RPP Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - Revisi
RPP Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - Revisi
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Pengertian struktur organisasi dan fungsinya Sebelum membaca dan
memahami mengenai struktur organisasi alangkah baiknya jika kita ketahui
tentang, apa itu organisasi? Organisasi adalah sekelompok orang (dua orang
ataupun lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Struktur organisasi
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah
ini penjelasannya:
a. Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja
yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya
harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya
yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi
kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur
organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
b. Kejelasan kedudukan.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur
organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat
melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan
dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1 (6 X 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Awal. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami struktur organisasi bengkel otomotif
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
memahami struktur organisasi bengkel otomotif
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami struktur organisasi
bengkel otomotif
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
struktur organisasi bengkel otomotif sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
struktur organisasi bengkel otomotif
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan memahami struktur organisasi bengkel otomotif
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi
dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan
di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan
mencari sumber belajar lain
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Sistem Informasi Manajemen dalam
organisasi
Terdapat 8 faktor penentu keberhasilan suatu sistem informasi dalam suatu perusahaan
menurut, Stonehill dan Moffet (2004), yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen
Usaha sistem informasi dan perusahaan yang paling berhasil adalah pemakai
pertama oleh eksekutif puncak (CEO), dimana pemimpin tertinggi suatu perusahaan
atau manajemen ikut serta dalam pengontrolan penerapan SIM.
2. Sponsor operasi
Selain oleh sponsor eksekutif, perlu dukungan pengontrolan lain yaitu melalui
sponsor operasi, dimana sponsor operasi bekerja sama dengan eksekutif pemakai
dan spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.
3. Staf jasa informasi yang sesuai
Harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi
juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Dimana kemampuan dan
keterampilan dalam pengolahan sistem menjadi salah satu syarat penentu posisi
tersebut. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data,
database, dan graphical user interface.
4. Teknologi informasi yang sesuai
Penerapan sistem yang sederhana sesuai dengan kebutuhan eksekutif. Tidak
berlebihan dan berkekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan.
5. Manajemen data
Tidak cukup hanya menampilkan atau informasi . Eksekutif harus mengetahui
seberapa penting data itu dibutuhkan. Ini dapat dicapai dengan mengidentifikasi
tanggalnya dan, idealnya, jam data itu dimasukkan ke dalam sistem. Eksekutif juga
harus mampu mengikuti analisis data. Analisis ini dapat dicapai melalui drill down,
dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar sistem informasi perusahaan yang berhasil dirancang dapat
memecahkan masalah-masalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang sesuai
dengan tujuan bisnis dan dapat ditangani oleh teknologi informasi.
7. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika seorang eksekutif menolak sistem informasi perusahaan, perlu dilakukan upaya
untuk mendapatkan dukungan. Strategi yang baik adalah mengidentifikasi satu
masalah tunggal yang dihadapi eksekutif itu dan kemudian segera menerapkan
sistem informasi perusahaan, dengan menggunakan prototyping, untuk mengatasi
masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
Pengalaman menunjukkan bahwa jika manajemen tingkat atas mulai menerima
informasi dari sistem informasi perusahaan, manajer tingkat bawah ingin menerima
output yang sama. Manajer tingkat bawah ingin mampu mengantisipasi masalah
dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap situasinya tidak
terkendali. Sistem informasi perusahaan karena itu mengikuti pola trickle-down.
Selain itu, salah satu alasan keberhasilan konsep sistem informasi perusahaan
adalah tingkat pendidikan dan pelatihan pemakai yang tinggi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kegagalan Sistem Informasi Manajemen dalam
organisasi
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 3 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Awal. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan bengkel
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan bengkel
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan bengkel
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan bengkel sehingga menumbuhkan rasa ingin
tahu peserta didik
Pertemuan 4 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Awal. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
mendata faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
bengkel
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
mendata faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
bengkel
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan mendata faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan bengkel
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan bengkel sehingga menumbuhkan rasa ingin
tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Mempelajari faktor- Tes tertulis Uraian 1) Jelaskan faktor apa saja yang
faktor yang mempengaruhi keberhasilan
mempengaruhi bengkel!
keberhasilan bengkel 2) Meengapa mengapa kita perlu
b. Menjelaskan faktor- mengetahui faktor-faktor yang
faktor yang mempengaruhi keberhasilan
mempengaruhi bengkel!
keberhasilan bengkel 3) Buatlah daftar faktor-faktor apa
c. Meyimpulkan faktor- saja yang dapat mempengaruhi
faktor yang keberhasilan bengkel!
mempengaruhi
keberhasilan bengkel
d. Memilah faktor-faktor
yang mempengaruhi
keberhasilan bengkel
e. Membuat daftar
faktor-faktor yang
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
1. Mendefinisikan jenis-jenis pelayanan bengkel dengan sopan
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja dan portofolio
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Mendefinisikan jenis- Tes Uraian 1) Jelaskan apakah
jenis pelayanan pelayanan bengkel itu!
tertulis
bengkel 2) Sebutkan ciri-ciri jenis
b. Menjelaskan jenis- pelayanan yang baik pada
jenis pelayanan suatu bengkel!
bengkel 3) Buatlah 4 jenis pelayanan
c. Mengklasifikasikan bengkel yang baik dan
jenis-jenis pelayanan menarik!
bengkel
d. Menyebutkan jenis-
jenis pelayanan
bengkel
e. Mendefinisikan jenis-
jenis pelayanan
bengkel
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Keberadaan buruh dan tenaga kerja menjadi faktor yang krusial dalam dunia
industri. Tanpa buruh, pemilik usaha tidak bisa menjalankan bisnisnya dengan baik. Di
sisi lain, buruh juga tidak bisa bertindak seenak hatinya ketika melaksanakan kewajiban
di tempat kerja. Oleh karena itu, perlu ada hukum yang secara khusus mengatur
hubungan antara pemilik usaha dengan para buruh dan tenaga kerja. Apalagi, Indonesia
merupakan negara yang berlandaskan hukum, semua aturan yang menyangkut hak dan
kewajiban warga negara harus memiliki hukum tertulis yang jelas.
