh Agustin, SPd (MA Nurul Huda Munjul)
3. Bidang Humas : 3.1 Drs. Tarkim (MANU PA Buntet Pesantren)
3.2 Ratu Atikah Sukaintan, SPd.I (MANU PI Buntet Pesantren)
4. Anggota : 4.1 Ari Achmad Syatori, SPd.I (MA Terpadu Suwargi
Buwana Djati)
4.2 Agung Sucipto, SPd.I (MA Terpadu Suwargi Buwana Djati)
4.3 Sobari, SPd.I (MAAI Mertapada Kulon)
4.4 Dra. Lili Muflihatin (MAN Buntet Pesantren)
PROGRAM DAN KEGIATAN
MGMP BAHASA INGGRIS SE KKM MAN
BUNTET PESANTREN
No. Hari/Tgl Waktu Kegiatan Pasilitator
1 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
14 Mei 2016 14.00-14.45 Pembukaan Ketua MGMP
14.45-16.00 Sosialisasi Kurikulum Revisi 2013 Guru Inti
2 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
4 Juni 2016 14.00-16.00 Implementasi Kurikulum Revisi 2013 Guru Inti & Peserta
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD)
3 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
20 Agustus 2016 14.00-16.00 Implementasi Kurikulum Revisi 2013 Guru Inti & Peserta
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD)
4 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
27 Agustus 2016 14.00-16.00 Implementasi Kurikulum Revisi 2013 Guru Inti & Peserta
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD)
5 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
3 September 2016 14.00-16.00 Pengembangan Silabus Kurikulum Revisi Guru Inti & Peserta
2013
6 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
17 September 14.00-16.00 Pengembangan Silabus Revisi Kurikulum Guru Inti & Peserta
2016 2013
7 Jumat/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
23 September 14.00-16.00 Pengembangan Silabus Kurikulum Revisi Guru Inti & Peserta
2016 2013
8 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
24 September 14.00-16.00 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Guru Inti & Peserta
2016 Pembelajaran Kurikulum Revisi 2013
9 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
1 Oktober 2016 14.00-16.00 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Guru Inti & Peserta
Pembelajaran Kurikulum Revisi 2013
10 Sabtu/ 14.00-14.15 Pengisian daftar hadir Panitia
8 Oktober 2016 14.00-16.00 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Guru Inti & Peserta
Pembelajaran Kurikulum Revisi 2013
16.00-16.30 Penutupan Panitia
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN

KEGIATAN MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN
(MGMP)
BAHASA INGGRIS KKM MAN BUNTET
PESANTREN

Oleh :
NAILATUN MUBAROKAH, S.Pd.I
NIP. 19800315 200501 2 006

Pangkat/Gol. Ruang : Penata / (III/C)


Jabatan : Guru Dewasa
Tempat Tugas : MAN BUNTET PESANTREN

Cirebon, Desember 2016


Mengetahui, Penulis,
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
MAN Buntet Pesantren Bahasa Inggris

Drs. H. Jaja Harja Nugraha, M.Pd Nailatun Mubarokah, S.Pd.I


NIP.19640113 198703 1 002 NIP.19800315 200501 2 006
PROGRAM KERJA MGMP BAHASA INGGRIS KKM MAN BUNTET PESANTREN
KABUPATEN CIREBON TAHUN AJARAN 2016-2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan sumber daya manusia pendidik, khususnya pengembangan profesional guru,


merupakan usaha mempersiapkan guru agar memiliki berbagai wawasan, pengetahuan,
keterampilan, dan memberikan rasa percaya diri untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagai guru profesional.Pengembangan atau peningkatan kemampuan profesional harus
bertolak pada kebutuhan atau permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru, agar bermakna.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20
ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pernyataan undang-undang di atas pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: 

1. Kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; 


2. Kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional; dan 
3. Sertifikat pendidik. 

Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk
meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya.Kegiatan tersebut sangat
dimungkinkan dilaksanakan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), mengingat
wadah ini dijadikan sebagai tempat strategis melakukan pertemuan bagi guru bahasa Inggris
KKM MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon.
Berkaitan dengan peran strategis MGMP untuk peningkatan kompetensi guru dan kinerja
guru, maka pemberdayaan MGMP merupakan hal mendesak yang harus segera dilakukan.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui berbagai pelatihan
instruktur, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen MGMP.
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan MGMP menyebutkan, masih banyak MGMP yang
belum menunjukkan peningkatan kinerja yang berarti.Di beberapa Mata Pelajaran
peningkatan kinerja MGMP cukup menggembirakan, namun di sebagian besar Mata Pelajaran
dan dibeberapa daerah lainnya masih memprihatinkan.
Disamping itu belum adanya rambu-rambu/petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi guru dan pengurus MGMP dalam melakukan aktivitas musyawarah kerja serta belum
intensifnya program pendampingan yang dilaksanakan instruktur terhadap guru sebagai tindak
lanjut pelaksanaan kegiatan MGMP.
Dengan lebih terstrukturnya kegiatan guru yang dilakukan MGMP diharapkan dapat
diperhitungkan ekuivalensinya dengan satuan kredit semester (sks) bagi guru yang akan
melanjutkan ke jenjang S1 atau pemberian angka kredit bagi guru untuk mengajukan
kenaikan kepangkatan. Sejalan dengan amanah yang tertuang pada Permenpan dan RB
Nomor. 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Berdasarkan hal tersebut, penyelenggaraan MGMP perlu direvitalisasi agar pelaksanaan
kegiatan lebih terstruktur.Berkenaan dengan hal tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Serang brupaya merevitalisasi peran seluruh MGMP pada setiap jenjang
pendidikan agar aktivitas yang dilaksanakan dapat lebih terarah dan dapat dijadikan wahana
bagi pengembangan profesionalisme guru yang bermutu, mandiri, dan berkelanjutan.

B. Dasar Hukum

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. 
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan. 
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
9. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga MGMP Bahasa Inggris KKM MAN Buntet
Pesantren
C. Tujuan

Tujuan disusunnya program kerja ini adalah untuk memberikan acuan bagi pengurus
MGMP Bahasa Inggris KKM MAN Buntet Pesantren agar dapat menyelenggarakan
kegiatan secara mandiri, bermutu, dan berkelanjutan dalam rangka memfasilitasi
peningkatan mutu pendidikan melalui tenaga kependidikan untuk mengantarkan siswa
menjadi manusia seutuhnya sebagaimana tujuan pendidikan nasional.

D. Manfaat

1. Bagi Siswa

 Siswa berpeluang untuk memperoleh proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
 Siswa berpeluang untuk memperoleh kesempatan meningkatkan minat, bakat dan
potensi serta kreatifitasnya dalam keterampilan berbahasa inggris melalui ragam
kegiatan lomba kesiswaan yang dilaksanakan MGMP.
 Akumulasi dari proses pembelajaran tersebut di atas, diharapkan akan berdampak pada
peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Bagi Guru

 Meningkatnya kompetensi guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran, bahan ajar,


dan perangkat penilaian.
 Meningkatnya kompetensi dalam menyelenggarakan Pembelajaran yang Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot (PAIKEM
GEMBROT).
 Terfasilitasinya menjadi anggota atau pengurus organisasi profesi guru yang sesuai
dengan bidang yang diampunya.

3. Bagi Sekolah

 Adanya kaitan antara pendidikan dan pelatihan guru di MGMP dengan pembenahan
pembelajaran di sekolah.
 Tersedia guru yang profesional dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah.
 Kemudahan dalam pengelolaan keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan di
MGMP dengan meminimalisasi dampak negatif akibat guru sering meninggalkan
tugas mengajar karena keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan
4. Bagi MGMP

Terwujudnya MGMP sebagai wadah komunikasi, pembinaan, dan peningkatan profesi


dan karier guru yang terpercaya.

5. Bagi Kemenag Kab. Cirebon

Tersedianya model pembinaan organisasi profesi guru yang profesional untuk


meningkatkan mutu pembelajaran.
BAB II
 PROGRAM KEGIATAN

A. Moto, Visi dan Misi


1. Moto        
“COMING TOGETHER IS A BEGINNING, KEEPING TOGETHER IS A
PROGRESS, WORKING TOGETHER IS SUCCESS "
2. Visi      
MGMP Bahasa Inggris KKM MAN Buntet Pesantren menjadi sebuah organisasi
professional sebagai wahana aktivitas guru kreatif, inovatif dan inspiratif
3. Misi

 Menyelenggarakan pelatihan yang menunjang kompetensi pedagogik.