Landasan utama hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia tidak lain
adalah Undang-Undang Dasar 1945. Lewat UUD 1945, setiap warga negara berhak
memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang layak. Oleh karena itu, hukum
perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia harus dipatuhi oleh semua warga negara.
SEJARAH PERKEMBANGAN UU KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia sudah ada sebelum masa
kemerdekaan. Hanya saja, pihak yang mengeluarkan hukum tersebut bukan Pemerintah
Indonesia, tapi penjajah Belanda. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan,
hukum terkait ketenagakerjaan dikeluarkan oleh pemerintah.
Dalam perjalanannya, hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia
mengalami berbagai perubahan. Perubahan itu dimulai dari era penjajahan Belanda yang
memberlakukan hukum perbudaan, era orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
Zaman Belanda
Pada zaman penjajahan Belanda, terdapat 4 hukum perburuhan dan
ketenagakerjaan yang diberlakukan. Empat hukum tersebut adalah perbudakan,
perhambaan, kerja rodi, dan Poenale Sanctie.
1. Hukum yang pertama adalah perbudakan. Pada masa ini, masyarakat Indonesia yang
menjadi budak tidak memiliki hak apapun, termasuk hak hidup. Beberapa aturan yang
dibuat terkait perbudakan pada masa ini antara lain adalah peraturan pendaftaran
budak, pajak atas kepemilikan budak, ataupun penggantian nama untuk para budak.
2. Berikutnya adalah hukum perhambaan. Sekilas, hukum ini memiliki kesamaan dengan
perbudakan, hanya saja agak lebih ringan. Seorang hamba, menurut hukum ini,
merupakan barang jaminan karena adanya utang yang belum bisa dilunasi. Alhasil,
selama utangnya belum lunas, seorang hamba bakal terus mengabdi kepada majikan.
3. Setelah hukum perhambaan, muncul hukum rodi, yang dalam praktiknya juga tidak
jauh berbeda dengan perbudakan. Pada hukum rodi, masyarakat dipaksa untuk
bekerja demi kepentingan penguasa. Salah satu wujud kekejaman dari hukum rodi di
zaman penjajahan Belanda ini adalah pembangunan Jalan Daendels sejauh 1.000 km
yang menghubungkan antara Panarukan di Jawa Timur dengan Anyer di Banten.
4. Poenale Sanctie menjadi hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia yang
berlaku setelah hukum rodi. Kemunculan hukum ini diawali dengan adanya Agrarische
Wet alias Undang-Undang Agraria pada tahun 1970. Pada masa ini, muncul banyak
perusahaan perkebunan swasta berskala besar. Oleh karena itu, hukum yang
mengatur perburuhan berperan sentral. Pada awalnya, pada Poenale
Sanctie diberlakukan Politie Straaf reglement alias Peraturan Pidana Polisi. Peraturan
ini lebih menitikberatkan pada kepentingan majikan, dan akhirnya dihapus pada tahun
1879. Keberadaannya digantikan oleh Koeli Ordonantie (1880) yang kemudian
dikenal dengan nama Poenale Sanctie.
Dalam hukum terbaru ini, Pemerintah Belanda melarang adanya pemaksaan,
ancaman, atau pemerasan dalam hubungan perburuhan. Selain itu, perjanjian antara
buruh dan majikan harus dilakukan secara tertulis pada rentang waktu tertentu. Ketika
aturan ini dilanggar, bakal ada sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggarnya, baik majikan
ataupun buruh.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 7 (6 x 45 Menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Awal. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
Memahami undang-undang ketenagakerjaan
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
Memahami undang-undang ketenagakerjaan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan Memahami undang-undang
ketenagakerjaan
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang metode
perakitan produk barang / jasa sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Memahami
undang-undang ketenagakerjaan
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan Memahami undang-undang ketenagakerjaan
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi
dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan
di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan
mencari sumber belajar lain
c. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku
Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan referensi
lain
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah melakuan diskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan tata laksana bengkel dengan teliti
Form : 04/02/03 Hal. 32 dari 134
Revisi : 01/07/09/2018
2. Memberi contoh tata laksana bengkel dengan santun
3. Menjelaskan tata laksana bengkel dengan santun
4. Menentukan tata laksanan bengkel dengan teliti
E. Materi Pembelajaran:
Manajemen Bengkel
Pengertian bengkel sangat luas, mengingat banyaknya jenis kegiatan yang dilakukan
orang dengan menggunakan sarana bengkel. Di sekolah-sekolah teknik, bengkel
digunakan sebagai tempat pelatihan keterampilan/kerja para siswa. Penggunaan bengkel
yang lain adalah sebagai tempat perawatan dan perbaikan, proses produksi,dan
laboratorium/penelitian. Secara garis besar, bengkel diartikan sebagai tempat pelatihan,
penelitian, perawatan dan perbaikan mesin/peralatan, atau tempat produksi. Namun,
apapun jenis kegiatannya, penggunaan bengkel harus dikonsep dengan baik terlebih dulu
sehingga bengkel menjadi efektif sebagai sarana mencapai tujuan. Untuk mencapai
efektivitas bengkel, para pengelola bengkel haruslah menerapkan manajemen bengkel.
Manajemen bengkel adalah manajemen yang diterapkan pada bengkel. Oleh karena itu,
fungsi-fungsi manajemen juga diterapkan pada pengelolaan bengkel. Fungsi-fungsi
manajemen bengkel meliputi hal berikut:
1. Perencanaan bengkel, termasuk di dalamnya penataan bengkel.
2. Pengorganisasian bengkel (struktur organisasi)
3. Penempatan staf bengkel
4. Mekanisme pengelolaan bengkel, meliputi administrasi bengkel, prosedur
penggunaan mesin/peralatan, perawatan dan perbaikan mesin/peralatan, optimasi
bengkel dan pengawasnya.
Perencanaan Bengkel
Bengkel mempunyai peranan yang sangat dominan dalam keseluruhan kegiatan
perusahaan/industri, ataupun pada sekolah teknik. Agar bengkel mempunyai nilai
efektivitas tinggi haruslah direncanakan berdasarkan jenis kegiatannya, letaknya, jumlah
dan jenis mesin/peralatan yang akan digunakan, luas dan tata letak bengkel, serta
rencana pengembangannya di kemudian hari.
a.Tujuan bengkel
Hal yang pertama-tama harus dipikirkan sebelum mendirikan suatu bengkel adalah
tujuan pendirian bengkel . Secara ekonomis, tujuan bengkel dapat dibagi menjadi dua
golongan:
1) Tujuan komersial, seperti bengkel produksi,dan jasa.
2) Tujuan tidak komersial, seperti bengkel pelatihan dan penelitian (sekolah).
b.Jenis kegiatan Bengkel
Langkah berikutnya, setelah merumuskan tujuan, ialah menetapkan jenis kegiatan
bengkel. Kegiatan bengkel banyak jenisnya. Namun, secara garis besar dapat,
digolongkan:
1) Bengkel produksi
2) Bengkel perawatan dan perbaikan
3) Bengkel pelatihan
4) Bengkel penelitian
Bengkel produksi adalah bengkel yang memfokuskan kegiatannya pada proses
produksi. Dalam bengkel seperti ini biasanya jenis kegiatannya berantai dari persiapan
bahan baku sampai dengan hasil produksi.
Bengkel perawatan dan perbaikan adalah bengkel dengan fokus kegiatan memberi
layanan teknis kepada konsumen atau bagian-bagian lain dalam suatu industri
mengenai perawatan dan perbaikan mesin/peralatan.
Bengkel pelatihan adalah bengkel dengan fokus kegiatan berupa proses pemberian
ketrampilan kepada peserta pelatihan.
Bengkel penelitian mempunyai fokus kegiatan mencari metode baru, menentukan
kualitas barang, dan pembuatan prototype.
a. Jenis dan jumlah Mesin/Peralatan
Jenis maupun jumlah mesin/peralatan yang akan digunakan di dalam bengkel harus
direncanakan dengan baik. Penentuan jenis dan jumlah mesin/peralatan berkaitan
dengan kapasitas ruang bengkel dan jenis kegiatan bengkel yang dipilih. Jadi,
andaikata jenis kegiatan bengkel adalah produksi maka baru akan diketahui jenis
maupun jumlah mesin/peralatannya setelah ditentukan lebih dahulu jenis dan jumlah
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 9 (6 x 45 Menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami tata laksana bengkel
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
memahami tata laksana bengkel
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan prosedur memahami tata
laksana bengkel
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
tata laksana bengkel sehingga menumbuhkan rasa ingin
tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
tata laksana bengkel
Mengasosiasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk memahami tata
laksana bengkel dalam masalah sehari-hari
b. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan
hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya
c. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Mengomunikasikan
a. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil
pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan
atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi
atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa
yang dipelajari mengenai memahami tata laksana
bengkel
b. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan,
tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
c. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
3. Kegiatan Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi 30
Penutup pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong Menit
peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan YME
Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat
proses pembelajaran yang telah dilakukan
Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran
dan hasil telaah individu maupun kelompok
Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji
Kompetensi atau soal yang disusun guru sesuai tujuan
pembelajaran
Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan
pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang
telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau
sumber informasi lainnya
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
I. Sumber Belajar:
a. Buku paket
b. Buku lain yang relevan
c. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Permenaker No.
03/MEN/1998). Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak
direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan,
kerusakan atau kerugian lainnya (Standar AS/NZS 4801:2001). Sedangkan definisi
kecelakaan kerja menurut OHSAS 18001:2007 adalah kejadian yang berhubungan
dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari
keparahannya) kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.
Jenis-jenis Kecelakaan Kerja
Menurut Bird dan Germain (1990), terdapat tiga jenis kecelakaan kerja, yaitu:
1. Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik bagi
manusia maupun terhadap harta benda.
2. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian.
3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir
menimbulkan kejadian incident ataupun accident.
Berdasarkan lokasi dan waktu, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat jenis, yaitu
(Sedarmayanti, 2011):
1. Kecelakaan kerja akibat langsung kerja.
2. Kecelakaan pada saat atau waktu kerja.
3. Kecelakaan di perjalanan (dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, melalui jalan
yang wajar).
4. Penyakit akibat kerja.
Berdasarkan tingkatan akibat yang ditimbulkan, kecelakaan kerja dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu (Suma’mur,1981):
1. Kecelakaan kerja ringan, yaitu kecelakaan kerja yang perlu pengobatan pada hari itu
dan bisa melakakukan pekerjaannya kembali atau istirahat < 2 hari. Contoh:
terpeleset, tergores, terkena pecahan beling, terjatuh dan terkilir.
2. Kecelakaan kerja Sedang, yaitu kecelakaan kerja yang memerlukan pengobatan dan
perlu istirahat selama > 2 hari. Contoh: terjepit, luka sampai robek, luka bakar.
3. Kecelakaan kerja berat, yaitu kecelakaan kerja yang mengalami amputasi dan
kegagalan fungsi tubuh. Contoh: patah tulang.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 11 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami macam kecelakaan kerja
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab memahami
macam kecelakaan kerja
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami macam
kecelakaan kerja
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
macam kecelakaan kerja sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
macam kecelakaan kerja
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan memahami macam kecelakaan kerja
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi
dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan
di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan
mencari sumber belajar lain
c. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku
Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan referensi
lain
d. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik
dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta
didik, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 13 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami penanganan darurat
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab memahami
penanganan darurat
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami penanganan
darurat
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
macam kecelakaan kerja sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
penanganan darurat
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang
tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka
ragam, ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga
limbah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan
modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat.
Limbah dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung dilihat dari fisik
limbah tersebut.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam
bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2, HCL,
NO2. dan lain-lain.
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air
Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus
jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana
limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
Limbah domestik; yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik
dan limbah anorganik.
Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah
membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat
anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa
untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur
karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain,
yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang
bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat
berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan
yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari
lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri
masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah
terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak
lagi.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 15 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
mengidentifikasi penanganan limbah bengkel perawatan
otomotif
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengidentifikasi penanganan limbah bengkel perawatan
otomotif
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan mengidentifikasi penanganan
limbah bengkel perawatan otomotif
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
mengidentifikasi penanganan limbah bengkel perawatan
otomotif sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta
didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
mengidentifikasi penanganan limbah bengkel perawatan
otomotif
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Jenis-jenis Maintenance (Perawatan) Mesin/Peralatan Kerja
Maintenance (Perawatan) Mesin/Peralatan Kerja yang dimaksud dengan Maintenance
adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga Mesin/peralatan
dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai
dengan perencanaan. Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan
untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun
peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan
optimal.
Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas, produktivitas
dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi bagi
perusahaan.
Pada dasarnya Maintenance atau Perawatan Mesin/Peralatan kerja memerlukan
beberapa kegiatan seperti dibawah ini :
– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen
Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)
Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi
kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat
beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi
mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan terjadi kerugian
akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai Kualitas ataupun
Output Produksi.
2. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah
jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin
selama operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan
penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau
pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua
jenis, yakni :
a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal
dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga
pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin
secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic
Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun
tahunan.
b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin
dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda
dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based),
Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition
Based).
Form : 04/02/03 Hal. 62 dari 134
Revisi : 01/07/09/2018
3. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi
penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan
Produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective Maintenance biasanya dilakukan
pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi secara abnormal (Mesin
masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).
Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam
menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita
dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).
Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan
harapan.
3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih
tinggi.
4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang
bersangkutan.
5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)
6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 17 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami perawatan berkala peralatan
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab memahami
perawatan berkala peralatan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
Form : 04/02/03 Hal. 63 dari 134
Revisi : 01/07/09/2018
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami perawatan
berkala peralatan
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
perawatan berkala peralatan sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
perawatan berkala peralatan
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan memahami perawatan berkala peralatan
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi
dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan
di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan
mencari sumber belajar lain
c. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku
Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan referensi
lain
d. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik
dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta
didik, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
e. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat
dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan
Mengasosiasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis
memahami perawatan berkala peralatan dalam masalah
sehari-hari
b. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan
hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya
c. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Mengomunikasikan
a. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil
pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan
atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi
atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa
yang dipelajari mengenai memahami perawatan berkala
peralatan
b. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan,
tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
c. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menyebutkan perawatan Tes Uraian 1) Jelaskan apakah yang
berkala peralatan dimaksud dengan
tertulis
b. Menginteprestasikan perawatan!
perawatan berkala 2) Sebutkan 3 jenis
peralatan perawatan!
c. Menjelaskan perawatan 3) Sebutkan 5 tujuan dari
berkala peralatan perawatan!
Menyesuaikan perawatan
berkala peralatan
d. Melakukan perawatan
berkala peralatan
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Struktur Organisasi Bengkel
Sebenarnya tidak ada kemutlakan bagaimana seharusnya struktur organisasi bengkel
dibuat. Penentuan struktur organisasi pada bengkel, seperti halnya pada organisasi lain
perlu mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi. Jadi, pada bengkel pun penentuan
struktur organisasinya didasarkan pada luas tidaknya kegiatan bengkel. Namun secara
garis besar, satuan-satuan organisasi berikut ini harus ada pada struktur organisasi
bengkel, yaitu kepala bengkel/wakilnya, seksi-seksi (misalnya seksi produksi, gudang,
perawatan dan perbaikan, dan lain-lain sesuai dengan jenis kegiatannya, dan pelaksana-
pelaksana di dalam seksi-seksi tersebut.
Pada bengkel yang lebih kecil, yang mungkin hanya mempunyai satu jenis kegiatan,
Kepala Seksi dapat diganti dengan mandor yang membawahi beberapa pelaksana-
pelaksana.
1. Uraian Tugas
Garis besar tugas satuan-satuan organisasi bengkel yang paling sederhana sebagai
berikut:
a. Kepala Bengkel:
- Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengoordinasi,
mengendalikan, dan menyempurnakan pelaksanaan urusan produksi, gudang,
perawatan/perbaikan, dan urusan administrasi bengkel.
- Mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak-pihak di luar bengkel.
- Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada manager (jika ada).
b. Kepala Seksi
- Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkordinir,
mengendalikan, dan menyempurnakan pelaksanaan produksi (untuk kasi
produksi), Gudang(untuk kasi gudang), perawatan dan perbaikan (untuk kasi
perawatan dan perbaikan).
- Melaksanakan hubungan kerjasama antarseksi.
- Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada kepala bengkel.
c. Pelaksana
- Melaksanakan perintah kerja
- Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada kepala seksi.
d. Bagian Administrasi(bila ada)
Membantu pimpinan dalam urusan surat-menyurat, rekapitulasi data-data, dan
kearsipan.
2. Optimasi Bengkel
Bengkel yang didirikan dengan peralatan/fasilitas yang memadai tentu membutuhkan
dana yang cukup besar. Pendirian bengkelseperti ini secara ekonomis pastilah
mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya pula.
Bengkel pelatihan di sekolah teknik yang didirikan oleh pemerintah, tentunya
dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan untuk melatihkan keterampilan kepada siswa
sebanyak-banyaknya. Hal ini mengingat bahwa mendirikan sekolah teknik dengan
fasilitas praktek yang memadai akan membutuhkan dana yang cukup besar. Namun,
suatu bengkel tentunya juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, seperti
keterbatasan daya tampung ruang serta jumlah ataupun kemampuan mesin/peralatan
yang dapat digunakan. Oleh sebab itu, para pengelola bengkel perlu memperhitungkan
kemampuan/kapasitas bengkel yang paling memungkinkan(optimal) untuk digunakan.