 Mengembangkan profesionalisme guru dalam mengajar
 Berbagi pengalaman dalam bidang pengajaran Bahasa Inggris
 Menjadikan guru yang berwawasan global
 Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya
penguasaan substansi materi pembelajaran, syllabus, penyusunan bahan-bahan
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan
pemakaian sarana/prasarana belajar, memanfaatkan sumber belajar,
mengembangkan kemampuan/profesi guru, dan sebagainya.
 Memberdayakan dan membantu anggota MGMP dalam melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran di sekolah.
 Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
 Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat MGMP
 Meningkatkan Kreatifitas peserta didik dalam keterampilan berbahasa inggris
 Terjalinnya silaturahmi dan kekeluargaan antar anggota MGMP
 Meningkatkan kemandirian organisasi MGMP
 Meningkatkan layanan akses informasi keprofesian Guru

B.  Hasil yang diharapkan

1. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, seperti


pemahaman silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), menyusun bahan ajar
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), membahas materi esensial yang
sulit dipahami, strategi/metode/ pendekatan/media pembelajaran, sumber belajar,
kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran remedial, instrument  tes dan non test untuk
berbagai kebutuhan penilaian, menganalisis hasil belajar, menyusun program dan
pengayaan, dan membahas berbagai permasalahan serta mencari alternatif solusinya;
2. Tersedianya kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling
memberikan bantuan dan umpan balik;
3. Meningkatknya pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta inisiatif mengadopsi
pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru;
4. Memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah
dalam rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan standar;
5. Mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya
menjamin mutu pendidikan.
6. Meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan berbagai fasilitas internet sebagai
salah satu sumber belajar bagi guru dan siswa.
7. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat dan mengembangkan bahan ajar
berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
8. Meningkatknya mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik dalam rangka mewujudkan pelayanan
pendidikan yang berkualitas;
9. Mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru junior; dan
10. Meningkatknya kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas yang
selama ini tidak disadari dan tidak terdokumentasi dengan baik.

C.  Tantangan (Isu Strategis)

1. Terbatasnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki program studi tertentu yang
dibutuhkan oleh guru dalam upaya peningkatan kualifikasi akademiknya.
2. Pelaksanaan sertifikasi guru hanya satu kali sepanjang masa tugas guru. Dengan
demikian, perlu adanya sistem peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan
sebagai upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan tersebut
dimungkinkan dapat dilakukan di MGMP.
3. Siswa cepat merasa jenuh dalam belajar, ketika ulangan banyak yang menyontek, dan
prestasi belajarnya rendah.
4. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, guru terlalu bersifat
permisif, dan motivasi belajarnya rendah.
5. Sebagian guru cenderung hanya sebagai pengajar daripada pendidik, sehingga dalam
memberikan pendidikan karakter anak belum terbangun dengan baik.
6. Terbatasnya kesempatan yang memfasilitasi pengembangan diri bagi guru dan belum
menyentuh semua guru.

D. Indikator Keberhasilan

1. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yang mendidik,


menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
2. Terjadinya saling tukar pengalaman dan umpan balik antar guru anggota MGMP.
3. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja anggota MGMP dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang lebih profesional ditunjukkan dengan
perubahan perilaku mengajar yang lebih baik di dalam kelas.
4. Meningkatnya mutu pembelajaran di sekolah melalui hasil-hasil kegiatan MGMP oleh
anggotanya.
5. Termanfaatkannya kegiatan MGMP bagi guru, siswa, sekolah, MGMP, dan
pemerintah (pusat, provinsi, dan kabupaten).

E. Program Kerja MGMP


1. Kegiatan persiapan :
Penyusunan Program Kerja MGMP
2. Kegiatan Inti :

 Sosialisasi implementasi Kurikulum 13 SMA/MA


 Sosialisasi landasan hukum (Permendikkbud, dll) terkait dengan keprofesian guru
 Pendalaman silabus, penyusunan dan pengembangan program semester, Program
Tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, LKS.
 Diskusi permasalahan pembelajaran.
 Analisis kurikulum (bedah SKL).
 Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran.
 Peningkatan kapasitas guru bahasa Inggris (pembahasan materi dan pemantapan
menghadapi Ujian Tingkat Kompetensi (UN), Ujian Tingkat Kompetensi (non UN)
dan Ujian Sekolah.)
 Penyusunan soal Try Out  UTK (UN) secara bersama untuk sekolah
 Penyusunan soal UAS
3. Kegiatan Pengembangan:

 Menyusun dan mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas.


 Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
 Seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
 Pelatihan ICT (membuat dan menggunakan e-mail, web blog, membuat video/audio
pembelajaran, mengupload bahan ajar yang dapat diakses siswa melalui internet).
 Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan Microsoft Office (MS-
Word, MS-Excel, MS-Powerpoint, SPSS for windows)
 Penerbitan jurnal MGMP.
 Mengaktifkan website MGMP.
 Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media TIK).
 Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang memiliki tiga komponen
yaitu plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar,
guru pelaksana, dan guru mitra).

4. Kegiatan Partisipatif

 Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.


 Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll
 Study Banding
 Kunjungan kegiatan sosial anggota
 Penggalangan dana sosial secara incidental
 Kegiatan wirausaha

E. Rincian Program
1. Program Bulanan :

1. Diskusi permasalahan pembelajaran.


2. Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media TIK).
3. Menyusun dan mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas.
4. Pelatihan ICT (membuat dan menggunakan e-mail, web blog, membuat video/audio
pembelajaran, mengupload bahan ajar yang dapat diakses siswa melalui internet).
5. Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan Microsoft Office (MS-
Word, MS-Excel, MS-Powerpoint, SPSS for windows)
6. Mengaktifkan media komunikasi maya Fb/Twitter/blog/website MGMP.
2. Program Semester :

1. Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, Program Tahunan, dan


Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran, bahan ajar, LKS.
2. Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran
3. Pembimbingan penulisan karya ilmiah
4. Penerbitan jurnal MGMP.
5. Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang memiliki tiga
komponen yaitu plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi
antara pakar, guru pelaksana, dan guru mitra).
6. Analisis kurikulum (bedah SKL).
7. Penyusunan soal TOUN
8. Penyusunan soal UAS

3. Program Tahunan :

1. Penyusunan Program Kerja MGMP


2. Sosialisasi implementasi Kurikulum 13
3. Sosialisasi landasan hukum (Permendikkbud, dll) terkait dengan keprofesian guru
4. Peningkatan kapasitas guru bahasa Inggris (pembahasan materi dan pemantapan
menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.)
5. Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
6. Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll
7. Study Banding

F. Nara Sumber
Dalam upaya perwujudan program di atas kami melibatkan berbagai pihak terkait yang
dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :

1.  Nara sumber
Nara Sumber  MGMP antara lain terdiri dari unsur :

 Pembinaan dari Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cirebon


 POKJAWAS Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cirebon
 Guru-guru bidang study bahasa Inggris.
2. Fasilitator