Optimasi (pengoptimalan) bengkel sering diukur dengan efisiensi penggunaan bengkel
tersebut. Yang dimaksud dengan efisiensi adalah perbandingan antara waktu yang
digunakan dengan waktu yang ditetapkan. Efisiensi ini biasanya dinyatakan dalam
persentase. Untuk bengkel, efisiensi yang baik antara 60% - 80%. Efisiensi yang
Keterangan :
Efn = Efisiensi dalam prosen (%)
Wg = Jumlah waktu yang digunakan (jam)
Wt = Jumlah waktu yang ditentukan (jam)
Waktu yang ditentukan ini merupakan waktu maksimum yang dapat digunakan sebagai
patokan, misalnya jam kerja, jam praktik siswa, atau berdasarkan perhitungan masa
tahan mesin.
Perhitungan ini adalah perhitungan efisiensi tiap-tiap mesin/peralatan didalam bengkel,
sedangkan efisiensi bengkel sama dengan rata-rata dari totalitas efisiensi tiap-tiap
mesin/peralatan tersebut.
Pada bengkel pelatihan/praktik perlu diperhitungkan juga efisiensi ruang praktik/shop
berkaitan dengan jumlah grup peserta. Efisiensi ruang dapat dihitung dengan rumus:
Jg . Wg
Efn x 100 %
Jb . Wt
Keterangan :
Efn = Efisiensi (%)
Wg = Jumlah waktu yang digunakan (jam praktek per minggu)
Wt = Jumlah waktu yang ditentukan ( jamkerja lembaga perminggu)
Jg = Jumlah grup yang berpraktik
Jb = Jumlah shop/bengkel yang digunakan
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menerapkan alur kerja di bengkel
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Teknisi umumnya adalah seseorang yang menguasai bidang teknologi tertentu yang lebih
banyak memahami teori bidang tersebut, seperti insinyur. Umumnya mereka lebih
menguasai teknik dibandingkan layperson rata-rata, atau malah profesional dalam bidang
itu. Pemahaman tingkat menengah atas teori dan teknik tingkat tinggi umumnya dikuasai
oleh teknisi untuk menjadi ahli dalam hal peralatan tertentu. Ini bisa menjadi
bagian proses (manufaktur) yang lebih besar. Teknisi bila dikelompokkan sebagai pekerja
terlatih maupun pekerja setengah terlatih.
Teknisi bisa ditemukan di sejumlah bidang, dan biasanya memiliki gelar pekerjaan dengan
predikat 'teknisi' menyusul kategori kerja yang lebih cocok.
Prinsip-prinsip teknisi profesional:
1. Penampilan Profesional
Mengenakan seragam yang bersih
Selalu mengenakan sepatu kerja (safety shoes)
2. Penanganan dan Perlakuan Kendaraan yang Baik
Gunakan selalu seat cover, floor mate, steering cover, fender cover dan grill cover
Kendarai kendaraan pelanggan dengan hati-hati
Jangan menggunakan perlengkapan audio pelanggan
3. Kerapihan dan Kebersihan
Membuang item-item yang tidak di perlukan
Bekerja dengan kendaraan diparkir lurus di stall
4. Keselamatan Kerja
Gunakan APD (alat pelindung diri)
5. Perencanaan dan Persiapan
Pastikan anda memahami permintaan pelanggan dan instruksi service advisor
Rencanakan pekerjaan anda
Pastikan bahwa part yang diperlukan ada di stok
Lakukan pekerjaan sesuai dengan repair order untuk menghindari kesalahan
6. Pekerjaan yang Cepat dan Dapat dihandalkan
Gunakan SST (special service tool) yang tepat
Bekerjalah sesuai dengan buku pedoman reparasi
Manfaatkan pelatihan yang tersedia
7. Selesai Sesuai Waktu yang dijanjikan
sesekali periksa apakah anda dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
8. Memeriksa pekerjaan Bila Telah Selesai
Pastikan bahwa pekerjaan utama telah diselesaikan
Stel kembali jam, radio, dll bila memorinya telah di hapus
9. Simpan Part-part Lama
Letakan part-part lama di dalam kantong plastik
Letakkan part-part lama di dalam kendaraan
10. Tindak Lanjut
Beritahu foreman bila ada informasi tambahan yang tidak tertulis di order
perbaikan
Beritahu foreman bila pekerjaan telah selesai dan minta untuk mengeceknya
kembali
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 3 (8 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip teknisi
professional
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip teknisi
professional
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip teknisi professional
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
perencanaan dan proses produksi massal sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip teknisi professional
Mengumpulkan Informasi
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menyebutkan prinsip- Tes Uraian 1) Jelaskan yang dimaksud
prinsip teknisi dengan teknisi
tertulis
professional professional!
b. Menginteprestasikan 2) Sebutkan 3 prinsip dasar
prinsip-prinsip teknisi teknisi professional!
professional 3) Mengapa seorang teknisi
c. Menjelaskan prinsip- harus menguasai teori
prinsip teknisi maupun praktik!
profesional 4) Jelaskan cara agar
c. Mereplikasi prinsip- menjadi teknisi yang
prinsip teknisi professional!
professional 5) Kenapa seorang teknisi
d. Melaksanakan harusprofessional!
prinsip-prinsip teknisi
professional
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim
merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai
tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan
peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari
pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-
tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah
yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan
dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun
terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya
terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu
tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan
pula perselisihan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai
anggota tim di atas segalanya.
Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain,
setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai
dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan
interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan
merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan
antara sesama anggota team.
Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai
talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu
ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok
juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika
dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.
Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan
mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh
karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu
proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut
dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar
anggota kelompok. Beberapa isu di dalam tim :
1. Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.
2. Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme
kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses
interaksi di dalam team, dan lain-lain
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 4 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
memahami konsep kerja tim (team work)
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
memahami konsep kerja tim (team work)
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan memahami konsep kerja tim
(team work)
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang memahami
konsep kerja tim (team work) sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menyebutkan konsep Tes Uraian 1) Sebutkan 3 konsep kerja
kerja tim (team work) tim!
tertulis
b. Memberi contoh 2) Jelaskan bagaimana
konsep kerja tim (team menganalisis kerja tim
work) yang bagus!
c. Menjelaskan konsep 3) Bagamana cara
kerja tim (team work) melakukan kerja tim!
c. Mengikuti kerja tim 4) Sebutkan bagian-bagian
(team work) dari kerja tim!
d. Mengimplementasikan 5) Buatlah contoh kerja tim
kerja tim (team work) beserta tanggung jawab
masing-masing bagian!
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah menggali informasi dan diskusi peserta didik diharapkan dapat :
Form : 04/02/03 Hal. 90 dari 134
Revisi : 01/07/09/2018
1. Menjelaskan metode pengontrol kualitas kerja
2. Memberi contoh metode pengontrol kualitas kerja
3. Mengadaptasi metode pengontrol kualitas kerja
4. Mempraktekkan metode pengontrol kualitas kerja
5. Melaksanakan sesuai standar metode pengontrol kualitas kerja
E. Materi Pembelajaran:
Pengendalian mutu total, disebut juga sebagai manajemen mutu total, merupakan suatu
pendekatan yang melampaui teknik-teknik pengendalian mutu statistik biasa dan metode-
metode peningkatan mutu. Pendekatan ini menyiratkan gambaran secara lengkap dan
evaluasi ulang dari spesifikasi-spesifikasi dari produk, tidak hanya mempertimbangkan
fitur-fitur terbatas yang dapat diubah-ubah dalam produk sebelumnya. Jika spesifikasi asli
tidak mencerminkan persyaratan mutu yang benar, maka kualitas dari spesifikasi tersebut
tidak dapat diinspeksi atau (bahkan) diproduksi menjadi produk.
Misalnya, desain dari sebuah bejana tekan harus mencakup tidak hanya material dan
dimensi, tetapi juga bagaimana tentang pengoperasiannya, dampak penggunaannya
terhadap lingkungan, faktor-faktor keamanan, keandalan dan persyaratan-persyaratan
kemampu-rawatan, dan dokumentasi dari temuan-temuan tentang persyaratan-
persyaratan tersebut. Manajemen Mutu Total/ Total Quality Management (TQM) mengacu
pada metode manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
dalam organisasi bisnis.
TQM adalah pendekatan manajemen yang komprehensif yang bekerja horizontal di
seluruh organisasi, yang melibatkan semua departemen dan karyawan, dan memperluas
baik ke "belakang" maupun ke "depan", termasuk bagi para pemasok dan klien. TQM
hanya salah satu dari banyak akronim yang digunakan untuk menamai sebuah sistem
manajemen yang berfokus pada mutu. Akronim lainnya termasuk CQI (Continuous Quality
Improvement/ Peningkatan Putu Berkelanjutan), SQC (Statistical Quality Control/
Pengendalian Kualitas Statistik), QFD (Quality Function Deployment), QIDW (Quality in
Daily Work/ Kualitas dalam Pekerjaan Sehari-Hari), TQC (Total Quality Control/
Pengendalian Mutu Total), dll. Seperti halnya pada sistem-sistem diatas, TQM
menyediakan kerangka-kerangka kerja untuk menerapkan produktivitas yang lebih
berkualitas dan inovatif secara efektif yang dapat meningkatkan profitabilitas dan daya
saing organisasi
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitor keluaran (output),
membandingkan dengan standart standart,menafsirkan perbedaan perbedaan dan
mengambil tindakan untuk menyesuaikan kembali proses proses itu sehingga sama /
sesuai dengan standar (Buffa 1999 : 109). Pengendalian merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operas iyang dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan danapabila terjadi penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi sehingga apayang diharapkan tercapai.
Dewasa ini semakin disadari akan pentingnya kualitas yang baik untuk menjaga
keseimbangan kegiatan produksi dan pemasaran suatu produk. Hal ini timbul dari sikap
konsumen yang menginginkan barang dengan kualitas yang terjamin dan semakin
ketatnya persaingan antara perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu pihak perusahaan
perlu mengambil kebijaksanaan untuk menjaga kualitas produknya agar diterima
konsumen dan dapat bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain serta dalam
rangka menunjang program jangka panjang perusahaan yaitu mempertahankan pasar
yang telah ada atau menambah pasar perusahaan. Adapun hal tersebut dapat dilakukan
melalui pengendalian kualitas.
Beberapa pengertian kualitas antara lain:
1. Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk dan jasa
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,
2001 :4)
2. Kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang / jasa yang
menunjukkan kemampuannya untuk memutuskan kebutuhan kebutuhan yang
tampak jelas maupun yang tersembunyi (Render,2001:92)
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 6 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menerapkan dan menggunakan metode pengontrol
kualitas kerja
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep
yang telah dipelajari oleh peserta didik yang
berhubungan dengan materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengenai menerapkan dan menggunakan metode
pengontrol kualitas kerja
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Mengenai peta kerja dan pengukuran kerja. Peta kerja adalah suatu alat yang
menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Peta kerja yang dipelajari
meliputi: peta tangan kiri dan tangan kanan, peta aliran proses, dan peta regu kerja.
Peta tangan kiri dan tangan kanan ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat
bekerja dan saat menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Peta
aliran proses menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerja maupun aliran
material. Peta ini juga memperlihatkan bagian proses yang tidak produktif, seperti delay,
dan penyimpanan sementara. Sedangkan peta regu kerja adalah menggambarkan satu
seri kerja dari seorang operator dibandingkan dengan operator lainnya.
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu standar. Waktu standar
adalah waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu
tugas tertentu, dengan tingkat kecepatan berlanjut dan menggunakan cara kerja dan
peralatan tertentu. Salah satu cara dalam pengukuran kerja ini adalah dengan studi waktu.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 7 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menganalisis perencanaan kerja
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
menganalisis perencanaan kerja
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menjelaskan Tes Uraian 1) Jelaskan mengenai
perencanaan kerja perencanaan kerja!
tertulis
b. Menginteprestasikan 2) Sebutkan langkah-
perencanaan kerja langkah penyusunan
c. Menganalisis perencanaan kerja!
perencanaan kerja 3) Sebutkan 3 kendala dalam
d. Mengidentifikasi penyusunan perencanaan
perencanaan kerja kerja!
e. Membuat 4) Buatlah perencanaan
perencanaan kerja kerja!