 Instruktur Nasional (IN) Kurikulum 2013 MP Bahasa Inggris


 Pengurus Inti MGMP Bahasa Inggris
 Guru-guru Bahasa Inggris yang telah mendapatkan ToT
 Dll.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang:
Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan
keterampilan yang telah dimiliki. Seorang guru sebagai
tenaga profesional hendaknya berusaha
mengembangkan pengetahuan dan keterampilanya sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik dan
semakin berkualitas kepada peserta didiknya.
Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerj
a yang baik dalam
melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus
mampu
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalisme.
Me
nurut
Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan
pengembangan
keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu : 1) melaksanakan pengembangan diri,
2)
melakukan publikasi ilmiah, 3) menemukan dan menciptakan karya
-
kary
a inovatif.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan
kegiatan
kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP
termasuk ke
dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan
lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat
fungsional
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan
keprofesian
berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sebagai seorang
guru juga men
dapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya
B.
Tujuan:
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan :
a.
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan
berkualitas kepada peserta didik
b.
Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat
lebih tinggi.
4.
Tujuan PD
: untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP
5.
Uraian Materi PD
Materi Kegiatan
:
1.
Refleksi Pemahaman peserta tentang RPP
2.
Silabus, KD dan pengembangan Indikator
3.
Pendekatan / Model Pembelajaran dan media pembelajaran
4.
Pendalaman
materi (analisis buku)
5.
Pemahaman penilaian pembelajaran dan penulisan Rapor
6.
Struktur RPP ( telaah RPP )
7.
Penyusunan RPP
8.
Simulasi RPP
9.
Penyusunan Dokumen RPP
d.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan
penyusunan RPP ini ad
alah : forum MGMP
akan mengkompilasikan hasil penyusunan RPP dan akan dijadikan acuan untuk penyusunan
RPP tahun
pelajaran berikutnya
e.
Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan dalam Diklat
Penyusunan
RPP adalah:
1.
Penulis semakin menyadari bahwa masih dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak untuk
mencapai 8
Standar Nasional Pendidikan yang ditentukan oleh pemerintah.
2.
Penulis memiliki ilmu keterampilan dalam membuat dan menyusun RPP
3.
Dengan adanya pelatihan ini penulis memiliki keterampilan mengajar dan menerapkan model
-
model
pembelajaran dan penulis memiliki masukan untuk memotivsi minat siswa dalam membaca.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan
kegiatan kolektif guru.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP
termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangka
kegiatan
yang diadakan
di luar
kolektif salah
satunya
termasuk ke dalam diklat fungsional.
Yaitu diklat yang diadakan oleh dinas pendidikan baik dinas
pendidikan kabupaten maupun dinas pendidikan provinsi.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan
keprofesian
berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningka
tkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang
guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk
perkembangan kariernya.
Sehingga dengan adanya pengembangan diri ini memepermudah guru untuk meningkatkan
kompetensi
guru dan memp
eroleh angka kredit untuk kenaikan pangkat.
B.
Saran
-
saran
Diharapkan dengan adanya penulisan pengembangan diri ini, pendidik tidak hanya
mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu
tersebut baik
kepada peserta
didik maupun teman sejawat
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Nam Keg
Peran Guru sbg :
peserta/pemakalah
Insitusi Penyelenggara
Tempat kegiatan
Waktu Kegiatan
Nama Fasitator
Dampak
Pelatihan
Penyusunan
RPP
Peserta
MGMP BAHASA
INGGRIS SMA KAB
WONOGIRI
SEKRETARIAT
MGMP BAHASA
INGGRIS SMA
KAB WONOGIRI
SMA NEGERI 2
WONOGIRI
Hari selasa tgl 5,
12 dan 19 Agustus
2014
Drs. Nursahid
Subandi,S.Pd.
1.
Peningkatan
kompetensi dalam
menyusun RPP
2.
Kbm menjadi
lebih efektif dan
efesien
3.
Adanya
peningkatan
prestasi siswa
Lampiran :
MATERI PELATIHAN
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PENGANTAR
Pendidikan adalah proses yang bersifat
terencana dan sistematik, karena itu
perencanaan
nya
disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh
orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita gunakan
profesi
seorang
Insinyur bangunan
. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan denga
n baik
oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan.
Mengapa? karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan
operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan
sek
alipun dapat memahami dan melaksanakannya.
Pertanyaannya
: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru selama ini
sudah lengkap dan operasional?
Kenyataannya, pada pengamatan terhadap dokumen RPP pada
portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya
berisi langkah
-
langkah yang cenderung tidak
operasional dan langkah tersebut cenderung bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya
spesifikasi langkah
-
langkah pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan
peserta didik.
Seharusnya RPP terse
but disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah
dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. T
erutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir,
guru lain dari mata pelajaran serumpun
dapat
meng
gantikan langsung
, tanpa harus merasa
kebingungan ket
ika hendak melaksanakannya
.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak ada alur pikir
(
algoritma
)
yang spesifik untuk menyusun
suatu
RPP, karena rancangan tersebut seharusnya
kaya
akan inovasi
sesuai dengan spesifikasi
materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian
portofolio sertifikasi guru ditemukan, ba
hwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat
rutinitas dan kering akan inovasi.
Mengapa
? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru
tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami
karena, guru terbiasa menerima borang
-
borang dalam bentuk format yang mengekang guru
untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen
utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan
dilayangkan tak seorang gurupun bis
a mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan
perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.
A
cuan
alur pikir
yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah:
1.
Kompetensi apa yang akan dicapai.
2.
Indikator
-
indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar
dalam bentuk perilaku yang
menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
3.
Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk p
erilaku terukur dari setiap indikator.
4.
Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat
mencapai tujuan pem
belajaran.
5.
Metode
-
metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
6.
Langkah
-
langkah penerapan metode
-
metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman
belajar.
7.
Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
8.
Penilaian yang se
suai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Secara umum, ciri
-
ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
yang baik adalah
sebagai
berikut
:
1.
Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan
menjadi pengalaman
belajar bagi siswa.
2.
Langkah
-
langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
3.
Langkah
-
langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan
oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tid
ak hadir), mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
Petunjuk Pengisian Format RPP
A. Identitas
Tuliskan identitas RPP terdiri dari:
Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas
/Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Das
ar, Indikator dan Alokasi
Waktu (
lihat format RPP pada
lampiran
).
Catatan
:
1.
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
dikutip
dari silabus yang disusun
dan telah diberlakukan dalam suatu
satuan pendidikan (SD
/MI
, SMP
/MTs
,
SMA
/MA/SMK
).
Menjadi perhatian:
Standar kompetensi

kompetensi dasar

indikator adalah suatu alur
pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan.
Indikator
adalah perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa siswa
telah mencapai kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar
adalah sejumlah kompetensi yang memberikan gambaran bahwa
siswa telah mencapai standar kompetensi.
3.
Indikator
merupakan:

P
enanda pe
ncapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
.

D
ikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah
.

Rumusannya menggunakan ke
rja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.

Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur) berisi komponen ABCD (
Audience
= Siswa,
Behavior
= Perilaku,
Competency
= Kompetensi dan
Degre
e
= peringkat/ukuran).
4.
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan
dalam jam pel
ajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). K
arena itu, waktu
untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam
satu atau beberapa
kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
B. Tujuan Pembelajaran

Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas oleh
guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu
pada pengalaman
belajar siswa.
Misalnya
:
Pengalaman belajar
: Mengumpulkan informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi
dan stroke dari berbagai sumber (SMP/MTs).
Tujuan Pembelajaran
: Siswa dapat melaporkan hasil pengumpulan informasi tentang
penyakit
tekanan darah tinggi dan stroke.
Contoh lain
:
Pengalaman belajar:
Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia
dan mengkomunikasikan kepada sesama siswa di kelas.
Tujuan pembelajaran,
boleh salah satu di antara atau keseluruhan tujuan
pembelajaran
berikut
:
1.
Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berikut:
a.
Organ apa saja yang termasuk ke dalam alat
-
alat peredaran darah.
b.
Sebutkan bagian
-
bagian jantung.
c.
Deskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2.
Siswa dapat merespon dengan baik pert
anyaan
-
pertanyaan yang diajukan oleh
teman
-
teman sekelasnya.
3.
Siswa dapat mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah
disampaikan oleh guru.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga d
ibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga target
-
target produk
tiap pembelajaran jelas kelihatan.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan indikator
. Materi
dikutip dari
materi pokok
yang ada dalam silabus.
Materi pokok
tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan
penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator.
Contoh
:
Indikator
: siswa dapat menyebutkan ciri
-
ciri kehidupan (SMA/MA)
Materi
pembelajaran
:
Ciri
-
Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, i
ritabilitas, bernap
as, dan ekskresi.
Contoh lain
:
Indikator
: Menyebutkan jenis
-
jenis makanan hewan (IPA Kelas IV SD)
Tujuan Pembelajaran
: Menyebutkan jenis
-
jenis
makanan hewan meliputi hewan darat dan
hewan air.
Materi pembelajaran
:
Jenis
-
jenis makanan hewan
:

Jenis
-
jenis makanan hewan hidup di
darat

Jenis
-
jenis makanan
hewan
yang hidup di
air
D. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar
-
benar sebagai
metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau
strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode
-
metode yang
diintegrasikan dala
m satu pengalaman belajar siswa:
1.
P
endekatan pembelajaran yang digunakan
, misalnya: pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2.
Metode
-
metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inquiri, observasi, tanya jawab,
dan
seterusnya.
E. Langkah
-
langkah Pembelajaran
1.
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah
-
langkah kegiatan
setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah
-
langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah
-
langkah standar yang harus
dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
LAMPIRAN
KEGIATAN MGMP
BAHASA INGGRIS
MAN BUNTET PESANTREN

Anda mungkin juga menyukai