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Dalam Forward Chaining aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu
yang telah dimasukan aturan kedalam knowledge base. Saat setiap aturan diuji, sistem
pakar akan mengevaluasi apakah kondisinya benar atau salah. Jika kondisinya benar,
maka aturan itu disimpan kemudian aturan berikutnya diuji. Sebaliknya jika kondisinya
salah, aturan itu tidak disimpan dan aturan berikutnya diuji. Proses ini akan berulang
sampai seluruh knowledge base teruji dengan berbagai kondisi dengan rule yang sudah
di tentukan.
Inferensi Forward Chaining dalam mengecek kerusakan kendaraan sepeda motor,
akan dimulai dengan memasukkan macam-macam kerusakan mesin yang akan ditelusuri
kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan gejala dari macam kerusakan yang
dipilih, dan seterusnya sampai pada diagnosa kerusakan dengan membandingkan ciri-ciri
kerusakan yang didapat hingga mendapatkan hasil akhir kesimpulan kerusakan tersebut.
Proses Penalaran Maju (forward chaining) pada sistem analisa kerusakan sepeda
motor
Dalam penalaran maju, penalaran dimulai dari sekumpulan data(fakta) menuju
kesimpulan :
1. What
Sistem pakar ini digunakan untuk membantu menganalisa terhadap gejala-gejala
kerusakan yang terjadi pada kendaraan sepeda motor, sehingga dapat memudahkan
para pengguna sepeda motor dalam mengetahui kerusakan yang terjadi serta dapat
mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan
sepeda motor tersebut.
2. Why
Kerusakan sepeda motor yang terjadi biasanya dikarenakan oleh kurangnya
perawatan terhadap sepeda motor dan kurangnya pengetahuan tentang gangguan
atau kerusakan yang terjadi pada sepeda motor. Pengendara sepeda motor yang tidak
mengetahui tentang kerusakan yang terjadi, akan sangat fatal apabila kerusakan
tersebut tidak segera ditangani.
3. How
Untuk menghindari adanya kerusakan yang terjadi, para pengguna sepeda motor
harus selalu mengadakan perawatan terhadap sepeda motor secara teratur. Bagi para
pengendara sepeda motor yang masih awam atau kurang mengerti tentang jenis
kerusakan sepeda motor, aplikasi sistem pakar ini akan sangat membantu para
pengendara tersebut dalam menganalisa terhadap gejala kerusakan yang terjadi dan
dapat mengetahui solusi/tindakan yang harus dilakukan.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 9 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
mendiagnosis awal kerusakan pada system kendaraan
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
mendiagnosis awal kerusakan pada system kendaraan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan mendiagnosis awal
kerusakan pada system kendaraan
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
mendiagnosis awal kerusakan pada system kendaraan
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
mendiagnosis awal kerusakan pada system kendaraan
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan mendiagnosis awal kerusakan pada system
kendaraan
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi
dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan
di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan
mencari sumber belajar lain
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Banyak perusahaan meminta karyawannya membuat laporan pencapaian kerja dengan
mengevaluasi diri sendiri agar bisa melaporkan apa saja yang sudah mereka lakukan
selama periode tertentu. Jika Anda bekerja sebagai pembuat notulen rapat, mungkin Anda
juga akan diminta membuat laporan tersebut. Artikel ini menjelaskan cara menyusun
laporan pencapaian kerja yang baik sebab hal ini berperan penting dalam menentukan
sukses tidaknya karier Anda.
Memahami Format Laporan Pencapaian Kerja
1. Mulailah menyiapkan laporan dengan menulis pencapaian kerja secara ringkas.Di
bagian atas laporan, sajikan ringkasan dari informasi yang Anda sampaikan untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang performa kerja Anda.
Contohnya: Anda bekerja di organisasi nirlaba dan atasan meminta Anda
membuat laporan pencapaian kerja. Laporkan secara ringkas dalam satu alinea
semua tugas yang sudah tuntas, misalnya: Anda sudah menyelenggarakan
kegiatan yang bermanfaat bagi pemilik organisasi, berhasil mendapatkan rekognisi
di bidang industri, dan membangun relasi dengan mitra usaha.[1]
Jangan mencantumkan hal-hal spesifik dalam ringkasan sebab Anda hanya perlu
menyajikan informasi penting untuk memberikan gambaran pencapaian kerja
secara umum. Sebagai pedoman, laporan cukup disajikan dalam 2 halaman,
kecuali pemberi kerja menentukan format yang berbeda. Pastikan dahulu apakah
Anda harus membuat laporan sesuai format tertentu
2. Berikan fakta pendukung secara mendetail. Untuk mendukung setiap informasi dalam
ringkasan yang disampaikan di awal laporan, tulislah hal-hal mendetail sesuai
petunjuk berikut:
Gunakan format berbentuk daftar. Susunlah laporan untuk setiap kegiatan secara
terpisah. Cantumkan kegiatan sebagai judul laporan diikuti deskripsi kegiatan di
bawah judul. Contohnya: kegiatan yang Anda lakukan adalah “Persiapan dan
Pelaksanaan Acara”.
Di bawah judul, buatlah lis menggunakan angka atau huruf untuk menjelaskan
secara ringkas dan spesifik acara yang Anda selenggarakan termasuk tujuan dan
manfaatnya dalam mendukung tercapainya misi organisasi.
3. Buatlah laporan sesuai format standar agar terkesan profesional. Jangan menyajikan
laporan yang acak-acakan. Alih-alih, siapkan laporan yang diketik rapi dengan fon
profesional menggunakan kertas berukuran standar.
Cantumkan judul laporan di tengah atas kertas dengan huruf tebal agar informasi
tersusun rapi.
Di bagian atas laporan, tulislah tanggal penyelesaian laporan. Cantumkan juga
nama, gelar, dan jabatan orang yang menyiapkan laporan
4. Buatlah jurnal selama periode pelaporan. Anda akan lebih mudah menyusun laporan
jika langsung mencatat saat kegiatan sedang berjalan.
Siapkan buku tulis atau folder untuk mencatat pencapaian kerja selama periode
tertentu. Dengan demikian, Anda lebih mudah menyiapkan laporan kalau atasan
memintanya
Jika hal ini tidak dilakukan, pencapaian penting di awal periode laporan mungkin
sudah terlupakan.
Menyajikan Konten yang Berkualitas
1. Jelaskan target yang ingin Anda capai dan ekspektasi kerja yang harus Anda
penuhi. Ingatkan pembaca bahwa di awal periode pelaporan, ada target yang ingin
Anda capai. Pastikan bahwa Anda sudah tahu tujuan organisasi dan kontribusi kerja
yang diharapkan dari Anda. Jika Anda belum tahu, tanyakan hal-hal tersebut kepada
pemberi kerja.
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 11 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menganalisa laporan pencapaian kerja
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
menganalisa laporan pencapaian kerja
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan menganalisa laporan
pencapaian kerja
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
menganalisa laporan pencapaian kerja sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang
untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
menganalisa laporan pencapaian kerja
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan menganalisa laporan pencapaian kerja
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Form : 04/02/03 Hal. 117 dari 134
Revisi : 01/07/09/2018
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menafsirkan laporan Tes Uraian 1) Jelaskan mengenai
pencapaian kerja laporan pencapaian kerja!
tertulis
b. Menginteprestasikan 2) Sebutkan langkah-
laporan pencapaian langkah penyusunan
kerja laporan pencapaian kerja!
c. Menganalisis laporan 3) Buatlah laporan
pencapaian kerja pencapaian kerja!
d. Mengkaji ulang
laporan pencapaian
kerja
e. Mengkritik laporan
pencapaian kerja
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
Managemen komplain
1. Apakah anda sebagai pelanggan atau pemberi layanan sudah membaca UU
Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999? Kalau belum, saya sarankan anda
luangkan waktu untuk membacanya. Berikut saya lampirkan dalam format pdf.
Walaupun judulnya UU Perlindungan Konsumen, namun isinya jelas tidak berat
sebelah, karena di dalamnya diatur apa yang menjadi HAK dan KEWAJIBAN
PELAKU USAHA (pemberi layanan) serta HAK dan KEWAJIBAN KONSUMEN
(pelanggan). Jadi pelayanan memang melibatkan peran dua pihak dan keduanya
sama-sama bertanggung jawab demi kesuksesan pelayanan.
2. Apa sih yang dimaksud dengan Komplain? Komplain adalah suatu bentuk pernyataan
ketidakpuasan/kekecewaan pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan yang tidak
terpenuhi. Pernyataan disampaikan dengan berbagai cara, media dan sasaran. Oleh
karena itu kita sebagai pemberi layanan harus memastikan bahwa kita tahu apa sih
yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan kita. Jadi kalau ada
kebutuhan/harapan pelanggan yang belum terpenuhi maka mereka sudah pasti
kecewa dan sedikit pelanggan kita yang mengungkapkan kekecewaannya melalui
complain (dari riset TARP hanya sekitar 4%). Kita sebagai penyedia layanan memang
sudah kewajiban kita untuk mencoba memenuhinya (sampai batas kewajaran – prinsip
pelanggan adalah mitra dan win-win). Dan kita juga harus sadari bahwa kita harus
menyiapkan saluran komplain untuk menampung keluhan pelanggan ini, agar mereka
tidak mencari saluran lain di luar perusahaan kita.
3. Kenapa melayani komplain penting? Jawabannya bisa banyak sekali, antara lain:
peluang utuk memperbaiki pelayanan kita, menjaga image perusahaan, memeuaskan
pelanggan, beberapa survey menunjukkan bahwa pelanggan-2 yang kembali dan loyal
banyak yang awalmulanya pelanggan complain namun dilayani dengan baik, cepat dan
efektif, dll.
4. Apakah semua orang siap menerima komplain? Saya bisa simpulkan masih banyak
orang/perusahaan yang tidak siap. Ini adalah masalah paradigm melihat komplain.
Banyak orang yang melihat komplain hanya sebagai beban dan masalah. Akibatnya
komplain dibiarkan, dihindari, disembunyikan, dll. Seharusnya kacamata kita ganti
dengan melihat benefit dalam menangani complain seperti yang ada di point 3 di atas.
5. Hal pertama yang perlu disipakan adalah paradigma melihat komplain, kemudian
selalu berpikir positif di tahap awal bahwa komplain pelanggan adalah benar. Apakah
semua komplain pelanggan benar? Belum tentu, namun di awal kita harus berfikir
positif, agar kita bisa melihat situasinya dengan lebih jernih dan objektif. Karena kalau
kita sudah defensif di awal, maka bagaimana kita bisa menciptakan situasi yang
kondusif dalam penanganan komplain, malah pelanggan akan malas untuk komplain.
6. Kalau komplain pelanggan tidak semua benar, bagaimana? Kita siapkan langkah-
langkah kita sesuai kuadran Barlow-Moller berikut ini:
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 13 (6 x 45 menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
Awal. untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menerapkan penanganan complain
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan
materi baru yang akan dipelajari
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
menerapkan penanganan complain
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan menerapkan penanganan
complain
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang
menerapkan penanganan complain sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif,
kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
a. Menjelaskan Tes Uraian 1) Jelaskan apakah yang
penanganan complain dimaksud penanganan
tertulis
b. Memberi contoh komplain!
penanganan complain 2) Sebutkan langkah-langkah
c. Mengadaptasi penanganan komplain!
penanganan complain 3) Sebutkan 3 contoh
d. Menyesuaikan komplain!
penanganan complain 4) Buatlah penanganan
e. Melakukan komplian dari 3 conton yang
penanganan complain anda sampaikan di noor 3!
5) Buatlah diagram
penanganan komplain!
A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMKN 6 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XII TBSM / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
E. Materi Pembelajaran:
H. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII
I. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan